Lagu ini memiliki arti keinginan yang mendalam untuk memiliki dari luar hingga ke tulangnya, bahwa ia ingin
memilikinya sampai dalam-dalamnya, kebaikannya, keburukannya, semuanya, secara keseluruhan. Melalui lagu ini,
Pamungkas bercerita tentang harapannya yang menggebu-gebu terhadap seseorang. Hingga ia sangat ingin memiliki
orang tersebut. Namun, orang yang ia inginkan dan sayangi tersebut hanyalah harapannya. Lirik 'Of all the ones that
begged to stay, I'm still longing for you' ini memiliki makna tak peduli berapa banyak pun seseorang yang meminta
untuk bersamanya, ia akan tetap mendambakan satu orang wanita yang disukainya. 'Of all the ones that cried their
way, I'm still waiting on you' lirik ini bermakna bahkan jika semua orang menangis mengharapkannya, ia akan tetap
dengan setia menunggu orang yang dicintai mau menerimanya.
To the bone sebenarnya hampir tidak memasuki albumnya “Flying Solo”. Lagu ini merupakan lagu terakhir
yang Pamungkas tulis. Pada saat itu, di dalam albumnya “Flying Solo” tidak terdapat lagu cinta dan ia merasa bahwa
sebagai penulis lagu, ia berpikir album yang komplit harus terdapat lagu cinta. Pamungkas akhirnya memutuskan
buat sebuah lagu cinta, yang terinspirasi dari sebuah toko brand pakaian yang dia lihat saat di Bali yang bernama
“Body and Soul”. Dari situlah latar belakang dibuatnya lagu To the bone.