Anda di halaman 1dari 2

Sesuai dengan namanya, Payung Teduh memang memiliki lagu-lagu yang bikin teduh,

alias alunan music yang tenang dan menentramkan. Band ini terdiri dari 4 orang lakilaki yaitu, Is sebagai vokal dan memainkan gitar/guitalele dan drum, Ivan sebagai vocal
latar dan memainkan gitar dan guitalele, Comi memainkan bass dan Cito memainkan
drum dan cajon. Pada awalnya band ini terbentuk karena dua personelnya menjadi
musisi di Teater Pagupon, Fakultas Ilmu Budaya Universitas Indonesia. Sangat terasa
kuartet ini bermain musik dengan nyaman dengan menonjolkan unsur keroncong dan
lirik-lirik yang puitis. Menunjukkan ciri anak FIB (Fakultas Ilmu Budaya) banget, bukan?
Band ini menguji para penikmat musik Indonesia untuk menikmati lagu-lagu bertempo
pelan mereka dengan telaten.
Pada tahun 2012 Payung Teduh meluncurkan album kedua mereka yang berjudul
Dunia Batas setelah sebelumnya meluncurkan album indie pada tahun 2010.
Tracklist Dunia Batas:
1.
2.
3.
4.
5.
6.

Bedua Saja
Untuk Perempuan yang Sedang di Pelukan
Diujung Malam
Rahasia, Angin Pujaan Hujan
Resah
Biarkan

Kesan pertama yang muncul pada album ini, mungkin beberapa orang akan teringat
dengan salah satu band, yaitu Sore. Yup, ternyata band ini memang diproduseri oleh
band Sore, karena itulah lagu-lagu dari band ini terdengar similar atau mirip-mirip
dengan band Sore. Lirik puitis dalam album ini membuat kita berpikir apakah
pengarang lagunya menciptakan lagu yang berlirik puitis? Atau apakah si pengarang
membuat musikalisasi puisi? Hanya si pengarang dan tuhan yang tahu. Pemenggalan
puisi dalam lagu-lagu di album Dunia Batas ini menjadi nilai plus tersendiri. Tidak
banyak bahkan jarang band yang menciptakan lagu berlirik puitis sehingga lagulagunya tidak mudah untuk ditiru. Dalam album ini hampir semua lagu bernuansa sama.
Namun berkat kepiawaian personilnya dalam mengolah lagu telah membuat semua
lagunya menjadi enak didengar. Album ini dianggap konsisten dalam menyelipkan
nuansa keroncong. Beberapa lagu yang terdapat nuansa itu antara lain "Bedua Saja",
"Untuk Perempuan yang Sedang di Pelukan", "Diujung Malam", "Resah", dan "Biarkan".
Dalam album ini juga ditambahkan instrumen lain seperti akordion, terompet, dan biola
yang membuat beberapa lagu terkesan jadul, tapi worth it untuk didengar. Tidak
kekinian namun inilah yang dicari segelintir orang. Segelintir orang, maksudnya
untuk orang-orang yang bosan dengan industri music televisi Indonesia yang bernuansa
seragam: lagu-lagu dance-able dari Boyband atau Girlband, lagu melayu, dan lagu pop
ceria. Album ini sangat jauh dari unsur itu semua. Inilah yang menjadi kualitas
tersendiri dari album ini.

Musik dari album Dunia Batas ini sangat cocok untuk menemani melewati malam.
Musiknya sangat menggambarkan perasaan-perasaan yang rentan timbul pada malam
hari. Rasa rindu yang menggebu atau rasa seperti sedang menunggu seseorang yang tak
kunjung dating, atau seseorang yang sulit untuk digapai.
Untuk para pencari keteduhan di malam hari, album ini sangat cocok untuk kalian dan
siap memberikan sesuatu yang bernama eargasm!

Anda mungkin juga menyukai