Ampar-Ampar Pisang
Berasal dari Kalimantan Selatan
Makna Lagu Ampar-Ampar Pisang (Kalimantan Selatan) - Lagu Ampar-Ampar
Pisang berasal dari Kalimantan Selatan yang diciptakan oleh Hamiedan AC. Sejarah
Tentang lagu ampar ampar pisang ini pada awalnya dinyanyikan secara iseng saat
masyarakat Kalimantan Selatan membuat sebuah kue/makanan yang terbuat dari pisang.
Makanan ini bernama rimpi. Cara membuat makanan ini adalah dengan cara pisang di
diampar (disusun) kemudian dibiarkan hingga hampir matang mendekati busuk. setelah
itu pisang dijemur diampar(disusun) di bawah sinar matahari sampai kira kira pisang
mengeras dan mengeluarkan bau manis yang sangat khas.
Makna dari lagu Ampar-Ampar Pisang menceritakan tentang sebuah pisang yang
diampar dan dikerubuti binatang kecil kecil bisa terbang yang senang dengan aroma
pisang. Binatang ini dikenal masyarakat Kalimantan dengan nama bari-bari. Pada akhir
lagu di ceritakan tentang binatang yang ditakuti anak kecil zaman dulu (lihat kata “dikitip
bidawang”) yang artinya digigit biawak. Konon, kata dikitip bidawang itu digunakan
untuk menakuti anak-anak yang suka mencuri pisang/kue rimpi yang masih dalam proses
penjemuran.
2. Apuse
Berasal dari Papua
Makna Lagu Apuse (Papua) - Anda pernah dengar lagu Apuse sebelumnya? Jika anda
adalah warga Indonesia, hendaknya anda tahu lagu ini. Yak, lagu itu adalah lagu daerah
Indonesia Timur, tepatnya Irian Jaya. Meski kata-katanya asing bagi kita, tapi lagu ini
juga layak untuk didengar. Pernahkah anda memikirkan, “apa sih artinya lagu Apuse
Kokondao ini?”. Berikut ini akan saya jelaskan secara singkat mengenai makna dan arti
lagu Apuse.
Jadi, lagu Apuse ini mengisahkan tentang kakek-nenek dan cucu-nya. “Kakek-nenek aku
mau pergi ke negri sebrang, teluk Doreri”. Pada kalimat itu jelas tergambar makna bahwa
sang cucu ingin merantau ke negri sebrang/pulau sebrang. Lalu, apa yang dimaksud
dengan “teluk Doreri”? Teluk Doreri itu dikenal sebagai pintu masuk menuju Manokwari
melalui jalur laut. Dalam sejarahnya, teluk ini berperan penting dalam penyebaran agama
Kristen di tanah Papua. Untuk saat ini Teluk Doreri menjadi pelabuhan baik untuk kapal
Domestik Nasional, maupun antar pulau di Papua.
Kemudian kita menuju kalimat selanjutnya. “Pegang saputangan dan melambaikan
tangan”. Pegang saputangan, melambangkan kesedihan si cucu yang pergi merantau demi
mencari kehidupan yang lebih baik. “Kasihan aku, selamat jalan cucuku”. Sepertinya
kalimat ini bermakna lugas ya, ga ada kiasannya.
Memang mungkin bagi yang bukan berasal dari Papua, lagu ini tidak begitu penting.
Tapi, apa salahnya kita memahami lagu daerah lain yang masih berada dibawah satu
Negara yang sama? Ingat, Indonesia bukan hanya pulau Jawa! Mari kita lestarikan semua
budaya yang ada di negri tercinta.
3. Cik-Cik Periuk
Berasal dari Kalimantan Barat
Maknanya lagu cik cik periuk adalah sindiran dari masyarakat Sambas zaman dahulu
pada masyarakat luar yang datang ke daerah Sambas
4. Gundul-Gundul Pacul
Berasal dari Jawa Tengah
5. Gambang Suling
Berasal dari Jawa Tengah
Makna dan Arti Lagu Gambang Suling (Jawa Tengah) - Gambang suling merupakan
sebuah lagu yang berasal dari daerah Jawa Tengah. Lagu dari jateng ini diciptakan
oleh Ki Narto Sabdo. Sang Pencipta hanya membuat lagu ini menjadi lima baris saja.
Begitu sederhana bukan? Lagu gambang suling mp3 ini sangat terkenal, bahkan hingga
ke daerah luar Jawa Tengah. Selain sederhana, lagu ini juga dikenal sebagai lagu anak-
anak. Maka tak heran kalau anak SD banyak yang hafal lagu ini.
Terdapat beberapa latar belakang diciptakannya lagu gambang suling. Ada yang
berpendapat bahwa lagu ini diciptakan sebagai ekspresi kesedihan. Namun, yang paling
relevan yakni; lagu gambang suling menceritakan tentang alat musik suling yang
memiliki suara/instrumen yang sangat enak didengar. Seperti yang kita ketahui bahwa
suling merupakan salah satu alat musik tradisional yang cara memainkannya dengan
ditiup. Namun, perlu diketahui juga bahwa suling bukan hanya berasal dari daerah Jawa
Tengah saja. Di Jawa Barat pun juga terdapat suling sendiri. Pada umumnya, suling
terbuat dari bambu. Namun, seiring perkembangan zaman suling dibuat dari bahan dasar
plastik, perak dan lain-lain.
6. Kicir-Kicir
Berasal dari : Jakarta
Hingga saat ini lagu Kicir-Kicir telah berkembang dalam versi atau aransemen yang lebih
modern. Misalnya, lagu ini diaransemen dengan musik elektronik atau band, atau lagu ini
diubah ulang melalui musik hip-hop atau rap. Padahal versi aslinya lagu Kicir-kicir
diiringi oleh orkes tanjidor. Meski begitu, ciri khas orang Betawi tetap melekat pada
lagu Kicir-Kicir ini.
Lagu Kicir-kicir sebenarnya muncul dari tradisi pantun nusantara, terutama pengaruh dari
pantun melayu dan syair. Hal tersebut terlihat dari lirik lagu ini yang terikat oleh rima,
jumlah suku kata, dan lirik persis seperti pantun dan syair.
Pada lirik pertama dan kedua di setiap bait lagu Kicir-Kicir berisi sampiran dan di dua
lirik selanjutnya terdapat isi. Hal inilah yang menandakan bahwa lagu Kicir-Kicir
merupakan pengembangan dari bentuk pantun dan syair.
Budaya Betawi memang erat kaitannya dengan budaya Melayu dan China. Oleh sebab
itu, khalayak akan melihat jejak-jejak perpaduan budaya Melayu dan Cina pada beberapa
atau sebagian besar produk budaya Betawi, salah satunya melalui lagu daerahnya.
Keterkaitan antara budaya betawi dan melayu terlihat dari bahasa yang digunakan
masyarakat betawi. Pada dasarnya mereka menggunakan bahasa melayu, namun
kemudian bahasa-bahasa lainnya diserap oleh orang-orang melayu. Misalnya, bahasa
Sunda, Jawa, Belanda, Portugis, dan Cina.