Anda di halaman 1dari 78

am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
PUTUSAN

si
Nomor 44 P/HUM/2023
DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

ne
ng
MAHKAMAH AGUNG
Memeriksa dan mengadili perkara permohonan pengujian peraturan

do
gu perundang-undangan di bawah undang-undang terhadap Pasal 2 juncto
Pasal 3 Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2014
tentang Kawasan Ekonomi Khusus Bitung sesuai dengan jenis dan hierarki,

In
A
pada tingkat pertama dan terakhir telah memutuskan sebagai berikut, dalam
perkara:
ah

lik
1. MAXI RUMAGIT, kewarganegaraan Indonesia, tempat
tinggal di Perum bumi Dian Indah Blok F Nomor 82, RT 019,
am

ub
RW 006, Kelurahan Girian Atas, Kecamatan Girian,
pekerjaan Pensiunan;
ep
2. OKTAVINUS METUNGKU, kewarganegaraan Indonesia,
k

tempat tinggal di Lingkungan VI, RT 017,RW 006, Kelurahan


ah

Girian Atas, Kecamatan Girian, pekerjaan Pensiunan;


R

si
Keduanya bertindak untuk dan atas nama Perkumpulan
Masyarakat Petani di Kawasan Tanah Erpak Tanjung Merah

ne
ng

Kecamatan Matuari Kota Bitung Provinsi Sulawesi Utara;

Para Pemohon;

do
gu

Lawan
PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, tempat kedudukan di
In
A

Jalan Medan Merdeka Utara Jakarta Pusat;


Dalam hal ini diwakili oleh Menteri Sekretaris Negara
ah

lik

Republik Indonesia dan memberi kuasa dengan hak


substitusi kepada Menteri Koordinator Bidang
Perekonomian Republik Indonesia, Menteri Hukum dan Hak
m

ub

Asasi Manusia Republik Indonesia, Menteri Agraria dan


ka

Tata Ruang Republik Indonesia/Kepala Badan Pertanahan


ep

Nasional, berdasarkan Surat Kuasa Khusus tanggal 9


Oktober 2023, serta berdasarkan:
ah

es

Halaman 1 dari 78 halaman. Putusan Nomor 44 P/HUM/2023


M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 1
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
1. Surat Kuasa Substitusi dari Menteri Koordinator Bidang

si
Perekonomian RI Nomor SKU-20/M.EKON/10/2023,
tanggal 9 Oktober 2023 kepada Susiwijono, S.E. M.E.

ne
ng
dan kawan-kawan, semuanya adalah Penerima Kuasa
Substitusi Menteri Koordinator Bidang Perekonomian,

do
gu beralamat di Jalan Lapangan Banteng Timur Nomor 2-4
Jakarta Pusat, Daerah Khusus Ibukota Jakarta;
2. Surat Kuasa Substitusi dari Menteri Hukum dan Hak

In
A
Asasi Manusia RI Nomor M.HH-PP.06.03-46, tanggal
13 Oktober 2023 kepada Asep N. Mulyana dan kawan-
ah

lik
kawan, semuanya adalah Penerima Kuasa Substitusi
Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia RI, beralamat
am

ub
di Jalan H.R Rasuna Said Kaveling 6-7 Kuningan,
Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta;
3. Surat Kuasa Substitusi dari Menteri Agraria dan Tata
ep
k

Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional RI Nomor


ah

79/Sku-HK.03.02/X/2023, tanggal 25 Oktober 2023


R

si
kepada Dr. Oloan Sitorus, S.H., M.S., semuanya
adalah Penerima Kuasa Substitusi Menteri Agraria dan

ne
ng

Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional R,


beralamat di Jalan Sisingamangaraja Nomor 2, Selong,

do
gu

Kecamatan Kebayoran Baru, Kota Jakarta Selatan,


Daerah Khusus Ibukota Jakarta;
Termohon;
In
A

Mahkamah Agung tersebut;


ah

lik

Membaca permohonan Pemohon;


Membaca Jawaban Termohon;
Memeriksa bukti-bukti Pemohon dan Termohon;
m

ub

Membaca surat-surat yang bersangkutan yang merupakan bagian


ka

tidak terpisahkan dari putusan ini;


ep
ah

es

Halaman 2 dari 78 halaman. Putusan Nomor 44 P/HUM/2023


M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 2
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
DUDUK PERKARA

si
Menimbang, bahwa Pemohon dengan surat permohonannya tanggal
25 Juni 2023 yang diterima di Kepaniteraan Mahkamah Agung pada tanggal

ne
ng
25 September 2023 dan di register dengan Nomor 44 P/HUM/2023 telah
mengajukan permohonan pengujian peraturan perundang-undangan di

do
gu bawah undang-undang terhadap Peraturan Pemerintah Republik Indonesia
Nomor 32 Tahun 2014 tentang Kawasan Ekonomi Khusus Bitung tanggal 21
Mei 2014 Pasal 2 juncto Pasal 3, atau yang di maksud penetapan Kawasan

In
A
Ekonomi Khusus dalam Peraturan Pemerintah a quo, terhadap Kawasan
Erpacht Seluas 92 Ha yang terletak di Desa Tanjung Merah Kecamatan
ah

lik
Matuari Kota Bitung Provinsi Sulawesi Utara, dengan dalil-dalil yang isi
selengkapnya:
am

ub
I. Kewenangan Mahkamah Agung RI
Bahwa kewenangan Mahkamah Agung RI dalam memeriksa perkara ini
adalah berdasarkan Pasal 24A ayat (1) Undang-Undang Dasar Negara
ep
k

Republik Indonesia Tahun 1945 (UUD 1945) dan Pasal 31 ayat 1


ah

Undang-Undang Republik Indonesia (UU) Nomor 5 Tahun 2004


R

si
sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 3 Tahun
2009 tentang Perubahan Kedua Undang-Undang Nomor 14 Tahun 1985

ne
ng

tentang Mahkamah Agung), serta Pasal 1 ayat (1) Peraturan Mahkamah


Agung RI (PERMA) Nomor 1 Tahun 2004 tentang Hak Uji Materiil, di

do
gu

mana Mahkamah Agung berwenang menguji peraturan perundang-


undangan di bawah undang-undang terhadap undang-undang;
Bahwa keberatan Pemohon permohonan dalam hal Hak Uji Materiil
In
A

tentang Pasal 2 juncto Pasal 3 Peraturan Pemerintah Republik Indonesia


Nomor 32 Tahun 2014 tentang Kawasan Ekonomi Khusus Bitung sesuai
ah

lik

dengan jenis dan hierarki telah bertentangan dengan Peraturan


Perundang-undangan berdasarkan sebagai berikut:
m

ub

1. Pasal 12 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 39 Tahun 2009


tentang Kawasan Ekonomi Khusus;
ka

2. Pasal 31A ayat (3) huruf b Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2009


ep

tentang Perubahan Kedua Undang-Undang Nomor 14 Tahun 1985


ah

es

Halaman 3 dari 78 halaman. Putusan Nomor 44 P/HUM/2023


M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 3
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
tentang Mahkamah Agung;

si
3. Pasal 8 Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 40 Tahun
2021 tentang Penyelenggaraan Kawasan Ekonomi Khusus;

ne
ng
4. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 27 Tahun 2014
tentang Pengelolaan Barang Milik Negara/Daerah;

do
gu 5. Undang- undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan
Negara;
6. Peraturan Kepala Badan Pertanahan Nasional Republik Indonesia

In
A
Nomor 3 Tahun 2011 tentang Pengelolaan, Pengkajian Dan
Penanganan Kasus Pertanahan;
ah

lik
7. Peraturan Menteri koordinator Perekonomian Nomor PER-
07/M.EKON/10/2011, tentang Pedoman Pengusulan Pembentukan
am

ub
Kawasan Ekonomi Khusus;
8. Pasal 1 ayat (3) Undang-Undang Dasar Tahun 1945;
9. Pasal 3 ayat (2) Undang-Undang Nomor 39 Tahun 1999 tentang
ep
k

Hak Asasi Manusia;


ah

Maka dengan demikian Pasal 2 juncto Pasal 3 Peraturan Pemerintah


R

si
Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2014 tentang Kawasan Ekonomi
Khusus Bitung telah memenuhi kualifikasi sebagai objek uji materiil;

ne
ng

II. Kedudukan Hukum Pemohon


Bahwa Pemohon adalah perwakilan Masyarakat Petani di Kawasan

do
gu

Tanah Erpak Tanjung Merah Kecamatan Matuari Kota Bitung Provinsi


Sulawesi Utara, yang telah memiliki kedudukan hukum berdasarkan Akta
Pendirian Nomor 10 tanggal 25 September 2020 (dua puluh lima
In
A

September tahun dua ribu dua puluh) yang dibuat oleh Notaris Nasrun
Koto Sarjana Hukum, Magister Hukum Notaris di Kota Bitung, dan telah
ah

lik

disahkan berdasarkan Keputusan Menteri Hukum dan Hak Asasi


Manusia Republik Indonesia Nomor AHU 0010516-AH.01.07 Tanggal 20
m

ub

November 2022. (Bukti P-1);


Bahwa Pemohon selain mempunyai kedudukan hukum dalam
ka

mengajukan permohonan uji materiil ini pada ulasan di atas, Pemohon


ep

juga mendapatkan dukungan dari Masyarakat yang merasa dirugikan


ah

es

Halaman 4 dari 78 halaman. Putusan Nomor 44 P/HUM/2023


M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 4
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
dengan ditetapkan tanahnya, atas terbitnya Pasal 2 juncto Pasal 3

si
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2014 tentang
Kawasan Ekonomi Khusus Bitung. (Bukti P-2);

ne
ng
Bahwa, Pemohon dan masyarakat adalah kelompok masyarakat yang
secara turun temurun bermukim/menempati, memanfaatkan dan

do
gu merawat hak atas tanah seluas sekitar 92 ha (sembilan puluh dua
hektar) yang terletak di Kelurahan Tanjung Merah (dahulu bernama
Negeri Tanjung Merah), Kecamatan Matuari, Kota Bitung, Sulawesi

In
A
Utara, berdasarkan:
1. Keputusan Pengadilan Belanda (Landraad Manado) Nomor:
ah

lik
145/1925, yang menyatakan Tanah Erphact adalah milik masyarakat
Kelurahan Tanjung Merah, dengan usaha perkebunan kelapa sawit
am

ub
dalam Penanaman Modal Perusahaan Asing. (Bukti P-3);
2. Surat Resimen Koordinator Sulawesi Utara Nomor Btg 7/2/5/59,
tanggal 13 Januari 1960 (Bukti P-4);
ep
k

3. Sesuai Risalah Rapat DPRD Kota Bitung, pada tanggal 22 Maret


ah

2012 DPRD Kota Bitung (Bukti P-5);


R

si
Bahwa, karena Pemohon dan masyarakat mempunyai ikatan asal usul
leluhur yang secara turun temurun bermukim di atas tanah seluas 92 Ha

ne
ng

di wilayah geografis tertentu (in casu Kelurahan Tanjung Merah,


Kecamatan Matuari, Kota Bitung, Sulawesi Utara, dan sampai saat ini

do
gu

keberadaan Pemohon masih eksis, dimana eksistensi tersebut selaras


dengan ketentuan Pasal 24 ayat (2) Peraturan Pemerintah Nomor 24
Tahun 1997 tentang Pendaftaran Tanah (Bukti P-6), yang berbunyi:
In
A

Dalam hal tidak atau tidak lagi tersedia secara lengkap alat-alat
pembuktian sebagaimana dimaksud pada ayat (1), pembukuan hak
ah

lik

dapat dilakukan berdasarkan kenyataan penguasaan fisik bidang tanah


yang bersangkutan selama 20 (dua puluh) tahun atau lebih secara
m

ub

berturut-turut oleh Pemohon Pendaftaran dan pendahulu-pendahulunya,


dengan syarat:
ka

a. Penguasaan tersebut dilakukan dengan itikad baik dan secara


ep

terbuka oleh yang bersangkutan sebagai yang berhak atas tanah,


ah

es

Halaman 5 dari 78 halaman. Putusan Nomor 44 P/HUM/2023


M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 5
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
serta diperkuat oleh kesaksian orang yang dapat dipercaya;

si
b. Penguasaan tersebut baik sebelum maupun selama pengumuman
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 26 tidak dipermasalahkan oleh

ne
ng
masyarakat hukum adat atau desa/kelurahan yang bersangkutan
ataupun pihak lainnya.

do
gu Penjelasan Pasal 24 ayat (2) Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun
1997 berbunyi antara lain: “Ketentuan ini memberi jalan keluar apabila
pemegang hak tidak dapat menyediakan bukti kepemilikan sebagaimana

In
A
dimaksud ayat (1), baik yang berupa bukti tertulis maupun bentuk lain
yang dapat dipercaya. Dalam hal demikian pembukuan hak dapat
ah

lik
dilakukan tidak berdasarkan bukti kepemilikan akan tetapi berdasarkan
bukti penguasaan fisik yang telah dilakukan oleh Pemohon dan
am

ub
pendahulunya“;
Maka, Pemohon dan masyarakat telah memenuhi kualifikasi kedudukan
hukum (legal standing) sebagai Masyarakat petani berbudi luhur yang
ep
k

mengembangkan potensi sumber daya untuk merawat tanah sebagai


ah

tempat tinggal dan usaha pertanian dan perkebunan, sehingga telah


R

si
memenuhi klasifikasi berdasarkan Pasal 1 angka 31 Undang-Undang
Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan Dan Pengelolaan

ne
ng

Lingkungan Hidup (Bukti P-7), adalah:


Kelompok masyarakat yang secara turun temurun bermukim di wilayah

do
gu

geografis tertentu karena adanya ikatan pada asal usul leluhur, adanya
hubungan yang kuat dengan lingkungan hidup, serta adanya sistem nilai
yang menentukan pranata ekonomi, politik, sosial, dan hukum;
In
A

Bahwa dengan berlakunya Peraturan Pemerintah Republik Indonesia


Nomor 32 Tahun 2014 tentang Kawasan Ekonomi Khusus Bitung (Bukti
ah

lik

P-8), Pemohon merasa hak atas tanahnya dirugikan dikarenakan dalam


Pasal 2 juncto Pasal 3 ditetapkan bahwa Kawasan Ekonomi Khusus
m

ub

Bitung seluas 534 ha (lima ratus tiga puluh empat hektar) terletak di
Kecamatan Matuari, Kota Bitung, di mana penetapan tersebut
ka

berdampak terhadap hak atas tanah Pemohon seluas sekitar 92 ha yang


ep

terletak di Kelurahan Tanjung Merah, Kecamatan Matuari, Kota Bitung,


ah

es

Halaman 6 dari 78 halaman. Putusan Nomor 44 P/HUM/2023


M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 6
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
dan Pemohon menganggap berlakunya Peraturan Pemerintah Republik

si
Indonesia Nomor 32 Tahun 2014 tentang Kawasan Ekonomi Khusus
Bitung adalah bertentangan dengan Peraturan Perundang-undangan

ne
ng
yang lebih tinggi;
Bahwa oleh karenanya, berdasarkan Pasal 31A ayat (2) huruf b Undang-

do
gu Undang Nomor 3 Tahun 2009 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-
Undang Nomor 14 Tahun 1985 tentang Mahkamah Agung (Bukti P-9),
dan Pasal 1 ayat (4) Peraturan Mahkamah Agung Nomor 1 Tahun 2004

In
A
tentang Hak Uji Materiil (Bukti P-10), maka Pemohon mempunyai
kapasitas dan kepentingan hukum untuk mengajukan permohonan hak
ah

lik
uji materiil ini;
III. Alasan Hukum Permohonan Uji Materiil
am

ub
Bahwa, Pemohon dan masyarakat memberikan alasan-alasan keberatan
terhadap Pasal 2 juncto Pasal 3 Peraturan Pemerintah Republik
Indonesia Nomor 32 Tahun 2014 tentang Kawasan Ekonomi Khusus
ep
k

Bitung, adalah sebagai berikut:


ah

1. Pasal 2 juncto Pasal 3 Peraturan Pemerintah Republik Indonesia


R

si
Nomor 32 Tahun 2014 tentang Kawasan Ekonomi Khusus Bitung,
atau sepanjang terhadap Kawasan Erpacht Seluas 92 Ha yang

ne
ng

terletak di Desa Tanjung Merah, Kecamatan Matuari, Kota Bitung


Provinsi Sulawesi Utara, adalah tidak jelas berdasarkan Pasal 31A

do
gu

ayat (3) huruf b Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2009 tentang


Perubahan Kedua Undang-Undang Nomor 14 Tahun 1985 tentang
Mahkamah Agung;
In
A

Bahwa, Pasal 2 juncto Pasal 3 Peraturan Pemerintah Republik


Indonesia Nomor 32 Tahun 2014 tentang Kawasan Ekonomi Khusus
ah

lik

Bitung, Pasal 2 berbunyi:


Kawasan Ekonomi Khusus Bitung sebagaimana dimaksud dalam
m

ub

Pasal 1 memiliki luas 534 ha (lima ratus tiga puluh empat hektar)
yang terletak dalam wilayah Kecamatan Matuari, Kota Bitung,
ka

Provinsi Sulawesi Utara;


ep

Selanjutnya Pasal 3 Peraturan Pemerintah Republik Indonesia


ah

es

Halaman 7 dari 78 halaman. Putusan Nomor 44 P/HUM/2023


M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 7
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Nomor 32 Tahun 2014 tentang Kawasan Ekonomi Khusus Bitung,

si
berbunyi:
(1) Kawasan Ekonomi Khusus Bitung sebagaimana dimaksud dalam

ne
ng
Pasal 2 memiliki batas sebagai berikut:
a. Sebelah Utara berbatasan dengan Kelurahan Manembo-

do
gu nembo, Kecamatan Matuari, Kota Bitung;
b. Sebelah Timur berbatasan dengan Kelurahan Manembo-
nembo dan Tanjung Merah, Kecamatan Matuari, Kota Bitung

In
A
dan Selat Lembeh;
c. Sebelah Selatan berbatasan dengan Kelurahan Tanjung
ah

lik
Merah, Kecamatan Matuari, Kota Bitung; dan
d. Sebelah barat berbatasan dengan Kelurahan Sagerat,
am

ub
Kecamatan Matuari, Kota Bitung;
(2) Batas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) digambarkan dalam
peta sebagaimana tercantum dalam lampiran yang merupakan
ep
k

bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan Pemerintah ini;


ah

Bahwa rumusan dalam Pasal 2 juncto Pasal 3 Peraturan Pemerintah


R

si
Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2014 tentang Kawasan
Ekonomi Khusus Bitung, mengandung ketidakjelasan, berdasarkan:

ne
ng

a. Bahwa wilayah Kecamatan Matuari, Kota Bitung membawahi 8


(delapan) Kelurahan, sesuai Peraturan Daerah (Perda) Kota

do
gu

Bitung Nomor 03 Tahun 2007 tentang Perubahan Nama,


Pemekaran Serta Pembentukan Kecamatan dan Kelurahan di
Kota Bitung, yaitu:
In
A

1) Sagerat;
2) Sagerat Weru Satu;
ah

lik

3) Sagerat Weru Dua;


4) Tendeki;
m

ub

5) Manembo-nembo Atas;
6) Manembo-nembo Tengah;
ka

7) Manembo-nembo;
ep

8) Tanjung Merah;
ah

es

Halaman 8 dari 78 halaman. Putusan Nomor 44 P/HUM/2023


M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 8
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Bahwa karena dalam wilayah Kecamatan Matuari, Kota Bitung

si
terdapat 8 (delapan) Kelurahan, maka rumusan dalam Pasal 2
juncto Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 32

ne
ng
Tahun 2014 tentang Kawasan Ekonomi Khusus Bitung, yang
hanya menetapkan; Kawasan Ekonomi Khusus Bitung seluas

do
gu 534 ha terletak dalam wilayah Kecamatan Matuari, Kota Bitung,
tanpa menyebutkan Kelurahannya, berakibat rumusan dalam
Pasal 2 juncto Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor

In
A
32 Tahun 2014 tentang Kawasan Ekonomi Khusus Bitung Pasal
2 menimbulkan pertanyaan/penafsiran, yaitu:
ah

lik
Kelurahan mana saja di Kecamatan Matuari, Kota Bitung yang
ditetapkan sebagai Kawasan Ekonomi Khusus Bitung (KEK
am

ub
Bitung)?;
b. Bahwa timbulnya pertanyaan/penafsiran dari rumusan pasal
dalam Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 32
ep
k

Tahun 2014 tentang Kawasan Ekonomi Khusus Bitung, berlanjut


ah

di rumusan pasal dalam Pasal 3 ayat (1) dalam Peraturan


R

si
Pemerintah Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2014 tentang
Kawasan Ekonomi Khusus Bitung, sebagaimana dikutip sebagai

ne
ng

berikut:
Kawasan Ekonomi Khusus Bitung sebagaimana dimaksud dalam

do
gu

Pasal 2 memiliki batas sebagai berikut:


a. Sebelah Timur berbatasan dengan Kelurahan Manembo-
nembo dan Tanjung Merah, Kecamatan Matuari, Kota Bitung
In
A

dan Selat Lembeh;


b. Sebelah Selatan berbatasan dengan Kelurahan Tanjung
ah

lik

Merah, Kecamatan Matuari, Kota Bitung; dan


Bahwa dari rumusan Pasal 3 ayat (1) Peraturan Pemerintah
m

ub

Nomor 32 Tahun 2014 sebagaimana juga dikutip di atas, maka


rumusan Pasal 3 ayat (1) Peraturan Pemerintah Nomor 32
ka

Tahun 2014 menimbulkan pertanyaan/penafsiran, yaitu:


ep

- Apakah Kelurahan Tanjung Merah terkena penetapan


ah

es

Halaman 9 dari 78 halaman. Putusan Nomor 44 P/HUM/2023


M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 9
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
sebagai KEK Bitung?;

si
- Apabila Kelurahan Tanjung Merah terkena penetapan
sebagai KEK Bitung, apakah wilayah Kelurahan Tanjung

ne
ng
Merah terkena seluruhnya atau sebahagian wilayah saja?;
Bahwa karena rumusan pasal dalam Pasal 2 dan Pasal 3 ayat

do
gu (1) Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2014 menimbulkan
pertanyaan/penafsiran, sedangkan dalam membentuk suatu
peraturan perundang-undangan rumusannya harus jelas,

In
A
sebagaimana telah disyaratkan dalam berdasarkan Pasal 31A
ayat (3) huruf b Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2009 tentang
ah

lik
Perubahan Kedua Undang-Undang Nomor 14 Tahun 1985
tentang Mahkamah Agung, yang berbunyi:
am

ub
Uraian mengenai perihal yang menjadi dasar permohonan dan
menguraikan dengan jelas bahwa:
1. Materi muatan ayat, pasal, dan/atau bagian peraturan
ep
k

perundang-undangan di bawah undang-undang dianggap


ah

bertentangan dengan peraturan perundang-undangan yang


R

si
lebih tinggi; dan/atau
2. Pembentukan peraturan perundang-undangan tidak

ne
ng

memenuhi ketentuan yang berlaku; dan


dan di pertegas pula dalam Pasal 5 Undang-Undang Nomor

do
gu

12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-


undangan (Bukti P-11), yang berbunyi:
Dalam membentuk Peraturan Perundang-undangan harus
In
A

dilakukan berdasarkan pada asas Pembentukan Peraturan


Perundang-undangan yang baik, yang meliputi:
ah

lik

a. kejelasan tujuan;
b. kelembagaan atau pejabat pembentuk yang tepat;
m

ub

c. kesesuaian antara jenis, hierarki, dan materi muatan;


d. dapat dilaksanakan;
ka

e. kedayagunaan dan kehasilgunaan;


ep

f. kejelasan rumusan; dan


ah

es

Halaman 10 dari 78 halaman. Putusan Nomor 44 P/HUM/2023


M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 10
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
g. keterbukaan;

si
maka, berdasarkan ketentuan Pasal 5 huruf f Undang
Undang Nomor 12 Tahun 2011, cukup beralasan hukum

ne
ng
untuk menyatakan bahwa rumusan pasal dalam Pasal 2
juncto Pasal 3 Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2014

do
gu tentang Kawasan Ekonomi Khusus Bitung mengandung
ketidakjelasan (obscuur libel), dan selanjutnya cukup
beralasan hukum untuk menyatakan bahwa rumusan pasal

In
A
dalam Pasal 2 juncto Pasal 3 Peraturan Pemerintah Nomor
32 Tahun 2014 tentang Kawasan Ekonomi Khusus Bitung,
ah

lik
tidak memenuhi pula sesuai ketentuan Pasal 5 huruf f
Undang Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang
am

ub
Pembentukan Peraturan Perundang-undangan;
2. Penerbitan Pasal 2 juncto Pasal 3 Peraturan Pemerintah Nomor 32
Tahun 2014 tentang Kawasan Ekonomi Khusus Bitung,atau
ep
k

sepanjang ditujukan terhadap Kawasan Erpacht Seluas 92 Ha yang


ah

terletak di Desa Tanjung Merah Kecamatan Matuari Kota Bitung


R

si
Provinsi Sulawesi Utara, adalah cacat hukum karena tidak
mengindahkan sengketa hukum yang masih dalam proses di

ne
ng

pengadilan, dan telah melanggar ketentuan Pasal 1 ayat (3) Undang-


Undang Dasar tahun 1945 dan Pasal 3 ayat (2) Undang-Undang

do
gu

Nomor 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia;


Bahwa terhadap tanah seluas sekitar 92 Ha di wilayah Kelurahan
Tanjung Merah, Kecamatan Matuari, Kota Bitung terkait dengan
In
A

permohonan Pemohon ini, nyata adanya terdapat 2 (dua ) sengketa


hukum di Pengadilan yang berlangsung sejak tahun 2012 hingga
ah

lik

sekarang, yaitu:
1) Perkara Nomor 132/K/Pdt./2015 dan Perkara Nomor 18/Pdt.
m

ub

G/2014/PN.Btg. (Bukti P-12);


2) Perkara Nomor 196/Pdt/G/2021/PN Bit. (Bukti P-13);
ka

Bahwa Pemohon dapat membuktikan Termohon melakukan


ep

Penggusuran atau pengosongan pemukiman Kawasan Erpacht


ah

es

Halaman 11 dari 78 halaman. Putusan Nomor 44 P/HUM/2023


M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 11
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
seluas 92 Ha saat obyek a quo dalam pemeriksaan di Pengadilan,

si
dengan adanya Pemberitahuan Pengosongan dari Dinas Tata Ruang
Pemerintah Kota Bitung selaku perwakilan dari Termohon yaitu

ne
ng
dengan surat Nomor 91/TR.b/III/2015 tanggal 17 Maret 2015 (Bukti
P-14);

do
gu Bahwa karena adanya sengketa hukum sebagaimana terbukti di atas
dan masih berlangsung hingga sekarang di antara Para Pihak yang
bersengketa dengan bukti alas hak yang dimilikinya, maka Para

In
A
Pihak yang bersengketa tersebut tentunya menginginkan adanya
Kepastian Hukum terhadap kepemilikan hak tanahnya di wilayah
ah

lik
Kelurahan Tanjung Merah, Kecamatan Matuari, Kota Bitung. Dan
Fakta Hukum ini sudah sepatutnya mendapat perhatian dan
am

ub
dicermati secara seksama oleh pihak manapun, termasuk Pejabat di
Pemerintah Daerah setempat maupun di Pemerintah Pusat;
Bahwa meskipun terjadi sengketa hukum dan sengketa masih
ep
k

berlangsung terkait hak atas tanah di wilayah Kelurahan Tanjung


ah

Merah, Kecamatan Matuari, Kota Bitung, faktanya Peraturan


R

si
Pemerintah Nomor 32 Tahun 2014 tentang Kawasan Ekonomi
Khusus Bitung, ditetapkan dan diberlakukan;

ne
ng

Oleh karena Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2014 tentang


Kawasan Ekonomi Khusus Bitung, diberlakukan di saat masih

do
gu

berlangsungnya sengketa hukum atas tanah seluas sekitar 92 ha di


wilayah Kelurahan Tanjung Merah, maka kiranya penetapan
Kawasan Ekonomi Khusus Bitung (KEK Bitung) dalam Pasal 2 juncto
In
A

Pasal 3 Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2014 tentang


Kawasan Ekonomi Khusus Bitung, sepanjang ditujukan terhadap/
ah

lik

meliputi tanah seluas 92 ha di wilayah Kelurahan Tanjung Merah,


Kecamatan Matuari, Kota Bitung telah tidak memperhatikan dan
m

ub

mencermati persoalan hukum yang terjadi. Dari hal tersebut, maka


perbuatan hukum dalam membentuk Peraturan Pemerintah Nomor
ka

32 Tahun 2014 tentang Kawasan Ekonomi Khusus Bitung kiranya


ep

tidak sesuai dengan Asas-asas Umum Penyelenggaraan Negara,


ah

es

Halaman 12 dari 78 halaman. Putusan Nomor 44 P/HUM/2023


M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 12
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
yaitu: Asas Tertib Penyelenggaraan Negara, sebagaimana diatur

si
dalam Pasal 3 angka 2 berikut Penjelasannya Undang-Undang
Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara Yang

ne
ng
Bersih Dan Bebas Dari Korupsi, Kolusi Dan Nepotisme (Bukti P-15),
di mana dalam menetapkan KEK Bitung sepanjang ditujukan

do
gu terhadap/meliputi tanah seluas 92 ha di wilayah Kelurahan Tanjung
Merah, Kecamatan Matuari, Kota Bitung telah tidak memperhatikan/
mencermati dan mempertimbangkan persoalan hukum yang terjadi

In
A
dan berlangsung;
Dan pemberlakuan Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2014
ah

lik
Tentang Kawasan Ekonomi Khusus Bitung berdampak dapat
menimbulkan ketidakpastian hukum terhadap Putusan Pengadilan
am

ub
yang nantinya sudah mempunyai kekuatan hukum yang mengikat
terkait persoalan hukum yang terjadi atas tanah di Wilayah
Kelurahan Tanjung Merah, Kecamatan Matuari, Kota Bitung;
ep
k

Bahwa berdasarkan alasan hukum yang telah dikemukakan, maka


ah

kiranya cukup beralasan hukum untuk menyatakan bahwa Pasal 2


R

si
juncto Pasal 3 Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2014
tentang Kawasan Ekonomi Khusus Bitung sepanjang ditujukan

ne
ng

terhadap/meliputi tanah seluas 92 ha di wilayah Kelurahan Tanjung


Merah, Kecamatan Matuari, Kota Bitung adalah bertentangan

do
gu

dengan ketentuan Pasal 3 angka 2 berikut Penjelasannya Undang-


Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara
Yang Bersih Dan Bebas Dari Korupsi, Kolusi Dan Nepotisme;
In
A

Bahwa alasan hukum di atas selaras dengan Konstitusi Negara


Republik Indonesia, yaitu telah melanggar hak-hak Konstitusional
ah

lik

pencari Keadilan, sebagaimana di dalam Pasal 1 ayat (3) Undang-


Undang Dasar tahun 1945, yaitu berbunyi:
m

ub

“Karena setiap terjadi sengketa haruslah diselesaikan menurut


hukum dan peraturan perundang-undangan yang berlaku agar
ka

tercipta rasa keadilan di tengah-tengah masyarakat sebagai


ep

implementasi negara hukum yang demokratis”


ah

es

Halaman 13 dari 78 halaman. Putusan Nomor 44 P/HUM/2023


M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 13
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Serta selaras dengan Pasal 3 ayat (2) Undang Undang Nomor 39

si
Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia (Bukti P-16), yang berbunyi:
Setiap orang berhak atas pengakuan, jaminan, perlindungan dan

ne
ng
perlakuan hukum yang adil serta mendapat kepastian hukum dan
perlakuan yang sama di depan hukum;

do
gu 3. Bahwa, pelaksanaan pengadaan tanah yang dimaksud dalam
penetapan wilayah Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) di Pasal 2
juncto Pasal 3 Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 32

In
A
Tahun 2014 tentang Kawasan Ekonomi Khusus Bitung, Termohon
tidak mempunyai bukti kepemilikan tanah di atas tanah seluas sekitar
ah

lik
92 ha (sembilan puluh dua hektar) yang terletak di Kelurahan
Tanjung Merah (dahulu bernama Negeri Tanjung Merah),
am

ub
Kecamatan Matuari, Kota Bitung, Sulawesi Utara, melanggar dan
tidak sesuai dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Pasal 8 Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 40
ep
k

Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Kawasan Ekonomi


ah

Khusus (Bukti P-17);


R

si
b. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 27 Tahun 2014
tentang Pengelolaan Barang Milik Negara/Daerah (Bukti P-18);

ne
ng

c. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan


Negara (Bukti P-19);

do
gu

d. Peraturan Kepala Badan Pertanahan Nasional Republik


Indonesia Nomor 3 Tahun 2011 tentang Pengelolaan Pengkajian
Dan Penanganan Kasus Pertanahan (Bukti P-20)
In
A

e. Peraturan Menteri Koordinator Perekonomian Nomor PER-07/M.


EKON/10/2011, tentang Pedoman Pengusulan Pembentukan
ah

lik

Kawasan Ekonomi Khusus. (Bukti P-21);


Bahwa cukup jelas dan gamblang, sebagai dasar hukum di dalam
m

ub

Pembangunan Kawasan Ekonomi Khusus melalui Peraturan


Pemerintah Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2014 tentang
ka

Kawasan Ekonomi Khusus Bitung, aset yang digunakan tanah harus


ep

merupakan tanah negara yang terdaftar dalam perbendaharaan


ah

es

Halaman 14 dari 78 halaman. Putusan Nomor 44 P/HUM/2023


M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 14
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
negara melalui pengadaan tanah, sesuai dengan ketentuan-

si
ketentuan sebagai berikut:
Bahwa, Pasal 8 Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 40

ne
ng
Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Kawasan Ekonomi Khusus
yang berbunyi:

do
gu Ayat (1): Penguasaan lahan paling sedikit 50% (lima puluh persen)
dari yang direncanakan sebagaimana di maksud dalam Pasal 5 huruf
c dibuktikan dengan:

In
A
a. Sertifikat atau dokumen kepemilikan hak atas tanah;
b. Akta jual beli dengan pemilik tanah sesuai dengan ketentuan
ah

lik
peraturan perundang-undangan;
c. Perjanjian pengikatan jual beli yang telah dibayar lunas kepada
am

ub
pemilik tanah; dan/atau
d. Dokumen penguasaan dalam bentuk perjanjian sewa jangka
Panjang;
ep
k

Bahwa, Pasal 8 Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 40


ah

Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Kawasan Ekonomi Khusus


R

si
mempunyai makna utama pelaksanaan pengadaan tanah oleh
Termohon dalam hal ini diwakili oleh Pemerintah Daerah Provinsi

ne
ng

Sulawesi Utara, wajib melakukan pembelian tanah sebagaimana


ketentuan-ketentuan sebagai berikut:

do
gu

a) Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 27 Tahun 2014


tentang Pengelolaan Barang Milik Negara/Daerah;
b) Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan
In
A

Negara;
c) Peraturan Kepala Badan Pertanahan Nasional Republik
ah

lik

Indonesia Nomor 3 Tahun 2011 tentang Pengelolaan Pengkajian


Dan Penanganan Kasus Pertanahan;
m

ub

d) Peraturan Menteri Koordinator Perekonomian Nomor PER-07/M.


EKON/10/2011, tentang Pedoman Pengusulan Pembentukan
ka

Kawasan Ekonomi Khusus;


ep

Bahwa, berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2014


ah

es

Halaman 15 dari 78 halaman. Putusan Nomor 44 P/HUM/2023


M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 15
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
tentang Kawasan Ekonomi Khusus Kota Bitung, Pemerintah Daerah

si
Provinsi Sulawesi Utara selaku pelaksana Pembangunan Ekonomi
Khusus Kota Bitung perwakilan Termohon tentang Pengadaan

ne
ng
Tanah, tidak memenuhi Pertimbangan dan Dasar Hukum sebagai
berikut :

do
gu  Termohon yang diwakili oleh Pemerintah Daerah Provinsi
Sulawesi Utara, tidak pernah melakukan penguasaan fisik tanah
secara langsung, maupun tidak langsung dengan penguasaan

In
A
beritikad baik;
 Termohon yang diwakili oleh Pemerintah Daerah Provinsi
ah

lik
Sulawesi Utara, tidak mempunyai bukti kepemilikan tanah atau
melakukan tidak pembayaran tanah kepada Pemohon yang
am

ub
sesuai dimaksud sebagaimana Undang-Undang Nomor 1 Tahun
2004 tentang Perbendaharaan Negara dan/atau;
 Termohon yang diwakili oleh Pemerintah Daerah Provinsi
ep
k

Sulawesi Utara, tidak mempunyai bukti kepemilikan tanah atau


ah

melakukan tidak pembayaran tanah kepada Pemohon sesuai


R

si
yang dimaksud sebagaimana Peraturan Pemerintah Republik
Indonesia Nomor 27 Tahun 2014 tentang Pengelolaan Barang

ne
ng

Milik Negara/ Daerah;


 Bahwa sebagaimana dimaksud Undang-Undang Nomor 1 Tahun

do
gu

2004 tentang Perbendaharaan Negara sebagaimana diuraikan:


BAB I KETENTUAN UMUM 1.Bagian Pertama Pengertian Pasal 1
ayat (10) yang berbunyi: “Barang Milik Negara adalah semua
In
A

barang yang dibeli atau diperoleh atas beban APBN atau berasal
dari perolehan lainnya yang sah“, ayat (11) yang berbunyi:
ah

lik

Barang Milik Daerah adalah semua barang yang dibeli atau


diperoleh atas beban APBD atau berasal dari perolehan lainnya
m

ub

yang sah. Lebih lanjut di terangkan Pasal 49, ayat (1) yang
berbunyi: Barang Milik Negara/Daerah yang berupa tanah yang
ka

dikuasai Pemerintah Pusat/Daerah harus disertifikatkan atas


ep

nama Pemerintah Republik Indonesia/Pemerintah Daerah yang


ah

es

Halaman 16 dari 78 halaman. Putusan Nomor 44 P/HUM/2023


M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 16
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
bersangkutan. Ayat (2), yang berbunyi: Bangunan Milik Negara/

si
Daerah harus dilengkapi dengan bukti status kepemilikan dan
ditata usahakan secara tertib;

ne
ng
 Bahwa dipertegas pula, dalam Peraturan Pemerintah Republik
Indonesia Nomor 27 Tahun 2014 tentang Pengelolaan Barang

do
gu Milik Negara/Daerah. Pasal 1 ayat (1) yang berbunyi: “Barang
Milik Negara adalah semua barang yang dibeli atau diperoleh
atas beban Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara atau

In
A
berasal dari perolehan lainnya yang sah, dan ayat (2) yang
berbunyi: “Barang Milik Negara adalah semua barang yang dibeli
ah

lik
atau diperoleh atas beban Anggaran Pendapatan dan Belanja
Daerah atau berasal dari perolehan lainnya yang sah;
am

ub
 Dan pengertian tanah Negara terdapat pada Peraturan Kepala
Badan Pertanahan Nasional Republik Indonesia Nomor 3 Tahun
2011 tentang Pengelolaan Pengkajian dan Penanganan Kasus
ep
k

Pertanahan Bab I Ketentuan Umum Pasal 1 ayat (6) yang


ah

berbunyi: Tanah Aset adalah tanah barang milik negara atau


R

si
barang milik daerah sebagaimana dimaksud dalam Undang-
Undang Nomor 1 Tahun 2004;

ne
ng

 Bahwa dalam pertimbangan lain, pengadaan tanah bagi


Pembangunan Kawasan Ekonomi Khusus (dalam hal ini

do
gu

Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2014 tentang Kawasan


Ekonomi Khusus Kota Bitung, dalam Peraturan Menteri
Koordinator Perekonomian Nomor PER-07/M.EKON/10/2011,
In
A

tentang Pedoman Pengusulan Pembentukan Kawasan Ekonomi


Khusus pada hal 10-11, yaitu: 10. Studi Kelayakan ekonomi dan
ah

lik

keuangan Studi kelayakan ekonomi memberikan informasi


tentang analisis biaya dan manfaat dengan dan tanpa adanya
m

ub

pengembangan KEK, 1) Biaya Pra Investasi, 2) Biaya pengadaan


Tanah Biaya Modal (capital expenditure/capex) meliputi: 1) Biaya
ka

Pra Investasi, 2) Biaya Pembebasan tanah;


ep

4. Bahwa, pelaksanaan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia


ah

es

Halaman 17 dari 78 halaman. Putusan Nomor 44 P/HUM/2023


M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 17
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Nomor 32 Tahun 2014 tentang Kawasan Ekonomi Khusus Bitung,

si
sudah tidak dapat untuk diberlakukan atau bertentangan sesuai
dengan ketentuan Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2009 tentang

ne
ng
Kawasan Ekonomi Khusus. (Bukti P-22);
Bahwa patut untuk diketahui dan mohon dijadikan pertimbangan

do
gu Majelis Hakim Agung Pemeriksa, sampai saat ini Pelaksanaan
Kawasan Ekonomi Khusus Bitung berdasarkan Peraturan
Pemerintah Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2014 tentang

In
A
Kawasan Ekonomi Khusus Bitung sejak ditetapkan tanggal 21 Mei
2014 sampai dengan permohonan Pemohon ini diajukan, tidak
ah

lik
berjalan dan dilaksanakan oleh Termohon sesuai maksud dan
manfaatnya, atau sampai dengan saat sudah 9 (sembilan) tahun dari
am

ub
target jangka waktu 3 (tiga) tahun yang di amanahkan oleh Pasal 12
Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2009 tentang Kawasan Ekonomi
Khusus;
ep
k

Bahwa, Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 32 Tahun


ah

2014 tentang Kawasan Ekonomi Khusus Bitung, secara hukum


R

si
sudah tidak dapat di berlakukan karena jangka waktu 3 (tiga) tahun
yang di amanahkan oleh Pasal 12 Undang-Undang Nomor 39 Tahun

ne
ng

2009 tentang Kawasan Ekonomi Khusus, kesiapan pelaksanaan


pembangunan ekonomi khusus sudah berakhir meliputi: infrastruktur,

do
gu

sumber daya manusia dan perangkat pengendalian administrasi


harus siap dengan jangka waktu 3 (tiga) tahun, sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 12 Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2009
In
A

tentang Kawasan Ekonomi Khusus Pasal 12 yang berbunyi:


Ayat (1):
ah

lik

KEK harus siap beroperasi dalam waktu paling lama 3 (tiga) tahun
sejak ditetapkan;
m

ub

Ayat (2):
Dalam jangka waktu 3 (tiga) tahun sebagaimana dimaksud pada ayat
ka

(1), Dewan Nasional melakukan evaluasi setiap tahun;


ep

Ayat (3):
ah

es

Halaman 18 dari 78 halaman. Putusan Nomor 44 P/HUM/2023


M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 18
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Hasil evaluasi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) disampaikan

si
kepada pengusul untuk ditindak lanjuti;
Ayat (4):

ne
ng
Dalam hal setelah 3 (tiga) tahun sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) KEK belum siap beroperasi, Dewan Nasional:

do
gu a. Melakukan perubahan atas usulan sebelumnya;
b. Memberikan perpanjangan waktu paling lama 2 (dua) tahun;
dan/atau

In
A
c. Mengambil langkah penyelesaian masalah pembangunan
Kawasan Ekonomi Khusus (KEK);
ah

lik
Ayat (5):
Dalam hal perpanjangan waktu sebagaimana dimaksud pada ayat
am

ub
(4) huruf b KEK belum siap beroperasi karena bukan dari kelalaian
atau karena force majeure, Dewan Nasional dapat memberikan
perpanjangan waktu setelah mendapat pertimbangan dari Dewan
ep
k

Kawasan;
ah

Ayat (6):
R

si
Ketentuan lebih lanjut mengenai perpanjangan waktu sebagaimana
dimaksud pada ayat (5) diatur dengan Peraturan Pemerintah.

ne
ng

Bahwa guna untuk memperjelas apa saja kesiapan pelaksanaan


pembangunan Ekonomi Khusus yang wajib di laksanakan Termohon,

do
gu

yaitu di Bab penjelasan Pasal 12 Undang-Undang Nomor 39 Tahun


2009 tentang Kawasan Ekonomi Khusus, yang berbunyi:
Ayat (1):
In
A

Yang dimaksud dengan “harus siap beroperasi” adalah telah


dipenuhinya seluruh kelengkapan infrastruktur, sumber daya
ah

lik

manusia, dan perangkat pengendalian administrasi;


Bahwa, makna dari kesimpulan ulasan di atas adalah Termohon
m

ub

tidak dapat melaksanakan Pembangunan Ekonomi Khusus atau


tidak dapat menjalankan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia
ka

Nomor 32 Tahun 2014 tentang Kawasan Ekonomi Khusus Bitung,


ep

dengan jangka waktu 3 (tiga) tahun yang di amanahkan oleh Pasal


ah

es

Halaman 19 dari 78 halaman. Putusan Nomor 44 P/HUM/2023


M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 19
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
12 Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2009 tentang Kawasan

si
Ekonomi Khusus, dan berdasarkan Pasal 6 sampai saat ini tidak ada
Peraturan Pemerintah yang secara hukum dapat mendelegasikan

ne
ng
Perpanjangan waktu pelaksanaan pembangunan Ekonomi Khusus
Kota Bitung dengan jangka waktu melebihi 3 (tiga) tahun, yang

do
gu sudah berakhir;
Bahwa telah diterangkan sebelumnya, Peraturan Pemerintah
Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2014 tentang Kawasan

In
A
Ekonomi Khusus Bitung ditetapkan untuk menjalankan Undang-
Undang Nomor 39 Tahun 2009 tentang Kawasan Ekonomi Khusus
ah

lik
sebagaimana mestinya, tentunya dapat dipahami sebagai keinginan
agar operasionalisasi Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2009
am

ub
tentang Kawasan Ekonomi Khusus berjalan sepenuhnya, serta
Termohon wajib mematuhi melaksanakannya;
Bahwa ketiadaan Peraturan Pemerintah sebagaimana di maksud
ep
k

dalam Pasal 6 Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2009 tentang


ah

Kawasan Ekonomi Khusus, setelah jangka waktu 3 (tiga) tahun telah


R

si
berakhir tentang pelaksanaan pembangunan Ekonomi Khusus pada
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2014

ne
ng

tentang Kawasan Ekonomi Khusus Bitung, maka akan


mempengaruhi efektivitas pelaksanaan Peraturan Pemerintah

do
gu

Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2014 tentang Kawasan


Ekonomi Khusus Bitung itu sendiri;
Bahwa, Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 32 Tahun
In
A

2014 tentang Kawasan Ekonomi Khusus Bitung, diwajibkan


Peraturan Pemerintah yang baru guna perpanjangan waktu setelah
ah

lik

masa jangka waktu 3 (tiga) tahun sebagaimana perintah Amanah


Pasal 6 Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2009 tentang Kawasan
m

ub

Ekonomi Khusus, dan di pertegas pula berdasarkan hierarkinya,


Peraturan Pemerintah ada di bawah Undang-Undang atau Peraturan
ka

Pemerintah Pengganti Undang-Undang, sebagaimana dimaksud


ep

dalam Pasal 1 ayat (5) Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011


ah

es

Halaman 20 dari 78 halaman. Putusan Nomor 44 P/HUM/2023


M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 20
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
tentang Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan, berikut

si
pengertian Peraturan Pemerintah: "Peraturan Pemerintah adalah
Peraturan Perundang-undangan yang ditetapkan oleh Presiden

ne
ng
untuk menjalankan undang-undang sebagaimana mestinya." (Bukti
P-23);

do
gu Bahwa cukup jelas dan gamblang Termohon tidak dapat menyiapkan
selama jangka waktu 3 (tiga) tahun seluruh kelengkapan
infrastruktur, sumber daya manusia, dan perangkat pengendalian

In
A
administrasi untuk pelaksanaan pembangunan Ekonomi Khusus
Kota Bitung Sulawesi Utara, dan tidak ada Peraturan Pemerintah
ah

lik
yang baru sebagai pengganti Peraturan Pemerintah Republik
Indonesia Nomor 32 Tahun 2014 tentang Kawasan Ekonomi Khusus
am

ub
Bitung, atau penetapan Kawasan Ekonomi Khusus Bitung tidak
terbantahkan melanggar ketentuan Pasal 6 Undang-Undang Nomor
39 Tahun 2009 tentang Kawasan Ekonomi Khusus;
ep
k

Bahwa berdasarkan hal tersebut di atas, selanjutnya Pemohon mohon


ah

kepada Ketua Mahkamah Agung berkenan memeriksa permohonan dan


R

si
memutuskan:
1. Menerima dan mengabulkan permohonan Pemohon untuk seluruhnya;

ne
ng

2. Menyatakan Pasal 2 juncto Pasal 3 Peraturan Pemerintah Nomor 32


Tahun 2014 tentang Kawasan Ekonomi Khusus Bitung seluas 92 ha

do
gu

sepanjang ditujukan terhadap/meliputi tanah di wilayah Kelurahan


Tanjung Merah, Kecamatan Matuari, Kota Bitung adalah tidak sah dan
tidak mempunyai kekuatan hukum untuk diberlakukan;
In
A

3. Memerintahkan pencoretan Pasal 2 juncto Pasal 3 Peraturan Pemerintah


Nomor 32 Tahun 2014 tentang Kawasan Ekonomi Khusus Bitung seluas
ah

lik

92 ha sepanjang ditujukan terhadap/meliputi tanah di wilayah Kelurahan


Tanjung Merah, Kecamatan Matuari, Kota Bitung, dan memerintahkan
m

ub

pengumumannya dimuat dalam Lembaran Negara Republik Indonesia;


4. Membebankan biaya perkara menurut hukum;
ka

Atau: Putusan seadil-adilnya (ex aequo et bono);


ep
ah

es

Halaman 21 dari 78 halaman. Putusan Nomor 44 P/HUM/2023


M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 21
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Bahwa untuk menguatkan dalil-dalil permohonannya, Pemohon telah

si
mengajukan alat bukti surat yang diberi tanda Bukti P-1 sampai dengan Bukti
P-23;

ne
ng
1. Tanda Tangan Perwakilan Masyarakat, Keputusan Menteri Hukum Dan
HAM RI Nomor AHU-0010516.AH.01.07. Tahun 2020 (Bukti P-1);

do
gu 2. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2014 tentang
Kawasan Ekonomi Khusus (Bukti P-2);
3. Keputusan Pengadilan Belanda (Landraad Manado) Nomor 145/1925

In
A
(Bukti P-3);
4. Surat Resimen Koordinator Sulawesi Utara Nomor Btg 7/2/5/59 tanggal
ah

lik
13-1-1960 (Bukti P-4);
5. Risalah Rapat DPRD Kota Bitung pada tanggal 22 Maret 2012 (Bukti P-5);
am

ub
6. Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 1997, tentang Pendaftaran
Tanah (Bukti P-6);
7. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan Dan
ep
k

Pengelolaan Lingkungan Hidup (Bukti P-7);


ah

8. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2014 tentang


R

si
Kawasan Ekonomi Khusus (Bukti P-8);
9. Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2009 tentang Perubahan Kedua Atas

ne
ng

Undang Undang Nomor 14 Tahun 1985 tentang Mahkamah Agung(Bukti


P-9);

do
gu

10. PERMA Nomor 1 Tahun 2004 tentang Hak Uji Materiil (Bukti P-10);
11. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2004, tentang Pembentukan
Peraturan Perundang-Undangan (Bukti P-11);
In
A

12. Perkara Nomor 132/K/Pdt/2015 dan Perkara Nomor 18/Pdt.G/2014/


PN.Btg (Bukti P-12);
ah

lik

13. Perkara Nomor 196/Pdt.G/2021/PN Bit (Bukti P-13);


14. Surat pemberitahuan Pengosongan Dari Dinas Tata Ruang Nomor
m

ub

91/TR.b/III/2015 tanggal 17 Maret 2015 (Bukti P-14);


15. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara
ka

Yang Bersih Bebas Dari Korupsi, Kolusi Dan Nepotisme (Bukti P-15);
ep
ah

es

Halaman 22 dari 78 halaman. Putusan Nomor 44 P/HUM/2023


M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 22
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
16. Undang-Undang Nomor 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia

si
(Bukti P-16);
17. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 40 Tahun 2021 tentang

ne
ng
Penyelenggaraan Kawasan Ekonomi Khusus (Bukti P-17);
18. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 27 Tahun 2014,

do
gu tentang Pengelolaan Barang Milik Negara/Daerah (Bukti P-18);
19. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara
(Bukti P-19);

In
A
20. Peraturan Kepala Badan Pertanahan Nasional Republik Indonesia
Nomor 3 Tahun 2011 tentang Pengelolaan Pengkajian dan Penanganan
ah

lik
K asus Pertanahan (Bukti P-20);
21. Peraturan Menteri Koordinator Perekonomian Nomor PER-07/M.EKON/
am

ub
10/2011, tentang Pedoman Pengusulan Pembentukan Kawasan
Ekonomi Khusus (Bukti P-21);
22. Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2009 tentang Kawasan Ekonomi
ep
k

Khusus (Bukti P-22);


ah

23. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan


R

si
Perundang-Undangan (Bukti P-23);
Bahwa permohonan pengujian peraturan perundang-undangan di

ne
ng

bawah undang-undang tersebut telah disampaikan kepada Termohon pada


tanggal 3 Oktober 2023 berdasarkan Surat Panitera Muda Tata Usaha

do
gu

Negara Mahkamah Agung Nomor 44/PER-PSG/IX/44 P/HUM/2023, tanggal


26 September 2023;
Bahwa terhadap permohonan Pemohon tersebut, Termohon telah
In
A

mengajukan jawaban tertulis pada tanggal 31 Oktober 2023, yang isi


selengkapnya:
ah

lik

A. POKOK PERMOHONAN PEMOHON


1. Bahwa ketentuan Pasal 2 dan Pasal 3 PP 32/2014 mengandung
m

ub

ketidakjelasan kelurahan mana saja di Kecamatan Matuari, Kota


Bitung yang ditetapkan sebagai Kawasan Ekonomi Khusus
ka

(selanjutnya disebut KEK) Bitung, sehingga tidak memenuhi


ep

ketentuan Pasal 5 huruf f Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011;


ah

es

Halaman 23 dari 78 halaman. Putusan Nomor 44 P/HUM/2023


M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 23
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
2. Bahwa ketentuan Pasal 2 dan Pasal 3 PP 32/2014 sepanjang

si
ditujukan terhadap kawasan erpacht seluas 92 Ha yang terletak di
Desa Tanjung Merah, Kecamatan Matuari, Kota Bitung, Provinsi

ne
ng
Sulawesi Utara adalah cacat hukum karena tidak memperhatikan
dan mencermati sengketa hukum yang masih dalam proses di

do
gu pengadilan, sehingga melanggar ketentuan Pasal 1 ayat (3) UUD
Negara Republik Indonesia 1945, Pasal 3 ayat (2) Undang-Undang
28/1999, dan Pasal 3 ayat (2) Undang-Undang Nomor 39 Tahun

In
A
2009;
3. Bahwa dalam pengadaan tanah terkait penetapan wilayah KEK
ah

lik
pada ketentuan Pasal 2 dan Pasal 3 Peraturan Pemerintah Nomor
32 Tahun 2014, Termohon tidak memiliki bukti kepemilikan tanah di
am

ub
atas tanah seluas 92 Ha yang terletak di Desa Tanjung Merah,
Kecamatan Matuari, Kota Bitung, Provinsi Sulawesi Utara, sehingga
melanggar ketentuan Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004, Pasal
ep
k

8 Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 2021 tentang


ah

Penyelenggaraan Kawasan Ekonomi Khusus (selanjutnya disebut


R

si
PP 40/2021) , Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 2014 tentang
Pengelolaan Barang Milik Negara/Daerah (selanjutnya disebut PP

ne
ng

27/2014), Peraturan Kepala Badan Pertanahan Nasional Nomor 3


Tahun 2011 tentang Pengelolaan Pengkajian dan Penanganan

do
gu

Kasus Pertanahan (selanjutnya disebut Peraturan KBPN 3/2011),


dan Peraturan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Nomor
PER-07/M.EKON/10/2011 tentang Pedoman Pengusulan
In
A

Pembentukan Kawasan Ekonomi Khusus (selanjutnya disebut


Permenko Perekonomian 7/2011);
ah

lik

4. Bahwa kesiapan beroperasi meliputi kelengkapan infrastruktur,


sumber daya manusia, dan perangkat administrasi yang
m

ub

diamanatkan harus terpenuhi dalam waktu 3 (tiga) tahun oleh


ketentuan Pasal 12 Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2009 hingga
ka

saat ini tidak dilaksanakan oleh Termohon. Selain itu, belum ada
ep

peraturan pemerintah yang mengatur perpanjangan waktu untuk


ah

es

Halaman 24 dari 78 halaman. Putusan Nomor 44 P/HUM/2023


M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 24
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
kesiapan beroperasi. Dengan demikian, PP 32/2014 bertentangan

si
dengan Pasal 12 Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2009;
B. PENJELASAN TERMOHON TERHADAP KEDUDUKAN HUKUM

ne
ng
(LEGAL STANDING) PEMOHON
Berkenaan dengan legal standing (persona standi In judicio) dan

do
gu kepentingan hukum Pemohon dalam perkara a quo, Termohon
menyampaikan penjelasan sebagai berikut:
1. Bahwa ketentuan Pasal 31A ayat (2) Undang-Undang Nomor 3

In
A
Tahun 2009 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang
Nomor 14 Tahun 1985 tentang Mahkamah Agung (selanjutnya
ah

lik
disebut UU 3/2009) yang berbunyi:
"Permohonan sebagaimana dimaksud ayat (1) hanya dapat
am

ub
dilakukan oleh Pihak yang menganggap haknya dirugikan oleh
berlakunya peraturan perundang-undangan di bawah undang-
undang yaitu:
ep
k

a. Perorangan Warga Negara Indonesia;


ah

b. Kesatuan Masyarakat Hukum Adat sepanjang masih hidup


R

si
dan sesuai dengan perkembangan masyarakat dan prinsip
Negara Kesatuan Republik Indonesia yang diatur dalam

ne
ng

undang-undang; atau
c. Badan hukum publik atau badan hukum privat.

do
gu

2. Bahwa ketentuan Pasal 1 ayat (3) Peraturan Mahkamah Agung


Nomor 1 Tahun 2011 tentang Hak Uji Materiil (selanjutnya disebut
PERMA 1/2011), berbunyi:
In
A

"Permohonan keberatan adalah permohonan yang berisi


keberatan terhadap berlakunya suatu Peraturan Perundang-
ah

lik

undangan yang diduga bertentangan dengan suatu Peraturan


Perundang-undangan tingkat lebih tinggi yang diajukan ke
m

ub

Mahkamah Agung untuk mendapat putusan".


3. Bahwa ketentuan Pasal 1 ayat (4) PERMA 1/2011, berbunyi:
ka

"Para Pemohon keberatan adalah kelompok masyarakat atau


ep

perorangan yang mengajukan permohonan keberatan kepada


ah

es

Halaman 25 dari 78 halaman. Putusan Nomor 44 P/HUM/2023


M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 25
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Mahkamah Agung atas berlakunya suatu peraturan perundang-

si
undangan tingkat lebih rendah dari undang-undang".
4. Berdasarkan uraian di atas, Pemohon mendalilkan telah memenuhi

ne
ng
ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 31A ayat (2) UU
3/2009, karena Pemohon menganggap dirinya dapat mewakili

do
gu setiap unsur dalam Pasal 31A ayat (2) UU 3/2009 yang kemudian
merasa dirugikan dengan berlakunya PP 32/2014;
5. Terhadap dalil Pemohon mengenai Kedudukan Hukum (Legal

In
A
Standing) tersebut di atas, dapat Termohon sampaikan sebelumnya
bahwa berdasarkan Yurisprudensi Putusan Mahkamah Agung RI
ah

lik
Nomor 62 P/HUM/2013, Nomor 11 P/HUM/2014, dan Nomor 54
P/HUM/2014 Kerugian Pemohon Uji Materiil Harus Memenuhi 5
am

ub
(lima) Syarat, yaitu:
a. adanya hak Pemohon yang diberikan oleh peraturan
perundang-undangan;
ep
k

b. hak tersebut oleh Pemohon dianggap dirugikan oleh


ah

diberlakukannya peraturan perundang-undangan;


R

si
c. kerugian tersebut harus bersifat spesifik (khusus) dan aktual
atau setidak-tidaknya potensial menurut penalaran yang wajar

ne
ng

dapat dipastikan terjadi;


d. adanya hubungan sebab akibat (causal verbaand) antara

do
gu

kerugian dimaksud dengan peraturan perundang-undangan


yang dimohonkan pengajuan; dan
e. adanya kemungkinan dengan dikabulkannya permohonan uji
In
A

materiil, maka kerugian yang dimaksud tidak akan atau tidak


terjadi lagi;
ah

lik

6. Bahwa berdasarkan uraian sebagaimana dimaksud angka 1-5 di


atas, serta ketentuan PP 32/2014 dan Yurisprudensi Putusan
m

ub

Mahkamah Agung RI tersebut di atas dapat dijelaskan kedudukan


dan kepentingan hukum Pemohon sebagai berikut:
ka

a. Bahwa berdasarkan uraian dokumen Permohonan Keberatan


ep

Hak Uji Materiil Terhadap PP 32/2014 (selanjutnya disebut


ah

es

Halaman 26 dari 78 halaman. Putusan Nomor 44 P/HUM/2023


M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 26
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Dokumen Permohonan) butir II halaman 3-5, Termohon

si
berpendapat bahwa dalil yang disampaikan Pemohon:
1. Tidak mampu menjelaskan kerugian bersifat spesifik

ne
ng
(khusus) aktual atau setidak-tidaknya potensial
menurut penalaran yang wajar dan dapat dipastikan

do
gu terjadi akibat penerapan PP 32/2014;
2. Tidak mampu menjelaskan hubungan sebab-akibat
(Causal Verband) antara Pemohon dan PP 32/2014; dan

In
A
3. Tidak dapat menjelaskan adanya kemungkinan dengan
dikabulkannya permohonan uji materiil maka kerugian
ah

lik
yang dimaksud tidak akan atau tidak terjadi lagi;
Sebagaimana dimaksud dalam Yurisprudensi Putusan
am

ub
Mahkamah Agung RI Nomor 62 P/HUM/2013, Nomor 11
P/HUM/2014, dan Nomor 54 P/HUM/2014;
b. Bahwa Termohon berpendapat jika Pemohon tidak
ep
k

mengalami kerugian hak sebagaimana dimaksud dalam Pasal


ah

31A ayat (2) UU 3/2009 dengan beberapa alasan sebagai


R

si
berikut:
1) Bahwa Pemohon bukanlah pemilik hak atas tanah

ne
ng

Kawasan erfpacht seluas 92 Ha yang terletak di Desa


Tanjung Merah, Kecamatan Matuari, Kota Bitung, Provinsi

do
gu

Sulawesi Utara yang dipermasalahkan oleh Pemohon karena


ditetapkan oleh Termohon menjadi KEK Bitung. Uraian
dimaksud atas dasar fakta sebagai berikut:
In
A

a) kawasan seluas 92 Ha dimaksud awalnya dilekatkan


alas hak berupa Hak Guna Usaha (selanjutnya
ah

lik

disingkat HGU) yaitu HGU Nomor l/Tanjung Merah


di mana merupakan perkebunan "Diyang" (nama
m

ub

sebutan lokasi tersebut yang dahulu terletak di


Kecamatan Bitung Tengah, Kabupaten Minahasa
ka

Provinsi Sulawesi Utara) berdasarkan Surat Keterangan


ep

Pendaftaran Tanah (selanjutnya disingkat SKPT) dari


ah

es

Halaman 27 dari 78 halaman. Putusan Nomor 44 P/HUM/2023


M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 27
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Kepala Subdirektorat Agraria Kabupaten Minahasa

si
Nomor 155/Ket/Min/1975 tanggal 22 Oktober 1975 yang
tertulis atas nama Louise Agnes Ludong, Frida Elfira

ne
ng
Ludong, dan Theo Johny Ludong yang berakhir jangka
waktunya pada 23 September 1980 dengan peruntukkan

do
gu penggunaan tanah perkebunan kelapa (Poin angka 1
Surat Kepala Kantor Pertanahan Kota Bitung kepada
Sekretaris Dewan Nasional Kawasan Ekonomi Khusus

In
A
Nomor 27/100-71.72/II/2015 tanggal 16 Februari 2015
(yang selanjutnya disebut Surat Kantah Nomor 27/2015)
ah

lik
(vide Bukti T-3);
b) Atas dasar persyaratan optimalisasi serta bonafiditas
am

ub
dalam pengelolaan usaha perkebunan kemudian,
Louise Agnes Ludong dkk mendirikan PT Ranomut
berdasarkan Akta Notaris tanggal 11 Maret 1969
ep
k

Nomor 10 dan Akta Perubahan tanggal 8 Juni 1973


ah

Nomor 12 serta telah mendapatkan pengesahan


R

si
Menteri Kehakiman tanggal 6 Februari 1974 Nomor
Y.A.5/39/25 yang kemudian memasukkan HGU atas

ne
ng

perkebunan Diyang tersebut ke dalam kekayaan


Perseroan PT Ranomut (Poin angka 2 Surat Kantah

do
gu

Nomor 27/2015);
c) Kemudian pada tahun 1975, PT Ranomut mengajukan
permohonan perpanjangan atau pembaharuan Hak
In
A

Guna Bangunan (HGU) Nomor 1/Tanah Merah yang


seharusnya berakhir tanggal 23 September 1980.
ah

lik

Setelah melalui proses formal, permohonan


perpanjangan HGU Nomor 1/Tanah Merah dikabulkan
m

ub

selama 25 (dua puluh lima) tahun terhitung sejak tahun


1976 (berakhir di tanggal 31 Desember 2001).
ka

Pengabulan hal tersebut ditindaklanjuti dengan


ep

penerbitan Sertipikat HGU Nomor 2/Tanjung Merah


ah

es

Halaman 28 dari 78 halaman. Putusan Nomor 44 P/HUM/2023


M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 28
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
seluas 92,96 Ha melalui Keputusan Menteri Dalam

si
Negeri Nomor SK.16/HGU/DA/77 tanggai 5 Mei 1977
(Poin angka 5 Surat Kantah Nomor 27/2015);

ne
ng
d) Pada tahun 1996, HGU Nomor 2/Tanjung Merah atas
nama PT Ranomut diambil alih oleh PT Asa

do
gu Engineering Pertama di mana Direkturnya adalah
Ny. Cornelia Moningka Vega. Namun karena peralihan
HGU dimaksud belum dapat dilakukan (harus dilakukan

In
A
di hadapan Pejabat Pembuat Akta Tanah Khusus
(selanjutnya disingkat PPATK)), sebagai gantinya antara
ah

lik
PT Ranomut dan PT Asa Engineering Pertama
(selanjutnya disebut PT AEP) dibuatkan persetujuan
am

ub
Pembayaran Ganti Rugi dihadapan Notaris R.H.
Herdaseputra berdasarkan Akta Nomor 4 Tanggal 4
Agustus 1990 (Poin angka 6 Surat Kantah Nomor
ep
k

27/2015);
ah

e) Karena sampai dengan masa berakhirnya HGU


R

si
Nomor 2/Tanjung Merah yaitu 31 Desember 2001
tidak kunjung dilakukan:

ne
ng

i. peralihan HGU (pengalihan HGU yang harus


dilakukan di hadapan PPATK antara PT Ranomut

do
gu

dengan PT AEP); dan


ii. permohonan perpanjangan HGU Nomor 2/Tanjung
Merah;
In
A

Maka berdasarkan Pasal 34 Undang-Undang Nomor


5 Tahun 1960 tentang Peraturan Dasar Pokok-Pokok
ah

lik

Agraria (selanjutnya disebut UUPA) juncto Pasal 17


Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 1996
m

ub

tentang Hak Guna Usaha, Hak Guna Bangunan Dan


Hak Atas Tanah (selanjutnya disebut PP 40/1996),
ka

HGU Nomor 2/Tanjung Merah tersebut kembali


ep

menjadi Tanah Negara (Poin angka 7 Surat Kantah


ah

es

Halaman 29 dari 78 halaman. Putusan Nomor 44 P/HUM/2023


M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 29
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Nomor 27/2015 juncto konsideran menimbang huruf c

si
angka 7) Keputusan Menteri Agraria dan Tata
Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional Nomor

ne
ng
111/HPL/KEM-ATR/BPN/2017 tentang Pemberian Hak
Pengelolaan Atas Nama Pemerintah Provinsi

do
gu Sulawesi Utara Atas Tanah Seluas 927.000 M2
Terletak di Kelurahan Tanjung Merah, Kecamatan
Matuari Kota Bitung Provinsi Sulawesi Utara

In
A
(selanjutnya disebut Kepmen ATR 111/2017)) (vide
Bukti T-4);
ah

lik
f) Serta berdasarkan Kepmen ATR 111/2017 Diktum
Kedua menyebutkan bahwa tanah ex HGU Nomor
am

ub
2/Tanjung Merah diberikan status Hak Pengelolaan
(selanjutnya disebut HPL) atas nama Pemerintah
Provinsi Sulawesi Utara;
ep
k

2) Bahwa kerugian yang dialami oleh Pemohon hanyalah


ah

klaim sepihak Pemohon dikarenakan Pemohon tidak


R

si
dapat menunjukkan secara jelas dan konkret bentuk
kerugian yang dialami dengan diberlakukannya PP

ne
ng

32/2014. Para Pemohon, sebagaimana diuraikan dalam


uraian dokumen permohonan, hanya mendalilkan

do
gu

kondisi bahwa, "Pemohon dan masyarakat adalah


kelompok masyarakat yang secara turun temurun
bermukim/menempati, memanfaatkan dan merawat hak
In
A

atas tanah seluas sekitar 92 ha (sembilan puluh dua


hektar yang terletak di Kelurahan Tanjung Merah (dahulu
ah

lik

bernama Negeri Tanjung Merah), Kecamatan Matuari, Kota


Bitung, Sulawesi Utara" tanpa dapat membuktikan
m

ub

kepemilikan atas tanah dimaksud. Sehingga dengan


demikian dapat disimpulkan bahwa dalil kerugian yang
ka

didalilkan oleh para Pemohon tidak jelas (obscuur libel)


ep

dan/atau tidak terbukti;


ah

es

Halaman 30 dari 78 halaman. Putusan Nomor 44 P/HUM/2023


M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 30
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
3) Bahwa pemohon tidak berdomisili di wilayah ex HGU

si
Nomor 2/Tanjung Merah sehingga patut diduga tidak
mengalami kerugian materiil ataupun kerugian yang

ne
ng
bersifat spesifik (khusus) aktual atau setidak-tidaknya
potensial menurut penalaran yang wajar dan dapat

do
gu dipastikan terjadi akibat penerapan PP 32/2014. Pemohon
atas nama Maxi Rumagit berdomisili di Perum Bumi Dian
Indah Blok F Nomor 82 RT 017 RW 006 Kelurahan Girian

In
A
Atas, Kecamatan Girian, Kota Bitung Provinsi Sulawesi Utara
(vide Bukti T-5). Sedangkan Pemohon atas nama Oktavinus
ah

lik
Metungku berdomisili di Lingkungan VI Dusun RT 017 RW
006 Kelurahan Girian Atas, Kecamatan Girian, Kota Bitung
am

ub
Provinsi Sulawesi Utara (vide Bukti T-6);
4) Bahwa pembentukan KEK Bitung, telah memenuhi segala
kriteria dan persyaratan yang ditetapkan sesuai dengan
ep
k

peraturan perundang-undangan yang berlaku in casu


ah

berdasarkan pada UU 39/2009 dan berdasarkan Peraturan


R

si
Pemerintah Nomor 2 Tahun 2011 tentang Penyelenggaraan
Kawasan Ekonomi Khusus (selanjutnya disebut PP 2/2011)

ne
ng

sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah


Nomor 100 Tahun 2012 tentang Perubahan atas

do
gu

Peraturan Pemerintah Nomor 2 Tahun 2011 tentang


Penyelenggaraan Kawasan Ekonomi Khusus (selanjutnya
disebut PP 100/2012) serta Pemerintah Provinsi Sulawesi
In
A

Utara, sebagai pengusul pembentukan KEK, telah pula


memenuhi dan melengkapi kriteria dan persyaratan untuk
ah

lik

dapat ditetapkannya sebagai KEK yaitu:


a) Bertujuan untuk mengembangkan kegiatan
m

ub

perekonomian pada wilayah Kota Bitung yang


bersifat strategis bagi pengembangan perekonomian,
ka

sehingga perlu dikembangkan sebagai KEK;


ep
ah

es

Halaman 31 dari 78 halaman. Putusan Nomor 44 P/HUM/2023


M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 31
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
b) Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara selaku pengusul

si
KEK Bitung telah memenuhi dan melengkapi kriteria
dan persyaratan untuk dapat ditetapkannya wilayah

ne
ng
KEK Bitung sebagai KEK;
c) Sesuai dengan ketentuan Pasal 7 ayat (4) UU 39/2009,

do
gu pembentukan KEK ditetapkan dengan Peraturan
Pemerintah;

In
Dengan demikian, maka sudah sepatutnya Yang Mulia Majelis
A
Hakim Agung Mahkamah Agung RI menyatakan permohonan
Pemohon tidak diterima (niet ontvankelijk verklaard). Namun
ah

lik
demikian, Termohon menyerahkan sepenuhnya kepada Yang Mulia
Ketua/Majelis Hakim Agung Mahkamah Agung yang memeriksa dan
am

ub
mengadili perkara ini, untuk mempertimbangkan dan menilai apakah
Pemohon mempunyai kedudukan hukum (legal standing) atau tidak,
ep
sebagaimana telah ditentukan dalam ketentuan Pasal 31A ayat
k

(2) UU 3/2009.
ah

R
C. LATAR BELAKANG TERBITNYA PERATURAN PEMERINTAH

si
NOMOR 32 TAHUN 2014 TENTANG KAWASAN EKONOMI KHUSUS

ne
ng

BITUNG

1. Latar Belakang

do
Dalam rangka mempercepat pembangunan perekonomian di wilayah
gu

Kota Bitung, Provinsi Sulawesi Utara, dan untuk menunjang


percepatan dan perluasan pembangunan ekonomi nasional, dilakukan
In
A

pengembangan atas wilayah Kota Bitung sebagai KEK. Wilayah Kota


Bitung memiliki potensi dan keunggulan secara geoekonomi dan
ah

lik

geostrategis. Keunggulan geoekonomi antara lain lokasi strategis


sebagai pusat pertumbuhan serta pusat distribusi barang dan
m

ub

penunjang logistik di kawasan timur Indonesia serta memiliki akses


internasional khususnya ke Brunei Darussalam-Indonesia-Malaysia-
ka

Philippines East ASEAN Growth Area (untuk selanjutnya disingkat


ep
ah

es

Halaman 32 dari 78 halaman. Putusan Nomor 44 P/HUM/2023


M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 32
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
BIMP-EAGA), Wilayah Kerja sama Ekonomi Sub Regional Indonesia-

si
Australia (untuk selanjutnya disebut AIDA), Asia Timur, dan Pasifik;

ne
ng

do
gu

In
A
ah

lik
am

ub
ep
k
ah

si
ne
ng

Selain itu, lokasi yang diusulkan sebagai KEK Bitung berdekatan


dengan rencana pengembangan International Hub Port (untuk

do
gu

selanjutnya disingkat IHP) yang memiliki pelabuhan alam yang dalam.


Lokasi tersebut sangat strategis untuk industri pengolahan perikanan
di mana Pulau Sulawesi adalah salah satu wilayah penghasil
In
A

ikan/eksportir terbesar di Indonesia yang mampu memberikan


kontribusi signifikan terhadap Produk Domestik Regional Bruto (yang
ah

lik

selanjutnya disingkat PDRB). Berdasarkan potensi wilayah dan


keunggulan geostrategis, KEK Bitung diharapkan mendorong hilirisasi
m

ub

dan mendongkrak daya saing sektor perikanan, agro, dan farmasi.


KEK Bitung pada tahun 2025 diproyeksikan dapat menyerap
ka

ep

investasi sebesar Rp32,89T dengan proyeksi tenaga kerja sebanyak


34.710 orang;
ah

es

Halaman 33 dari 78 halaman. Putusan Nomor 44 P/HUM/2023


M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 33
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
R

si
ne
ng

do
gu

In
A
ah

lik
am

ub
ep
k
ah

Selain itu, lokasi dimaksud didukung oleh ketersediaan potensi


R

si
sumber daya air yang memadai. Keunggulan geostrategis antara
lain konsep pengembangan KEK Bitung yang telah terintegrasi

ne
ng

dengan konsep pengembangan Kawasan Pengembangan Ekonomi


Terpadu (yang selanjutnya disingkat KAPET) Manado - Bitung,

do
gu

pengembangan jaringan jalan tol Manado Bitung, dan


pengembangan IHP Bitung. Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara dan
Pemerintah Kota Bitung juga memiliki komitmen dalam
In
A

pengembangan iklim investasi di daerah dengan mendukung penuh


atas keberlangsungan KEK Bitung dimaksud;
ah

lik

Lokasi yang strategis dari KEK Bitung dapat meningkatkan


kemampuan Indonesia dan mempercepat daya tempuh Indonesia
m

ub

dalam melakukan ekspor ke pelabuhan-pelabuhan utama dunia,


sehingga keberadaan KEK Bitung menjadi sangat penting dan
ka

strategis untuk memberikan dampak ekonomi secara positif tidak


ep
ah

es

Halaman 34 dari 78 halaman. Putusan Nomor 44 P/HUM/2023


M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 34
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
hanya ke Provinsi Sulawesi Utara tetapi juga ke Indonesia secara

si
keseluruhan.

ne
ng

do
gu

In
A
ah

lik
am

ub
ep
k
ah

si
ne
ng

Gambar 3 Perbandingan Jarak ekspor antara Pelabuhan Bitung dengan Pelabuhan

do
gu

Tanjung Priok
(Sumber: administrator KEK Bitung)
In
A

2. Urgensi Pengaturan PP 32/2014.


Berdasarkan potensi ekonomi yang telah Termohon sampaikan
ah

lik

pada angka 1 di atas, Pemerintah perlu untuk menetapkan KEK


Bitung sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.
m

ub

Pengusulan pembentukan KEK Bitung pada tahun 2012 yang


kemudian ditetapkan menjadi KEK Bitung melalui PP 32/2014 telah
ka

memenuhi kriteria sebagaimana diatur dalam Pasal 4 UU 39/2009


ep
ah

es

Halaman 35 dari 78 halaman. Putusan Nomor 44 P/HUM/2023


M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 35
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
dan Pasal 7 PP 2/2011 sebagaimana telah diubah dengan PP

si
100/2012;

Pengusulan pembentukan KEK Bitung yang diajukan oleh

ne
ng
Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara telah sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan yang berlaku saat itu serta telah

do
gu diajukan secara formal
disingkat DN) KEK. Setelah melakukan pengkajian, DN KEK
kepada Dewan Nasional (selanjutnya

In
kemudian menyetujui usulan pembentukan KEK Bitung dan
A
mengajukan rekomendasi penetapannya kepada Presiden;
ah

3. Arah Pengaturan

lik
Pengaturan yang terdapat dalam PP 32/2014 diarahkan untuk
am

ub
dapat meningkatkan perekonomian di Sulawesi Utara, khususnya
Kota Bitung dengan memanfaatkan potensi dan sumber daya yang
ada. Selain itu, pengaturan yang terdapat dalam PP 32/2014 juga
ep
k

diarahkan untuk melakukan penyesuaian dengan pengaturan yang


ah

terdapat dalam peraturan perundang-undangan terkait;


R

si
D. JAWABAN TERMOHON TERHADAP POKOK PERMOHONAN
PEMOHON

ne
ng

Sebelum Termohon menjelaskan Pokok Jawaban Termohon atas Pokok


Permohonan Pemohon, dapat kami sampaikan bahwa dasar

do
gu

penjelasan/jawaban Termohon kami dasarkan pada peraturan


perundang-undangan yang berlaku saat periode KEK Bitung
In
A

dibentuk/ditetapkan, yang mungkin saat ini sudah dilakukan


perubahan atau bahkan telah dicabut dengan peraturan perundang-
ah

undangan terbaru. Hal ini dilakukan untuk dapat menjelaskan Jawaban


lik

Termohon sesuai periode waktu di mana kebijakan


(Pembentukan/Penetapan KEK Bitung) terjadi. Lebih lanjut terhadap
m

ub

Pokok Permohonan Pemohon kami sampaikan sebagai berikut:


ka

1. Terhadap pokok permohonan Pemohon yang pada intinya


ep

menyatakan bahwa ketentuan Pasal 2 dan Pasal 3 PP 32/2014


ah

mengandung ketidakjelasan kelurahan mana saja di Kecamatan


R

es

Halaman 36 dari 78 halaman. Putusan Nomor 44 P/HUM/2023


M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 36
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Matuari, Kota Bitung yang ditetapkan sebagai KEK Bitung,

si
sehingga tidak memenuhi ketentuan Pasal 5 huruf f Undang-
Undang Nomor 12 Tahun 2011, Termohon memberikan jawaban

ne
ng
sebagai berikut:

a. Bahwa Pemohon mendalilkan jikalau KEK Bitung

do
gu mengandung ketidakjelasan
artikan berkorelasi dengan penetapan lokasi KEK Bitung;
kelurahan yang Termohon

In
b. Bahwa penetapan lokasi KEK Bitung telah memenuhi
A
ketentuan Pasal 4 dan Pasal 7 ayat (4) UU 39/2009 juncto
ketentuan Pasal 7 PP 2/2011 sebagaimana telah diubah
ah

lik
dengan PP 100/2012 yang selengkapnya menyatakan:
Pasal 4 UU 39/2009;
am

ub
Lokasi yang dapat diusulkan untuk menjadi KEK harus
memenuhi kriteria:
ep
a. sesuai dengan Rencana Tata Ruang Wilayah dan
k

tidak berpotensi mengganggu kawasan lindung;


ah

b. pemerintah provinsi/kabupaten/kota yang bersangkutan


R

si
mendukung KEK;
c. terletak pada posisi yang dekat dengan jalur

ne
ng

perdagangan internasional atau dekat dengan jalur


pelayaran internasional di Indonesia atau terletak

do
gu

pada wilayah potensi sumber daya unggulan; dan


d. mempunyai batas yang jelas;
In
A

Pasal 7 ayat (4) UU 39/2009

(4) Pembentukan KEK ditetapkan dengan Peraturan


ah

lik

Pemerintah;

Pasal 7 PP 2/2011
m

ub

Usulan lokasi KEK sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6


harus memenuhi kriteria:
ka

ep

a. sesuai dengan Rencana Tata Ruang Wilayah dan


tidak berpotensi mengganggu kawasan lindung;
ah

es

Halaman 37 dari 78 halaman. Putusan Nomor 44 P/HUM/2023


M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 37
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
R

si
b. adanya dukungan dari pemerintah provinsi dan/atau
pemerintah kabupaten/kota yang bersangkutan;

ne
ng
c. terletak pada posisi yang dekat dengan jalur
perdagangan internasional atau dekat dengan jalur

do
gu pelayaran internasional di Indonesia atau terletak
pada wilayah potensi sumber daya unggulan; dan
d. mempunyai batas yang jelas.

In
A
c. Bahwa terpenuhinya ketentuan Pasal 4 UU 39/2009 dan
Pasal 7 PP 2/2011 oleh PP 32/2014 dapat Termohon jelaskan
ah

lik
sebagai berikut:
1) Sesuai dengan Rencana Tata Ruang Wilayah dan tidak
am

ub
berpotensi mengganggu kawasan lindung;
Bahwa Rencana Tata Ruang Wilayah (selanjutnya
ep
disebut RT RW) Kota Bitung diatur dalam Peraturan
k

Daerah Kota Bitung Nomor 11 Tahun 2013 tentang


ah

Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Bitung Tahun 2013-


R

si
2033 (selanjutnya disebut Perda Kota Bitung 11/2013)
(vide Bukti T-7);

ne
ng

Selanjutnya, penetapan KEK Bitung oleh PP 32/2014


telah sesuai dengan RT RW Kota Bitung dalam ketentuan

do
gu

Pasal 47 ayat (2) dan Pasal 61 ayat (1) huruf b Perda


Kota Bitung 11/2013 yang menyatakan:
In
A

Pasal 47
(2) Rencana pengembangan Kawasan Ekonomi
ah

lik

Khusus Tanjung Merah sebagaimana dimaksud


pada ayat (1) huruf a, seluas kurang lebih 534
m

ub

Hektar di Kelurahan Tanjung Merah, Kelurahan


Manembo-nembo dan Kelurahan Sagerat serta
ka

pengembangan kawasan reklamasi pantai di


ep

Kelurahan Girian Bawah sampai Kelurahan


ah

es

Halaman 38 dari 78 halaman. Putusan Nomor 44 P/HUM/2023


M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 38
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Tanjung Merah;

si
Pasal 61
(1) Kawasan strategis bidang ekonomi sebagaimana

ne
ng
dimaksud dalam Pasal 60 ayat (1) meliputi:
a. kawasan minapolitan di Kecamatan

do
gu Aertembaga, Kecamatan Lembeh Utara, dan
Kecamatan Lembeh Selatan;
b. kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Tanjung Merah

In
A
di Kelurahan Tanjung Merah, Kelurahan Sagerat
dan Kelurahan Manembo-nembo, Kecamatan
ah

lik
Matuari;
c. kawasan Pelabuhan Bitung;
am

ub
d. kawasan pusat perdagangan dan jasa di
Kelurahan Bitung Tengah, Kelurahan Bitung
Timur dan Kelurahan Pateten Dua;
ep
k

e. kawasan perdagangan dan jasa di Kecamatan


ah

Girian;
R

si
f. kawasan perdagangan dan jasa di Kelurahan
Sagerat Weru Satu; dan

ne
ng

g. kawasan perdagangan dan jasa di koridor


Manado-Bitung.

do
gu

Selanjutnya, ketentuan Pasal 47 ayat (2) dan Pasal 61


ayat (1) huruf b Perda Kota Bitung 11/2013 yang
mengatur kawasan yang akan menjadi KEK Kota Bitung
In
A

ditetapkan dalam ketentuan Pasal2 PP 32/2014 yang


menyatakan:
ah

lik

Pasal 2

Kawasan Ekonomi Khusus Bitung sebagaimana


m

ub

dimaksud dalam Pasal 1 memiliki luas 534 ha (lima


ka

ratus tiga puluh empat hektar) yang terletak


ep

dalam wilayah Kecamatan Matuari, Kota Bitung,


ah

es

Halaman 39 dari 78 halaman. Putusan Nomor 44 P/HUM/2023


M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 39
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Provinsi Sulawesi Utara.

si
Dengan demikian, penetapan KEK Bitung dalam PP
32/2014 telah sesuai dengan RT RW Kota Bitung yang

ne
ng
diatur dalam ketentuan Pasal 47 ayat (2) dan Pasal 61
ayat (1) huruf b Perda Kota Bitung 11/2013.

do
gu 2) Pemerintah Provinsi/Kabupaten/Kota yang bersangkutan
mendukung KEK

In
A
Bahwa dukungan pemerintah provinsi dan/atau
pemerintah kabupaten/kota dalam KEK Bitung, selain
ah

lik
melalui penyediaan kawasan RT RW yang akan
ditetapkan menjadi KEK Bitung dalam Perda Kota Bitung
am

11/2013 juga telah dilakukan berdasarkan ketentuan

ub
Pasal 9 PP 2/2011 yang menyatakan:
Pasal 9
ep
k

Dukungan pemerintah provinsi dan/atau pemerintah


ah

kabupaten/kota sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7


R
huruf b paling sedikit meliputi:

si
a. komitmen rencana pemberian insentif berupa

ne
ng

pembebasan atau keringanan pajak daerah dan


retribusi daerah serta kemudahan; dan
b. pendelegasian kewenangan di bidang perizinan,

do
gu

fasilitas, dan kemudahan.

Dukungan Pemerintah Kota Bitung dalam penetapan KEK


In
A

Bitung sebagai pelaksanaan ketentuan Pasal 9 PP 2/2011


dapat Termohon jelaskan sebagai berikut:
ah

lik

a) Komitmen rencana pemberian insentif berupa


pembebasan atau keringanan pajak daerah dan
m

ub

retribusi daerah serta kemudahan


 Bahwa pemberian dukungan KEK oleh
ka

Pemerintah Kota Bitung dalam bentuk


ep

komitmen pemberian insentif dan kemudahan


ah

es

Halaman 40 dari 78 halaman. Putusan Nomor 44 P/HUM/2023


M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 40
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
telah dilakukan Pemerintah Kota Bitung melalui

si
nota kesepahaman antara Walikota Bitung
dengan Ketua DPRD Kota Bitung tentang

ne
ng
Komitmen Pemerintah dalam Pengusulan
Pembentukan KEK di Kota Bitung, Provinsi

do
gu Sulawesi Utara yang ditandatangani pada 16
Juli 2012 (vide Bukti T-8). Kemudian komitmen
Pemerintah Kota Bitung tersebut dikuatkan

In
A
melalui penetapan Peraturan Daerah Kota
Bitung Nomor 11 Tahun 2019 tentang
ah

lik
Pemberian Insentif dan Kemudahan Investasi
Kepada Masyarakat dan Investor (selanjutnya
am

ub
disebut Perda Kota Bitung 11/2019) (vide
Bukti T-9);
 Berdasarkan ketentuan Pasal 36 Perda Kota
ep
k

Bitung 11/2019, insentif dan kemudahan di


ah

KEK diberikan kepada masyarakat dan investor


R

si
yang melaksanakan kegiatan usaha di KEK.
Selanjutnya, berdasarkan ketentuan Pasal 37

ne
ng

Perda Kota Bitung 11/2019, insentif


sebagaimana diatur dalam Pasal 21 Perda

do
gu

Kota Bitung 11/2019 dan kemudahan


sebagaimana diatur dalam Pasal 22 Perda
Kota Bitung 11/2019 di KEK Bitung meliputi:
In
A

i. Pemberian insentif dapat berbentuk:


 pengurangan, keringanan atau
ah

lik

pembebasan Pajak Daerah;


 pengurangan, keringanan atau
m

ub

pembebasan Retribusi Daerah;


 pemberian Dana Stimulan;
ka

 pemberian Bantuan Modal;


ep

 bantuan fasilitas pelatihan vokasi


ah

es

Halaman 41 dari 78 halaman. Putusan Nomor 44 P/HUM/2023


M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 41
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
usaha mikro, kecil dari/atau koperasi

si
di Daerah; dan/atau
 bunga pinjaman rendah.

ne
ng
ii. Pemberian kemudahan dapat berbentuk:

 penyediaan data dan informasi peluang

do
gu investasi;
 penyediaan sarana dan prasarana;

In
A
 fasilitasi penyediaan lahan atau lokasi;
 pemberian bantuan teknis;
ah

lik
 penyederhanaan dan percepatan
pemberian perizinan melalui pelayanan
am

ub
terpadu satu pintu;
 kemudahan akses pemasaran hasil
produksi;
ep
k

 kemudahan investasi langsung


ah

konstruksi;
R
 kemudahan

si
investasi di kawasan
strategis yang ditetapkan dalam

ne
ng

peraturan perundang-undangan yang


berpotensi pada pembangunan daerah;

do
 pemberian kenyamanan dan keamanan
gu

berinvestasi di daerah;
 kemudahan proses sertifikasi dan
In
A

standardisasi sesuai dengan ketentuan


peraturan perundang-undangan;
ah

lik

 kemudahan akses tenaga kerja siap


pakai dan terampil;
m

ub

 kemudahan akses pasokan bahan


baku; dan/ atau
ka

 fasilitasi promosi sesuai dengan


ep

kewenangan daerah.
ah

es

Halaman 42 dari 78 halaman. Putusan Nomor 44 P/HUM/2023


M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 42
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Dengan demikian, penetapan KEK Bitung telah

si
mendapatkan dukungan dari Pemerintah Kota
Bitung dalam bentuk komitmen rencana pemberian

ne
ng
insentif berupa pembebasan atau keringanan pajak
daerah dan retribusi daerah serta kemudahan yang

do
gu tertuang dalam ketentuan Pasal 36 juncto Pasal 21
dan Pasal 22 Perda Kota Bitung 11/2019;

In
b) Pendelegasian kewenangan di bidang perizinan,
A
fasilitas, dan kemudahan.
ah

Berdasarkan ketentuan Pasal 39 ayat (3) Perda

lik
Kota Bitung 11/2019, telah diatur bahwa Wali Kota
melimpahkan kewenangan pemberian insentif
am

ub
dan kemudahan di KEK kepada Administrator
KEK. Dengan demikian, penetapan KEK Bitung
ep
telah mendapatkan dukungan dari Pemerintah Kota
k

Bitung dalam bentuk pendelegasian kewenangan di


ah

R
bidang perizinan, fasilitas, dan kemudahan;

si
c) Jaminan Keamanan dan Ketertiban.

ne
ng

Untuk menjamin keamanan dan ketertiban lokasi


KEK, Wali Kota Bitung menugaskan personil Satuan

do
gu

Polisi Pamong Praja Kota Bitung, untuk melakukan


pengamanan lokal berupa penjagaan lokasi KEK
selama 24 (dua puluh empat) jam;
In
A

d) Pembangunan Akses Jalan Alternatif di Sekitar


ah

Lokasi KEK.
lik

Wali Kota Bitung melalui Dinas Pekerjaan Umum


dan Tata Ruang Kota Bitung telah membangun
m

ub

akses jalan alternatif di sekitar lokasi KEK Bitung


untuk mempermudah akses di sekitar KEK Bitung.
ka

ep

3) Terletak pada posisi yang dekat dengan jalur


perdagangan dan pelayaran internasional di Indonesia
ah

es

Halaman 43 dari 78 halaman. Putusan Nomor 44 P/HUM/2023


M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 43
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
KEK Bitung memiliki lokasi yang sangat strategis dan

si
merupakan pintu gerbang ekonomi ke negara-negara di
Asia Pasifik. Aksesibilitas tersebut didukung dengan

ne
ng
adanya Pelabuhan Hub Internasional Bitung yang
ditetapkan berdasarkan pada Peraturan Presiden Nomor

do
gu 26 Tahun 2012 tentang Cetak Biru Pengembangan Sistem
Logistik Nasional (selanjutnya disebut Perpres 26/2012)
sebagai hub perdagangan bagi Kawasan Timur Indonesia.

In
A
Berjarak 44 (empat puluh empat) km dari Ibukota
Manado, KEK Bitung diharapkan dapat menjadi pusat
ah

lik
pertumbuhan dan distribusi barang serta penunjang
logistik di kawasan timur Indonesia;
am

ub
Dengan total area seluas 534 (lima ratus tiga puluh
empat) ha, KEK Bitung berbasis pada keunggulan
komoditas daerah Provinsi Sulawesi Utara. Sebagai salah
ep
k

satu penghasil ikan terbesar di Indonesia, KEK Bitung


ah

fokus pada industri pengolahan perikanan untuk


R

si
menghasilkan komoditi ekspor berkualitas internasional.
Selain perikanan, KEK Bitung juga fokus pada industri

ne
ng

kelapa beserta produk turunannya yang memiliki pasar


yang sangat luas dan diminati baik dalam skala nasional

do
gu

maupun internasional;

Berdasarkan potensi wilayah dan keunggulan


In
geostrategis, KEK Bitung diharapkan dapat mendorong
A

hilirisasi dan mendongkrak daya saing sektor perikanan,


agro, farmasi dan diproyeksikan menarik investasi
ah

lik

sebesar Rp32,89T dan diproyeksikan dapat menyerap


tenaga kerja sebanyak 34.710 tenaga kerja hingga tahun
m

ub

2025. (https:llkek.go.id/kawasan/kek-Bitung);
ka

4) Mempunyai batas yang jelas


ep

Bahwa ketentuan Pasal 47 ayat (2) dan Pasal 61 ayat (1)


ah

es

Halaman 44 dari 78 halaman. Putusan Nomor 44 P/HUM/2023


M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 44
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
huruf b Perda Kota Bitung 11/2013 mengatur lokasi KEK

si
Bitung berada di Kelurahan Tanjung Merah, Kelurahan
Menembo-nembo, dan Kelurahan Sagerat, Kecamatan

ne
ng
Matuari, Kota Bitung yang kemudian ditegaskan kembali
dalam penetapan KEK Bitung berdasarkan ketentuan

do
gu Pasal 3 ayat (1) PP 32/2014 yang menyatakan:

Pasal 3

In
A
(1) Kawasan Ekonomi Khusus Bitung sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 2 memiliki batas sebagai
ah

lik
berikut:
a. Sebelah Utara berbatasan dengan Kelurahan
Manembo-nembo, Kecamatan Matuari, Kota
am

ub
Bitung;
b. Sebelah Timur berbatasan dengan Kelurahan
ep
k

Manembo-nembo dan Tanjung Merah,


ah

Kecamatan Matuari, Kota Bitung dan Selat


R

si
Lembeh;
c. sebelah selatan berbatasan dengan Kelurahan

ne
ng

Tanjung Merah, Kecamatan Matuari, Kota


Bitung; dan

do
gu

d. sebelah barat berbatasan dengan Kelurahan


Sagerat, Kecamatan Matuari, Kota Bitung.
In
A

(2) Batas sebagaimana dimaksud pada ayat (1)


digambarkan dalam peta sebagaimana tercantum
ah

lik

dalam lampiran yang merupakan bagian yang tidak


terpisahkan dari Peraturan Pemerintah ini;
m

ub
ka

ep
ah

es

Halaman 45 dari 78 halaman. Putusan Nomor 44 P/HUM/2023


M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 45
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
PETA

R
KAWASAH EKONOMI KHUSUS

si
BITUNG

Skala 1 :60.000
....••.

ne
, ..

ng
D.

--
G3---

do
gu --
---
----..,.•.........•.
UIIIIII' •••••••••••••••.••••••

In
A
.....•...•

-
~.....,
..
ah

~-..~•... ••.•....

lik
....•..
..•.
•...
--
•...• ~----....
~~.,..
am

ub
Luas Wilayah 534 Ha

Gambar 4
Foto Wilayah KEK Bitung
ep
k

(sumber: Lampiran PP 32/2014)


ah

Berdasarkan Peta tersebut, lokasi KEK Bitung berada


R

si
pada sebagian wilayah Kelurahan Tanjung Merah,
Kelurahan Manembo-nembo, dan Kelurahan Sagerat,

ne
ng

sehingga batas wilayahnya masih berada di dalam 3


(tiga) kelurahan tersebut.

do
gu

Dengan demikian, ketentuan Pasal 3 PP 32/2014 telah


menetapkan batas wilayah yang jelas sesuai dengan
In
A

RTRW Kota Bitung yang diatur dalam Perda Kota Bitung


11/2013;
ah

d. Bahwa dalil Pemohon yang menyatakan ketentuan Pasal 2


lik

dan Pasal 3 PP 32/2014 tidak memenuhi asas kejelasan


rumusan, sehingga tidak jelas dalam menentukan kelurahan
m

ub

mana saja yang ditetapkan menjadi KEK Kota Bitung


merupakan dalil yang tidak berdasar karena sebagaimana
ka

ep

telah diuraikan Termohon pada Jawaban Termohon angka 1


huruf a, huruf b, dan huruf c di atas, penetapan KEK Kota
ah

es

Halaman 46 dari 78 halaman. Putusan Nomor 44 P/HUM/2023


M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 46
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Bitung telah sesuai dengan ketentuan Pasal 4 dan Pasal 7

si
ayat (4) UU 39/2009 juncto Pasal 7 PP 2/2011, dan sesuai
dengan RTRW Kota Bitungdalam Perda Kota Bitung 11/2013

ne
ng
yang mengatur bahwa KEK Bitung berada pada Kelurahan
Tanjung Merah, Kelurahan Manembo-nembo, dan Kelurahan

do
gu Sagerat, Kecamatan Matuari, Kota Bitung. Dengan demikian,
ketentuan Pasal 2 dan Pasal 3 PP 32/2014 telah memenuhi
asas Kejelasan Rumusan dalam ketentuan Pasal 5 huruf f UU

In
A
12/2011;
e. Bahwa dalam Lampiran PP 32/2014 yang merupakan bagian
ah

lik
yang tidak terpisahkan dari PP 32/2014 berupa peta KEK
Bitung telah jelas memperlihatkan lokasi KEK yakni bagian
am

ub
dalam peta yang diarsir sehingga dalil pemohon yang
menyatakan ketentuan Pasal 2 dan Pasal 3 PP 32/2014 tidak
memenuhi asas kejelasan rumusan merupakan dalil yang
ep
k

tidak berdasar;
ah

2. Terhadap pokok permohonan Pemohon yang pada intinya


R

si
menyatakan bahwa ketentuan Pasal 2 dan Pasal 3 PP 32/2014
sepanjang ditujukan terhadap kawasan erpacht seluas 92

ne
ng

(sembilan puluh dua Ha yang terletak di Desa Tanjung Merah,


Kecamatan Matuari, Kota Bitung, Provinsi Sulawesi Utara adalah

do
gu

cacat hukum karena tidak memperhatikan dan mencermati


sengketa hukum yang masih dalam proses di pengadilan, sehingga
melanggar ketentuan Pasal 1 ayat (3) UUD NRI 1945, Pasal 3 ayat
In
A

(2) UU 28/1999, dan Pasal 3 ayat (2) UU 39/1999, Termohon


memberikan jawaban sebagai berikut:
ah

lik

a. Bahwa Pemohon mendalilkan jika saat PP 32/2014


diundangkan sebagai dasar penetapan KEK Bitung terdapat
m

ub

dua perkara gugatan perdata yang masih berlangsung yaitu:


1) Perkara Nomor 18/Pdt.G/2014/PN Btg dan Perkara
ka

Nomor 132 K/Pdt./2015; dan


ep

2) Perkara Nomor 196/Pdt.G/2021/PN Bit.


ah

es

Halaman 47 dari 78 halaman. Putusan Nomor 44 P/HUM/2023


M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 47
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
b. Bahwa menurut Pemohon, akibat dari Termohon yang

si
mengundangkan PP 32/2014 di saat masih terdapat sengketa
sebagaimana dimaksud dalam huruf a, maka Pemohon

ne
ng
mendalilkan bahwasanya PP 32/2014 tidak sesuai dengan
Asas-Asas Umum Penyelenggaraan Negara yang terdapat di

do
gu dalam ketentuan Pasal 3 angka 2 UU 28/1999;
c. Dapat Termohon sampaikan bahwa proses penetapan PP
32/2014 sebagai dasar penetapan KEK Bitung sudah

In
A
berdasarkan dan melalui tahapan yang diatur dalam
ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku saat
ah

lik
itu sebagai berikut:
1) Pertama-tama untuk dapat diusulkan menjadi sebuah
am

ub
KEK, haruslah memenuhi ketentuan Pasal 4 dan Pasal 7
ayat (4) UU 39/2009 juncto ketentuan Pasal 7 PP 2/2011
sebagaimana telah diubah dengan PP 100/2012 di mana
ep
k

di dalam aturan ini diatur mengenai kriteria sebuah lokasi


ah

untuk dapat diusulkan menjadi KEK yaitu:


R

si
a) sesuai dengan RT RW dan tidak berpotensi
mengganggu kawasan lindung;

ne
ng

b) pemerintah provinsi/kabupaten/kota yang


bersangkutan mendukung KEK;

do
gu

c) terletak pada posisi yang dekat dengan jalur


perdagangan internasional atau dekat dengan jalur
pelayaran internasional di Indonesia atau terletak
In
A

pada wilayah potensi sumber daya unggulan; dan


d) mempunyai batas yang jelas,
ah

lik

di mana di dalam pokok Jawaban Termohon (poin D.1


Jawaban Termohon) telah dijelaskan argumentasi
m

ub

Pemerintah yang menerangkan bahwa lokasi KEK


Bitung telah memenuhi 4 (empat) kriteria dimaksud.
ka

Pada tahap ini berdasarkan ketentuan peraturan


ep

perundang-undangan yang berlaku saat itu, belum


ah

es

Halaman 48 dari 78 halaman. Putusan Nomor 44 P/HUM/2023


M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 48
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
terdapat kewajiban penguasaan 50% (lima puluh persen)

si
lahan sebagaimana yang sekarang diatur dalam
ketentuan Pasal 4 UU 39/2009 sebagaimana telah

ne
ng
diubah dengan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2023
tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti

do
gu Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2022 tentang Cipta
Kerja Menjadi Undang-Undang (selanjutnya disebut
UUCK) juncto Pasal 5 huruf c PP 40/2021. Untuk lebih

In
A
jelasnya dapat dilihat dalam tabel perbandingan sebagai
berikut:
ah

lik
Kriteria Lokasi Sebelum UUCK Kriteria Lokasi Setelah UUCK dan
dan PP 40/2021 PP 40/2021
1.sesuai dengan Rencana 1. sesuai dengan rencana tata
am

ub
Tata Ruang Wilayah dan ruang wilayah dan tidak
tidak berpotensi berpotensi mengganggu
mengganggu kawasan kawasan lindung;
ep
lindung; 2. mempunyai batas yang jelas;
k

2.pemerintah provinsi/ dan


ah

kabupaten/kota yang 3. lahan yang diusulkan menjadi


R
bersangkutan mendukung KEK paling sedikit 50% (lima

si
KEK; puluh persen) dari yang
3. terletak pada posisi yang direncanakan telah dikuasai

ne
ng

dekat dengan jalur sebagian atau seluruhnya


perdagangan internasional
atau dekat dengan jalur

do
gu

pelayaran internasional di
Indonesia atau terletak
pada wilayah potensi
In
A

sumber daya unggulan; dan


4. mempunyai batas yang
jelas
ah

lik

Kemudian selain kriteria lokasi yang mempunyai


m

ub

perbedaan, antara rezim sebelum dan sesudah UUCK


ka

serta PP 40/2021, terkait dengan persyaratan


ep

pembentukan/pengusulan juga terdapat perbedaan yang


cukup signifikan khususnya mengenai penguasaan atas
ah

es

Halaman 49 dari 78 halaman. Putusan Nomor 44 P/HUM/2023


M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 49
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
tanah lokasi calon Kawasan Ekonomi Khusus (KEK),

si
yaitu:

ne
ng
Persyaratan Pembentukan Persyaratan Pembentukan
Sebelum UUCK dan PP 40/2021 Setelah UUCK dan PP 40/2021
1. peta lokasi pengembangan 1. peta lokasi pengembangan

do
gu serta
diusulkan
luas
yang
area yang
terpisah
serta luas area
diusulkan yang terpisah dari
yang

dari permukiman penduduk; permukiman penduduk;

In
A
2. rencana tata ruang KEK 2. rencana tata ruang KEK
yang diusulkan dilengkapi yang diusulkan dilengkapi
ah

lik
dengan peraturan zonasi; dengan peraturan zonasi;
3. rencana dan sumber 3. rencana dan sumber
pembiayaan; pembiayaan;
am

ub
4. analisis mengenai dampak 4. persetujuan lingkungan;
lingkungan yang sesuai 5. hasil studi kelayakan
dengan ketentuan peraturan ekonomi dan finansial; dan
ep
k

perundang-undangan; 6. jangka waktu suatu KEK


5. hasil studi kelayakan ekonomi dan rencana strategis; dan
ah

dan finansial; dan 7. penguasaan lahan yang


R

si
6. jangka waktu suatu KEK dan dikuasai paling sedikit 50%
rencana strategis; (lima puluh persen) dari

ne
ng

yang direncanakan;

do
gu

Namun demikian, Gubernur Sulawesi Utara dalam


suratnya kepada Menteri Koordinator Bidang
In
Perekonomian selaku Ketua DN KEK Nomor
A

500/1846.1/Sekr-Ro.Indag tanggal 26 Juni 2012 Perihal:


Pengusulan Kembali KEK di Provinsi Sulawesi Utara
ah

lik

(vide Bukti T-10) menyampaikan usulan di mana disertai


dengan (salah satunya) Penetapan Lokasi atau bukti hak
m

ub

atas tanah (vide Bukti T-11). Hal ini sesuai dengan


ketentuan BAB II huruf B angka 3 huruf g Lampiran
ka

ep

Permenko Perekonomian 7 / 2011;


2) Lebih lanjut, pengusulan KEK Bitung telah melalui
ah

es

Halaman 50 dari 78 halaman. Putusan Nomor 44 P/HUM/2023


M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 50
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
tahapan pengusulan sebagaimana dimaksud dalam

si
ketentuan Pasal 5 UU 39/2009 yaitu untuk usulan yang
datang dari Pemerintah Provinsi dapat diusulkan setelah

ne
ng
mendapat persetujuan dari Pemerintah Kabupaten /Kota
dan hal ini sudah dilalui oleh pengusul dalam hal ini

do
gu Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara yang dibuktikan
dengan Persetujuan Pengusulan dari Pemerintah Kota
Bitung (vide Bukti T-12);

In
A
Berikutnya selain pentahapan saat pengusulan,
Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara dalam rangka
ah

lik
pengusulan wajib memenuhi kriteria sebagaimana
dimaksud dalam ketentuan Pasal 6 UU 39/2009 yaitu:
am

ub
a) peta lokasi pengembangan serta luas area yang
diusulkan yang terpisah dari permukiman
penduduk;
ep
k

b) rencana tata ruang Kawasan Ekonomi Khusus


ah

(KEK) yang diusulkan dilengkapi dengan peraturan


R

si
zonasi;
c) rencana dan sumber pembiayaan;

ne
ng

d) analisis mengenai dampak lingkungan yang sesuai


dengan ketentuan peraturan perundang-undangan;

do
gu

e) hasil studi kelayakan ekonomi dan finansial; dan


f) jangka waktu suatu KEK dan rencana strategis.
3) Setelah usulan disampaikan, maka usulan dimaksud
In
A

akan melalui proses penelaahan oleh DN Kawasan


Ekonomi Khusus (KEK) sebagaimana diurai oleh
ah

lik

ketentuan Pasal 7 UU 39/2009 yang jika disetujui


kemudian DN Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) akan
m

ub

menyampaikan rekomendasi kepada Presiden yaitu:


a) DN Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) dapat
ka

menyetujui atau menolak usulan pembentukan


ep

Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) setelah


ah

es

Halaman 51 dari 78 halaman. Putusan Nomor 44 P/HUM/2023


M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 51
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
melakukan pengkajian atas usulan;

si
b) Dalam hal DN Kawasan Ekonomi Khusus (KEK)
menyetujui pembentukan Kawasan Ekonomi

ne
ng
Khusus (KEK), DN Kawasan Ekonomi Khusus
(KEK) mengajukan rekomendasi pembentukan

do
gu KEK kepada Presiden;
c) Dalam hal DN Kawasan Ekonomi Khusus (KEK)
menolak usulan pembentukan Kawasan Ekonomi

In
A
Khusus (KEK), penolakan disampaikan kepada
pengusul disertai dengan alasan;
ah

lik
d) Pembentukan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK)
ditetapkan dengan Peraturan Pemerintah;
am

ub
d. Lebih lanjut, terkait dengan lokasi Kawasan Ekonomi Khusus
(KEK) Bitung seluas 534 Ha di mana di dalamnya termasuk
tanah ex Hak Guna Bangunan Nomor 2 Tanjung Merah
ep
k

seluas 92,96 ha pada saat sebelum penetapan Kawasan


ah

Ekonomi Khusus (KEK) Bitung telah diterbitkan Penetapan


R

si
Lokasi KEK berdasarkan Keputusan Walikota Bitung Nomor
128 Tahun 2012 tentang Penetapan Lokasi Kawasan

ne
ng

Ekonomi Khusus yang didasarkan atas Pertimbangan Teknis


Kantor Pertanahan Kota Bitung Nomor 02/PL/2012 tanggal 14

do
gu

Agustus 2012 dengan kesimpulan Permohonan Pertimbangan


Teknis Pertanahan dalam Penerbitan Penetapan Lokasi dapat
disetujui dengan luas keseluruhan 534 (lima ratus tiga puluh
In
A

empat) Ha (vide Bukti T-13). Penetapan Lokasi inilah yang


kemudian dilampirkan dalam usulan Kawasan Ekonomi
ah

lik

Khusus (KEK) Bitung dari Gubernur Sulawesi Utara kepada


Menteri Koordinator Bidang Perekonomian selaku Ketua DN
m

ub

Kawasan Ekonomi Khusus (KEK);


ka

ep
ah

es

Halaman 52 dari 78 halaman. Putusan Nomor 44 P/HUM/2023


M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 52
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
R

si
ne
ng

do
gu

In
A
ah

lik
am

ub
ep
k
ah

si
ne
ng

Gambar 5
Foto Wilayah KEK Bitung dan wilayah lahan 92 Ha yang menjadi objek

do
gu

permohonan
(sumber: Administrator KEK Bitung)
In
A

e. Lebih lanjut mengenai dalil Pemohon yang menyatakan


ah

lik

ketentuan Pasal 2 dan Pasal 3 PP 32/2014 adalah cacat


hukum karena tidak memperhatikan dan mencermati sengketa
hukum yang masih dalam proses di pengadilan patut ditolak
m

ub

oleh Majelis Pemeriksa, karena perkara perdata dengan objek


ka

sengketa lahan KEK kesemuanya berstatus: Tidak Dapat


ep

Diterima dan Ditolak dengan rincian sebagai berikut:


ah

es

Halaman 53 dari 78 halaman. Putusan Nomor 44 P/HUM/2023


M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 53
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
R

si
ne
ng

do
gu

In
A
ah

lik
am

ub
ep
k
ah

si
ne
ng

do
gu

In
A
ah

lik
m

ub
ka

ep
ah

es

Halaman 54 dari 78 halaman. Putusan Nomor 44 P/HUM/2023


M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 54
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
R

si
ne
ng

do
gu

In
A
ah

lik
am

ub
ep
k
ah

si
ne
3. Terhadap pokok permohonan Pemohon yang pada intinya
ng

menyatakan bahwa dalam pengadaan tanah dalam penetapan


wilayah KEK pada ketentuan Pasal 2 dan Pasal 3 PP 32/2014,

do
gu

Termohon tidak memiliki bukti kepemilikan tanah di atas tanah


seluas 92 Ha yang terletak di Desa Tanjung Merah, Kecamatan
In
A

Matuari. Kota Bitung. Provinsi Sulawesi Utara, sehingga


melanggar ketentuan UU 1/2004, Pasal 8 PP 40/2021, PP 27/2014,
ah

Peraturan KBPN 3/2011, dan Permenko Perekonomian 7/2011,


lik

Termohon memberikan jawaban sebagai berikut:


a. Bahwa terkait dalil Pemohon yang pada intinya menyatakan
m

ub

"Termohon tidak memiliki bukti kepemilikan di atas tanah seluas


ka

92 ha (sembilan puluh dua hektar), sehingga bertentangan


ep

dengan ketentuan Pasal 8 PP 40/2021", Termohon


menyampaikan bahwa dalil Pemohon tersebut merupakan dalil
ah

es

Halaman 55 dari 78 halaman. Putusan Nomor 44 P/HUM/2023


M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 55
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
yang tidak berdasar dan tidak beralasan menurut hukum

si
dengan penjelasan sebagai berikut:
1) ketentuan Pasal 8 PP 40/2021 yang mengatur kewajiban

ne
ng
penguasaan lahan paling sedikit 50% (lima puluh persen)
dalam pengusulan lokasi untuk menjadi KEK

do
gu merupakan ketentuan yang baru muncul pada tahun
2021. Sedangkan pengusulan dan penetapan lokasi KEK
Bitung telah dilakukan pada tahun 2014 melalui PP

In
A
32/2014 yang ditetapkan berdasarkan persyaratan
pengusulan lokasi dalam ketentuan Pasal 7 PP 2/2011;
ah

lik
2) PP 40/2021 berlaku sejak diundangkan yaitu sejak
tanggal 2 Februari 2021, atau dengan kata lain ketentuan
am

ub
Pasal 8 PP 40/2021 juga baru dapat diberlakukan
untuk pengusulan lokasi menjadi KEK setelah tanggal
2 Februari 2021;
ep
k

3) Selain itu, dalam Ketentuan Peralihan Pasal 160 PP


ah

40/2021 hanya mengatur pengusulan pembentukan KEK


R

si
yang telah disampaikan kepada DN KEK dan belum
diputuskan dan/atau ditetapkan sebagai KEK;

ne
ng

b. Dengan demikian, PP 40/2021 sama sekali tidak mengatur


kewajiban bagi KEK yang sudah ditetapkan untuk

do
gu

menyesuaikan kembali persyaratan penetapan lokasi


berdasarkan ketentuan PP 40/2021, sehingga bagi KEK yang
In
sudah ditetapkan sebelum berlakunya PP 40/2021 tetap sah
A

penetapan lokasinya berdasarkan Peraturan Pemerintah


penyelenggaraan KEK sebelumnya (PP 2/2011 atau Peraturan
ah

lik

Pemerintah Nomor 1 Tahun 2020 tentang Penyelenggaraan


Kawasan Ekonomi Khusus (selanjutnya disebut PP 1/2020));
m

ub

c. Bahwa dalil Pemohon yang menyatakan Termohon tidak


memiliki bukti kepemilikan tanah di atas tanah seluas 92 ha
ka

ep

(sembilan puluh dua hektar) yang terletak di Desa Tanjung


Merah, Kecamatan Matuari, Kota Bitung, Provinsi Sulawesi
ah

es

Halaman 56 dari 78 halaman. Putusan Nomor 44 P/HUM/2023


M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 56
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Utara sehingga melanggar ketentuan Peraturan KBPN 3/2011

si
merupakan bukti nyata yang menunjukkan bahwa Pemohon
tidak cermat hukum. Hal tersebut dikarenakan Peraturan KBPN

ne
ng
3/2011 telah dicabut dan dinyatakan tidak berlaku dengan
diundangkannya Peraturan KBPN 11/2016 yang selanjutnya

do
gu dicabut dan dinyatakan tidak berlaku dengan Peraturan KBPN
21/2020;

In
4. Terhadap pokok permohonan Pemohon yang pada intinya
A
menyatakan bahwa kesiapan beroperasi meliputi kelengkapan
infrastruktur, sumber daya manusia, dan perangkat administrasi
ah

lik
yang diamanatkan harus terpenuhi dalam waktu 3 (tiga) tahun oleh
ketentuan Pasal 12 UU 39/2009 hingga saat ini tidak dilaksanakan
am

ub
oleh Termohon. Selain itu, belum ada Peraturan Pemerintah yang
mengatur perpanjangan waktu untuk kesiapan beroperasi. Dengan
ep
demikian, PP 32/2014 bertentangan dengan Pasal 12 UU 39/2009,
k

Termohon memberikan jawaban sebagai berikut:


ah

R
a. Bahwa ketentuan mengenai jangka waktu kesiapan

si
beroperasi selama periode berlakunya KEK Bitung diatur

ne
ng

dalam beberapa ketentuan sebagai berikut:


1) Pasal 12 ayat (1), ayat (4) huruf b, dan ayat (5) UU
39/2009;

do
gu

2) Pasal 38, Pasal 39 ayat (1), Pasal 40 ayat (3) dan ayat
(4) PP 2/2011;
In
A

3) Pasal 42 ayat (1) dan ayat (6), Pasal 43 ayat (1), Pasal
44 ayat (3) dan ayat (4) PP 1/2020 (yang mencabut PP
ah

lik

2/2011); dan
4) Pasal 46 ayat (1) dan ayat (6), Pasal 47 ayat (1), Pasal
48 ayat (3) dan ayat (4) PP 40/2021 (yang mencabut
m

ub

PP 1/2020);
ka

ep
ah

es

Halaman 57 dari 78 halaman. Putusan Nomor 44 P/HUM/2023


M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 57
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
R

si
ne
ng

do
gu

In
A
ah

lik
am

ub
ep
k
ah

si
ne
ng

do
gu

In
A
ah

lik
m

ub
ka

ep
ah

es

Halaman 58 dari 78 halaman. Putusan Nomor 44 P/HUM/2023


M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 58
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
R

si
ne
ng

do
gu

In
A
ah

lik
am

ub
ep
k
ah

si
ne
ng

do
gu

In
A
ah

lik
m

ub
ka

ep
ah

es

Halaman 59 dari 78 halaman. Putusan Nomor 44 P/HUM/2023


M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 59
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
R

si
ne
ng

do
gu

In
A
ah

lik
am

ub
ep
k
ah

si
ne
ng

do
gu

In
A
ah

lik
m

ub
ka

ep
ah

es

Halaman 60 dari 78 halaman. Putusan Nomor 44 P/HUM/2023


M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 60
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
R

si
ne
ng

do
gu

In
A
ah

lik
am

ub
ep
k
ah

si
ne
ng

do
gu

In
A
ah

lik
m

ub
ka

ep
ah

es

Halaman 61 dari 78 halaman. Putusan Nomor 44 P/HUM/2023


M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 61
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
R

si
ne
ng

do
gu

In
A
ah

lik
am

ub
ep
k
ah

si
ne
ng

do
gu

In
A
ah

lik
m

ub
ka

ep
ah

es

Halaman 62 dari 78 halaman. Putusan Nomor 44 P/HUM/2023


M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 62
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
R

si
ne
ng

do
gu

In
A
ah

lik
am

ub
ep
k
ah

si
ne
ng

do
gu

In
A
ah

lik
m

ub
ka

ep
ah

es

Halaman 63 dari 78 halaman. Putusan Nomor 44 P/HUM/2023


M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 63
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
R

si
ne
ng

do
gu

In
A
ah

lik
am

ub
ep
k
ah

si
ne
ng

do
gu

In
A
ah

lik
m

ub
ka

ep

Berdasarkan ketentuan a quo UU 39/2009, PP 2/2011, PP


ah

es

Halaman 64 dari 78 halaman. Putusan Nomor 44 P/HUM/2023


M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 64
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
1/2020 (yang mencabut PP 2/2011 yang diubah dengan PP

si
100/2012), dan PP 40/2021 (yang mencabut PP 1/2020), waktu
kesiapan beroperasi KEK dapat Termohon jelaskan sebagai

ne
ng
berikut:
1) KEK diharapkan siap beroperasi dalam jangka waktu 3

do
gu (tiga) tahun (vide Pasal 12 ayat (1) UU 39/2009, Pasal 38
PP 2/2011, Pasal 42 ayat (1) PP 1/2020, dan Pasal 46
ayat (1) PP 40/2021);

In
A
2) Dalam hal, KEK belum dapat beroperasi dalam jangka
waktu 3 (tiga) tahun tersebut, maka DN KEK dapat
ah

lik
memberikan perpanjangan jangka waktu selama 2 (dua)
tahun (vide Pasal 12 ayat (4) huruf b UU 39/2009, Pasal 38
am

ub
PP 2/2011, Pasal 42 ayat (6) PP 1/2020, dan Pasal 46 ayat
(6) huruf d PP 40/2021);
3) Dalam hal perpanjangan jangka waktu 2 (dua) tahun
ep
k

tersebut telah diberikan namun KEK masih belum siap


ah

beroperasi karena keadaan kahar (force majeur) dan bukan


R

si
karena kelalaian pengusul pembentukan KEK, DN KEK
dapat memberikan perpanjangan jangka waktu kesiapan

ne
ng

beroperasi selama 5 (lima) tahun (vide Pasal 39 ayat (1),


Pasal 40 ayat (3) dan ayat (4) PP 2/2011 dan Pasa143 ayat

do
gu

(1), Pasa144 ayat (3) dan ayat (4) PP 1/2020) atau 3 (tiga)
tahun (vide Pasa147 ayat (1), Pasal 48 ayat (3) dan ayat
(4) PP 40/2021);
In
A

b. Bahwa terkait masa kesiapan beroperasi KEK Bitung dapat


Termohon jelaskan sebagai berikut:
ah

lik

1) KEK Bitung ditetapkan pada tanggal 21 Mei 2014 melalui PP


32/2014 dan diharapkan siap beroperasi dalam waktu 3 (tiga)
m

ub

tahun pada tahun 2017 (vide Pasal 12 ayat (1) UU 39/2009 dan
Pasal 38 PP 2/2011);
ka

2) Selanjutnya, setelah jangka waktu 3 (tiga) tahun tersebut


ep

berlalu ternyata KEK Bitung masih belum dinyatakan siap


ah

es

Halaman 65 dari 78 halaman. Putusan Nomor 44 P/HUM/2023


M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 65
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
beroperasi dengan pertimbangan masih diperlukan waktu

si
untuk: (i) Penyelesaian Sertifikasi Lahan, (ii) Pembangunan
Infrastruktur dan Fasilitas Kawasan Sesuai dengan Standar

ne
ng
Infrastruktur minimal di KEK, (iii) Penetapan Badan Usaha
Pengelola KEK, dan (iv) Pelimpahan Kewenangan Perizinan dari

do
gu Gubernur Sulawesi Utara dan Walikota Bitung kepada
Administrator KEK Bitung, sehingga masa kesiapan
beroperasinya berdasarkan PP 2/2011 dapat diperpanjang 2 (dua)

In
A
tahun sampai dengan tahun 2019 (vide Pasal 12 ayat (4) huruf b
UU 39/2009 dan Pasal 38 PP 2/2011);
ah

lik
3) Kemudian, pada tanggal 1 April 2019 Presiden menyatakan
KEK Bitung siap beroperasi.
am

ub
ep
k
ah

si
ne
ng

do
gu

In
A

Gambar 6
Foto Peresmian KEK Bitung Oleh Presiden Republik Indonesia
ah

lik

(sumber: https/ /www.ekon.go.id/publikasi/detail/1120/presiden-resmikan- tiga - kek -di -

kawasan -timur-indonesia -serap-investasi -hingga -rp 110- triliun)


m

ub

Dengan demikian, penetapan kesiapan beroperasi KEK Bitung


ka

masih dalam waktu dan dilakukan berdasarkan ketentuan


ep

Pasal 12 ayat (1) dan ayat (4) huruf b UU 39/2009 dan Pasal
38 PP 2/2011. Bahwa KEK Bitung diresmikan pada tanggal 1
ah

es

Halaman 66 dari 78 halaman. Putusan Nomor 44 P/HUM/2023


M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 66
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
April 2019 setelah diberikan perpanjangan melalui Surat

si
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian RI Nomor S-215/M-
EKON/08/2017 tentang Evaluasi atas Pembangunan dan

ne
ng
Kesiapan Beroperasi KEK Bitung. Peresmian dimaksud adalah
juga berarti tanda mulai beroperasinya KEK Bitung, karena

do
gu dalam kegiatan tersebut diresmikan juga groundbreaking
tenant yaitu PT Futai Sulawesi Utara, perusahaan penanaman
modal asing dari RR Tiongkok, sebagai tenant resmi KEK

In
A
Bitung, dan akan memulai tahapan konstruksi. Pada tahun
2019 tersebut, KEK Bitung telah dinyatakan siap beroperasi,
ah

lik
dan Badan Usaha Pengelola KEK Bitung, PT Membangun
Sulut Hebat, sudah siap menerima dan bekerja sarna dengan
am

ub
investor - investor sebagai tenant dalam KEK Bitung;
c. terhadap dalil Pemohon yang menyatakan belum adanya
Peraturan Pemerintah yang mengatur perpanjangan waktu
ep
k

kesiapan beroperasi KEK Bitung merupakan dalil yang tidak


ah

berdasar karena Peraturan Pemerintah yang mengatur


R

si
perpanjangan jangka waktu kesiapan beroperasi KEK adalah
PP 40/2021 sebagaimana telah diuraikan Termohon pada

ne
ng

Jawaban Termohon Angka 4 Huruf a di atas. PP 40/2021


tersebut berlaku untuk seluruh KEK, tidak hanya KEK Bitung,

do
gu

sehingga apabila menurut pemahaman Pemohon ketentuan


Pasal 12 ayat (6) UU 39/2009 mengharuskan setiap PP
penetapan KEK harus disertai Peraturan Pemerintahnya
In
A

masing-masing yang mengatur perpanjangan waktu kesiapan


beroperasi, maka pemahaman Pemohon tersebut merupakan
ah

lik

pemahaman yang keliru dan tidak berdasar;


E. DAMPAK APABILA PERMOHONAN DIKABULKAN
m

ub

Sejak dinyatakan siap beroperasi pada tanggal 1 April 2019, KEK


Bitung telah memberikan banyak keuntungan dan manfaat bagi
ka

pertumbuhan serta pemerataan ekonomi Indonesia khususnya wilayah


ep

Kota Bitung dan sekitarnya. Bahkan sebelum itu, sejak tanggal


ah

es

Halaman 67 dari 78 halaman. Putusan Nomor 44 P/HUM/2023


M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 67
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
penetapan 21 Mei 2014, KEK Bitung telah menarik banyak investor dan

si
dikunjungi oleh kurang lebih 110 (seratus sepuluh) investor dengan
rincian sebagai berikut:

ne
ng
1. 47 (empat puluh tujuh) Investor dengan tahap Letter of Intent (LOI);
2. 45 (empat puluh lima) Investor dengan tahap Visiting;

do
gu 3. 9 (sembilan) Investor sebagai tenant;
4. 8 (Delapan) Investor di tahap Memorandum of Understanding

In
(MOU); dan
A
5. 1 (satu) Investor di tahap Memorandum of Agreement (MOA);
ah

Adapun untuk kondisi saat ini di KEK Bitung telah terdapat 9 (sembilan)

lik
tenant yang berada di KEK Bitung pada saat ini dengan rincian sebagai
berikut:
am

ub
ep
k
ah

si
ne
ng

do
gu

In
A
ah

lik

Gambar 7
Daftar dan Lokasi Tenant di KEK Bitung
(sumber: Administrator KEK Bitung)
m

ub

Selain itu juga telah terdapat 18 (delapan belas) perusahaan yang


ka

berstatus operasional dan non-operasional. Kedelapan belas perusahaan


ep
ah

es

Halaman 68 dari 78 halaman. Putusan Nomor 44 P/HUM/2023


M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 68
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
ini yang sekarang tercatat dan menjadi bagian dari KEK Bitung. Jumlah ini

si
dapat terus bertambah seiring dengan makin membesarnya
nilai operasi dan investasi yang ada di KEK Bitung. Tentunya baik dari

ne
ng
sisi Pemerintah maupun Administrator KEK Bitung diperlukan sikap pro
aktif untuk menjaga kondusifitas investasi yang ada di KEK Bitung agar

do
gu terus dapat menarik investasi dan kedatangan investor ke Indonesia
pada umumnya dan ke KEK Bitung pada khususnya. Tindakan yang

In
kontraproduktif dikhawatirkan akan membuat para investor berpikir
A
ulang untuk dapat berinvestasi di Indonesia khususnya di KEK Bitung.
Per Triwulan II Tahun 2023 di KEK Bitung sudah terdapat Realisasi
ah

lik
Investasi dengan total:
1. Rencana Investasi : Rp1.787.100.000.000,00;
am

ub
2. LKPM sampai dengan 2023 : Rp 507.153.332.750,00;
3. Realisasi Investasi : Rp1.517.436.469.446,00;
ep
k
ah

si
ne
ng

do
gu

In
A

Gambar 7
Tabel Realisasi Investasi KEK Bitung Sampai Dengan Triwulan II
ah

lik

Tahun 2023
(sumber: Administrator KEK Bitung)
m

ub

Jika Yang Mulia Majelis Hakim mengabulkan permohonan Pemohon


maka negara dan masyarakat Kota Bitung dan sekitarnya akan
ka

berpotensi kehilangan potensi pendapatan dari sisi investasi senilai


ep

Rp1.517.436.469.446,-. Padahal dengan nilai investasi sebesar ini,


ah

es

Halaman 69 dari 78 halaman. Putusan Nomor 44 P/HUM/2023


M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 69
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Kota Bitung dan Indonesia diproyeksikan akan mampu menciptakan

si
banyak lapangan kerja, serta meningkatkan pertumbuhan dan
pemerataan ekonomi di wilayah sekitar untuk tahun-tahun ke depan.

ne
ng
Akan sangat disayangkan jika kemudian potensi tersebut hilang begitu
saja akibat KEK Bitung sebagai sebuah wilayah ekonomi khusus

do
gu kehilangan legal basis (PP 32/2014) nya untuk dapat berdiri dan
beroperasi;
F. PETITUM

In
A
Berdasarkan seluruh uraian dan penjelasan di atas, Termohon
memohon kepada Yang Mulia Majelis Hakim Agung pada Mahkamah
ah

lik
Agung yang memeriksa, mengadili, dan memutus permohonan
keberatan Uji Materiil a quo, dapat memberikan putusan dengan amar
am

ub
sebagai berikut:
1. Menerima Jawaban Termohon untuk seluruhnya;
2. Menyatakan Pemohon tidak mempunyai kedudukan hukum (legal
ep
k

standing);
ah

3. Menyatakan menolak permohonan Pemohon untuk seluruhnya,


R

si
atau setidak-tidaknya menyatakan permohonan Pemohon tidak
dapat diterima (niet onvankelijk verklaard);

ne
ng

4. Menyatakan ketentuan Pasal 2 dan Pasal 3 Peraturan Pemerintah


Nomor 32 Tahun 2014 tentang Kawasan Ekonomi Khusus Bitung

do
gu

tidak bertentangan dengan Undang-Undang Dasar Negara


Republik Indonesia Tahun 1945, Undang-Undang Nomor 28
Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara Yang Bersih dan
In
A

Bebas dari Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme, Undang-Undang


Nomor 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia, Undang-
ah

lik

Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara,


Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2009 tentang Kawasan
m

ub

Ekonomi Khusus, dan Undang-Undang Nomor 12 tahun 2011


tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan;
ka

5. Menyatakan Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2014 tentang


ep

Kawasan Ekonomi Khusus Bitung, sah dan mempunyai kekuatan


ah

es

Halaman 70 dari 78 halaman. Putusan Nomor 44 P/HUM/2023


M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 70
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
hukum mengikat;

si
6. Memerintahkan Pemohon untuk membayar biaya perkara ini;
Atau dalam hal Yang Mulia Majelis Hakim Agung di Mahkamah Agung

ne
ng
berpendapat lain, mohon putusan yang bijaksana dan yang seadil-
adilnya (ex aquo et bono);

do
gu Bahwa untuk menguatkan dalil-dalil jawabannya, Termohon telah
mengajukan alat bukti surat yang diberi tanda Bukti T-1 sampai dengan Bukti
T-13:

In
A
1. Surat Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian atas
nama Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Nomor PK-280/M.
ah

lik
EKON/10/2023 tanggal 12 Oktober 2023 tentang Permohonan
Penundaan Penyampaian Jawaban Presiden dalam Permohonan Uji
am

ub
Materiil Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2014
tentang Kawasan Ekonomi Khusus Bitung, Register Perkara 44 P/HUM/
2023 (Bukti T-1);
ep
k

2. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2014 tentang Kawasan


ah

Ekonomi Khusus Bitung (Bukti T-2);


R

si
3. Surat Kepala Kantor Pertanahan Kota Bitung kepada Sekretaris Dewan
Nasional Kawasan Ekonomi Khusus Nomor 27/100-71.72/II/2015

ne
ng

tanggal 16 Februari 2015 (Bukti T-3);


4. Keputusan Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan

do
gu

Nasional Nomor 111/HPL/KEM-ATR/BPN/2017 (Bukti T-4);


5. Kartu Keluarga Pemohon Maxi Rumagit (Bukti T-5);
6. Kartu Keluarga Pemohon Oktavinus Metungku (Bukti T-6);
In
A

7. Peraturan Daerah Kota Bitung Nomor 11 Tahun 2013 tentang Rencana


Tata Ruang Wilayah (Bukti T-7);
ah

lik

8. Nota kesepahaman antara Wali Kota Bitung dengan Ketua DPRD Kota
Bitung tentang Komitmen Pemerintah dalam Pengusulan Pembentukan
m

ub

KEK di Kota Bitung Provinsi Sulawesi Utara yang ditanda tangani pada
tanggal 16 Juli 2012 (Bukti T-8);
ka

9. Perda Kota Bitung Nomor 11 Tahun 2019 tentang Pemberian Insentif


ep

dan Kemudahan Investasi Kepada Masyarakat dan Investor (Bukti T-9);


ah

es

Halaman 71 dari 78 halaman. Putusan Nomor 44 P/HUM/2023


M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 71
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
10. Surat Gubernur Sulawesi Utara kepada Menteri Koordinator Bidang

si
Perekonomian selaku Dewan Kawasan Ekonomi Khusus
Nomor 500/1846.1/Sekr-Ro.Indag tanggal 26 Juni 2012 (Bukti T-10);

ne
ng
11. Keputusan Wali Kota Bitung Nomor 128 Tahun 2012 tentang Penetapan
Lokasi Kawasan Ekonomi Khusus (Bukti T-11);

do
gu 12. Persetujuan Pengusulan dari Pemerintah Kota Bitung (Bukti T-12);
13. Risalah Pertimbangan Teknis Pertanahan Dalam Penerbitan
Penetapan Lokasi, Kantor Pertanahan Kota Bitung Nomor

In
A
02/PL/2012 tanggal 14 Agustus 2012 (Bukti T-13);
ah

PERTIMBANGAN HUKUM

lik
Menimbang, bahwa maksud dan tujuan permohonan adalah
pengujian terhadap Pasal 2 juncto Pasal 3 Peraturan Pemerintah Republik
am

ub
Indonesia Nomor 32 Tahun 2014 tentang Kawasan Ekonomi Khusus Bitung
yang berbunyi:
ep
Pasal 2:
k

Kawasan Ekonomi Khusus Bitung sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1


ah

R
memiliki luas 534 ha (lima ratus tiga puluh empat hektar) yang terletak

si
dalam wilayah Kecamatan Matuari, Kota Bitung, Provinsi Sulawesi Utara.

ne
ng

Pasal 3:
1) Kawasan Ekonomi Khusus Bitung sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 2 memiliki batas sebagai berikut:

do
gu

a. Sebelah Utara berbatasan dengan Kelurahan Manembo-nembo,


Kecamatan Matuari, Kota Bitung;
In
A

b. Sebelah Timur berbatasan dengan Kelurahan Manembo-nembo dan


Tanjung Merah, Kecamatan Matuari, Kota Bitung dan Selat
ah

lik

Lembeh;
c. Sebelah Selatan berbatasan dengan Kelurahan Tanjung Merah,
Kecamatan Matuari, Kota Bitung; dan
m

ub

d. Sebelah Barat berbatasan dengan Kelurahan Sagerat, Kecamatan


ka

Matuari, Kota Bitung;


ep

2) Batas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) digambarkan dalam peta


sebagaimana tercantum dalam lampiran yang merupakan bagian yang
ah

es

Halaman 72 dari 78 halaman. Putusan Nomor 44 P/HUM/2023


M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 72
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
tidak terpisahkan dari Peraturan Pemerintah ini;

si
Bertentangan dengan peraturan perundang-undangan, antara lain:
1. Pasal 12 Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2009 (Undang-Undang

ne
ng
tentang Kawasan Ekonomi Khusus);
2. Pasal 31A ayat (3) huruf b Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2009

do
gu (Undang-Undang tentang Mahkamah Agung);
3. Pasal 8 Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 2021 tentang
Penyelenggaraan Ekonomi Khusus;

In
A
4. Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 2014 tentang Pengelolaan BMN;
5. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara;
ah

lik
6. Perka BPN Nomor 3 Tahun 2011;
7. Permen Koordinator Perekonomian Nomor PER-07/2011;
am

ub
8. Pasal 3 ayat (1) UUD NKRI Tahun 1945;
9. Pasal 3 ayat (2) Undang-Undang Nomor 39 Tahun 1999 (Undang-
Undang tentang Hak Asasi Manusia).
ep
k

Bahwa sebelum memasuki pokok permohonan pengujian peraturan


ah

perundang-undangan di bawah undang-undang, Mahkamah Agung terlebih


R

si
dahulu mempertimbangkan formalitas permohonan dalam hal ini kedudukan
hukum Pemohon sebagai berikut:

ne
ng

A. Formal
1. Kewenangan:

do
gu

- Berdasarkan ketentuan Pasal 24A ayat (1) Undang-Undang


Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 dan Pasal 31
ayat (1) Undang-Undang Nomor 14 Tahun 1985 tentang
In
A

Mahkamah Agung sebagaimana telah beberapa kali diubah


terakhir dengan Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2009 tentang
ah

lik

Perubahan Kedua atas Undang-Undang Republik Indonesia


Nomor 14 Tahun 1985, Mahkamah Agung berwenang menguji
m

ub

peraturan perundang-undangan di bawah Undang-Undang;


- Pasal 7 ayat (1) huruf d Undang-Undang Nomor 12 Tahun
ka

2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan


ep
ah

es

Halaman 73 dari 78 halaman. Putusan Nomor 44 P/HUM/2023


M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 73
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
pada pokoknya mengatur bahwa jenis peraturan perundang-

si
undangan berupa Peraturan Pemerintah;
- Berdasarkan ketentuan Pasal 24A ayat (1) Undang-Undang

ne
ng
Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 dan Pasal 31
ayat (1) Undang-Undang Nomor 14 Tahun 1985 tentang

do
gu Mahkamah Agung sebagaimana telah beberapa kali diubah
terakhir dengan Undang Nomor 3 Tahun 2009 tentang
Perubahan Kedua atas Undang-Undang Republik Indonesia

In
A
Nomor 14 Tahun 1985, dan Pasal 7 ayat (1) dan Pasal 9 ayat
(2) Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011, dapat disimpulkan
ah

lik
bahwa Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2014 tentang
Kawasan Ekonomi Khusus Bitung merupakan jenis peraturan yang
am

ub
berada di bawah undang-undang, yang pengujiannya dilakukan
oleh Mahkamah Agung, sehingga Mahkamah Agung berwenang
menguji Objek Hak Uji Materiil (HUM);
ep
k

2. Legal Standing:
ah

- Pasal 31A ayat (2) Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2009


R

si
tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 14
Tahun 1985 tentang Mahkamah Agung menyatakan bahwa:

ne
ng

Permohonan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) hanya


dapat dilakukan oleh pihak yang menganggap haknya

do
gu

dirugikan oleh berlakunya peraturan perundang-undangan


di bawah undang-undang, yaitu:
a. Perorangan Warga Negara Indonesia;
In
A

b. Kesatuan Masyarakat Hukum Adat sepanjang masih hidup dan


sesuai dengan perkembangan masyarakat dan prinsip Negara
ah

lik

Kesatuan Republik Indonesia yang diatur dalam undang-


undang; atau
m

ub

c. Badan hukum publik atau badan hukum privat. Dalam


Penjelasan ditentukan bahwa yang dimaksud dengan
ka

"perorangan" adalah orang perseorangan atau kelompok orang


ep

yang mempunyai kepentingan sama;


ah

es

Halaman 74 dari 78 halaman. Putusan Nomor 44 P/HUM/2023


M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 74
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
- Bahwa lebih lanjut Pasal 1 angka 4 Peraturan Mahkamah

si
Agung Nomor 1 Tahun 2011 menentukan bahwa pemohon
keberatan adalah kelompok orang atau perorangan yang

ne
ng
mengajukan keberatan kepada Mahkamah Agung atas
berlakunya suatu peraturan perundang-undangan tingkat lebih

do
gu rendah dari undang-undang;
- Bahwa berdasarkan ketentuan tersebut, Mahkamah Agung
berpendirian bahwa agar Pemohon mempunyai kedudukan

In
A
hukum (Iegal standing) untuk mengajukan permohonan pengujian
materiil atas peraturan perundang-undangan di bawah Undang-
ah

lik
Undang, maka Pemohon harus memenuhi kriteria sebagai berikut:
a. Pemohon merupakan salah satu dari ketiga kelompok
am

ub
subjek hukum dalam Pasal 31A ayat (2);
b. Subjek hukum tersebut memang mempunyai hak;
c. Hak tersebut dirugikan oleh berlakunya peraturan
ep
k

perundang-undangan di bawah undang-undang yang


ah

dipersoalkan;
R

si
d. Kerugian tersebut bersifat spesifik (khusus) dan aktual atau
setidak-tidaknya bersifat potensial yang menurut penalaran

ne
ng

yang wajar dapat dipastikan akan terjadi;


e. Terdapat hubungan sebab akibat (causal verband) antara

do
gu

kerugian dimaksud dan berlakunya objek permohonan


yang dimohonkan pengujian, dan
f. Apabila permohonan yang bersangkutan kelak dikabulkan,
In
A

maka kerugian yang bersangkutan tidak lagi atau tidak


akan terjadi dengan dibatalkannya peraturan perundang-
ah

lik

undangan di bawah undang-undang dimaksud;


- Bahwa Pemohon adalah badan hukum perkumpulan yang
m

ub

didirikan berdasarkan Akta Pendirian Perkumpulan Masyarakat


Petani di Kawasan Tanah Erpak Tanjung Merah, Nomor 10,
ka

tanggal 25 September 2020, dibuat oleh Nasrun Koto, S.H.,


ep

Notaris di Kota Bitung, dan telah mendapat pengesahan pendirian


ah

es

Halaman 75 dari 78 halaman. Putusan Nomor 44 P/HUM/2023


M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 75
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
badan hukum berdasarkan Keputusan Menteri Hukum dan Hak

si
Asasi Manusia Nomor AHU-0010516.AH.01.07.Tahun 2020
tanggal 20 November 2020;

ne
ng
- Bahwa sesuai Surat Permohonan Hak Uji Materiil,
permohonan a quo diwakili oleh Para Pengurus Perkumpulan,

do
gu sesuai Keputusan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia
Nomor AHU-0010516.AH.01.07. Tahun 2020, yaitu atas
nama Maxi Rumagit, jabatan Ketua, dan Oktavianus

In
A
Metungku, jabatan Bendahara;
- Bahwa sesuai ketentuan Pasal 15 angka 5 Akta Pendirian
ah

lik
Perkumpulan Masyarakat Petani di Kawasan Tanah Erpak
Tanjung Merah, Nomor 10, tanggal 25 September 2020,
am

ub
disebutkan bahwa Pengurus dapat mewakili Perkumpulan
dan mewakili Perkumpulan sekurang-kurangnya dihadiri oleh
Ketua dan Sekretaris;
ep
k

- Bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 15 angka 5 tersebut,


ah

Majelis Hakim berpendapat bahwa Maxi Rumagit, jabatan


R

si
Ketua, dan Oktavianus Metungku, jabatan Bendahara, baik
sendiri-sendiri maupun secara bersama-sama, tidak dapat

ne
ng

mewakili Perkumpulan Masyarakat Petani di Kawasan Tanah


Erpak Tanjung Merah untuk mengajukan permohonan pengujian

do
gu

peraturan perundang-undangan a quo, karena sesuai ketentuan


Pasal 15 angka 5 tersebut, yang dapat mewakili Perkumpulan
Masyarakat Petani di Kawasan Tanah Erpak Tanjung Merah
In
A

sebagai subjek hukum berbentuk badan hukum adalah jabatan


Ketua dan Sekretaris, sehingga permohonan a quo tidak
ah

lik

memenuhi kualifikasi legal standing Pemohon sesuai ketentuan


Pasal 31A ayat (2) huruf c Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2009;
m

ub

- Bahwa oleh karena Pemohon tidak memenuhi legal standing


untuk mengajukan permohonan HUM, maka permohonan a
ka

quo harus dinyatakan tidak diterima;


ep
ah

es

Halaman 76 dari 78 halaman. Putusan Nomor 44 P/HUM/2023


M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 76
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 31A ayat (2) Undang-Undang

si
Nomor 3 Tahun 2009 dan Pasal 1 angka (4) Peraturan Mahkamah Agung
Nomor 01 Tahun 2011, serta dalil-dalil kerugian hak yang diakibatkan objek

ne
ng
pengujian peraturan perundang-undangan di bawah undang-undang yang
dialami Pemohon sebagaimana diuraikan di atas, menurut Mahkamah

do
gu Agung, Pemohon tidak memenuhi kualifikasi sebagai pihak yang memiliki
kedudukan hukum untuk mengajukan permohonan a quo;
Bahwa oleh karena Pemohon tidak mempunyai kedudukan hukum

In
A
untuk mengajukan permohonan a quo, maka permohonan pengujian
peraturan perundang-undangan di bawah undang-undang dari Pemohon
ah

lik
tersebut dinyatakan tidak diterima;
Bahwa oleh karena permohonan pengujian peraturan perundang-
am

ub
undangan di bawah undang-undang dari Pemohon dinyatakan tidak diterima,
maka Pemohon dihukum untuk membayar biaya perkara, dan oleh
karenanya terhadap substansi permohonan a quo tidak perlu
ep
k

dipertimbangkan lagi;
ah

Memperhatikan pasal-pasal dari Undang-Undang Nomor 48 Tahun


R

si
2009 tentang Kekuasaan Kehakiman, Undang-Undang Nomor 14 Tahun
1985 tentang Mahkamah Agung sebagaimana telah diubah dengan Undang-

ne
ng

Undang Nomor 5 Tahun 2004 dan perubahan kedua dengan Undang-


Undang Nomor 3 Tahun 2009, Peraturan Mahkamah Agung Nomor 1 Tahun

do
gu

2011 tentang Hak Uji Materiil, serta peraturan perundang-undangan lain


yang terkait;
MENGADILI:
In
A

1. Menyatakan permohonan pengujian peraturan perundang-undangan di


bawah undang-undang dari Pemohon 1. MAXI RUMAGIT, 2.
ah

lik

OKTAVINUS METUNGKU tidak diterima;


2. Menghukum Pemohon membayar biaya perkara sejumlah
m

ub

Rp1.000.000,00 (satu juta Rupiah);


Demikianlah diputuskan dalam rapat permusyawaratan Majelis
ka

ep

Hakim pada hari Kamis, tanggal 21 Desember 2023, oleh Dr. H. Yulius,
S.H., M.H., Ketua Muda Tata Usaha Negara Mahkamah Agung yang
ah

es

Halaman 77 dari 78 halaman. Putusan Nomor 44 P/HUM/2023


M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 77
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
ditetapkan oleh Ketua Mahkamah Agung sebagai Ketua Majelis, bersama-

si
sama dengan Hj. Lulik Tri Cahyaningrum, S.H., M.H., dan Dr. H. Yodi
Martono Wahyunadi, S.H., M.H., Hakim-Hakim Agung sebagai Anggota,

ne
ng
dan diucapkan dalam sidang terbuka untuk umum pada hari itu juga oleh
Ketua Majelis dengan dihadiri Hakim-Hakim Anggota tersebut, dan A. Tirta

do
gu Irawan, S.H., M.H., Panitera Pengganti tanpa dihadiri oleh para pihak.

Anggota Majelis: Ketua Majelis,

In
A
ttd./ ttd./
ah

lik
Hj. Lulik Tri Cahyaningrum, S.H., M.H., Dr. H. Yulius, S.H., M.H.,

ttd./
am

ub
Dr. H. Yodi Martono Wahyunadi, S.H., M.H.,
ep
Panitera Pengganti,
k

ttd./
ah

si
A Tirta Irawan, S.H., M.H.

ne
ng

Biaya-biaya:
1. Meterai Rp 10.000,00

do
gu

2. Redaksi Rp 10.000,00
3. Administrasi PPU Rp 980.000,00
Jumlah Rp 1.000.000,00
In
A

Untuk Salinan
Mahkamah Agung RI
Atas nama Panitera
ah

lik

Panitera Muda Tata Usaha Negara


m

ub
ka

H. Hendro Puspito, S.H., M.Hum.


ep

NIP 19610514198621001
ah

es

Halaman 78 dari 78 halaman. Putusan Nomor 44 P/HUM/2023


M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 78

Anda mungkin juga menyukai