BAB V
RELAY PENGAMAN
- kumparan bergerak
- cakram induksi
- besi bergerak
3. Berdasarkan besaran yang diukur, terdiri dari atas relay-relay :
- tegangan
- arus
- impedansi
- frekuensi
4. Berdasarkan cara menghubungkan sensing elemen :
- primer, berhubungan langsung dengan rangkaian yang
diamankan.
- Sekunder, melalui trafo arus dan tegangan
5. Berdasarkan cara kerja elemen pengatur atau control elemen :
• Direct : control elemen langsung memutus aliran.
• Indirect : control elemen menutup kontak atau membuka sinyal,
peralatan lain yang memutus elemen.
6. berdasarkan tugas :
• relay utama : berhubungan langsung dengan besaran listrik yang
diukur.
• Relay Bantu : memperbanyak kontak, menjalankan sinyal.
7. berdasarkan karakteristik :
• instantencous atau seketika
• definite time delay atau bekerja dengan kelambatan waktu.
• Inverse atau berbanding terbalik(arus dan waktu).
8. Berdasarkan macam kontaktor :
• Normally open, kontak terbuka jika tadak ada aliran tenaga.
• Normally close, kontak tertutup jika tidak ada aliran tenaga.
D. Fungsi Relay
1. Menentukan dengan segera pemutusan pelayanan tenaga listrik jika terjadi
kondisi abnormal sistem.
2. Mengetahui letak dan jenis gangguan.
E. Daerah Pengamanan (Protective Zone)
Daerah 3
Daerah 1 Daerah 5
Daerah 2 Daerah 4
• Lebih handal
• Lebih cepat
• Terdiri atas rangkaian-rangkaian analog sebagai penambahan pada
gelombang-gelombang logika sehingga mampu menghasilkan
beberapa karakteristik relay yang diinginkan.
• Jika Vi< V, B-E dibias mundur(reverse) transistor pada posisi
resistansi tinggi; arus ke beban terblokir
• Jika Vi> V, B-E dibias maju(foward) transistor pada posisi resistansi
rendah; arus mengalir ke beban
• Potensiometer untuk mengatur V dan mengatur nilai pick up
• Jika input AC, disearahkan
2. Tipe Elektromagnetik
Relay tipe ini, memberikan aksi penyaklaran melalui gerakan fisik dari
kontak-kontak(open/close). Terdiri dari 2 jenis kontak NO dan NC.
Relay tipe ini bersifat :
- Lebih tua atau lebih dulu digunakan daripada relay statis.
- Lebih luas penggunaanya.
- Lebih murah daripada relay statis
- Karakteristik tetap atau terbatas
3. Tipe atau Konstruksi Relay Elektro-Magnetis
3.1 Tipe Torak atau Plunger
a-a’ = NO
b-b’ = NC
Kondisi normal, pegas menarik torak ke bawah
Jika coil (c-c’) mendapat energi, daya magnet ke atas akan dipakai pada
torak bergerak ke atas, menutup gap udara x sehinnga a-a’ = close dan b-b’
=open. Nilai ambang dari arus yang menyebabkan torak bergerak tersebut
sebagai nilai pick up.
Arus minimum yang dapat menahan torak melawan daya pegas tersebut
sebagai nilai drop uot.
(a) Potongan melintang
(b) Diagram fungsi
BAB VI
RELAY ARUS LEBIH
(Over Current Relay)
Relay arus lebih adalah relay yang bekerja berdasarkan kenaikan arus yang
melewatinya dan juga dapat berdasarkan setting waktu yang ditentukan; pengukuran
waktu berhubungan dengan masalah koordinasi pengaman.
Relay jenis ini paling sederhana, mudah dalam penyetelannya, relay ini digunakan
untuk pengaman hubung singkat dan pengaman beban lebih, serta dipergunakan
dalam :
• Pengaman utama jaringan distribusi dan su trnsmisi sistem radial
• Pengaman cadangan generator, trafo daya, saluran transmisi.
A. Jenis Relay Arus Lebih
1. Relay arus lebih seketika(instantaneous over current relay)
2. Relay arus lebih waktu tertentu(definite time over current relay)
3. Relay arus lebih waktu berbanding terbalik(inverse time over current rely)
a. Berbanding terbalik(inverse)
b. Sangat berbanding terbalik(very inverse)
c. Sangat berbanding terbalik sekali(extremely inverse)
B. Prinsip Kerja Dan Karakteristik
1. Relay Arus Lebih Seketika
JIka harga I naik, maka IR juga akan naik. Bila IR> harga operasi relay (IS, arus
penyetelan), maka relay arus lebih akan bekerja.
Pengampu: Mohammad Noor Hidayat 7
Materi Perkuliahan: Sistem Proteksi
Keterangan :
BB = Bus Bar R = relay arus lebih
PMT= Pemutus a = kontak dari R
TC = Tripping coil(kumparan pemutus) T = relay definite time
DC = Sumber arus searah b = kontak dari T
- = Polaritas – sumber DC CT= trafo arus
+ = Polaritas + sumber DC I = arus beban
A = Alarm IF = arus melewati R
• Arus Kerja (pick up) dan Arus Kembali (drop off)
IP = arus pick-up
Id = arus drop-out
tP = waktu untuk pick-up
td = waktu untuk drop-out
ta = td-tP
BAB VII
DIRECTIONAL RELAY
(RELAY ARAH)
Relay arah adalah relay yang bekerja berdasarkan arah dari arus gangguan.
Jika gangguan di k-2, vector Ur dan Ir akan berbeda fasa >1800 (arah Ir
berlawanan 1800 dari kondisi semula), sehingga T akan bernilai negatif, CB1 tidak
trip (gambar b).
BAB VIII
DIFFERENTIAL RELAY
(Relay Diferensial)
Relay diferensial : relay yang bekerja dengan jika terdapat perbedaan fasor dari dua
atau lebih besaran listrik yang sama yang telah melampaui nilai yang telah ditapkan
pada kumparan relay.
Karena itu, hampir semua jenis relay jika dihubungkan dalam suatu cara khusus dapat
difungsikan sebagai relay diferensial. Tetapi kebanyakan yang digunakan adalah tipe
relay diferensial arus, dimana CT ditempatkan semua elemen system yang diamankan
dan sekundernya dihubungkan parallel dengan kumparan kerja dari relay untuk
membentuk suatu system arus sirkulasi.
I1-I2
(+)
(+) : daerah torsi positif, relay bekerja
(-) (-) : daerah torsi negatif, relay tertahan
I2
BAB IX
DISTANCE RELAY ATAU IMPEDANCE RELAY
(Relay Jarak atau Relay Impedansi)
Disebut relay impedansi atau relay jarak karena dapat digunakan untuk mengukur
impedansi dari titik gangguan ke lokasi relay terpasang yang besarnya sebanding
dengan jaraknya.
Prinsip kerja : membandingkan arus gangguan yang dirasakan oleh rele terhadap
tegangan dimana rele terpasang. Sehingga impedansi saluran transmisi dari lokasi rele
sampai titik gangguan dapat diukur.
- ZF = Impedansi titik
gangguan rele
- ZB = Impedansi maksimum
- Gangguan di B;
Tegangan terukur = VB ; arus gangguan = If
VB I f Z B
= = Z B → ZB = ZB, rele pick-up
If If
- Gangguan di F1;
Tegangan terukur = VF1 ; arus gangguan = If1
VF1 I f1 Z F1
= = Z F1 → ZF1 < ZB, rele bekerja
I f1 I f1
- Gangguan di F2;
Tegangan terukur = VF2 ; arus gangguan = If2
VF2 I f2 Z F2
= = Z F2 → ZF2 > ZB, rele tidak bekerja
I f2 I f2