Anda di halaman 1dari 13

Proteksi Sistem Tenaga

PERTEMUAN KE 4:
PRINSIP KERJA RELAY PROTEKSI

A. TUJUAN PEMBELAJARAN
Setelah mengikuti mata kuliah ini mahasiswa dapat memahami:
4.1 Relay dan prinsip kerjanya dalam peralatan proteksi system tenaga listrik yang digunakan
dari pembangkit sampai ke konsumen pelanggan besar
4.2 Mahasiswa dapat memahami klasifikasi relai proteksi

B. URAIAN MATERI
Rele proteksi suatu peralatan yang didesain untuk mengamankan peralatan system tenaga listrik
pada kondisi tidak normal. Rele proteksi adalah susunan piranti, baik elektronik maupun magnetic
yang direncanakan untuk mendeteksi suatu kondisi ketidak normalan pada peralatan listrik yang
bisa membahayakan peralatan tersebut. Jika bahaya itu muncul maka relay pengaman akan secara
otomatis memberikan sinyal atau perintah untuk membuka pemutus tenaga (circuit breaker) agar
bagian yang tergangu dapat dipisahkan dari system yang normal. Relay proteksi dapat
mengamankan peralatan dengan cara mengukur atau membandingkan besaran-besaran yang
dirasakanya, misalnya arus, tegangan, daya, sudut phasa, frekuensi, impedansi dan sebagainya.
Alat tersebut akan mengambil keputusan seketika dengan perlambatan waktu membuka pemutus
tenaga atau hanya memberikan tanda tanpa membuka pemutus tenaga. Disamping itu relay juga
berfungsi untuk menunjukan lokasi dan macam gangguanya. Berdasarkan data dari relay maka
akan memudahkan kita dalam menganalisis ganguanya.
4.1 Klasifikasi Rele Proteksi
1. Berdasarkan Besaran Input
a. Arus[I]Relai Arus lebih [OCR] dan Relai Arus kurang [UCR]
b. Tegangan [U] : Relai tegangan lebih [OVR] dan Relai tegangan kurang [UVR]
c. Frekuensi [f] : Relai frekuensi lebih {OFR] dan Relai frekuensi kurang [UFR]
d. Daya [P; Q ] : Relai daya Max / MinRelai arah / Directional Relai Daya balik
e. Impedansi [Z] : Relai jarak [Distance]
f. Beda arus : Relai diferensial

1
Proteksi Sistem Tenaga

2. Berdasarkan Karakteristik Waktu kerja


a. Seketika [Relai instsnt / Moment /high speed ]
b. Penundaan waktu [ time delay ] Definite time relay Inverse time relay
c. Kombinai instant dengan tunda waktu 3. Berdasarkan jenis kontak
d. Relai dengan kontak dalam keadaan normal terbuka [ normally open contact]
e. Relai dengan kontak dalam keadaan normal tertutup [ normally close contact]
3. Berdasarkan jenis kontak
a. Relai dengan kontak dalam keadaan normal terbuka [ normally open contact]
b. Relai dengan kontak dalam keadaan normal tertutup [ normally close contact]
4. Berdasarkan Fungsi
a. Relai Proteksi
b. Relai Monitor
c. Relai programming; Reclosing relay synchro check relay
d. Relai pengaturan {regulating relay]
e. Relai bantu sealing unit, lock out relay, closing relay dan tripping relay
5 Berdasarkan Prinsip Kerja
Tipe Elektromekanis
a. Tarikan magnit ;
a. tipe Plunger
b. tipe hinged armature
c. tipe tuas seimbang
b. Induksi:
a. tipe shaded pole
b. tipe KWH
c. tipe mangkok { Cup ]
d. Tipe Thermis
e. Tipe gas ; relai buccholz
f. Tipe Tekanan ; pressure relay
g. Tipe Statik [ Elektronik]

2
Proteksi Sistem Tenaga

4.2 Tipe dan prinsip kerja relai


1. Tipe Plunger (silinder).
Bila kumparan diberi arus melebihi nelai pick upnya, maka plunger akan bergerak keatas
dan terjadi penutupan kontak. Gaya yang ditimbulkan sebanding dengan kwadrat arus pada
kumparan.
Relei ini mempunyai waktu kerja yang cepat, sehingga banyak digunakan sebagai rele
instantaneous, dimana prinsip relay ini dapat dilihat pada gambar 4.1 dibawah

Gambar 4.1 Prisip dasar relay tipe plunger (silinder)

Bergeraknya silinder tersebut adalah disebabkan adanya gaya tarik eIektro-magnit pada
elemen yang bergerak dan besarnya sebanding dengan kuadrat fluksi (ɸ)
𝐹 = 𝑘. (ɸ2 )
Misalkan arus yang mengalir pada kumparan I, maka dari hukum Ampere untuk celah udara:
𝑁. 𝐼 = 𝐻. 𝑑𝐼
𝑁. 𝐼
𝐻=
𝐿
𝑁. 𝐼 = 𝐻. 𝑑𝐼

𝑁.𝐼 2 𝑁.𝐼 2
Jadi 𝐹 = 𝑘. ( 𝐿 ) = 𝑘. ( 𝐿 ) 𝐼 2 = 𝑘. 𝐼 2

Selain gaya tarik yang disebabkan oleh besaran input, ada gaya lawan yang disebabkan
oleh pergesekan atau berat toraknya sendiri dan dinyatakan dalam 𝐾𝑠 , sehingga :

𝐹 = 𝐾. 𝐼 2 − 𝐾𝑠

3
Proteksi Sistem Tenaga

Kontruksi dari relay ini sangat sederhana sekali input dapat berupa besaran arus atau tegangan.
Dengan adanya kumparan yang diberi penguatan artinya kumparan mengalami energize, sehingga
akan membuat menjadi magnit (besi yang dilingkupinya akan bersifat magnlt), selanjutnya akan
menarik angker, kemudian menutup kontak dan akhirnya rangkaian trip akan tertutup. Reaksi relay
jenis ini sangat cepat sekali, yaitu berkisar antara 5 sampai dengan 50 mili-sekon sehingga banyak
digunakan sebagai relay sesaat (instantenous relay).
Keuntungannya:
Keuntungan dari relay tipe ini adalah:
a. Dapat digunakan untuk besaran arus bolak-balik maupun besaran searah.
b. Bentuk kontruksinya sederhana.
c. Waktu reaksi kerjanya sangat cepat
d. Harganya murah
e. Dapat di reset dengan tangan maupun otomatis
f. Dapat disetel untuk memperoleh drop-off yang tinggi

Kerugiannya:
Kerugian dari relay tipe ini adalah:
a. Terdapat torsi vibrasi bila digunakan pada besaran input arus bolak-balik.
b. Tidak dapat dioperasikan secara terus-menerus pada posisi pick-up
c. Pick-upnya akan menjadi lebih kecil pada besaran arus yang bentuk gelombangnya offset
(cacat) dibandingkan dengan bentuk gelombang sinusoidal yangh simetris.
d. Tidak dapat membedakan arah (indirectional).
e. Hanya bereaksi terhadap salah satu besaran ukur listrik saja, yaitu untuk arus atau tegangan
saja.

4.3 Tipe Hinged Armature ( kedudukan engsel).


Bila kumparan diberi arus maka lengan akan tertatik sehingga ujung lengan yang lain akan
menggerakkan kontak. Gaya elektromagnetik juga sebanding dengan kwadrat arus kumparan.
Tipe ini banyak digunakan sebagai rele bantu, karena dapat mempunyai kontak yang banyak dan
kontaknya mempunyai kapasitas pemutusan arus yang lebih besar, untuk lebih jelasnya dapat
dilihat pada gambar 4.2 dibawah.

4
Proteksi Sistem Tenaga

Gambar 4.2 Prinsip dasar relay tipe hinged armature (kedudukan engsel)
4.4 Tipe Tuas Seimbang [Balance Beam]
Tipe ini terdiri dari dua kumparan yitu kumparan kerja dan penahan dalam keadaan
seimbang, dimana gaya pegas diabaikan maka I1/I2 = K [konstanta]. Bila I1/I2 lebih besar
dari K maka rele akan menutup kontak. Bila I1/I2 lebih kecil dari K maka rele akan membuka
kontak. Tipe ini banyak digunakan sebagai rele differential dan rele jarak untuk lebih jelasnya
dapat dilihat pada gambar 4.3 dibawah.

Gambar 4.3 Prinsip dasar relay tipe tuas seimbang [balance beam]

5
Proteksi Sistem Tenaga

Keuntungannya
a. Dapat digunakan untuk besaran ac atau dc.
b. Bentuk kontruksinya sederhana.
c. Waktu reaksi kerjanya sangat cepat.
d. Harganya murah.
e. Dapat direset dengan tangan ataupun secara otomatis.
f. Dapat mempunyai kontaktor yang banyak.
g. Tekanan kontaknya baik.

Kerugiannya
a. Perbandingannya antara drop-off dengan pick-upnya rendah
b. Pick-up dan drop-offnya tidak dapat disetel secara teliti.
c. Hanya bereaksi terhadap satu besaran ukur listrik saja, yaitu arus ataupun tegangan
saja.

Penggunaannya
a. Sebagai relay bantu (auxiliary relay) untuk memperbanyak kontaktor dari reley yang
lebih sensitif dan lebih presisi.
b. Sedagai relay bantu untuk memperbesar kapasitas pemutusan arus dari rele yang lebih
sensitif dan lebih presisi.
c. Dengan menggunakan relay ini yang direset secara manual akan dapat digunakam
untuk membIokir sirkit penutupan breaker untuk mencegah reclosing.
d. Hal ini Iazim digunakan pada relay differential

4.5 Tipe Shaded Pole Induction Disk (kutub piringan induksi)


Terjadi beda sudut fasa antara flux 2 dengan flux 1, kedua flux ini akan menginduksikan
arus pusar pada piringan. Interaksi antara kedua flux tersebut akan menimbulkan torsi dan
menggerakkan piringan, karena kontak gerak dipasang pada poros maka kontak akan menutup.
Terjadi beda sudut fasa antara flux 2 dengan flux 1, kedua flux ini akan menginduksikan arus
pusar pada piringan. Interaksi antara kedua flux tersebut akan menimbulkan torsi dan

6
Proteksi Sistem Tenaga

menggerakkan piringan, karena kontak gerak dipasang pada poros maka kontak akan menutup,
untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar 4.4 dibawah.

Gambar 4.4 Prinsip dasar relay tipe shaded pole induction disk (kutub piringan induksi)

4.6 Tipe Watt metrik [KWH]


Interaksi antara flux U dan terhadap flux yang diperoleh dari arus pusar yang diinduksikan
pada piringan akan menggerakkan piringan untuk berputar. Putaran ini akan menutup kontak.
Umumnya karakteristik tunda waktunya adalah invers, untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada
gambar 4.4 dibawah.

Gambar 4.5 Prinsip dasar relay tipe Wattmetrik [KWH]

Keuntungannya

7
Proteksi Sistem Tenaga

a. Torsi yang ditimbulkan adalah merata dan halus serta tidak terjadi vibrasi untuk
besaran bolak balik
b. Berbagai karakteristik antara arus terhadap waktu dapat diperoleh, misalnya: Definite
Minimum Time, Moderatly Inverse, Very Inverse, Extremely Inverse dan Iain-I
ainnya.
c. Dapat dioperasikan untuk satu besaran: untuk jumlah ataupun selisih dua besaran:
atau juga untuk perkalian antara kedua besaran dan sinus sudut apit antara kedua
besaran fluksi tersebut.
d. Dapat dioperasikan secara terus menerus pada kondisi picked-up
e. Mempunyai drop-off yang tinggi
f. Dapat mengontrol arah.
g. Pick-upnya sama untuk bentuk gelombang besaran yang off-set maupun untuk
gelombang bolak-balik simetris

Kerugiannya
a. Tidak dapat digunakan untuk besaran searah ( dc )
b. Kerja relay ini dipengaruhi oleh frekuensi
c. Waktu untuk reset (reset time) panjang

4.7 Induksi CUP


Prinsipnya sama seperti motor induksi terdapat rotor aluminium berbentuk silinder yang
ditengahnya inti magnetik sehimngga silinder tersebut dapat berputar. Pada silinder dipasang
kontak gerak dan dapat menutup kontak kekiri atau kekanan, untuk lebih jelasnya dapat dilihat
pada gambar 4.5 dibawah.

8
Proteksi Sistem Tenaga

Gambar 4.6 Prinsip dasar relay tipe Induksi CUP

Keuntungannya
a. Torsinya halus pada besaran arus bolak-balik, dan tidak ada vibrasinya (tidak bergetar)
b. Kecepatannya tinggi
c. Dapat dioperasikan untuk satu besaran; untuk jumlah ataupun selisih dua besaran; atau juga
untuk perkalian antara kedua besaran dengan sinus sudut apit antara fluksi yang dihasilkan
oleh kedua besaran itu sendiri.
d. Dapat dioperasikan secara terus menerus pada kondisi picked-up
e. Mempunyai drop-off yang tinggi
f. Dapat mengontrol arah
g. Pick-upnya sama untuk besaran gelombang berbentuk off-set, rnaupun untuk gelombang
bolak-balik simetris
h. Karakteristiknya stabiI
i. Kontruksinya tidak sederhana

Kerugiannya
a. Tidak dapat dipergunakan untuk besaran arus searah
b. Kerjanya dipengaruhi olen frekuensi
c. Pada setting yang sensitif, kontaktornya dapat bergetar (vibrasi) sewaktu penutupan,
diakibatkan oleh adanya shock.

4.8 Relai Statik / Elektronik.


Relai ini bekerja berdasarkan semi konduktor dimana penjelasannya dapat diperhatikan
keterangan dibawah Unit- unit dasar dari relai statik:
1. Sircuit input [ intermediate ct dan rectifier ] Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar
4.6 dibawah.

9
Proteksi Sistem Tenaga

Gambar 4.7 Prinsip dasar relay elektronika tipe Sircuit input

2. Level detector
Level detector DC digunakan untuk mendeteksi bila level tegangan DC pada input
melebihi set levelnya. Bila level ini dilampaui maka autput dari level detector berubah dari
kondisi matib menjadi hidup dan autput akan menggerakkan rele output, untuk lebih jelasnya
dapat dilihat pada gambar 4.7 dibawah.

Gambar 4.7 Prinsip dasar relay elektronika tipe level detector

3. Integrator / Timing Circuit.


Sircuit integrator banyak digunakan dalam relai statik ,. Input arus E1/R1 dalam feedback
loop capasitif lewat C. Inverter terminal input adalah pada common earth potensial , jadi
tegangan pada C menjadi sama dan berlawanan dengan Eo. Eo sebanding dengan integral dari
E1. Sircuit ini dapat digunakan sebagai relai waktu dimana kecepatan perubahan dari output

10
Proteksi Sistem Tenaga

sebanding dengan besarnya sinyainput. untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar 4.8
dibawah

Gambar 4.8 Prinsip dasar relay elektronika tipe integrator


4. Polarity Detector
Input signal adalah gelombang sinus yang mana diubah ke bentuk gelombang kotak oleh
gain amplifier. 0utput signal pada dasarnya adalah digital yang hanya mempunyai dua keadaan
tinggi dan rendah (high dan low), untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar 4.9 dibawah.

Gambar 4.10 Prinsip dasar relay elektronika tipe ipolaritas detector

5. Komparator
Untuk lebih jelasnya, relai yang mempunayai in/out lebih dari satu maka digunakan
Komparator. Misalnya yang digunakan pada relai daya atau directional dan relai jarak Tipe-
tipe Komparator.

11
Proteksi Sistem Tenaga

1) Koparator amplitudo Mengukur beda fasa antara dua input gelombang sinus A dan B.
Kedua gelombang ini diubah kebuntuk kotak. Kedua gelombang kotak mempunyai sisi-
sisi yang sesuai dengan gelombang sinusnya , dan dibandingkan dengan gerbang exclusive
OR yang berbentuk logik. Gelombang logik ini mempunyai sifat hanya akan memberi
uotput bila salah satu ada signal, tetapi tidak kedua-duanya dan bekerja sebagai polarity
concidence detector, untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar 4.11 dibawah.

Gambar 4.11 Polarity detector

C. LATIHAN SOAL

1. Jelaskan menurut Anda prinsip kerja rele seperti apa?


2. Jelaskan dari materi klasifikasi rele menurut pemahaman Anda dan berikan contoh satu
gambar kontruksinya?
3. Berikan gambaran pada system Gedung dari penggunaan rele dan fungsi rele untuk apa?

12
Proteksi Sistem Tenaga

DAFTAR PUSTAKA

1. Gonen T, 1998, “Modern Power System Analysis “, by John Wiley & Sons, Inc Printed
in the United State of Amerika.
2. Gupta JB., 1996, “ Switchgear and Protection Advanced Power System “, E.I.E, New
Delhi, India.
3. GEC Measurements 1975, “Protective relays Application Guide,”The General Electric
Company p.l.c of England.

13

Anda mungkin juga menyukai