PERTEMUAN 4:
KARAKTERISTIK SALURAN TRANSMISI
A. TUJUAN PEMBELAJARAN
Pada bab ini akan dijelaskan mengenai karakteristik saluran transmisi. Anda harus
mampu:
1.1 Memahami karakteristik penyaluran daya
1.2 Memahami Saluran transmisi jarak pendek
1.3 Memahami Saluran transmisi jarak menengah
1.4 Memahami Saluran transmisi jarak jauh
B. URAIAN MATERI
Tujuan Pembelajaran 1.1:
Karakterisitik Penyaluran Daya
Tenaga listrik disalurkan melalui jaringan transmisi dari pusat pembangkit yang disebut
pangkal pengiriman, menuju pusat-pusat beban yang disebut ujung penerimaan.
Meskipun tenaga listrik disalurkan dengan sistem tiga fasa, tetapi semua perhitungan
dilakukan berdasarkan hubungan satu fasa sistem bintang.
Oleh karena pengaruh kapasitas dapat diabaikan pada saluran transmisi jarak pendek
(kurang dari 20 km), maka kosntanta saluran yang diperhitungkan hanyalah impedansi
yang terdiri atas tahanan dan induktansi.
Z = R + jX
Vr = Vr + I R cos r + I X sin r
Dimana:
Z = impedansi saluran (Ω)
R = tahanan saluran (Ω)
X = reaktansi saluran (Ω)
Vs = tegangan pangkal pengiriman (V)
Vr = tegangan ujung penerimaan (V)
Ir = arus di ujung penerimaan (A)
cos r = faktor daya di ujung penerimaan
Saluran transmisi jarak menengah dapat diselesaikan dengan rangkaian T atau rangkaian
.
Dimana:
Y = G + jB = admitansi saluran
G = konduktansi saluran
B = suseptansi saluran
Ilustrasi kapasitansi saluran pada rangkaian adalah dengan cara membaginya menjadi
dua, yaitu C/2 dan C/2 yang diletakkan pada kedua ujung saluran. Persamaan untuk
rangkaian adalah:
Saluran transmisi jarak jauh diselesaikan dengan memisalkan kapasitansi saluran itu
terbagi rata sepanjang jarak tempat pangkal pengiriman dan ujung penerimaan, sehingga
persamaan umum dari sautu jarak jauh adalah:
Vs = A Vr + B Ir
Is = C Vr + D Ir
Dimana A, B, C, dan D disebut sebagai parameter saluran transmisi dan dapat ditentukan
dengan memakai persamaan berikut:
Dengan melakukan pengukuran besarnya masukan (input) Vs dan Is pada keadaan tanpa
beban (no-load) dan hubungan singkat di ujung penerimaan, parameter saluran transmisi
A, B, C, dan D dapat ditentukan. Atau sebaliknya dengan mengetahui parameter-
parameter tersebut, nilai-nilai Vs dan Is di pangkal pengiriman dapat ditentukan. Nilai
parameter saluran transmisi dapat juga ditentukan dengan menggunkana perhitungan
berikut:
A = cosh √(YZ)
B = √(Z/Y) sinh √(YZ)
C = √(Y/Z) sinh √(YZ)
D = cosh √(YZ)
Contoh soal:
Beban seimbang dengan hubungan Y sebesar 300+j100Ω disuplai saluran 3-fasa dengan
panjang 40km. Dengan impedansi saluran sebesar 0.6+j0.7Ω/km.
a. Tentukan besar tegangan pada sisi penerimaan pada saat tegangan pada sisi
pengiriman sebesar 66kV.
b. Hitung efisiensi saluran transmisi.
Penyelesaian:
a. Besar tahanan untuk 40km = 0.6Ω x 40km = 24Ω
Besar reaktansi untuk 40km = 0.7 Ω x 40km =28 Ω
Impedansi beban pada hubung-Y = 300+j100 Ω
Sehingga impedansi total = 324+j128 Ω
Tegangan per fasa pada sisi pengiriman 38100V
Tegangan suplai Vs = 38100V+j0
Besarnya arus saluran:
= (38100V+j0)/(324+j128)
= 110(-tan-1 0.4) A
= 110(-34) A
Tegangan pada sisi penerimaan:
b. transmisi:
= (Daya keluar)/(Daya masuk) = (1102A x 300 Ω)/(1102A x 324 Ω)
= 0.926 = 92.6%
C. SOAL LATIHAN/TUGAS
Besarnya tegangan saluran udara 1-fasa menghantar 2200kW pada 66kV, faktor daya 0.8
(lagging). Tahanan dan reaktansi induktif keseluruhan masing-masing sebesar 10 dan
50Ω. Pada keadaan jarak pendek, hitung:
a. Persentase pengaturan tegangan (%VR).
b. Efisiensi saluran transmisi (%).
D. DAFTAR PUSTAKA
S1 Teknik Elektro Universitas Pamulang 5
Modul Analisa Sistem Tenaga
Zuhal, Dasar Teknik Tenaga Listrik, Cetakan Kelima, PT Gramedia Pustaka Utama,
1995.
William D. Stevenson, Jr., Element of Power System Analysis, 4th Edition, McGraw-Hill
Book Company, 1979.
B.M. Weedy, Electric Power System, 2nd Edition, John Wiley & Sons Ltd., 1972.