Anda di halaman 1dari 16

KELOMPOK 2

Metode Penangkapan
Ikan
Anggota Kelompok :
1. Rama Dhona hidayati_E1I022031
2. Cindy Hafshah_E1I022002
3. M Damai Ridho Syabana_E1I022025
4. Chendy Elya Fitriani_E1I022009
5. Aziz Ahmad Effendi_E1I022015
6. Muhammad Fahri Alfhaizh_E1I022030
7. Zaptia Tavtazany_E1I022058
8. Henni Septria_E1I022039
9. Aurora Lery Moulia_E1I022034
10. Meiza Putri Choiriyyah_E1I022040
JARING INSANG/
JARING PUNTAL (GILL NET)
n
JARING
p e n a n g k a p a
Gill net : alat

Insang
g t e rb u a t d ar i
ikan yan
an g b e rb e n tu k
jaring y
s e g i p a n j a n g
empat per
a ta ja r i n g y a n g
dengan m
a n n y a , le b a r
sama ukur
b ih k e c il d a r i
jaring le
n g , d il e n g k a p i
panjang jari
den ga n p e la m p u n g
dibag ia n a t a s d a n
b a g ia n b a w ah .
pemberat di
Jenis-jenis Gill Net
(Jaring Insang)

Berdasarkan cara operasi dan atau kedudukan jaring pada fishing ground (daerah penangkapan) :

1.Surface Gillnet (Jaring insang permukaan)


2.Bottom Gillnet (Jaring insang dasar)
3.Drift Gillnet (Jaring hanyut)
4.Encircling Gillnet (Jaring insang lingkar)
5.Trammel Net (Jaring Lapis Tiga) (Subani dan Barus)
Bagian-bagian
Jaring Insang :
Hasil tangkapan :
Selektivitas Jaring Insang :

Jaring insang bersifat selektif terhadap ikan-ikan berukuran


besar (tidak menangkap ikan yang berukuran terlalu kecil atau
terlalu besar).

Gill net memiliki ukuran mata jaring yang sama atau seragam.

Ada beberapa cara dimana ikan tertangkap oleh gill net. Misalnya
ikan terjerat tepat di belakang mata, terjerat di belakang tutup
insang, terjerat pada bagian di dekat sirip punggung serta terbelit
atau terpuntal.
JAR I N G I N S A N G

Daerah Musim
Penangkapan : Penangkapan :
Pada umumnya yang menjadi fishing ground Musim penangkapan tergantung jenis ikan
atau daerah penangkapan adalah daerah tangkapan, misal:
pantai, teluk, dan muara-muara yang Ikan pelagis besar (tongkol dan tenggiri) di
mengakibatkan pula jenis ikan yang perairan barat Sumatera: September –
tertangkap berbagai jenis. Perairan lepas juga Januari dengan puncak pada Oktober
Ikan pelagis besar (cakalang dan tongkol) di
merupakan daerah penangkapan dengan
perairan selatan Jawa: Juni-Oktober dengan
target ikan-ikan pelagis besar.
puncak Agustus-September
JENIS-JENIS IKAN YANG
TERTANGKAP :

1. Jenis-jenis ikan permukaan (jenis-jenis tuna, cakalang, tongkol, herring, kuwe, selar,
saury, yellow tail).
2. Jenis-jenis ikan dasar (flatfish, cod, sea bream).
3. Jenis udang dan lobster.

Jenis-jenis ikan yang terjerat pada mata jaring misalnya saury, sardine, salmon, layang, tembang,
kembung, dan lain-lain yang membentuk suaru gerombolan (shoal) dan dapat dikatakan setiap individu
mempunyai yang hampir sama.

Jenis-jenis ikan seperti cucut, tuna, yang mempunyai tubuh sangat besar sehingga tak mungkin terjerat
pada mata jaring ataupun ikan-ikan seperti flat fish yang mempunyai tubuh gepeng lebar, yang bentuk
tubuhnya sukar terjerat pada mata jaring, ikan-ikan seperti ini akan tertangkap dengan cara terbelit-belit
(entangled).
CUPLIKAN VIDEO TENTANG CARA PENGOPERASIAN ALAT
TANGKAP JARING INSANG (GILL NET) :

https://youtu.be/loAP65h4U-
8?si=iHGapOkEq3ZeEGQK
SYARAT-SYARAT YANG HARUS DIPENUHI JARING INSANG
(GILL NET) :

Supaya ikan mudah tertangkap (gilled atau entangled) maka bahan jaring dan
konstruksi jaring harus memenuhi syarat yaitu sbb :

1. Kekakuan dari twine (Rigidity of netting twine)


2. Ketegangan rentangan tubuh jaring
3. Shortening dan shrinkage
4. Tinggi jaring
5. Mesh size dan ukuran ikan
6. Warna jaring
1. Kekuatan dari twine (rigidity of netting twine)
Twine yang digunakan hendaklah lembut tidak kaku, pliancy, suppleness, terutama bagi jaring yang ditujukan
untuk menangkap ikan dengan cara entangled. Untuk mendapatkan twine yang lembut yaitu dengan
memperkecil diameter twine atau memperkecil jumlah pilin persatuan panjang dikurangi, atau bahan-bahan
celup penberi warna di tiadakan. Kekuatan twine akan mempengaruhi perbedaan jumlah tangkapan ikan.
2. Ketegangan rentangan tubuh jaring
Yang dimaksud ketegangan rentangan disini adalah rentangan ke arah lebar dan ke arah panjang
jaring. Keteganagn rentangan ini akan mengakibatkan terjadinya tension baik pada float line ataupun
pada tubuh jaring. Jika jaring dierentang terlalu tegang maka ikan akan sukar terjerat, dan ikan yang
sudah terjeratpun akan mudah terlepas.
3. Shortening atau shrinkage
Shortening atau shrinkage (pengerutan) yaitu beda panjang tubuh jaring dalam keadaan tegang sempurna (stretch) dengan
panjang jaring setelah diletakan pada float line ataupun pada sinker line, disebutkan dalam persen (%). Perhitungannya
dapat dihitung dengan rumus:
(L1-L) x 100% = Shortening
L1
Untuk gillnet yang ikannya tertangkap secara gilled nilai shortening : 30-40 %, sedangkan pada
ikan yang tertangkap secara entangled, shortening gillnet : 35-60 %.

Contoh perhitungan shortening :


Diketahui panjang jaring (webbing) 100 m. Setelah dibentuk menjadi jaring, panjangnya menjadi 70 m (pajnag float line atau sinker line).

Nilai shortening jaring adalah :


L1-L/L1 x 100 % = (100-70)/100 x 100 % = 30 %.
4. Tinggi Jaring
Tinggi jaring adalah jarak antara float line ke sinkler line pada saat jaring tersebut
terpasang di perairan.
Umumnya surface gill net dan drift gill net jaring lebih lebar jika dibanding dengan
bottom gill net. Untuk jenis-jenis jaring yang menangkap ikan secara gilled, lebih lebar
jika dibandingkan dengan jaring yang menangkap ikan secara entangled.
5.Mesh size dan ukuran Ikan
Terdapat kecenderungan bahwa suatu mesh size mempunyai sifat untuk menjerat ikan hanya pada ikan-ikan
yang besarnya tertentu batas-batasnya. Dengan perkataan lain, gill net akan bersikap selektif terhadap besar
ukuran dari catch yang diperoleh. Oleh sebab itu untuk mendapatkan catch yang besar jumlahnya pada suatu
fishing ground, hendaklah mesh size disesuaikan besarnya dengan besar badan ikan yang jumlahnya terbanyak
pada fishing ground tersebut.
6. Warna Jaring
Warna jaring yang dimaksudkan disini adalah terutama dari webbing. Warna float, ropes, sinkers dan lain-lain
diabaikan, mengingat bahwa bagian terbesar dari gill net adalah webbing. Pada synthetic fibres, net preservation
dalam bentuk pencelupan telah tidak diperlukan, kemudian pula warna dari twine dapat dibuat sekehendak hati,
yang dengan demikian kemungkinan mengusahakan warna jaring untuk memperbesar fishing ability ataupun catch
akan dapat lebih diusahakan. Dengan perkataan lain, warna jaring yang sesuai untuk tujuan menangkap jenis-jenis
ikan yang menjadi tujuan dapat diusahakan. Warna jaring dalam air akan dipengaruhi oleh faktor-faktor depth
dari perairan, transparancy, sinar matahari, sinar bulan dan lain-lain. Warna jaring hendaklah sama dengan warna
air di perairan tersebut.
Kesimpulan
Jaring Insang (Gill Net) merupakan salah satu jenis alat
untuk menangkap ikan dari bahan jaring yang bentuknya
empat persegi panjang. Dimana mata jaring (mesh) dari
bagian jaring utama ukurannya sama. Alat ini dapat
dioperasikan didaerah daerah teluk, pantai-pantai, dan
muara, karena daerah tersebut adalah fishing ground
yang umum dan jaring ini disesuaikan untuk area fishing
ground yang sempit. Pemakaian gill net tergantung
daerah penangkapannya dan jenis ikan yang ingin
ditangkap.
Daftar Pustaka
Rofiqo, I. S., Kurniawati, N., & Dewanti, L. P. (2019). Tingkat keramahan
lingkungan alat tangkap jaring insang (gillnet) terhadap hasil tangkapan
ikan tongkol (Ethynnuss sp) di Perairan Pekalongan. Jurnal Perikanan
Kelautan, 10(1).
Pramesthy, T. D., Mardiah, R. S., Shalichaty, S. F., Arkham, M. N., Haris, R.
B. K., Kelana, P. P., & Djunaidi, D. (2020). Analisis Alat Tangkap Jaring
Insang (Gill Net) Berdasarkan Kode Etik Tatalaksana Perikanan
Bertanggung Jawab di Perairan Kota Dumai. Aurelia Journal, 1(2), 103-112.
Thank
You <3

Anda mungkin juga menyukai