Materiseminarseries9JSA Herri
Materiseminarseries9JSA Herri
Disampaikan Oleh :
Ir. HERRI SURYADI SAMOSIR, M.Si., MT., IPM., ASEAN Eng
(Penilai Ahli Kegagalan Bangunan)
1. PENGERTIAN KONSTRUKSI
Ps.1 Ps.1
UU PP
2/2027 14/2021
▪ Jasa Konstruksi adalah layanan jasa
Konstruksi adalah rangkaian
konsultansi konstruksi dan/atau pekerjaan
kegiatan untuk mewujudkan,
kontruksi.
memelihara,menghancurkan
▪ Konsultansi Konstruksi adalah layanan
bangunan yang Sebagian dan/atau
keseluruhan atau sebagian kegiatan yang
seluruhnya menyatu dengan tanah
meliputi pengkajian, perencanaan,
atau tempat kedudukannya
perancangan, pengawasan, dan manajemen
menyatu dg tanah.
penyelenggaraan konstruksi suatu
(PP 22/2020 jo. PP 14/2021)
bangunan.
▪ Pekerjaan Konstruksi adalah keseluruhan
atau sebagian kegiatan yang meliputi
pembangunan, pengoperasian,
pemeliharaan, pembongkaran, dan
pembangunan kembali suatu bangunan.
2. PENGERTIAN BANGUNAN
PP 14/2021
❑ Bangunan adalah bangunan konstruksi yaitu wujud fisik hasil jasa konstruksi.
❑ Kata “Bangunan” dalam UU Jasa Konstruksi dibedakan menurut sifat usaha pekerjaan
konstruksi yang bersifat umum dan spesialis. Klasifikasi usaha pekerjaan konstruksi yang
bersifat umum meliputi bangunan gedung, dan bangunan sipil (Ps.14/2).
Ps. 85 PP No.14/2021
1) Kegagalan Bangunan ditetapkan oleh Penilai Ahli;
2) Penilai Ahli terdiri atas:
a. orang perorangan;
b. kelompok; atau
c. lembaga yg diberikan kewenangan utk melakukan penilaian dlm hal terjadi
kegagalan bangunan.
3) Pengguna Jasa dan/atau Penyedia Jasa wajib bertanggung jawab atas kegagalan
bangunan akibat dari tidak terpenuhinya Standar Keamanan, Keselamatan,
Kesehatan dan Keberlanjutan (Standar K4) dlm penyelenggaraan Jasa Konstruksi
sebagaimana dimaksud dalam Ps. 84G ayat (6).
6
Pasal 85A PP No.14/2021
(1) Kegagalan Bangunan meliputi:
a. keruntuhan bangunan; dan
b. tidak berfungsinya bangunan.
Penilai ahli sebagaimana dimaksud pada ayat (1) mempunyai tugas antara
Lain:
a. menetapkan tingkat kepatuhan terhadap Standar Keamanan,
Keselamatan, Kesehatan, dan Keberlanjutan dalam penyelenggaraan
Jasa Konstruksi;
b. menetapkan penyebab terjadinya Kegagalan Bangunan;
c. menetapkan tingkat keruntuhan dan/atau tidak berfungsinya bangunan;
d. menetapkan pihak yang bertanggung jawab atas Kegagalan Bangunan;
e. melaporkan hasil penilaiannya kepada Menteri dan instansi yang
mengeluarkan izin membangun, paling lambat 90 (sembilan puluh) hari
kerja terhitung sejak tanggal pelaksanaan tugas; dan
f. memberikan rekomendasi kebijakan kepada Menteri dalam rangka
pencegahan terjadinya Kegagalan Bangunan.
Ps. 4 Permen PUPR 8/2021