1. Upacara Umum
Merupakan jenis upacara yang umum kita temui sejak Sekolah Dasar. Seperti upacara
bendera merah putih hari senin dan HUT RI.
Pada setiap pelaksanaan kegiatan latihan. Upacara ini sering kita lakukan. Tujuan utamanya
untuk memberikan arahan, motivasi dan pesan – pesan penting.
Dan dalam pelaksanaannya upacara memiliki bentuk barisan yang berbeda. Bentuk barisan
upacara yang berbeda terjadi karena adanya penyesuaian tingkatan dan kepribadian jiwa
anggota.
Pada penggalang upacara berbentuk angkare (Kedua lengan tangan dikepalkan dan
diacungkan ke atas).
Sedangkan untuk tingkat penegak dan pandega berbentuk bersaf atau berderet.
3. Upacara Pelantikan
Beberapa upacara yang termasuk dalam pelantikan Pramuka adalah sebagai berikut:
1. Penerimaan anggota
2. Kenaikan tingkat
3. Pindah golongan
4. Upacara Penyematan
Beberapa macam upacara penyematan adalah sebagai berikut:
1. Penyematan Tanda Kecakapan Khusus
2. Tanda Pramuka Garuda, dan
3. Tanda Penghargaan
Upacara Khusus
Beberapa macam upacara khusus dalam Pramuka yakni upacara peringatan gudep dan renungan.
2. BARIS BERBARIS DALAM GERAKAN PRAMUKA
Baris – berbaris dalam gerakan pramuka merupakan suatu latihan fisik yang digunakan untuk
menanamkan rasa disiplin. Kekompakkan gerakan suatu regu atau kelompok berbaris sangat
ditentukan oleh kedisiplinan dari masing – masing anggotanya. Dalam mempelajari gerakan
baris – berbaris, kita akan mengenal aba – aba, gerakan perorang, gerakan dasar dan gerakan
pasukan. Baris – berbaris adalah elemen dasar untuk menilai suatu kelompok. Sebab, baris –
berbaris mengajarkan kekompakkan, kerapian, dan kebersamaan sebuah kelompok.
Peraturan pada baris – berbaris yang digunakan setiap kegiatan pramuka umumnya dilaksanakan
menggunakan 2 macam cara, yakni baris – berbaris menggunakan tongkat dan tanpa tongkat.
A. Maksud
Maksud kegiatan baris – berbaris secara umum adalah suatu latihan awal bela negara dan
dapat membedakan hak dan kewajiban. Sikap bela negara merupakan tekad, sikap, dan perilaku
warga negara yang dijiwai oleh kecintaan kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Sedangkan secara khusus, kegiatan baris – berbaris adalah kegiatan yang dapat menanamkan
disiplin, mempertebal rasa semangat kebangsaan, patriotisme, dan kebersamaan sehingga tercipta
tanggung jawab yang tinggi.
B. Tujuan
Tujuan baris – berbaris adalah menumbuhkan sikap jasmani yang tegas dan tangkas, rasa
persatuan serta disiplin, sehingga dengan senantiasa dapat mengutamakan kepentingan individu
dari secara tidak langsung juga menanamkan rasa tanggung jawab.
C. Manfaat
Latihan baris – berbaris bisa memberi berbagai manfaat bagi para anggota pramuka,
yaitu:
1) Untuk melatih daya konsentrasi
2) Sebagai media belajar tentang solidaritas tim
3) Untuk belajar mendengar dan bersikap patuh
4) Untuk belajar diam dan mengatur emosi
D. Fungsi
Kegiatan baris – berbaris memiliki berbagai fungsi, yaitu:
1) Untuk memudahkan pengawasan dan penertiban para anggota pramuka
2) Untuk memudahkan pembagian jatah, sehingga bisa terbagi secara merata
3) Memudahkan penghitungan jumlah anggota
E. Aba – Aba
Aba – aba adalah perintah yang diberikan oleh seorang komandan/pimpinan pasukan
kepada pasukan/barisan untuk dilaksanakan pada waktunya secara serentak atau berturut – turut.
Ada 3 macam aba – aba, yaitu:
1) Aba – aba petunjuk
Dipergunakan untuk menegaskan maksud dari aba – aba peringatan/pelaksanaan.
Misalnya:
1. Untuk perhatian – istirahat di tempat = GERAK
2. Untuk istirahat – bubar = JALAN
3. Kecuali didalam upacara, aba – aba petunjuk pada penyampaian penghormatan terhadap
seseorang, cukup menyebutkan jabatan orang yang diberi hormat tanpa menyebutkan eselon
satuan yang lebih tinggi. Misalnya: Kepada kepala kantor wilayah – Hormat = GERAK
2) Aba – aba peringatan
Ialah inti dari perintah yang cukup jelas untuk dapat dilaksanakan tanpa ragu – ragu.
Misalnya:
1. Lencang Kanan = GERAK dan bukan lencang = Kanan
2. Istirahat di tempat = GERAK dan bukan Di tempat = Istirahat
3) Aba – aba pelaksanaan
Ketegasan mengenai saat untuk melaksanakan aba – aba petunjuk/peringatan dengan cara
serentak atau berturut – turut. Aba – aba pelaksanaan yang dipakai adalah:
a. Gerak
Digunakan untuk gerakan – gerakan tanpa meninggalkan tempat yang menggunakan kaki dan
gerakan – gerakan yang memakai anggota tubuh lain, baik dalam keadaan berjalan maupun
berhenti. Misalnya:
- Jalan di Tempat = GERAK
- Siap = GERAK
- Hormat kanan = GERAK
- Hormat = GERAK
b. Jalan
Digunakan untuk gerakan – gerakan kaki yang dilakukan dengan meninggalkan tempat.
Misalnya:
- Haluan kanan/kiri = JALAN
- Dua langkah ke depan = JALAN
- Tiga langkah ke kiri = JALAN
- Satu langkah ke belakang = JALAN
* Catatan:
Apabila gerakan meninggalkan tempat itu tidak dibatasi jaraknya, maka aba – aba pelaksanaan
harus didahului dengan aba – aba peringatan MAJU
Contoh:
- Maju – JALAN
- Haluan kanan/kiri – JALAN
- Hadap kanan/kiri – JALAN
- Melintang kanan/kiri – JALAN
Istilah “Maju”
Digunakan sebagai aba – aba peringatan terhadap pasukan dalam keadaan berhenti. Pasukan
yang sedang bergerak maju, bilamana harus berhenti dapat diberikan aba – aba HENTI.
Misalnya:
- Ada aba – aba hadap kanan/kiri maju – JALAN, karena dapat pula diberi aba – aba hadap
kanan/kiri henti GERAK
- Balik kanan maju – JALAN, karena dapat pula diberikan aba – aba balik kanan henti – GERAK
Aba – aba langkah tegap maju JALAN, aba – aba belok kanan/kiri maju – JALAN tidak bisa
diberikan kepada pasukan yang sedang berjalan dengan langkah biasa.
Aba – aba “henti”
Digunakan untuk menghentikan pasukan yang sedang bergerak. Walau begitu, tidak selamanya
aba – aba peringatan henti ini harus diucapkan. Misalnya: “Empat langkah ke depan – JALAN”
bukan “barisan – JALAN”. Setelah selesai pelaksanaan aba – aba peringatan, pasukan wajib
berhenti tanpa aba – aba berhenti.
c. Mulai
Aba – aba “Mulai” dipergunakan untuk dipakai pada pelaksanaan perintah yang harus dikerjakan
berturut – turut. Misalnya:
1. Hitung = MULAI
2. Berbanjar/bersaf/kumpul = MULAI
Cara Menulis Aba – aba
- Aba – aba petunjuk dimulai dengan huruf besar dan ditulis seterusnya dengan huruf kecil, atau
semuanya huruf besar.
- Aba – aba peringatan dimulai dengan huruf besar dan ditulis seterusnya dengan huruf kecil
yang satu dengan yang lainnya agak jarang atay semuanya huruf besar.
- Aba – aba pelaksanaan ditulis seluruhnya dengan huruf besar.
- Semua aba – aba ditulis lengkap, walaupun ucapannya dapat dipersingkat.
- Diantara aba – aba petunjuk dan aba – aba peringatan terdapa garis penyambung/koma, antara
aba – aba peringatan dan aba – aba pelaksanaan terdapat dua garis bersusun/koma.
Cara Memberi Aba – aba
- Pada saat memberi aba – aba, pemberi aba – aba harus berdiri dalam sikap sempurna dan harus
menghadap pasukan, terkecuali dalam keadaan yang tidak mengijinkan untuk melakukan itu.
- Jika aba – aba itu berlaku juga untuk si pemberi aba – aba, maka pemberi aba – aba terikat pada
tempat yang telah ditentukan untuknya dan tidak menghadap pasukan. Contoh Kepada pembina
upacara – hormat = GERAK
Pelaksanaannya:
- Pada saat memberikan aba – aba menghadap ke arah pihak yang diberi hormat, sambil
melakukan gerakan penghormatan bersama – sama dengan pasukan.
- Setelah penghormatan selesai dijawab/dibalas, maka dalam keadaan sikap sedang memberi
hormat, si pemberi aba – aba memberikan aba – aba tegak = GERAK, dan kembali ke sikap
sempurna.
- Dalam rangka menyiapkan pasukan pada saat pembina upacara memasuki lapangan upacara
dan setelah amanat pembina upacara selesai, pemberi aba – aba tidak menghadap pasukan.
- Pada taraf permulaan latihan, untuk aba – aba yang ditujukan kepada pasukan yang sedang
berjalan atau berlari, maka aba – aba pelaksanaannya selalu harus diberikan bertepatan dengan
jatuhnya salah satu kaki tertentu, sementara pelaksanaan geraknya dilakukan dengan tambahan 1
langkah pada waktu berjalan dan 3 langkah pada waktu berlari.
- Sementara pada taraf lanjutan, aba – aba pelaksanan bisa diberikan bertepatan dengan jatuhnya
kaki yang berlawanan, dengan pelaksanaan gerakan dilakukan dengan tambahan 2 langkah pada
waktu berjalan, dan 4 langkah pada waktu berlari. Kemudian berhenti atau maju, dengan
merubah bentuk dan arah pada pasukan.
- Aba – aba hendaknya diucapkan secara lantang, tegas, dan bersemangat .
- Pemberian aba – aba petunjuk yang disambung dengan aba – aba peringatan dan pelaksanaan,
pengucapannya tidak diberi nada.
- Aba – aba petunjuk dan peringatan pada waktu pengucapan, hendaknya diberi jeda atau antara.
- Pemberian aba – aba peringatan harus memiliki tekanan nada pada suku kata pertama dan
terakhir. Nada ssuku kata terakhir harus diucapkan lebih panjang menurut besar kecilnya
pasukan. Pada saat mengucapkan aba – aba pelaksanaan, hendaknya dengan suara yang
menghentak.
- Waktu pemberian aba – aba peringatan dan pelaksanaan diperpanjang sesuai besar kecilnya
pasukan atau sesuai dengan tingkatan perhatian pasukan. Di antara aba – aba pelaksanaan tidak
boleh ada tindakan pemberian keterangan – keterangan.
- Bila pada suatu bagian aba – aba diperlukan pembetulan, maka dilakukan perintah ULANGI
Contoh:
Kepada pemimpin upacara = ULANGI Kepada pembina upacara – Hormat = GERAK
Gerakan Perorangan, Gerakan Pasukan, dan Gerakan Dasar
1. Gerakan Perorangan / Gerakan Dasar
Gerakan – gerakan yang wajib dikuasai seorang pramuka dalam kegiatan baris – berbaris.
Misalnya:
1) Sikap sempurna
2) Sikap istirahat
3) Periksa kerapian
4) Berhitung
5) Lencang kanan/kiri : (hanya dalam bentuk bershaf)
6) Setengah lencang kanan/kiri
7) Lencang depan (hanya dalam bentuk berbanjar)
8) Hadap kanan/kiri
9) Hadap serong kanan/kiri
10) Balik kanan
11) Cara berkumpul
12) Berkumpul banjar
13) Hormat kanan/kiri
14) Bubar
2. Gerakan Pasukan
1) Jalan di tempat
2) Membuka atau menutup barisan
3) Maju – JALAN. Dari sikap sempurna
4) Langkah biasa
5) Langkah tegap. Dari sikap sempurna
6) Langkah perlahan
7) Langkah ke samping
8) Langkah ke belakang
9) Langkah ke depan
10) Langkah di waktu lari. Dari sikap sempurna
11) Langkah merdeka
12) Ganti langkah
13) Berhenti
14) Gerakan hormat kanan/kiri
15) Gerakan selesai menghormat
16) Perubahan arah dari berhenti ke berjalan
17) Bubar
3. Bentuk Barisan Dalam Gerakan Pramuka
Ada berbagai macam Bentuk Barisan dalam Gerakan Pramuka. Bentuk Barisan ini
sering juga disebut dengan istilah Formasi Baris Berbaris (FBB) dan ada juga yang
menyebutnya Formasi Barisan, Model Barisan dan lain sebagainya. Bentuk Barisan
tersebut adalah :
1. BERDERET
Kedua lengan tangan dibentangkan kesamping, setinggi bahu, telapak tangan
terbuka dan menghadap ke bawah.
Aplikasi barisannya : Anggota berbaris lurus secara berderet menghadap ke
instruktur barisan
2. ANGKARE
Kedua lengan tangan dikepalkan dan diacungkan ke atas.
Aplikasi barisannya : Anggota berbaris membentuk huruf "U" (bentuk U siku 90
derajat) dengan Instruktur/ketua tepat berada di tengah barisan. Barisan yang
berada di samping kanan dan kiri instruktur barisan, saling berhadapan satu dengan
yang lainnya. Dan barisan yang berada di depan instruktur barisan, saling
berhadapan dengan instruktur barisan.
3. LINGKARAN BESAR
Kedua ujung jari tangan di lekatkan tepat diatas kepala / membuat lingkaran dengan
kedua tangan disekeliling badan.
Aplikasi Barisannya: Anggota membentuk lingkaran besar (ada jarak antar anggota
satu dengan yang lain). Semua anggota menghadap ke pusat titik tengah lingkaran.
Instruktur Barisan berada tepat di tengah lingkaran.
4. LINGKARAN KECIL
Kedua ujung telunjuk dan ibu jari tangan di lekatkan tepat diatas kepala / membuat
lingkaran dengan kedua tangan di-sekeliling badan.
Aplikasi Barisannya: Anggota membentuk lingkaran kecil (bahu anggota satu
dengan yang lain menempel). Semua anggota menghadap ke pusat titik tengah
lingkaran. Instruktur Barisan berada tepat di tengah lingkaran.
5. SETENGAH LINGKARAN
Kedua belah tangan di bentangkan lurus ke samping bawah dan di gerakkan dari
kanan ke kiri, kiri ke kanan di depan badan
Aplikasi Barisannya: Anggota membentuk setengah lingkaran. arah anggota semua
menghadap ke pusat setengah lingkaran. Ketua/Instruktur berada tepat di tengah
setengah lingkaran. jarak anggota satu dengan yang lain bisa rapat atau renggang.
6. KOLONE TERBUKA
Kedua belah tangan diangkat setinggi bahu, jari2 merapat menghadap ke dalam
Aplikasinya: Membentuk barisan yang saling bertolak belakang antara satu regu
dengan regu lainnya.
7. KOLONE TERTUTUP
Kedua belah tangan dikepalkan dan di angkat di depan badan setinggi bahu.
kepalan antar dua tangan rapat
Aplikasinya: Regu membentuk barisan yang saling berhadapan antara regu satu
dengan regu lainnya.
8. ANAK PANAH
Kedua belah tangan diangkat di depan dada dan jari-jari dirapatkan. kedua telapak
tangan ditempelkan, dengan posisi semua jari tangan menghadap ke atas.
Aplikasinya: Anggota membentuk beberapa barisan lurus yang terpusat pada satu
titik
9. PERLOMBAAN
Kedua belah tangan dikepalkan dan menjulur lurus ke.depan.
Aplikasi Barisannya : Tiap regu berbaris menghadap satu arah (contohnya ke
instruktur)
13. BERBANJAR
Tangan kanan di julurkan miring ke atas, dengan posisi telapak tangan terbuka dan
menghadap kedepan
Aplikasi Barisannya : Semua anggota membentuk satu baris lurus menghadap ke
instruktur barisan.
4. Kumpulan Lagu Pramuka
Berikut ini kumpulan lagu Pramuka terpopuler, lengkap dengan pencipta dan liriknya yang
bisa membangkitkan semangat.
Ya ya ya ya itulah pramuka,
Pramuka sejati,
Sejati kata dan perilakunya