Anda di halaman 1dari 25

PERATURAN BARIS BERBARIS ( PBB ).

( Surat Keputusan Pangab nomor : SKEP/611/X/1985 Tanggal 8 Oktober 1985 )

PENGERTIAN

Baris berbaris adalah suatu wujud latihan fisik, diperlukan guna menanamkan kebiasaan dalam tata cara hidup yang diarahkan pada terbentuknya suatu watak tertentu.

MAKSUD DAN TUJUAN :


1. Guna Menumbuhkan sikap jasmani yang tegap dan tangkas, rasa persatuan, disiplin, sehingga dengan demikian senantiasa dapat mengutamakan kepentingan tugas diatas kepentingan individu dan secara tidak langsung juga menanamkan rasa tanggung jawab. 2. Yang dimaksud sikap jasmani yang tegap dan tangkas adalah mengarahkan pertumbuhan tubuh yang diperlukan oleh tugas pokok tersebut dengan sempurna. 3. Yang dimaksud dengan rasa persatuan adalah adanya rasa senasib dan sepenanggungan serta ikatan bathin yang sangat diperlukan dalam menjalankan tugas. 4. Yang dimaksuddengan disiplin adalah mengutamakan kepentingan tugas diatas kepentingan individu yang hakekatnya tidak lain daripada keikhlasan menyisihkan pilihan hati sendiri. 5. Yang dimaksud rasa tanggung jawab adalah keberanian untuk bertindak yang mengandung resiko terhadap dirinya tetapi menguntungkan tugas atau sebaliknya tidak mudah melakukan tindakan yang akan dapat merugikan kesatuan.

KETENTUAN KHUSUS :
1. Para Pimpinan wajib mengetahui adanya, mengenal kegunaannya serta senantiasa menegakkan peraturan tersebut. 2. Para pembantu pimpinan ( kader ) wajib paham isinya,mahir mengerjakannya dan mampu melatihnya. 3. Melaksanakan semua ketentuan secara tertib ( tepat ) serta dilarang merobah, menambah atau mengurangi apa yang tertera dalam peraturan baris-berbaris.

KEWAJIBAN PELATIH :
1. Terwujud atau tidaknya maksud dan tujuan persaturan ini sangat tergantung kepada mutu serta kesanggupan seorang pelatih, Pelatih yang melaksanakannya hanya karena tugas tidak akan mencapai hasil yang diharapkan.

2. Hasil yang baik ajan diperoleh dengan memperhatikan pokok-pokok Sbb : Rasa Kasih sayang, seorang pelatih seharusnya dapat merasakan apa yang dirasakan oleh anak didiknya. Persiapan, Persiapan yang baik adalah merupakan jaminan berhasilnya latihan yang dikehendaki, oleh karena itu pelatih harus mengadakan persiapan terlebih dahulu mengenai apa yang akan dilatihkan, pembagian waktu, alat-alat dsb. Mengenal tingkatan anak didik, tiap tingkatan kemampuan seseorang membutuhkan metode melatih tersendiri oelh karena itu sebelum seorang Pelatih memilih sesuatu metode, Ia terlebih dahulu menilainya. Tidak Sombong, Keahlian dan kepandaiannya bukanlah hal-hal yang patut dipamerkan, melainkan wajib diamalkan yang berarti dibimbing, dituntun sehingga dapat dimiliki oleh anak didiknya. Adil, Selalu dapat memelihara adanya keseimbangan dalam segala hal dengan cara memberikan pujian/teguran pada tempatnya tanpa membedakan satu dengan lainnya. Teliti, Teliti mengandung arti selalu mengusahakan pelaksanaan ketentuanketentuan sesuai dengan yang semestinya sebaliknya tidak puas dengan pelaksanaan yang setengah-setengah. Sederhana, Untuk tidak mempersulit anak didik perlu diusahakan kalimat maupun kata-kata yang mudah dimengerti, Pelatihbertindak seperlunya sesuai dengan apa yang dituntunnya. 3. Perhatian Khusus, bahwa dengan latihan (drill) dimaksud untuk mencapai kebiasaan atau kepahaman bertindak bukan untuk mengetahui saja, oleh karenanya hendaknya selalu diperhatikan jangan terlalu banyak bercerita,melainkan teladan,mencoba, mengulangi sehingga paham mengerjakannya. Catatan : Guna mencegah terganggunya/rusaknya suara pada saat-saat banyak memberikan aba-aba dan untuk membiasakan suara yang diperlukan dalam memberikan aba-aba, maka para komandan pasukan agar diberi latihanlatihan teratur (Tiap hari). Khusus dalam latihan sikap sempurna, pelatih agar lebih memberikan perhatian/pengawasan ketentuan mengenai pandangan mata. Banyak melatih berisan dalam bentuk saf maju jalan untuk membiasakan pada waktu defile dan parade.

ABA ABA

PENGERTIAN :
Aba-aba adalah perintah yang diberikan oleh seorang Komandan kepada pasukan untuk dilaksanakan pada waktunya secara serentak/berturut-turut.

MACAM ABA ABA


Aba aba terdiri atas 3 bagian dengan urutan : Aba aba Petunjuk Aba aba Peringatan Aba aba Pelaksanaan ABA ABA PETUNJUK dipergunakan hanya jika perlu, untuk menegaskan maksud daripada aba-aba peringatan/pelaksanaan. Contoh : Untuk Perhatian Istirahat di tempat = GERAK Untuk Istirahat Bubar = JALAN. ABA ABA PERINGATAN adalah inti perintah yang cukup jelas, untuk dapat dilaksanakan tanpa ragu-ragu. Contoh : Lencang Kanan = GERAK Istirahat di tempat = GERAK ABA ABA PELAKSANAAN adalah ketegasan mengenai saat untuk melaksanakan aba-aba petunjuk/peringatan dengan cara serentak atau berturutturut. Aba-aba pelaksanaan yang dipakai ialah : 1. GERAK 2. JALAN 3. MULAI GERAK Adalah untuk gerakan-gerakan tanpa meninggalkan tempat yang menggunakan kaki dan gerakan-gerakan yang memakai anggota tubuh lain, baik dalam keadaan berjalan maupun berhenti. Contoh : 1. Jalan di tempat = GERAK 2. Hormat kanan = GERAK JALAN adalah untuk gerakan-gerakan kaki yang dilakukan dengan meninggalkan tempat. Contoh : 1. Tiga langkah ke depan = JALAN 2. Haluan Kanan = JALAN

Catatan : Apabila gerakan meninggalkan tempat itu tidak dibatasi oleh jarak, maka aba-aba pelaksanaan harus didahului dengan aba-aba peringatan Maju. Contoh : 1. Haluan kanan maju = JALAN 2. Hadap kiri maju = JALAN MULAI adalah untuk dipakai pada pelaksanaan perintah yang harus dikerjakan berturut-turut. Contoh : 1. Hitung = MULAI 2. Berbanjar/Bersaf kumpul = MULAI

CARA MENULIS ABA ABA :


1. Aba-aba petunjuk dimulai dengan huruf besar dan ditulis seterusnya dengan huruf kecil/semuanya huruf besar. 2. Aba-aba peringatan dimulai dengan huruf besardan ditulis seterusnya dengan huruf kecil yang satu dan lainnya agak jarang/semuanya huruf besar. 3. Aba-aba pelaksanaan ditulis seluruhnya dengan huruf besar. 4. Semua aba-aba ditulis lengkap, walaupun ucapannya dapat dipersingkat. 5. Diantara aba-aba petunjuk dan peringatan terdapat garis penyambung/koma,anatar aba-aba peringatan dan opelaksanaan terdapat dua garis bersusun/koma.

CARA MEMBERI ABA ABA :


1. Waktu memberi Aba-aba, Pemberi aba-aba pada dasarnya harus berdiri pada sikap sempurna dan menghadap pasukan. 2. Apabila aba-aba yang diberikan itu juga berlaku untuk sipemberi aba-aba, maka pada saat memberikan aba-aba tidak menghadap pasukan. Contoh : Waktu DanUp memberi aba-aba penghormatan kepada Irup : Kepada Inspektur Upacara Hormat = GERAK. Pelaksanaan : Pada waktu memberi aba-aba DanUp menghadap ke arah Irup sambil melakukan gerakan penghormatan bersama-sama dengan Pasukan. Setelah penghormatan selesai dijawab/dibalas oleh Irup maka dalam sikap sedang memberikan hormat DanUp memberikan aba-aba Tegak = GERAK dan setelah aba-aba itu DanUp bersama-sama pasukan kembali kesikap sempurna. 3. Dalam rangka menyiapkan pasukan pada saat Irup memasuki lapangan upacara dan setelah amanat Irup selesai, DanUp tidak menghadap pasukan.

4. Pada taraf permulaan latihan aba-aba yang ditujukan kepada pasukan yang sedang berjalan/berlari, aba-aba pelaksanaannya harus selalu diberikan bertepatan dengan jatuhnya salah satu kaki tertentu yang pelaksanaan geraknya dilakukan dengan tambahan 1 langkah pada waktu berjalan/3 langkah pada waktu berlari, sedang pada taraf lanjutan aba-aba pelaksanaan dapat diberikan bertepatan dengan jatuhnya kaki yang berlawanan yang pelaksanaan geraknya dilakukan dengan tambahan 2 langkah pada waktu berjalan/4 langkah pada waktu berlari, kemudian berhenti atau maju. 5. Semua aba-aba diucapkan dengan suara nyaring, tegas dan bersemangat. 6. Pemberian aba-aba petunjuk yang dirangkaikan dengan aba-aba peringatan dan pelaksanaan pengucapannya tidak diberi nada. 7. Pemberian aba-aba peringatan wajib diberi nada pada suku kata pertama dan terakhir, Nada suku kata terakhir diucapkan lebih panjang menurut besar kecilnya pasukan, Aba-aba pelaksanaan senantiasa diucapkan dengan cara di Hentakkan . 8. Waktu antara aba-aba peringatan dan aba-aba pelaksanaan diperpanjang sesuai dengan besar kecilnya pasukan dan atau tingkatan perhatian pasukan (Konsentrasi Pasukan), dilarang memberikan keterangan-keterangan lain di sela-sela aba-aba pelaksanaan. 9. Bila ada bagian aba-aba diperlukan pembetulan, maka dikeluarkan perintah Ulangi . Contoh : Hadap Kanan = Ulangi hadap kiri = GERAK. Gerakan yang tidak termasuk aba-aba tetapi yang harus dijalankan pula, dapat diberikan petunjuk dengan suara nyaring, tegasdan bersemangat. Biasanya dipakai pada waktu dilapangan seperti : MAJU, BERHENTI, LURUSKAN, LURUS.

CARA MELATIH BERHIMPUN :


1. Apabila seorang pelatih ingin mengumpulkan anggota bawahannya secara bebas, maka pelatih memberikan aba-aba Berhimpun = MULAI. 2. Pelaksanaan : Pada waktu aba-aba peringatan seluruh anggota mengambil sikap sempurna dan menghadap kepada yang memberi aba-aba. Pada aba-aba pelaksanaan seluruh anggota mengambil sikap untuk lari selanjutnya lari menuju didepan pelatih dimana ia berada dengan jarak 3 langkah. Pada waktu datang didepan pelatih mengambil sikap sempurna dan kemudian langsung mengambil sikap istirahat. Setelah ada aba-aba SELESAI seluruh anggota mengambil sikap sempurna, balik kannan selanjutnya menuju tempat masing-masing. Pada saat datang didepan pelatih serta kembali tidak menyampaikan penghormatan.

3. Yang dimaksud dengan berhimpun semua anggota datang didepan pelatih dengan berdiri bebas, dengan jarak 3 langkah ( lihat gambar )

3 langkah

Catatan : Bentuknya mengikat hanya jumlah safnya tidak mengikat.

CARA MELATIH BERKUMPUL :


1. Pelatih menunjuk seorang anggota untuk berdiri kurang lebih 4 langkah didepannya, orang ini dinamakan penjuru. 2. Pelatih memberikan aba-aba Kopral Hartono sebagai penjuru (bila penjuru bernama Hartono ). 3. Penjuru mengambil sukap sempurna dan menghadap penuh kepada yang memberikan aba-aba/perintah, selanjutnya mengulangi perintah sebagai berikut "Siap Kopral Hartono sebagai Penjuru . 4. Penjuru mengambil sikap untuk lari kemudian lari menuju tempat Pelatih yang memberi perintah. 5. Pada waktu aba-aba peringatan Bersaf/Berbanjar Kumpul, maka anggota lainnya mengambil sikap sempurna dan menghadap penuh pada pelatih. 6. Pada aba-aba pelaksanaamn anggota lainnya dengan serentak mengambil sikap lari kemudian lari menuju ke samping kiri/dibelakang penjuru secara berturut-turut, selanjutnya penjuru memberi isyarat LURUSKAN , anggota secara berturut-turut meluruskan diri. 7. Cara meluruskan kesamping ( bila bersaf ) : Meluruskan lengan kesamping dengan tangan kanan dikepal, punggung tangan menghadap keatas, kepala dipalingkan kekanan dan meluruskan diri, hingga dapat melihat dadad orang-orang yang sebelah kanan. Penjuru yang ditunjuk pada waktu berkumpul melihat kekiri, setelah barisan terlihat lurus maka penjuru memberikan isyarat dengan perkataan LURUS .. Pada isyarat ini penjuru melihat kedepan serta yang lainnya serentak menurunkan lengan kanan, melihat kedepan dan kembali bersikap sempurna. 8. Cara Meluruskan kedepan ( bila berbanjar ) :

Meluruskan lengan kanannya kedepan, tangan dikepal, punggung tangan menghadap ke atas dan mengambil jarak 1 lengan ditambah 2 kepal dari orang yang ada didepannya dan meluruskan diri kedepan. Setelah orang yang paling belakang/banjar kanan yang paling belakang melihat barisannya sudah lurus,maka ia memberikan isyarat dengan mengucapkan LURUS . Pada isyarat ini serentak menurunkan lengan kanan dan kembali ke sikap sempurna. Catatan : Bila lebih dari 9 orang selalu berkumpul dalam bersaf tiga/berbanjar tiga, kalu kurang dari 9 orang menjadi bersaf/berbanjar satu. Meluruskan kedepan hanya digunakan dalam bentuk banjar.

CARA MELATIH MENINGGALKAN BARISAN :


1. Apabila pelatih memberikan perintah kepada seseorang dari barisannya, terlebih dahulu ia memanggil orang itu keluar barisan dan memberikan perintahnya apabila orang tersebut telah berdiri dalam sikap sempurna, orang yang menerima perintah ini harus mengulangi perintah tersebut sebelum melaksanakannya dan mengerjakan perintah itu dengan semangat. Tata Cara Keluar barisan : a. Bila keluar bersaf : Untuk saf depan, tidak perlu balik kanan tetapi langsung menuju kearah yang memanggil. Untuk saf tengah dan belakang, balik kanan kemudian melalui belakang saf paling belakang selanjutnya memilih jalan yang terdekat menujun ke arah yang memanggil. Bagi orang yang berada diujung kanan maupun kiri tanpa balik kanan langsung menuju arah yang memanggil ( termasuk saf 2 dan 3 ). b. Bila pasukan berbanjar : Untuk saf depan tidak perlu balik kanan, langsung menuju kearah yang memanggil. Untuk safdibelakang saf pertama, setelah balik kanan bagi banjar tengah melalui belakang safnya sendiri terus menuju jalan terdekat, sedang abagi banjar kanan/kiri tanpa balik kanan terus memilih jalan terdekat menuju kearah yang memanggil. c. Cara menyampaikan lapotran dan penghormatan apabila seorang siswa dipanggil sedang dalam barisan Sbb : Pelatih memanggil siswa Siswa Hartono tampil ke depan , Setelah selesai dipanggil siswa tersebut mengucapkan kata-kata Siap, Siswa Hartono

Tampil ke depan , kemudian keluar dari barisan sesuai dengan tata cara keluar barisan dan menghadap lebih kurang 6 langkah didepan pelatih yang memanggil. Kemudian menghormat, setelah selesai menghormat mengucapkan kata-kata Lapor, Siswa Hartono Siap Menghadap , selanjutnya menunggu perintah. Setelah mendapat perintah/petunjuk mengulangi perintah tersebut, Contoh : berikan aba-aba ditempat Mengulangi : Siap ,berikan aba-aba ditempat Selanjunya melaksanakan perintah yang diberikan oleh pelatih. Setelah selesai melaksanakan perintah/petunjuk kemudian menghadap lebih kurang 6 langkah didepan pelatih yang memanggil dan mengucapkan katakata Memberikan aba-aba ditempat telah dilaksanakan, laporan selesai . Setelah mendapat perintah kembali ketempat , siswa tersebut mengulangi perintah kemudian menghormat, selanjutnya kembali ketempat.

2. Jika pada waktu dalam barisan salah seorang meninggalkan barisan, maka terlebih dahulu harus mengambil sikap sempurna dan minta ijin kepada pelatih dengan cara mengangkat tangan kirinya ke atas ( tangan dibuka jari-jari dirapatkan ). Contoh : Anggota yang akan meninggalkan barisan mengangkat tangan. Pelatih bertanya : Ada apa ? Anggota menjawab : Ke belakang. Pelatih memutuskan : Baik, 5 menit kebelakang. Anggota mengulangi: 5 menit kembali. 4. Setelah mendapat ijhin, ia keluar dari barisan selanjutnya menuju tempat sesuai keperluannya. 5. Setelah mendapat perintah kembali ketempat , siswa tersebut mengulangi perintah kemudian menghormat, selanjunya kembali ketempat.

CARA MELATIH GERAKAN BERJALAN :


1. Untuk melatih seseorang calon siswa tentang gerakan berjalan Ia disuruh berjalan sesuai dengan petunjuk dari pelatih, Pelatih memperhatikan gayanya, diperbaiki dan disesuaikan dengan gaya langkah biasa . 2. Mula-mula hanya diperhatikan gerakan kai saja, dimulai dengan meletakkan kaki, lalu tempo irama dan panjangnya langkah, selanjutnya gerakan lengan dan badan.

CARA MELATIH MEMBERI HORMAT :


1. Untuk membiasakan pelaksanaannya dengan cara yang sama, wajib diadakan latihan-latihan sbb :

A. Penghormatan perorangan, bertutup kpala dalam keadaan berhenti/berdiri. a. Pasukan disuruh berdiri dalam bentuk huruf U b. Pelatih menggambarkan tentang adanya garis lurus yang terdapat anatar samping paha kanan dan bagian tertentu dari tutup kepala. c. Dalam sikap sempurna, pelatih memerintahkan menunjuk dengan jari telunjuk ke bagian daripada tutup kepala yang merupakan tempat ujung jari pada gerakan langsung melalui garis lurus ini yaitu dari samping paha kanan ke bagian tertentu, tutup kepala. d. Gerakan ini dilakukan berulang-ulang menunjuk dan kembali kesikap sempurna yang akhirnya menggantikan gerakan menunjuk itu dengan seluruh telapak tangan yang terbuka. B. Penghormatan sambil memalingkan kepala ke kiri/kanan. a. Sebelum melakukan gerakan gabungan terlebih dahulu diperintahkan untuk memalingkan kepala secara baik ke kiri/kanan. b. Kemudian memalingkan kepala disertai gerakan penghormatan. C. Penghormatan perorangan, bertutup kepala dalam keadaan berjalan, anggota-anggota pasukan diperintahkan berjalan dari arah kanan ke kiri atau sebaliknya melalui depan pelatih sambil memberi hormat. D. Penghormatan perorangan, bertutup kepala satu dan lainnya dalam keadaan berjalan. a. Pasukan dibagi dua pasukan A dan B, misalnya pasukan A disebelah barat sebagai atasan dan Pasukan B sebelah timur sebagai bawahan. b. Masing-masing pasukan dimulai dari nomor urut satu dan seterusnya berjalan berpapasan dengan jarak 10 langkah tiap tiap anggota. c. Tiap-tiap anggota pasukan B berpapasan dengan anggota pasukan A memberikan penghormatan dan pasukan A membalas penghormatan. d. Demikian seterusnya sampai seluruh anggota pasukan berpapasan dan pelatih memerintahkan berganti pasukan B sebagai atasan. E. Penghormatan pasukan bertutup kepala, dalam keadaan berjalan. a. Pasukan disuruh membentuk formasi peleton berbanjar,pelatih menjadi atasan untuk diberi penghormatan oleh pasukan. b. Seseorang ditunjuk menjadi Dan Ton. c. Pasukan bergerak dengan langkah biasa dan pada jarak tertentu sebelum memberikan penghormatan melakukan gerakan langkah tegap d. Pada aba-aba hormat kanan/kiri = GERAK, maka dilakukan gerakan gerakan sbb :

Dan Ton bersama pasukan memberikan penghormatan seperti hormat bertutup kepala, pasukan memalingkan kepala dengan batas 45 0 kepada pelatih. Pelatih membalas penghormatan. Kemudian Dan Ton memberikan aba-aba Tegak = GERAK, Dan Ton dan pasukan memalingkan kepala kembali serentak dan kedua lengan dilenggangkan dengan tetap langkah tegap. Dilanjutkan dengan aba-aba Langkah biasa = JALAN .

GERAKAN DASAR
SIKAP SEMPURNA
Aba-aba : Siap = GERAK Pelaksanaan : Pada aba-aba pelaksanaan badan/tubuh berdiri tegap, kedua tumit rapat, kedua kaki merupakan sudut 450 , lutut lurus dan paha dirapatkan, berat badan dibagi atas kedua kaki. Perut ditarik sedikit dan dada dibusungkan, pundak ditarik kebelakang sedikit dan tidak dinaikkan. Lengan rapat pada badan, pergelangan tangan lurus, jari-jari tangan menggenggam dirapatkan pada paha, punggung ibu jari menghadap ke depan, mulut ditutup, mata memandang lurus mendatar kedepan, bernafas sewajarnya.

ISTIRAHAT
Aba-aba : Istirahat di - tempat = GERAK Pelaksanaan : 1. Pada aba-aba pelaksanaan, kaki kiri dipindahkan kesamping kiri dengan jarak sepanjang telapak kaki (lebih kurang 30 Cm). 2. Kedua belah lengan dibawa kebelakang dibawah pinggang, punggung tangan kanan di atas tangan/telapak tangan kiri, tangan kanan dikepalkan dengan dilemaskan, tangan kiri memegang pergelangan tangan kanan diantara ibu jari dan telunjuk serta kedua lengan dilemaskan, badan dapat bergerak.

Catatan : a. Dalam keadaan parade dimana diperlukan pemusatan pikiran dan kerapihan, istirahat dilakukan atas aba-aba Parade Istirahat di tempat = GERAK .

Pelaksanaan : Sama dengan tersebut di atas, hanya tangan ditarik ke atas sedikit ( dipinggang ), tidak boleh bergerak, berbicara dan pandangan tetap ke depan. b. Dalam keadaan parade maupun bukan apabila akan diberikan sesuatu amanat oleh Pembina/Pelatih, maka istirahat dilakukan atas aba-aba : Untuk perhatian Istirahat di tempat = GERAK . Pelaksanaan : Sama dengan tersebut dalam titik a dan pandangan ditujukan kepada pemberi perhatian/amanat. c. Apabila dalam keadaan Istirahat di tempat yang tidak didahului dengan aba-aba petunjuk Parade/untuk perhatian diberikan amanat oleh seorang atasan, pada waktu diucapkan kata-kata pertama dari amanat, maka pasukan secara serentak mengambil sikap sempurna, kemudian kembali mengambil sikap istirahat di tempat.

PERIKSA KERAPIHAN
Aba aba : Periksa Kerapihan = MULAI Periksa kerapihan dimaksudkan untuk merapihkan perlengkapan yang dipakai anggota pada saat itu dan pasukan dalam keadaan istirahat. Pelaksanaan : 1. Pada aba-aba peringatan, pasukan secara serentak mengambil sikap sempurna. 2. Pada saat aba-aba pelaksanaan dengan serentak membungkukkan badan masing-masing, mulai memeriksa atau membetulkan perlengkapannya dari bawah ke atas sampai ke tutup kepala. 3. Setelah yakin sudah rapi, masing-masing anggota pasukan mengambil sikap sempurna. 4. Setelah pelatih melihat semua anggota pasukannya sudah selesai ( sudah dalam keadaan sikap sempurna ) maka pelatih/Komandan pasukan memberikan aba-aba = SELESAI. 5. Pasukan dengan serentak mengambil sikap Istirahat.

BERKUMPUL
Pada dasarnya berkumpul selalu dilakukan dengan bersaf, kecuali jika keadaan ruangan tidak memungkinkan. 1. Berkumpul Bersaf. ABA-aba : Bersaf kumpul = MULAI

Pelaksanaan : a. Sebelum aba-aba peringatan komandanmenunjuk salah seorang anggota sebagai penjuru. Contoh : Siswa Hartono sebagai Penjuru. b. Yang ditunjuk sebagai [penjuru mengambil sikap sempurna dan menghadap penuh kepada Komandan selanjutnya mengucapkan : Siap, Siswa Hartono sebagai penjuru. c. Penjuru mengambil sikap untuk lari kemudian lari menuju kedepan Komandan pada jarak lebih kurang 4 langkah didepan Komandan. d. Pada waktu aba-aba peringatan, maka anggota lainnya mengambil sikap sempurna dan menghadap penuh kepada Komandan. e. Pada aba-aba pelaksanaan seluruh anggota ( kecuali penjuru) secara serentak mengambil sikap lari, kemudian lari menuju samping kiri penjuru, selanjutnya penjuru mengucapkan Luruskan . f. Anggota lainnya secara serentak berturut turut meluruskan diri dengan mengangkat lengan kanan kesamping kanan, tangan kanan di kepal, punggung tangan menghadap ke atas, kepala dipalingkan ke kanan dan meluruskan diri, hingga dapat melihat dada orang-orang yang disebelah kanannya sampai penjuru kanan, tangan kanan menyentuh bahu kiri dari orang yang disebelah kanannya. g. Penjuru melihat ke kiri setelah barisan terlihat lurus maka penjuru mengucapkan Lurus , pada isyarat ini penjuru melihat kedepan serta yang lain serentak menurunkan lengan kanan, melihat kedepan dan kembali kesikap sempurna. 2. Berkumpul berbanjar Aba-aba : Banjar kumpul = MULAI Pelaksanaan : a. Sama dengan butir 1.a s/d 1.d. b. Pada aba-aba pelaksanaan seluruh anggota (kecuali penjuru) secara serentak mengambil sikap lari menuju belakang penjuru selanjutnya penjuru mengucapkan Luruskan. c. Anggota lainnya secara berturut-turut meluruskan diri dengan mengangkat lengan kanannya ke depan, tangan dikepal punggung tangan menghadap keatasdan mengambil jarak 1 lengan di tambah 2 kepal dari orang yang ada di depannya dan meluruskan diri ke depan. Setelah orang yang paling belakang/banjar kanan paling belakang melihat barisannya sudah lurus, maka Ia memberikan isyarat dengan mengucapkan Lurus. d. Pada isyarat ini, seluruh anggota yang dibanjar kanan serentak menurunkan lengan kanan dan kembali ke sikap sempurna.

LENCANG KANAN/KIRI
(Hanya dalam bentuk bersaf)

Aba aba : Lencang kanan/Kiri = GERAK Pelaksanaan : Gerakan ini dilakukan dalam sikap sempurna. Pada aba-aba pelaksanaan semua mengangkat tangan/lengan kanan/kiri kesamping, jari-jari tangan kanan/kiri mengepal, punggung tangan menghadap ke atas.Bersama dengan ini kepala dipalingkan ke kanan/kiri dengan tidak terpaksa kecuali penjuru kanan/kiri tetap menghadap kedepan, masing-masing meluruskan diri hingga dapat melihat dada orang orang yang berada disebelah kanan/kiri sampai kepada penjuru kanan/kiri. Jarak kesamping harus sedemikian rupa, hingga masing-masing jari-jari menyentuh bahu kiri orang yang berada disebelah kanannya. Kalau lencang kiri maka masing-masing tangan kiri menyentuh bahu kanan orang yang berada disebelah kirinya. Penjuru kanan/kiri tidak berubah tempat. Catatan : a. Kalau bersaf 3, maka bagi mereka yang berada di saf tengah dan belakang kecuali penjuru, setelah meluruskan kedepan dengan pandangan mata, ikut pula memalingkan muka kesamping dengan tidak mengangkat tangan. Penjuru pada saf tengah dan belakang mengambil antara ke depan dan setelah lurus menurunkan tangan, setelah masing-masing dirinya berdiri lurus dalam barisan, maka semua berdiri ditempatnya dan kepala tetap dipalingkan ke kanan/kiri, semua gerakan dikerjakan dengan badan tegak seperti dalam sikap sempurna. Pada aba-aba : Tegak = GERAK , semua anggota dengan serentak menurunkan lemngan dan memalingkan muka kembali kedepan dan berdiri dalam sikap sempurna. b. Pada waktu Komandan pasukan memberikan aba-aba Lencang Kana/kiri dan barisan sedang meluruskan safnya, komandan pasukan yang berada dalam barisan itu memberikan kelurusan saf dari sebelah kanan/kiri pasukan, dengan menitik beratkan kepada kelurusan tumit(bukan ujung depan sepatu).

SETENGAH LENGAN LENCANG KANAN/KIRI


Aba-aba : Setengah lengan lencang kan/kiri = GERAK Pelaksanaan : Seperti lencang kanan/kiri, tetapi tangan kanan/kiri dipinggang ( bertolak pinggang ) dengan siku menyentuh lengan orang yang berada disebelah, pergelangan tangan lurus, ibu jari disebelah belakang dan empat jari lainnya rapat satu dengan yang lainnya disebelah depan. Pada aba-aba tegak = GERAK, semua serentak menurunkan lengan memalingkan muka kembali kedepan dan berdiri dalam sikap sempurna.

LENCANG DEPAN
(Hanya dalam bentuk berbanjar) Aba aba : Lencang depan = GERAK Pelaksanaan : Penjuru tetap sikap sempurna, nomor 2 dan seterusnya meluruskan kedepan dengan mengangkat tangan, bila berbanjar 3 maka safterdepan mengambil antara 1 lengan, setelah lurus menurunkan tangan, serta menegakkan kepala kembali dengan serentak. Anggota-anggota yang ada dibanjar tengah dan kiri melaksanakannya tanpa mengangkat tangan.

CARA BERHITUNG
Aba aba : Hitung = MULAI Pelaksanaan : Jika bersaf, maka pada aba-aba peringatan penjuru tetap melihat kedepan, sedang anggota lainnya padasaf depan memalingkan muka kekanan. Pada aba-aba pelaksanaan, berturut-turut tiap anggota mulai dari penjuru kanan menyebut nomornya sambil memalingkan muka kembali kedepan. Jika berbanjar maka pada aba aba peringatan semua anggota tetap dalam sikap sempurna, Pada aba-aba pelaksanaan tiap anggota mulai dari penjuru kanan depan berturut turut ke belakang menyebutkan nomornya masing-masing, Penyebutan nomor diucapkan penuh.

BERUBAH ARAH
HADAP KANAN/KIRI
Aba aba : Hadap Kanan/kiri = GERAK Pelaksanaan : a. Kaki kiri/Kanan diajukan melintang didepan kaki kanan/kiri, lekukan kaki kiri/kanan berada diujung kaki kanan/kiri, berat badan berpindah ke kaki kiri/kanan. b. Tumir kaki kanan/kiri dengan badan diputar 90 0 . c. Kaki kiri/kanan dirapatkan kembali ke kaki kanan/kiri seperti dalam keadaan sikap sempurna.

HADAP SERONG KANAN/KIRI


Aba aba : Hadap Serong Kanan/kiri = GERAK Pelaksanaan : a. Kaki kiri/kanan diajukan kemuka berjajar dengan kaki kanan/kiri. b. Berputar arah 45 0 ke kanan/kiri. c. Kaki kiri/kanan dirapatkan kembali ke kaki kanan/kiri.

BALIK KANAN
Aba aba : Balik kanan = GERAK Pelaksanaan : a. Pada aba-aba pelaksanaan kaki kiri diajukan melintang ( lebih dalam dari hadap kanan ) didepan kaki kanan. b. Tumit kaki kanan beserta dengan badan diputar ke kanan 180 0 . c. Kaki kiri dirapatkan pada kaki kanan.

BUKA BARISAN
Aba aba : Buka Barisan = JALAN Pelaksanaan : Pada aba-aba pelaksanaan regu kanan dan kiri masing-masing membuat satu langkah kesamping kiri/kanan, sedang regu tengah tetap ditempat.

TUTUP BARISAN
Aba aba : Tutup Barisan = JALAN Pelaksanaan : Pada aba-aba pelaksanaan regu kanan dan kiri masing masing membuat satu langkah kembali ke samping kiri dan kanan, sedangkan regu tengah tetap di tempat.

B U B A R
Aba aba : Bubar = JALAN Pelaksanaan : Pada aba-aba pelaksanaan tiap-tiap anggota menyampaikan penghormatan kepada komandan, sesudah dibalas kembali dalam sikap sempurna kemudian melakukan Balik Kanan dan setelah menghitung 2 hitungan dalam hati, melaksanakan gerakan seperti langkah pertama dalam gerakan Maju = JALAN selanjutnya bubar menuju tempat masing-masing.

GERAKAN BERJALAN
PANJANG TEMPO DAN MACAM LANGKAH
Langkah dapat di bedakan sbb : NO 1 2 3 4 5 6 7 MACAM LANGKAH Langkah Biasa Langkah Tegap Langkah Perlahan Langkah ke samping Langkah ke belakang Langkah ke depan Langkah diwaktu lari PANJANGNYA 70 Cm 70 Cm 40 Cm 40 Cm 40 Cm 60 Cm 80 Cm TEMPO 96 Tiap Menit 96 Tiap Menit 30 Tiap Menit 70 Tiap Menit 70 Tiap Menit 70 Tiap Menit 165 Tiap Menit

Panjangnya semua langkah diukur dari tumit ke tumit, Bila dalam peraturan disebut 1 langkah maka panjangnya 70 Cm.

MAJU JALAN
Dari Sikap Sempurna, Aba-aba : Maju = JALAN Pelaksanaan : a. Pada aba-aba pelaksanaan kaki diajukan ke depan, lutut lurus, telapak kaki diangkat rata sejajar dengan tanah setinggi lebih kurang 20 Cm, kemudian dihentakkan ke tanah dengan jarak 1 langkah dan selanjutnya berjalan dengan langkah biasa. b. Langkah pertama dilakukan dengan melkenggangkan tangan kanan ke depan 900 , lengan kiri 300 ke beakang dengan tangan menggenggam, Pada langkah selanjutnya lengan atas dan bawah lurus dilenggangkan ke depan 450 dan kebelakang 300 , tangan kanan depan mengambil 2 titik yang terletak dalam satu garis sebagai arah barisan, Selurus anggota meluruskan barisan kedepan dengan melihat pada belakang leher. Dilarang keras : * berbicara. * Melihat ke Kiri/kanan. Pada waktu melenggang tangan supaya jangan kaku.

LANGKAH BIASA
1. Padawaktu berjalan, kepala dan badan seperti pada waktu sikap sempurna, waktu mengayunkan kaki kedepan lutut dibengkokkan sedikit ( kaki tidak boleh diseret), kemudian diletakkan ditanah menurut jarak yang telah ditentukan. 2. Cara melangkahkan kaki seperti pada waktu berjalan biasa, pertama tumit diletakkan ditanah selanjutnya seluruh kaki, lengan diselenggarakan dengan sewajarnya lurus kedepan dan kebelakang disamping badan, kedepan 450 ke belakang 300 , jari-jari tangan menggenggam. 3. Bila berjalan dalam hubungan pasukan agar menggunakan hitungan iramalangkah (untuk kendali kesamaan langkah).

LANGKAH TEGAP
1. DARI SIKAP SEMPURNA
Aba-aba : Langkah Tegap Maju = JALAN Pelaksanaan : Mulai berjalan dengan kaki kiri,langkah pertama selebar satu langkah, selanjutnya seperti jaln biasa (panjang dan tempo) dengan cara kaki dihentakkan terus menerus tetapi tidak dengan berlebih-lebihan. Telapak kaki rapat dan sejajar dengan tanah, lutut lurus, kaki tidak boleh diangkat tinggi, bersamaan dengan langkah pertama tangan menggenggam, punggung tangan

menghadap kesamping luar, ibu jari tangan menghadap keatas, lenggang lengan 900 kedepan dan 300 kebelakang.

2. DARI LANGKAH BIASA


Aba-aba : Langkah Tegap = JALAN Pelaksanaan : Aba-aba pelaksanaan diberikan pada waktu kaki kiri jatuh ditanah, ditambah satu langkah selanjutnya mulai berjalan langkah tegap.

3. KEMBALI KE LANGKAH BIASA ( Sedang Berjalan)


Aba-aba : Langkah biasa = JALAN Pelaksanaan : Aba-aba pelaksanaan diberikan padawaktu kaki kanan/kiri jatuh ditanah ditambah satu langkah dan mulai berjalan dengan lengkah biasa, hanya langkah pertama dihentakkan selanjutnya berjalan langkah biasa. Catatan : Dalam keadaan sedang berjalan cukup menggunakan aba-aba peringatan Langkah Tegap/langkah biasa = JALAN, pada tiap-tiap perubahan langkah (tanpa kata maju)

LANGKAH KE SAMPING
Aba-aba : Langkah ke kanan/kiri = JALAN Pelaksanaan : Pada aba-aba pelaksanaan kaki kakan/kiri dilangkahkan kesamping Kanan/kiri sepanjang lebih kurang 40 Cm, selanjutnya kaki kiri/kanan dirapatkan pada kaki kanan/kiri, sikap akan tetap seperti pada sikap sempurna, sebanyak-banyaknya hanya boleh dilakukan 4 langkah.

LANGKAH KEBELAKANG
Aba-aba :..Langkah ke belakang = JALAN Pelaksanaan : Pada aba-aba pelaksanaan melangkah ke belakang mulai dengan kaki kiri menurut panjangnya langkah dan sesuai dengan tempo yang telah ditentukan, menurut jumlah langkah yang diperuintahkan, lengan tidak boleh dilenggangkan dan sikap badan seperti dalam sikap sempurna, sebanyak-banyaknya hanya boleh dilakukan 4 langkah.

LANGKAH KE DEPAN
Aba-aba :.Langkah ke depan = JALAN Pelaksanaan : Pada aba-aba pelaksanaan siswa melangkah kedepan mulai dengan kaki kiri, panjangnya langkah 60 Cm, tempo langkah 70 tiap menit menurut jumlah langkah yang diperintahkan, Gerakan kaki seperti gerakan langkah tegap dan dihentakkan terus-menerus.lengan tidak boleh dilenggangkandan sikap seperti sikap sempurna,sebanyak-banyaknya hanya boleh dilakukan 4 langkah.

LANGKAH DIWAKTU LARI


1. DARI SIKAP SEMPURNA
Aba-aba : Lari maju = JALAN Pelaksanaan : Pada aba-aba peringatan kedua tangan dikepalkan dengan lemas dan diletakkan dipinggang sebelah depan dengan punggung tangan menghadap keluar, kedua siku sedikit kebelakang, badan agak dicondongkan kedepan, Pada aba-aba pelaksanaan, dimulai lari dengan menghentakkan kaki kiri satu langkah dan selanjutnya lari dengan panjang langkah 80 Cm dan tempo langkah 165 tiap menit dengan cara kaki diangkat secukupnya. Telapak kaki dil;etakkan dengan ujung kaki terlebih dahulu, lengan dilenggangkan secaratidak kaku.

2. DARI LANGKAH BIASA


Aba-aba : Lari = JALAN Pelaksanaan : Pada aba-aba peringatan pelaksanannya sama dengan pada aba-aba peringatan diatas, aba-aba pelaksanaan diberikan pada waktu kaki kanan/kiri jatuh ke tanah, kemudian ditambah satu langkah, selanjutnya berlari menurut ketentuan yang ada.

3. KEMBALI KELANGKAH BIASA.


Aba-aba : Langkah biasa = JALAN Pelaksanaan : Aba-aba pelaksanaan diberikan padawaktu kaki kiri jatuh ketanah ditambah 3 langkah, kemudian berjalan dengan langkah biasa, dimulai dengan kaki kiri dihentakkan bersama dengan itu kedua lengan dilenggangkan. Catatan : Untuk berhenti dari keadaan berlari, diberikan aba-aba : Henti = GERAK.

Aba-aba pelaksanaan diberikan padawaktu kaki kanan/kiri jatuh ditanah ditambah 3 langkah selanjutnya kaki dirapatkan kemudian kepalan tangan diturunkan untuk mengambil sikap sempurna.

LANGKAH MERDEKA
1. DARI LANGKAH BIASA
Aba-aba : Langkah merdeka = JALAN Pelaksanaan : Anggota berjalan bebas tanpa terikat ketentuan panjang,macam dan tempo langkah, atas pertimbangan Komandan anggota dapat diijinkan untuk berbuat sesuatu yang dalam keadaan lain terlarang (antara lain : berbicara,buka topi dan menghapus keringat). Catatan : Langkah merdeka biasanya dilakukan untuk menempuh jarak jauh/diluar kota/lapangan yang tidak rata, anggota tetap dilarang meninggalkan barisan.

2. KEMBALI KE LANGKAH BIASA


Untuk melaksanakan gerakan ini lebih dahulu harus diberikan petunjuk Samakan Langkah setelah langkah barisan sama Komandan dapat memberikan aba-aba peringatan dan pelaksanaan. Aba-aba : Langkah biasa = JALAN Pelaksanaan : Aba-aba pelaksnaan diberikan pada waktu kaki kiri/kanan jatuh ditanah ditambah 1 langkah dan mulai berjalan dengan langkah biasa, hanya langkah pertama dihentakkan.

JALAN DITEMPAT
1. DARI SIKAP SEMPURNA
Aba-aba : Jalan di tempat = GERAK Pelaksanaan : Gerakan dimulai dengan kaki kiri, lutut berganti-ganti diangkat sehingga paha rata-rata (horizontal), ujung kaki menuju ke bawah dan tempo langkah sesuai dengan tempo langkah biasa, Badan tegak pandangan mata tetap kedepan,lengan tetap lurus dirapatkan pada badan (tidak dilenggangkan).

2. DARI LANGKAH BIASA


Aba-aba : Jalan di tempat = GERAK Pelaksanaan :

Aba-aba pelaksanaan diberikan pada waktu kaki kiri/kanan jatuh ditanah, kemudian ditambah satu langkah, selanjutnya dimulai dengan kaki kiri/kanan berjalan ditempat selanjutnya gerakkan jalan ditempat.

3. DARI JALAN DI TEMPAT KE LANGKAH BIASA


Aba-aba : Maju = JALAN Pelaksanaan : Aba-aba pelaksanaan diberikan pada waktu kaki kiri jatuh ditanah, kemudian ditambah satu langkah ditempat dan mulai berjalan dengan menghentakkan kaki kiri satu langkah ke depan dan selanjutnya berjalan langkah biasa.

4. DARI JALAN DI TEMPAT KE BERHENTI.


Aba-aba : Henti = GERAK Pelaksanaan : Aba-aba pelaksanaan diberikan pada waktu kaki kanan/kiri jatuh ditanah.lalu ditambah satu langkah, selanjutnya kaki kanan/kiri dirapatkan pada kaki kanan/kiri menurut irama langkah biasa dan mengambil sikap sempurna.

BERHENTI
Aba-aba : Henti = GERAK Pelaksanaan : Aba-aba pelaksanaan diberikan pada waktu kaki kanan/kiri jatuh ditanah, setelah ditambah satu langkah selanjutnya kaki kanan/kiri dirapatkan kemudian mengambil sikap sempurna.

GANTI LANGKAH
Gerakan ini dapat dilakukan padawaktu langkah biasa/langkah tegap dengan tujuan untuk menyamakan langkah seluruh pasukan Aba-aba : Ganti langkah = JALAN Pelaksanaan : a. Aba-aba pelaksanaan diberikan pada waktu kaki kanan/kiri jatuh ditanah kemudian ditambah 1 langkah. b. Sesudah itu ujung kaki kanan/kiri yang sedang dibelakang dirapatkan ke tumit kaki sebelahnya, bersamaan dengan itu lenggang tangan dihentikan tanpa dirapatkan pada badan. c. Untuk selanjutnya disesuaikan dengan langkah yang disamakan.

HORMAT KANAN/KIRI 1. Gerakan Hormat kanan/kiri :


Aba-aba : Hormat kanan/kiri = GERAK Pelaksanaan :

a. Gerakan dilakukan padawaktu barisan berjalan dengan langkah tegap. b. Aba-aba pelaksanaan diberikan padawaktu kaki kanan jatuh ditanah, kemudian ditambah 1 langkah. c. Langkah berikutnya kepala dipalingkan ke arah orang yang diberi hormat sampai 450 ,lengan kiri tidak melenggang dan tangan kanan menyampaikan penghormatan.

2. Gerakan Selesai menghormat :


Aba-aba : Tegak = GERAK Pelaksanaan : a. Aba-aba diberikan pada waktu kaki kanan jatuh ditanah. b. Selesai ditambah 1 langkah,lengan dilenggangkan kembali , kepala kembali lurus menghadap ke depan.

BERUBAH ARAH DARI BERHENTI KEBERJALAN


1. ke hadap kanan/kiri maju jalan.
Aba-aba : Hadap kanan/kiri maju = JAL:AN Pelaksanaan : a. Membuat gerakan hadap kanan/kiri. b. Pada hitungan ke 3 kaki kanan/kiri tidak dirapatkan tetapi dilangkahkan seperti gerakan maju jalan.

2. Ke hadap serong kanan/kiri maju jalan.


Aba-aba : Hadap serong kanan/kiri maju = JALAN Pelaksanaan : a. Membuat gerakan hadap serong kanan/kiri. b. Pada hitungan ke3 kaki kanan/kiri dihentakkan seperti langkah pertama gerakan maju jalan.

3. Ke balik kanan maju jalan.


Aba-aba : Balik kanan maju = JALAN Pelaksanaan : a. Melakukan gerakan balik kanan. b. Pada hitungan ke 3 kaki kiri tidak dirapatkan, tetapi langsung melangkah seperti pada saat langkah pertama maju jalan.

4. Ke belok kanan/kiri maju jalan.


Aba-aba : Belok kanan/kiri maju = JALAN Pelaksanaan : a. Penjuru depan berubah arah 900 ke kanan/kiri dan mulai berjalan kearah tertentu. b. Anggota lainnya mengikuti gerakan-gerakan ini setibanya ditempat belokan tersebut.

PERUBAHAN ARAH DARI BERJALAN KE BERJALAN.


Padaprinsipnya gerakan ini sama dengan perubahan arah dari berhenti ke berjalan. Perbedaannya antara lain : 1. Sikap awal gerakan ini, barisan dalam keadaan berjalan. 2. Untuk belok kanan/kiri, aba-abanya Belok kanan/kiri maju = JALAN , seperti dalam perubahan arah dari berhenti keberjalan.

PERUBAHAN ARAH DARI BERJALAN KE BERHENTI 1. Ke Hadap kanan/kiri berhenti.


Aba-aba : Hadap kanan/kiri henti = GERAK Pelaksanaan : a. Aba-aba pelaksanaan dijatuhkan pada waktu kaki kanan/kiri jatuh ditanah. b. Setelah ditambah 1 langkah, kemudian melaksanakan seperti gerakan hadap kanan/kiri.

2. Ke hadap serong kanan/kiri berhenti.


Aba-aba : Hadap serong kanan/kiri henti = GERAK Pelaksanaan : a. Aba-aba pelaksanaan dijatuhkan padawaktu kaki kanan/kiri jatuh ketanah. b. Setelah ditambah 1 langkah, kemudian melaksanakan seperti gerakan hadap serong kanan/kiri.

3. ke balik kanan berhenti


Aba-aba : Balik kanan henti = GERAK Pelaksanaan : Aba-aba pelaksanaan dijatuhkan pada waktu kaki kanan/kiri jatuh ke tanah. Kemudian ditambah satu/dua langkah, gerakan selanjutnya seperti gerakan balik kanan.

HALUAN KANAN/KIRI
Gerakan ini hanya dilakukan dalam bentuk bersaf, guna merubah arah tanpa merubah bentuk.

1. Berhenti ke berhenti
Aba-aba : Haluan kanan/kiri = JALAN Pelaksanaan :

a. Setelah aba-aba pelaksanaan, penjuru kanan/kiri berjalan berhimpitan dengan memeutar arah secara perlahan-lahan hingga merubah arah sampai sebesar 900 . b. Bersamaan dengan itu, masing-masing saf mulai maju jalan dengan rapih (dengan tidak melenggang) sambil meluruskan safnya hingga merubah arah sebesar 900 , kemudian berjalan ditempat. c. Setelah penjuru kanan/kiri depan melihat safnya lurus meberi isyarat LURUS, kemudian seluruh pasukan berhenti.

2. Berhenti ke berjalan.
Aba-aba : Haluan kanan/kiri maju = JALAN Pelaksanaan : Seperti haluan kanan/kiri berhenti ke berhenti kemudian setelah aba-aba maju = JALAN (pasukan tidak berhenti dahulu) tetapi langsung berjalan.

3. Berjalan ke berhenti
Aba-aba : Haluan kanan/kiri = JALAN Pelaksanaan : a. Aba-aba pelaksanaan dijatuhkan padawaktu kaki kanan/kiri jatuh ditanah kemudian ditambah 1 langkah. b. Selanjutnya barisan melakukan gerakan seperti haluan kanan/kiri dari berhenti ke berjalan. Catatan : Pada pelaksanaan haluan lengan tidak melenggang.

MELINTANG KANAN/KIRI
Gerakan ini dilakukan dalam bentuk berbanjar, guna mertubah bentuk pasukan menjadi bersaf dengan arah tetap.

1. Berhenti ke berhenti
Aba-aba : Melintang kanan/kiri = JALAN Pelaksanaan : a. Setelah aba-aba pelaksanaan,melakukan gerakan Hadap kanan/kiri, kemudian barisan membuat gerakan Haluan kiri/kanan dari berhenti ke berjalan. b. Kemudian setelah aba-aba Henti = GERAK, pasukan berhenti dalam bentuk yang sudah berubah.

2. Berhenti ke berjalan
Aba-aba : Melintang kanan/kiri maju = JALAN Pelaksanaan : a. Pada aba-aba pelaksanaan,anggota pasukan melakukan gerakkan hadap kanan/kiri, kemudian barisan membuat gerakan haluan kiri/kanan.

b. Setelah lurus, penjuru kiri/kanan memberi isyarat LURUS, selanjutnya Komandan memberikan aba-aba Maju = JALAN. c. Setelah aba-aba pelaksanaan, ditambah satu langkah, barisan maju dengan langkah biasa.

3. Berjalan ke berhenti
Aba-aba : Melintang kanan/kiri maju = JALAN Pelaksanaan : Setelah aba-aba pelaksanaan, ditambah satu langkah, barisan melakukan gerakan melintang kanan/kiri dari berhenti keberjalan

Deni kuswendar

Anda mungkin juga menyukai