Anda di halaman 1dari 11

MATERI PERATURAN BARIS BERBARIS (PBB)

PENGERTIAN
Baris-berbaris adalah suatu wujud latihan fisik, diperlukan
guna menanamkan kebiasaan dalam tata cara hidup
Angkatan Bersenjata/masyarakat yang diarahkan kepada
terbentuknya suatu perwatakan tertentu.

3. MULAI

GERAK : adalah untuk gerakan-gerakan tanpa


meninggalkan tempat yang menggunakan kaki dan gerakangerakan yang memakai anggota tubuh lain, baik dalam
keadaan berjalan maupun berhenti.
contoh:
1. Jalan di tempat = GERAK
MAKSUD DAN TUJUAN
2. Siap = GERAK
1.Guna menumbuhkan sikap jasmani yang tegap dan tangkas, 3. Hormat kanan = GERAK
rasa persatuan, disiplin
4. Hormat = GERAK
2.Sikap jasmani yang tegap dan tangkas = mengarahkan
pertumbuhan tubuh yang diperlukan oleh tugas pokok JALAN : adalah untuk gerakan-gerakan kaki yang dilakukan
tersebut dengan sempurna.
dengan meninggalkan tempat.
3.Persatuan = rasa senasib dan sepenanggungan serta contoh:
ikatan batin yang sangat diperlukan dalam menjalankan 1. Haluan kanan/kiri = JALAN
tugas.
2. Dua langkah ke depan = JALAN
4.Disiplin =mengutamakan kepentingan tugas diatas individu 3. Tiga langkah ke kiri = JALAN
5.Rasa tanggung jawab = keberanian untuk bertindak yang 4. Satu langkah ke belakang = JALAN
mengandung risiko terhadap dirinya tetapi menguntungkan catatan:
tugas atau sebaliknya tidak mudah melakukan tindakan Apabila gerakan meninggalkan tempat itu tidak dibatasi
yang akan dapat merugikan kesatuan.
jaraknya, maka aba-aba pelaksanaan harus didahului
dengan aba-aba peringatan: MAJU
ABA-ABA
contoh:
Aba-aba adalah perintah yang diberikan oleh seorang 1. Maju = JALAN
komandan/pimpinan pasukan kepada pasukan/barisan untuk 2. Haluan kanan/kiri Maju = JALAN
dilaksanakan pada waktunya secara serentak atau berturut- 3. Melintang kanan/kiri Maju = JALAN
turut.
MULAI: adalah untuk dipakai pada pelaksanaan perintah
Aba-aba terdiri atas 3 bagian dengan urutan:
yang harus dikerjakan berturut-turut.
a.Aba-aba petunjuk
contoh:
Aba-aba petunjuk dipergunakan jika perlu untuk 1. Hitung = MULAI
menegaskan maksud dari aba-aba peringatan/pelaksanaan. 2. Berbanjar/Bersaf Kumpul = MULAI
contoh:
1.Untuk perhatian Istirahat di tempat = GERAK
Cara memberi aba-aba
2.Untuk istirahat Bubar = JALAN
a.Waktu memberi aba-aba, pemberi aba-aba pada dasarnya
3.Pleton II Siap = GERAK
harus berdiri dalam keadaan sikap sempurna dan
4.Kepada kepala sekolah Hormat = GERAK
menghadap pasukan.
5.Kepada kepala kantor wilayah Hormat = GERAK
b.Apabila aba-aba yang diberikan itu berlaku juga untuk si
pemberi aba-aba, maka pada saat memberikan aba-aba
b. Aba-aba peringatan
tidak menhadap pasukan.
Aba-aba peringatan adalah inti dari perintah yang cukup contoh :
jelas untuk dapat dilaksanakan tanpa ragu-ragu.
Waktu pemimpin upacara memberi aba-aba penghormatan
Contoh:
kepada Pembina upacara : Hormat = GERAK.
1. Lencang kanan = GERAK dan bukan LENCANG = Pelaksanaan : Pada waktu memberi aba-aba pemimpin
KANAN
upacara/Danup menghadap ke arah Pembina upacara/Irup
2. Istirahat di tempat = GERAK dan bukan Di tempat = sambil melakukan gerakan penghormatan bersama-sama
ISRIRAHAT
dengan pasukan. Setelah penghormatan selesai
dijawab/dibalas oleh pembina upacara/Irup maka dalam
c. Aba-aba pelaksanaan
sikap sedang memberi hormat Pemimpin upacara/Danup
Aba-aba pelaksanaan adalah ketegasan mengenai saat memberikan aba-aba : Tegak = GERAK dan setelah aba-aba
untuk melaksanakan aba-aba petunjuk/peringatan dengan itu pemimpin upacara/Danup bersama-sama pasukan
cara serentak atau berturut-turut.
kembali ke sikap sempurna.
Aba-aba pelaksanaan yang dipakai adalah:
c. Dalam rangka menyiapkan pasukan pada saat Pembina
1. GERAK
upacara/Irup memasuki lapangan upacara dan setelah
2. JALAN

amanat pembina upacara/Irup selesai,Pemimpinc. Pada waktu datang di depan pelatih/komandan/ pemimpin,
upacara/Danup tidak menghadap pasukan.
mengambil sikap sempurna, kemudian mengambil sikap
d.Pada taraf permulaan latihan aba-aba yang ditujukan istirahat.
kepada pasukan yang sedang berjalan atau berlari, aba-d.Setelah aba-aba selesai, seluruh anggota mengambil sikap
aba pelaksanaannya selalu harus diberikan bertepatan sempurna, balik kanan selanjutnya menuju tempat
dengan jatuhnya salah satu kaki tertentu yang masing-masing.
pelaksanaan geraknya dilakukan dengan tambahan 1e.Pada saat datang di depan pelatih/komandan/ pemimpin,
langkah pada waktu berjalan dan 3 langkah pada waktu serta kembali, tidak menyampaikan penghormatan.
berlari.
Yang dimaksud dengan berhimpun adalah semua anggota
e.Sedang pada taraf lanjutan, aba-aba pelaksanaan dapat datang di depan komandan/pemimin dengan berdiri bebas,
diberikan bertepatan dengan jatuhnya kaki yang dengan jarak tiga langkah
berlawanan yang pelaksanaan gerakannya dilakukan
dengan tambahan 2 langkah pada waktu berjalan dan 4 CARA MELATIH BERKUMPUL
langkah pada waktu berlari, kenudian berhenti atau maju1.Komandan/pelatih/pemimpin menunjuk seorang anggota
dengan merubah bentuk dan arah pada pasukan.
untuk berdiri kurang lebih 4 langkah di depannya, orang ini
f. Semua aba-aba diucapkan dengan suara nyaring, tegas, dinamakan penjuru.
dan bersemangat.
2.Komandan/pelatih/pemimpin memberikan perintah: Sdr.
g.Pemberian aba-aba petunjuk yang dirangkaikan dengan Hartono sebagai penjuru (bila penjuru bernama Hartono).
aba-aba peringatan dan pelaksanaan, pengucapannya3.Penjuru mengambil sikap sempurna dan menghadap penuh
tidak diberi nada.
kepada yang memberi perintah, selanjutnya mengulangi
h.Pemberian aba-aba peringatan wajib diberi nada pada suku perintah sebagai berikut: Siap Hartono sebagai penjuru.
kata pertama dan terakhir. Nada suku kata terakhir4.Penjuru mengambil sikap untuk lari menuju tempat
diucapkan lebih panjang menurut besar-kecilnya pasukan. komandan /pelatih/ pemimpin yang memberi perintah.
Aba-aba pelaksanaan senantiasa diucapkan dengan cara5.Apabila bersenjata, mengambil sikap depan senjata
yang dihentakkan.
kemudian lari menuju tempat komandan/pelatih/ pemimpin
i. Waktu pemberi aba-aba peringatan dan pelaksanaan yang memberi perintah, langsung pundak kiri senjata.
diperpanjang sesuai besar-kecilnya pasukan dan/atau6.Pada waktu aba-aba peringatan Bersaf/Berbanjar Kumpul
tingkatan perhatian pasukan (konsentrasi pasukan). maka anggota lain mengambil sikap sempurna dan
Dilarang memberi keterangan-keterangan lain di sela-sela menghadap penuh pada komandan/pelatih/pemimpin.
aba- aba pelaksanaan.
7.Pada aba-aba pelaksanaan anggota lainnya dengan
j. Bila ada suatu bagian aba-aba diperlukan, maka dikeluarkan serentak mengambil sikap lari, selanjutnya penjuru
perintah ulangi
memberi isyarat LURUSKAN, anggota secara berturutContoh :
turut meluruskan diri.
Kepada pemimpin upacara = ulangi Kepada pembina8.Bila bersenjata, mengambil sikap depan senjata kemudian
upacara Hormat =GERAK. Gerakan yang tidak termasuk lari menuju di samping kiri/belakang penjuru dan berturutaba-aba tetapi yang harus dijalankan pula, dapat diberikan turut meluruskan diri.
petunjuk-petunjuk sengan suara nyaring, tegas, dan9.Cara meluruskan diri ke samping (bila bersaf) sebagai
bersemangat. Biasanya dipakai pada waktu di lapangan, berikut: Meluruskan lengan ke samping dengan tangan
seperti: MAJU, IKUT, BERHENTI, LURUSKAN, LURUS
kanan digenggam, punggung tanganmenghadap ke atas,
kepala dipalingkan ke kanan dan meluruskan diri, hingga
CARA MELATIH BERHIMPUN
dapat melihat dada orang-orang yang di sebelah
kanannya. Penjuru yang ditunjuk pada waktu berkumpul
Apabila seorang pelatih/komandan ingin mengumpulkan melihat ke kiri, setelah barisan terlihat lurus maka penjuru
anggota
bawahannya
secara
bebas,
maka memberikan isyarat dengan perkataan LURUS. Pada
pelatih/komandan/pemimpin memberi aba-aba: Berhimpun = isyarat ini penjuru melihat ke depan serta yang lain
MULAI
serentak menurunkan lengan kanan, melihat ke depan dan
Pelaksanaan:
kembali ke sikap sempurna. Bila bersenjata, maka senjata
a.Pada waktu aba-aba peringatan seluruh anggota mengambil di pundak kiri dan ditegakkan serentak.
sikap sempurna dan menghadap kepada yang memberi 10. Cara meluruskan diri ke depan (bila berbanjar) sebagai
aba-aba.
berikut: Meluruskan lengan kanannya ke depan, tangan
b.Pada aba-aba pelaksanaan seluruh anggota mengambil
digenggam, punggung tangan menghadap keatas dan
sikap lari, selanjutnya lari menuju ke depan
mengambil jarak satu lengan ditambah dua kepal dari
pelatih/komandan.pemimpin, di mana ia berada dengan
orang yang ada di depannya dan meluruskan diri ke
jarak 3 langkah.
depan. Setelah orang yang paling belakang banjar
kanan melihat barisannya sudah lurus, maka ia
memberikan isyarat dengan mengucapkan LURUS,

pada isyarat ini serentak menurunka lengan kanan dan5.Setelah mendapat perintah Kembali ke tempat, anggota
kembali ke sikap sempurna.
tersebut mengulangi perintah kemudian menghormat,
11. Apabila bersenjata, maka setelah menegakkan tangan selanjutnya kembali ke tempat.
kanannya kemudian dengan serentak tegak senjata.
2.Jika pada waktu dalam barisan salah seorang meninggalkan
Catatan :
barisannya, maka terlebih dahulu harus mengambil sikap
Bila lebih dari 9 orang selalu berkumpul dalam bersaf sempurna
dan
minta
ijin
kepada
tiga atau berbanjar tiga, kalau kurang dari 9 orang komandan/pelatih/pemimpin yang memanggil dengan cara
menjadi bersaf/berbanjar satu. Meluruskan ke depan mengangkat tangan kanannya ke atas (tangan dibuka, jarihanya digunakan dalam bentukberbanjar.
jari dirapatkan).
12. Penunjukkan penjuru tidak berdasarkan kepangkatan.
Contoh: Anggota yang akan meninggalkan barisan
mengangkat
tangan.
komandan/pelatih/pemimpin
CARA MELATIH MENINGGALKAN BARISAN
bertanya: Ada apa? Anggota menjawab: ke belakang
1.Apabila pelatih memberikan perintah kepada seseorang dari komandan/pelatih/ pemimpin memutuskan: Baik, lima
barisannya,terlebih dahulu ia memanggil orang itu ke luar menit kembali Anggota yang meninggalkan barisan
barisan dan memberikan perintahnya apabila orang mengulangi: Lima menit kembali
tersebut telah berdiri dalam sikap sempurna. Orang yang3.Setelah mendapat ijin, ia keluar dari barisannya selanjutnya
menerima perintah ini harus mengulangi perintah tersebut menuju tempat sesuai keperluannya.
sebelum melaksanakannya dan mengerjakan perintah itu4.Bila keperluannya telah selesai, maka orang tersebut
dengan bersemangat.
menghadap
6
langkah
di
depan
Tata cara keluar barisan:
komandan/pelatih/pemimpin, menghormat dan laporan
a. Bila keluar bersaf:
sebagai berikut: Lapor, Ke belakang selesai Laporan
Setelah
ada
perintah
dari
Untuk saf depan, tidak perlu balik, tetapi langsung menuju selesai.
komandan/pelatih/pemimpin
Masuk
barisan
maka
orang
arah yang memanggil.
Untuk saf tengah dan belakang, balik kanan kemudian tersebut mengulangi perintah kemudian menghormat, balik
melalui saf paling belakang selanjutnya memilih jalan yang kanan dan kembali ke barisannya pada kedudukan
semula.
terdekat menuju arah yang memanggil.
Bagi orang yang berada di ujung kanan maupun kiri, tanpa
balik kanan langsung menuju arah yang memanggil CARA MELATIH GERAKAN BERJALAN
(termasuk saf 2 dan 3).
1.Untuk melatih seseorang tentang gerakan berjalan, ia
b. Bila pasukan berbanjar:
disuruh berjalan sesua dengan petunjuk dari pelatih.
Untuk saf depan tidak perlu balik kanan, langsung menuju
Pelatih memperhatikan gayanya, diperbaiki dan
arah yang memanggil.
disesuaikan dengan gaya Langkah Biasa.
Untuk saf tengah dan belakang, balik kanan kemudian2.Mula-mula hanya diperhatikan gerakan kaki saja, dimulai
melalui saf paling belakang selanjutnya memilih jalan yang dengan meletakkan kaki, lalu tempo irama dan
terdekat menuju arah yang memanggil.
panjangnya langkah. Selanjutnya gerakan lengan dan
c. Cara menyampaikan laporan dan penghormatan apabila badan.
anggota dipanggil sedang dalam barisan sebagai berikut:
1.Komandan/pelatih/pemimpin memanggil: Ahmad tampil ke TATA CARA PENGHORMATAN
depan setelah selesai dipanggil orang yang dipanggil
tersebut mengucapkan kata-kata Siap Ahmad Tampil ke1.Sebagai dasar pegangan mengenai tata cara memberi
depan, kemudian keluar barisan sesuai dengan tata cara hormat apa yang telahtercantum dalam pasal 5 PPM/AB.
keluar barisan.
2.Untuk membiasakan pelaksanaannya dengan cara yang
2.Kemudian menghormat sesuai PPM, setelahselesai sama, wajib diadakan latihan-latihan sebagai berikut:
menghormat mengucapkan kata-kata: Lapor, siap
menghadap. Selanjutnya menunggu perintah.
Penghormatan perorangan, bertutup kepala tanpa
3.Setelah mendapat perintah/petunjuk, mengulangi perintah
senjata dalam keadaan berhenti/berdiri.
tersebut. Contoh:
1.Pasukan disuruh berdiri dalam bentuk huruf U.
Berikan aba-aba di tempat. Selanjutnya melaksanakan2.Pelatih menggambarkan tentang adanya garis lurus yang
perintah yang diberikan oleh komandan/pelatih/pemimpin terdapat antara samping paha kanan dan bagian tertentu
(memberikan aba-aba di tempat).
dari tutup kepala.
4.Setelah selesai melaksanakan perintah/petunjuk,kemudian3.Dalam sikap sempurna dengan tangan terkepal, pelatih
menghadap
6
langkah
di
depan memerintahkan menunjuk dengan jari telunjuk kebagian
komandan/pelatih/pemimpin yang memanggil dan daripada tutup kepala yangmerupakan tempat ujung jari
mengucapkan kata-kata: Memberikan aba-aba di tempat pada gerakan langsung melalui garis lurus ini yaitu dari
telah dilaksanakan, Laporan selesai.
samping paha kanan ke bagian tertentu tutup kepala.

4.Gerakan ini dilakukan berulang-ulang menunjuk dan kembali


bersikap sempurna yang akhirnya menggantikan gerakan
menunjuk itu dengan seluruh telapak tangan terbuka.
Penghormatan sambil memalingkan kepala ke kanan/kiri
1.Sebelum melakukan gerakan gabungan, terlebih dahulu
diperintahkan untuk memalingkan kepala secara baik ke
kiri dan ke kanan.
2.Kemudian memalingkan kepala disertai gerakan
penghormatan.

Pada aba-aba pelaksanaan badan/tubuh berdiri tegap,


kedua tumit rapat, kedua kaki merupakan sudut 45, lutut
lurus dan paha dirapatkan, berat badan dibagi atas kedua
kaki. Perut ditarik sedikit dan dada dibusungkan, pundak
ditarik ke belakang sedikit dan tidak dinaikkan. Lengan rapat
pada badan, pergelangan tangan lurus, jari-jari tangan
menggenggam tidak terpaksa dirapatkan pada paha,
punggung ibu jari menghadap ke depan, mulut ditutup, mata
memandang lurus ke depan,bernapas sewajarnya.

Penghormatan perseorangan, bertutup kepala, tanpa ISTIRAHAT


senjata dalam keadaan berjalan. Anggota-anggota
pasukan diperhatikan berjalan dari arah kanan ke kiri, Aba-aba: Istirahat di tempat = GERAK
atau sebaliknya melalui depan pelatih sambil member Pelaksanaan:
1. Pada aba-aba pelaksanaan, kaki kiri dipindahkan ke
hormat.
samping kiri dengan jarak sepanjang telapak kaki (30
Penghormatan perseorangan, bertutup kepala, tanpa
cm).
senjata, satu dan lainnya dalam keadaan berjalan.
2.
Kedua belah lengan dibawa ke belakang di pinggang,
1. Pasukan dibagi atas 2 pasukan yaitu pasukan A dan B.
punggung tangan kanan di atas telapak tangan kiri,
Misalnya pasukan A di sebelah barat sebagai atasan dan
tangan kanan dikepalkan dengan dilemaskan, tangan kiri
pesukan B sebagai bawahan.
memegang pergelangan tangan kanan di antara ibu jari
2. Masing-masing pasukan dimulai dengan nomor urut satu
dan telunjuk serta kedua lengan dilemaskan, badan
dan seterusnya berjalan berpapasan dengan jarak
dapat bergerak.
sepuluh langkah tiap anggota.
Catatan:
3. Tiap-tiap anggota pasukan B yang berpapasan dengan
a. Dalam keadaan parade di mana diperlukan
anggota pasukan A memberikan penghormatan dan
pemusatan pikiran dan kerapian istirahat dilakukan
pasukan A membalas penghormatan.
atas aba-aba Parade Istirahat di tempat =
4. Demikian seterusnya sampai seluruh anggota pasukan
GERAK. Pelaksanaan sama dengan tersebut di
berpapasan dan pelatih memerintahkan bergantian
atas, hanya tangan ditarik ke atas sedikit, tidak
pasukan B sebagai atasan.
boleh bergerak, tidak berbicara, dan pandangan
Penghormatan pasukan, bertutup kepala, tanpa senjata
tetap ke depan.
dalam keadaan berjalan.
b.
Dalam keadaan parade maupun bukan parade
1. Pasukan disuruh membentuk formasi pleton berbanjar.
apabila akan diberikan suatu amanat atau sambutan
Pelatih menjadi atasan untuk diberi penghormatan oleh
oleh atasan/pembina, maka istirahat dilakukan atas
pasukan.
aba-aba: Untuk perhatian Istirahat di tempat =
2. Seorang ditunjuk menjadi Danton/pemimpin pasukan.
GERAK. Pelaksanaan sama dengan tersebut
3. Pasukan bergerak dengan langkah biasa dan pada jarak
dalam titik a, dan pandangan ditujukan kepada
tertentu sebelum memberikan penghormatan melakukan
pemberi perhatian/ amanat/sambutan.
gerakan Langkah tegap.
4. Pada aba-aba Hormat kanan/kiri = GERAK maka
PERIKSA KERAPIHAN
dilakukan gerakan- gerakan sebagai berikut:
a. Danton/pemimpin pasukan bersama pasukan member
penghormatan seperti hormat bertutup kepala tanpa Aba-aba: Periksa kerapihan = MULAI
senjata (pasal 5 ayat 2a PPM) pasukan memalingkan Periksa kerapihan dimaksudkan untuk merapihkan
perlengkapan yang dipakai anggota pada saat itu dan
kepala dengan batas 45 kepada pelatih.
pasukan dalam keadaan istirahat (pasal 12).
b. Pelatih membalas penghormatan.
c. Kemudian Danton/pimpinan pasukan memberi aba-aba Pelaksanaan:
Tegak = GERAK. Danton/pemimpin pasukan dan 1. Pada aba-aba peringatan, pasukan secara serentak
mengambil sikap sempurna.
pasukannya memalingkan kepala kembali serentak dan
2.
Pada saat aba-aba pelaksanaan dengan serentak
kedua tangan dilenggangkan dengan tetap langkah
membungkukkan
badan
masing-masing,
mulai
tegap.
memeriksa atau membetulkan perlengkapannya dari
d. Dilanjutkan dengan aba-aba Langkah biasa = JALAN.
bawah (ujung kaki ke atas sampai ke tutup kepala).
3. Setelah yakin sudah rapih, masing-masing anggota
SIKAP SEMPURNA
pasukan mengambil sikap sempurna (pasal 11).
4. Setelah Pelatih/danpas/pemimpin pasukan melihat
Aba-aba: Siap = GERAK
semua pasukannya sudah selesai (sudah dalam keadaan
Pelaksanaan:

sikap sempurna) maka Pelatih/danpas/pemimpin


pasukan memberi aba-aba = SELESAI.
5. Pasukan dengan serentak mengambil sikap istirahat

paling belakang melihat barisannya lurus maka ia


memberi isyarat dengan mengucapkan Lurus. Pada
isyarat ini seluruh anggota yang di banjar kanan
serentak menurunkan lengan kanan dan kembali sikap
sempurna.

BERKUMPUL
LENCANG KANAN/KIRI
Pada dasarnya berkumpul selalu dilakukan dengan bersaf,
kecuali keadaan ruang tidak memungkinkan.
1.
Berkumpul bersaf. Aba-aba: Bersaf - Kumpul = MULAI
Pelaksanaan:
a. Sebelum aba-aba peringatan, pelatih/komandan/
pemimpin pasukan menunjuk salah seorang sebagai
penjuru.
b. Yang ditunjuk sebagai penjuru mengambil sikap
sempurna dan menghadap penuh komandan/pelatih/
pemimpin yang memberi perintah, selanjutnya
mengucapkan: Siap Ahmad sebagai penjuru (bila
nama penjuru Ahmad)
c. Penjuru mengambil sikap untuk lari, kemudian lari
menuju ke depan komandan/pelatih/pemimpin yang
memberi perintah pada jarak 4 langkah di depan
komandan/pelatih/pemimpin yang memberi perintah.
d. Pada waktu aba-aba peringatan, maka anggota
lainnya mengambil sikap sempurna dan menghadap
penuh kepada komandan/pelatih/pemimpin yang
memberi perintah.
e. Pada aba-aba pelaksanaan, seluruh anggota (kecuali
penjuru) secara serentak mengambil sikap untuk lari,
kemudian lari menuju samping kiri penjuru,
selanjutnya penjuru mengucapkan Luruskan.
f. Anggota lainnya secara berturut-turut meluruskan diri
dengan mengangkat lengan kanan ke samping kanan,
tangan kanan digenggam, punggung tangan
menghadap ke atas, kepala dipalingkan ke kanan dan
meluruskan diri, hingga dapat melihat dada orangorang yang di sebelah kanannya sampai ke penjuru
kanan, mata penjuru melihat ke kiri, setelah barisan
terlihat lurus maka penjuru mengucapkan Lurus.
Pada isyarat ini penjuru melihat ke depan yang lain
serentak menurunkan lengan kanan, melihat kedepan
dan kembali sikap sempurna.
Berkumpul berbanjar. Aba-aba: Banjar Kumpul =
MULAI.
Pelaksanaan:
a. Sama dengan aba-aba Bersaf Kumpul = MULAI
b. Pada aba-aba pelaksanaan, seluruh anggota (kecuali
penjuru) secara serentak mengambil sikap untuk lari,
kemudian lari menuju ke belakang penjuru,
selanjutnya penjuru mengucapkan Luruskan.
c. Anggota lainnya secara berturut-turut meluruskan diri 2.
dengan mengangkat lengan kanan ke depan, tangan
kanan digenggam, punggung tangan menghadap ke
atas, mengambil jarak satu lengan ditambah dua kepal
dari orang yang ada di depannya dan meluruskan diri
ke depan. setelah orang paling belakang/banjar kanan

Lencang kanan/kiri (hanya dalam bentuk bersaf)


Aba-aba: Lencang kanan/kiri = GERAK.
Pelaksanaan:
Gerakan ini dijalankan dalam sikap sempurna. Pada abaaba pelaksanaan semua mengangkat lengan kanan/kiri
ke samping kanan/kiri, jari-jari tangan kanan/kiri
menggenggam, punggung tangan menghadap ke atas.
Bersamaan dengan ini kepala dipalingkan ke kanan/kiri
dengan tidak terpaksa kecuali penjuru kanan/kiri tetap
menghadap ke depan. Masing- masing meluruskan diri
hingga dapat melihat dada orang yang ada di sebelah
kanan/kiri sampai kepada penjuru kanan/kirinya. Jarak ke
samping harus sedemikian rupa, hingga masing-masing
jari menyentuh bahu kiri orang yang ada di sebelah
kanannya. Kalau lencang kiri maka masing-masing
tangan kirinya menyentuh bahu kanan orang yang
berada di sebelah kirinya. Penjuru kanan/kiri tidak
berubah tempat.
Catatan:
a. Kalau bersaf tiga mereka yang berada di saf tengah
dan belakang kecuali penjuru, setelah meluruskan ke
depan dengan pandangan mata, ikut pula
memalingkan muka ke samping kanan/kiri dengan
tidak mengangkattangan. Penjuru pada saf tengah
dan belakang mengambil jarak ke depan sepanjang
satu lengan ditambah dua kepal dan setelah
lurusmenurunkan tangan. Setelah masing-masing
anggota berdiri lurus dalam barisan, maka semuanya
berdiri di tempatnya dan kepala tetap dipalingkan ke
kanan/kiri. Semua gerakan dikerjakan dengan badan
tegak seperti dalam sikapsempurna. Pada aba-aba
Tegak = GERAK semua anggota dengan serentak
menurunkan lengan dan memalingkan muka kembali
ke depan berdiri dalam sikap sempurna.
b. Pada waktu komandan/pelatih/pemimpin pasukan
memberikan aba-aba lencang kanan/kiri dan barisan
sedang
meluruskan
safnya,
komandan/
pelatih/pemimpin yang berada dalam barisan itu
memeriksa kelurusan saf dari sebelah kanan/kiri
pasukan, dengan menitik beratkan kepada kelurusan
tumit (bukan ujung depan sepatu).
Setengah lencang kanan/kiri
Aba-aba: Setengah lengan lencang kanan = GERAK
Pelaksanaan:
Seperti lencang kanan/kiri, tetapi tangan kanan/kiri di
pinggang (bertolak pinggang) dengan siku menyentuh
lengan orang yang berdiri di sebelah kanan/kirinya,

pergelangan tangan lurus, ibu jari di sebelah belakang


dan empat jari lainnya rapat satu sama lainnya di sebelah
depan. Pada aba-aba Tegak = GERAK semua serentak
menurunkan lengan memalingkan muka kembali ke
depan dan berdiri dalam sikap sempurna

Pelaksanaan:
Pada aba-aba pelaksanaan kaki kiri diajukan melintang
(lebih dalam dari hadap kanan) di depan kaki kanan.
Tumit kaki kanan beserta dengan badan diputar kek
kanan 180. Kaki kiri dirapatkan pada kaki kanan.

3. Lencang depan (hanya dalam bentuk berbanjar)


Aba-aba: Lencang depan = GERAK
MEMBUKA ATAU MENUTUP BARISAN
Pelaksanaan:
Penjuru tetap sikap sempurna, banjar kanan nomor dua 1. Buka barisan
dan seterusnya meluruskan ke depan dengan
Aba-aba: Buka barisan = JALAN
mengangkat tangan. Bila berbanjar tiga maka saf depan
Pelaksanaan:
mengambil jarak satu/setengah lengan di samping kanan,
Pada aba-aba pelaksanaan regu kanan dan kiri masingsetelah lurus menurunkan tangan, serta menegakkan
masing membuat satu langkah ke kanan dan kiri,
kepala kembali dengan serentak.Anggota-anggota yang
sedangkan regu tengah tetap di tempat.
ada di banjar tengah dan kiri melaksanakannya tanpa 2. Tutup barisan
mengangkat tangan.
Aba-aba: Tutup barisan = JALAN
Pelaksanaan:
BERHITUNG
Pada aba-aba pelaksanaan regu kanan dan kiri masingmasing membuat satu langkah kembali ke kiri dan kanan,
Aba-aba: Hitung = MULAI
sedangkan regu tengah tetap di tempat.
Pelaksanaan:
Jika bersaf, maka pada aba-aba peringatan penjuru tetap BUBAR
melihat ke depan, sedangkan anggota lainnya pada saf
depan memalingkan muka ke kanan. Pada aba- aba Aba-aba: Bubar = JALAN
pelaksanaan, berturut-turut tiap pasukan mulai dari penjuru Pelaksanaan:
kanan menyebut nomornya sambil memalingkan muka Aba-aba tiap pasukan menyampaikan penghormatan
kembali ke depan. Jika berbanjar, maka pada aba-aba kepada komandan, sesudah dibalas kembali dalam sikap
peringatan semua pasukan tetap dalam sikap sempurna. sempurna kemudian melakukan balik kanan dan setelah
Pada aba-aba pelaksanaan tiap pasukan mulai dari penjuru menghitung dua hitungan dalam hati, melaksanakan
kanan depan berturut-turut ke belakang menyebutkan gerakan seperti langkah pertama dalam gerakan maju jalan,
nomornya masing-masing, penyebutan nomor diucapkan selanjutnya bubar menuju tempat masing-masing.
penuh.
GERAKAN BERJALAN
PERUBAHAN ARAH
PANJANG, TEMPO, DAN MACAM LANGKAH
1. Hadap Kanan/Kiri
Aba-aba: Hadap kanan/kiri = GERAK
Langkah dapat dibeda-bedakan sebagai berikut:
Pelaksanaan:
a. Kaki kanan/kiri diajukan melintang di depan kaki No Macam langkah Panjang Tempo
kanan/kiri, lekuk kaki kiri/kanan berada di ujung kaki 1. Langkah biasa 65 cm 110 tiap menit
kanan/kiri, berat badan berpindah ke kaki kiri/kanan. 2. Langkah tegap 65 cm 110 tiap menit
b. Tumit kaki kanan/kiri dengan badan diputar ke 3. Langkah perlahan 40 cm 30 tiap menit
kanan/kiri 90.
4. Langkah ke kanan/kiri 40 cm 70 tiap menit
c. Kaki kiri/kanan dirapatkan kembali ke kaki kanan/kiri 5. Langkah ke belakang 40 cm 70 tiap menit
seperti dalam keadaan sikap sempurna.
6. Langkah ke depan 60 cm 70 tiap menit
2. Hadap serong kanan/kiri
7. Langkah di waktu lari 80 cm 165 tiap menit
Aba-aba: Hadap serong kanan/kiri = GERAK
Pelaksanaan:
Panjangnya suatu langkah diukur dari tumit ke tumit. Bila
a. Kaki kanan/kiri diajukan ke muka berjajar dengan dalam peraturan disebut satu langkah, maka panjangnya 70
kaki kiri/kanan\
cm.
b. Berputar arah 45 ke kanan/kiri
c. Kaki kiri/kanan dirapatkan kembali ke kaki kanan/kiri. MAJU JALAN
3. Balik kanan
Aba-aba: Balik kanan = GERAK
Dari sikap sempurna

Aba-aba: Maju = JALAN


Aba-aba pelaksanaan diberikan pada waktu kaki kiri jatuh
Pelaksanaan:
di tanah, ditambah satu langkah selanjutnya berjalan
a. Pada aba-aba pelaksanaan kaki kiri diajukan ke depan,
langkah tegap.
lutut lurus, telapak kaki diangkat rata sejajar dengan
tanah setinggi 20 cm, kemudian dihentakkan ke tanah 3. Kembali ke langkah biasa (sedang berjalan)
dengan jarak satu langkah dan selanjutnya berjalan
Aba-aba: Langkah biasa = JALAN
dengan langkah biasa.
Pelaksanaan:
b. Langkah pertama dilakukan dengan melangkah, lengan
Aba-aba pelaksanaan diberikan pada waktu kaki kanan
kanan ke depan 90, lengan kiri ke belakang 30 ke
atau kiri jatuh di tanahditambah satu langkah dan mulai
belakang dengan tangan menggenggam. Pada langkahberjalan dengan langkah biasa, hanya dengan langkah
langkah selanjutnya lengan kanan dan kiri lurus
biasa, hanya langkah pertama dihentakkan selanjutnya
dilenggangkan ke depan 45 dan ke belakang 30, banjar
berjalan langkah biasa.
kanan depan mengambil dua titik yang terletak dalam
Catatan:
satu garis sebagai arah barisan. Seluruh anggota
Dalam keadaan sedang berjalan cukup menggunakan
meluruskan barisan ke depan dengan melihat pada
aba-aba peringatan: Langkah tegap atau Langkah biasa
belakang leher. Dilarang keras: Berbicara, Melihat ke kiri
= JALAN pada tiap-tiap perubahan langkah (tanpa kata
atau kanan Pada waktu melenggangkan lengan supaya
maju).
jangan kaku.
LANGKAH PERLAHAN
LANGKAH BIASA
1. Untuk berkabung (mengantar jenazah).
1. Pada waktu berjalan, kepala dan badan seperti pada
Aba-aba: Langkah perlahan Maju = JALAN
waktu sikap sempurna. Waktu mengayunkan kaki ke
Pelaksanaan:
depan lutut kaki dibengkokan sedikit (kaki tidak boleh
a. Gerakan dilakukan dengan sikap sempurna
diseret). Kemudian diletakkan ke tanah menurut jarak
b. Pada aba-aba JALAN kaki kiri dilangkahkan ke
yang telah ditentukan.
depan, kaki kiri ditarik ke depan dan ditahan sebentar
2. Cara melangkahkan kaki seperti pada waktu berjalan
di sebelah mata kaki kiri, kemudian dilanjutkan
biasa. Pertama tumit diletakkan di tanah selanjutnya
ditapakkan di depan kaki kiri dilangkahkan ke depan,
seluruh kaki. Lengan dilenggangkan dengan sewajarnya
setelah kaki kiri menapak segera disusul dengan kaki
lurus ke depan dan ke belakang di samping badan, ke
kanan ditari ke depan dan ditahan sebentar di mata
depan 45 dan ke belakang 30. Jari-jari tangan
kaki kiri, kemudian dilanjutkan di depan kaki kiri.
digenggam dengan tidak terpaksa, punggung ibu jari
c. Gerakan selanjutnya melakukan gerakan-gerakan
menghadap ke atas.
seperti semula.
3. Bila berjalan dengan hubungan pasukan agar
Catatan:
menggunakan hitungan irama langkah (untuk kendali
A.
Dalam sedang berjalan, aba-aba adalah langkah
kesamaan langkah).
perlahan = JALAN yang diberikan pada waktu kaki
kanan atau kiri jatuh di tanah ditambah satu
LANGKAH TEGAP
langkah dan kemudian mulai berjalan dengan
langkah perlahan.
1. Dari sikap sempurna
B.
Tapak kaki pada saat melangkah (menginjak
Aba-aba: Langkah tegap maju = JALAN
tanah) tidak dihentakkanrata-rata untuk lebih
Pelaksanaan:
khidmat.
Mulai berjalan dengan kaki kiri, langkah pertama selebar
satu langkah, selanjutnya seperti jalan biasa (panjang 2. Berhenti dari langkah perlahan
dan tempo) dengan cara kaki dihentakkan terus-menerus
Aba-aba: Henti GERAK
tetapi tidak berlebihan, telapak kaki rapat dan sejajar
Pelaksanaan:
dengan tanah, lutut lurus, kaki tidak boleh diangkat tinggi.
Aba-aba pelaksanaan diberikan pada waktu kaki kanan
Bersamaan dengan langkah pertama tangan
atau kiri dirapatkan pada kaki kanan atau kiri menurut
menggenggam, punggung tangan menghadap ke
irama langkah biasa dan mengambil sikap sempurna.
samping luar, ibu jari tangan menghadap ke atas,
lenggang lengan 90 ke depan dan 30 ke belakang.
LANGKAH KE SAMPING
2. Dari langkah biasa
Aba-aba: Langkah tegap = JALAN
Pelaksanaan:

Aba-aba: Langkah ke kanan/kiri = JALAN


Pelaksanaan:
Pada aba-aba pelaksanaan kaki kanan/kiri dilangkahkan ke
kanan/kiri sepanjang 40 cm. Selanjutnya kaki kanan/kiri

dirapatkan pada kaki kiri/kanan, sikap akan tetap seperti


pada sikap sempurna. Sebanyak-banyaknya hanya boleh
dilakukan empat langkah.
LANGKAH KE BELAKANG

Aba-aba pelaksanaan diberikan pada waktu kaki kiri jatuh


ke tanah ditambah 3 langkah, kemudian berjalan dengan
langkah biasa, dimulai dengan kaki kiri dihentakkan,
bersamaan dengan itu kedua lengan dilenggangkan.
Catatan:
Untuk berhenti dengan keadaan berlari, diberikan abaaba: Henti = GERAK.
Aba=aba pelaksanaan diberikan pada waktu kaki kanan
atau kiri jatuh di tanah ditambah 3 langkah, selanjutnya
kaki dirapatkan kemudian kedua kepalan tangan
diturunkan untuk mengambil sikap sempurna.

Aba-aba: Langkah ke belakang = JALAN


Pelaksanaan:
Pada aba-aba pelaksanaan melangkah ke belakang mulai
dengan kaki kiri menurut panjangnya langkah dan sesuai
tempo yang telah ditentukan (pasal 20),menurut jumlah
langkah yang diperintahkan. Lengan tidak boleh
dilenggangkan dan sikap badan seperti dalam sikap
sempurna. Sebanyak-banyaknya, hanya boleh dilakukan LANGKAH MERDEKA
empat langk
1. Dari langkah biasa
LANGKAH KE DEPAN
Aba-aba: Langkah merdeka = JALAN
Pelaksanaan:
Aba-aba: Langkah ke depan = JALAN
Anggota berjalan bebas tanpa terikat ketentuan panjang,
Pelaksanaan:
macam, dan tempo langkah. Atas pertimbangn
Pada aba-aba pelaksanaan melangkah ke depan mulai
komandan, anggota dapat diizinkan untuk berbuat
dengan kaki kiri menurut panjangn langkah 60 cm dan
sesuatu yang dalam keadaan lain terlarang (antara lain:
tempo langkah 70 tiap menit, menurut jumlah langkah yang
berbicara, buka topi, dan menghapus keringat).
diperintahkan. Gerakan kaki seperti kaki langkah tegap
(pasal 23) dan dihentakkan terus-menerus. Lengan tidak
Catatan:
boleh dilenggangkan dan sikap seperti sikap sempurna.
Langkah merdeka biasanya dilakukan untuk menempuh
Sebanyak-banyaknya, boleh dilakukan empat langkah.
jalan jauh atau di luar kota atau lapangan yang tidak rata.
Anggota tetap dilarang meninggalkan barisan.
LANGKAH DI WAKTU LARI
2. Kembali ke langkah biasa
1. Dari sikap sempurna
Untuk melakukan gerakan ini lebih dahulu harus
Aba-aba: Lari Maju = JALAN
diberikan petunjuk samakan langkah. Setelah langkah
Pelaksanaan:
sama, komandan dapat memberikan aba-aba peringatan
Pada aba-aba peringatan dua tangan dikepalkan dengan
dan pelaksanaan.
lemas dan diletakkan dipinggang sebelah depan, dengan
Aba-aba: Langkah biasa = JALAN
punggung tangan menghadap ke luar, kedua siku sedikit
Pelaksanaan:
ke belakang, badan agak condongkan ke depan. Pada
Aba-aba pelaksanaan diberikan pada waktu kaki
aba-aba pelaksanaan dimulai lari dengan panjang
kiri/kanan jatuh di tanah kemudian di tambah satu
langkah 80 cm dan tempo langkah 165tiap menit dengan
langkah dan mulai berjalan dengan langkah biasa, hanya
cara kaki diangkat secukupnya, telapak kaki diletakkan
langkah pertama dihentakkan.
dengan ujung telapak kaki terlebih dahulu, lengan
dilenggangkan secara tidak kaku.
GANTI LANGKAH
2. Dari langkah biasa
Aba-aba: Lari = JALAN
Pelaksanaan:
Pada aba-aba peringatan pelaksanaannya sama dengan
aba-aba peringatan (pasal 28 ayat 1). Aba-aba
pelaksanaan diberikan pada waktu kaki kanan/kiri jatuh
ke tanah. Kemudian ditambah satu langkah. selanjutnya
berlari menurut ketentuan yang ada.
3. Kembali ke langkah biasa
Aba-aba: Langkah biasa = JALAN
Pelaksanaan:

Aba-aba: Ganti langkah = JALAN


Pelaksanaan:
Gerakan dapat dilakukan pada waktu langkah biasa/tegap.
Aba-aba pelaksanaan diberikan pada waktu kaki kanan/kiri
jatuh di tanah ditambah satu langkah. Sesudah itu ujung kaki
kanan atau kiri yang sedang di belakang dirapatkan kepada
tumit kaki sebelahnya. Bersamaan dengan itu lenggang
tangan dihentikan tanpa dirapatkan pada badan. Untuk
selanjutnya disesuaikan dengan langkah baru yang
disamakan. Langkah pertama tetap sepanjang satu langkah.
Kedua gerakan ini dilakukan dalam satu hitungan.
JALAN DI TEMPAT

1. Dari sikap sempurna


Aba-aba: Jalan di tempat = GERAK
Pelaksanaan:
Gerakan dimulai dengan kaki kiri, lutut bergantian
diangkat setinggi paha rata-rata (horisontal), ujung kaki
menuju bawah dan tempo langkah sesuai dengan tempo
langkah biasa. Badan tegak pandangan mata tetap ke
depan, lengan tetap lurus dirapatkan pada badan (tidak
dilenggangkan).

sampai hingga ada aba-aba Tegak = GERAK. Penjuru


kanan/kiri tetap melihat ke depan untuk memelihara arah.
Setelah arah pandangan yang diberi hormat mencapai
sudut 45 dari pada pandangan lurus ke depan, maka
kepala dan pandangan mata tetap pada arah tersebut
hingga dapat aba-aba Tegak = GERAK.
Catatan:
Pada saat penghormatan apabila bersenjata/pundak
bersenjata, tangan kanan tetap melenggang. Apabila
tidak bersenjata, lengan kiri tidak melenggang tangan
kanan menyampaikan penghormatan.

2. Dari langkah biasa


Aba-aba: Jalan di tempat = GERAK
2. Gerakan selesai menghormat
Pelaksanaan:
Aba-aba: Tegak = GERAK
Aba-aba pelaksanaan diberikan pada waktu kaki kanan
Pelaksanaan:
atau kiri jatuh di tanah.kemudian ditambah satu langkah,
Aba-aba pelaksanaan diberikan pada waktu kaki kanan
selanjutnya di mulai dengan kaki kanan/kiriberjalan di
jatuh di tanah. Setelah ditambah satu langkah, lengan
tempat, selanjutnya gerakan di tempat.
dilenggangkan (kembali langkah tegap)
3. Dari jalan di tempat ke langkah biasa Aba-aba: Maju =
JALAN
PERUBAHAN ARAH DARI BERHENTI KE BERJALAN
Pelaksanaan:
Aba-aba pelaksanaan diberikan pada waktu kaki kiri jatuh 1. Ke hadap kanan/kiri maju jalan
ke tanah, kemudian ditambah satu langkah di tempat dan
Aba-aba: Hadap kanan/kiri Maju = JALAN
mulai berjalan dengan menghentakkan kaki kiri satu
Pelaksanaan:
langkah ke depan dan selanjutnya berjalan langkah
Membuat gerakan hadap kanan/kiri. Pada hitungan
biasa.
ketiga kaki kiri/kanan tidakdirapatkan tetapi dilangkahkan
4. Dari jalan di tempat ke berhenti Aba-aba: Henti = GERAK
seperti gerakan maju jalan.
Pelaksanaan:
2. Ke hadap serong kanan/kiri maju jalan
Aba-aba pelaksanaan diberikan pada waktu kaki
Aba-aba: Hadap serong kanan/kiri Maju = JALAN
kanan.kiri jatuh di tanah lalu ditambah satu langkah.
Pelaksanaan:
Selanjutnya kaki kanan/kiri dirapatkan pada kaki kanan
Membuat gerakan hadap serong kanan/kiri. Pada
menurut irama langkah biasa mengambil sikap
hitungan ketiga kaki kiri/kanan tidak dirapatkan tetapi
sempurna.
dilangkahkan seperti gerakan maju jalan.
3. Ke balik kanan maju jalan
BERHENTI
Aba-aba: Balik kanan Maju = JALAN
Pelaksanaan:
Aba-aba: Henti = GERAK
Membuat gerakan Balik kanan. Gerakan selanjutnya
Pelaksanaan:
pada hitungan ketiga mulai melangkah dengan kaki kiri
Aba-aba pelaksanaan dibrikan pada waktu kaki kanan/kiri
dan dilanjutkan dengan langkah biasa.
jatuh di tanah. Setelah ditambah satu langkah selanjutnya 4. Ke belok kanan/kiri maju jalan
kaki kanan/kiri dirapatkan kemudian mengambil sikap
Aba-aba: Belok kanan/kiri Maju = JALAN
sempurna.
Pelaksanaan:
Penjuru depan merubah arah 90 ke kanan/kiri dan mulai
HORMAT KANAN/KIRI
berjalan ke arah Tertentu. Pasukan lainnya mengikuti
gerakan-gerakan ini setibanya pada tempat belokan
1. Gerakan hormat kanan/kiri
tersebut (tempat penjuru berbelok).
Aba-aba: Hormat kanan/kiri = GERAK
Catatan:
Pelaksanaan:
Aba-aba dua kali belok kanan/kiri maju = JALAN dan tiapGerakan ini dilakukan pada waktu berjalan dengan
tiap banjar dua kali belok kanan/kiri maju = JALAN.
langkah tegap. Aba-aba pelaksanaan diberikan pada
waktu kaki kanan jatuh di tanah, kemudian ditambah satu PERUBAHAN ARAH DARI BERJALAN KE BERJALAN
langkah, langkah berikutnya kepala dipalingkan dan
pandangan mata diarahkan kepada yang diberi hormat 1. Ke hadap kanan/kiri maju jalan

Aba-aba: Hadap kanan/kiri Maju = JALAN


Pelaksanaan:
Aba-aba pelaksanaan dijatuhkan pada waktu kaki
kiri/kanan jatuh di tanah, kemudian ditambah satu
langkah, gerakan selanjutnya seperti tersebut pada pasal 2.
34 ayat 1.
2. Ke hadap serong kanan/kiri maju jalan
Aba-aba: Hadap serong kanan/kiri Maju = JALAN
Pelaksanaan:
Aba-aba pelaksanaan dijatuhkan pada waktu kaki
kiri/kanan jatuh di tanah, kemudian ditambah satu
langkah
3.

Aba-aba pelaksanaan dijatuhkan pada waktu kaki


kiri/kanan jatuh di tanah, kemudian ditambahkan satu
langkah, gerakan selanjutnya seperti gerakan hadap
kanan/kiri
Ke hadap serong kanan/kiri berhenti
Aba-aba: Hadap serong kanan/kiri Henti = GERAK
Pelaksanaan:
Aba-aba pelaksanaan dijatuhkan pada waktu kaki
kiri/kanan jatuh di tanah, kemudian ditambahkan satu
langkah, gerakan selanjutnya seperti gerakan
hadap serong kanan/kiri.
Ke balik kanan berhenti
Aba-aba: Balik kanan Henti = GERAK
Pelaksanaan:
Aba-aba pelaksanaan diberikan pada waktu kaki
kiri/kanan jatuh di tanah, kemudian ditambahkan satu/dua
langkah, gerakan selanjutnya kaki kiri melintang ke
depan kaki kanan secara bersamaan tumit kaki, tangan,
dan badan diputar ke kanan sebesar 180, selanjutnya
kaki kiri dirapatkan dengan kaki kanan (sikap sempurna).

3. Ke balik kanan maju jalan


Aba-aba: Balik kanan Maju = JALAN
Pelaksanaan:
Aba-aba pelaksanaan dijatuhkan pada waktu kaki
kiri/kanan jatuh di tanah, kemudian ditambah satu/dua
langkah, gerakan selanjutnya kaki kiri melintang ke PERUBAHAN ARAH PADA WAKTU BERLARI
depan kaki kanan secara bersamaan tumit kaki, tangan,
dan badan diputar kekanan sebesar 180, kaki kiri Perubahan arah pada waktu berjalan yang ditentukan pada
dihentakkan seperti langkah pertama, selanjutnyaberjalan pasal 35 dan 36 dapat dilakukan juga oleh pasukan dalam
seperti langkah biasa.
keadaan berlari dengan perbedaan bukan ditambah satu
4. Ke belok kanan/kiri maju jalan
langkah tetapi tiga langkah.
Aba-aba: Belok kanan/kiri Maju = JALAN
Pelaksanaan:
HALUAN KANAN/KIRI
Aba-aba pelaksanaan dijatuhkan pada waktu kaki
kiri/kanan jatuh di tanah, kemudian ditambah satu Gerakan ini hanya dilakukan dalam bentuk bersaf, guna
langkah, kemudian penjuru depan merubah arah 90 ke merubah arah tanpa merubah bentuk.
kanan/kiri dan mulai berjalan ke arah yang baru. Pasukan
lainnya mengikuti gerakan-gerakan ini setibanya pada 1. Berhenti ke berhenti
tempat belokan tersebut (tempat penjuruberbelok).
Aba-aba: Haluan kanan/kiri = JALAN
Catatan:
Pelaksanaan:
a. Aba-aba: dua kali belok kanan/kiri maju = JALAN
Setelah aba-aba pelaksanaan, penjuru kanan/kiri berjalan
Pelaksanaan:
di tempat dengan memutar arah secara perlahan hingga
Seperti tersebut di atas yang selanjutnya setelah dua
merubah sampai sebesar 90. Bersamaan dengan itu
langkah berjalan kemudian melakukan gerakan belok
masing-masing saf mulai maju jalan dengan rapih
kanan/kiri jalan lagi.
(dengan tidak melenggang) sambil meluruskan safnya
b. Aba-aba: tiap-tiap banjar dua kali belok kanan/kiri
hingga merubah arah sebesar 90, kemudian berjalan di
maju = JALAN.
tempat. Setelah penjuru kanan/kiri depan melihat safnya
Pelaksanaan:
lurus memberi isyarat: Lurus, kemudian komandan
Seperti tersebut di atas tetapi tiap-tiap banjar
memberi aba-aba: Henti = GERAK, yang diucapkan
membuat langsung dua kali belok kanan/kiri pada
pada waktu kaki kiri/kanan jatuh di tanah. Setelah
tempat di mana aba-aba pelaksanaan diberikan.
ditambahkan satu langkah kemudian seluruh pasukan
Perubahan arah kiri 180. Tujuan gerakan dari catatan
berhenti.
a dan b guna membelokkan pasukan di
ruang/lapangan yang sempit.
2. Berhenti ke berjalan
Aba-aba: Haluan kanan/kiri Maju = JALAN
PERUBAHAN ARAH DARI BERJALAN KE BERHENTI
Pelaksanaan:
Seperti haluan kanan/kiri dari berhenti ke berhenti
1. Ke hadap kanan/kiri berhenti
kemudian setelah aba-aba Maju = JALAN, pasukan
Aba-aba: Hadap kanan/kiri Henti = GERAK
maju jalan yang gerakannya sama dengan gerakan
Pelaksanaan:
langkah biasa.

Catatan:
Setelah ada isyarat lurus dari penjuru, komandan
langsung memberikan Maju =JALAN (pasukan tidak
berhenti dulu).
2.
3. Berjalan ke berhenti
Aba-aba: Haluan kanan/kiri = JALAN
Pelaksanaan:
Aba-aba diberikan pada waktu kaki kanan/kiri jatuh di
tanah kemudian ditambah satu langkah. Selanjutnya
barisan melakukan gerakan seperti haluan kanan/kiri dari
berhenti ke berhenti.
4. Berjalan ke berjalan
Aba-aba: Haluan kanan/kiri = JALAN
Pelaksanaan:
Aba-aba diberikan pada waktu kaki kanan/kiri jatuh di
tanah kemudian ditambah satu langkah. Selanjutnya 3.
barisan melakukan gerakan seperti haluan kanan/kiri dari
berhenti ke berjalan.
MELINTANG KANAN/KIRI
Gerakan ini hanya dilakukan dalam bentuk berbanjar, guna
merubah bentuk pasukan menjadi bersaf dalam arah tetap.
1. Berhenti ke berhenti
Aba-aba: Melintang kanan/kiri = JALAN
Pelaksanaan:

Setelah aba-aba pelaksanaan melakukan gerakan


Hadap kanan/kiri, kemudian barisan membuat gerakan
Haluan kiri/kanan dari berhenti ke berhenti.
Berjalan ke berjalan
Aba-aba: Melintang kanan/kiri = JALAN
Pelaksanaan:
Setelah aba-aba pelaksanaan, ditambah satu langkah,
barisan melakukan gerakan seperti gerakan melintang
kanan/kiri berhenti ke berhenti. Kemudian setelah diberi
aba-aba Maju = JALAN, barisan melakukan gerakan
Maju = JALAN.
Catatan:
Setelah ada isyarat lurus dari penjuru, komandan
langsung memberikan aba-aba maju = JALAN (Pasukan
tidak berhenti dulu).
Berhenti ke berjalan
Aba-aba: Melintang kanan/kiri Maju = JALAN
Pelaksanaan:
Setelah aba-aba pelaksanaan, melakukan gerakan
seperti gerakan melintang kanan/kiri berhenti ke berhenti.
kemudian setelah diberi aba-aba Maju = JALAN,
barisan melakukan gerakan Maju = JALAN.
Catatan:
Setelah ada isyarat lurus dari penjuru, komandan
langsung memberikan aba-aba maju = JALAN (Pasukan
tidak berhenti dulu).

Anda mungkin juga menyukai