Anda di halaman 1dari 3

PERTEMUAN 7

BASAL METABOLIC RATE

A. TUJUAN PRAKTIKUM
Pada pertemuan ini, kami melakukan pendalaman terkait Basal Metabolic
Rate. Basal Metabolic Rate adalah jumlah energi/kalori minimum yang diperlukan
oleh tubuh manusia dalam keadaan istirahat secara mutlak. Tujuan dari praktikum ini
ialah untuk memahami metabolisme dasar manusia. Hal ini melibatkan tahapan
biokimia dalam pemeliharaan fungsi tubuh. Selain itu, praktikum ini juga bertujuan
untuk mengetahui nilai kesehatan metabolisme. Hal ini dapat menjadi indikator
bahwa seseorang dapat dikatakan mengalami gangguan metabolik atau masalah
kesehatan lain. Dengan demikian, tujuan pada praktikum ini memiliki pengaruh yang
besar terkait metabolisme tubuh manusia.

B. TEORI ATAU PRINSIP DASAR PRAKTIKUM


Metabolisme adalah rangkaian reaksi kimia yang terjadi secara berurutan di
dalam sel atau organisme, memungkinkan keberlangsungan kehidupan. Selama proses
ini, senyawa organik mengalami perubahan, entah itu dipecah untuk menghasilkan
energi atau diubah untuk disimpan atau digunakan dalam pembentukan struktur sel.
Pada beberapa organisme tertentu, seperti tumbuhan hijau, kemampuan untuk
membangun zat organik dapat terjadi melalui proses fotosintesis yang melibatkan
konversi zat anorganik dan air dari lingkungan dengan bantuan cahaya. Hal ini sejalan
dengan pendapat Rudyatmi bahwa, pada organisme tertentu dapat membangun zat
organik dari zat anorganik dan air yang ada di lingkungan dengan bantuan cahaya
(Rudyatmi, 2016).
Metabolisme yang melepaskan energi melalui pemecahan senyawa organik
kompleks menjadi senyawa sederhana dikenal sebagai katabolisme. Sebaliknya, jalur
metabolisme yang menggunakan energi untuk membentuk senyawa organik kompleks
dari senyawa sederhana atau senyawa anorganik dikenal sebagai anabolisme.
Senyawa kompleks yang menjadi objek pemecahan atau pembentukan, yang
berfungsi sebagai sumber energi bagi organisme, melibatkan karbohidrat, lemak, dan
protein. Dalam tubuh, proses pemecahan karbohidrat, lemak, dan protein terjadi
secara simultan, menunjukkan bahwa baik katabolisme maupun anabolisme berjalan
bersama-sama. Kedua proses ini saling melengkapi dan saling terkait satu sama lain.
Pada tahun 1895, A. Magnus-Levy menemukan bahwa sekresi dari kelenjar
tiroid dapat merangsang laju metabolisme pada manusia. Sebelum adanya
pengembangan radioimmunoassays pada tahun 1960-an untuk mengukur konsentrasi
hormon tiroid dalam darah, pengukuran BMR memiliki peran penting dalam konteks
klinis untuk menilai status tiroid pada manusia secara individual. Pengaruh klinis ini
secara signifikan memengaruhi perkembangan kondisi ketat untuk mengukur laju
metabolisme dan penyempurnaan konsep BMR selama abad ke-20. Selama periode
tersebut, BMR juga semakin digunakan untuk membandingkan aktivitas metabolisme
di antara berbagai mamalia dan burung. Namun, kondisi-kondisi rinci yang ditetapkan
untuk mengukur BMR manusia tidak selalu mudah diaplikasikan pada pengukuran
BMR pada hewan. Sebagaimana dicatat oleh Blaxter (1989), dalam praktiknya,
seringkali lebih mudah menentukan kondisi yang tepat untuk mengukur BMR hewan
daripada benar-benar menerapkannya.
Penghitungan kebutuhan energi tubuh dapat dilakukan melalui perhitungan
Angka Metabolisme Basal (AMB). Angka Metabolisme Basal (AMB) merujuk pada
kebutuhan energi minimal yang diperlukan oleh tubuh untuk menjalankan proses
vital. Kebutuhan energi dari metabolisme basal mencakup sejumlah fungsi penting
seperti pernapasan, sirkulasi darah, aktivitas ginjal, fungsi pankreas, serta fungsi
organ tubuh lainnya. Selain itu, energi dibutuhkan untuk proses metabolisme di dalam
sel-sel tubuh dan untuk mengatur suhu tubuh. Sekitar dua pertiga dari total energi
yang dikeluarkan oleh seseorang dalam sehari digunakan untuk memenuhi kebutuhan
aktivitas metabolisme basal. Angka Metabolisme Basal (AMB) diukur dalam
kilokalori per kilogram berat badan per jam. Nilai ini dapat bervariasi antara individu
dan mungkin berubah pada satu individu dengan adanya perubahan dalam kondisi
fisik dan lingkungan.

C. Daftar Pustaka
Hulbert, A.J. & Else P. (2004). Basal Metabolic Rate: History, Composition,
Regulation, and Usefulness. Diambil kembali dari Nama Web Site:
https://www.researchgate.net/publication/8056729_Basal_Metabolic_Rate_Histor
y_Composition_Regulation_and_Usefulness
Puspitasari, Dita, dkk. (2017). Laporan Metabolisme. Diambil kembali dari Nama
Web Site:
https://www.academia.edu/35117057/LAPORAN_METABOLISME_pdf
Rudyatmi, Ely, dkk. (2016). Sumber Belajar Penunjang PLPG Paket Keahlian
Biologi. Tanpa kota: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat
Jenderal Guru dan Tenaga Pendidikan.

Anda mungkin juga menyukai