Anda di halaman 1dari 20

TUGAS MAKALAH GIZI

ENERGI BASAL METABOLISME DAN


PENGHITUNGAN KALORI

OLEH

Arif Dikman M (06020015)


Endin Nokik S (06020017)

FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
2008-2009

1
KATA PENGANTAR

Basal Metabolisme Rate pada hakekatnya ialah produksi panas per satuan waktu

pada orang yang dalam keadaan basal.

Basal Metabolisme Rate ini diperlukan untuk membandingkan metabolisme basal

seseorang dengan angka normalnya, maka hasil pengukuran metabolisme basal yang

dinyatakan dalam besarnya penyimpangan metabolisme basal seseorang dari harga

standart kelompoknya, dinyatakan dalam persen. Penyimpangan dapat positif atau

negatif.

Makalah Energi Basal Metabolisme ini disusun berdasarkan pertimbangan bahwa

mahasiswa calon dokter perlu memahami BMR dan perhitungan kalori untuk mengetahui

gizi seseorang.

Malang, Agustus 2008

Penulis

2
PENDAHULUAN

Pengertian metabolisme meliputi setiap proses kimiawi yang terjadi di dalam

badan. Proses ini tentu saja menyangkut proses pembentukan dan penggunaan energi.

Karena itu tingkat aktivitas metabolisme seseorang dapat dinilai dengan melihat besarnya

energi yang digunakan yang dapat dilihat dari besarnya panas yang dilepaskan oleh badan

atau besarnya pemakaian oksigen.

Derajat metabolisme seseorang dapat dipengaruhi oleh aktivitas atau kerja dari

orang yang bersangkutan. Karena aktivitas kerja sangat bervariasi maka diperlukan satu

keadaan standart dimana dengan demikian tingkat metabolisme seseorang dapat dinilai

dan dibandingkan. Keadaan itu adalah apa yang disebut dengan keadaan basal. Yang

disebut dengan keadaan basal ialah suatu keadaan jaga (tidak tidur) tetapi orang

bersangkutan dalam keadaan istirahat fisik maupun mental yang berada dalam

lingkungan yang bersuhu nyaman. Jadi pada saat itu tidak ada pekerjaan luar (external

work) yang dilakukan, selain itu diperlukan keadaan post absortive yang untuk bebas dari

pengaruh Specific Dinamic Action (SDA)

Syarat untuk mendapatkan keadaan basal:

1. Yang paling baik adalah bila pemeriksaan dilakukan pagi hari waktu subyek

(orang yang akan diperiksa) baru bangun tidur, belum melaksanakan apa-apa.

Tetapi keadaan ini tidak selalu dapat dillaksanakan, oleh karena itu untuk

mendekati keadaan basal ini maka sebelum pemeriksaan aktivitas subyek sangat

dibatasi dan diperlukan istirahat terlebih dahulu selama minimal setengah jam.

2. Pemeriksaan dilakukan subyek dalam keadaan tiduran.

3. Istirahat pada suasana tenang

3
4. Ruangan dalam batas suhu nyaman

5. 10 12 jam terakhir subyek tidak makan, boleh minum air tawar.

6. Pada waktu pemeriksaan subyek harus bebas dari obat-obatan

Besarnya metabolisme basal dapat dinyatakan dalam cal/m 2 luas permukaan

badan/jam

Rumusan Masalah

1. Apakah definisi dari BMR ?

2. Faktor faktor apa sajakah yang mempengaruhi BMR ?

3. Bagaimanakah cara menghitung dan mengukur energi basal ?

4. Bagaimanakah cara penghitungan kalori ?

Tujuan

1. Untuk mengetahui definisi dari BMR

2. Untuk mengetahui faktor faktor apa saja yang mempengaruhi BMR

3. Untuk mengetahui cara menghitung dan mengukur energi basal

4. Untuk mengetahui cara penghitungan kalori

4
PEMBAHASAN

DEFINISI

Yang dimaksud dengan basal metabolisme rate pada hakekatnya ialah produksi

panas per satuan waktu pada orang yang dalam keadaan basal. Atau Energi minimal yang

dibutuhkan untuk menjalankan proses kerja tubuh yang pokok/vital atau energi minimal

yang diperlukan untuk mempertahankan proses-proses hidup yang utama.

Untuk klinik, dimana diperlukan membandingkan metabolisme basal seseorang

dengan angka normalnya, maka hasil pengukuran metabolisme basal yang dinyatakan

dalam besarnya penyimpangan metabolisme basal seseorang dari harga standart

kelompoknya, dinyatakan dalam persen. Penyimpangan dapat positif atau negatif. Dari

dua daftar nilai metabolisme basal (aub du bois dan fleisch) kini yang banyak digunakan

adalah harga standard fleisch.

PENGELUARAN ATAU KEBUTUHAN ENERGI

A. Energi dan Panas

Energi diperlukan manusia untuk bergerak atau melakukan pekerjaan fisik dan

juga menggerakkan proses-proses dalam tubuh seperti misalnya sirkulasi darah, denyut

jantung, pernafasan dan pencernaan serta proses-proses fisiologis lainnya.

Seperti halnya pada kompor, untuk memperoleh energi panas harus setiap kali

diisi dengan bahan bakar, demikian pula tubuh manusia harus selalu disuplai dengan

makanan sebagai sumber energi untuk memanaskan tubuh dan untuk bekerja.

Menurut penelitian ada hubungan langsung antara kuantitas panas yang dihasilkan

oleh suatu aktivitas kerja dengan total konsumsi makanan. Seseorang tidak dapat bekerja

5
dengan energi yang melebihi dari apa yang diperoleh dari makanan kecuali jika

meminjam atau menggunakan cadangan energi dalam tubuh, namun kebiasaan

meminjam ini akan dapat mengakibatkan keadaan yang gawat yaitu kurang gizi

khususnya energi.

Makanan merupakan sumber energi namun tidak semua energi yang terkandung

di dalamnya dapat diubah oleh tubuh ke dalam tenaga kerja. Sebenernya tubuh manusia

lebih efisien dari pada mesin karena rendemennya jauh lebih besar dari 20%, seperti

halnya dengan mesin biasa, energi makanan dala proses-proses yang terjadi dalam tubuh

hanya sebahagian diubah menjadi tenaga dan yang lainnya diubah menjadi panas. Oleh

karena itu biasanya setelah kita melakukan kerja fisik badan kita terasa panas. Apabila

badan kita tidak melakukan kerja fisik maka energi yang dibebaskan oleh makanan

seluruhnya diubah menjadi panas yang kemudian dikeluarkan dari tubuh.

Banyaknya energi yang dihasilkan oleh makanan dapat diukur atau ditentukan

dengan :

1. Cara langsung yaitu memakai alat yang disebut Bomb Calorimmeter

2. Cara tak langsung yaitu perhitungan kadar karbohidrat,lemak dan protein.

Dengan cara ini besarnya energi berbagai bahan makanan dapat ditentukan. Unit

untuk mengukur energi adalah kalori (= kal) di mana satu kalori menyatakan banyaknya

panas yang dipakai untuk menaikkan suhu satu liter air setinggi derajat celcius.

Dalam Bomb Calorimeter oksidasi 1 gram karbohidrat menghasilkan 4,1 Kalori,

1 gram lemak 9,45 Kalori dan 1 gram protein 5,65 Kalori. Di dalam tubuh keadaannya

berlainan, baik karbohidrat, lemak maupun protein tidak seluruhnya dapat terbakar,

karena adanya kehilangan-kehilangan dalam proses pencernaan dan ekskresi.

6
Karena itu oleh Atwater dan Bryant disarankan agar supaya dilakukan reduksi

sebanyak 2% untuk karbohidrat, 5% untuk lemak dan 29,2% untuk protein, sehingga

setelah dihitung dengan pembulatan-pembulatan diperoleh angka sebagai berikut :

1 gram karbohidrat 4 Kalori

1 gram lemak 9 Kalori

1 gram protein.. 4 Kalori

Angka-angka ini kemudian dikenal sebagai Faktor Atwater yang biasa

digunakan dalam memperhitungkan nilai energi makanan atau bahan makanan.

Penentuan nilai energi makanan atau bahan makanan dengan cara tak langsung ini

dilakukan melalui suatu penganalisaan kimia dimana dalam analisis ini ditentukan dahulu

kadar karbohidrat,lemak dan protein dari makanan atau bahan makanan yang

bersangkutan dan kemudian dengan menggunakan factor Atwater (4-9-4) dapat dihitung

nilai energinya.

B. PENGELUARAN KEBUTUHAN ENERGI

Pengeluaran energi (energy expenditure) tubuh dapat dibagi menjadi dua bagian,

yaitu pengeluaran energi pada saat istirahat (resting energy expenditure, REE) dan

pengeluaran energi pada saat exercise (exercise energy expenditure)

Pengeluaran Energi Saat Istirahat

Pengeluaran energi saat istriahat (REE) sebenernya mempunyai arti yang berbeda

dengan laju metabolisme basal (basal metabolism rate, BMR), tetapi karena nilai energi

7
yang diperoleh dari dua jenis pengukuran energi tersebut tidak banyak berbeda, maka

kedua istilah tersebut dapat dipertukarkan.

Laju metabolisme basal (BMR) atau energi metabolime basal (EMB) merupakan

jumlah energi minimum yang dibutuhkan untuk melakukan proses-proses tubuh vital,

dimana tanpa berlangsungnya kegiatan tersebut tidak mungkin terjadi kehidupan, karena

metabolisme itu sendiri, menurut Williams (1988) merupakan kehidupan. Pengeluaran

energi basal termasuk pengeluaran untuk pernafasan, sirkulasi, kegiatan kelenjar

(thyroid, adrenal, pancreas dan pituitary), dan tonus otot.

Pengukuran energi basal (BMR) ini dilakukan pada keadaan-keadaan tertentu :

a. Keadaan post-absorpsi: seseorang harus berpuasa selama 12 jam

b. Istirahat mental dan fisik sebelum test dimulai, biasanya setengah jam dipakai

tiduran, walaupun secara ideal seseorang yang diukur tidak boleh bangun dari

tempat tidur setelah istirahat yang lebih lama

c. Tidur telentang selama test

d. Seseorang yang diukur dalam keadaan sadar

e. Suhu lingkungan sekitar 20-25 derajat celcius

Pada keadaan tersebut dilakukan pengukuran konsumsi oksigen dan produksi

CO2 nya, tetapi dalam kehidupan sehari-hari apalagi pengukurann untuk populasi yang

besar, keadaan seperti ini sulit dipenuhi, karena itu dilakukan pengukuran pengeluaran

energi pada saat istirahat (resting energy expenditure, REE).

8
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi BMR atau REE

1. Jaringan Aktiv di dalam tubuh

Otot dan kelenjar adalah jaringan aktif sedang tulang dan lemak

merupakan jaringan tak aktif. Jalannya metabolisme di dalam jaringan

aktif lebih cepat dari pada metabolisme di dalam jaringan tak aktif.Oleh

karena otot dan kelenjar lebih banyak memerlukan energi dalam

melakukan fungsinya.

2. Besar dan luas permukaan tubuh

Orang yang tubuhnya besar dan badannya berat mempunyai jaringan aktif

dan luas badan lebih banyak dari orang yang tubuhnya kecil dan ringan.

Misalnya dua orang mempunyai berat badan yang sama tetapi yang satu

lebih tinggi maka orang ini memiliki proporsi jaringan aktif yang lebih

banyak dan luas permukaan badan lebih besar dari pada yang lebih

pendek, sehingga Basal Metabolisme Ratenya juga lebih besar.

3. Komposisi Tubuh

Orang yang mempunyai tulang besar dan gemuk karena lemak, akan

memiliki jaringan aktif yang lebih sedikit dari pada orang yang sama

beratnya tetapi padat dan kekar karena ototnya, sehinggaBasal

Metabolisme Ratenya juga lebih kecil

4. Jenis Kelamin

Orang perempuan umumnya mempunyai jaringan lemak (tak aktif) lebih

banyak dibandingkan dengan orang laki-laki yang berat dan besarnya

sama, di sini menimbulkan lebih rendahnya Basal Metaboliesme

9
RateUmumnya wanita mempunyai energi basal 10% lebih rendah dari

pada laki-laki

5. Umur

Intensitas kerja internal orang muda lebih besar dari pada orang tua. Bayi

mempunyai denyutan jantung, kembang kempisnya paru-paru, dan proses

oksidasi dalam jaringan lebih cepat dibandingkan dengan orang dewasa.

Basal Metabolisme Rate mencapai tingkaan tertinggi pada umur 1-2 tahun

dan setelah itu menurun, namun demikian masih relatif tinggi sampai pada

periode puber, baik pada anak laki-laki dan perempuan.

6. Sekresi Hormon

Hormon tiroksin yang dihasilkan oleh kelenjar tiroid mempunyai efek

mempercepat proses oksidasi dalam tubuh. Sekresi tiroksin yang

berlebihan mengakibatkan Basal Metabolisme Ratemeningkat sampai

75 % dan sebaliknya apabila sekresi tiroksin terlalu sedikit Basal

Metabolisme Rate dapat turun sampai 30%

7. Tidur

Pada waktu berbaring keadaan tonus kita lebih tinggi dari pada waktu kita

tidur. Dalam keadaan berbaring itu kerja-kerja internal dalam tubuh kita

berjalan lebih cepat dibandingkan waktu tidur. Umumnya pada orang

dewasa rata-rata energi Basal Metaboliesme Rate waktu tidur 10% lebih

rendah dibandingkan waktu berbaring biasa

10
8. Tonus Otot

Otot tidak pernah berhenti bekerja oleh karena itu selalu memerlukan

energi. Jumlah energi yang dibutuhkan tergantung dari tinggi rendahnya

tonus.Tetapi jelas jumlahnya lebih banyak dari pada yang diperlukan

untuk menggerakkan jantung, paru-paru dan alat-alat tubuh lainnya,

karena jumlah otot jauh lebih banyak dari pada jaringan alat-alat tubuh

tersebut

9. Keadaan emosi dan mental

Pengaruh faktor-faktor ini terhadap basal metabolisme melalui berbagai

jalan antara lain yang terpenting melalui sekresi hormon dan tonus otot.

Sekresi adrenalin lebih banyak disebabkan karena keadaan emosi.

Perasaan takut, marah, gembira, kaget dan sebagainya menyebabkan tonus

lebih tinggi sehingga keperluan energi pun lebih banyak, kegiatan mental

dapat menaikkan energi basal sebesar 4%

10. Pengaruh kelanjutan dari gerak badan dan makanan

Setelah melakukan gerak badan yang berat maka seseorang akan

mengalami proses oksidasi dalam sel yang lebih aktif dibandingkan bila

tidak melakukan gerak fisik yang berat. Keadaan ini mengakibatkan

meningkatnya energi basal metabolisme. Pengaruh yang serupa terjadi

pula setelah seseorang makan banyak makanan,sebaliknya penurunan

basal metabolisme terjadi setelah orang melakukan puasa lama karena

tubuh melakukan penyesuaian sendiri dengan keadaan suplai energi yang

terbatas atau kurang.

11
11. Pengaruh kehamilan

Wanita yang sedang hamil rata-rata energi basal menjadi 4% lebih

tinggi dari pada waktu tidak hamil.Kenaikan ini adalah paralel dengan

kenaikan berat badan

12. Pengaruh penyakit

Keadaan tidak sehat dapat berpengaruh terhadap energi basal terutama

dalam hubungan dengan perubahan suhu badan. Tiap kenaikan 1C

meningkatkan energi basal 13%.

Cara Menduga BMR

a. Berdasarkan bobot tubuh, dengan rumus sebagai berikut:

Untuk laki-laki,BMR:

1.0 kkal/kg BB/jam x berat badan (kg) x 24 jam

Untuk wanita, BMR :

0,9 kkal/kgBB/jam x berat badan (kg) x 24 jam

Contoh :

Seorang laki-laki yang berumur 20 tahun mempunyai berat badan 50 kg,maka BMR

orang tersebut adalah :

BMR = 1,0 kkal/kg/BB/jam x 50 kg x 24 jam = 1200 kkal

12
b. Berdasarkan ukuran metabolic tubuh :

BMR = 70 x BB0.75 (kg)

Contoh : objeknya sama seperti contoh di atas

BMR = 70 x 50 0,75 = 1316 kkal

c. Rumus Du Bois ( lihat tabel )

Pertama-tama tentukan luas permukaan tubuh dengan menggunakan tabel luas

permukaan tubuh .

Contoh :

Seorang wanita dewasa berusia 20 tahun dengan berat badan 50 kg dan tinggi badan

160 cm, maka luas permukaan tubuhnya adalah 1,5 m. Kemudian dengan menggunakan

tabel BMR per m luas permukaan per jam, maka didapatkan bahwa BMRnya per m

luas permukaan per jam adalah 37, sehingga BMR nya adalah 37 x 1,5 x 24 jam = 1332

kkal

d. Rumus Harris dan Benedict

Wanita :

BMR = 65,096 +9,563 BB(kg) + 1,85 TB (cm) 4,676 Umur (th)

Laki-laki

BMR= 66,473 +13,752 BB (kg) + 5,003 TB(cm)-6,755 Umur (th)

e. Persamaan FAO/WHO/UNU,1985

Dalam laporan FAO/WHO/UNU (1985) persamaan ini disebut sebagai persamaan untuk

menduga BMR, sedangkan Dewan Roset Nasional-Amerika Serikat (1989) menyebutnya

dengan REE

Persamaan Untuk Menaksir BMR atau REE

13
Kelompok BMR Koefisien Korelasi

Umur Laki-laki Wanita Laki-laki Wanita


(tahun) ( kkal / hari )
0-3 60,9 B-54 61,0 B- 51 0,97 0,97

3-10 22,7B + 495 22,5 B + 499 0,86 0,85

10-18 17,5 B + 651 12,2 B + 746 0,90 0,75

18-30 15,3 B +679 14,7 b + 496 0,65 0,72

30-60 11,6 B + 879 8,7 B + 829 0,60 0,70

60 13,5 B + 487 10,5 b + 596 0,79 0,74

Contoh : seorang laki-laki berumur 20 tahun, dengan berat badan 50 kg, maka BMR atau

REEnya sebagai berikut:

BMR = 15,3 B + 679 kkal

= 15,3 (50) + 679 kkal

= 1444 kkal atau 1450 kkal

Pengeluaran Energi Total

Pengeluaran energi total merupakan penjumlahan dari pengeluaran energi saat

istirahat (REE) atau BMR dengan pengeluaran energi bersih dari berbagai aktivitias yang

kita lakukan selama sehari. Pengeluaran energi yang biasa kita lakukan sehari-hari

(habitual energy edpenditure ) biasanya dapat digunakan untuk menduga kebutuhan

energi harian kita. Hanya saja masalahnya sulit menentukan habitual energy expenditur,

yang sering kita amati hanyalah actual energy expenditure. Kita tahu bahwa actual energy

14
expenditure seseorang biasa sangat berbeda menurut waktu dan keadaan. Untuk menduga

habitual energy expenditure biasanya dapat dilakukan dengan cara merekam kegiatan

atau energi yang dikeluarkan selama beberapa hari sampai mingguan, sehingga nilai rata-

ratanya dapat dipakai untuk menduga kebutuhan senergi harian orang tersebut.

Ada dua hal pokok yang perlu diperhatikan dalam menghitung kebutuhan energi

total seseorang, yaitu :

1. Hukum konservasi tenaga yang berbunyi :produksi energi total dalam

tubuh=energi dalam makanan yang dikonsumsi dikurangi energi dalam ekskreta

dan energi untuk pertumbuhan

2. Produksi energi total di dalam tubuh berfungsi untuk :

- Melakukan kerja internal (melangsungkan proses kerja tubuh yang

minimal=basal metabolisme)

- Melakukan kerja eksternal

- Menutup pengaruh makanan yang disebut Specific Dynamic Action

(SDA) dari makanan

Pada umumnya perhitungan kebutuhan energi orang dewasa mengikuti hal pokok

kedua. Dengan demikian dihitung dahulu basal metabolisme dengan cara-cara seperti

yang diuraikan di muka atau memakai cara menghitung yang praktis meskipun kasar,

yaitu:

BMR= 1Kalori/kg berat badan/jam

Setelah itu ditemukan, kemudian dihitung jumlah energi yang digunakan untuk

melakukan kerja eksternal (kegiatan fisik. Untuk menghitung energi ini dipakai angka-

15
angka yang telah disusun dalam suatu daftar yang menyatakan banyaknya energi untuk

berbagai kegiatan persatuan berat badan dan persatuan waktu seperti kegiatan fisik yang

dilakukan sehari-hari dapat dicatat dan kemudian dapat dihitung dengan menggunakan

daftar.

Satu hal lagi yang perlu diperhitungkan adalah adanya pengaruh makanan yang terkenal

dengan istilah SDA. Tidak setiap zat makanan dioksidasi dalam tubuh memberikan efek

yang sama terhadap metabolisme energi. Pengaruh makanan terhadap metabolisme dapat

dianalogkan denganpajak.Tubuh tidak mendapatkan seluruh energi dalam makanan

karena sebahagian dipakai untuk membayar pajak metaboliesme. Jumlah inilah yang

dikurangkan dari metabolisme energi bukan karena digunakan untuk mencerna makanan

tetapi untuk memberikan rangsangan api metabolisme. Dalam hal lemak, meningkatnya

metabolisme energi meskipun hanya kecil disebabkan karena lebih banyaknya bahan

bakar yang dapat disampaikan kepada jaringan. Untuk karbohidrat naiknya metabolisme

energi ( 6%) karena panas yang dihasilkan dalam proses kimia untuk melakukan

metabolisme. Pengaruh protein cukup besar yaitu 30-40% disebabkan oleh bagian dari

hasil pencernaan atau metabolisme berfungsi sebagai perangsang langsung terhadap

proses metabolisme.

Makan merupakan campuran dari ketiga zat sumber energi dengan proposi yang

berbeda-beda, maka pengaruh dari campuran tersebut juga berbeda-beda berkisar antara

6-30%.Untuk praktisnya biasa diambil angka rata-rata 10%.

16
Contoh menghitung kebutuhan energi

Misalnya seorang laki-laki dewasa berat badannya 56 kg, mempunyai kegiatan

sehari-hari sebagai berikut :

-berbaring diam 0,50 jam

-duduk 1,25 jam

-berdiri relaks 0,75 jam

-duduk menulis/makan8,00 jam

-berpakaian 1,75 jam

-berdiri tegak 0,25 jam

-olahraga ringan 2,00 jam

-berjalan 1,00 jam

-menari 1,00 jam

-tidur 7,50 jam

Berapa kebutuhan energi orang tersebut ???

17
Jawaban:

Dihitung dahulu jumlah energi yang digunakan untuk berbagai kegiatan fisik

tersebut dengan menggunakan daftar banyaknya energi untuk berbagai kegiatan seperti

tercantum dalam lampiran 2. Misalnya saja dapat ditemukan jumlahnya =918 kalori.

Kemudia dihitung besarnya energi basal metabolisme dengan menggunakan patokan

BMR=1Kal/kg berat badan/jam.Untuk selanjutnya disusun sebagai berikut :

Energi untuk basal metabolisme =1 Kalx56x24 = 1344

Energi untuk tidur 0,1Kalx56x7,5 = 42 -

Energi basal metabolisme dikoreksi tidur = 1302

Energi untuk berbagai kegiatan = 918 +

Total energi metabolisme. = 2220

Pengaruh makanan (SDA)10%.. = 222 +

Kebutuhan energi sehari. = 2442 Kal

18
Pola Aktivitas Harian dan Energi yang Dikeluarkan

AKTIVITAS WAKTU Energi yang dikeluarkan

(JAM) Kkal/kgBB/menit ** kkal/kgBB

(A) (B) (A)X(B)x60menit


Berpakaian 1,5 0,012 1,05

Duduk-duduk 6,5 0,007 2,6

Berjalan 3mph 2,0 0,033 4,0

Berdiri 1,0 0,008 0,5

Mengetik 4,0 0,017 4,0

Tidur* 8,0 - -

Main piano 0,5 0,033 1,0

Makan 0,5 0,007 0,2

24 jam 13,35

*Nilai energi tidur tidak perlu dihitung, sebab sudah dihitung pada BMR atau REE

** Diambil dari daftar lampiran 2

Dengan demikian, energi aktivitas selama sehari =

= 13,35 kkal/kg BB x 50 kg (BB)

= 668 kkal sehari

19
DAFTAR PUSTAKA

Prof. DR.Achmad Djaeni Sediaoetama, M.Sc. 1996. Ilmu Gizi. Jakarta: Dian Rakyat

Guyton, Arthur C, 1995. Fisiologi Manusia dan Mekanisme penyakit. Jakarta: EGC

William F. Ganong, 2002. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Jakarta: EGC

20

Anda mungkin juga menyukai