Anda di halaman 1dari 11

DAMPAK TEKNOLOGI (AI) ARTIFICIAL INTELLIGENCE

PADA SISTEM UJIAN ONLINE DI KAMPUS

BINA SARANA INFORMATIKA

MANAJEMEN RISIKO

Disusun Oleh :
Nama Nim Kelas
Syahdani 64222387 643E07
Widianto Ramadhan 64222113 643E07
Bima Maulana 64221963 643E07
Sri Sawitri 64222086 643E07
Aulia Dwi Saputri 64221812 643E07
Kasniyanti 64222106 643E07
Ledy Sefira Ramadhani 64222400 643E07
Syifdatul Shofiah 64222374 643E07

UNIVERSITAS BINA SARANA INFORMATIKA

FAKULTAS EKONOMI BISNIS

PROGRAM STUDI MANAJEMEN


Jl. Kramat Raya No.98, Kwitang, Kec. Senen, Kota Jakarta Pusat, Daerah Khusus
Ibukota Jakarta 104
1

Pendahuluan
Artificial Intelligence (AI) merupakan teknologi masa kini yang diterapkan ke
dalam sistem komputer, sehingga perangkat tersebut punya cara berpikir seperti
manusia yang mampu seperti mengenali ucapan, membuat keputusan, dan
mengidentifikasi pola.

Teknologi ini membawa perubahan pesar dalam dunia Pendidikan, termasuk di


Indonesia. Namun, disamping canggih-nya teknologi ini, terdaoat beberapa
dampak negative seperti ketergantungan, yang dimana manusia bisa kehilangan
kemampuan belajar secara intens dan lemahnya berpikir secara analitis.

Jadi, peraturan dan protocol dalam penggunaan teknologi AI harus lebih


diperhatikan. Oleh karena itu, baik teknologi maupun pengguna juga dapat
bertanggung jawab serta menjaga nilai-nilai humanis dalam proses pendidikan.

Identifikasi Masalah

Berdasarkan hasil survey berdasarkan mahasiswa dan dosen, peneliti


mengidentifikasi masalah yang ada sebagai berikut :
1. Semakin berkembangnya teknologi informasi dalam pendidikan seperti AI,
masih banyak pihak yang belum bisa mempertanggungjawabkan atas
penggunaan teknologi tersebut
2. Sistem yang dibuat oleh kampus masih belum memenuhi keperluan dari
berbagai pengguna
3. Identifikasi dan menilai risiko dengan tipe melihat potensi seberapa besar
terjadinya probabilitas risiko

Metodelogi
Dalam penelitian ini, data yang terkumpul diklasifikasikan atau dikelompokkan
menurut jenis, sifat, atau kondisinya. Metode dalam menghitung analisis risiko
dengan metode severity indexs dimana probabilitas dan dampak dikalikan
sehingga menghasilkan nilai yang akan mengkategorikan risiko berdasarkan
kelasnya sehingga memudahkan peneliti dalam menilai tahap selanjutnya, dengan
2
menggunakan matriks risiko dapat mengkategorikan risiko yang sudah ada.
Setelah datanya lengkap, kemudian dibuat kesimpulan. Penulis menggunakan data
primer berupa hasil survey kuisioner yang diberikan penulis kepada beberapa
mahasiswa
Bina Sarana Informatika.

Pada penelitian ini meliputi beberapa konteks yakni :


a. ( komunikasi dan konsultasi )
b. ( penentuan konteks )
c. ( penilaian resiko )
Nilai resiko ditentukan perkalian antara pelaksanaan
( probability ) dengan waktu ( impact)
Nilai risiko ditentukan perkalian antara pelaksanaan ( probability ) dengan waktu (
impact).
Nilai resiko dapat dilihat dari table dibawah ini :
Penilaian probability resiko
Nilai variabel Probability resiko Kemungkinan %
5 Sangat sering 80 ≤ - ≤ 100
4 Sering 60 ≤ - ≤ 80
3 Cukup 40 ≤ - ≤ 60
2 Jarang 20 ≤ - ≤ 40
1 Sangat jarang 0 ≤ - ≤ 20

Penilaian dampak resiko


Nilai variabel Probability resiko Kemungkinan %
5 Sangat tinggi ≥ 25
4 Tinggi 15 ≤ - < 25
3 Sedang 8 ≤ - < 15
2 Rendah 5≤-<8
1 Sangat Rendah <5

Untuk mengetahui tingkat besaran atau probability resiko dan dampak terjadinya
terhadap kelangsungan proyek. Data yang didapat dari kuesioner untuk
mendapatkan hasil dari responden. Langkah awal adalah
melakukan analisamenggunakan severity index lalu mengkategorikannya
berdasarkan besarprobability dan dampaknya. Perhitungan probability
dan dampak menggunakan rumus Severity Index sebagai berikut:

3
𝑎𝑖𝑥𝑖
SI = (100%)

𝑥𝑖 Keterangan :
ai = Konstanta penilai xi
= Frekuensi responden I =
0,1,2,3,4,...n
Analisis data pelaksanaan dan waktu dilakukan dengan menggunakan matriks,
dimana matriks ini akan mengarahkan pada penentuan ranking resiko dalam
resiko dominan sebagai rendah, sedang dan tinggi. Hasil kuesioner survey utama
dilakukan pengolahan data dengan metode nilai untuk mempermudah dalam
menentukan tingkat resikonya baik terhadap dampak maupun probabilitay.
Dengan matriks dapat digambarkan tingkat resiko, seperti pada gambar :

5
10 15 20 25

4 8 12 16 20

3 6 9 12 15

2 4 6 8 10

1 2 3 4 5

Keterangan :

Rendah
Cukup
Tinggi

Pembahasan
Proses Manajemen risiko berbasis ISO 31000:2009 terdiri dari tahapan
pokok kegiatan yaitu komunikasi dan konsultasi, menentukan konteks,
penilaian risiko, perlakuan risiko, serta monitoring and review.

1. Komunikasi dan Konsultasi


Peneliti melaksanakan penelitian ini dengan metode komunikasi langsung
yaitu membuat survey kriteria apa saja yang menjadi risiko dalam sistem
informasi ujian secara daring.
2. Menetapkan Konteks
Berikut hasil penetapan konteks manajemen risiko yaitu:a) Lingkungan Hidup
atau Alam.b) Manusia.c) Sistem dan Infrastruktur.

4
3. Kreteria Risiko
Setelah didapatkan data hasil survey yaitu apa saja faktor apa saja yang menjadi
konteks resiko sistem ujian secara daring dikampus Bina Sarana Informatika,
berdasarkan kemungkinan dan dampak maka selanjutnya disusun terlebih dahulu
kriteria dampak dan kriteria resiko.

1. Table perhitungan probabilitas berdasarkan survey mahasiswa

Severity
No Jenis Resiko SJ J C S SS Kategori
index
A B C D E
Sistem informasi
1 ujian online sesuai 3 1 2 70.83 S
prosedur
Pengelolaan resiko
2 1 3 2 62.50 S
ujian terkendali
Kegagalan server
3 1 2 2 1 37.50 J
selama ujian online
Mahasiswa tidak
4 paham dengan 3 2 1 16.67 SJ
ujian online
Mahasiswa tidak
5 memiliki aplikasi 2 3 1 20.83 J
ujian online / edlink

Kesalahan
penyimpanan data
6 5 1 29.17 J
ujian online di
server
7 Kesalahan teknis 2 3 1 50.00 C
Kesalahan
8 pengelolaaan 1 2 1 1 1 45.83 C
sistem ujian online
9 Ancaman peretas 3 1 1 1 50.00 C

10 Ancaman malware 5 1 37.50 J


Pemeliharaan
11 2 3 1 50.00 C
sistem tinggi

5
Berikut ini merupakan contoh perhitungan dengan menggunakan rumus severity
index ( operator menunjuk slide rumus severity index ). Berdasarkan data yang
didapat melalui kuesioner probabilitas terjadinya risikodidapat data sebagai
berikut :
0 informan menyatakan Sangat Jarang (SJ),
1 informan menyatakan Jarang (J),
2 informan menyatakan Cukup (C),
3 informan menyatakan Sering (S), dan
4 informan menyatakan Sangat Sering (SS).

x0, x1, x2, x3, x4, = respon frekuensi responden


a0=0, a1=1, a2=2, a3=3, a4=4
x0 = frekuensi responden “sangat jarang” dari survey, maka a0=0
x1= frekuensi responden “jarang” dari survey, maka a1=1
x2 = frekuensi responden “cukup” dari survey, maka a2=2
x3 = frekuensi responden “sering” dari survey, maka a3=3
x4 = frekuensi responden “sangat sering” dari survey, maka a4=4
Perhitungan dengan metode Severity Index
SI = {(0×0)+(1×0)+(2×0)+(3×1)+(4×0)}
4×(1)
Setelah didapat nilai SI = 75 selanjutnya nilai SI ini akan dikonversikan
terhadap skala penilaian probabilitas dan dampak sebagai berikut :
 Sangat Jarang/Rendah (SJ/R) 0,00≤SI≤ 20= Nilai 1
 Jarang / Rendah (J/R) 20 < SI ≤ 40 = Nilai 2
 Cukup / Sedang (C/S) 40 < SI ≤ 60= Nilai 3
 Sering/Tinggi (S/T) 60 < SI ≤ 80= Nilai 4
 Sangat Sering / Tinggi (SS/T) 80 < SI ≤ 100 = Nilai 5
( operator menunjukan table awal penilaian probabilitas risiko )

Nilai dari severity index adalah 75 masuk ke skala probabilitas dan dampak
maka kategori probabilitas dari risiko yang belum paham teknologi adalah Sering
(S) dan memiliki hasil nilai 4. Setelah didapat nilai 4 maka akan masuk ke
tabel perkalian probabilitas dan dampak yang akan dibahas selanjutnya. Setelah
melakukan perkalian probabilitas dan dampak yang akan memiliki hasil
yang akurat maka akan dilanjutkan mengunakan matriks risiko yang berarti
risiko mana saja yang akan dikategorikan low (rendah), sedang (medium), dan
tinggi (high). ( operator menunjukan table matriks dan table dampak risiko,
setelah itu yang menjadi presentator pada fase ini menjabarkan arti setiap kolom
pada table dan mencotohkan perhitungan probabilitas hasil survey kelompok kita
dengan menulis dipapan tulis)

2. Table perhitungan probabilitas berdasarkan survey dosen/ dampak

6
Severity
No Jenis Risiko SJ J C S SS Kategori
index %
A B C D E
Sistem informasi
1 ujian online sesuai 4 4 1 66.67 S
prosedur
Pengelolaan resiko
2 3 3 2 1 52.78 C
ujian terkendali
Kegagalan server
3 1 4 2 2 38.89 J
selama ujian online
Dosen tidak
4 paham dengan 4 1 4 25.00 J
ujian online
Dosen tidak
memiliki aplikasi
5 5 4 11.11 SJ
ujian online /
edlink
Kesalahan
6 1 8 22.22 J
penyimpanan data
ujian online di
server
7 Kesalahan teknis 2 2 5 33.33 J
Kesalahan
8 pengelolaaan 1 7 1 25.00 J
sistem ujian online
9 Ancaman peretas 1 4 1 2 1 44.44 C

10 Ancaman malware 1 5 3 38.89 J


Pemeliharaan
11 1 2 3 3 47.22 C
sistem tinggi
Presentator menjelaskan cara menghitung dampak atau impact sama saja dengan
menghitung probabilitas diatas dan juga menjabarkan kolom yang ada didampak.

Setelah didapatkan hasil perhitungan probabilitas dan dampak, langkah selanjutnya


adalah mengkalikan probabilitas dan dampak untuk dapat mengkategorikan
seberapa parah risiko terjadi dapat di lihat ditabel ( presentator menjelaskan table
dibawah
3. Tabel Probability x Dampak

7
No Jenis Risiko P I PxI Kategori

A B C D E F

1 Sistem informasi 4 4 16 High


ujian online
sesuai prosedur
2 Pengelolaan 4 3 12 Medium
resiko ujian
terkendali
3 Kegagalan server 2 2 4 Low
selama ujian
online
4 Dosen dan 1 2 2 Low
Mahasiswa tidak
paham dengan
ujian online
5 Dosen dan 2 1 2 Low
Mahasiswa tidak
memiliki aplikasi
ujian online /
edlink
6 Kesalahan 2 2 4 Low
penyimpanan
data ujian online
di server
7 Kesalahan teknis 3 2 6 Medium
8 Kesalahan 3 2 6 Medium
pengelolaaan
sistem ujian
online
9 Ancaman peretas 3 3 9 Medium
10 Ancaman 2 2 4 Low
malware
11 Pemeliharaan 3 3 9 Medium
sistem tinggi

Langkah selanjut dalam manajemen risiko seperti yang kita ketahui bersama dan
penulis bahas dalam bab pembahasan yaitu review risiko dan respon, maka
sebelum itu kita harus memisahkan risiko apa saja yang harus ditangani segera
berdasarkan tingkat kegawatannya, seperti yang ada ditabel berikut.
8
4. Tabel Risiko Dominan
No Jenis Risiko P I PxI Kategori

A B C D E F

1 Sistem 4 4 16 High
informasi
ujian online
sesuai
prosedur
2 Pengelolaan 4 3 12 Medium
resiko ujian
terkendali
3 Kesalahan 3 2 6 Medium
teknis
4 Kesalahan 3 2 6 Medium
pengelolaaan
sistem ujian
online
5 Ancaman 3 3 9 Medium
peretas
6 Pemeliharaan 3 3 9 Medium
sistem tinggi

Sampai kita pada tahap terhakhir yaitu respon atas tingkat kegawatan risiko
dimana pada tahap ini peneliti mendapatkan alasan terjadinya risiko
( presentator pada tahap ini membacakan satu persatu jenis resiko sesuai table dan
penyebab terjadinya risiko) untuk penyebab terjadinya coming soon yah tolong
pikirkan menurut saudara kenapa bisa terjadi risiko tersebut nanti boleh japri grup.

No Jenis Risiko Respon

9
1 Sistem informasi ujian online sesuai Pemberian bimbingan
prosedur dan solusi sebelum ujian
dimulai.

2 Pengelolaan resiko ujian terkendali Melakukan mitigasi dan


panduan ujian daring
kepada mahasiswa
sebelum ujian secara
berkala.

3 Kesalahan teknis Memperbanyak Staff


programmer / Sistem
Informatika

4 Kesalahan pengelolaaan sistem ujian Melakukan update


online secara berkala

5 Ancaman peretas Membuat sistem lebih


sulit diakses / diprogram
oleh mahasiswa.

6 Pemeliharaan sistem tinggi Membuat server bisa


diakses semua device

Kesimpulan
Dari hasil penelitian Dampak AI di Bidang Pendidikan khusus-nya dalam
Pelaksanaan Ujian Daring Kampus Bina Sarana Informatika, dapat ditarik

10
kesimpulan adanya risiko tinggi dan medium : A. Sistem informasi ujian online
sesuai prosedur
B. Pengelolaan resiko ujian terkendali
C. Kesalahan teknis
D. Kesalahan pengelolaaan sistem ujian online
E. Ancaman peretas
F. Pemeliharaan sistem tinggi

Daftar Pustaka
Universitas Internasional Batam, S-1311032-chapter2.pdf (uib.ac.id)
2017, Yuliana MANAJEMEN RISIKO PADA PROYEK GEDUNG
BERTINGKAT DI BANJARMASIN | Yuliana | INFO-TEKNIK (ulm.ac.id)
2022, Desember View of Manajemen Risiko Sistem Informasi Ujian Secara Daring
Di Sekolah Tinggi Manajemen Asuransi Trisakti (unj.ac.id)

11

Anda mungkin juga menyukai