Beasiswa
Desamind
4.0
Pemuda Berdaya, dari Desa untuk Indonesia
beasiswa.desamind.id @beasiswa.desamind
@copyright 2024
A. PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Pemuda sebagai agent of change memegang peran penting dalam
kehidupan bermasyarakat. Per-Desember 2022 Badan Pusat Statistik (BPS)
mencatat jumlah pemuda di Indonesia mencapai 65,82 juta jiwa. Jumlah
ini akan terus meningkat hingga tahun 2030, puncak periode bonus
demografi di Indonesia. Peningkatan ini akan menjadi tantangan yang
harus dihadapi oleh seluruh elemen masyarakat Indonesia. Pemerintah
merespon periode bonus demografi dengan agenda strategis
pembangunan pemuda untuk melahirkan generasi masa depan bangsa
yang unggul dan berdaya saing. Seiring dengan pertumbuhan pemuda,
penggunaan media sosial dalam masyarakat semakin meningkat.
Pemuda mengambil peran dengan pemanfaatan teknologi yang
mempengaruhi kondisi masyarakat.
Desamind Indonesia sebagai organisasi non-profit yang berfokus pada
peningkatan kualitas pemuda desa telah menginisiasi program Beasiswa
Desamind sejak 2021. Sejauh ini program Beasiswa Desamind konsisten
dalam melahirkan local heroes bagi pengembangan desa yang
berintegritas, cendekia, kontributif, dan transformatif di berbagai desa di
Indonesia. Desamind Indonesia memberikan peluang kepada mahasiswa
untuk berkontribusi ke desa melalui proyek sosial yang membawa inovasi
dan menjawab permasalahan. Melalui program Beasiswa Desamind 4.0,
Desamind Indonesia berupaya untuk membentuk local heroes melalui
sendi-sendi di lini pendidikan, sosial, budaya, ekonomi, lingkungan,
teknologi, dan kesehatan.
3. Tujuan
a. Membentuk karakter pemuda desa berorientasi world class
competency dan good grass root understanding,
b. Membentuk pemuda desa yang berstatus mahasiswa menjadi local
hero,
c. Mendorong pemuda desa untuk melakukan pemberdayaan
d. masyarakat melalui social project.
C. CAKUPAN BEASISWA
1. Pembiayaan
Komponen pembiayaan Beasiswa Desamind 4.0 meliputi:
a. Penerima beasiswa akan memperoleh dana living allowance
sebesar Rp 400.000,00 per bulan selama 1 semester/6 bulan;
b. Penerima beasiswa akan memperoleh bantuan dana program
pengabdian untuk desa sebesar Rp 3.600.000,00 sebagai bentuk
realisasi pelaksanaan proyek sosial.
D. Durasi Beasiswa
Durasi penerima beasiswa adalah selama 12 bulan dengan
ketentuan:
Bulan ke
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Bootcamp
Incubation
Probation
Final
Kegiatan Tanggal
2. Alur Seleksi
a. Tahap administrasi dan proposal
Pendaftar Beasiswa Desamind 4.0 mengisi formulir pendaftaran
online melalui https://beasiswa.desamind.id
Pendaftar membuat unggahan di Instagram masing-masing
dengan ketentuan sebagai berikut:
3. Penetapan Penerima
Pendaftar Beasiswa Desamind 4.0 yang lolos seleksi interview dan
presentasi grand design program ditetapkan sebagai penerima
Beasiswa Desamind 4.0 apabila sudah menandatangani kontrak
perjanjian.
4. Penyaluran Dana
a. Dana beasiswa pendidikan diberikan setiap dua bulan sekali pada
minggu keempat setelah penerima beasiswa memberikan project
report kepada mentor pada tiap bulan. Project report yang
dikirimkan oleh penerima beasiswa akan dilakukan evaluasi tim
panitia beasiswa.
b. Dana bantuan pengabdian akan diberikan melalui tiga termin
sesuai dengan durasi pemberian beasiswa.
c. Jika penerima beasiswa tidak memenuhi kewajibannya, maka
dana beasiswa pendidikan dan dana bantuan pengabdian tidak
dapat dicairkan (ditunda).
d. Dana beasiswa pendidikan dan dana bantuan pengabdian
disalurkan melalui rekening penerima beasiswa.
2. Pemberhentian
Pemberhentian Beasiswa Desamind 4.0 dihentikan apabila penerima
beasiswa:
a. Meninggal dunia/hilang akal.
b. Telah habis periode penerimaan beasiswa Desamind 4.0.
c. Memberikan data yang tidak benar.
d. Terpaksa mengundurkan diri atau tidak dapat melanjutkan
pendidikannya.
e. Tidak memenuhi ketentuan pemberian beasiswa Desamind 4.0.
f. Menerima sanksi akademik dari perguruan tinggi yang
bersangkutan.
g. Terlibat dalam kegiatan yang melanggar hukum.
4.0
Pemuda Berdaya, dari Desa untuk Indonesia
“Bila kaum muda yang telah belajar di sekolah dan menganggap dirinya
terlalu tinggi dan pintar untuk melebur dengan masyarakat yang bekerja
dengan cangkul dan hanya memiliki cita-cita yang sederhana, maka lebih
baik pendidikan itu tidak diberikan sama sekali" - Tan Malaka