Anda di halaman 1dari 5

UJIAN AKHIR SEMESTER

Organisasi Komputer

Nama : Imha Luchman


NIM : 2311600940
Kelas : XA

Magister Ilmu Komputer

Universitas Budi Luhur Jl. Ciledug Raya, Petukangan Utara, Jakarta Selatan, 12260.
DKI Jakarta, Indonesia.
SOAL

1. Pada awal perkembangan Processor, hampir semua pabrikan Processor menerapkan konsep CISC
tetapi dalam perkembangan kedepannya muncul konsep RISC yang menjadi landasan pembuatan
Processor tersebut. CISC dan RISC pada dasarnya adalah 2 konsep dasar untuk mengoperasikan
Processor dari segi pelaksanaan Instruksi yang saling melengkapi.
Jelaskan secara terstruktur :
a) Minimal 2 alasan yang mendasar, mengapa RISC muncul sebagai pelengkap dari CISC. Ulasan
yang diberikan hendaknya mengacu berdasarkan kecepatan komputasi, jumlah memori
atau kompleksitas sistem hardware internal Processor.
b) Untuk mengoptimalkan kerja dari Processor dengan konsep RISC maka dibuatlah mekanisme
pipelined. Mengapa pada konsep CISC mekanisme pipelined tidak dapat diterapkan.
Penjelasan yang diberikan hendaknya mengacu pada karakterstik dasar Processor.

2. Cache Memory tersusun dari material Transistor sedangakan DRAM yang digunakan pada Internal
Memory tersusun dari material Capasitor. Di dalam implementasinya kecepatan akses dari Cache
Memory adalah lebih cepat dibandingkan DRAM tetapi kapasitas DRAM lebih besar dari Cache
Memory. Jelaskan secara terstruktur :
a) Minimal 2 alasan utama mengapa DRAM tidak menggunakan komponen Transistor sebagai
material penyusunnya. Penjelasan yang diberikan hendaknya mengacu kepada karakteristik
fisik dari DRAM maupun Cache Memori dan mengacu pada interkoneksi DRAM dan Cache
pada sistem komputer secara keseluruhan.
b) 2 alasan yang mendasar, mengapa Cache Memory mempunyai kecepatan akses yang lebih
tinggi dibandingkan DRAM. Penjelasan yang diberikan hendaknya mengacu kepada konsep
dasar Cache Memory dan karakteristik dari Cache Memori itu sendiri.

3. Sistem hubung atau konektivitas antara Processor, Memory dan I/O didalam sistem komputer selalu
mengalami perubahan seiring dengan perubahan / perkembangan dari sistem komputer dari generasi
ke generasi.
Jelaskan secara terstruktur , 3 alasan yang mendasar mengapa harus ada perubahan pada sistem
konektivitas / hubungan antara Processor, Memory dan I/O tersebut. Penjelasan yang diberikan
hendaknya mengacu pada jumlah I/O yang mungkin muncul / ada pada setiap generasi komputer,
karakteristik data yang muncul pada setiap generasi komputer, kecepatan proses yang diinginkan
oleh setiap generasi komputer dan beban komputasi yang diharapkan dari setiap generasi
komputer.

4. Pada Modul Input / Output, kita mengenal sistem penyimpanan sementara pada Modul I/O tersebut
yang biasanya dikenal sebagai Buffer. Buffer ini mempunyai posisi yang cukup penting di dalam
mekanisme transfer data antara Modul I/O dengan Internal Memory. Dimana besar Buffer pada
Modul I/O satu dengan yang lainnya berbeda – beda tergantung dari kompleksitas Modul I/O yang
bersangkutan Jelaskan secara terstruktur :
a) 2 fungsi utama / dasar dari sistem Buffer tersebut sehingga harus ada pada setiap Modul Input
Output. Penjelasan yang diberikan hendaknya mengacu pada mekanisme kerja Modul I/O
dan karakteristik dasar Modul I/O.
b) Berapakah besar Buffer yang ideal untuk masing – masing Modul Input / Output yang ada
pada sistem komputer. Penjelasan yang diberikan hendaknya mengacu pada karakteristik
tranfer data Modul I/O dan karakteristik dasar Modul I/O.

5. Di dalam sistem komputer, komunikasi antara sistem I/O dan Processor biasanya menggunakan
mekanisme Interupsi atau mekanisme DMA Dimana kedua mekanisme ini mempunyai karakteristik
dan mekanisme kerja yang berbeda satu dengan yang lainnya. Jelaskan secara terstruktur :
a) 2 perbedaan yang mendasar, antara Interupsi dan DMA sehingga mekanisme transfer data
dengan mekanisme DMA lebih effisien dibandingkan dengan transfer data dengan
mekanisme Interupsi. Penjelasan yang diberikan hendaknya mengacu pada karaktristik
hardware dari I/O dan mekanisme kerja dari Interupsi / DMA
b) Sebuah I/O terkadang menggunakan Interupsi dan DMA secara bersamaan, pada kondisi
seperti apa Interupsi pada I/O tersebut digunakan dan pada kondisi seperti apa DMA pada I/O
tersebut digunakan. Penjelasan yang diberikan hendaknya mengacu pada karaktristik data
dari I/O, mekanisme kerja dari Interupsi / DMA dan kecepatan proses dari sistem komputer
secara keseluruhan

JAWABAN

1. (a) Alasan mengapa konsep RISC muncul sebagai pelengkap dari CISC:
• Processor CISC memiliki instruksi yang kompleks sehingga memerlukan banyak siklus clock
untuk mengeksekusi satu instruksi. Processor RISC dirancang untuk mengeksekusi instruksi
dasar dalam 1 siklus clock sehingga kecepatan komputasinya lebih tinggi.
• Processor CISC membutuhkan banyak logika kontrol di hardware untuk menjalankan instruksi
kompleksnya. Processor RISC hanya membutuhkan sedikit logika kontrol karena hanya
mengeksekusi instruksi dasar sehingga desain hardware-nya lebih sederhana.

(b) Pipelining tidak dapat diterapkan pada processor CISC karena:


• Instruksi CISC sangat bervariasi dan panjang sehingga sulit dipecah menjadi tahapan-tahapan
untuk pipeline.
• Antar instruksi CISC saling bergantung satu sama lain sehingga tidak bisa dieksekusi secara
paralel pada pipeline.
• Pipeline membutuhkan panjang instruksi yang fixed. Instruksi CISC panjangnya bervariasi
sehingga tidak cocok untuk pipelining.
Sementara itu, instruksi RISC standar dan sederhana sehingga mudah dipecah menjadi beberapa
tahapan untuk dieksekusi secara paralel pada pipeline. Oleh karena itu, pipelining sangat sesuai
diterapkan pada processor RISC.
2. (a) Alasan utama mengapa DRAM tidak menggunakan transistor sebagai material
penyusunnya:
• DRAM membutuhkan sel storage yang dapat menyimpan muatan listrik untuk mewakili data
1 dan 0. Kapasitor sesuai untuk kebutuhan ini karena dapat menyimpan muatan listrik.
Transistor kurang sesuai karena fungsi utamanya adalah sebagai saklar elektronik.
• DRAM membutuhkan sel storage dengan densitas tinggi agar kapasitasnya besar. Kapasitor
memiliki ukuran fisik yang kecil sehingga cocok untuk memenuhi kebutuhan densitas tinggi
ini. Ukuran transistor relatif lebih besar sehingga kurang optimal untuk kapasitas besar.

(b) Alasan utama mengapa Cache Memory memiliki kecepatan akses yang lebih tinggi
dibandingkan DRAM:
• Cache memory menggunakan transistor dan circuit yang lebih sederhana sehingga sinyal
listriknya tidak perlu melewati banyak komponen yang dapat memperlambat akses.
• Cache memory berada di dekat processor sehingga jarak tempuh sinyal listriknya lebih dekat
dan waktu aksesnya lebih cepat. Sementara DRAM berada di luar processor sehingga sinyal
listriknya menempuh jarak lebih jauh yang memperlambat akses.

3. Alasan mengapa harus ada perubahan pada sistem konektivitas/hubungan antara Processor,
Memory dan I/O pada setiap generasi komputer:
• Jumlah dan variasi perangkat I/O yang semakin banyak pada setiap generasinya. Misalnya
munculnya USB, bluetooth, wifi, yang memerlukan konektivitas baru agar dapat terhubung
dengan sistem.
• Karakteristik data yang semakin kompleks dan besar volumenya pada setiap generasi. Misal
video, audio, game yang memerlukan bandwidth konektivitas yang lebih tinggi agar transfer
datanya lancar.
• Kecepatan proses yang semakin tinggi di setiap generasi memerlukan konektivitas dengan
latency rendah dan kecepatan transfer tinggi agar tidak membuat bottleneck pada sistem.
Misal munculnya PCI Express menggantikan PCI konvensional.
Evolusi pada konektivitas sistem diperlukan untuk mengakomodasi perkembangan kemampuan
I/O, data, dan kecepatan proses pada setiap generasi komputer agar performa sistem tetap
optimal. Konektivitas harus disesuaikan dengan kebutuhan komputasi yang diharapkan.

4. (a) Fungsi utama buffer pada setiap modul I/O:


• Mengurangi gap kecepatan transfer data antara modul I/O dengan memory. Buffer
menampung sementara data saat terjadi perbedaan kecepatan.
• Mengurangi delay akses ke memory. Buffer menyimpan data sementara sehingga modul I/O
tidak perlu mengakses langsung ke memory setiap saat.
(b) Ukuran buffer yang ideal untuk masing-masing modul I/O:
• Keyboard: beberapa bytes saja sudah cukup karena kecepatan input rendah.
• Printer: sekitar 1 KB agar dapat menampung beberapa halaman text sekaligus sebelum
dicetak.
• Hard disk: sekitar 8-64 MB sesuai kecepatan transfer disk agar dapat menampung data
dalam jumlah besar.
• Jaringan: tergantung bandwidth, minimal sekitar 1 MB agar dapat menampung paket data
yang cukup besar.
• Graphics: sekitar 128-256 MB untuk menampung data gambar yang besar dan cepat.
Jadi, Semakin tinggi kecepatan transfer data modul I/O, buffer yang dibutuhkan juga semakin
besar.

5. (a) perbedaan mendasar interupsi dan DMA:


• Interupsi membutuhkan bantuan prosesor untuk mentransfer data sedangkan DMA
mentransfer data secara independen tanpa prosesor.
• Interupsi harus melalui beberapa langkah eksekusi instruksi oleh prosesor sedangkan
DMA langsung mentransfer data ke memory secara hardware.
DMA lebih efisien karena tidak membebani kerja prosesor dan proses transfer datanya
lebih sedikit.

(b) Kondisi penggunaan Interupsi dan DMA pada satu IO:


• Interupsi digunakan untuk transfer data kecil atau sederhana yang memerlukan
preprocessing oleh prosesor.
• DMA digunakan untuk transfer data dalam jumlah besar yang tidak memerlukan
preprocessing agar kecepatan transfernya tinggi.
• Interupsi cocok untuk data sederhana yang memerlukan otentikasi atau parsing oleh
prosesor, sedangkan DMA cocok untuk transfer data mentah dan dalam jumlah besar
agar throughput tinggi.

Anda mungkin juga menyukai