Anda di halaman 1dari 37

SKD

oleh: Septi Wulandari, S.Pd


SKD

Seleksi Kompetensi Dasar

Ø TES WAWASAN KEBANGSAAN (TWK)


• Jumlah soal è 30 Jumlah Soal è 110
• PG è 65 Waktu è 100 menit
• Penilaian è Benar = 5 ; Salah = 0
Passing Grade;
Ø TES INTELEGENSIA UMUM (TIU)
TWK è 65
• Jumlah soal è 35 TIU è 80
• PG è 80 TKP è 166
• Penilaian è Benar = 5 ; Salah = 0
JUMLAH è 311
Ø TES KARAKTERISTIK PRIBADI (TKP)
Nilai Tertinggi è 550
• Jumlah soal è 45
• PG è 166
• Penilaian è 1 – 5
KISI-KISI TWK

Tes Wawasan
Kebangsaan (TWK)
merupakan tes yang Tes Wawasan Kebangsaan terdiri dari:
dirancang untuk 1.Nasionalisme
mengukur
pengetahuan dan 2.Integritas
pemahaman seseorang 3.Bela Negara
tentang aspek-aspek
penting dalam konteks 4.Pilar Negara
kebangsaan suatu 5.Bahasa Negara
negara.
KISI-KISI TWK

Kisi – Kisi Tes Wawasan Kebangsaan (TWK) berdasarkan


PERMENPANRB No. 651 Tahun 2023;

a. Nasionalisme, dengan tujuan mampu mewujudkan kepentingan nasional melalui cita-cita


dan tujuan yang sama dengan tetap mempertahankan identitas nasional;

b. Integritas, dengan tujuan mampu menjunjung tinggi kejujuran, ketangguhan, komitmen


dan konsistensi sebagai satu kesatuan sikap untuk mencapai tujuan nasional;

c. Bela negara, dengan tujuan mampu berperan aktif dalam mempertahankan eksistensi
bangsa dan negara; dan

d. Pilar negara, dengan tujuan mampu membentuk karakter positif melalui pemahaman
dan pengamalan nilai-nilai dalam Pancasila, Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia dan Bhinneka Tunggal Ika

e.Bahasa Negara, dengan tujuan mampu menggunakan Bahasa Indonesia sebagai bahasa
persatuan yang sangat penting kedudukannya dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa,
dan bernegara.
TWK
PILAR NEGARA

Pilar negara è mampu membentuk karakter positif melalui pemahaman


dan pengamalan nilai-nilai dalam;
1. Pancasila
2. Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945
3. Negara Kesatuan Republik Indonesia
4. Bhinneka Tunggal Ika
PILAR NEGARA
PANCASILA

Sejarah Lahirnya Pancasila

29 April ‘45 22 Juni ‘45 7 Agustus ‘45


Dibentuk BPUPKI Masa Reses BPUPKI bubar
HUT Kaisar Hirohito Piagam Jakarta dibentuk PPKI

1 Maret ‘45 29 Mei – 1 Juni ’45 18, 19, 22 Agustus ‘45


10 – 17 Juli ‘45
Usul BPUPKI Sidang I BPUPKI Sidang PPKI
Sidang II BPUPKI
J. Kumachiki Dasar Negara Rancangan UUD
Harada Filsafat Negara Bentuk Negara

PM. Jepang, Jend.Koiso pada 7 Sept 1944 memberi janji kemerdekaan kepada
Indonesia
Tujuannya è Supaya rakyat mau membantu menghadapi perang melawan sekutu
PANCASILA

Kedudukan Pancasila
1) Pancasila sebagai Dasar Negara
2) Pancasila sebagai Pandangan Hidup Bangsa
3) Pancasila sebagai Ideologi Bangsa
4) Pancasila sebagai Jiwa & Kepribadian Bangsa Indonesia
5) Pancasila sebagai Sumber dari Segala Sumber Hukum di Indonesia
6) Pancasila sebagai Kepribadian Bangsa Indonesia
7) Pancasila sebagai Cita-cita dan Tujuan yang akan dicapai Bangsa Indonesia
8) Pancasila sebagai Perjanjian Luhur
9) Pancasila sebagai Falsafah Hidup
10) Pancasila sebagai Paradigma Pembangunan
11) Pancasila sebagai Sumber Nilai
P4

45 BUTIR PEDOMAN PENGHAYATAN DAN PENGAMALAN PANCASILA

Sila “Ketuhanan Yang Maha Esa”

1. Bangsa Indonesia menyatakan kepercayaannya dan ketakwaannya terhadap Tuhan Yang Maha
Esa.
2. Manusia Indonesia percaya dan takwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa, sesuai dengan agama dan
kepercayaannya masing-masing menurut dasar kemanusiaan yang adil dan beradab.
3. Mengembangkan sikap hormat menghormati dan bekerja sama antara pemeluk agama dengan
penganut kepercayaan yang berbeda-beda terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
4. Membina kerukunan hidup di antara sesama umat beragama dan kepercayaan terhadap Tuhan
Yang Maha Esa.
5. Agama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa adalah masalah yang menyangkut
hubungan pribadi manusia dengan Tuhan Yang Maha Esa.
6. Mengembangkan sikap saling menghormati kebebasan menjalankan ibadah sesuai dengan agama
dan kepercayaannya masing-masing.
7. Tidak memaksakan suatu agama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa kepada orang
lain.
P4

Sila “Kemanusiaan yang Adil dan Beradab”

1. Mengakui dan memperlakukan manusia sesuai dengan harkat dan martabatnya sebagai
makhluk Tuhan Yang Maha Esa.
2. Mengakui persamaan derajat, persamaan hak, dan kewajiban asasi setiap manusia, tanpa
membeda-bedakan suku, keturunan, agama, kepercayaan, jenis kelamin, kedudukan sosial, warna
kulit dan sebagainya.
3. Mengembangkan sikap saling mencintai sesama manusia.
4. Mengembangkan sikap saling tenggang rasa dan tepa selira.
5. Mengembangkan sikap tidak semena-mena terhadap orang lain.
6. Menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan.
7. Gemar melakukan kegiatan kemanusiaan.
8. Berani membela kebenaran dan keadilan.
9. Bangsa Indonesia merasa dirinya sebagai bagian dari seluruh umat manusia.
10. Mengembangkan sikap hormat menghormati dan bekerja sama dengan bangsa lain.
P4

Sila “Persatuan Indonesia”

1. Mampu menempatkan persatuan, kesatuan, serta kepentingan dan keselamatan bangsa dan
negara sebagai kepentingan bersama di atas kepentingan pribadi dan golongan.
2. Sanggup dan rela berkorban untuk kepentingan negara dan bangsa apabila diperlukan.
3. Mengembangkan rasa cinta kepada tanah air dan bangsa.
4. Mengembangkan rasa kebanggaan berkebangsaan dan bertanah air Indonesia.
5. Memelihara ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan
sosial.
6. Mengembangkan persatuan Indonesia atas dasar Bhinneka Tunggal Ika.
7. Memajukan pergaulan demi persatuan dan kesatuan bangsa.
P4

Sila “Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan


Perwakilan”

1. Sebagai warga negara dan warga masyarakat, setiap manusia Indonesia mempunyai kedudukan,
hak, dan kewajiban yang sama.
2. Tidak boleh memaksakan kehendak kepada orang lain.
3. Mengutamakan musyawarah dalam mengambil keputusan untuk kepentingan bersama.
4. Musyawarah untuk mencapai mufakat diliputi oleh semangat kekeluargaan.
5. Menghormati dan menjunjung tinggi setiap keputusan yang dicapai sebagai hasil musyawarah.
6. Dengan itikad baik dan rasa tanggung jawab menerima dan melaksanakan hasil keputusan
musyawarah.
7. Di dalam musyawarah diutamakan kepentingan bersama di atas kepentingan pribadi dan
golongan.
8. Musyawarah dilakukan dengan akal sehat dan sesuai dengan hati nurani yang luhur.
9. Keputusan yang diambil harus dapat dipertanggungjawabkan secara moral kepada Tuhan Yang
Maha Esa, menjunjung tinggi harkat dan martabat manusia, nilai-nilai kebenaran dan keadilan
mengutamakan persatuan dan kesatuan demi kepentingan bersama.
10. Memberikan kepercayaan kepada wakil-wakil yang dipercayai untuk melaksanakan
pemusyawaratan.
P4

Sila “Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia”

1. Mengembangkan perbuatan yang luhur, yang mencerminkan sikap dan suasana kekeluargaan
dan kegotong-royongan.
2. Mengembangkan sikap adil terhadap sesama.
3. Menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban.
4. Menghormati hak orang lain.
5. Suka memberi pertolongan kepada orang lain agar dapat berdiri sendiri.
6. Tidak menggunakan hak milik untuk usaha-usaha yang bersifat pemerasan terhadap orang lain.
7. Tidak menggunakan hak milik untuk hal-hal yang bersifat pemborosan dan gaya hidup mewah.
8. Tidak menggunakan hak milik untuk bertentangan dengan atau merugikan kepentingan umum.
9. Suka bekerja keras.
10. Suka menghargai hasil karya orang lain yang bermanfaat bagi kemajuan dan kesejahteraan
bersama.
11. Suka melakukan kegiatan dalam rangka mewujudkan kemajuan yang merata dan berkeadilan
sosial.
55
54
53
52
51
50
49
48
47
46
45
44
43
42
41
40
39
38
37
36
35
34
33
32
31
30
29
28
27
26
25
24
23
22
21
20
19
18
17
16
15
14
13
12
11
10
9
8
7
6
5
4
3
2
1
PANCASILA

1
Korupsi adalah tindakan penyalahgunaan kekuasaan atau posisi yang dimiliki
seseorang di dalam suatu institusi atau organisasi, baik itu di sektor publik
maupun swasta, untuk keuntungan pribadi atau golongan tertentu. Secara umum,
korupsi terjadi ketika seseorang yang memiliki kekuasaan atau wewenang
memanfaatkannya secara tidak sah atau melanggar hukum demi memperoleh
keuntungan pribadi, baik itu berupa uang, kekuasaan, atau keuntungan lainnya.
Korupsi tentu bertentangan dengan nilai Pancasila. Berikut ini yang merupakan
kegiatan melanggar sila Pancasila seperti ilustrasi tersebut adalah ….
A. Melakukan bullying terhadap orang yang memiliki perbedaan dengan kita
B. Membakar hutan guna membuka lahan sawit
C. Menyebarluaskan berita hoax ditengah-tengah kehidupan masyarakat
D. Memaksakan kehendaknya karena pendapatnya yang terbaik
E. Membunyikan klakson dengan keras di dekat rumah ibadah
55
54
53
52
51
50
49
48
47
46
45
44
43
42
41
40
39
38
37
36
35
34
33
32
31
30
29
28
27
26
25
24
23
22
21
20
19
18
17
16
15
14
13
12
11
10
9
8
7
6
5
4
3
2
1
PANCASILA

2
Tantangan penerapan Pancasila di era reformasi adalah menurunnya rasa
persatuan dan kesatuan di antara sesama warga bangsa. Menurunnya rasa
persatuan dan kesatuan ditandai dengan konflik antar daerah, dan tawuran antar
pelajar. Selain itu, tindakan kekerasan yang dijadikan sebagai alat untuk
menyelesaikan permasalahan. Padahal, adanya penerapan Pancasila pada masa
reformasi sebagai dasar negara diharapkan mampu memberikan kehidupan yang
lebih baik, sesuai cita-cita bersama. Menghadapi persoalan tersebut dibutuhkan
sikap warga negara yakni ….
A. Mempelajari sikap nasionalisme
B. Siap sedia berkorban demi bangsa negara
C. Mengutamakan kepentingan bangsa negara
D. Belajar dengan giat dan bersungguh-sungguh
E. Mengimplementasikan kemanusiaan yang adil dan beradab
PILAR NEGARA
UUD NRI TAHUN 1945

PENGERTIAN KONSTITUSI

Ø Konstitusi Arti Sempit; Hukum dasar yang memuat aturan pokok atau
aturan-aturan dasar negara.
Ø Konstitusi Arti Luas; Keseluruhan sistem aturan yang menetapkan dan
mengatur kehidupan kenegaraan melalui sistem pemerintahan negara
dan tata hubungan secara timbal balik.
Ø Konstitusi Tertulis ⟶ UUD Tahun 1945
Ø Konstitusi Tidak Tertulis (Konvensi) ⟶ Pidato Presiden setiap tanggal 16
Agustus
UUD NRI TAHUN 1945

SEBELUM SESUDAH
-PEMBUKAAN -PEMBUKAAN
-BATANG TUBUH -PASAL-PASAL
-16 BAB -21 BAB
-37 PASAL -73 PASAL
-65 AYAT -194 AYAT
-4 PASAL ATURAN PERALIHAN -3 PASAL ATURAN PERALIHAN
-2 AYAT ATURAN TAMBAHAN -2 PASAL ATURAN TAMBAHAN
-PENJELASAN
UUD NRI TAHUN 1945
UUD NRI TAHUN 1945

Hubungan antara Pembukaan UUD 1945


dengan Proklamasi 17 Agustus 1945

Berdasarkan sifat kesatuan antara pembukaan UUD 1945 dengan proklamasi


kemerdekaan 17 Agustus 1945, maka sifat hubungan antara pembukaan dengan
proklamasi adalah sbb:
1. Memberikan penjelasan terhadap dilaksanakannya proklamasi pada tanggal 17
Agustus 1945, yaitu menegakkan hak kodrat dan hak moral dari setiap bangsa akan
kemerdekaan
2. Memberikan penegasan terhadap dilaksanakannya proklamasi 17 Agustus 1945,
yaitu bahwa perjuangan gigih bangsa Indonesia dalam menegakkan hak kodrat dan
hak moral
3. Memberikan pertanggungjawaban terhadap dilaksanakan proklamasi 17 Agustus
1945, yaitu bahwa kemerdekaan bangsa Indonesia yang diperoleh melalui
perjuangan luhur, disusun dalam suatu Undang-Undang Dasar Negara Indonesia
UUD NRI TAHUN 1945

KONSTITUSI YANG PERNAH BERLAKU DI INDONESIA


Ø UUD 1945 (18 Agustus 1945 sd 27 Desember 1949)
Ø KONSTITUSI RIS (27 desember 1949 sd 17 agustus 1950)
Ø UUDS 1950 (17 Agustus 1950 sd 5 Juli 1959)
Ø UUD 1945 NASKAH ASLI (1959 – 1999)
Ø UUD NRI TAHUN 1945 (Hasil Amandemen)
UUD NRI TAHUN 1945

AMANDEMEN
Ø UUD 1945 dirubah dengan cara adendum
Ø Tidak mengubah Pembukaan UUD 1945
Ø Mempertahakan NKRI
Ø Mempertegas Presidensial
Ø Menjamin H A M lebih rinci
UUD NRI TAHUN 1945

LEMBAGA NEGARA
55
54
53
52
51
50
49
48
47
46
45
44
43
42
41
40
39
38
37
36
35
34
33
32
31
30
29
28
27
26
25
24
23
22
21
20
19
18
17
16
15
14
13
12
11
10
9
8
7
6
5
4
3
2
1
UUD NRI TAHUN 1945

4
Pasal 24 UUD Tahun 1945 mengatur berkaitan dengan kekuasaan kehakiman di
Indonesia. Salah satunya Pasal 24 ayat (1) UUD Tahun 1945 berbunyi "Kekuasaan
kehakiman merupakan kekuasaan yang merdeka untuk menyelenggarakan
peradilan guna menegakkan hukum dan keadilan". Implementasi dari ayat ini
sebagai berikut, kecuali ….
A. Kekuasaan kehakiman berada dalam pengaruh kekuasaan eksekutif atau
legislatif
B. Kekuasaan kehakiman harus mampu menyelenggarakan peradilan dengan adil
dan merata tanpa memihak kepada pihak tertentu
C. Pengadilan harus mampu memastikan bahwa hak-hak setiap individu
dilindungi dan dihormati
D. Pengadilan harus mampu memberikan keputusan yang adil berdasarkan
hukum dan bukti yang ada
E. Proses peradilan harus dapat dipertanggungjawabkan secara publik
55
54
53
52
51
50
49
48
47
46
45
44
43
42
41
40
39
38
37
36
35
34
33
32
31
30
29
28
27
26
25
24
23
22
21
20
19
18
17
16
15
14
13
12
11
10
9
8
7
6
5
4
3
2
1
UUD NRI TAHUN 1945

5
Amandemen merupakan salah satu upaya dalam mengembalikan sistem
pemerintahan dan pelayanan warga negara sesuai dengan substansi kehidupan
berbangsa dan bernegara. Faktor yang lebih banyak mendapat sorotan dalam
amandemen UUD 1945 adalah ....
A. Faktor tuntutan Politik yang dikuasai oleh kelompok tertentu sehingga
kebijakan terpusat pada kepentingan tertentu
B. Faktor tuntutan Ekonomi dalam negeri yang tidak stabil dan berdampak pada
krisis moneter 1998
C. Faktor tuntutan Sosial dimana terjadinya kesenjangan yang sangat jelas antara
masyarakat atas dan masyarakat bawah
D. Faktor tuntutan mahasiswa yang bergelora diseluruh pelosok Indonesia
menuntut pemerintah yang berjalan lengser dari jabatannya
E. Faktor tuntutan HAM yang tidak terpenuhi dalam pelaksanaan sistem
pemerintahan yang berkeadilan sejahtera
PILAR NEGARA
NKRI

Negara: Sebuah organisasi/badan tertinggi yang memiliki kewenangan untuk


mengatur perihal yang berhubungan dengan kepentingan masyarakat luas, serta
memiliki kewajiban untuk mensejahterakan, melindungi, dan mencerdaskan
kehidupan bangsa

Sifat Negara: MEMAKSA, MONOPOLI, TOTALITAS


Unsur Terbentuknya Negara;
ØUnsur Konstitutif
1)Rakyat
2)Wilayah
3)Pemerintah yang berdaulat

ØUnsur Deklaratif
1)De fakto
2)De Jure
55
54
53
52
51
50
49
48
47
46
45
44
43
42
41
40
39
38
37
36
35
34
33
32
31
30
29
28
27
26
25
24
23
22
21
20
19
18
17
16
15
14
13
12
11
10
9
8
7
6
5
4
3
2
1
NKRI

7
Tantangan dalam menjaga keutuhan NKRI internal sendiri dapat dipahami sebagai
segala bentuk gangguan yang berasal dari dalam negeri sehingga bisa
memunculkan potensi goyahnya kesatuan dan persatuan Negara Kesatuan
Republik Indonesia (NKRI). Berbagai gangguan yang ada tentu saja akan sangat
berdampak terhadap Negara Indonesia dalam melangkah maju.
Berikut ini yang bukan merupakan tantangan dalam menjaga keutuhan NKRI
internal yakni;
A. Keragaman masyarakat indonesia
B. Munculnya ideologi-ideologi separatisme
C. Kesenjangan sosial dan ekonomi di masyarakat
D. Meningkatnya kasus kriminalitas dan narkoba
E. Gangguan di wilayah perbatasan antar negara
55
54
53
52
51
50
49
48
47
46
45
44
43
42
41
40
39
38
37
36
35
34
33
32
31
30
29
28
27
26
25
24
23
22
21
20
19
18
17
16
15
14
13
12
11
10
9
8
7
6
5
4
3
2
1
NKRI

8
Hak dan Kewajiban merupakan sesuatu yang tidak dapat dipisahkan, akan tetapi
terjadi pertentangan karena hak dan kewajiban tidak seimbang. Bahwa setiap
warga negara memiliki hak dan kewajiban untuk mendapatkan penghidupan yang
layak, tetapi pada kenyataannya banyak warga negara yang belum merasakan
kesejahteraan dalam menjalani kehidupannya. Hal ini tentu menjadi persoalan
mendasar dari sejumlah persoalan yang ada di Indonesia.
Oleh sebab itu, setiap warga negara harus mampu memiliki sikap ….
A. Proaktif dan bertanggung jawab
B. Aktif reaktif terhadap kebijakan pemerintah
C. Memiliki kemandirian diri yang tinggi
D. Menjunjung tinggi semangat persatuan
E. Membina kerukunan antar bangsa
PILAR NEGARA
BHINNEKA TUNGGAL IKA

KALIMAT DARI: BAHASA JAWI KUNO


YAITU:

BHINNEKA : BERBEDA à REALITAS SOSIAL


TUNGGAL : SATU à CITA-CITA KEBANGSAAN
IKA : ITU

DIAMBIL DARI: KITAB SUTASOMA


DITULIS OLEH: EMPU TANTULAR
KERAJAAN MAJAPAHIT

PENCETUS: MUH. YAMIN


BHINNEKA TUNGGAL IKA

“Rwâneka dhâtu winuwus Buddha Wiswa,


Bhinnêki rakwa ring apan kena parwanosen,
Mangka ng Jinatwa kalawan Siwatatwa tunggal,
Bhinnêka tunggal ika tan hana dharma mangrwa”.

Ø Awalnya digunakan untuk mempersatukan umat Hindu Siwa dan umat Budha
selama masa kerajaan Majapahit.

Ø Diresmikan sebagai semboyan negara :


ü Tanggal 17/08/1950
ü PP No 99/1951
ü UUD 1945 PASAL 36A
BHINNEKA TUNGGAL IKA

PRINSIP – PRINSIP BHINNEKA TUNGGAL IKA

Ø Common denominator
Ø Tidak bersifat sektarian dan eksklusif
Ø Sifatnya universal dan menyeluruh
Ø Bersifat konvergen
Ø Pluralistik dan multikultural
Ø Semangat Gotong-Royong
55
54
53
52
51
50
49
48
47
46
45
44
43
42
41
40
39
38
37
36
35
34
33
32
31
30
29
28
27
26
25
24
23
22
21
20
19
18
17
16
15
14
13
12
11
10
9
8
7
6
5
4
3
2
1
BHINNEKA TUNGGAL IKA

9
Bhinneka Tunggal Ika merupakan semboyan negara Indonesia dan menjadi
identitas jati diri setiap warganya. Semboyan yang diusulkan oleh Mohammad
Yamin ini menjadi prinsip persatuan dan kesatuan Bangsa Indonesia. Sudah
seharusnya prinsip Bhinneka Tunggal Ika diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
Arti pentingnya semboyan Bhinneka Tunggal Ika bagi kehidupan berbangsa
bernegara yakni ….
A. Pendorong lahirnya nasionalisme di Indonesia
B. Mewujudkan kesejahteraan dan kemakmuran bangsa negara
C. Penyemangat untuk membangun Indonesia yang lebih maju
D. Benteng persatuan bangsa dan negara Indonesia di era globalisasi
E. Mewujudkan persatuan bangsa dan negara
55
54
53
52
51
50
49
48
47
46
45
44
43
42
41
40
39
38
37
36
35
34
33
32
31
30
29
28
27
26
25
24
23
22
21
20
19
18
17
16
15
14
13
12
11
10
9
8
7
6
5
4
3
2
1
BHINNEKA TUNGGAL IKA

10
Generasi muda Indonesia rentan terhadap disintegrasi, intolerir, dan diskriminasi
sesama bangsanya sendiri. Sebagai pengguna media sosial dengan intensitas
tertinggi, tentu saja pelajar rawan terhadap tindakan-tindakan diskriminatif
terhadap orang lain. Banyak pelajar yang tersugesti untuk melakukan tindakan
diskriminatif yang mengacu pada diskriminasi SARA. Berikut sejumlah upaya yang
dapat dilakukan warga negara untuk mencegah persoalan tersebut, kecuali ….
A. Mengadakan acara atau kampanye yang mempromosikan kebhinekaan dan
persatuan
B. Mengaplikasian budaya toleransi ke dalam kehidupan sehari-hari
C. Berpartisipasi aktif dalam menjaga keutuhan kewilayahan NKRI
D. Berpartisipasi aktif dalam membangun kesadaran akan pentingnya toleransi
E. Memantau dan melaporkan konten yang mengandung diskriminasi atau
provokasi di media sosial
TES WAWASAN KEBANGSAAN

WAJIB RANGKUM!!!
1. Sejarah Perkembangan
2. Nilai-nilai
3. Tokoh – Tokoh
4. Isi Pasal UUD 1945

Anda mungkin juga menyukai