Pertemuan 1 - TWK
Pertemuan 1 - TWK
Tes Wawasan
Kebangsaan (TWK)
merupakan tes yang Tes Wawasan Kebangsaan terdiri dari:
dirancang untuk 1.Nasionalisme
mengukur
pengetahuan dan 2.Integritas
pemahaman seseorang 3.Bela Negara
tentang aspek-aspek
penting dalam konteks 4.Pilar Negara
kebangsaan suatu 5.Bahasa Negara
negara.
KISI-KISI TWK
c. Bela negara, dengan tujuan mampu berperan aktif dalam mempertahankan eksistensi
bangsa dan negara; dan
d. Pilar negara, dengan tujuan mampu membentuk karakter positif melalui pemahaman
dan pengamalan nilai-nilai dalam Pancasila, Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia dan Bhinneka Tunggal Ika
e.Bahasa Negara, dengan tujuan mampu menggunakan Bahasa Indonesia sebagai bahasa
persatuan yang sangat penting kedudukannya dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa,
dan bernegara.
TWK
PILAR NEGARA
PM. Jepang, Jend.Koiso pada 7 Sept 1944 memberi janji kemerdekaan kepada
Indonesia
Tujuannya è Supaya rakyat mau membantu menghadapi perang melawan sekutu
PANCASILA
Kedudukan Pancasila
1) Pancasila sebagai Dasar Negara
2) Pancasila sebagai Pandangan Hidup Bangsa
3) Pancasila sebagai Ideologi Bangsa
4) Pancasila sebagai Jiwa & Kepribadian Bangsa Indonesia
5) Pancasila sebagai Sumber dari Segala Sumber Hukum di Indonesia
6) Pancasila sebagai Kepribadian Bangsa Indonesia
7) Pancasila sebagai Cita-cita dan Tujuan yang akan dicapai Bangsa Indonesia
8) Pancasila sebagai Perjanjian Luhur
9) Pancasila sebagai Falsafah Hidup
10) Pancasila sebagai Paradigma Pembangunan
11) Pancasila sebagai Sumber Nilai
P4
1. Bangsa Indonesia menyatakan kepercayaannya dan ketakwaannya terhadap Tuhan Yang Maha
Esa.
2. Manusia Indonesia percaya dan takwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa, sesuai dengan agama dan
kepercayaannya masing-masing menurut dasar kemanusiaan yang adil dan beradab.
3. Mengembangkan sikap hormat menghormati dan bekerja sama antara pemeluk agama dengan
penganut kepercayaan yang berbeda-beda terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
4. Membina kerukunan hidup di antara sesama umat beragama dan kepercayaan terhadap Tuhan
Yang Maha Esa.
5. Agama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa adalah masalah yang menyangkut
hubungan pribadi manusia dengan Tuhan Yang Maha Esa.
6. Mengembangkan sikap saling menghormati kebebasan menjalankan ibadah sesuai dengan agama
dan kepercayaannya masing-masing.
7. Tidak memaksakan suatu agama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa kepada orang
lain.
P4
1. Mengakui dan memperlakukan manusia sesuai dengan harkat dan martabatnya sebagai
makhluk Tuhan Yang Maha Esa.
2. Mengakui persamaan derajat, persamaan hak, dan kewajiban asasi setiap manusia, tanpa
membeda-bedakan suku, keturunan, agama, kepercayaan, jenis kelamin, kedudukan sosial, warna
kulit dan sebagainya.
3. Mengembangkan sikap saling mencintai sesama manusia.
4. Mengembangkan sikap saling tenggang rasa dan tepa selira.
5. Mengembangkan sikap tidak semena-mena terhadap orang lain.
6. Menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan.
7. Gemar melakukan kegiatan kemanusiaan.
8. Berani membela kebenaran dan keadilan.
9. Bangsa Indonesia merasa dirinya sebagai bagian dari seluruh umat manusia.
10. Mengembangkan sikap hormat menghormati dan bekerja sama dengan bangsa lain.
P4
1. Mampu menempatkan persatuan, kesatuan, serta kepentingan dan keselamatan bangsa dan
negara sebagai kepentingan bersama di atas kepentingan pribadi dan golongan.
2. Sanggup dan rela berkorban untuk kepentingan negara dan bangsa apabila diperlukan.
3. Mengembangkan rasa cinta kepada tanah air dan bangsa.
4. Mengembangkan rasa kebanggaan berkebangsaan dan bertanah air Indonesia.
5. Memelihara ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan
sosial.
6. Mengembangkan persatuan Indonesia atas dasar Bhinneka Tunggal Ika.
7. Memajukan pergaulan demi persatuan dan kesatuan bangsa.
P4
1. Sebagai warga negara dan warga masyarakat, setiap manusia Indonesia mempunyai kedudukan,
hak, dan kewajiban yang sama.
2. Tidak boleh memaksakan kehendak kepada orang lain.
3. Mengutamakan musyawarah dalam mengambil keputusan untuk kepentingan bersama.
4. Musyawarah untuk mencapai mufakat diliputi oleh semangat kekeluargaan.
5. Menghormati dan menjunjung tinggi setiap keputusan yang dicapai sebagai hasil musyawarah.
6. Dengan itikad baik dan rasa tanggung jawab menerima dan melaksanakan hasil keputusan
musyawarah.
7. Di dalam musyawarah diutamakan kepentingan bersama di atas kepentingan pribadi dan
golongan.
8. Musyawarah dilakukan dengan akal sehat dan sesuai dengan hati nurani yang luhur.
9. Keputusan yang diambil harus dapat dipertanggungjawabkan secara moral kepada Tuhan Yang
Maha Esa, menjunjung tinggi harkat dan martabat manusia, nilai-nilai kebenaran dan keadilan
mengutamakan persatuan dan kesatuan demi kepentingan bersama.
10. Memberikan kepercayaan kepada wakil-wakil yang dipercayai untuk melaksanakan
pemusyawaratan.
P4
1. Mengembangkan perbuatan yang luhur, yang mencerminkan sikap dan suasana kekeluargaan
dan kegotong-royongan.
2. Mengembangkan sikap adil terhadap sesama.
3. Menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban.
4. Menghormati hak orang lain.
5. Suka memberi pertolongan kepada orang lain agar dapat berdiri sendiri.
6. Tidak menggunakan hak milik untuk usaha-usaha yang bersifat pemerasan terhadap orang lain.
7. Tidak menggunakan hak milik untuk hal-hal yang bersifat pemborosan dan gaya hidup mewah.
8. Tidak menggunakan hak milik untuk bertentangan dengan atau merugikan kepentingan umum.
9. Suka bekerja keras.
10. Suka menghargai hasil karya orang lain yang bermanfaat bagi kemajuan dan kesejahteraan
bersama.
11. Suka melakukan kegiatan dalam rangka mewujudkan kemajuan yang merata dan berkeadilan
sosial.
PANCASILA
1 Kita sebagai masyarakat diharapkan untuk mempunyai sikap serta perilaku yang
positif. Yakni menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan sesuai dengan Pancasila.
Di bawah ini merupakan contoh sikap yang tidak sesuai dengan nilai-nilai
Pancasila yaitu....
A. Memperlakukan manusia atau orang lain sesuai dengan harkat dan
martabatnya sebagai makhluk ciptaan Tuhan YME
B. Mengakui persamaan derajat hak dan kewajiban asasi setiap manusia dengan
tidak membeda- bedakan suku, keturunan, agama, jenis kelamin, kedudukan
sosial, dan sebagainya.
C. Mengembangkan sikap saling mencintai sesama manusia, tenggang rasa, dan
tidak semena-mena terhadap orang lain.
D. Gemar melakukan gerakan kemanusiaan seperti tolong menolong terhadap
orang lain, memberi bantuan kepada yang membutuhkan, dan menolong
korban banjir dengan mengharap imbalan.
E. Menghargai hak asasi manusia seperti menghargai mereka kaum disabilitas
agar dapat memperoleh pekerjaan yang layak.
PANCASILA
Pada Maret 2020, terjadi peperangan antara dua suku yaitu suku Kwaelaga dan
2
suku Lama Tokan di Nusa Tenggara Timur yang disebabkan oleh perebutan tanah.
Peperangan tersebut telah menimbulkan korban jiwa di kedua belah pihak
padahal kedua suku tersebut berada dalam satu desa yang sama. Biasanya setiap
suku memiliki keterikatan yang sangat kuat sehingga masalah salah satu anggota
suku akan menjadi masalah semua anggoa suku. Jika tidak segera diselesaikan,
peperangan ini akan memicu konflik- konflik lain selanjutnya.
Ide pokok yang dibahas pada bacaan tersebut di atas bertentangan dengan nilai
Pancasila yaitu ….
A. Ketuhanan Yang Maha Esa
B. Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab
C. Persatuan Indonesia
D. Kerakyatan Yang Dipimpin oleh Hikmah Kebijaksanaan dalam
Permusyawaratan/Perwakilan
E. Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia
PILAR NEGARA
UUD NRI TAHUN 1945
PENGERTIAN KONSTITUSI
Ø Konstitusi Arti Sempit; Hukum dasar yang memuat aturan pokok atau
aturan-aturan dasar negara.
Ø Konstitusi Arti Luas; Keseluruhan sistem aturan yang menetapkan dan
mengatur kehidupan kenegaraan melalui sistem pemerintahan negara
dan tata hubungan secara timbal balik.
Ø Konstitusi Tertulis ⟶ UUD Tahun 1945
Ø Konstitusi Tidak Tertulis (Konvensi) ⟶ Pidato Presiden setiap tanggal 16
Agustus
UUD NRI TAHUN 1945
SEBELUM SESUDAH
-PEMBUKAAN -PEMBUKAAN
-BATANG TUBUH -PASAL-PASAL
-16 BAB -20 BAB
-37 PASAL -73 PASAL
-65 AYAT -194 AYAT
-4 PASAL ATURAN PERALIHAN -3 PASAL ATURAN PERALIHAN
-2 AYAT ATURAN TAMBAHAN -2 PASAL ATURAN TAMBAHAN
-PENJELASAN
UUD NRI TAHUN 1945
UUD NRI TAHUN 1945
AMANDEMEN
Ø UUD 1945 dirubah dengan cara adendum
Ø Tidak mengubah Pembukaan UUD 1945
Ø Mempertahakan NKRI
Ø Mempertegas Presidensial
Ø Menjamin H A M lebih rinci
UUD NRI TAHUN 1945
LEMBAGA NEGARA
UUD NRI TAHUN 1945
Berikut ini yang bukan isi dekrit 5 Juli 1959 adalah ....
A. Membubarkan Konstituante
B. Menetapkan berlakunya kembali UUD 1945
C. Tidak lagi memberlakukan UUD 1950
D. Membentuk MPRS dan DPAS dalam waktu yang sesingkat-singkatnya
E. Membentuk MPR dan DPA Gotong Royong
PILAR NEGARA
NKRI
ØUnsur Deklaratif
1)De fakto
2)De Jure
NKRI
Ø Awalnya digunakan untuk mempersatukan umat Hindu Siwa dan umat Budha
selama masa kerajaan Majapahit.
Ø Common denominator
Ø Tidak bersifat sektarian dan eksklusif
Ø Sifatnya universal dan menyeluruh
Ø Bersifat konvergen
Ø Pluralistik dan multikultural
Ø Semangat Gotong-Royong
BHINNEKA TUNGGAL IKA
WAJIB RANGKUM!!!
1. Sejarah Perkembangan
2. Nilai-nilai
3. Tokoh – Tokoh
4. Isi Pasal UUD 1945