Script Kabaret
Script Kabaret
BABAK 1
Narator: Bryan adalah seorang anak pintar, Dia selalu mendapatkan nilai tertinggi di kelas. Dia sangat ambisius
untuk mendapatkan hasil yang sangat diinginkannya.
*Lagu 1*
Narator: Di sisi lain, ada Nikita, sahabat Bryan. Dia juga tidak kalah pintar dengan Bryan.
*Lagu 1*
Latar 1: Sekolah (Nikita menghampiri Bryan)
Nikita : DUAR! Pagi, Bry
Bryan : Blehh gak kagett
Nikita : Dih gak asik lo
*lagu 2*
*Pelajaran terakhir*
Latar 2: kelas (semua anak duduk, guru ngajar)
Pak guru (maldini) : oke anak-anak, besok kita ada ulangan fisika yaa, pelajari dari catatan yaa
Lele: halah pak, isi ulangannya aja gak pernah ada di catetan. Minimal kalau nyuruh belajar dari catatan soalnya
ambil dari catatan juga lah pak
Murid 1: wah parah lele
Pak guru : Hahaha, sebelum protes, minimal bukumu diisi catatan juga lah
Satu kelas : CUAKKKSSS
*lagu 3*
*bel pulang*
Pak guru : Oke anak-anak, silakan kemas-kemas, jangan lupa belajar yaa
…
Deron : Ah, ini pasti Nikita sama Bryan yang nilainya paling tinggi
Murid 2 : Iya dong, kita beda kelas sama mereka. Jangan berharap dapat nilai paling tinggi deh
BABAK 2
Latar 5 : Kelas
Lele: ehh pinjem catetan lo dong ronn
Deron : Dih, gua juga mau belajar. Siapa suruh gak nyatet
Lele: ihhhh pinjem duluuu
Deron: gua jg mau belajarr
Nikita: mau pinjem catatan le
Lele: wahhhhh penyelamat watashiii, arigatouu
*lagu 7*
Murid 1 : Guyss, Pak Maldini udah mau datang. Buruan duduk!
Pak maldini: pagi anak anak
Semua murid: pagi pak
Pak maldini: sudah siap ulangan?
Lele: jelas belomm pakk
Pak maldini: okey siapin alat tulismu ya le
Lele: iyaa pakk
*Bryan lari di depan panggung, lalu naik ke panggung*
Bryan : Baiklah, demi Kembali…, Iya dah, tadi pagi aku dapet 66 di ulangan fisika, padahal aku sudah belajar
sampai berjam-jam. Bahkan aku gak makan, begadang, sampai telat lagi. Tuhan tidak adil sekali, orangtuaku
juga tidak mengerti Aku muak dan rasanya lebih baik pergi dan mati sendiri
*lagu 14*
Suara Asing : Haishh, bodoh sekali ini orang, pantesan nilainya 66. Kamu saja tidak bisa membagi waktu belajar, sampai
tidak makan lagi, udah gitu nyalahin Tuhan lagi. Ckckck. Kayaknya kamu perlu kaca biar kamu sadar deh
Bryan : HAHHH SUDAHLAH, KEMBALIKAN DIRIKU, AKU SUDAH BERCERITA TENTANG DIRIKU KAN??????
Suara Asing : kapan kamu akan sadarrrrrrrrrr? Dasar keras kepala. Baiklah sekarang lihat belakangmu
Nikita: hidup kamu bukan ditentukan oleh nilai bryan, kapan kamu sadar dan bersyukur dengan apa yang kamu
dapatkan. Manusia itu gak sempurna, ada kalanya kita di bawah ada kalalnya kita di atas
Bryan: lo gak akan paham, lo dengan enteng ngomong gini karna nilai lo lebih tinggi dari gua
Nikita: semua yang kita terima itu berkat dari Tuhan bryan
Bryan: tapi Tuhan gak adil
Nikita: jangan nyalahin Tuhan bryan, kamu yang harus bisa mengatur waktu dan rajin berdoa, jangan egois
*lagu 14*
Bryan: tapiii
*bryan terbangun*
Bryan: hah, Cuma mimpi ternyata. eh loh….. HEH HAMPIR TELAT INI
Bryan : /dalam hati: duh aku jadi gaenak sama nikita, udah menjauhi dirinya, padahal juga ini salahku/ ….
Bryan : Aku… Mau minta maaf… karna.. aku udah jauhin kamu karna nilai kamu jauh lebih baik dari aku
Nikita : …. Tidak apa apa kok, aku paham, mmm bagaimana kalau kita belajar bersama juga ?, dannn sudah lama kita
tidak gereja bersama yakan?
Nikita : Iyaaa dongg. Kita sudah berbaikan.. jadii mari kita menarii bersama
*Lagu ke16*
* Semua pemeran , pembuat skrip, Yang bantu Angkat Properti, Guru yang mendampingi menari bersama
~~END~~
Inti cerita:
>Bryan dan Nikita adalah 2 sahabat baik, mereka selalu bersama dan mendapatkan hasil yang memuaskan. lalu
saat mendekati Ujian pertengahan semester, Mereka berdua belajar untuk ujian, Nikita menggunakan metode
65% berdoa dan 35% belajar sedangkan Bryan menggunakan metode 90% belajar dan 10% berdoa, Bryan
terlalu fokus dengan belajar sehingga dia melupakan hal hal lainnya mulai dari berdoa, makan dll, hidupnya
hanya terpusat pada belajar agar dia memperoleh hasil yang bagus.
Tiba saatnya Ujian, Bryan dan Nikita mengerjakan ujian dengan sungguh sungguh, dan…saat memperoleh
hasil ujian, Bryan terkejut dengan hasil yang ia peroleh, kenapa nilai Nikita lebih tinggi dari pada dia??
Bryan kecewa dengan hasil ulangan nya yang lebih rendah dengan Nikita, padahal ia lebih rajin belajar dengan
Nikita.
Semenjak saat itu, Bryan menjadi orang yang agak sensitive dan suka marah marah. Lalu beberapa minggu
kemudian diadakan ujian mata Pelajaran kesukaan Bryan, dan dengan ujian inilah dia berambisi untuk balas
dendam atas kekalahan ulangan sebelumnya, dia bertekad untuk mendapat nilai lebih dari Nikita, dia belajar
sangat keras untuk ujian kali ini, saat sebelum ujian nya berlangsung Bryan juga sempat meremehkan Nikita.
Setelah selesai ujian alangkah terkejutnya Bryan karena nilainya lebih rendah dari Nikita, sampai sampai dia
merobek kertas ujian nya. Lalu dia pulang dengan emosi menggebu-gebu, tapi sesampainya dia dirumah, orang
tuanya malah bertanya nilainya, dan itu membuat Bryan gugup, sehingga berani membohongi kedua orang
tuanya tentang nilainya..
Bryan merasa frustasi, dia mulai menjauhi Nikita dan memiliki sedikit rasa kebencian pada dirinya sendiri
karena selalu kalah dari Nikita, dan lama kemudian Nikita mulai sadar kalau Bryan menjauhi nya, setiap dia
mengajak nya belajar atau pulang bersama pasti Bryan menolaknya dan Nikita terkadang melihat Bryan
melamun sendirian di samping pojok kelas.
Nikita sadar, mungkin karena nilai Bryan yang down berulang kali dan berada dibawahnya terus membuat
sahabatnya itu menjauhinya, hingga Nikita mencoba berkomunikasi dengan Bryan.
Nikita mendatangi rumah Bryan, Bryan terkejut melihat “mantan” sahabat nya itu datang, dia bertanya dengan
nada sinis “untuk apa kau datang kesini?” Nikita sudah tidak terkejut dengan tanggapan itu, dia bertanya pada
Bryan kenapa dia menjauhinya, apa karena nilainya yang down?? Padahal kalau karena itu, Nikita akan dengan
senang hati membantu Bryan belajar lagi.
Bryan disitu mulai bercerita kenapa dia menjauhi Nikita, sedang Nikita berusaha membujuk nya agar Kembali
berbaikan,