Anda di halaman 1dari 33

DOI: 10.25299/al-thariqah.2023.vol8(2).

14230 P-ISSN 2527-9610


E-ISSN 2549-8770

Pengembangan Booklet Pendidikan Islam sebagai


Media Edukasi dalam Meningkatkan Pemahaman
Moderasi Beragama Siswa

Anista Ika Surachman*

Sekolah Tinggi Agama Islam Pati, Pati, Jawa Tengah, Indonesia


Email : anistasurachman@gmail.com*

Abstract: This study aims to develop booklets as educational media in increasing


understanding of moderation and to find out the effectiveness of applying booklets as
educational media in increasing understanding of religious moderation in
SMA/MA/SMK students. This research is included in research and development or R&D
with the 4-D development model, namely define, design, develop and disseminate. The
results of the research show that the product developed is very feasible to use and
effective in increasing the understanding of religious moderation in SMA/MA/SMK
students. This is indicated by the results of the product feasibility test from the 3
experts including very feasible as evidenced by an overall average score of 3.50, the
assessment of the 3 PAI teachers shows that overall the product is very feasible with an
overall average value of
3.38. The application of booklets as an educational medium in increasing understanding
of religious moderation for SMA/MA/SMK students can be said to be effective. This can
be seen from the comparative test results with U Mann Whitney which showed that the
p-significance value for each variable was lower than the 5% significance level (p-value
<0.05).

Keywords: booklet, religious moderation, educational media

Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan booklet sebagai media


edukasi dalam meningkatkan pemahaman moderasi beragana dan mengetahui
efektivitas penerapan booklet sebagai media edukasi dalam meningkatkan pemahaman
moderasi beragama pada siswa SMA/MA/SMK. Penelitian ini termasuk dalam
penelitian dan pengembangan atau R&D dengan model pengembangan 4-D yaitu define,
design, develop, dan diseminasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa produk yang
dikembangkan sangat layak digunakan dan efektif dalam meningkatkan pemahaman
moderasi beragama pada siswa SMA/MA/SMK. Hal ini ditunjukkan dengan hasil uji
kelayakan produk dari 3 orang ahli termasuk sangat layak dibuktikan dengan skor rata-
rata keseluruhan sebesar 3,50, penilaian dari 3 orang guru PAI menunjukkan bahwa
secara keseluruhan produk sangat layak dengan nilai rata-rata keseluruhan sebesar
3,38. . Penerapan booklet sebagai media pendidikan dalam meningkatkan pemahaman
moderasi beragama bagi siswa SMA/MA/SMK dapat dikatakan efektif. Hal ini terlihat
dari hasil uji komparasi dengan U Mann Whitney yang menunjukkan bahwa nilai p-
significance masing-masing variabel lebih rendah dari taraf signifikansi 5% (p-
value<0,05).

Kata Kunci: booklet, moderasi beragama, media pendidikan

Jurnal Pendidikan Agama Islam Al-Thariqah Vol. 8, No. 2, Juli - Desember 2023
Received: 24 August 2023; Accepted 25 October 2023; Published 30 December 2023
DOI: 10.25299/al-thariqah.2023.vol8(2).14230 P-ISSN 2527-9610
E-ISSN 2549-8770

*Corresponding Author: anistasurachman@gmail.com


DOI: 10.25299/al- P-ISSN 2527-
9610

PENDAHULUAN tentunya pelajar ini menjadi sasaran


Indonesia merupakan salah satu potensial untuk masuknya kelompok
Negara yang termasuk Negara majemuk radikal dalam membujuk, mempengaruhi
dengan keanekaragaman agama, ras, suku, generasi muda untuk bergabung berjihad
budaya, bahasa, social maupuan politik. (Zada, et.al, 2016; Tambak, et al., 2023).
Keanekaragaman ini yang seringkali Hal ini juga selaras dengan yang
berbuntut pada berbagai konflik yang diungkapkan oleh Ali yang menyebutkan
terjadi (Akhmadi, 2019). Konflik inilah bahwa ketidakmampuan generasi muda
yang akhirnya memunculkan aksi-aksi dalam menyaring setiap informasi dan
kekerasan dan radikalisme yang muncul konten yang diakses menjadikan
dimasyarakat. Hal ini diperkuat pendapat menjadikan genarasi ini menjadi sasaran
Harahap, et. al (2023) yang menyebutkan doktrinasi radikalisme, ujaran kebencian,
bahwa faktanya, munculnya konflik antar kekerasan, bullying dan juga menjadi
komunitas disebabkan adanya korban hoax yang bersifat provokatif dan
keberagaman suku, agama, ormas, dan hasutan yang mengarah pada lunturnya
budaya. nilai-nilai budi pekerti luhur di
Dari berbabagai keanekaragaman masyarakat generasi muda (Ali, 2020;
ini, konflik yang mengatasnamakan Tambak et al., 2022).
agama seringkali menjadi pemicunya. Hasil survey Lembaga Kajian Islam
Suryadi dalam penelitiannya dan Perdamaian (LaKIP) Oktober 2010-
mengungkapkan bahwasanya gejala Januari 2011 menyebutkan hampir 50%
radikalisme muncul karena akibat pelajar setuju tindakan radikal. Farcha
pemahaman keagamaan yang literal Chiciek (2008) menyebutkan sejumlah
terhadap teks-teks keagamaan (Suryadi, Rohis di sekolah SMU menjadi
2022). Hal ini juga sesuai dengan yang tumbuhnya paham- paham radikal di
dikemukakan oleh Sulhan dalam Indonesia (Zada, et.al.,2016). Riset
penelitiannya yang menyebutkan dari terbaru tahun ini yang dilakukan oleh
sekian banyaknya konflik yang PKM UPI (Juni-Agustus 2021)
mewarnai negeri ini, konflik yang menyebutkan terdapat 44 siswa dari 100
membawa nama agama (Sulhan & siswa di Kota Bandung yang sudah
Muhammad, 2022). Prasojo dan teridentifikasi paham radikal yaitu 35%
Mustaqim juga menyebutkan bahwa radikal secara agama, 16% radikal ISIS
konflik atas nama agama mengalami dan Al-Qoida, 15% Islam garis keras, 4%
peningkatan setiap tahunnya (Prasojo & radikal secara idiologi dan 2% radikal
Mustaqim, 2023). Konflik agama di kriminal bersenjata (Harianto, 2023).
Indonesia biasanya dipicu oleh sikap Temuan di atas menunjukkan
keagamaan yang eksklusif dan sebagian generasi muda sudah mulai
perselisihan antar umat beragama terindikasi paham radikalisme.
tentang dukungan terhadap ummat yang Kementrian Agama sebagai leading
tidak dilandasi toleransi. Pemahaman sector moderasi beragama terus
yang dangkal mengenai “jihad” berupaya dalam penguatan nilai karakter
perjuangan dalam Islam sering kali moderat melalui jalur pendidikan. Hal ini
disalah artikan oleh kelompok radikal dikarenakan Pendidikan memiliki
untuk menyebarkannya ke masyarakat peranan pentig dalam menciptakan
terutama generasi muda seperti pelajar sumber daya manusia yang berkualitas
SMA sederajat. (Daryono, 2021). Sejumlah madrasah di
Jiwa-jiwa muda penuh gejolak Nusa Tenggara, Jawa dan Kalimantan
akan rasa keingintahuan tinggi, dijadikan sebagai percontohan proyek
pencarian jadi diri, pengakuan serta implementasi moderasi beragama di
terbatasnya pemahaman beragama yang sekolah. Institusi pendidikan sebagai
dimiliki,
23
DOI: 10.25299/al- P-ISSN 2527-
9610

tempat bernaung utama generasi muda pengembangan media booklet efektif


seharusnya tidak hanya mentransfer dalam meningkatkan hasil belajar siswa.
pengetahuan, tetapi juga mentransfer Dalam dunia pendidikan, booklet
karakter yang sesuai dengan nilai-nilai digunakan oleh sekolah untuk memberi
Pancasila tak terkecuali di daerah-daerah informasi dan sumber tambahan untuk
seperti di Kabupaten Pati. Kabupaten melengkapi pembelajaran yang dilakukn
Pati yang identik dengan kota santri oleh guru. Dalam konteks siswa sekolah
dimana perkembangan madrasah dan menengah seperti SMA/MA/SMK dimana
pondok pesantrenny tidak bisa karkateristik siswa pada jenjang ini
dipandang sebelah mata. Hal ini berada pada rentan usia 15-18 tahun
menunjukkan kabupaten ini berpotensi yang berada pada masa transisi dari
dalam pengimplementasian moderasi masa kanak-kanak ke dewasa dimana
beragama dalam rangka menguatkan pada tahapan ini bisa mempengaruhi
nilai- nilai karakter moderat bagi siswa. tahapan perkembangan selanjutnya.
Moderasi beragama merupakan Masa transisi ini dapat menimbulkan
cara pandang dalam beragama secara kecenderungan perilaku menyimpang
moderat, memahami dan mengamalkan karena pada masa ini kematangan
ajaran agama dengan tidak ekstrem. emosional individu belum sepenuhnya
Pentingnya pemahaman moderasi matang, artinya belum sepenuhnya bisa
beragama dalam dunia pendidikan mengendalikan perubahan emosi dan
tentunya dibutuhkan pengkontrolan perilaku yang dialami (Utami & Erfahmi,
terhadap kurikulum dan tenaga 2020). Hal inilah yang membuat booklet
pendidik. Edukasi mengenai pemahaman cocok diterapakan dalam penyampaian
moderasi beragama terhadap siswa informasi kepada pelajar SMA/MA/SMK,
dapat diintegrasikan dengan mata khusunya moderasi beragama.
pelajaran, seperti Mata Pelajaran PAI Karakteristik booklet sebagai media
ataupun kegiatan ekstrakulikuler terkait informasi, edukasi yang lebih tipis dari
organisasi keagaman. Pemilihan buku, lebih menekankan pada poin-poin
penggunaan media edukasi yang tepat apa yang akan sampaikan harapannya
sesuai karakter siswa diperlukan untuk booklet ini mampu mempengaruhi
menunjang penyampaian informasi perubahan pandangan sikap dan
edukatif, seperti penggunaan booklet. perilaku peserta didik dalam
Booklet merupakan media menjalankan agamanya.
komunikasi yang bertujuan Berdasarkan permasalahan yang
menyampaikan informasi, promosi, diuraikan, penelitian ini difokuskan pada
anjuran, ataupun larangan-larangan pada dua hal yaitu pengembangan
kepada khalayak. Karakter booklet berisi booklet Pendidikan Islam sebagai media
teks dan gambar, ringkas namun edukasi moderasi beragama siswa
informatif memiliki daya tarik sendiri SMA/MA/SMK dan mengetahui
dalam penyampaian edukasi terhadap efektifitasnya dalam meningkatkan
siswa. Pemanfaatan booklet sebagai pemahaman moderasi beragama siswa.
media pembelajan terbukti dapat Harapannya hasil dari penelitian ini
meningkatkan pemahaman peserta dapat dijadikan sebagai media edukasi
didik. Hasil penelitian Rahma Violla & dalam meningkatkan pemahaman
Reno Fernandes (2021:13) menunjukkan moderasi beragama siswa, khususnya
adanya peningkatan hasil belajar siswa SMA/MA/SMK, khususnya dalam
setelah menggunakan e-booklet. membentengi paham radikalisme di
Selanjutnya Avisha Puspita, Arif Didik sekolah.
Kurniawan & Hanum Mukti Rahayu
(2017) menunjukkan bahwa hasil

23
DOI: 10.25299/al- P-ISSN 2527-
9610

KONSEP TEORI meliputi asas visible (content mudah


Booklet sebagai Media Edukasi
Media edukasi /pembelajaran ini
ini seringkali digunakan sebagai alat
bantu oleh pendidik dalam mentranfer
ilmu pengetahuan yang sekiranya tidak
cukup dijelaskan hanya secara verbal.
Dengan adanya media pendukung
pembelajaran siswa lebih mudah dalam
menerima ilmu pengetahuan tersebut.
Penggunaan media pendidikan yang
tepat dan variatif tentunya dapat
mengatasi permaslahan siswa misalnya
seperti mengatasi sikap pasif siswa,
keterbatasan panca indra, ruang dan
waktu selama proses pembelajaran.
Melalui media pembelajaran ini dapat
membangkitkan semangat belajar,
memungkinkan terjadinya interaksi
langsung antara siswa dengan
lingkungan dan kenyataan, dan siswa
dapat belajar secara mandiri sesuai
dengan kemampuan dan minatnya. Salah
satu media edukasi yang bisa digunakan
yaitu booklet.
Booklet merupakan media
komunikasi yang bertujuan
menyampaikan informasi, promosi,
anjuran, ataupun larangan-larangan
kepada khalayak. Karakter booklet berisi
teks dan gambar, ringkas namun
informatif memiliki daya tarik sendiri
dalam penyampaian edukasi terhadap
siswa. Siswa akan lebih menyukai bacaan
dengan sedikit uraian dan banyak
gambar atau warna (Aqib, 2013). Melalui
gambar minat baca saya akan lebih
meningkat, karena dengan gambar dapat
membantu pembaca dalam berimajinasi
yang akan membantu individu dalam
meningkatkan kinerja ingatannya. Jika
kinerja ingatannya bagus tentu dalam
memahami materi yang disampaikan
akan lebih mudah.
Pengembangan booklet sebagai
media edukasi/pembelajaran tentunya
didasarkan pada prinsip-prinsip yang
perlu dipertimbangkan dalam
penyusunanya. Aqib (2013) menjelaskan
bahwa prinsip dalam menyusun booklet

23
DOI: 10.25299/al- P-ISSN 2527-
9610

dipahami), interesting (menarik moderat dalam beragama selalu


bagi pengguna), simple mengedepankan keseimbangan dalam
(sederhana), useful menjalankan ajaran agamanya, toleran
(kebermanfaatan), accourate antar sesama, menghargai dan
(tepat sasaran), legimate menghormati
kemajemukan yang ada.
(rasional) dan structured Dalam Islam, moderasi beragama ini
(tersusun rapi dan sistematis). dikenal dengan istilah wasathiyyah yang
Prastowo jmenjelaskan diartikan sebagai pilihan terbaik (Shihab,
bahwasanya langkah-langkah 2019). Wasathiyyah mengarah pada
dalam penyusunan booklet, makna adil, utama, pilihan atau terbaik
meliputi (1) judul; (2) materi dan seimbang antara dua posisi yang
pokok; (3) informasi pendukung berlawanan. Dalam kajian Islam
jelas; (4) lebih banyak gambar dari akademik,
pada teks; (5) isi sesuai kebutuhan
pengguna; (6) mudah dibawa
kemana-mana; dan (7) isi pesan
informasi lengkap (Prastowo,
2014). Berdasarkan pendapat
tersebut, maka dalam
mengembangkan booklet sebagai
media edukasi atau pembelajaran
harus memperhatikan beberapa
aspek seperti: Judul, Isi, Daftar
Pustaka yang mana isi booklet juga
harus mempertimbangkan aspek
kemudahan untuk dipahami,
materi yang disajikan terfokus dan
sistematis,
gambar/ilustrasi/simbol sesuai
dengan materi yang disajikan pada
setiap halaman. Selain itu, materi
dan desain juga harus
diperhatikan disesuaikan dengan
karakteristik pengguna.

Moderasi Beragama
Moderasi beragama muncul
sebagai salah satu upaya
pemerintah dalam menangkal
radikalisme yang marak terjadi di
negeri ini dengan
mengatasnamakan agama.
Moderasi beragama merupakan
cara pandang, sikap dan perilaku
individu dalam menjalankan ajaran
agamanya berada di tengah-
tengah, tidak berlebihan dan juga
tidak ektrem kanan ataupun kiri.
Orang yang mencerminkan sikap

23
DOI: 10.25299/al- P-ISSN 2527-
9610

Islam wasathiyyah disebut juga justy- prinsip tersebut yaitu tawassuth


balance Islam atau Islam seimbang, jalan (mengambil jalan tengah), tawazun
tengah atau middle way of Islam dan Islam (berkeseimbangan), i’tidal (lurus dan
sebagai kekuatan penengah dan tegas), tasamuh (toleransi), musawah
penyeimbang untuk bertindak sebagai (egaliter/persamaan penghargaan), dan
penengah dan penyeimbang. Islam yang shura (musyawarah).
moderat merupakan salah satu faktor Konteks moderasi beragama yang
kunci yang berkontribusi terhadap mengedepankan prinsip keseimbangan
peningkatan perdamaian dalam dan keadilan, maka dalam memahami
masyarakat Muslim (Zaduqisti, Esti, et al, penerapan moderasi beragama dalam
2020) pendidikan agama Islam, indikatornya
Dalam Al-Quran dan Hadist juga adalah pemahaman keagamaan yang
menunjukkan bahwa Islam adalah agama sejalan dengan penerimaan nilai, budaya
yang moderat. Al-Qur'an dan Hadits dan kebangsaan. Indikator dalam
beberapa abad yang lalu menawarkan moderasi beragama ada empat, yaitu
moderasi beragama, dimaknai sebagai komitmen kebangsaan, toleransi, anti
agama, mengambil posisi tengah dan kekerasan dan anti radikalisme, serta
seimbang, tidak ekstrim dan berlebihan. akomodatif budaya lokal. Adapun
Bahkan tidak dalam moderasi beragama penjelasannya sebagai berikut (Kemenag,
dalam masyarakat majemuk, tetapi lebih 2019).
mendalam dan universal (Nurdin, 2021). Komitmen kebangsaan merupakan
sikap individu yang menunjukkan
kesetiaan, loyalitas dan rasa
tanggungjawab terhadap negara tempat
tinggalnya. Dalam moderasi beragama,
komitmen kebangsaan menjadi indikator
penting untuk mengukur sejauh mana
cara pandang beragama individu atau
kelompok terhadap idiologi kebangsaan,
terutama Pancasila (Kemenag, 2019).
Munculnya ideologi seperti tuntutan
“Katakalah (Muhammad): "Wahai Ahli pendirian khilafah, yang secara tidak
kitab, janganlah kamu berlebih- langsung berpeluang mengganti sistem
lebihan (melampaui batas) dalam negara-bangsa dengan sistem khilafah
beragama dengan cara yang tidak (Nor Salam dan Jemi’an, 2020). Oleh
benar, dan janganlah kamu mengikuti karena itu, pemahaman agama dan
hawa nafsu orang-orang yang telah kebangsaan harus seimbang. Individu
sesat dahulunya dan mereka telah dengan komitmen kebangsaan yang kuat
menyesatkan kebanyakan manusia dan tentunya akan memperkokoh pertahanan
mereka sendiri tersesat dari jalan yang bangsa. Sebagai generasi muda penerus
lurus”. (QS. Al Maaidah: 77). masa depan bangsa tentunya sejak dini
sudah tertanam jiwa kebangsaan dan rasa
Implementasi moderasi beragama, nasionalis seperti:
tentunya didasari dengan prinsip-prinsip 1) Berperilaku yang mencerminkan
yang jelas agar tidak terjadi kesalah
nilai- nilai dalam Pancasila.
pahaman dalam memaknai moderasi
beragama. Abdul (2019: 10) menyebutkan 2) Menjaga Persatuan dan Kesatuan
prinsip-prinsip yang ada dalam moderasi 3) Cinta tanah air, “Hubbul Wathon Minal
beragama yang sesuai dengan konsep Iman” seperti taat aturan & hukum,
Islam Wasathiyah yaitu ada enam. Ke-6 bangga sebagai bangsa Indonesia
mengikuti & menghormati upacara
23
DOI: 10.25299/al- P-ISSN 2527-
9610

bendera, belajar dengan tekun, tersebut saling berkaitan. Kemenag (2019)


menjaga & melestarikan lingkungan meneyebutkan bahwa dalam konteks
(menjaga kebersihan, tidak
membuang sampah sembarangan,
tidak merusak fasilitas umum),
melestarikan dan memperkenalkan
budaya lokal dalam kanca nasional/
internasional, mengharumkan nama
bangsa dengan mengikuti kompetisi
nasional/ internasional.
Kedua yaitu toleransi. Toleransi
merupakan sikap perilaku individu dalam
menerima perbedaan, memperlakukan
orang lain dengan hormat, mengahargai
perbedaan cara pandang, kepercayaan
atau cara hidup. Dalam moderasi
beragama toleransi menjadi indikator
penting untuk mengukur sejauh mana
individu atau kelompok bersifat terbuka,
menerima, menghargai, menghormati
kemajemukan yang ada. Menerima dan
terbuka terhadap perbedaan tafsir ajaran
agamanya ataupun orang lain. Toleransi
beragama, menurut pemahaman Islam,
bukanlah untuk melebur terhadap
keyakinan masing-masing, bukan malah
berpindah agama dengan kelompok
agama yang berbeda, tetapi toleransi
dalam pengertian itu adalah mu'amalah,
interaksi social (Abror, 2020). Adapun
beberapa sikap toleran yang dapat
dilakukan oleh peserta didik yaitu
diantaranya
1. Menghormati dan menghargai teman
pemeluk agama/ajaran/kepercayaan
lain.
2. Tidak memaksakan ajaran agamanya
kepada teman lain.
3. Memberi kesempatan kepada teman
untuk menjalankan ibadahnya sesuai
dengan ajaran agamanya.
4. menjaga kerukunan antar umat
seagama ataupun antar umat
beragama.
5. Menerima dan menghormati perbedaan
tafsir ajaran agama.

Ketiga yaitu anti kekerasan dan


radikalisme, dimana saat ini ke-dua isu

23
DOI: 10.25299/al- P-ISSN 2527-
9610

moderasi beragama, hanya menekankan kebenaran normatif,


munculnya tetapi juga menerima praktik keagamaan
pemahaman radikal dan kekerasan yang dilandasi oleh kebajikan, lagi-lagi
sebagai bentuk akibat dari tentunya dengan syarat bahwa praktik
sempitnya cara pandang beragama. tersebut tidak; bertentangan dengan
Sikap dan ekspresi yang muncul prinsip-prinsip ajaran agama. Individu
untuk menunjukkan tidak yang akomodatif terhadap budaya local
menerimanya perbedaan yang ada tidak merasa malu atau terbebani dengan
dan terbuka untuk menerima budaya-budaya yang ada dilingkungan
perbedaan, terutama perbedaan masyarakat sekitar,
tafsir ajaran agama.
Kekerasan tidak hanya dalam
bentuk fisik saja, tetapi juga dalam
bentuk kekerasan verbal. Kata-kata
kotor, menghina dan juga ujaran
kebencian juga termasuk dalam
aksi kekerasan dalam bentuk
verbal. Sementara radikalisme
merujuk pada sutu idiologi atau
aksi ektrem yang bertujuan untuk
merubah sistem masyarakat secara
drastis dengan cara-cara yang
ektrem dan juga kekerasan.
Kemenag, 2019 dalam bukunya
Membentengi Sekolah dari
Radikalisme menjelaskan bahwa
ciri-ciri indikasi terpapar paham
radikalisme diantaranya selalu
mengatasnmakan Tuhan dalm
setiap aksinya, Islam adalah satu-
satunya salusi, merasa paling
benar, solid dan militan,
menghalalkan segala cara bahkan
rela berkorban jiwa dan harta
Keempat yaitu Sikap
Akomodatif Budaya Lokal.
Indikator ini digunakan untuk
mengukur sejauhmana kesediaan
individu atau kelompok untuk
menerima praktik amaliah
keagamaan yang mengakomodasi
kebudayaan lokal dan tradisi yang
ada (Kemenag, 2019). unsur
budaya menjadi bagian dari
individu dalam menjalankan ajaran
agama. Kemenag (2019)
menyebutkan bahwa Tradisi
keagamaan yang tidak kaku
ditandai antara lain dengan
kerelaan untuk menerima praktik
dan perilaku keagamaan yang tidak
23
DOI: 10.25299/al- P-ISSN 2527-
9610

melainkan akan ikut melestarikan selama


METODE PENELITIAN
tidak bertentangan dengan prinsip pokok
Penelitian ini termasuk dalam
ajaran agama yang dianutnya. Zaenal
penelitian dan pengembangan atau R&D
arifin (2019) perilaku yang dapat
(Research andDevelopment). Produk yang
dilakukan oleh peserta didik yang
akan dikembangkam yaitu booklet
mencerminkan akomodatif terhadap
sebagai media edukasi dalam
budaya local yaitu diantaranya mau
meningkatkan pemahaman moderasi
melestarikan budaya dan kesenian lokal,
beragama pelajar SMA/MA/SMK dengan
mengamalkan etos kerja warisan leluhur
model pengembangan 4-D yaitu define,
dan melestarikan warisan sastra leluhur.
design, develop dan disseminate (Winarni,
2018).

Gambar 1. Diagram Tahapan Penelitian dan Pengembangan Produk


menggunkana skor konversi skala-5
Subjek dalam penelitian ini adalah (Azwar, 2013).
siswa MA, SMA dan SMK di Kabupaten Statistik inferensia digunakan untuk
Pati. Objek dalam penelitian ini yaitu menguji keefektifan produk yang
pengembangan booklet sebagai media dikembangkan berupa bokklet
edukasi dalam meningkatkan pendidikan Islam sebagai media edukasi
pemahaman moderasi beragama pelajar moderasi beragama siswa SMA/MA/SMK
MA/SMA/SMK. Teknik pengumpulan untuk meningkatkan pemahaman
data menggunakan observasi,wawancara moderasi beragama pelajar
dan kuasioner. Teknik analisi data MA/SMA/SMK dengan menggunakan
dengan statistik deskripi dan statistik desain posttest only, Non-Equivalent
inferensia. Statistik deskripsi untuk Control Group Design dengan teknik
mendeskripsikan kelayakan produk dari analisis data uji t-test sample independent
hasil validasi ahli, penialian guru PAI, uji dengan U Mann Whitney.
keterbacaan produk dengan
23
DOI: 10.25299/al- P-ISSN 2527-
9610

Tabel 1. Konversi Skala-5


Interval Kriteria

X > 𝒙̅i + 1.5 SBi X > 3,25 Sangat layak/


Sangat Baik

𝒙̅i + SBi < X ≤ 𝒙̅i + 1.5 SBi 2,75 < X ≤ 3,25 Layak / Baik

𝒙̅i - 0.5 SBi < X ≤ 𝒙̅i + SBi 2,25 < X ≤ 2,75 Cukup
Layak/
Cukup Baik

𝒙̅i - 1.5 SBi < X ≤ 𝒙̅i – 0.5 1,75 < X ≤ 2,25 Kurang
SBi Layak/
Kurang Baik

X ≤ 𝒙̅i – 1.5 SBi X ≤ 1,75 Tidak Layak


/ Tidak Baik

HASIL DAN PEMBAHASAN PAI yang mewakili MA/SMK/SMA di


Seaca umum, penelitian ini Kabupaten Pati diperoleh informasi
bertujuan untuk menghasilkan produk bahwa masih terdapat 3 guru PAI (37,5%)
booklet Pendidikan Islam sebagai media yang belum pernah mengikuti seminar/
edukasi dalam meningkatkan pemahaman pelatihan/ workshop Moderasi Beragama.
moderasi beragama pelajar MA/ SMA/ Hal ini menunjukkan bahwa belum
SMK. Pengembangan booklet dilakukan semuanya guru PAI mengikuti seminar/
dengan menggunakan model 4-D (FourD pelatihan/ workshop Moderasi Beragama,
Models) yang terdiri tahap define baik yang diselenggarakan oleh pusat
(pendefinisian), design (perancangan), ataupun kabupaten. Hal ini juga selaras
develop (pengembangan) dan disseminate dengan apa yang diungkapkan oleh
(penyebaran). Kasubag TU Pelaksana Teknis moderasi
beragama kantor kementrian agama
Pengembangan Booklet Sebagai Media Kabupaten Pati yang mengungkapkan
Edukasi Dalam Meningkatkan bahwasnaay memeng untuk sosialisasi ke
Pemahaman Moderasi Beragama guru belum semuanya terlaksana, namun
Pelajar SMA/MA/SMK untuk tahun ini, untuk guru PAI negeri
dan seluruh kepala madrasah sudah
Define (pendefinisian) diadakan sosialisasi terkait moderasi
Tahap ini merupakan tahapan beragama.
analisis dan identifikasi masalah untuk Selanjutnya dari hasil analisis
memperoleh berbagai informasi yang kebutuhan siswa menunjukkan bahwa
berkaitan dengan produk yang akan pada dasarnya pembelajaran PAI yang
dikembangkan. Analisis awal dan akhir dilakukan oleh guru sudah
dilakukan dengan mewancarai guru PAI di mengintegrasikan anatara materi dalam
Kabupaten Pati dan stakeholder terkait. mata pelajaran terhadap moderasi
Pada dasarnya Guru PAI sudah beragama. Namun belum adanya sumber
mengetahui tentang apa itu moderasi belajar atau edukasi yang real yang dapat
beragama. Hasil wawancara dari 8 guru digunakan oleh siswa dalam memahami
moderasi beragama. Hingga saat ini belum

23
DOI: 10.25299/al- P-ISSN 2527-
9610
ada media khusus seperti booklet
yang

24
DOI: 10.25299/al- P-ISSN 2527-
9610

dapat membantu siswa sebagai sumber edukasi agar siswa mampu memahami
belajar, sumber edukasi untuk terkait moderasi, moderasi beragma dan
meningkatkan pemahaman moderasi juga moderasai beragama dalam Islam.
beragama khususnya bagi siswa
MA/SMA/SMK. Hal ini terlihat dari hasil Design
respons siswa yang diambil secara acak Desain atau perancangan yang
dari 40 peserta didik yang tersebar di dilakukan dengan tujuan untuk
kabupaten Pati diperoleh informasi 70% menyiapkan pedoman atau landasan
siswa belum pernah mengikuti sosialisasi dalam penyusunan booklet secara
moderasi yang diberikan oleh kementrian keseluruhan. Pemilihan format booklet
agama setempat/instansi terkait dan dikembangkan dengan bantuan software
sudah 98% siswa yang menyatakan correldraw. Adapun format yang
bahwa guru PAI sudah menanamkan nilai- digunakan dalam pengembangan booklet
nilai moderasi beragama kepada siswa. ini yaitu:
Selain itu informasi kebutuhan siswa ini 1. kertas yang digunakan yaitu A5
juga dilihat dari hasil pengetahuan siswa dengan format landscape
terkait moderasi beragama, dari 9 butir 2. Ukuran font dan jenis font
soal yang diberikan, diperoleh informasi disesuaikan dengan kebutuhan
dari 40 siswa yang mewakili materi pada booklet.
MA/SMA/SMK, dari 9 butir soal, diperoleh 3. Daya tarik, bagian sampul dibuat
skor tertinggi 7 sebanyak 4 siswa dengan dengan kombinasi warna, gambar/
skor terendah 2 sebanyak 4 siswa. Selain ilustrasi, bentuk, dan ukuran huruf
itu juga dapat dilihat bahwa dari 40 siswa yang menarik disesuaiakn dengan
yang mampu menjaawab benar di atas tema dan karakteristik pengguna.
50% ada 21 peserta didik (52,5%) 4. Ilustrasi gambar yang
sedangkan sisanya 48,2% masih dikembangkan disesuaikan dengan
menjawab benar di bawah 50% dari total kebutuhan materi dalam booklet
butir yang ada. Hal ini menunjukkan untuk setiap halamnya.
bahwa masih banyak siswa yang 5. Penyajian font, ilustrasi gambar,
pemahamnnya masih kurang. kombinasi warna dan simbol-
Analisis tugas berkaitan dengan simbol (icon) yang disajikan dibuat
pemetaan materi yang dikembangkan untuk memudahkan siswa.
dalam analsiis konsep. Efektifitas 6. Penyusunan materi diorganisasi-
penggunaan booklet sebagai media kan secara sistematis dan
edukasi dalam meningkatkan pemahaman berurutan, dan menggunakan
moderasi beragama siswa MA/SMA/SMK ruang kosong secara Proporsional.
dengan memberikan soal posttest terkait
pemahaman moderasi beragama. Analsis Rancangan awal dengan penyusunan
konsep berupa perumusan konsep peta kompetensi yang didasarkan pada
booklet moderasi beragama, dilakukan kompetensi dasar yang akan dicapai oleh
dengan cara mengidentifikasi hal-hal yang siswa. Adapun peta kompetensi dalam
akan disajikan dalam booklet yang pengembangan booklet ini yaitu terdiri
dikembangkan. Materi pokok dalam dari 3 konsep utama, yaitu:
booklet mengaju pada konsep moderasi 1. Konsep moderasi
beragama yang diterbitkan oleh 2. Moderasi beragama
kementrian agama RI. Tahap spesifikasi 3. Moderasi beragama dalam Islam.
tujuan edukasi dirumuskan terkait
indikator-indikator pembelajaran yanga Pada tahap ini dihasilkan Draf I yang
akan disajikan dalam media yang merupakan draf pertama hasil
dikembangkan. Dalam hal ini tujuan pengembangan. Adapan konsep
rancangan
24
DOI: 10.25299/al- P-ISSN 2527-
9610

awal booklet pendidikan Islam moderasi beragama.


beragama siswa MA/SMA/SMK sebagai
berikut: judul yang digunakan dalam Develop
booklet Booklet Pendidikan Islam Develop atau pengembangan. Tahap
“Edukasi Moderasi Beragama Siswa ini dilakukan untuk menghasilkan produk
MA/SMA/SMK”; rancangan booklet yang sudah direvisi berdasarkan masukan
meliputi, pendahuluan, isi, dan penutup; dan saran dari para ahli. Tahap
bab pendahuluan yang terdiri dari kata pengembangan ini meliputi validasi ahli,
pengantar dan daftar isi; bab isi, terdiri penilaian dari guru PAI dan uji coba
dari 3-bab utama yaitu: Konsep moderasi: keterbacaan.
definisi, prinsip moderasi, perilaku Validator ahli dalam pengembangan
moderat; Konsep moderasi beragama: produk ini yaitu terdiri dari 3 orang ahli.
definisi, indikator moderasi beragama Secara keseluruhan ahli menilai bahwa
yang terdiri dari komitmen kebangsaan, booklet yang dikembangkan termasuk
toleransi, anti kekerasan dan radikalisme, sangat layak dan bisa diujicobakan.
dan akomodatif terhadap budaya local Namun demikian ada beberapa hal yang
beserta contoh implementasinya bagi perlu diperbaiki. Adapun rincian hasil dari
siswa; Moderasi Beragama dalam Islam: validasi/ penilaian dari ke-3 ahli/ expert
prinsip moderasi beragama dalam Islam tersebut yaitu sebagai berikut:
dan ukhuwah dalam konsep moderasi

Tabel 2. Hasil Penilaian Validator Ahli


Rerata
Aspek Kategori
Skor
Aspek Kelayakan Isi 3,52 Sangat Layak
Materi Aspek Kelayakan Penyajian 3,50 Sangat Layak
Aspek Kelayakan Bahasa 3,60 Sangat Layak
Sistematika Booklet 3,67 Sangat Layak
Desain Visualisasi Gambar/
Booklet Ilistrasi Booklet 3,39 Sangat Layak
Visualisasi teks booklet 3,33 Sangat Layak
Rerata Total 3,50 Sangat Layak

Berdasarkan hasil penelain ahli, diperoleh (Draf 1) sebagai berikut.


saran guna perbaikan produk tahap 1

Tabel 3. Saran/Masukan Validator Ahli


Ahli/ Saran/Masukan
Expert
I - Perlu diperkaya contoh kasus yang terjadi di masyarakat
- Karakter siswa dengan rok di atas lutut, bisa dibuat dibawah
lutut
- Tambahkan kutipan dari tokoh ulama Islam yang terkait
dengan moderasi bergama
II - Tambahkan dalil-dalil Al Quran dan Al Hadist tentang
perbedaan adalah sunatullah
- Gambar perilaku toleransi dimunculkan
- Gambar perilaku radikal/teroris/bom dimunculkan
III Lengkapi dengan contoh implementasi moderasi beragama
dikehidupan sehari-hari

24
DOI: 10.25299/al- P-ISSN 2527-
9610

Selain dari ahli, Draf I ini juga dinilai oleh diambil yaitu 3 orang guru yang
3 orang guru PAI yang mewakili mewakili MA, SMA dan SMK. Aspek
SMA/MA/SMK. Penilaian guru PAI juga penilaian yang dilakukan oleh guru PAI
diperlukan oleh peneliti sebagia bahan sama dengan ahli yaitu dari sisi aspek
masukan dalam pengembangan booklet. materi dan desain booklet. Hasil
Hal ini dilakukan mengingat booklet penelilaian guru PAI menyimpulkan
yang dikembangkan nantinya juga akan bahwa produk yang dikembangkan layak
digunakan oleh guru sebagai media diuuji cobakan ke siswa dengan ada
edukasi moderasi beragama beberapa perbaikan di dalamnya.
dilingkungan sekolahnya. Guru PAI yang

Tabel 4. Hasil Penilaian Guru PAI


Rerata Skor
Aspek Penilaian Kate-gori
Guru PAI
Sangat
3,44
Aspek Kelayakan Isi Layak
Aspek Kelayakan Sangat
Materi 3,56
Penyajian Layak
Sangat
3,33
Aspek Kelayakan Bahasa Layak
Sistematika Booklet 3,22 Layak
Visualisasi Sangat
Desain 3,28
Gambar/Ilistrasi Booklet Layak
Booklet
Visualisasi Sangat
3,44
Gambar/Ilistrasi Booklet Layak
Sangat
Rerata Total 3,38
Layak

Berdasarkan hasil penelain guru PAI, tahap 1 (Draf 1) sebagai berikut.


diperoleh saran guna perbaikan produk

Tabel 5. Saran/Masukan Guru PAI


Guru PAI Saran/Masukan/Komentar

I - Konstruksi warna booklet sedikit kurang kontras, sehingga daya tarik


pengguna menjadi kurang maksimal
- Hendaknya font disajikan dengan beberapa variasi, baik pilihan warna
maupun jenis font, agar perhatian pembaca tidak monoton, sehingga rasa
ingin tahu lebih tinggi (warna font lebih kontras lebih menarik)
- Pada teks-teks tertentu disetting justify untuk kesan rapi, misal pada kata
pengantar
II - Sudah bagus dan jelas dalam penyampaian materi pada booklet
III Konsep dapat disertai contoh konkrit dalam kehidupan sehari-hari peserta
didik

24
DOI: 10.25299/al- P-ISSN 2527-
9610

Berikut adalah bentuk revisi dari 2) Gambar ilustrasi siswa perempuan


saran yang diberikan oleh ahli. dengan mengenakan bawahan rok
a. Cover yang semula dikenakan di atas
1) Terkait penulisan judul yang lutut diganti dengan dibawah lutut.
semula “Booklet” diganti menjadi Hal ini mempertimbangkan aspek
“Booklet Pendidikan Islam” dari booklet ini yang difokuskan
mengingat booklet ini difokuskan pada Pendidikan Islam.
untuk pendidikan Islam.

Gambar 2. Draf I Desain Cover

Gambar 3. Revisi Tahap I Desain Cover

24
DOI: 10.25299/al- P-ISSN 2527-
9610

b. Tokoh ulama Islam terkait dengan Qur’an/Hadist tentang perbedaan


Moderasi Beragama dan dalil Al- adalah sunatullah

Gambar 4. Draf I Desain Kutipan Tokoh Nasionalisme

Pada halaman depan, desain perpecahan, namun untuk saling


awal sebagai pembuka yang diawali mengenal satu sama lain. Hal ini sudah
dengan kata-kata dari Bung Karno, tercantum dalam Al Qur’an dalam surat
namun pada revisi produk diganti Al-Hujarat:13. Selain itu juga
dengan mengedepankan aspek bahwa ditambahkan kutipan tokoh nasionalis
manusia sejak lahir sudah berbeda. tetapi juga dari ulama Islam yaitu K.H
Perbedaan ini bukan dijadikan bahan Abdurrahman Wahid.
untuk saling bermusuhan ataupun

Gambar 5. Revisi Tahap I Desain Kutipan Tokoh Nasionalisme

24
DOI: 10.25299/al- P-ISSN 2527-
9610

a. Kontras Warna dan Tata Tulis

Gambar 6. Draf I Desain Kata Pengantar

Gambar 7. Revisi Tahap I Desain Kata Pengantar

24
DOI: 10.25299/al- P-ISSN 2527-
9610

Gambar 8. Draf I Desain Moderasi Beragama

Gambar 9. Revisi Tahap I Desain Moderasi Beragama

24
DOI: 10.25299/al- P-ISSN 2527-
9610

c. Gambar/Ilustrasi Perilaku Toleransi di


Kalangan Pelajar

Gambar 10. Draf I Desain Contoh Perilaku Toleransi

Penambahan contoh gambar/


ilustrasi implementasi tolerasi dalam ditambhakan Hadist Rosulullah SAW
kehidupan sehari-hari yang dilakukan terkait dengan toleransi.
oleh peserta didik. Selain itu juga

Gambar 11. Revisi Tahap 1 Desain Perilaku Toleransi

24
DOI: 10.25299/al- P-ISSN 2527-
9610

Gambar 12. Revisi Tahap 1 Potret Perilaku Toleransi di Kalangan Pelajar

d. Gambar/Ilustrasi Perilaku Kekerasan & baik yang dilakukan oleh masyarakat


Radikalisme ataupun pelajar. Berikut adalah
Pada materi anti kekerasan dan gambar/ilustrasi terkait kasus yang
radikalisme ditambahkan materi terjadi di Indonesia.
terkait contoh tindakan kekerasan,
radikalisme dan terorisme yang ada di
Indonesia,

24
DOI: 10.25299/al- P-ISSN 2527-
9610

Gambar 13. Revisi Tahap 1 Kasus Kekerasan & Radikalisme di Indonesia

Berdasarkan hasil revisi tahap I diperoleh SMA, MA dan SMK dengan masing-maisng
Draf II yang selanjutnya dari daraf II diwakili oelh 3 orang siswa. Hasil secara
dilakukan uji keterbacaan siswa dilakukan keseluruahan menunjukkan bahwa poduk
dengan skala kecil. Uji ini diberikan termausk dlaam kategori sangat layak.
kepada 9 orang peserta didik yang
mewakili siswa
Tabel 6. Hasil Uji Keterbacaan Siswa
Aspek Rerata Keterangan

Kelayakan Isi 3,87 Sangat Layak

Aspek Kebahasaan 3,74 Sangat Layak

Aspek Penyajian 3,61 Sangat Layak

Komentar/catatan yang diberikan. untuk melakukan perbaikan


Hal ini yang dijadikan rujukan bagi peneliti pengambangan produk di tahap II.
Tabel 7. Komentar/Catatan Berdasarkan Uji Keterbacaan Siswa
Siswa Komentar/Saran Perbaikan
1 Mudah dipahami, tetapi desain dibagian anti kekerasan dan
radikalisme ada beberapa terkesan datar
2 -
3 Dapat menambah pengetahuan moderasi beragama
4 -
5 Mudah dipahami dan membantu dalam memahami moderasi
beragama, desainnya juga kekinian, tetapi untuk kutipan tokoh
dihalaman belakang bisa disesuaikan dengan desain-desain
sebelumnya
6 Bagus,informatif, desain menarik

25
DOI: 10.25299/al- P-ISSN 2527-
9610

7 Sangat membantu dalam memahami moderasi, tapi masih ada


beberapa halaman desain yang terlihat flat
8 Membantu memahami moderasi beragama
9 Sangat bermanfaat

Berikut adalah beberapa contoh revisi


poduk tahap II.

Gambar 14. Draf II Desain Anti Kekerasan & Radikalisme

Gambar 15. Revisi Tahap II Desain Anti Kekerasan & Radikalisme

25
DOI: 10.25299/al- P-ISSN 2527-
9610

Gambar 16. Draf II Desain Kasus Kekerasan & Radikalisme

Gambar 17. Revisi Tahap II Desain Kasus Kekerasan & Radikalisme

Berdasarkan hasil revisi tahap II, peserta didik siswa SMA, MA dan SMK.
diperoleh Draf III yang kemudian Dalam hal ini peneliti berkolaborasi
dilakukan uji lapangan atau bisa disebut dengan guru PAI dari sekolah-sekolah
juga dengan uji kelompok besar. Uji ini yang dijadikan objek penelitian. Uji
dilakukan dilakukan untuk melihat lapangan dilakkukan kepada 3 sekolah
efektifitas produk yang dikembangkan yang mewakili SMA, MA dan SMK di
dalam meningkatkan pemahaman Kabupaten Pati, yaitu di SMA N 1 Juwana,
moderasi beragama siswa SMA/MA/SMK. SMK N 1 Pati, dan MA PIM Mujahidin
Draf-III ini yang kemudian diujicobakan Bageng.
ke

Tabel 8. Uji Statistik U-Mann Whitney


Aspek/ Kelompok Rerata P-value
Kontrol 34,295
Komitmen Kebangsaan Eksperimen 35,479 0,000
Kontrol 36,811
Toleransi Eksperimen 37,979 0,002

25
DOI: 10.25299/al- P-ISSN 2527-
9610

Anti Kekerasan & Kontrol 33,295


Eksperimen 34,990 0,000
Radikalisme
Kontrol 25,621
Akomodatif Budaya Lokal Eksperimen 26,240 0,007
Pemahaman Moderasi Kontrol 130,022
Beragama Siswa 0,000
Eksperimen 134,688
SMA/MA/SMK

Hasil uji U Mann Whitney moderat siswa seperti yang dicontohkan


menunjukkan nilai signifikansi-p pada di dalam booklet yang dikembangkan. Hal
masing-masing aspek menunjukkan lebih ini sesuai dengan hasil penelitian yang
kecil dari taraf signifikansi 5% (p-value < dilakukan oleh yang menyebutkan bahwa
0,05). Hal ini berarti bahwa terdapat perlunya lembaga Pendidikan dapat
perbedaan yang signifikan pemahaman menanamkan nilai-nilai moderasi Islam
moderasi beragama siswa pada kelas dimana anak mempunyai pola pikir dan
kontrol dan eksperimen. Rerata tingkah laku dengan ciri-ciri tawassuth,
pemahaman moderasi beragama baik tawazun dan i’tidal melalui pembelajaran
secara keseluruhan ataupun per indikator pendidikan agama Islam yang dilakukan
menunjukkan bahwa kelas eksperimen oleh guru (Saputra, Muhammad Nur
lebih tinggi dari pada kelas kontrol. Hal ini Adnan, et al, 2021). Guru yang memiliki
berarti bahwa dengan adanya peran sentral dalam proses pembelajaran
pengembangan booklet pendidikan Islam dapat menggunakan booklet ini sebagai
yang digunakan oleh guru PAI sebagai media dalam menanamkan nilai-nilai
media edukasi moderasi beragama dapat moderat serta pengamalan ajaran-ajaran
dikatakan efektif dalam meningkatkan agama Islam di sekolah.
pemahaman moderasi beragama siswa. Selain digunakan oleh guru sebagai
media edukasi penanaman nilai moderat
Desemination pada siswa, booklet ini juga dapat
Tahapan terakhir dalam dimasukkan dalam daftar koleksi
pengembangan yaitu desemination atau perpustakaan sekolah sebagai salah satu
penyebarluasan. Desemination ini sumber bacaan bagi siswa khususnya
dilakukan pada sekolah yang menjadi terkait dengan bagaimana menanamkan
kolaborator dalam penelitian yang peneliti nilai-nilai moderat dikalangan pelajar. Hal
lakukan. Booklet yang dikembangkan ini sesuai dengan pendapat Tambak
dalam bentuk media cetak yang (2021) yang menyebutkan bahwasanya
didalamnya memuat teks lebih ringkas dalam menghidupkan kebiasaan nilai-nilai
dengan bahasa yang komunikatif dan moderat di dalam sekolah, pustakawan
desain yang menarik ditujukan agar dapat mengusulkan daftar bacaan seperti
mudah dipahami oleh siswa dan buku dan majalah. Selain itu, karakteristik
menghindari rasa bosan ketika dibaca. booklet yang dapat dibaca kapan saja dan
Harapannya booklet ini dapat digunakan di mana saja, dapat membentuk
sebagai media edukasi moderasi kemandirian belajar siswa dalam
beragama siswa SMA/MA/SMK oleh guru, meningkatkan pemahaman mereka. Hal
khususnya guru PAI. sesuai dengan hasil penelitian yang
Guru dapat mensosialisasikan menyebutkan bahwa pengembangan e-
materi-materi yang terdapat dalam booklet dapat meningkatkan kemandirian
booklet atau mengimplementasikan belajar siswa (Sucipto, Rani & Silvia,
bahkan mengembangkan kegiatan- 2022). Dengan melihat karakteristik pada
kegiatan yang mencerminkan sikap booklet yang full colour dengan lebih
menonjolkan gambar daripada teks,

25
DOI: 10.25299/al- P-ISSN 2527-
9610
harapannya dapat

25
DOI: 10.25299/al- P-ISSN 2527-
9610

menarik minat baca siswa sehingga akan pemahaman konsep siswa (Hairoh &
mendorong siswa untuk Isnawati, 2022). Selanjutnya Prastiwi
mengilmpementasika apa yang ada mengungkapkan melalui hasil penelitian
didalamnya. bahwasanya media booklet dinyatakan
valid, praktis, dan efektif dalam
Efektifitas Penerapan Booklet Sebagai meningkatkan pemahaman siswa
Media Edukasi Dalam Meningkatkan (Puspita, et.al., 2020).
Pemahaman Moderasi Beragama Penggunaan booklet sebagai media
Pelajar SMA/MA/SMK edukasi tentunya dapat menyampaikan
Hasil analisis data pada tahapan informasi terkait dalam pendidikan
pengembangan menunjukkan bahwa terutama dalam proses pembelajaran.
pengembangan booklet sebagai media Booklet pendidikan Islam sebagai media
edukasi efektif dalam meningkatkan edukasi moderasi beragama siswa
pemahaman moderasi beragama siswa SMA/MA/SMK yang dikembangkan dapat
SMA/MA/SMK. Sehingga hipotesis dijadikan sebgaai media pembelajaran
penelitian bahwa penerapan booklet yang dapat digunakan baik secara mandiri
sebagai media edukasi efektif dalam ataupun kelompok. Karakteristik ukuran
meningkatkan pemahaman moderasi booklet yang lebih praktis dari buku,
beragama pelajar SMA/MA/SMK diterima. konten yang lebih ringkas yang disertai
Hal ini dibuktikan dari hasil uji komparatif dengan gambar/ilustrasi, desain yang
dengan U Mann Whitney yang menarik dan informatif membuat booklet
menunjukkan nilai signifikansi (p-value) mudah dibawa kemana-mana sehingga
pada masing-masing aspek lebih kecil dari dapat disesuiakan dengan karakteristik
taraf signifikansi 5% (p-value < 0,05). materi dan peserta didik abad-21.
Nilai rerata pemahaman moderasi Moderasi beragama menjadi salah
beragama siswa SMA/MA/SMK kelas satu alternatif yang solutif dalam
eksperimen lebih besar dari kelas control. mencegah upaya-upaya kekerasan atau
Pengembangan media dalam radikalisme yang mengatas namakan
pembelajaran sangatlah diperlukan oleh agama, terutama dewasa ini. Hal ini
guru tak terkecuali guru PAI untuk disampaikan oleh Mentri Pendidikan
terwujudnya pembelajaran yang Agama Yaqut Cholil Qoumas pada 27 Juli
berkualitas (Mulyadi, Nandang & Lukman, 2022 saat menjadi keynote speaker dalam
2023). Booklet sebagai media edukasi acara International Conference on
memiliki kelebihan diantaranya yaitu Religious Moderation. Mentri Agama
dapat menjangkau orang banyak, karena menegaskan bahwasanya moderasi
bentuknya yang praktis dan mudah beragama adalah salah satu solusi terbaik
dibawa kemana-mana (Bagaray,2016). saat ini dalam mengantisipasi potensi
Selain itu materi booklet yang lebih konflik di negara yang memiliki
banyak menggunakan gambar dari pada keragaman seperti Indonesia (Kemenag,
teks tentunya memberikan daya tarik 2023). Gagasan moderasi beragama yang
sendiri bagi siswa dan meudahkan siswa mengakui bahwa perbedaan dan
dalam meningkatkan pemahamnnya keberagaman itu melekat pada aspek
terkait informasi yang disampaiakn dalam ketetapan ilahi (sunnatullah) dan
booklet. Selain itu booklet yang berisi mendorong individu untuk mengamalkan
materi pembelajaran visual dapat keyakinan agamanya secara kontekstual,
meningkatkan pemahaman visual siswa maka apabila ini diterapkan, agama akan
sebesar 75-87%. Hasil penelitian ini berperan sebagai katalisator untuk
sejalan dengan penelitian Isnawati yang mendorong perdamaian dan
menyebutkan bahwa pengembangan meningkatkan nilai-nilai kemanusiaan
booklet efektif dalam meningkatkan (Muhlisin, Nur & Juwita, 2023).

25
DOI: 10.25299/al- P-ISSN 2527-
9610

Berdasarkan hal tersebut tentu ini


DAFTAR RUJUKAN
menjadi tantangan para pendidik
khususnya dalam menanamkan nilai-nilai
Abdul, Aziz Aceng. et.al. Implementasi
karakter moderat sejak dini, tak terkecuali
Moderasi Beragama dalam
untuk pelajar sekolah menengah atas.
Pendidikan Islam". Jakarta: Direktorat
Sutrisno yang mengungkapkan sejatinya
Jenderal Pendidikan Islam
ruang sekolah menjadi tempat
Kementerian Agama Republik
tersemainya gagasan kebangsaan,
Indonesia, 2019.
menanamkan nilai-nilai multikulturalisme,
Abror, Mhd. "Moderasi beragama dalam
membawa pesan agama dengan lebih
bingkai toleransi." Rusydiah: Jurnal
damai, dan menebarkan cinta pada
Pemikiran Islam 1.2 (2020): 143-155.
kemanusiaan (Sutrisno, 2019).
https://doi.org/10.35961/rsd.v1i2.17
4
PENUTUP Akhmadi, Agus. "Moderasi beragama
Hasil penelitian menunjukkan dalam keragaman Indonesia." Inovasi-
bahwasanya pengembangan booklet Jurnal Diklat Keagamaan 13.2 (2019):
sebagai media edukasi dalam 45-55.
meningkatkan pemahaman moderasi Ali, Nuraliah. "Measuring religious
beragama pelajar SMA/MA/SMK moderation among Muslim students
dinyatakan valid. Hali ini dikarenakan at public colleges in Kalimantan facing
hasil uji validasi produk dari ahli (expert) disruption era." INFERENSI: Jurnal
dalam kategori sangat layak baik pada Penelitian Sosial Keagamaan 14.1
aspek materi dan juga desain booklet. (2020): 1-24.
Hasil penelian yang dilakukan oleh Guru https://doi.org/10.18326/infsl3.v14i
PAI juga menyimpulkan bahwa booklet 1.1-24
moderasi beragama yang dikembangkan Ami, Mucharommah Sartika.
dalam kategori sangat layak. Penerapan ‘Pengembangan Buku Saku Materi
booklet sebagai media edukasi dalam Sistem Ekskresi Manusia Di SMA/MA
meningkatkan pemahaman moderasi Kelas XI’. BioEdu 1, no. 2 (2012): 10–
beragama pelajar SMA/MA/SMK dapat 13.
dikatakan efektif. Booklet ini bisa Aqib, Zaenal. Model-Model Media Dan
dijadikan sebagai salah satu media yang Strategi Pembelajaran Kontekstual
bisa digunakan sekolah ataupun guru, (Inovatif). Bandung: YRama Widya,
khususnya guru PAI dalam 2013.
mensosialisasikan moderasi beragama Azwar, Syaifudin. Metodologi Penelitian.
dan juga menanamkan nilai-nilai moderat Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2013.
kepada siswa. Karakter booklet yang Baragay, F. E. K., (2016). Efektivitas DHE
berwarna, lebih menonjolkan aspek Dengan Media Booklet dan Media Flip
desain/gambar pada setiap materinya Chart Terhadap Peningkatan
daripada teks, harapanya akan Pengetahuan Kesehatan Gigi dan
mempermudah bagi siswa dalam Mulut Siswa SDN 126 Manado. Jurnal
mewujudkan aksi nyata dalam e-Gigi Volume 4 Nomor 2. Hlm 76-82.
menerapkan nilai-nilai moderasi Daryono, Rihab Wit. "Validation and
beragama, baik dilingkungan sekolahnya Development of Video-Based Learning
ataupun masyarakat sekitar. Media to Increase Competency
Achievement in Civil Engineering
Education." Technium Education and
Humanities 1.1 (2021): 15-25.
https://techniumscience.com/index.p
hp/education/article/view/6125

25
DOI: 10.25299/al- P-ISSN 2527-
9610

Ghozali, Imam. Aplikasi Analisis Studies) 11.1 (2023): 207-236.


Multivariate Dengan Program IBM DOI: http://dx.doi.org/10.21043/qijis
SPSS 25 Edisi Ke-9. Universitas .v11i1.12677
Diponegoro, 2018. Mulyadi, Rahmat, Nandang Faturohman,
Harahap, Sumper Mulia, Fatahuddin Aziz and Lukman Nulhakim.
Siregar, and Darwis Harahap. "Tracing "Pengembangan Media Prezi Video
the Dynamic Spectrum of Religious dalam Pembelajaran Pendidikan
Moderation in the Local Custom of Agama Islam." Jurnal Pendidikan
North Sumatera." QIJIS (Qudus Agama Islam Al-Thariqah 8.1 (2023):
International Journal of Islamic 174-188.
Studies) 11.1 (2023): 65-102. DOI:https://doi.org/10.25299/al-
DOI: http://dx.doi.org/10.21043/qijis thariqah.2023.vol8(1).12563
.v11i1.16187 Mustakim, Zaenal, Fachri Ali, and Rahmat
Harianto, Eko. "Publication trends of Kamal. ‘Empowering Students as
journal articles about religious Agents of Religious Moderation in
moderation in recent years: Islamic Higher Education Institutions’.
Bibliometric analysis." Islamic Review: Jurnal Pendidikan Islam 7, no. 1 (30
Jurnal Riset dan Kajian Keislaman 11.2 June 2021): 65–76.
(2022): 125-138. https://doi.org/10.15575/jpi.v7i1.12
https://doi.org/10.35878/islamicrevi 333.
ew.v11i2.375. Nor, S. "Jemi’an. 2020. Pemikiran Tasawuf
Hoiroh, A’an Muhajar Mawaddatul, and Said Aqil Siroj. Dari Narasi Sufistik ke
Isnawati Isnawati. ‘Pengembangan Komitmen Kebangsaan." Tafáqquh:
Media Booklet Elektronik Materi Jurnal Penelitian dan Kajian
Jamur Untuk Meningkatkan Keislaman 1: 20-36.
Pemahaman Konsep Siswa Kelas X Nurdin, Fauziah. "Moderasi Beragama
SMA’. Berkala Ilmiah Pendidikan menurut Al-Qur’an dan Hadist." Jurnal
Biologi (BioEdu) 9, no. 2 (31 May Ilmiah Al-Mu ashirah: Media Kajian Al-
2020): 292–301. Qur'an dan Al-Hadits Multi
https://doi.org/10.26740/bioedu.v9n Perspektif 18.1 (2021): 59-70.
2.p292-301. http://dx.doi.org/10.22373/jim.v18i1
Kementrian Agama RI. Moderasi .10525
Beragama.Jakarta: Badan Litbang dan Prasojo, Zaenuddin Hudi, and Mustaqim
dikat Badan Kementrian Agama RI, Pabbajah. ‘Akomodasi Kultural Dalam
2019. Resolusi Konflik Bernuansa Agama Di
Kemenag. ‘Menag Sebut Moderasi Indonesia’. Aqlam: Journal of Islam
Beragama Salah Satu Solusi Terbaik and Plurality 5, no. 1 (15 March
Antisipasi Potensi Konflik’. 2023).
https://kemenag.go.id. Accessed 12 https://doi.org/10.30984/ajip.v5i1.1
June 2023. 131.
https://kemenag.go.id/nasional/men Prastowo, Andi. Panduan Kreatif Membuat
ag-sebut-moderasi-beragama-salah- Bahan Ajar Inovatif. Yogyakarta: Diva
satu-solusi-terbaik-antisipasi-potensi- Press, 2014.
konflik-hhdodu. Puspita, Avisha, Arif Didik Kurniawan, and
Muhlisin, Muhlisin, Nur Kholis, and Juwita Hanum Mukti Rahayu.
Rini. "Navigating the Nexus: "Pengembangan media pembelajaran
Government Policies in Cultivating booklet pada materi sistem imun
Religious Moderation Within State terhadap hasil belajar siswa kelas XI
Islamic Higher Education." QIJIS SMAN 8 Pontianak." Jurnal
(Qudus International Journal of Islamic Bioeducation 4.1 (2017).
https://doi.org/10.29406/524.
25
DOI: 10.25299/al- P-ISSN 2527-
9610

Saputra, Muhammad Nur Adnan, et al. doi:10.11591/ijere.v9i4.20677.


"Deradikalisasi Paham Radikal Di Sukenti, Desi, Syahraini Tambak, and
Indonesia: Penguatan Kurikulum Ermalinda Siregar. “Learning
Pendidikan Islam Berbasis Assessment for Madrasah Teacher:
Moderasi." Jurnal Pendidikan Agama Strengthening Islamic Psychosocial
Islam Al-Thariqah 6.2 (2021): 282- and Emotional Intelligence.” AL-
296. ISHLAH: Jurnal Pendidikan, vol. 13, no.
DOI: https://doi.org/10.25299/al- 1, 2021,
thariqah.2021.vol6(2).6109 doi:10.35445/alishlah.v13i1.552
Shihab, M. Quraish. Wasathiyyah Wawasan Sukenti, Desi, Syahrul Ramadhan,
Islam tentang Moderasi Beragama. Mukhaiyar Mukhaiyar, Syahraini
Lentera Hati Group, 2019. Tambak. "Writing Assessment
Sucipto, Sigit Dwi, Rani Mega Putri, and Construction for Madrasah Teacher:
Silvia Ar. "Development of E-Booklet Engaging Teacher Faith and Identity
Media to Improve Students’ Self- Processes." JPI (Jurnal Pendidikan
Regulated Learning." AL-ISHLAH: Indonesia) 11.3 (2022): 448-456.
Jurnal Pendidikan 14.3 (2022): 2823- https://doi.org/10.23887/jpiundiksh
2828. a.v11i3.40995.
https://doi.org/10.35445/alishlah.v1 Tambak, Syahraini, and Desi Sukenti.
4i3.1397 "Strengthening Islamic behavior and
Sulhan, Muhammad, and Muhammad Rizal Islamic psychosocial in developing
Januri. "ESENSI AGAMA DALAM professional madrasah
KONFLIK SOSIAL DI KABUPATEN teachers." Cakrawala Pendidikan:
POSO MENGGUNAKAN TEORI KARL Jurnal Ilmiah Pendidikan 39.1 (2020):
MARX: SEBUAH LITERATUR REVIEW 65-78. doi:10.21831/cp.v39i1.26001.
[THE ESSENCE OF RELIGION IN Tambak, Syahraini, Choirul Mahfud, Eva
SOCIAL CONFLICT AT POSO REGENCY Latipah, and Desi Sukenti.
USING THE THEORY OF KARL MARX: "Professional Madrasah Teachers in
A LITERATURE REVIEW]." Acta Teaching: The Influence of Gender and
Islamica Counsenesia: Counselling the Length of Certification of
Research and Applications 2.1 (2022). Madrasah Teachers." Dinamika Ilmu
https://jurnal.pabki.org/index.php/ai 21.2 (2021):
ccra/article/view/171. 417-
Suryadi, Rudi Ahmad. ‘Implementasi 435. https://doi.org/10.21093/di.v2
Moderasi Beragama Dalam 1i2.3527
Pendidikan Agama Islam’ 20, no. 1 Tambak, Syahraini, Desi Sukenti, Yusuf
(2022). Hanafi, Rianawati Rianawati, and
Sutrisno, Edy. ‘Aktualisasi Moderasi Amril Amril. "How Does Learner-
Beragama Di Lembaga Pendidikan’. Centered Education Affect Madrasah
Jurnal Bimas Islam 12, no. 2 (27 Teachers' Pedagogic
December 2019): 323–48. Competence?." Journal of Education
https://doi.org/10.37302/jbi.v12i2.1 Research and Evaluation 6.2 (2022).
13. https://doi.org/10.23887/jere.v6i2.4
Sukenti, Desi, Syahraini Tambak, and 2119.
Charlina. “Developing Indonesian Tambak, Syahraini, et al. “Profesionalisme
Language Learning Assessments: Guru Madrasah: Internalisasi Nilai
Strengthening the Personal Islam Dalam Mengembangkan Akhlak
Competence and Islamic Psychosocial Aktual Siswa.” Jurnal Pendidikan
of Teachers.” International Journal of Agama Islam Al-Thariqah, 2020,
Evaluation and Research in Education, http://doi.org.10.25299/al-
vol. 9, no. 4, 2020, thariqah.2020.vol5(2).5885.
25
DOI: 10.25299/al- P-ISSN 2527-
9610

Tambak, Syahraini, Hamzah hamzah, Desi Sukenti, and Ermalinda Siregar. "Faith,
Sukenti, and Mashitha Sabdin. Identity Processes and Science-Based
"Internalization of Islamic Values in
Developing Students' Actual
Morals." JPI (Jurnal Pendidikan
Indonesia) 10.4 (2021): 690-709.
https://doi.org/10.23887/jpi-
undiksha.v10i4.30328
Tambak, Syahraini, Hamzah Hamzah, M.
Yusuf Ahmad, Erma Linda Siregar,
Desi Sukenti,Mashitah Sabdin, and
Ratu Bai Rohimah. "Discussion
method accuracy in
Islamic higher education: the
influence of gender and teaching
duration." Jurnal Cakrawala
Pendidikan 41.2 (2022): 507-520.
https://doi.org/10.21831/cp.v41i2.4
0644
Tambak, Syahraini, M. Yusuf Ahmad, Amril
Amril, Desi Sukenti, Hamzah Hamzah,
and St. Marwiyah. “Madrasa Teacher
Professionalism: Effect of Gender and
Teaching Experience in Learning.”
International Journal of Evaluation
and Research in Education 11.3
(2022):
1490-1499.
https://doi.org/10.11591/ijere.v11i3.
22539.
Tambak, Syahraini. "The method of
counteracting radicalism in schools:
Tracing the role of Islamic religious
education teachers in
learning." MIQOT: Jurnal Ilmu-ilmu
Keislaman 45.1 (2021): 104-126.
http://dx.doi.org/10.30821/miqot.v4
5i1.761
Tambak, Syahraini, M. Yusuf Ahmad, and
Desi Sukenti. "Strengthening
Emotional Intelligence in Developing
the Madrasah Teachers’
Professionalism (Penguatan
Kecerdasan Emosional dalam
Mengembangkan Profesionalisme
Guru Madrasah)." Akademika 90.2
(2020).
https://doi.org/10.17576/akad-
2020-9002-03
Tambak, Syahraini, M. Yusuf Ahmad, Desi

25
DOI: 10.25299/al- P-ISSN 2527-
9610
Project Learning Methods for Erfahmi. "FENOMENA REMAJA
Madrasah Teachers." AL- DALAM MASA
ISHLAH: Jurnal Pendidikan TRANSISI." Serupa The Journal of Art
14.1 (2022): 203- Education 9.1 (2020): 11-21.
216. https://doi.org/10.24036/stjae.v9i1.1
https://doi.org/10.35445/alishlah.v1 07986
4i1.1184 Violla, Rahma, and Reno Fernandes.
Tambak, Syahraini. "The Method of ‘Efektivitas Media Pembelajaran E-
Counteracting Radicalism in Booklet Dalam Pembelajaran Daring
Schools: Tracing the Role of Untuk Meningkatkan Hasil Belajar
Islamic Religious Education Teachers Siswa Pada Mata Pelajaran Sosiologi’.
in Jurnal Sikola: Jurnal Kajian Pendidikan
Learning." MIQOT: Jurnal Ilmu- Dan Pembelajaran 3, no. 1 (30
ilmu Keislaman 45.1 (2021):
104-126.
Tambak, Syahraini, et al. "Problem-
based learning methods: Is it
effective for developing
madrasa teacher social
competence in teaching?."
Journal of Education
and
Learning
(EduLearn)17.3 (2023): 342-
353.
https://doi.org/10.11591/edu
le arn.v17i3.20796
Tambak, Syahraini, Mardhiyah
Hayati, and Mujahid Mustafa
Bahjat. "Academic Writing
Skills in Islamic Higher
Education: Engaging Inquiry-
based Learning Methods."
Jurnal Pendidikan Agama Islam
Al-Thariqah 8.1 (2023):
18-34.
https://doi.org/10.25299/al-
thariqah.2023.vol8(1).12882
Tambak, Syahraini, et al. "Teacher
Identity, Islamic Behavior, and
Project-Based Learning
Methods for Madrasah
Teachers: A Phenomenological
Approach." International
Journal of Islamic Educational
Psychology 4.1 (2023):

102-121.
https://doi.org/10.18196/
ijiep.v4i1.1 7396
Utami, Annisa Tri, and Erfahmi

26
DOI: 10.25299/al- P-ISSN 2527-
9610

September 2021): 13–23.


https://doi.org/10.24036/sikola.v3i1.
144.
Winarni, Endang Widi. Teori dan Praktik
Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, PTK,
R & D. Bumi Aksara, 2021.
Zada, Khamami, Agus Muhammmad, and
Hasibullah Satrawi. Membentengi
Sekolah Dari Radikalisme. Direktorat
Jenderal Pendidikan Agama Islam
Kementrian Agama RI, 2016.
Zaduqisti, Esti, et al. "On being moderate
and peaceful: Why Islamic political
moderateness promotes outgroup
tolerance and reconciliation." Archive
for the Psychology of Religion 42.3
(2020): 359-378.
https://doi.org/10.1177/008467242
09312

26

Anda mungkin juga menyukai