Anda di halaman 1dari 3

Adolphus Hitler, atau yang biasa dikenal sebagai Adolf Hitler lahir pada tahun 1889

pada suatu kota kecil Austria-Hungary dari pasangan Alois Hitler dan Klara Hitler.
Sejak kecil, ayah dan ibu Adolf memberi pengasuhan yang begitu berbeda. Klara
adalah seorang ibu penyayang yang begitu memanjakan Adolf, sebaliknya Alois
adalah pria berwatak keras yang sering berseberangan pendapat dengan Adolf.

Akibatnya, Adolf tak jarang dimarahi dan dipukul ayahnya sendiri tiap kali
membangkang. Perubahan paling signifikan Adolf terjadi pada masa mudanya ketika
adiknya yang paling dia sayangi meninggal. Adolf menunjukkan perilaku aneh seperti
berbicara ke pohon dan sering menyendiri menatap bintang. Dia juga mengaku tidak
percaya kepada Tuhan dan agama lagi. Nilai-nilainya di sekolah juga menurun. Ini
tentu makin memancing amarah Alois yang kemudian memukulinya.

Selepas orangtuanya meninggal, Adolf terdampar sebagai tunawisma di ibukota yang


terkadang hanya menjual poster dan barang-barang sepele lain sebagai mata
pencaharian. Dari kehidupan yang sulit itu, Adolf pun mulai tertarik pada ide yang
menjurus fasisme. Dia mempelajari bahwa pada dunia ini terdapat struktur yang
mengaturpemeringkatan antar ras di mana ras Arya (ras asli Jerman) adalah yang
paling mulia, sedangkan Yahudi sebagai ras paling bawah (terhina).

Dalam perang dunia pertama, Adolf bergabung dalam tentara Jerman. Adolf
dilaporkan telah memberi pengabdian yang impresif dan merupakan tentara yang
pemberani. Dia harus dipulangkan karena mendapat luka yang lumayan berat dalam
suatu medan pertempuran.

Ketika dirawat, Adolf mempelajari bahwasanya Jerman telah menyerah pada Sekutu
dan harus membayar sejumlah denda yang besar. Inflasi dan pemerosotan ekonomi
di Jerman, wilayah yang mesti diambil alih secara paksa, menumbuhkan amarah
dalam diri Adolf. Kemarahan itulah yang mendorongnya memasuki suatu Partai
Sosialis di Jerman Pidatonya yang menggebu-gebu berhasil menarik perhatian
simpatisan sayap kanan ekstrem dan mengundangnya bergabung dalam National
Sozialistische atau yang biasa dikenal sebagai Nazi.
Dimulailah serangkaian kampanye Adolf mulai dari mengambil alih militer negara
hingga menjadi diktator kejam yang menewaskan jutaan nyawa tak bersalah.

Analisis:
Adolf Hitler benar-benar melakukan cara apa pun untuk menjadikan ras Arya sebagai
penguasa dunia. Kebencian dan pembantaiannya pada rakyat Yahudi dalam tragedi
Holocaust bukan hanya satu-satunya tindakannya yang dianggap brutal. Sebagai
catatan, Adolf memandang rakyatnya tak lebih dari sekadar alat untuk mencapai
tujuannya. Mereka yang berjenis kelamin laki-laki dipandang sebagai pasokan
tentara yang akan digunakan dalam rencana kampanye dan ekspansi militernya.
Sedangkan mereka yang perempuan dipandang sebagai wadah untuk dibuahi dan
penghasil bayi-bayi ras Arya yang sehat. Dalam suatu eksperimen, bahkan dikatakan
kalau Adolf mengumpulkan beberapa pemuda dan wanita berbadan bagus Jerman
yang sehat dalam satu ruangan untuk berhubungan badan. Tujuan eksperimen itu
adalah agar tercipta keturunan asli Jerman yang unggul.

1. Kebanggaan yang disalahartikan


Daerah yang Adolf tinggali dulunya sempat menjadi bagian dari Konfenderasi
Jerman, jadi sejumlah orang di sana secara bangga mengindentifikasi dirinya sebagai
ras Arya (penduduk asli Jerman), termasuk Adolf. Kebangaan ini memancing reaksi
keras dari sang ayah yang berujung pada pemukulan dan adu argumen
berkepanjangan.
2. Hobi yang dikecam
Sejak kecil, Adolf sudah menunjukkan minat pada bidang seni. Dia sering melukis
untuk mengekspresikan keresahannya di rumah. Namun, ketika hobi itu
memengaruhi kondisi belajarnya, sang ayah kembali menghukum Adolf dengan
memukulnya.
3. Bullying
Sikap Adolf yang begitu bangga menjadi ras Arya juga memancing perhatian teman-
teman satu sekolahnya semasa remaja. Adolf pun tak luput dari perundungan dan
ejekan.
4. Kekecewaan terhadap masyarakat
Selepas kekalahan negaranya pada perang, Adolf merasa tindakan pemerintah yang
menuruti permintaan musuh sebagai tindakan pengecut. Denda itu menyebabkan
kondisi perekonomian negara merosot begitu drastis dan menyebabkan angka
pengangguran serta kelaparan menukik tajam. Sementara itu, musuh sempat Adolf
lawan mati-matian justru menikmati kehidupan yang makmur dan sejahtera
menikmati hasil kerja Adolf dan rakyat Jerman lainnya secara cuma-cuma.

Faktor-faktor yang disebutkan di atas adalah sejumlah keresahan Adolf. Dalam teori
kepribadian Karen Horney, hal ini disebut sebagai Basic Anxiety. Basic Anxiety yang
diderita Adolf mendorongnya menjadi tiran yang tak termaafkan. Konflik masa lalu
yang tak terselesaikan menjerumuskannya pada perilaku neurotik berbasis
kemuliaan. Mengubah Adolf menjadi manifestasi kekejian, monster tak bernurani
yang akan melakukan segalanya agar Jerman dan ras Arya menjadi nomor satu di
dunia.

Anda mungkin juga menyukai