Anda di halaman 1dari 18

PEMERINTAH KABUPATEN LAHAT

DINAS KESEHATAN
UPT PUSKESMAS PAGAR AGUNG
Jl. Jend Ahmad Yani Kelurahan Pagar Agung Lahat 31417 Hp. 082376830905
Email: puskesmaspagaragung@gmail.com

KERANGKA ACUAN KEGIATAN MANAJEMEN FASILITAS


DAN KESELAMATAN UPT. PUSKESMAS PAGAR AGUNG
TAHUN 2022

I. Pendahuluan

Manajemen sarana (bangunan), prasarana, peralatan Puskesmas, dan


keselamatan dan keamanan lingkungan Puskesmas dilaksanakan sesuai ketentuan
peraturan perundangan-undangan. Sarana (bangunan), prasarana, peralatan
Puskesmas, dan keselamatan lingkungan dikelola dalam Manajemen Fasilitas dan
Keselamatan (MFK) sesuai dengan ketentuan peraturan perundangan-undangan
dan dikaji dengan memperhatikan manajemen risiko

Puskesmas yang merupakan suatu Unit Pelaksana Pelayanan Teknis Dinas


Kesehatan bertujuan untuk meningkatkan, memantapkan, dan mempertahankan
jangkauan dan pemerataan serta mutu pelayanan kesehatan dasar melalui Upaya
Kesehatan Masyarakat dan Upaya Kesehatan Perorangan menuju peningkatan
derajat kesehatan masyarakat yang optimal.

Salah satu sasaran yang hendak dicapai adalah terwujudnya Puskesmas


sebagai penggerak masyarakat agar mampu melindungi, memelihara, dan
meningkatkan kesehatan individu, keluarga dan masyarakat.

Dalam upaya menyediakan pelayanan yang bermutu maka Puskesmas


merumuskan salah satu misinya yaitu Meningkatkan sumber daya manusia yang
profesional sesuai dengan kopetensi serta memenuhi sarana dan prasarana untuk
melaksanakan pelayanan secara paripurna

MFK di Puskesmas melaksanakan program Manajemen Fasilitas dan


Keselamatan yang merupakan bagian dari komponen keselamatan dan keamanan
lingkungan fisik yang berupaya untuk mengelola semua resiko-resiko yang mungkin
terjadi di dalam pelayanannya dan mempertahankan kondisi aman bagi pasien,
keluarga, staf dan pengunjung.

Puskesmas sebagai Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama yang memberikan


pelayanan kepada masyarakat mempunyai kewajiban untuk mematuhi peraturan
perundangan yang terkait dengan bangunan, prasarana, peralatan Puskesmas dan
menyediakan lingkungan yang aman bagi pasien, pengunjung, petugas, dan
masyarakat.

II. Latar Belakang


Selama ini Puskesmas telah melaksanakan program Manajemen Fasilitas
dan Keselamatan, terutama pemeliharaan gedung, pemeliharaan peralatan,
pemeriksaan kesehatan karyawan, kesehatan lingkungan, penanggulangan
kebakaran, penanganan bahan dan limbah B3 dan lain-lain namun belum optimal dan
pada umumnya tidak diawali dengan identifikasi risikonya.
Pelaksanaan pemeliharaan fasilitas / peralatan sudah dilaksanakan, belum
didasarkan kepada pelaksanaan dan analisis resiko. Pemeriksaan fasilitas, uji fungsi
dan identifikasi resiko belum dilaksanakan secara optimal. Sehubungan hal-hal
seperti di atas dirasakan perlu untuk menyusun program Manajemen Fasilitas dan
Keselamatan dengan melaksanakan program MFK yang lebih komprehensif,
mengutamakan identifikasi resiko untuk keselamatan dan safety dari fasilitas yang
dimiliki Puskesmas sesuai standar-standar yang ditetapkan akreditasi .
Puskesmas perlu menyusun program manajemen fasilitas dan keselamatan
(MFK) untuk menyediakan lingkungan yang aman bagi pasien, petugas, dan
masyarakat. Program untuk keselamatan dirancang untuk mencegah terjadinya
cidera bagi pasien, petugas, pengunjung dan masyarakat akibat Keselamatan dan
Kesehatan Kerja (K3 / pmk 52 th 2018), seperti tertusuk jarum, tertimpa bangunan,
kebakaran, gedung roboh, dan tersengat listrik.
Program keselamatan bagi petugas terintegrasi dengan program
keselamatan dan kesehatan kerja. Area-area yang berisiko keamanan dan kekerasan
fisik perlu diidentifikasi dan dibuatkan peta, dipantau untuk meminimalkan terjadinya
insiden dan kekerasan fisik baik bagi pasien, petugas, maupun pengunjung yang lain.
Program untuk keamanan dengan menyediakan lingkungan fisik yang aman bagi
pasien, petugas, dan pengunjung Puskesmas perlu direncanakan untuk mencegah
terjadinya kejadian kekerasan fisik maupun cidera akibat lingkungan fisik yang tidak
aman seperti penculikan bayi, pencurian, dan kekerasan pada petugas. Agar dapat
berjalan dengan baik, maka program tersebut juga didukung dengan penyediaan
anggaran, penyediaan fasilitas untuk mendukung keamanan dan fasilitas seperti
penyediaan alarm, APAR, jalur evakuasi, titik kumpul, rambu-rambu mengenai
keselamatan dan tanda- tanda pintu darurat.
Bahan berbahaya beracun (B3) dan limbah B3 perlu diidentifikasi dan
dikendalikan secara aman. WHO telah mengidentifikasi bahan berbahaya dan
beracun serta limbahnya dengan katagori sebagai berikut: infeksius; patologis dan
anatomi; farmasi; bahan kimia; logam berat; benda tajam; Puskesmas perlu
menginventarisasi B3 meliputi lokasi, jenis, dan jumlah serta limbahnya disimpan.
Daftar inventarisasi ini selalu mutakhir (di-update) sesuai dengan perubahan yang
terjadi di tempat penyimpanan. Penyediaan TPS limbah B3 dan IPAL sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan.
Potensi terjadinya bencana di setiap daerah berbeda antara yang satu dan
yang lain. ( Identifikasi bencana). Puskesmas sebagai fasilitas kesehatan tingkat
pertama (FKTP) ikut bertanggung jawab untuk berperan aktif dalam upaya mitigasi
dan penanggulangan bila terjadi bencana baik internal maupun eksternal. Strategi
dan rencana untuk menghadapi bencana perlu disusun sesuai dengan potensi
bencana yang mungkin terjadi berdasarkan hasil penilaian kerentanan bahaya
(Hazard Vulnerability Assesment).
Program persiapan bencana disimulasikan (disaster drill) setiap tahun
secara internal atau melibatkan komunitas secara luas, terutama ditujukan untuk
menilai kesiapan sistem program manajemen bencana / disaster. (strategi
komunikasi jika terjadi bencana, manajemen sumber daya, penyediaan pelayanan
dan alternatifnya, identifikasi peran dan tanggung jawab tiap karyawan, dan
manajemen konflik yang mungkin terjadi pada saat bencana).
Setiap karyawan wajib mengikuti pelatihan / lokakarya dan simulasi dalam
pelaksanaan program tanggap darurat agar siap jika sewaktu-waktu terjadi bencana
yang diselenggarakan minimal setahun sekali. Debriefing adalah sebuah review yang
dilakukan setelah simulasi bersama peserta simulasi dan observer yang bertujuan
untuk menindaklanjuti hasil dari simulasi. Hasil dari kegiatan debriefing
didokumentasikan.
Setiap fasilitas kesehatan termasuk Puskesmas mempunyai risiko terhadap
terjadinya kebakaran. Program pencegahan dan penanggulangan kebakaran perlu
disusun sebagai wujud kesiagaan Puskesmas terhadap terjadinya kebakaran. Jika
terjadi kebakaran, pasien, petugas, dan pengunjung harus dievakuasi dan dijaga
keselamatannya. Yang dimaksud dengan sistem proteksi adalah penyediaan proteksi
kebakaran baik aktif mau pasif. Proteksi kebakaran aktif, contohnya APAR.
sedangkan proteksi kebakaran secara pasif, contohnya: jalur evakuasi, pintu darurat,
tempat titik kumpul aman.
Merokok berdampak negatif terhadap kesehatan, dan dapat menjadi
sumber terjadinya kebakaran. Puskesmas harus menetapkan larangan merokok di
lingkungan Puskesmas baik bagi petugas, pasien, dan pengunjung. Larangan
merokok wajib dipatuhi oleh petugas, pasien dan pengunjung, dan dilakukan
perbaikan terhadap pelaksanaannya.
Agar tidak terjadi keterlambatan atau gangguan dalam pelayanan pasien,
alat kesehatan harus tersedia, berfungsi dengan baik, dan siap digunakan setiap saat
diperlukan. Program yang dimaksud meliputi kegiatan pemeriksaan dan kalibrasi
secara berkala, sesuai dengan panduan produk tiap alat kesehatan. Dalam
Melakukan pemeriksaan alat kesehatan, petugas memeriksa antara lain: kondisi, ada
tidaknya kerusakan, kebersihan, status kalibrasi, dan fungsi alat. Alat kesehatan
dapat dilakukan recall oleh pemerintah dan/atau produsen dan/atau distributor akibat
adanya risiko keselamatan . Jika ada alat kesehatan yang dilakukan recall, harus
dilaksanakan penarikan agar tidak digunakan dan dipandu oleh prosedur yang baku.
Prasarana atau sistem utilisasi meliputi air, listrik, gas medis dan sistem
penunjang lainnya seperti panel listrik, perpipaan air dan lainnya. Dalam memberikan
pelayanan kesehatan pada pasien, dibutuhkan ketersediaan listrik, air dan gas medis,
serta prasarana lain, seperti panel listrik, perpipaan air, ventilasi, sistem jaringan dan
teknologi informasi, sistem deteksi dini kebakaran yang sesuai dengan kebutuhan
masing-masing Puskesmas. Program pengelolaan sistem utilitas perlu disusun untuk
menjamin ketersediaan dan keamanan dalam menunjang kegiatan pelayanan
Puskesmas. Sumber air adalah sumber air bersih dan air minum. Sumber air dan
listrik cadangan perlu disediakan untuk pengganti jika terjadi kegagalan air dan/ atau
listrik. Prasarana air, listrik, dan prasarana penting lainnya, seperti perpipaan air,
panel listrik, perlu diperiksa dan dipelihara untuk menjaga ketersediaannya untuk
mendukung kegiatan pelayanan pasien. Untuk prasarana air perlu dilakukan
pemeriksaan air bersih, termasuk pemeriksaan uji kualitas air secara periodik sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang- undangan.
Dalam rangka meningkatkan pemahaman, kemampuan, dan keterampilan
dalam pelaksanaan manajemen fasilitas dan keselamatan (MFK) perlu dilakukan
pendidikan petugas agar dapat menjalankan peran mereka dalam menyediakan
lingkungan yang aman bagi pasien, petugas, dan masyarakat. Pendidikan petugas
dapat berupa edukasi, pelatihan, dan in house training/workshop/lokakarya.
Pendidikan petugas sebagaimana dimaksud tertuang dalam rencana program
pendidikan manajemen fasilitas dan keselamatan.
Kegiatan ini diharapkan dapat memberikan dukungan pada tercapainya Visi,
Misi dan Tata Nilai UPT Puskesmas PagarAgung.
Adapun Visi, Misi dan Tata Nilai itu adalah :

VISI
Terwujudnya masyarakat hidup sehat secara mandiri

MISI
1. Meningkatkan sumber daya manusia yang profesional sesuai dengan
kopetensi.
2. Meningkatkan pelayanan yang efektif dan efisien
3. Meningkatkan peran serta masyarakat untuk hidup sehat secara mandiri
4. Memenuhi sarana dan prasarana untuk melaksanakan pelayanan secara
paripurna.

TATA NILAI “PRIMA”


1. Profesional
Memiliki kompetensi dan kemampuan dalam memberikan pelayanan
kesehatan yang terbaik.
2. Ramah
Memiliki sikap yang sopan dan santun kepada seluruh masyarakat dan
rekan kerja
3. Inisiatif dan Inovatif
Memiliki kemampuan untuk bekerja secara mandiri dengan ide-ide kreatif
serta memberi terobosan bagi peningkatan pelayanan kesehatan.
4. Malu
Memiliki budaya malu jika tidak melaksanakan tugas dengan sebaik-baiknya.
5. Akuntable
Memberikan pelayanan kesehatan sesuai pedoman dan standar pelayanan
yang ditetapkan, dapat diukur,dan dipertanggung jawabkan.

III. Tujuan
a. Umum
Menciptakan lingkungan kerja yang sehat dan aman bagi pasien dan karyawan
dalam lingkungan Puskesmas .
b. Khusus
1. Menyediakan fasilitas yang aman, efektif dan efisien.
2. Mengendalikan secara aman bahan dan limbah berbahaya yang ramah
lingkungan.
3. Menanggapi bila terjadi kedaruratan komunitas, wabah dan bencana.
4. Menjamin seluruh penghuni di Puskesmas aman dari kebakaran, asap atau
kedaruratan lainnya.
5. Menjamin ketersediaan dan berfungsi/laik pakainya peralatan medis.
6. Melindungi penghuni Puskesmas dari kejadian terganggunya,
terkontaminasi atau kegagalan sistem pengadaan air minum dan listrik.

IV. Kegiatan Pokok dan Rincian Kegiatan

Kegiatan besar Manajemen Fasilitas dan Keselamatan yang melaksanakan


program Manajemen Fasilitas dan Keselamatan dibuat dengan rincian kegiatan
sebagai berikut :
1. Keselamatan dan Keamanan

a. Melaksanakan identifikasi daerah yang berisiko dari aspek gedung dan


fasilitas.
b. Melakukan pencegahan kejadian cidera pada pasien, keluarga, staf
dan pengunjung.
c. Melaksanakan pengendalian lingkungan selama masa pembangunan
dan renovasi.
d. Melaksanakan pemeriksaan seluruh gedung pelayanan pasien.

e. Melaksanakan proteksi kehilangan dan kerusakan dari fasilitas.

f. Memastikan bahwa Puskesmas sebagai kawasan tanpa rokok.

g. Memastikan bahwa badan independen dalam fasilitas pelayanan


mematuhi program keselamatan dan keamanan, bahan berbahaya,
manajemen keadaan darurat, pengamanan kebakaran.

2. Perlindungan Kesehatan Karyawan :

a. Memeriksa kesehatan karyawan baru

b. Melakukan monitoring efek radiasi

c. Melakukan pemeriksaan tenaga kerja area pelayanan klinikal dan


keperawatan
d. Melakukan imunisasi dan vaksinasi

e. Menangani kesehatan akibat kerja :

1) Kecelakaan akibat benda tajam


2) Kecelakaan akibat B3

3) Kecelakaan akibat lainnya

f. Menangani kesehatan lingkungan tempat kerja

1) Mengelola lingkungan tempat kerja beresiko terhadap


pencahayaan, kebisingan, kualitas udara, dan sarana fisik
penunjang kerja
2) Menyusun rencana dan anggaran untuk meningkatkan atau
mengganti sistem, bangunan atau komponen untuk fasilitas fisik.
3) Bahan Beracun dan Berbahaya ( B3).

3. Melaksanakan identifikasi resiko bahan dan limbah berbahaya (B3).

a. Melaksanakan pengendalian bahan dan limbah berbahaya B3


(penanganan, penyimpanan dan penggunaan).
b. Melaksanakan pelaporan dan investigasi dari tumpahan, paparan
dan insiden lainnya.
c. Menyiapkan alat dan prosedur perlindungan yang benar dalam
penggunaan.

4. Manajemen Emergency / Kewaspadaan Bencana

a. Melaksanakan identifikasi bencana internal dan eksternal

b. Melaksanakan uji coba/pelatihan penanggulangan bencana/disaster.

5. Pengamanan Kebakaran

a. Melaksanakan identifikasi pengurangan resiko kebakaran.

b. Melaksanakan pencegahan kebakaran terhadap bahan mudah


terbakar.

c. Melaksanakan pelatihan penanggulangan kebakaran.

d. Melaksanakan pemeriksaan, uji fungsi peralatan kebakaran dan


pemeliharaan peralatan.
6. Peralatan Medis

a. Melaksanakan identifikasi resiko dari peralatan medis.

b. Melaksanakan pemeriksaan dan uji fungsi peralatan medis.

c. Melaksanakan pemeliharaan dan perbaikan peralatan medis.

7. Sistem Utilitas

a. Melaksanakan identifikasi terhadap resiko kegagalan listrik dan air.

b. Melaksanakan uji fungsi dari sumber alternatif dan sistem utility


lainnya.

c. Melaksanakan pemeriksaan dan perbaikan peralatan sistem


pendukung lainnya

=
V. Cara Melaksanakan Kegiatan

N Program Cara Indikator


o Melaksanakan
1 KESELAMATAN DAN
KEAMANAN Monitoring Gedung, fasilitas dan
a.Melaksanakan identifikasi area beresiko
daerah yang berisiko dari teridentifikasi resikonya
aspek gedung dan fasilitas

b.Melakukan pencegahan Menyiapkan Rambu-rambu


kejadian cedera pada rambu- rambu peringatan dan peta,
pasien, keluarga, staf dan peringatan dan tanda-tanda khusus B3
pengunjung peta di area telah terpasang di area
beresiko, tanda- beresiko
tanda khusus B3
c.Melaksanakan pengendalian Monitoring tata Meminimalisir
lingkungan selama masa udara dan kebisingan dan tata
pembangunan dan renovasi kebisingan. udara di area sekitar
lokasi yang terdekat
dari renovasi
d. Melaksanakan pemeriksaan Pemeriksaan Menurunkan angka
seluruh gedung seluruh gedung kehilangan di dalam
ruang Pelayanan
e.Melaksanakan proteksi Monitoring
kehilangan dan kehilangan
kerusakan dari fasilitas Pemeriksaan
seluruh gedung
inspeksi
f.Memastikan bahwa Tidak ditemukannya
Puskesmas sebagai kawasan puntung rokok dan
tanpa rokok orang yang merokok
di dalam area
Puskesmas
g. Memastikan bahwa badan Mengadakan Semua staf penyewa
independen dalam fasilitas pelatihan, atau badan
pelayanan mematuhi simulasi, independen telah
program keselamatan dan peragaan pada mengikuti pelatihan
keamanan, bahan 4 aspek tersebut
berbahaya, kesiapan tersebut
menghadapi bencana,
pengamanan kebakaran.

2. Pelayanan Kesehatan
a.memeriksa kesehatan Pemeriksaan Rapid test , Hep B dan
karyawan baru kesehatan C Negatif
Penyakit paru negatif
Sehat jasmani dan
rohani
b. Melakukan imunisasi dan Pemeriksaan a. Titer anti HbsAg
vaksinisasi berkala 1. 0-10 miu/ml
vaksin 3 kali
2. 10-100 miu/ml
vaksin 1 kali
3. > 100 miu/ml
tidak perlu
vaksin
b.Imunisasi diberikan
seluruh karyawan area
beresiko di pelayanan
c. Menangani kesehatan Pemantauan Nihil Kejadian
akibat kerja Pencatatan Kecelakaan Kerja
1) Kecelakaan akibat Pelaporan
benda tajam kecelakaan kerja
2) Kecelakaan akibat B3
3) Kecelakaan akibat
lainnya
d. Melakukan imunisasi dan Pemeriksaan a) Titer anti HbsAg
vaksinisasi berkala 1. 0-10 miu/ml
vaksin 3 kali
2. 10-100 miu/ml
vaksin 1 kali
3. > 100 miu/ml
tidak perlu
vaksin
b) Imunisasi diberikan
untuk seluruh
karyawan area
beresiko di
pelayanan
e. Menangani kesehatan
akibat kerja Pemantauan Nihil Kejadian
1) Kecelakaan akibat Pencatatan Kecelakaan Kerja
benda tajam Pelaporan
2) Kecelakaan akibat B3 kecelakaan
3) Kecelakaan akibat kerja
lainnya
f. Menyiapkan APD dan Pemantauan Kepatuhan
prosedur perlindungan yang penggunaan APD Penggunaan APD
benar dalam penggunaan 100%
dan terpelihara

3 BAHAN BARANG
BERBAHAYA (B3)
a.Melaksanakan identifikasi Monitoring B3 Jenis, dampak dan
bahan dan limbah lokasi terindentifikasi
berbahaya B3.
b.Melaksanakan pengendalian Pemeriksaan Limbah Cair :
bahan dan limbah limbah cair 1. BOD : 75 ppm
berbahaya B3 2. COD : 100 ppm
3. TSS : 100
ppm 4. pH :
6,0-9,0
5. Suhu : 30o C
6. TDS : 1000 ppm
7. DHL : 1.5625
µmhos/cm
c.Melaksanakan pelaporan Pemantauan B3 Pelaporan ;
dan investigasi dari 1. Perencanaan
tumpahan, paparan dan 2. Pengadaan
insiden lainnya 3. Penyimpanan
4. Distribusi
5. Pemakaian/
penggunaan
6. Kecelakaan kerja
akibat B3
4 MANAJEMEN EMERGENCY
a. Melaksanakan identifikasi Identifikasi Jenis bencana internal
bencana internal dan bencana internal dan eksternal
eksternal dan eksternal terindentifikasi

b.Melaksanakan uji Pelatihan bencana Staf Puskesmas


coba/pelatihan erupsi dan siaga sesuai
penanggulangan penanggulangan kondisi tanggap
bencana/disaster kebakaran darurat
5 PENGAMANAN
KEBAKARAN Identifikasi Pengaman
a. Melaksanakan identifikasi pengurangan kebakaran
pengurangan resiko resiko terindentifikasi
kebakaran kebakaran. resikonya
b. Melaksanakan - Identifikasi Data bahan-bahan yang
pencegahan bahan yang mudah terbakar
kebakaran terhadap mudah
bahan mudah terbakar terbakar Ada SOP
- Membuat
SOP
penyimpana
n bahan
mudah
terbakar
c. Melaksanakan Pelatihan, Semua staf
pelatihan simulasi, Puskesmas telah
penanggulangan peragaan mengikuti pelatihan
kebakaran penanggulanga tersebut
n kebakaran
d. Melaksanakan Pemeriksaan dan - Pemeriksaan dan
pemeriksaan,uji fungsi pemeliharaan pemeliharaan
peralatan kebakaran dan peralatan terlaksana sesuai
pemeliharaan peralatan kebakaran jadwal
- Fungsi alat deteksi
dini kebakaran,
APAR berjalan
baik di semua
gedung

6 PERALATAN MEDIS
a. Melaksanakan identifikasi Identifikasi Peralatan medis
resiko dari peralatan medis resiko terindetifikasi resikonya
peralatan
medis
b. Melaksanakan pemeriksaan Melakukan Uji Indikator
dan uji fungsi peralatan Fungsi kelayakan
medis , Uji Kinerja Alat kalibrasi sesuai
dan Sertifikasi alat masing-
masing
c. Melaksanakan Melakukan Pemeliharaan
pemeliharaan dan perbaikan pemeliharaan terlaksana sesuai
peralatan medis dan jadwal
perbaikan

d. Pelatihan cara penggunaan Teori dan praktek Seluruh staf pengguna


peralatan medis (uji fungsi alat alat medis tahu cara
medis) menggunakan peralatan
medis

7 SISTEM UTILITAS
a. Melaksanakan identifikasi Monitoring Sumber listrik dan air
terhadap resiko kegagalan bersih teridentifikasi
listrik dan air resikonya
b. Melaksanakan uji Memeriksa Data kelaikan sumber
fungsi dari sumber sumber alternatif alternatif dan sistem
alternatif dan sistem dan sistem utiliti utiliti lainnya
utiliti lainnya lainnya
c. Melaksanakan pemeriksaan Membuat SOP Ada SOP
dan perbaikan peralatan Uji Fungsi a. Fisika
sistem pendukung lainnya Pemantauan Air 1. Bau : Tidak berbau
Bersih 2. Jumlah zat padat
terlarut (TDS) : 0-
1000 mg/L
3. Kekeruhan : 5 NTU
4. Rasa : Tdk Terasa
5. Suhu : 25.5 C
6. Warna : 15 TCU
b. Kimia
1. Arsen : 0.01 mg/L
2. Flurida : 1.5 mg/L
3. Kromium : 0,05
mg/L
4. Kadmium mg/L
5. Nitrit : 1 mg/L
6. Nitrat : 50 mg/L
7. Sianida : 0.07
mg/L
8. Selenium : 0.01
mg/L
9. Aluminium : 0.2
mg/L
10. Besi : 0.3 mg/L
11. Kesadahan: 500
mg/L
12. Klorida : 250 mg/L
13. Mangan : 0.1
mg/L 14. PH : 6.5-
8.5 mg/L
15. Seng : 3 mg/L
16. Sulfat : 250 mg/l
17. Sulfida : 0.05 mg/l
18. Tembaga : 2 mg/l
19. Sisa Klor : 5 mg/l
20. Amonia : 1.5 mg/l
21. Zat Organik
(KMn04) :10
mg/l
c. Mikrobiologi
1. Ground
Tank : E
coli : 0
Coli Form: 0
2. Dapur
Gizi E
Coli : 0
Coli
Form :0

7 PELATIHAN
Melakukan pendidikan dan Sosialisasi Seluruh staf dan
pelatihan seluruh program pengguna pelayanan
MFK ke seluruh staf dan telah mengikuti
pengguna pelayanan RS pelatihan
lainnya sesuai kebutuhan

VI. Sasaran
Sasaran umum program Manajemen Fasilitas dan Keselamatan
adalah semua area pelayanan pasien, area wilayah kerja staf dan lingkungan
Puskesmas

Sasaran Pelaksanaan Kegiatan Manajemen Fasilitas dan


Keselamatan adalah ;

1. Meningkatkan keterlibatan para Karyawan , Pasien dan Pengunjung


Puskesmas terhadap program Manajemen Fasilitas dan Keselamatan
2. Meningkatkan kepedulian terhadap tanggap darurat Bencana, dan
Darurat penanganan Medis
3. Menurunkan angka kejadian resiko kebakaran menjadi nihil kejadian
4. Menurunkan angka kejadian kecelakaan kerja < 10%

VII. Jadwal Pelaksanaan Kegiatan


Rencana Kegiatan Tahunan K
NO Program Cara E
Bulan Kegiatan
Melaksa T
nakan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
3 MANAJEMEN
EMERGENSI
a. Melaksanakan
identifikasi bencana
1 internal danDAN
KESELAMATAN
KEAMANAN eksternal.
a.b. Melaksanakan
Melaksanakan identifikasi
daerah yang berisiko dari
uji gedung dan fasilitas
aspek
coba/pelatihan
b. Melaksanakan pemberian
penanggulang
identitas kepada staf,
pengunjung
an
c. Melakukan pencegahan
bencana/disas
kejadian cedera pada
ter keluarga, staf dan
pasien,
4 PENGAMANAN
pengunjung
d.KEBAKARAN
Melaksanakan pengendalian
a. lingkungan
Melaksanakan selama masa
pembangunan dan renovasi
identifikasi
e. Melaksanakan pemeriksaan
pengurangan
seluruh gedung resiko
kebakaran proteksi
f. Melaksanakan
Melaksanakan
b. kehilangan dan kerusakan
dari fasilitas
pencegahan kebakaran
g. Memastikan bahwa
terhadap bahan mudah
Puskesmas sebagai
terbakartanpa rokok
kawasan
Melaksanakan
h.c. Memastikan bahwa Pasien ,
pelatihan / independen
Masyarakat
dalam fasilitas pelayanan
penanggulangan
mematuhi program
kebakaran
keselamatan dan keamanan,
Melaksanakan
d. bahan berbahaya, kesiapan
pemeriksaan,
menghadapi uji fungsi
bencana,
peralatan kebakaran
pengamanan kebakaran
dan pemeliharaan
i. Menangani kesehatan
peralatan
lingkungan tempat kerja
5 PERALATAN MEDIS
terhadap pencahayaan,
Melaksanakan
a. kebisingan, kualitas udara,
identifikasi
dan sarana fisikresiko dari
penunjang
kerja
peralatan medis
j. Menyiapkan APD dan
b. Melaksanakan
prosedur perlindungan yang
pemeriksaan
benar dan uji
dalam penggunaan
fungsi
dan peralatan medis
terpelihara
c. Melaksanakan
2 BAHAN BERACUN DAN
pemeliharaan dan
BERBAHAYA (B3)
perbaikan peralatan
a. Melaksanakan
medis
identifikasi bahan dan
d. Pelatihan cara
limbah berbahaya B3
penggunaan peralatan
b. Melaksanakan
medis
pengendalian bahan
6 SISTEM UTILITAS
dan limbah berbahaya
a. Melaksanakan
B3
identifikasi terhadap
c. Melaksanakan
resiko kegagalan
pelaporan dan
listrik dan air
investigasi dari
b. Melaksanakan uji
tumpahan, paparan dan
fungsi dari sumber
insiden lainnya.
alternatif dan sitem
utility lainnya
c. Melaksanakan
pemeriksaan dan
perbaikan peralatan
7 PELATIHAN
Melakukan pendidikan
dan pelatihan seluruh
VIII. Monitoring Evaluasi Pelaksanaan Kegiatan dan Pelaporan
a. Melakukan pemantauan kesesuaian waktu pelaksanaan kegiatan terhadap
pelaksanaan kegiatan berdasarkan jadwal yang direncanakan
b. Melakukan pencatatan dan pelaporan terhadap hasil pelaksanaan kegiatan
(berupa data hasil Tabulasi dan Analisa Data) minimal setahun 1 kali
c. Melaksanakan evaluasi dan tindak lanjut dari hasil laporan tabulasi dan
analisa data bersama seluruh tim MFK minimal setahun 1 kali

IX. Pencatatan, Pelaporan, dan Evaluasi Kegiatan


a. Melakukan pencatatan dan pelaporan dari seluruh hasil evaluasi dan tindak
lanjut program kegiatan MFK.
b. Melakukan evaluasi seluruh kegiatan program MFK bersama direksi
minimal satu tahun 1 kali.
PENGELOLA PROGRAM

FITRIA, AM.Kep
NIP. 198606092009032001

Anda mungkin juga menyukai