Anda di halaman 1dari 15

oleh: Mohammad dicky Maulana_6411422208

SURVEILANS EPIDEMIOLOGI
Dosen Pengampu: dr. Arulita Ika Fibriana M.Kes.
Konsep Dasar Surveilans Epidemiologi

Didalam epidemiologi, yaitu sebagai suatu pengamatan terencana dan terprogram yang dilaksanakan dengan
secara berkelanjutan agar bisa melihat suatu perkembangan atau kecenderungan pada suatu penyakit. Pada
dasarnya hal ini adalah sebagai unsur yang sangat penting pada suatu program untuk upaya pencegahan.
Suatau pengamatan yang dilaksanakan dengan secara berkelanjutan yaitu disebut surveilans.

Definisi surveilans yang dikemukakan oleh para ahli

Surveilans kesehatan masyarakat yaitu suatu pengumpulan, analisis, dan data analisis data dengan
secara terus-menerus atau sistematis yang pada kemudian diseminasikan atau disebarluaskan
kepada para pihak yang bertanggung jawab sebagai suatu pencegahan suatu penyakit dan masalah-
masalah dalam kesehatan lainya (DCP2,2008). Surveilans memantau dengan terus-menerus pada
kejadian atau kecenderungan pada suatu penyakit. Mendeteksi dan memprediksi outbreak didalam
populasi, mengamati faktor yang bisa menjadi pengaruh kejadian penyakit, seperti perubahan
biologis pada agen, vektor, dan reservoir. Dan selanjutnya surveilans menghubungi informasi
tersebut kepada para pembuat keputusan agar bisa melakukan langkah-langkah dalam pencegahan
dan pengendalian pada penyakit(Last,2001).
Surveilans menurut CDC ( The Centers For Disease Control) dan didefinisikan
sebagai berikut:
Pengumpulan sistematis,analisis, dan interpretasi data kesehatan yang
berkelanjutan yang terpenting sebagai perencanaan,implementasi, dan evaluasi
praktik kesehatan masyarakat.terintegrasi erat dengan deseminasi tepat waktu
kepada mereka yang perlu mengetahuinmya. Tautan terakhir dari rantai
pengawasan yaitu suatu penerapan pada data ini yang digunakan untuk
pencegahan dan pengendalian, analisis dan tautan diseminasi ke program
kesehatan masyarakat.
Berdasarkan pada beberapa definisi surveilans tersebut, maka bisa disimpulkan
bahwa surveilans yaitu pengumpulan dan pengamatan secara sistematik dan
berkesinambungan,analisis,dan interpretasi data kesehatan pada dalam proses
untuk menjelaskan dan memantau(memonitor) peristiwa kesehatan. Dan semua
hasil pada surveilans bisa dipakai untuk menentukan prioritas kegiatan untuk
perencanaan,implementasi serta evaluasi program kesehatan dalam upaya
pencegahan maupun pengendalian masalah kesehatan masyarakat.
Sasaran surveilans epidemiologi

Masalah pada kesehatan yang terjadi pada masyarakat bisa dikatan


sangatlah beragam. Dan pelaksanaan surveilans tentunya bisa dilakukan
untuk semua jenis masalah pada kesehatan. Akan tetapi tidak semua
masalah pada kesehatan bisa diamati dengan terus menerus. Dan ada
prioritas pada masalah kesehatan yang sangat diutamakan sebagai sasaran
surveilans. Pada hal ini mengingatkan bahwa ada beberapa masalah
kesehatan/penyakit yang menjadi suatu dampak yang sangat serius
dikarenakan suatu penularan pada penyakit yang sangatlah cepat sehingga
menyebabka angka kesakitan meningkat dengan sangatlah cepat bahkan
bisa mejadi penyebab utama yaitu kematian. Sehingga sasaran surveilans
hanya pada penyakit yang tertentu.
Ada beberapa pelaksanaan sasaran surveilans sebagai berikut:

Penyakit yang bisa menimbulkan epidemik


penyakit yang menular bisa menyebabkan penyebaran pada waktu yang singkat sehingga bisa sangat cepat
menimbulkan epidemik, pada hal ini yang melatarbelakangi penyakit menularr bisa menjadi sasaran surveilans.

Penyakit kronis
penyakit endemis adalah suatu penyakit yang menetap pada suatu daerah, dan penyakit ini dianggap sangat
biasa terjadi pada wilayah yang tertentu. Namun masih memerlukan adanya pengamatan yang terus-menerus
dikarenakan penyakit ini menjadi serius jika jumlah kasus terus meningkat dari yang biasanya. Contohnya pada
penyakit malaria yang merupakan penyakit endemis yang ada di irian jaya.

Penyakit baru yang bisa menimbulkan masalah epidemik


Penyakit baru sangat perlu diamati dengan teliti terkait penyebab,faktor penularan, populasi berisiko dan lain
sebagainya. Dan pencegahan dilakukan dengan cara yang tepat yaitu dengan cara surveilans pada sejak awal
munculnya penyakit baru tersebut. Contoh penyakit flu burung pada manusia (H5N1) yang pertama kali
dilaporkan pada tahun 1997. Dan di Indonesia, kasus flu burung pada manusia pertama kali menyebar pada
tahun 2005 hingga bulan oktober 2017 dan terdapat 200 laporan kasus flu burung H5N1 dengan 168 kematian.

Penyakit yang bisa menimbulkan epidemi ulang


Salah satu yang menyebabkan epidemi ulang yaitu penyakit menular. Pada hal ini penyakit terkait penyebab
oleh virus. Dan penyakit yang dikarenakan virus sangatlah cepat menyebar dengan mudah pada orang lain.
Contoh wabah ebola yang pernah dinyatakan sudah tidak ada, namun pada tahun 2014 muncul kembali di Aftika
Selatan. Munculnya wabah ini, dinyatakan paling mematikan sejak virus ebola pertama kali ditemukan pada
tahun 1976.
Jenis-Jenis Surveilans
Surveilans epidemiologi adalah suatu kegiatan vital yang dilakukan oleh para tenaga kesehatan seperti di puskesmas atau di rumah
sakit. Dan dikenal ada beberapa jenis surveilans sebagai berikut.

Surveilans individu
Yaitu mendeteksi atau memonitor pada individu yang sedang mengalami kontak dengan penyakit serius, misal
pes,cacar,tuberkulosis,tifus,demam kuning, sifilis.
Surveilans penyakit (diase surveilans) yaitu melakukan suatu pengawasan yang terus-menerus mengenai distribusi atau
kecenderungan insidensi pada penyakit. Dan melalui pengumpulan sistematis,analisis,evaluasi terhadap laporan adanya
penyakit dan kematian, serta data relavan lainya. Menjadi suatu fokus perhatian surveilans penyakit yaitu penyakit, bukan
individu.
Surveilans Sindromik
Yaitu melakukan suatu pengawasan yang terus menerus terhadap sindroma (kumpulan gejala) penyakit, bukan masing-masing
penyakit
Surveilans Berbasis Laboratorium
Digunakan sebagai alat untuk mendeteksi atau memonitor penyakit infeksi
Surveilans Terpadu
Yaitu digunakan sebagai penata atau memadukan semua kegiatan surveilans pada suatu wialayah yurisdiksi
(negara/provinsi/kabupaten/kota) dengan sebagai suatu pelaksanaan pelayanan publik bersama.
Surveilans Kesehatan Masyarakat Global
Perdagangan dan perjalanan internasional pada abad modern, migrasi pada manusia dan binatang serta organisme. Sangat
memudahkan transmisi pada penyakit infeksi lintas negara. Konsekuensi, masalah yang sedang dihadapi pada negara berkembang
dan negara maju pada didunia makin kompleks
Komponen Surveilans
Komponen yang utama pada kegiatan surveilans yang dilakukan dengan teratur dan terencana meliputi:
1.Pengumpulan Data
2.Pengelolaan Data
3.Analisis dan interpretasi Data
4.Diseminasi Data
5.Evaluasi

Unsur Surveilans Epidemiologi


Yaitu data yang dikumpulkan dalam kegiatan surveilans, yang berasal dari berbagai macam sumber yang
berbeda-beda pada tiap negara. Dan sumber tersebut disebut dengan unsur surveilans epidemiologi. Dan
terdapat beberapa unsur sebagi berikut:

1.Pencatatan kematian
2.Laporan penyakit
3.Laporan wabah
4.Pemeriksaan laboratorium
5.Penyakit khusus
6.Penyelidikan wabah
7.Survei
8.Penyelidikan tentang distribusi dari vektor dan reservoir penyakit
9.Penggunaan obat-obatan dan vaksin
10. Keterangan tentang penduduk serta lingkungan
Pendekatan Surveilans
ada beberapa macam pendekatan surveilans sebagai berikut:

1.Surveilans pasif
Surveilans pasif yaitu suatu pemantauan pada penyakit dan dengan menggunakan data penyakit
yang kemudian dilaporkan dan yeng tersedia pada fasilitas pelayanan kesehatan.
Dan kelebihan surveilans pasif yaitu relatif murah dan sangat mudah untuk dilakukan.
Kekuranganya yaitu dihasilkan cenderung lebih sedikit dari kenyataan pada masyarakat
diakrenakan tidak semua kasus datang ke fasilitas pelayanan kesehatan formal.

2.Surveilans Aktif
Menggunakan petugas khusus surveilans untuk melakukan kunjungan berkala ke lapangan,desa,
tempat praktik pribadi dokter atau tenaga medis lainya, puskesmas,klinik,dan rumah sakit, dengan
tujuan mengidentifikasi adanya kasus baru penyakit atau kematian, dan disebut penemuan kasus
(case finding) dan konfirmasi laporan kasus indeks.
Kelebihan lebih akurat daripada surveilans pasif sebabnya dilakukan oleh petugas yang memang
diperkerjakan untuk menjalankan tanggung jawab tersebut.
Kekurangan lebih mahal dan lebih sulit untuk dilakukan daripada surveilans pasif.
Indikator Surveilans
Keberhasilan untuk pencegahan mengenai penyebaran penyakit adalah salah satu manfaat dari suatu kegiatan surveilans
yang sangat berkualitas. Indikator yang dapat digunakan untuk menilai baik dan tidaknya sistem surveilans kesehatan yaitu
sebagai berikut:
1. Kesederhanaan (simplicity)
Sistem surveilans yang baik adalah sederhana, yang artinya dibuat dengan sesederhana mungkin sehingga sangat mudah
dipakai akan tetpai bisa mencapai tujuan. Kesederhanaan suatu sistem surveilans bisa dilihat berdasarkan pertimbangan
berikut:
Banyak dan jenis informasi yang dibutuhkan untuk menegakan diagnosis.
Banyaknya serta jenis sumber pelaporan
Cara penyajian data/informasi.
Banyaknya organisasi yang terlibat dalam penerimaan laporan kasus.
Tingkat latihan staf yang dibutuhkan
Bentuk analisis data.
Banyaknya serta jenis pemakai informasi.
Cara penyebaran informasi kepada pemakai data.
Waktu yang digunakan saat pengumpulan, dan penyaluran ataupun analisis data serta penyimpanan ataupun
penyebaran laporan surveilans.
2. Fleksibel
Yaitu sistem yang mampu beradaptasi dengan berbagai macam kondisi saat di lapangan termasuk keterbatasan sumber
daya manusia, biaya maupun waktu. Selain itu dikatakan fleksibel jika sistem surveilans tersebut bisa digunakan bukan
hanya pada penyakit yang biasa terjadi namun juga bisa digunakan pada penyakit yang baru muncul atau dengan definisi
kasus yang berubah serta jika terjadi perubahan sumber pelaporan.
3. Kemampuan untuk dapat diterima (Acceptability)
Yaitu adanya penerimaan mengenai suatu sistem surveilans dan maksudnya adnya keinginan petugas
organisasi pelaksana sistem maupun orang luar organisasi agar bisa ikut serta dalam memakai sistem
surveilans tersebut.
Dan tingkat penerimaan suatu sistem surveilans bisa dilihat berdasarnya indikator tersebut:
 Tingkat partisipasi subjek dan pelaksanaan surveilans
 Kecepatan mencapai tingkat pasrtisipasi yang tinggi
 Tingkat kelengkapan hasil wawancara dan besarnya penolakan menjawab suatu pertanyaan
 Kelengkapan bentuk laporan
 Tingkat kelengkapan laporan
 Ketepatan waktu laporan

4. Sensitivitas
Yaitu tingkat kemapuan sistem tersebut untuk menjaring data informasi yang akurat baik pelaporan
kasus pada penyakit yang berada pada sistem surveilans maupun mendeteksi kejadian luar
biasa(epidemi)

5. Nilai ramal positif (predivtive value positive)


Yaitu suatu proporsi pada orang yang identifikasi sebagai suatu kasus yang sesungguhnyam, memang
berada dalam kondisi yang sedang mengalami surveilans. Nilai ramal positif menjadikan bahwa sangat
penting dikarenakan dengan nilai yang rendah yang berarti bahwa; (a) tidak ada kasus diperoleh dalam
investigasi (b) epidemic yang diperkirakan yaitu benar.
6. Representative
Yaitu suatu kemampuan pada sistem surveilans untuk
merincikan secara tepat tentang mengenai berbagai kondisi
kesehatan dan penyakit pada sepanjang waktu termasuk
penyebaranya pada populasi berdasarkan orang,tempat,dan
waktu.
7. Ketepatan waktu (Timeliness)
Yang dimaksudkan yaitu sebagai tingkat kecepatan dan
keterlambatan pada setiap tahap yang harus dilakukan pada
dalam suatu sistem surveilans
Gambaran alur sistem surveilans
Perhitungan sensitivitas dan spesifitas
Perhitungan nilai prediktif positif dan nilai prediktif
DAFTAR PUSTKA
Moh.Guntur Nangi, SKM.,M.Kes.; Fitri Yanti.,SKM.,M.KES.; Sari
Arie Lestari.,S.Kep.Ns.,M.Ks.;, 2019. Dasar Epidemiologi. In: Dasar
Epidemiologi. jl.Rajawali,G.Elang 6,No 3
Drono,Sardonoharjo,ngaglik,Sleman(yogyakarta): Deepublish.
Najmah,SKM,MPH;, 2015. Epidemiologi untuk mahasiwa. In:
Epidemiologi untuk mahasiwa. depok: Rajawali Pers,divisi buku
perguruan tinggi,pt raja grafindo persada depok.

Anda mungkin juga menyukai