NIM : A2P123007
Prodi : Bahasa Indonesia
Mata Kuliah : Filosofi Pendidikan Indonesia (FPI)
Topik 2 : Mulai dari Diri
Bagian 1
1. Apa yang Anda ketahui dan pahami dari pemikiran Ki Hadjar Dewantara tentang
pendidikan dan pengajaran?
Jawab:
2. Apa relevansi pemikiran Ki Hadjar Dewantara dengan konteks pendidikan Indonesia saat
ini dan konteks pendidikan saat Anda bersekolah?
Jawab:
Relevansi pemikiran Ki Hajar Dewantara dengan konteks pendidikan Indonesia saat
ini dapat dilihat dalam penerapan kurikulum merdeka di sekolah. Dalam kurikulum ini
menekankan pada kebebasan bagi peserta didik untuk mengenyam pendidikan. Sistem
pembelajaran yang diterapkan berfokus pada peserta didik dan guru bertindak sebagai
fasilitator. Hal ini berkaitan dengan sistem among yang telah digagas oleh Ki Hajar
Dewantara sebelumnya. Sistem among merupakan suatu kemerdekaan atau kebebasan
berpikir yang diberikan kepada anak didik untuk mengembangkan pola pikir, kreatifitas,
kemampuan, dan bakat yang ada dalam dirinya dan tidak terhambat oleh orang lain.
Konsep pemikiran Tri Pusat pendidikan yang terdiri atas pendidikan keluarga,
pendidikan dalam alam perguruan, dan pendidikan dalam alam pemuda dapat meningkatkan
kualitas pendidikan pada abad ke 21. Pendidikan dalam keluarga menjadikan orang tua
sebagai guru yang mendidik perilaku anak-anaknya dan sebagai pengajar yang memberikan
kecerdasan pikiran dan ilmu pengetahuan, serta menjadi teladan dalam kehidupan sosial.
Pendidikan dalam alam perguruan bertujuan untuk mencari dan memberi ilmu pengetahuan
serta kecerdasan bagi anak didik. Pendidikan alam pemuda berguna untuk pengembangan
watak dan moral bagi pemuda daerah di Indonesia. Pemikiran pendidikan Ki Hajar
Dewantara juga berbasis pendidikan karakter pada anak didik seperti religius atau
keagamaan, kejujuran, sikap toleransi, kedisiplinan, kerja keras, mandiri, kreatif, demokratis,
rasa ingin tahu, cinta tanah air, semangat kebangsaan, komunikatif, menghargai prestasi, cinta
damai, peduli sosial, peduli lingkungan, dan bertanggungjawab.
3. Apakah Anda merasa memiliki kemerdekaan belajar ketika Anda menjadi peserta didik?
Apakah Anda juga merasa memiliki kemerdekaan belajar ketika Anda memilih profesi
guru?
Jawab:
Saat saya masih menjadi peserta didik, saya merasa belum memiliki kemerdekaan
belajar sepenunya. Pada saat sekolah, pembelajaran yang diterapkan guru belum memihak
kepada peserta didik. Kebanyakan guru masih menyampaikan pembelajaran dengan metode
ceramah dan hanya sekedar mengejar target materi tanpa melihat kemampuan peserta didik
dalam memahami materi. Selain itu, penilaian peserta didik masih berupa angka tanpa
memperhatikan kemampuan lain yang dimiliki.
Sementara itu, saat memilih profesi guru saya merasa memiliki kemerdekaan belajar.
Dalam prosesnya, saya dapat belajar dari berbagai sumber sesuai dengan minat yang dimiliki.
Salah satunya dengan mengikut PPG Prajabatan ini saya ingin menimba ilmu untuk menjadi
guru yang profesional. Saya menjalani sistem belajar yang terstruktur sesuai dengan alur
meredeka. Belajar mulai dari diri, kemudian mengeksplorasi konsep, berkolaborasi dengan
teman yang lain, mendemonstrasikan pemahaman yang dimiliki, melakukan elaborasi,
mengkoneksikan materi yang dipelajari dengan kehidupan dan melakukan aksi nyata.
Bagian 2
Apa saja harapan yang ingin Anda lihat Apa saja kegiatan, materi, manfaat yang
pada diri Anda sebagai seorang pendidik Anda harapkan ada dalam topik ini?
dan pada peserta didik Anda setelah
mempelajari topik ini
Saya berharap setelah mempelajari topik ini Saya berharap dalam topik ini ada kegiatan
saya dapat menjadi guru yang yang tidak membahas studi kasus mengenai penerapan
hanya menilai siswa secara kognitif saja, akulturasi budaya dalam pendidikan
melainkan juga melihat karakter dan berdasarkan pemikiran Ki Hajar Dewantara.
kemampuan lain yang dimilikinya.
Saya berharap peserta didik bisa mendapatkan Saya berharap dalam topik ini disajikan
kualitas pembelajaran yang sesuai dengan contoh-contoh pendidikan karakter dan profil
kebutuhannya. Tidak hanya mempelajari dari pelajar pancasila yang memiliki banyak
segi kognitif tetapi juga menjalankan nilai- manfaat bagi peserta didik.
nilai budaya yang ada.