Anda di halaman 1dari 7

Nama : Bunga Rosa Amelia

NPM : A1CP23008

Kelas : Matematika 2

Tahap Refleksi Pengalaman Belajar Setiap Mata Kuliah

Indikator Pertanyaan Identifikasi Diri

Nama mata kuliah Filosofi Pendidikan Indonesia

Reviu pengalaman 1. Pengalaman belajar apa yang berguna dan menarik?


belajar Semua pengalaman belajar yang dipelajari pada mata kuliah
Filosofi Pendidikan Indonesia berguna dan menarik. Tapi
pengalaman yang paling berguna dan menarik bagi saya yaitu pada
topik 2 (Dasar-dasar Pendidikan Ki Hadjar Dewantara). Topik ini
memberi pengetahuan mengenai pemikiran-pemikiran Ki Hadjar
Dewantara terkait sistem pendidikan yang ada di Indoneisa. Pada
saat mempelajari topik ini saya merasa bahwa topik ini sangat
penting dipelajari karena dengan mempelajari tentang dasar-dasar
pendidikan yang dikemukakan oleh Ki Hadjar Dewantara saya
memperoleh gambaran bagaimana menjadi calon seorang pendidik
profesional sehingga dapat menerapkan pendidikan yang menuntun
anak untuk menebalkan garis samar-samar agar dapat memperbaiki
laku nya untuk menjadi manusia seutuhnya dengan cara yang sesuai
dengan tuntutan alam dan zamannya. kemudian adanya keselarasan
atau keseimbangan hidup antara cipta rasa, karsa, dan karya serta
dengan memberikan contoh tentang baik dan buruk tanpa harus
mengambil hak peserta didik agar dapat tumbuh dan berkembang
dengan suasana batin yang merdeka sesuai dengan dasarnya dengan
begitu akan terwujud pendidikan yang memerdekakan peserta didik.
Selain itu, dalam topik ini menjelaskan mengenai dasar dasar
pendidikan yang harus dimiliki untuk menjadi calon guru.
Pandangan Ki Hadjar Dewantara dalam pendidikan itu lebih
berpihak pada peserta didik. Dasar pendidikan erat kaitannya dengan
kodrat alam dan kodrat zaman. Kodrat alam berkaitan dengan sifat
dan bentuk lingkungan di mana anak berada. sedangkan kodrat
zaman berkaitan dengan isi dan irama. selain itu sistem among
menjadi salah satu metode yang dapat diterapkan mengajar.
2. Pengalaman belajar apa yang berguna tetapi kurang menarik?
Semua pengalaman belajar yang dipelajari pada mata kuliah
Filosofi Pendidikan Indonesia berguna dan menarik. Tetapi ada 1
topik yang menurut saya berguna tetapi kurang menarik, yaitu topik
1 (Perjalanan Pendidikan Indonesia). Pada pembelajaran topik 1
menjelaskan tentang adanya perjalanan dan perkembangan
pendidikan Indonesia dari zaman sebelum kemerdekaan dan sesudah
kemerdekaan dengan filosofi yang diunggah yaitu tentang
pembelajaran Ki Hadjar Dewantara. Dalam topik ini diawali dengan
merefleksikan diri terkait alasan menjadi guru. Kemudian pada
subtopik berikutnya belajar tentang bagaimana perjalanan
pendidikan nasional dari perspektif Ki Hadjar Dewantara.
Berdasarkan pengalaman yang telah saya peroleh mahasiswa diajak
flashback tentang perjalanan pendidikan di Indonesia dengan proses
dan tahapan yang dilakukan oleh banyak tokoh. Dimulai dari
perkembangan tentang pendidikan dari segi kurikulum sampai pada
kurikulum Merdeka yang sekarang mulai diterapkan diberbagai
sekolah dengan kombinasi pembelajaran paradigma baru mengusung
pancasila sebagai proses pembelajaran dengan istiliah "Profil Pelajar
Pancasila".
Topik ini kurang menarik bagi saya karena materi yang
disajikan dalam bentuk video youtube sehingga membuat saya
merasa bosan ketika menontonnya. Dan materi pada topik ini juga
tidak terlalu spesifik menjelaskan mengenai perjalanan pendidikan
indonesia.

3. Pengalaman belajar apa yang menarik tapi kurang berguna?


Semua pengalaman belajar yang dipelajari pada mata kuliah
Filosofi Pendidikan Indonesia berguna dan menarik. Tetapi ada 1
topik yang menurut saya menarik tetapi kurang berguna, yaitu topik
3 (Identitas Manusia Indonesia). pada pembelajaran tentang identitas
manusia Indonesia menarik bagi saya, dimana Indonesia menjadi
negara yang penuh dengan keragaman, kemanusiaan Indonesia
mencakup nilai, jiwa, hasrat, martabat, sosialitas, relasionalitas,
genuitas, dialogalitas, dan berbagai tradisi manusia Indonesia dari
waktu ke waktu, dari generasi ke generasi. Setidaknya ada tiga hal
penting yang diyakini sebagai nilai kemanusiaan khas Indonesia,
yakni nilai kebhinekatunggalikaan, nilai-nilai Pancasila dan
religiusitas. Manusia Indonesia lahir dan berkembang dalam
kebhinekaan yang beragam dengan manusia lainnya. Bagi orang-
orang Indonesia, keragaman (kebhinekaan) merupakan salah satu
karakter keindonesiaannya yang amat khas. Semua kebhinekaan
terangkum dalam pancasila, Pancasila merupakan intisari yang
merangkum nilai-nilai, jiwa dan semangat yang dihidupi oleh orang-
orang Indonesia yang selalu menjunjung tinggi nilai gotong-royong.
Hal ini juga ditegaskan oleh Ki Hajar Dewantara.
Sebenarnya tidak dapat dikatakan bahwa Identitas Manusia
Indonesia kurang penting dalam pendidikan secara mutlak.
Sebaliknya, identitas manusia Indonesia memiliki nilai yang
signifikan dan berpotensi memberikan kontribusi positif dalam
pengembangan pendidikan. Namun, dalam pengalaman belajar topik
ini kurang berguna karena tidak terlalu membahas secara dalam
mengenai keterkaitan antara identitas manusia Indonesia dengan
pendidikan diIndonesia.

4. Pengalaman belajar apa yang tidak menarik dan tidak berguna dalam
konteks sebagai calon guru?
Menurut saya semua topik yang dibahas pada pembelajaran
Filosofi Pembelajaran Indonesia berguna dan menarik dalam konteks
sebagai calon guru. Karena pada mata kuliah ini banyak pengalaman
belajar yang saya dapatkan terutama mengenai konsep pendidikan
menurut Ki Hadjar Dewantara. Dalam mata kuliah ini, saya
memperoleh pengalaman belajar berupa perubahan mindset dalam
diri saya sebagai calon pendidik dalam memandang pendidikan itu
sendiri. Jadi, dari 5 topik yang ada di Filosofi Pendidikan Indonesia
menrut saya semuanya menarik dan juga berguna.

Refleksi pengalaman 1. Apa yang telah terjadi?


belajar Berdasarkan pengalaman belajar yang sudah saya lakukan,
pada topik 2 ini memiliki alur yang sudah tersusun dengan
menggunakan alur MERDEKA, yang mana disetiap alur tersebut
terdapat hal baru dan menarik yang bisa dijadikan acuan menjadi
guru professional. Saya mempelajari topic yang ada pada mata
kuliah filosofi pendidikan dengan menggunakan alur MERDEKA.
Mempelajari dari awal mulai dari diri, eksplorasi dan kolaborasi
yang akhirnya implementasi yaitu pada aksinyata dengan cara
mengerjakan tugas yang ada dengan membaca materi dari sumber
LMS dan juga dari sumber lain untuk memahami lebih dalam lagi
terkait topik ini, saya memanfaatkan literatur yang ada di media
sosial.
Pada topik ini juga saya diminta untuk memberikan tulisan
reflektif mengenai pemikiran-pemikiran Ki Hajar Dewantara pada
dasar-dasar pendidikan, serta mengetahui nilai luhur sosial dan
budaya yang berpengaruh terhadap pendidikan. Pemikiran Ki Hajar
Dewantara mengenai pendidikan yaitu menuntun peserta didik sesuai
dengan kodratnya (kodrat alam dan kodrat zaman) agar mampu
mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya dan
berguna untuk dirinya sendiri dan orang lain. Dasar-dasar pendidikan
menurut Ki Hajar antara lain yaitu sistem among dan budi pekerti.
Budi pekerti dapat diartikan sebagai perpaduan antara cipta
(kognitif), karsa (afektif), dan menciptakan karya (psikomotorik).
Sistem among menuntun peserta didik sesuai dengan kodrat anak dan
kemerdekaan.

2. Mengapa hal tersebut dapat terjadi?


Pada topik 2 ini mempelajari mengenai dasar-dasar Pendidikan
Ki Hadjar Dewantara yang sangat relevan dengan pendidikan di
Indonesia sampai saat ini. Oleh karena itu, dasar-dasar tersebut dapat
dijadikan acuan bagi saya sebagai calon pendidik untuk nantinya
mengimplementasikan di kelas agar tercipta pembelajaran yang lebih
baik. Topik ini juga membuat saya mengetahui hal-hal apa saja yang
harus dilakukan dan hal-hal apa saja yang tidak baik untuk dilakukan
oleh seorang guru saat mengimplementasikan pembelajaran dikelas
nantinya. Alur MERDEKA yang saya lakukan selama perkuliahan
yaitu :
 Mulai dari diri, saya membuat tulisan reflektif kritis terkait
konsep pemikiran Ki Hadjar Dewantara tentang Pendidikan.
 Eksplorasi konsep yaitu mempelajari secara mendalam
mengenai pemikiran-pemikiran Ki Hadjar Dewantara melalui
tulisan dan video yang disajikan.
 Ruang kolaborasi yaitu dengan berdiskusi dengan teman
sekelompok serta mendiskusikannya juga dengan Dosen
Pengampu mata kuliah Filosofi Pendidikan Indonesia
mengenai nilai-nilai luhur kearifan budaya menjadi dasar
pengetahuan dan pengalaman baru dalam merefleksikan
pemikiran Ki Hadjar Dewantara dalam mewujudkan
pembelajaran yang berpihak pada peserta didik.
 Demonstrasi kontekstual yaitu dengan mendesain sebuah
strategi dalam mewujudkan pemikiran KHD-Pend yang
Berpihak pada Murid.
 Elaborasi pemahaman yaitu dengan memberikan perspektif
reflektif kritis berdasarkan pemahaman dan inte konsep
pemikiran Ki Hadjar Dewantara (KHD).
 Koneksi antar materi yaitu dengan membuat kesimpulan
terhadap materi yang telah dipelajari.
 Aksi nyata membuat jurnal refleksi atas pembelajaran 1 topik.

Menurut saya, strategi yang diimplementasikan pada topik


tersebut penting untuk dipelajari karena Dasar-dasar Pendidikan Ki
Hadjar Dewantara tersebut sangat relevan dengan pendidikan di
Indonesia sampai saat ini. Oleh karena itu, dasar-dasar tersebut
dapat dijadikan acuan bagi saya sebagai calon pendidik untuk
nantinya mengimplementasikan di kelas agar tercipta pembelajaran
yang lebih baik.

Analisis artefak 1. Artefak-artefak pembelajaran mana yang dapat saya jadikan bukti
pembelajaran dukung hasil refleksi pengalaman belajar?
Berikut hasil artefak-artefak pembelajaran yang sapat dijadikan
bukti dukung hasil refleksi pengalaman belajar :
 Demonstrasi Kontekstual :
https://drive.google.com/file/d/
1bajrJjUrS2xkkz99f0Z6DjbsyP_Jah6q/view?usp=drivesdk
 Koneksi Antar Materi

 Aksi Nyata
2. Mengapa artefak ini yang saya pilih?
Ada 3 artefak yang saya pilih dalam topik ini yaitu pada
demonstrasi kontekstual, koneksi antar materi, dan aksi nyata.
 Artefak pembelajaran pada demonstrasi kontekstual adalah
media audio visual berupa Video mengenai Dasar-dasar
Pendidikan Ki Hadjar Dewantara. Video berisi tentang konsep
pendidikan ki hadjar dewantara, bagaimana pendidikan yang
berpihak pada murid, bagaimana pendidikan yang sesuai dengan
prisip perubahan, dan bagaimana strategi yang dapat diterapkan
oleh guru dalam mempraktikkan pembelajaran yang berpihak
pada peserta didik yakni pembelajaran berdiferensiasi dan
pembelajaran yang sesuai dengan kearifan budaya setempat dan
perkembangan zaman.
 Dalam Koneksi Antar Materi, saya meninjau ulang keseluruhan
materi dan membuat kesimpulan berdasarkan tiga pertanyaan
dasar. Pemikiran Ki Hadjar Dewantara, terutama Sistem Among,
begitu mengubah cara berpikir saya terhadap pembelajaran
untuk peserta didik. Pembelajaran bagi peserta didik tidak boleh
bersifat paksaan dan mengekang, melainkan memberi
"tuntunan" bagi peserta didik agar dapat berkembang dengan
selamat, baik lahir maupun batinnya. Saya membuat sebuah
media visual powerpoint yang memuat tentang perubahan cara
berpikir saya tentang peserta didik dan pembelajaran di kelas,
serta perubahan yang akan saya lakukan dalam merefleksikan
pemikiran Ki Hadjar Dewantara yang telah dipelajari dalam
topik ini.
 Pada tahapan Aksi Nyata, saya merefleksikan pengetahuan dari
mempelajari Topik 2 Filosofi Pendidikan Indonesia: Dasar-
Dasar Pendidikan Ki Hadjar Dewantara ini berupa tulisan
refleksi yang memuat ide, gagasan, dan kontribusi nyata saya
dalam penerapan dasar-dasar pemikiran Ki Hadjar Dewantara
pada saat saya melakukan praktik mengajar di sekolah PPL.

3. Bagian mana dari artefak ini yang mendukung hasil refleksi saya?
Bagian dari artefak yang mendukung hasil refleksi saya adalah
pada tahapan Aksi Nyata. Disini saya merefleksikan pengetahuan
mengenai topik 2 (dasar-dasar pendidikan Ki Hadjar Dewantara)
dalam bentuk tulisan refleksi/jurnal.

Rumusan hasil Apabila saya mengajar atau membahas topik ini, dengan
refleksi berupa mempertimbangkan prinsip pembelajaran bermakna yang berpusat
pembelajaran kepada siswa, perubahan apa yang akan saya lakukan?
bermakna Pengetahuan baru yang telah saya dapatkan akan saya jadikan
bahan untuk terus memperbaiki diri sebagai baik sebagai individu,
maupun calon guru. Hal-hal yang telah saya dapat dalam mata kuliah ini
secara bertahap telah saya implementasikan dalam praktik mengajar saya
di sekolah seperti memberi kebebasan berpendapat, menyesuaikan
materi dengan karakteristik dan hal-hal terbaru bagi mereka, dan
menerapkan pembelajaran berdiferensiasi dalam rangka mencipatakan
pembelajaran yang memerdekakan dan berpusat pada peserta didik.
Berbagai teori, konsep, dan pengetahuan baru pada mata kuliah ini
secara terintegrasi dapat diterapkan dalam Praktik Mengajar di sekolah
PPL dan sangat membantu saya dalam menciptakan pembelajaran yang
lebih berkualitas kepada peserta didik.
Dengan mempelajari mata kuliah ini, terdapat beberapa hal yang
akan saya perbaiki dalam diri saya sebagai individu dan sebagai calon
pendidik yaitu menjadi pamong yang menuntun peserta didik sesuai
dengan kodrat alam dan kodrat zaman yang dimiliki oleh peserta didik
sehingga nantinya akan menciptakar pembelajaran yang berpihak pada
peserta didik dan relevan. Dengan demikian tentu akan tercapai sebuah
kemerdekaan belajar dan pendidikan yang memerdekakan peserta didik.

Anda mungkin juga menyukai