Disusun oleh :
Nopita Ramadani
NIM. 2321520053
SUKOHARJO 2024
Format Refleksi Pengalaman Belajar Setiap Mata kuliah (LK 2)
4. Pengalaman belajar apa yang tidak menarik dan tidak berguna dalam
konteks sebagai calon guru?
Menurut saya tidak ada pengalaman belajar yang tidak menarik dan tidak
berguna. Semua yang dipelajari pada mata kuliah ini mengandung makna
tersendiri di setiap topiknya. Setiap topik yang dipelajari memiliki nilai dan
makna tersendiri, serta dapat memberikan kontribusi yang signifikan bagi
perkembangan pengetahuan dan keterampilan seorang mahasiswa, terutama
bagi calon guru. Dalam konteks mata kuliah ini, setiap topik yang dipelajari
seperti mengenal peserta didik, asesmen, strategi pembelajaran, dan lain
sebagainya, semuanya memiliki relevansi yang penting dalam
mempersiapkan calon guru untuk menghadapi tantangan di lapangan.
Misalnya, pemahaman tentang karakteristik peserta didik membantu guru
untuk menciptakan lingkungan pembelajaran yang inklusif dan mendukung
perkembangan individu setiap peserta didik. Begitu juga dengan asesmen,
yang merupakan alat penting bagi guru untuk mengukur kemajuan peserta
didik dan merancang intervensi yang tepat.
Refleksi pengalaman 1. Apa yang telah terjadi?
belajar Pengalaman belajar dalam mempelajari topik 2 Filosofi Pendidikan Indonesia
telah memberikan saya pemahaman yang lebih mendalam tentang konsep-
konsep filosofis yang mendasari sistem pendidikan di Indonesia. Melalui
pembelajaran ini, saya menjadi lebih menghargai nilai-nilai yang dijunjung
tinggi oleh tokoh-tokoh pendidikan Indonesia, terutama Ki Hajar Dewantara.
Saya juga menyadari pentingnya memahami latar belakang sejarah dan
pemikiran para pemikir pendidikan Indonesia dalam membentuk perspektif
saya sebagai calon guru. Salah satu hal yang menarik dari pengalaman belajar
ini adalah eksplorasi terhadap pemikiran Ki Hajar Dewantara dan konsep-
konsep pendidikan yang beliau advokasi, seperti konsep "tut wuri handayani"
dan pentingnya pendidikan karakter. Melalui refleksi atas kontribusi beliau
dalam pembangunan pendidikan di Indonesia, saya menjadi lebih termotivasi
untuk mengimplementasikan nilai-nilai tersebut dalam praktik pendidikan
saya di masa depan. Selain itu, melalui diskusi dan studi kasus, saya juga
belajar untuk mengaitkan konsep-konsep filosofis dengan situasi nyata dalam
konteks pendidikan di Indonesia. Hal ini membantu saya untuk lebih
memahami relevansi dan aplikabilitas dari konsep-konsep tersebut dalam
praktik pendidikan sehari-hari. Selain itu, pengalaman belajar ini juga
menekankan pentingnya kolaborasi dan refleksi dalam proses pembelajaran,
yang merupakan keterampilan penting yang harus dimiliki oleh seorang guru.
Dengan demikian, melalui pengalaman belajar topik 2 Filosofi Pendidikan
Indonesia, saya merasa lebih siap dan termotivasi untuk menjadi seorang guru
yang efektif dan berkontribusi dalam pembangunan pendidikan di Indonesia.
Saya yakin bahwa pemahaman yang saya peroleh dari pembelajaran ini akan
membantu saya dalam membentuk praktek pendidikan yang inklusif,
bermakna, dan sesuai dengan nilai-nilai yang dijunjung tinggi dalam
masyarakat Indonesia.
3. Bagian mana dari artefak ini yang mendukung hasil refleksi saya?
Dari tiga artefak yang telah disajikan, bagian yang paling mendukung hasil
refleksi adalah artefak kedua, yang menyoroti aksi nyata dan proses refleksi
terhadap materi yang telah dipelajari. Melalui proses refleksi ini, saya dapat
mengidentifikasi pemahaman yang telah diperoleh, mengevaluasi sejauh
mana pemahaman tersebut telah berkembang, serta merencanakan langkah-
langkah selanjutnya untuk meningkatkan pemahaman saya. Dalam artefak
tersebut, saya melakukan refleksi terhadap materi yang telah dipelajari,
mengidentifikasi bagian dari materi yang sudah dikuasai dan yang masih
perlu diperdalam. Selain itu, saya juga menentukan materi apa yang inginsaya
pelajari lebih dalam lagi. Dengan melakukan refleksi ini, saya dapat
mengevaluasi sejauh mana pemahaman saya terhadap materi tersebut, dan
merencanakan langkah-langkah selanjutnya untuk meningkatkan
pemahaman saya.
Rumusan hasil Apabila saya mengajar atau membahas topik ini, dengan mempertimbangkan
refleksi berupa prinsip pembelajaran bermakna yang berpusat kepada siswa, perubahan apa
pembelajaran yang akan saya lakukan?
bermakna
Dalam mempertimbangkan prinsip pembelajaran bermakna yang berpusat
kepada peserta didik, jika saya mengajar atau membahas topik Filosofi
Pendidikan Indonesia, saya akan melakukan beberapa perubahan dalam
pendekatan dan metode pembelajaran saya. Saya akan memfokuskan pada
kegiatan yang memungkinkan siswa untuk aktif terlibat dalam pembelajaran,
seperti diskusi kelompok, proyek kolaboratif, atau studi kasus yang relevan
dengan konteks mereka. Saya juga akan menyisipkan konteks yang relevan
dengan kehidupan sehari-hari atau lingkungan peserta didik dalam materi
yang diajarkan untuk membantu mereka lebih memahami dan
menginternalisasi nilai-nilai dan konsep-konsep yang diajarkan dalam
konteks yang lebih bermakna bagi mereka. Selain itu, saya akan
menggunakan pendekatan berbasis masalah di mana peserta didik diberi
tantangan atau masalah yang harus mereka pecahkan dengan menerapkan
konsep-konsep yang dipelajari. Saya juga akan memberikan peserta didik
dengan membiarkan mereka memilih topik atau proyek yang ingin mereka
teliti atau kerjakan, untuk meningkatkan motivasi dan keterlibatan peserta
didik dalam pembelajaran. Terakhir, saya akan memberikan waktu untuk
refleksi secara teratur dan memberikan umpan balik yang konstruktif kepada
peserta didik tentang pemahaman dan kemajuan mereka untuk membantu
mereka mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan mereka sendiri serta
merencanakan langkah-langkah selanjutnya untuk meningkatkan
pemahaman mereka. Dengan mengadopsi pendekatan pembelajaran yang
berpusat pada peserta didik dan bermakna, saya akan menciptakan
pengalaman pembelajaran yang lebih bermakna dan berdampak bagi peserta
didik, sehingga memperkaya pemahaman mereka tentang Filosofi
Pendidikan Indonesia.