Anda di halaman 1dari 6

Format Refleksi Pengalaman Belajar Setiap Mata kuliah (LK 2)

Indikator Pertanyaan Identifikasi Diri

Nama mata kuliah Filosofi Pendidikan Indonesia

Reviu pengalaman 1. Pengalaman belajar apa yang berguna dan menarik?


belajar Pengalaman belajar yang berguna dan menarik dengan
mempelajari mata kuliah Filosofi Pendidikan Indonesia ialah
membantu saya memahami sejarah pendidikan dari zaman
penjajahan hingga kemerdekaan, serta peran saya sebagai calon
guru untuk dapat menerapkan pembelajaran yang memerdekakan
atau memberdayakan peserta didik sesuai prinsip-prinsip dasar Ki
Hadjar Dewantara, sehingga proses pembelajaran tidak terikat
oleh paradigma zaman penjajahan.
2. Pengalaman belajar apa yang berguna tetapi kurang
menarik?
Pengalaman belajar yang berguna tetapi kurang menarik adalah
bagaimana menerapkan pembelajaran yang memerdekakan
peserta didik, di mana peserta didik harus mencari dan
menemukan solusi atas masalah yang dihadapi, tetapi hal ini
kurang menarik karena dalam praktek pembelajaran di kelas
masih banyak peserta didik yang masih kesulitan dalam berpikir
kritis dan menemukan solusi dari permasalahan secara mandiri
atau berkelompok.
3. Pengalaman belajar apa yang menarik tapi kurang berguna?
Pengalaman belajar yang menarik tetapi kurang berguna ialah saat
mempelajari Pancasila sebagai fondasi pendidikan Indonesia
dengan penerapan Profil Pelajar Pancasila untuk menciptakan
generasi yang mempunyai jiwa nasionalisme, toleransi, dan
kemanusian. Tetapi pembelajaran ini akan menjadi kurang
berguna di saat ada peserta didik yang melanggar nilai
kemanusian misalnya tidak menghargai perbedaan dengan teman
lain atau melakukan tindakan bullying terhadap sesama temannya.
4. Pengalaman belajar apa yang tidak menarik dan tidak
berguna dalam konteks sebagai calon guru?
Setelah mempelajari mata kuliah ini, dalam konteks sebagai
calon guru saya tidak menemukan pengalaman belajar yang tidak
berguna. Karena semua yang dipelajari sangat berguna dan
menarik bagi saya sebagai refleksi dan pedoman sebagai calon
guru untuk menciptakan pembelajaran yang memerdekakan
peserta didik dan menghasilkan peserta didik yang berkarakter
Profil Pelajar Pancasila.

Refleksi 1. Apa yang telah terjadi?


pengalaman belajar Setelah mempelajari materi Filosofi Pendidikan Indonesia, saya
memilih topik refleksi pengalaman yang akan saya pilih adalah
topik 2 tentang Dasar-Dasar Pendidikan Ki Hadjar
Dewantara. Dalam pembelajaran ini, saya dapat mengenal dan
memahami pemikiran filosofi Ki Hadjar Dewantara tentang
pendidikan yang mencakup kodrat alam dan kodrat zaman, sistem
among, dan budi pekerti. Menurut Ki Hadjar Dewantara
pengajaran merupakan bagian integral dari pendidikan.
Pengajaran dianggap sebagai proses pendidikan yang memberikan
ilmu pengetahuan untuk kecakapan hidup anak secara lahir dan
batin. Selain itu, pendidikan dimaknai sebagai proses memberikan
pengetahuan untuk mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang
setinggi-tingginya baik sebagai individu maupun sebagai anggota
masyarakat.
2. Mengapa hal tersebut dapat terjadi?
Dalam pembelajaran ini Ki Hadjar Dewantara mengakui
pentingnya memahami kodrat alam dan kodrat zaman dalam
pendidikan. Pemahaman ini menekankan pada pengenalan bahwa
setiap individu memiliki potensi unik yang harus dikembangkan
sesuai dengan perkembangan zaman dan lingkungan sekitar.
Sistem among yang diperkenalkan oleh Ki Hadjar Dewantara
menekankan pentingnya interaksi antara guru dan peserta didik,
serta antara sesama peserta didik dalam pembelajaran. Dengan
demikian, pengajaran tidak hanya tentang pengetahuan, tetapi
juga tentang pembentukan karakter dan budi pekerti yang baik.
Oleh karena itu, pendidikan di mata Ki Hadjar Dewantara bukan
hanya tentang akuisisi ilmu pengetahuan semata, tetapi juga
tentang membentuk individu yang mampu berkontribusi secara
positif terhadap dirinya sendiri dan masyarakat secara luas.

Analisis artefak 1. Artefak-artefak pembelajaran mana yang dapat saya jadikan


pembelajaran bukti dukung hasil refleksi pengalaman belajar?
Pada topik 2 mata kuliah Filosofi Pendidikan Indonesia, saya
telah memilih beberapa artefak pembelajaran yang dapat saya
jadikan bukti dukung hasil refleksi pengalaman belajar saya.
Berikut beberapa artefak hasil refleksi hasil pengalaman belajar
yang saya pilih.
 Demonstrasi Kontekstual, berupa video tentang “Strategi
dalam Mewujudkan Pemikiran KHD “Pendidikan yang
Berpihak pada Murid”.
https://drive.google.com/file/d/1nWdSA7Lxm6vecWKi_9B1
RsQYCsaiNSA_/view?usp=sharing
 Koneksi Antar Materi, berupa media infografis tentang
“Perjalanan Pendidikan Nasional Ki Hadjar Dewantara”.
https://drive.google.com/file/d/
13EwrIoeSN_B7jLsiht3I5cyCMBncRnHe/view?usp=sharing
 Aksi Nyata, berupa jurnal refleksi dan bukti dokumentasi
kontribusi nyata untuk menguatkan penerapan pemikiran
KHD di kelas.
https://drive.google.com/file/d/
1f5jO3oBv0p7ijmiv6mlLr1S17XtcL9e8/view?usp=sharing
2. Mengapa artefak ini yang saya pilih?
Dari ketiga artefak tersebut, masing-masing dapat menjadi media
atau bahan yang efektif dalam menyajikan dan mendukung
refleksi pengalaman belajar saya. Video dapat menjadi cara yang
efektif untuk mendemonstrasikan strategi dalam mewujudkan
pemikiran KHD karena kombinasi visual dan audio yang efektif
dalam menyampaikan konsep-konsep yang kompleks. Infografis
dapat menjadi media yang efektif untuk menyajikan konteks yang
relevan dalam memahami pemikiran KHD dengan cara yang
mudah dipahami. Sedangkan Jurnal Refleksi dan Dokumentasi
Kontribusi Nyata menjadi bukti yang konkret tentang bagaimana
mengimplementasikan pemikiran KHD dalam praktek
pembelajaran di kelas dan memberikan wawasan yang mendalam
serta menerapkannya dalam konteks nyata.
3. Bagian mana dari artefak ini yang mendukung hasil refleksi
saya?
Bagian dari artefak yang mendukung hasil refleksi saya ialah aksi
nyata, karena dengan melihat hasil implementasi aksi nyata
tersebut di sekolah mitra, saya diberikan kesempatan untuk
merefleksikan bagaimana mengimplementasikan atau menerapkan
pemikiran KHD secara konkret dalam praktek pembelajaran.
Selain itu, saya juga menemui tantangan dan hambatan selama
proses pembelajaran baik dari peserta didik maupun dari diri saya
sebagai pendidik. Sehingga hal ini menjadi bahan refleksi
tersendiri bagi saya untuk memperbaiki dan meningkatkan
kompetensi pribadi saya.

Rumusan hasil Apabila saya mengajar atau membahas topik ini, dengan
refleksi berupa mempertimbangkan prinsip pembelajaran bermakna yang
pembelajaran berpusat kepada siswa, perubahan apa yang akan saya lakukan?
bermakna Pembelajaran bermakna yang saya peroleh setelah mempelajari mata
kuliah ini, ialah pentingnya bagi calon pendidik untuk memiliki
pemahaman, kesadaran diri, dan panggilan jiwa yang tulus untuk
menuntun dan memberikan pendidikan yang terbaik bagi peserta
didik.
Dengan pengetahuan baru yang saya dapatkan, saya bertekad untuk
terus memperbaiki dan memperbarui diri baik sebagai individu
maupun sebagai calon guru sesuai dengan refleksi pribadi saya
memilih menjadi seorang guru. Saya berkomitmen untuk
menerapkan pola pendidikan sesuai dengan ajaran Ki Hadjar
Dewantara, di mana menjadi seorang guru profesional harus memiliki
sistem among, di mana guru harus dapat memberikan contoh yang
baik kepada peserta didiknya.

Anda mungkin juga menyukai