PEMAHAMAN TENTANG PESERTA DIDIK DAN PEMBELAJARANNYA
Disusun Guna Memenuhi Tugas
Mata Kuliah Seminar Pendidikan Profesi Guru
Dosen Pengampu : Dra. Kurniana Bektiningsih, M.Pd
Disusun Oleh :
Achmad Al Hafidz 2398010782
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN DAN PSIKOLOGI
SEKOLAH PASCASARJANA
TAHUN 2024 Format Refleksi Pengalaman Belajar Setiap Mata kuliah (LK 2)
Indikator Pertanyaan Identifikasi Diri
Nama Mata Kuliah Pemahaman tentang Peserta Didik dan Pembelajarannya
Reviu pengalaman 1. Pengalaman belajar apa yang berguna dan menarik?
belajar Topik 1 “Mengenal Peserta Didik” (Terdapat materi materi teori belajar misalnya Teori Belajar Behavioristik, teori Belajar Sosial-Kognitif, Teori Belajar Konstruktivisme Vygotsky, Teori Belajar Humanistik, dan perkembangan tahapan peserta didik)
Topik 2 “Pembelajaran yang Bepihak Pada Peserta
Didik” (Memaknai Ragam Kerangka Strategi dalam Pembelajaran, Pembelajaran yang Berdiferensiasi (Developmentally Appropriate Practice))
Topik 3 “Asesmen yang mempertimbangkan dan
memanfaatkan pengetahuan tentang peserta didik” (asesmen dijadikan acuan untuk melihat ketercapaian tujuan pembelajaran yang mendukung pengembangan karakter peserta didik dan sebagai ruang bagi peserta didik agar mendapat umpan balik atas proses belajar mereka)
Topik 4 “Lingkungan Belajar yang Aman dan Nyaman
bagi Peserta Didik” (Sebuah lingkungan belajar bagi peserta didik tidak hanya sekedar ruang kelas. Ki Hajar Dewantara menyadari bahwa di dalam kehidupan anak, ada tiga lingkungan yang merupakan unsur penting bagi kesuksesan pendidikan dan menjadi pusat pendidikannya. Konsep mengenai lingkungan belajar menurut Ki Hadjar Dewantara terdiri atas sekolah, keluarga, dan masyarakat.)
2. Pengalaman belajar apa yang berguna tetapi kurang
menarik? Pengalaman belajar yang kurang menarik yaitu ketika pembelajaran yang bersifat teoritis dan abstrak sehingga saya merasa jenuh atas pembelajaran yang saya terima, misalnya pada materi aspek teori behavioristik, teori sosial kognitif, dan teori konstruktivisme di dalam kelas.
3. Pengalaman belajar apa yang menarik tapi kurang berguna?
Teori Belajar yang Terlalu Terpusat pada Individu: Pendekatan belajar yang terlalu terpusat pada individu tanpa mempertimbangkan aspek sosial atau kontekstual. Sebagai contoh, suatu teori belajar yang mengabaikan pentingnya interaksi sosial dan kolaborasi dianggap kurang berguna dalam menciptakan lingkungan belajar yang inklusif.
4. Pengalaman belajar apa yang tidak menarik dan tidak
berguna dalam konteks sebagai calon guru? a. Pembelajaran Teori yang Terlalu Abstrak: Belajar teori belajar yang dirancang dengan cara yang terlalu abstrak dan sulit untuk dihubungkan dengan situasi praktis di kelas. Jika teori-teori tersebut tidak dijelaskan atau diterapkan dalam konteks kehidupan nyata di kelas, calon guru mungkin kesulitan melihat relevansinya. b. Kurangnya Keterlibatan dan Interaktif: Pengalaman belajar yang didominasi oleh ceramah atau presentasi tanpa banyak interaksi atau keterlibatan dari peserta didik dapat dianggap tidak menarik dan kurang mendukung pemahaman. Kurangnya interaksi dapat membuat pembelajaran terasa monoton dan kurang relevan dengan tantangan yang dihadapi di lapangan. c. Tidak Ada Kaitan dengan Kondisi Dunia Nyata di Sekolah: Pembelajaran teori belajar yang tidak terkait atau tidak mempertimbangkan konteks dunia nyata di lingkungan sekolah. Calon guru mungkin merasa bahwa teori-teori tersebut tidak praktis atau sulit diaplikasikan dalam pengaturan kelas yang sebenarnya.
Refleksi pengalaman 1. Apa yang telah terjadi?
belajar Setelah mempelajari mata kuliah Pemahaman tentang Peserta Didik dan Pembelajarannya, saya dapat mengambil tindakan saat menghadapi peserta didik. Saya juga dapat mengetahui cara menghadapi, memahami, serta menyelesaikan masalah- masalah yang sering timbul pada peserta didik dalam proses pembelajaran di kelas nanti. Dalam mata pelajaran ini juga di jelaskan mengenai prinsip- prinsip perkembangan peserta didik baik dalam segi pertumbuhan maupun perkembangannya. Dijelaskan juga beberapa hal dalam proses atau tahap untuk mengetahui faktor perkembangan dan penghambat peserta didik dengan cara meninjau dari faktor lingkungan, faktor keluarga, maupun faktor sosial dari peserta didik. 2. Mengapa hal tersebut dapat terjadi? Dalam mata pelajaran Pemahaman tentang Peserta Didik dan Pembelajarannya di jelaskan mengenai prinsip- prinsip perkembangan peserta didik baik dalam segi pertumbuhan maupun perkembangannya. Dijelaskan juga beberapa hal dalam proses atau tahap untuk mengetahui faktor perkembangan dan penghambat peserta didik dengan cara meninjau dari faktor lingkungan, faktor keluarga, maupun faktor sosial dari peserta didik.
Analisis artefak 1. Artefak-artefak pembelajaran mana yang dapat saya jadikan
pembelajaran bukti dukung hasil refleksi pengalaman belajar? Dalam pembelajaran Pemahaman tentang Peserta Didik dan Pembelajarannya, terdapat beberapa bukti pembelajaran yang dapat mendukung hasil refleksi dari pengalaman belajar. Artefak-artefak ini mencakup: Demonstrasi kontekstual, Koneksi Antar Materi, dan Aksi Nyata
2. Mengapa artefak ini yang saya pilih?
Saya memilih artefak tersebut karena hal-hal berikut: a. Demonstrasi Kontekstual: Relevansi Praktis: Demonstrasi kontekstual menunjukkan kemampuan menerapkan konsep-konsep teoritis ke dalam konteks kehidupan nyata. Memilih artefak ini bisa disebabkan oleh keinginan untuk menunjukkan relevansi dan aplikasi praktis dari pemahaman materi pembelajaran. b. Koneksi Antar Materi: Integrasi Pemahaman: Memilih artefak koneksi antar materi dapat mencerminkan upaya untuk menunjukkan pemahaman yang holistik terhadap berbagai konsep dan topik dalam mata kuliah. Ini menekankan kemampuan mengaitkan dan menyatukan berbagai elemen pembelajaran. c. Aksi Nyata: Implementasi dalam Kehidupan Sehari-hari: Memilih aksi nyata sebagai artefak bisa disebabkan oleh keinginan untuk menunjukkan bahwa pemahaman tidak hanya terbatas pada teori, tetapi juga dapat diimplementasikan dalam tindakan nyata sehari-hari. Ini mencerminkan kemampuan mahasiswa untuk mengambil inisiatif dan melibatkan diri dalam tindakan konkret.
3. Bagian mana dari artefak ini yang mendukung hasil
refleksi saya? Dalam artefak ini, bagian yang mendukung hasil refleksi adalah pilihan "Demontasi Kontekstual." Pilihan ini mencerminkan kemampuan saya untuk menerapkan pemahaman dari materi pembelajaran ke dalam tindakan konkret dalam menunjukkan kemampuan menerapkan konsep-konsep teoritis ke dalam konteks kehidupan nyata. Memilih artefak ini bisa disebabkan oleh keinginan untuk menunjukkan relevansi dan aplikasi praktis dari pemahaman materi pembelajaran. Link membuat skenario pembelajan yang membentuk karakter disiplin positif dan menciptakan lingkungan belajar yang aman dan nyaman bagi peserta didik. https://drive.google.com/file/d/1aw9UW2xrFcFo8FmuL GKb3fLxLMLK9Cn6/view?usp=drivesdk Rumusan hasil Apabila saya mengajar atau membahas topik ini, dengan refleksi berupa mempertimbangkan prinsip pembelajaran bermakna yang pembelajaran berpusat kepada siswa, perubahan apa yang akan saya bermakna lakukan? Perubahan yang akan saya lakukan yaitu ketika saya mengimplementasikan dalam mempelajari topik topik tersebut adalah dengan menerapkan pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan peserta didik dan merencanakan sebuah pembelajaran dengan baik. Maka hasilnya akan lebih maksimal karena persiapan memahami teori belajar, perkembangan dan dapat mengobsevasi peserta didik sesuai dengan kebutuhan, gaya belajar, karakteristik dan profiling peserta didik. Persiapan membuat Lesson planning dalam sebuah pembelajaran juga sangat penting dalam mata kuliah ini kita diajarakan untuk memaksimalkan dalam proses pembelajaran karena guru sebelum mengajar harus merancang dan mempersiapkan modul ajar.
Kepribadian: Pengantar ilmu kepribadian: apa itu kepribadian dan bagaimana menemukan melalui psikologi ilmiah bagaimana kepribadian mempengaruhi kehidupan kita
Manajemen waktu dalam 4 langkah: Metode, strategi, dan teknik operasional untuk mengatur waktu sesuai keinginan Anda, menyeimbangkan tujuan pribadi dan profesional
Manajemen konflik dalam 4 langkah: Metode, strategi, teknik-teknik penting, dan pendekatan operasional untuk mengelola dan menyelesaikan situasi konflik