Anda di halaman 1dari 4

REFLEKSI PENGALAMAN BELAJAR MATA KULIAH

FILOSOFI PENDIDIKAN INDONESIA

INDIKATOR PERTANYAAN IDENTIFIKASI DIRI


Review 1. Pengalaman belajar apa yang berguna dan menarik?
Pengalaman Pengalaman belajar yang paling berguna dan paling menarik bagi saya yakni
Belajar ketika saya mempelajari topik 3. Topik ini membahas mengenai identitas manusia
merdeka. Menurut kami topik ini sangat penting untuk dipelajari karena sebagai
guru kita perlu mengetahui terlebih dahulu keberagaman peserta didik sebelum
melaksanakan pembelajaran. Guru harus mengetahui identitas dari manusia
indonesia dalam hal ini peserta didiknya baik dari segi perbedaan agama,
kebiasaan maupun keanekaragaman budayanya. Guru sebagai seorang pendidik
harus bisa menuntun segala perbedaan secara maksimal. Pada pembelajaran abad
ke-21 di indonesia perlu diterapkan pembelajaran dengan berdasarkan pendidikan
karakter yang disesuaikan dengan nilai – nilai pancasila. Pendidikan karakter yang
sesuai dengan pemikiran Ki Hadjar Dewantara bahwa guru menuntun peserta
didik untuk membangun pengetahuannya sendiri. Guru tidak hanya berperan
untuk meningkatkan kognitif anak saja namun harus sebagai penuntun agar
peserta didik tidak kehilangan arah namun tetap mengedepankan pembelajaran
yang berpihak pada peserta didik. Guru sebaiknya menciptakan kerukunan dan
kedamaian dalam kebersamaan yang mempertebal rasa aman dan syukur setiap
elemen sekolah. Guru menjadi contoh dan menerapkan sila-sila pancasila.
Topik ini membahas mengenai identitas manusia merdeka. Menurut kami
topik ini sangat penting untuk dipelajari karena sebagai guru kita perlu
mengetahui terlebih dahulu keberagaman peserta didik sebelum melaksanakan
pembelajaran. Guru harus mengetahui identitas dari manusia indonesia dalam hal
ini peserta didiknya baik dari segi perbedaan agama, kebiasaan maupun
keanekaragaman budayanya. Alur yang berguna dan menarik di topik ini adalah
alur Aksi Nyata. Mahasiswa diarahkan untuk melakukan observasi terhadap
lingkungan belajar peserta didik dalam aspek kebinekaannya. setelah melalui alur
mulai dari M hingga K, kami pun mendapatkan bekal untuk melakukan observasi
untuk mengidetifikasi kebinekaan dalam ekosistem sekolah
Selain itu, ada Topik 4. Topik ini menarik karena mengarahkan kita untuk
mengidentifikasi relevansi antara nilai-nilai pancasila dengan pembelajaran abad
21. Mahasiswa dapat memperhatikan rancangan pembelajarannya, apakah sudah
mengandung nilai-nilai pancasila atau belum. Membuat kita lebih peka dan
memahami lebih dalam mengenai Profil Pelajar Indonesia.

2. Pengalaman belajar apa yang berguna tetapi kurang menarik?


Pengalaman belajar yang berguna tetapi kurang menarik yakni saat belajar
topik 2. Pada topik 2 ini membahas mengenai dasar-dasar pendidikan Ki Hadjar
Dewantara. Topik kedua pada mata kuliah filosofi pendidikan indonesia ini
mengajarkan tentang bagaimana dasar-dasar pendidikan Ki Hadjar Dewantara,
konsep pendidikan dan pengajaran, kodrat alam dan kodrat zaman, sistem among,
teramsuk tentang pemikiran beliau tentang pendidikan itu sendiri.
Menurut Ki hadjar Dewantara, pendidikan dan pengajaran merupakan dua hal
yang berbeda. Pengajaran adalah bagian dari pendidikan. Sedangkan, pendidikan
merupakan tempat dimana benih-benih kebudayaan dalam masyarakat ditanam
pada kehidupan peserta didik.
Menurut kami topik ini sangat berguna untuk menunjang peran kami sebagai

A. GIFRAN NUR IHZAH (239031485280)


guru yang profesional, namun pembelajaran pada topik ini sedikit kurang menarik
sebab topik ini dapat menjadi 1 topik yang digabungkan dengan topik 1. Menurut
saya teori yang dipaparkan pada modul topik 2 penyajiannya kurang menarik
sehingga mahasiswa merasa bosan saat mempelajari topik ini. Topik 2 ini lebih
cocok apabila dijelaskan sekaligus dengan topik 1 yaitu perjalanan pendidikan
nasional setelah kemerdekaan.
Selain itu, pada topik 2 bagian ruang kolaborasi dimana terdapat diskusi
dengan pembahasan “kekuatan konteks sosio-kultural (nilai-nilai luhur budaya) di
daerah asal”, namun tidak semua membahas tentang nilai luhur daerah ulawesi
selatan namun secara luas (budaya secara umum di Indonesia) hal ini karena
penjelasan dari dosen tentang tugas pada topik 2 ini terbatas.
3. Pengalaman belajar apa yang menarik tapi kurang berguna?
Menurut kami, tidak ada pengalaman belajar yang menarik dan kurang
berguna dalam mata kuliah filosofi pendidikan indonesia. Semua pengalaman
belajar dan materi yang kami pelajari dalam mata kuliah tersebut memiliki nilai
yang sangat penting bagi kami. Pembelajaran ini menjadi bekal yang berharga
dalam upaya saya menjadi seorang guru yang mendukung peserta didik secara
penuh dan profesional di masa mendatang.
4. Pengalaman belajar apa yang tidak menarik dan tidak berguna dalam konteks
sebagai calon guru?
Bagi kami tidak ada pengalaman belajar yang tidak menarik dan tidak berguna
dalam konteks sebagai calon guru. Justru semua pengalaman yang telah kami
peroleh menurut kami sangatlah berguna dan menarik meskipun terdapat faktor
tertentu yang terkadang membuat pembelajaran menjadi kurang menarik. Hal ini
disebabkan karena, materi yang disajikan dalam modul kurang menarik sehingga
kami sedikit bosan saat mempelajarinya, namun kami tetap berusaha untuk
meningkatkan motivasi dalam belajar sehingga dapat mempelajari dan memahami
materi tersebut. Sejauh ini menurut kami, semua pengalaman belajar dan juga
semua materi yang telah dipelajari sebelumnya sangatlah berguna untuk
mendukung peran kami sebagai guru yang profesional, berpihak kepada anak dan
memerdekakan anak.
Refleksi 1. Apa yang telah terjadi?
Pengalaman Yang telah terjadi setelah kami belajar mata kuliah filosofi pendidikan
Belajar indonesia khususnya pada topik 3 yaitu kami mampu menerapkan proses
pembelajaran tentang penghargaan dan penghayatan terhadap
kebhinekatunggalikaan serta penghayatan nilai-nilai pancasila yang ada di sekolah
yang menguatkan identitas manusia indonesia. Pada Topik 4 kami mampu
mengidentifikasi dan mengobservasi relevansi nilai-nilai Pancasila pada
pembelajaran. Dalam hal ini, kami mengobservasi secara kritis hal-hal yang
terjadi di ekosistem sekolah dan mendokumentasikannya sebagai bukti
pelaksanaan pembelajaran yang memiliki nilai kebinekaan, nilai pancasila dan
nilai religius.
2. Mengapa hal tersebut terjadi?
Hal tersebut dapat terjadi karena aktivitas yang disajikan pada topik-topik
tersebut menunjang mahasiswa untuk lebih memahami terkhususnya pada topik 3
(tentang bagaimana memahami pembelajaran yang tidak membelenggu peserta
didik dan mengenal identitas atau karakteristik peserta didik pada aspek
kebinekaan nya dalam kelas) dan topik 4 (Relevansi Nilai-nilai pancasila dengan
pembelajaran). Kami juga merasa bahwa kami sangat perlu untuk menerapkan
pendidikan yang sesuai dengan nilai-nilai pancasila. Ki Hadjar Dewantara

A. GIFRAN NUR IHZAH (239031485280)


berpendapat bahwa pendidikan yang tidak hanya fokus pada aspek akademis,
tetapi juga karakter dan kepribadian, berpadu dengan nilai-nilai moral dan etika
dalam masyarakat Indonesia.
Hal di atas bisa terjadi karena sebelumnya kami telah mempelajari terkait
pembelajaran yang berpihak pada peserta didik sesuai dengan kodrat alam dan
kodrat zaman. Kami juga merasa bahwa kami sangat perlu untuk menerapkan
pendidikan yang sesuai dengan nilai-nilai pancasila. Ki Hadjar Dewantara
berpendapat bahwa pendidikan yang tidak hanya fokus pada aspek akademis,
tetapi juga karakter dan kepribadian, berpadu dengan nilai-nilai moral dan etika
dalam masyarakat indonesia. Pendidikan harus memberikan kesadaran sosial dan
kepedulian kepada peserta didik, sehingga mereka mampu memahami peran
mereka dalam masyarakat dan berkontribusi secara aktif untuk membangun
masyarakat yang lebih baik yang berlandaskan kekerluargaan dan toleransi.
Tujuan dalam mengenal manusia indonesia dalam proses mendidik yaitu agar
dapat memahami latar belakang budaya, nilai, norma dan konteks sosial peserta
didik untuk merancang strategi pembelajaran yang efektif dan relevan. Selain itu
dapat memahami berbagai perbedaan sehingga dapat mengetahui karakteristik
peserta didik yang dapat membantu pendidik dalam memberikan pembelajaran
bermakna yang sesuai dengan karakteristik peserta didik.
Prinsip Ki Hajar Dewantara pada tri pantangan yaitu pantang
menyalahgunakan kekuasaan, keuangan dan kesusilaan yang harus dipedomani
dengan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa juga menjadi tujuan dalam
mengenal manusia indonesia demi menjaga kerukunan antar umar beragama. Hal
lain yang seiring dengan nilai religius manusia indonesia yang harus ditingkatkan
adalah perasaan bersyukur akan sumber daya alam yang melimpah dan indah,
kebebasan sosial, berserikat, berkumpul dan berpendapat, menjunjung tinggi
toleransi, hak asasi manusia, norma, adat dan agama.
Analisis 1. Artefak-artefak pembelajaran mana yang dapat kami jadikan bukti dukung hasil
Artefak refleksi pengalaman belajar?
Pembelajaran Artefak-artefak pembelajaran yang dapat kami jadikan bukti dukung hasil
refleksi pengalaman belajar antara lain:
a. Demonstrasi Kontekstual
Artefak pembelajaran pada tahap mulai dari diri ini berupa refleksi terkait
pengetahuan awal yang dimiliki oleh mahasiswa mengenai manusia
Indonesia. Berikut ini merupakan link artefak pembelajaran mulai dari diri:
https://drive.google.com/file/d/1s-fnSED8wx_LCScKFhPTjCWnD-
Zp99VF/view?usp=drive_link

b. Ruang Kolaborasi
Artefak pembelajaran pada tahap ruang kolaborasi ini berupa media visual
berupa mind mapping. Artefak ini berisi tentang keterkaitan nilai-nilai Ki
Hajar Dewantara dengan manusia indonesia.
Berikut ini merupakan link artefak pembelajaran ruang kolaborasi:
https://drive.google.com/file/d/
1sPCC9rBlWQO5tAifGTpRj7DAH0SqDg99/view?usp=sharing

c. Aksi Nyata
Kegiatan pembelajaran pada tahap aksi nyata yaitu kami mengobservasi
secara kritis tanda dan simbol yang ada di ekosistem sekolah dan proses
pembelajaran tentang penghargaan dan penghayatan terhadap
kebhinekatunggalikaan serta penghayatan nilai-nilai Pancasila.

A. GIFRAN NUR IHZAH (239031485280)


Berikut ini merupakan link artefak aksi nyata:
https://drive.google.com/file/d/1prX0Tc3HPO_jiD-yDRxxCDccJGKhNMs_/
view?usp=drive_link
2. Mengapa artefak ini yang saya pilih?
Ketiga artefak yang telah disajikan di atas adalah artefak yang relevan dalam
mendukung hasil refleksi pengalaman belajar yang telah kami paparkan
sebelumnya.
3. Bagian mana dari artefak ini yang mendukung hasil refleksi saya?
Ketiga artefak tersebut paling mendukung hasil refleksi saya dalam mengikuti
perkuliahan mata kuliah Filosofi Pendidikan Indonesia. Alur demonstrasi
kontekstual topik 1 merupakan pembuka aktivitas yang baik dalam memahami
perjalanan Pendidikan Indonesia. Hal tersebut sangat berguna untuk mengawali
materi perkuliahan sebelum masuk ke materi mengenal identitas manusia
Indonesia dan relevansi nilai-nilai Pancasila ke dalam pembelajaran
Kemudian aksi nyata topik 3. Pada bagian ini menjabarkan pentingnya
menyatukan keberagaman etnis, budaya, agama, dan bahasa yang ada di Indonesia
dalam sebuah kesatuan yang utuh serta melakukan pembelajaran berdasarkan nilai
ketuhanan, nilai kemanusiaan, nilai persatuan, nilai kerakyatan dan nilai keadilan
agar terbentuknya karakter peserta didik yang saling menghormati demi
persaudaraan di lingkungan sekolah. Lalu pada demonstrasi topik 4 kami mampu
mengaitkan nilai-nilai Pancasila pada pembelajaran abad 21.
Rumusan 1. Apabila saya mengajar atau membahas topik ini, dengan mempertimbangkan
Hasil Refleksi karakteristik manusia indonesia berdasarkan nilai-nilai pancasila, hal apa yang
Berupa akan kami tingkatkan?
Pembelajaran Hal yang kami akan tingkatkan dalam menyusun pembelajaran sesuai
Bermakna karakteristik manusia indonesia berdasarkan nilai-nilai pancasila yaitu melengkapi
dan membangun pemahaman yang lebih luas yang berkaitan dengan perilaku baik
yang dilakukan disekolah berdasarkan nilai ketuhanan, kemanusiaan, persatuan,
kerakyatan, dan keadilan demi mewujudkan arah dan tujuan yang jelas bagi setiap
peserta didik untuk mencapai kesuksesan dalam kehidupan berbangsa dan
bernegara.

A. GIFRAN NUR IHZAH (239031485280)

Anda mungkin juga menyukai