Anda di halaman 1dari 15

PERANGKAT PEMBELAJARAN KURIKULUM 2013

DAKWAH NABI MUHAMMAD SAW DI MAKAH

PEMBELAJARAN 1

Disusun untuk Uji Kinerja PPG Dalam Jabatan Batch I

Nama Peserta PPG ANIS MULYANI, S. Pd. I.


Nomor Akun Peserta PPG 350256000411
Nama Sekolah/Madrasah SMA NEGERI 1 BABADAN
Tempat Tugas dan Alamat Jl. Perikanan Desa. Pondok
Lengkap Kec. Babadan Kab. Ponorogo
JAWA TIMUR
Nama LPTK Pelaksana PPG Fakultas Tabiyah IAIN Ponorogo
dan Alamat Lengkap Jalan Pramuka No 156 Ponorogo.
Telp (0352) 481277
Kelas PPG PAI D
Tahun 2022

PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI GURU DALAM JABATAN


PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU PAI
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
IAIN PONOROGO
2022
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Satuan Pendidikan : SMA NEGERI 1 BABADAN Pertemuan ke :1


Mata Pelajaran : PAI dan BP Kelas/Semester : X / Ganjil
Materi Pokok Dakwah Nabi Muhammad SAW Alokasi Waktu : 3 X 45 Menit
di Makah

Kompetensi Inti Kompetensi Dasar


1. KI 1: Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang 1.10 Meyakini kebenaran
dianutnya. dakwah Nabi
2. KI 2: Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, Muhammad saw di
santun, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, Makkah.
damai), bertanggung jawab, responsif, dan pro-aktif 2.10 Bersikap tangguh
dalam berinteraksi secara efektif sesuai dengan dan rela berkorban
perkembangan anak di lingkungan, keluarga, menegakkan
sekolah, masyarakat dan lingkungan alam sekitar, kebenaran sebagai
bangsa, negara, kawasan regional, dan kawasan ’ibrah dari sejarah
internasional”. strategi dakwah Nabi
3. KI 3: Memahi, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan di Makkah.
faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif 3.10 Menganalisis
berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu substansi, strategi,
pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan dan penyebab
humaniora dengan wawasan kemanusiaan, keberhasilan dakwah
kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait Nabi Muhammad
penyebab fenomena dan kejadian, serta saw di Makkah.
menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang 4.10 Menyajikan
kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan keterkaitan antara
minatnya untuk memecahkan masalah. substansi dan
4. KI 4: Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah strategi dengan
konkret dan ranah abstrak terkait dengan keberhasilan dakwah
pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah Nabi Muhammad
secara mandiri, bertindak secara efektif dan saw di Makkah
kreatif, serta mampu menggunakan metode sesuai
kaidah keilmuan.

Indikator
1.10.1 Meyakini dengan sepenuh hati kebenaran dakwah Nabi Muhammad saw di Makkah.
2.10.1 Memiliki sikap tangguh dan rela berkorban dalam menegakkan kebenaran sebagai
’ibrah dari sejarah strategi dakwah Nabi di Makkah.
3.10.1 Mampu menganalisis substansi dakwah Nabi Muhammad saw di Makkah dengan baik.
3.10.2 Mampu menganalisis strategi dakwah Nabi Muhammad saw di Makkah dengan baik.
4.10.1 Mampu menyajikan keterkaitan antara substansi dan strategi dengan keberhasilan
dakwah Nabi Muhammad saw di Makkah
Tujuan
Pembelajaran
Setelah mengikuti proses pembelajaran, peserta didik diharapkan dapat:
1. Menerangkan substansi dakwah Rasulullah saw. di Mekah.
2. Menjelaskan strategi dakwah yang dilakukan Rasulullah saw. di Mekah.
3. Menunjukkan perjuangan yang dilakukan Rasulullah saw. di Mekah.
4. Menjelaskan contoh perilaku yang patut diteladani dari sejarah perjuangan Rasulullah
saw. di Mekah.
5. Mendemonstrasikan atau menyimulasikan contoh perilaku yang patut diteladani dari
sejarah perjuangan Rasulullah saw. di Mekah.
6. Menjadikan substansi dan strategi dakwah yang dilakukan Rasulullah saw. di Mekah
sebagai sumber inspirasi pengembangan pembelajaran
dan sumber keteladanan.
Materi
Substansi dan strategi dakwah Rasulullah di Makkah

Model/Metode/Strategi Media, Alat, & Sumber Belajar


Pembelajaran
1) Pendekatan: Saintifik Media :
2) Model Pembelajaran: Discovery  Worksheet atau lembar kerja (siswa)
learning, Problem Based Learning  Lembar penilaian
(PBL)  Al-Qur’an
3) Metode: Tanya jawab, wawancara,Alat/Bahan :
diskusi dan bermain peran  Penggaris, spidol, papan tulis
 Laptop
A. Sumber Belajar
 Buku Pendidikan Agama Islam Siswa Kelas X,
Kemendikbud, tahun 2016
 e-dukasi.net
 Buku refensi yang relevan,
 LCD Proyektor

1 . Pertemuan Pertama (3 x 45 Menit)


Kegiatan Pendahuluan (15 Menit)
Guru :
Orientasi
 Melakukan pembukaan dengan salam pembuka, memanjatkan syukur kepada Tuhan
YME dan berdoa untuk memulai pembelajaran
 Memeriksa kehadiran peserta didik sebagai sikap disiplin
 Menyiapkan fisik dan psikis peserta didik dalam mengawali kegiatan pembelajaran.
Aperpepsi
 Mengajukan pertanyaan yang ada keterkaitannya dengan pelajaran yang akan dilakukan.
Motivasi
 Memberikan gambaran tentang manfaat mempelajari pelajaran yang akan dipelajari
dalam kehidupan sehari-hari.
 Apabila materi tema/projek ini kerjakan dengan baik dan sungguh-sungguh ini dikuasai
dengan baik, maka peserta didik diharapkan dapat menjelaskan tentang materi :
 Substansi dan strategi dakwah Rasullullah saw. di Mekah
 Menyampaikan tujuan pembelajaran pada pertemuan yang berlangsung
 Mengajukan pertanyaan
Pemberian Acuan
 Memberitahukan materi pelajaran yang akan dibahas pada pertemuan saat itu.
 Memberitahukan tentang kompetensi inti, kompetensi dasar, indikator, dan KKM pada
pertemuan yang berlangsung
 Pembagian kelompok belajar
 Menjelaskan mekanisme pelaksanaan pengalaman belajar sesuai dengan langkah-
langkah pembelajaran.
Kegiatan Inti ( 105 Menit )
Sintak Model
Kegiatan Pembelajaran
Pembelajaran
Stimulation KEGIATAN LITERASI
(stimullasi/ Peserta didik diberi motivasi atau rangsangan untuk memusatkan
pemberian perhatian pada topik materi Substansi dan strategi dakwah Rasullullah
rangsangan) saw. di Mekah dengan cara :
 Melihat (tanpa atau dengan Alat)
Menayangkan gambar/foto/video yang relevan.
 Mengamati
 Lembar kerja materi Substansi dan strategi dakwah Rasullullah
saw. di Mekah.
 Pemberian contoh-contoh materi Substansi dan strategi dakwah
Rasullullah saw. di Mekah untuk dapat dikembangkan peserta
didik, dari media interaktif, dsb
 Membaca.
Kegiatan literasi ini dilakukan di rumah dan di sekolah dengan membaca
materi dari buku paket atau buku-buku penunjang lain, dari
internet/materi yang berhubungan dengan Substansi dan strategi
1 . Pertemuan Pertama (3 x 45 Menit)
dakwah Rasullullah saw. di Mekah.
 Menulis
Menulis rangkuman dari hasil pengamatan dan bacaan terkait Substansi
dan strategi dakwah Rasullullah saw. di Mekah.
 Mendengar
Pemberian materi Substansi dan strategi dakwah Rasullullah saw. di
Mekah oleh guru.
 Menyimak
Penjelasan pengantar kegiatan secara garis besar/global tentang materi
pelajaran mengenai materi :
 Substansi dan strategi dakwah Rasullullah saw. di Mekah
untuk melatih rasa syukur, kesungguhan dan kedisiplinan, ketelitian,
mencari informasi.
Problem CRITICAL THINKING (BERPIKIR KRITIK)
statemen Guru memberikan kesempatan pada peserta didik untuk mengidentifikasi
(pertanyaan/ sebanyak mungkin pertanyaan yang berkaitan dengan gambar yang
identifikasi disajikan dan akan dijawab melalui kegiatan belajar, contohnya :
masalah)  Mengajukan pertanyaan tentang materi :
 Substansi dan strategi dakwah Rasullullah saw. di Mekah
yang tidak dipahami dari apa yang diamati atau pertanyaan untuk
mendapatkan informasi tambahan tentang apa yang diamati (dimulai
dari pertanyaan faktual sampai ke pertanyaan yang bersifat hipotetik)
untuk mengembangkan kreativitas, rasa ingin tahu, kemampuan
merumuskan pertanyaan untuk membentuk pikiran kritis yang perlu
untuk hidup cerdas dan belajar sepanjang hayat.
Data KEGIATAN LITERASI
collection Peserta didik mengumpulkan informasi yang relevan untuk menjawab
(pengumpulan pertanyan yang telah diidentifikasi melalui kegiatan:
data)  Mengamati obyek/kejadian
Mengamati dengan seksama materi Substansi dan strategi dakwah
Rasullullah saw. di Mekah yang sedang dipelajari dalam bentuk
gambar/video/slide presentasi yang disajikan dan mencoba
menginterprestasikannya.
 Membaca sumber lain selain buku teks
Secara disiplin melakukan kegiatan literasi dengan mencari dan
membaca berbagai referensi dari berbagai sumber guna menambah
pengetahuan dan pemahaman tentang materi Substansi dan strategi
dakwah Rasullullah saw. di Mekah yang sedang dipelajari.
 Aktivitas
Menyusun daftar pertanyaan atas hal-hal yang belum dapat dipahami dari
kegiatan mengmati dan membaca yang akan diajukan kepada guru
berkaitan dengan materi Substansi dan strategi dakwah Rasullullah
saw. di Mekah yang sedang dipelajari.
 Wawancara/tanya jawab dengan nara sumber
Mengajukan pertanyaan berkaiatan dengan materi Substansi dan strategi
dakwah Rasullullah saw. di Mekah yang telah disusun dalam daftar
pertanyaan kepada guru.

COLLABORATION (KERJASAMA)
Peserta didik dibentuk dalam beberapa kelompok untuk:
 Mendiskusikan
Peserta didik dan guru secara bersama-sama membahas contoh dalam
buku paket mengenai materi Substansi dan strategi dakwah
Rasullullah saw. di Mekah.
 Mengumpulkan informasi
Mencatat semua informasi tentang materi Substansi dan strategi dakwah
Rasullullah saw. di Mekah yang telah diperoleh pada buku catatan
dengan tulisan yang rapi dan menggunakan bahasa Indonesia yang
baik dan benar.
 Mempresentasikan ulang
Peserta didik mengkomunikasikan secara lisan atau mempresentasikan
materi dengan rasa percaya diri Substansi dan strategi dakwah
Rasullullah saw. di Mekah sesuai dengan pemahamannya.
 Saling tukar informasi tentang materi :
1 . Pertemuan Pertama (3 x 45 Menit)
 Substansi dan strategi dakwah Rasullullah saw. di Mekah
dengan ditanggapi aktif oleh peserta didik dari kelompok lainnya
sehingga diperoleh sebuah pengetahuan baru yang dapat dijadikan
sebagai bahan diskusi kelompok kemudian, dengan menggunakan
metode ilmiah yang terdapat pada buku pegangan peserta didik atau
pada lembar kerja yang disediakan dengan cermat untuk
mengembangkan sikap teliti, jujur, sopan, menghargai pendapat orang
lain, kemampuan berkomunikasi, menerapkan kemampuan
mengumpulkan informasi melalui berbagai cara yang dipelajari,
mengembangkan kebiasaan belajar dan belajar sepanjang hayat.
Data COLLABORATION (KERJASAMA) dan CRITICAL THINKING
processing (BERPIKIR KRITIK)
(pengolahan Peserta didik dalam kelompoknya berdiskusi mengolah data hasil
Data) pengamatan dengan cara :
 Berdiskusi tentang data dari Materi :
 Substansi dan strategi dakwah Rasullullah saw. di Mekah
 Mengolah informasi dari materi Substansi dan strategi dakwah
Rasullullah saw. di Mekah yang sudah dikumpulkan dari hasil
kegiatan/pertemuan sebelumnya mau pun hasil dari kegiatan
mengamati dan kegiatan mengumpulkan informasi yang sedang
berlangsung dengan bantuan pertanyaan-pertanyaan pada lembar
kerja.
 Peserta didik mengerjakan beberapa soal mengenai materi Substansi
dan strategi dakwah Rasullullah saw. di Mekah.

Verification CRITICAL THINKING (BERPIKIR KRITIK)


(pembuktian) Peserta didik mendiskusikan hasil pengamatannya dan memverifikasi
hasil pengamatannya dengan data-data atau teori pada buku sumber
melalui kegiatan :
 Menambah keluasan dan kedalaman sampai kepada pengolahan
informasi yang bersifat mencari solusi dari berbagai sumber yang
memiliki pendapat yang berbeda sampai kepada yang bertentangan
untuk mengembangkan sikap jujur, teliti, disiplin, taat aturan, kerja
keras, kemampuan menerapkan prosedur dan kemampuan berpikir
induktif serta deduktif dalam membuktikan tentang materi :
 Substansi dan strategi dakwah Rasullullah saw. di Mekah
antara lain dengan : Peserta didik dan guru secara bersama-sama
membahas jawaban soal-soal yang telah dikerjakan oleh peserta
didik.

Generalization COMMUNICATION (BERKOMUNIKASI)


(menarik Peserta didik berdiskusi untuk menyimpulkan
kesimpulan)  Menyampaikan hasil diskusi tentang materi Substansi dan strategi
dakwah Rasullullah saw. di Mekah berupa kesimpulan berdasarkan
hasil analisis secara lisan, tertulis, atau media lainnya untuk
mengembangkan sikap jujur, teliti, toleransi, kemampuan berpikir
sistematis, mengungkapkan pendapat dengan sopan.
 Mempresentasikan hasil diskusi kelompok secara klasikal tentang
materi :
 Substansi dan strategi dakwah Rasullullah saw. di Mekah
 Mengemukakan pendapat atas presentasi yang dilakukan tentanag
materi Substansi dan strategi dakwah Rasullullah saw. di Mekah dan
ditanggapi oleh kelompok yang mempresentasikan.
 Bertanya atas presentasi tentang materi Substansi dan strategi
dakwah Rasullullah saw. di Mekah yang dilakukan dan peserta didik
lain diberi kesempatan untuk menjawabnya.
CREATIVITY (KREATIVITAS)
 Menyimpulkan tentang point-point penting yang muncul dalam
kegiatan pembelajaran yang baru dilakukan berupa :
Laporan hasil pengamatan secara tertulis tentang materi :
 Substansi dan strategi dakwah Rasullullah saw. di Mekah
 Menjawab pertanyaan tentang materi Substansi dan strategi dakwah
Rasullullah saw. di Mekah yang terdapat pada buku pegangan
peserta didik atau lembar kerja yang telah disediakan.
1 . Pertemuan Pertama (3 x 45 Menit)
 Bertanya tentang hal yang belum dipahami, atau guru melemparkan
beberapa pertanyaan kepada siswa berkaitan dengan materi
Substansi dan strategi dakwah Rasullullah saw. di Mekah yang akan
selesai dipelajari
 Menyelesaikan uji kompetensi untuk materi Substansi dan strategi
dakwah Rasullullah saw. di Mekah yang terdapat pada buku
pegangan peserta didik atau pada lembar lerja yang telah disediakan
secara individu untuk mengecek penguasaan siswa terhadap materi
pelajaran.
Catatan : Selama pembelajaran Substansi dan strategi dakwah Rasullullah saw. di Mekah
berlangsung, guru mengamati sikap siswa dalam pembelajaran yang meliputi sikap:
nasionalisme, disiplin, rasa percaya diri, berperilaku jujur, tangguh menghadapi
masalah tanggungjawab, rasa ingin tahu, peduli lingkungan
Kegiatan Penutup (15 Menit)
Peserta didik :
 Membuat resume (CREATIVITY) dengan bimbingan guru tentang point-point penting
yang muncul dalam kegiatan pembelajaran tentang materi Substansi dan strategi dakwah
Rasullullah saw. di Mekah yang baru dilakukan.
 Mengagendakan pekerjaan rumah untuk materi pelajaran Substansi dan strategi dakwah
Rasullullah saw. di Mekah yang baru diselesaikan.
 Mengagendakan materi atau tugas projek/produk/portofolio/unjuk kerja yang harus
mempelajarai pada pertemuan berikutnya di luar jam sekolah atau dirumah.
Guru :
 Memeriksa pekerjaan siswa yang selesai langsung diperiksa untuk materi pelajaran
Substansi dan strategi dakwah Rasullullah saw. di Mekah.
 Peserta didik yang selesai mengerjakan tugas projek/produk/portofolio/unjuk kerja
dengan benar diberi paraf serta diberi nomor urut peringkat, untuk penilaian tugas
projek/produk/portofolio/unjuk kerja pada materi pelajaran Substansi dan strategi dakwah
Rasullullah saw. di Mekah.
 Memberikan penghargaan untuk materi pelajaran Substansi dan strategi dakwah
Rasullullah saw. di Mekah kepada kelompok yang memiliki kinerja dan kerjasama yang
baik.

Mengetahui Ponorogo, 31 Mei 2022


Kepala SMAN 1 Babadan Guru Mata Pelajaran

Dr. H. Suroso, M. Pd. Anis Mulyani, S. Pd. I.


NIP 19700208 199303 1 007 NIP. 19811120 200903 2 007
Lampiran:

1. Materi Pembelajaran

A. Substansi Dakwah Rasulullah saw. di Mekah


a. Kerasulan Nabi Muhammad saw. dan Wahyu Pertama
Menurut beberapa riwayat yang śa¥i¥, Nabi Muhammad saw. pertama kali diangkat menjadi
rasul pada malam hari tanggal 17 Rama«an saat usianya 40 tahun. Malaikat Jibril datang untuk
membacakan wahyu pertama yang disampaikan kepada Nabi Muhammad saw., yaitu Q.S. al-
„Alāq. Nabi Muhammad saw. diperintahkan membacanya, namun Rasulullah saw. berkata bahwa
ia tak bisa membaca. Malaikat Jibril mengulangi permintaannya, tetapi jawabannya tetap sama.
Kemudian, Jibril menyampaikan firman Allah Swt. yaitu Q.S. al-„Alāq/96:1-5 sebagai berikut:

b. Ajaran-Ajaran Pokok Rasulullah saw. di Mekah

1) Aqidah
Rasulullah saw. diutus oleh Allah Swt. untuk membawa ajaran tau¥id. Masyarakat Arab
yang saat ia dilahirkan bahkan jauh sebelum ia lahir, hidup dalam praktik kemusyrikan. Ia
sampaikan kepada kaum Quraisy bahwa Allah Swt. Maha Pencipta. Segala sesuatu di alam
ini, langit, bumi, matahari, bintang-bintang, laut, gunung, manusia, hewan, tumbuhan, batu-
batuan, air, api, dan lain sebagainya itu merupakan ciptaan Allah Swt. Karena itu, Allah Swt.
Mahakuasa atas segala sesuatu, sedangkan manusia lemah tak berdaya. Ia Mahaagung
(Mulia) sedangkan manusia rendah dan hina. Selain Maha Pencipta dan Mahakuasa, Ia
pelihara seluruh makhluk-Nya dan Ia sediakan seluruh kebutuhannya, termasuk manusia.
Selanjutnya, Nabi Muhammad saw. juga mengajarkan bahwa Allah Swt. itu Maha
Mengetahui. Allah Swt. mengajarkan manusia berbagai macam ilmu pengetahuan yang tidak
diketahuinya dan cara memperoleh dan mengembangkan ilmu pengetahuan tersebut.
2) Akhlak Mulia
Dalam hal akhlak, Nabi Muhammad saw. tampil sebagai teladan yang baik (ideal). Sejak
sebelum menjadi nabi, ia telah tampil sebagai sosok yang jujur sehingga diberi gelar oleh
masyarakatnya sebagai al-Amin (yang dapat dipercaya). Selain itu, Nabi Muhammad saw.
merupakan sosok yang suka menolong dan meringankan beban orang lain. Ia juga
membangun dan memelihara hubungan kekeluargaan serta persahabatan. Nabi Muhammad
saw. tampil sebagai sosok yang sopan, lembut, menghormati setiap orang, dan memuliakan
tamu. Selain itu, Nabi Muhammad saw. juga tampil sebagai sosok yang berani dalam
membela kebenaran, teguh pendirian, dan tekun dalam beribadah.

B. Strategi Dakwah Rasululah saw. di Mekah


Dalam mendakwahkan ajaran-ajaran Islam yang sangat fundamental dan universal,
Rasulullah saw. tidak serta-merta melakukannya dengan tergesa-gesa. Ia mengerti benar bagaimana
kondisi masyarakat Arab saat itu yang bergelimang dengan kemaksiatan dan praktik-praktik
kemunkaran. Mengubah pola pikir dan kebiasaan-kebiasaan atau adat-istiadat bangsa Arab khususnya
kaum Quraisy bukanlah perkara mudah. Kebiasaan yang telah dilakukan secara turun-temurun sejak
ratusan tahun silam, ditambah lagi dengan pengaruh agama Nasrani dan Yahudi yang sudah dikenal
lama bahkan sudah banyak penganutnya.
Ada dua tahapan yang dilakukan Rasulullah saw. dalam menjalankan misi dakwah tersebut,
yaitu dakwah secara sembunyi-sembunyi yang hanya terbatas di kalangan keluarga dan sahabat
terdekat dan dakwah secara terang-terangan kepada khalayak ramai.

1. Dakwah secara Rahasia/Diam-diam (al-Da‟wah bi al-Sirr)


Agar tidak menimbulkan keresahan dan kekacauan di kalangan masyarakat Quraisy,
Rasulullah saw. memulai dakwahnya secara sembunyisembunyi (al-Da‟wah bi al-Sirr). Hal
tersebut dilakukan mengingat kerasnya watak suku Quraisy dan keteguhan mereka berpegang
pada keyakinan dan penyembahan berhala. Pada tahap ini, Rasulullah saw. memfokuskan dakwah
Islam hanya kepada orang-orang terdekat, yaitu keluarga dan para sahabatnya. Rumah Rasulullah
saw (Dārul Arqam) dijadikan sebagai pusat kegiatan dakwah. Di tempat itulah, ia menyampaikan
risalah-risalah tau¥i« dan ajaran Islam lainnya yang diwahyukan Allah Swt. kepadanya.
Rasulullah saw. secara langsung menyampaikan dan memberikan penjelasan tentang ajaran Islam
dan mengajak pengikutnya untuk meninggalkan agama nenek moyang mereka, yaitu dari
menyembah berhala menuju penyembahan kepada Allah Swt. Karena sifat dan pribadinya yang
sangat terpercaya dan terjaga dari hal-hal tercela, tanpa ragu para pengikutnya, baik dari kalangan
keluarga maupun para sahabat menyatakan ketau¥i«an dan keislaman mereka di hadapan
Rasulullah saw.
Jawaban atas pertanyaan-pertanyaan tersebut di antaranya adalah seperti berikut.
a. Pribadi Rasulullah saw. yang begitu luhur dan agung. Tidak pernah ia melakukan hal-hal
yang tercela dan hina. Ia adalah pribadi yang sangat jujur dan amanah (al-Amin), sabar,
bijaksana, dan lemah-lembut dalam menyampaikan ajakan serta ajaran Islam.
b. Ajaran Islam yang rasional, logis, dan universal, menghargai hak-hak asasi manusia,
memberikan hak yang sama, keadilan, dan kepastian hidup setelah mati.
c. Menyempurnakan ajaran-ajaran sebelumnya, yaitu ajaran-ajaran yang dibawa oleh para
rasul terdahulu berupa penyembahan terhadap Allah Swt., berbuat baik terhadap sesama,
menjaga kerukunan, larangan perbuatan tercela seperti membunuh, berzina dan lain
sebagainya.
d. Kesadaran akan tradisi dan kebiasaan-kebiasaan lama yang begitu jauh dari nilai-nilai
ketuhanan dan nilai-nilai kemanusiaan.

Berdakwah secara diam-diam atau rahasia (al-Da‟wah bi al-Sirr) ini dilaksanakan Rasulullah
saw. selama lebih kurang tiga tahun. Setelah memperoleh pengikut dan dukungan dari keluarga
dan para sahabat, selanjutnya Rasulullah saw. mengatur strategi dan rencana agar ajaran Islam
dapat diajarkan dan disebarluaskan secara terbuka.

2. Dakwah secara Terang-terangan (al-Da‟wah bi al-Jahr)


Dakwah secara terang-terangan (al-Da‟wah bi al-Jahr) dimulai ketika Rasulullah saw.
menyeru kepada orang-orang Mekah. Ia berdiri di atas sebuah bukit dan berteriak dengan suara
lantang memanggil mereka. Beberapa keluarga Quraisy menyambut seruannya. Kemudian, ia
berpaling kepada sekumpulan orang sambil berkata, “Wahai orang-orang! Akankah kalian percaya
jika saya katakan bahwa musuh Anda sekalian telah bersiaga di sebelah bukit (Śafa) ini dan
berniat menyerang nyawa dan harta kalian?” Mereka menjawab, “Kami tak mendengar Anda
berbohong sepanjang hayat kami.” Ia lalu berkata, “Wahai bangsa Qurasy! Selamatkanlah dirimu
dari neraka. Saya tak dapat menolong Anda di hadapan Allah Swt. Saya peringatkan Anda
sekalian akan siksaan yang pedih!” Ia menambahkan, “Kedudukan saya seperti penjaga, yang
mengamati musuh dari jauh dan segera berlari kepada kaumnya untuk menyelamatkan dan
memperingatkan mereka tentang bahaya yang akan datang.”

C. Reaksi Kafir Quraisy terhadap Dakwah Rasulullah saw.


Sebagaimana yang telah disinggung pada bagian sebelumnya, kaum kafir Quraisy terus
berupaya menggalang kekuatan agar Rasulullah saw. dan upayanya dalam penyebaran ajaran Islam
dapat dihentikan. Berbagai upaya mereka lakukan, mulai mengajak berdialog dengan mengiming-
imingi berbagai bantuan hingga kekerasan yang dialkukan terhadap Rasulullah saw. dan para sahabat
serta pengikut ajarannya. Puncak dari kejengkelan mereka adalah dengan cara memboikot Rasulullah
saw. dan para sahabatnya serta pengikutnya dari boikot ekonomi dan politik.
Apa yang menyebabkan mereka begitu keras menolak dan geram terhadap ajaran yang
dibawa Rasulullah saw.? Apa yang salah dengan ajaran tentang kebenaran dan kasih sayang yang
merupakan idaman semua manusia beradab? Sebetulnya mereka mengetahui dan memahami betul
bahwa ajaran Ilahi yang dibawa Rasulullah saw. adalah ajaran yang lurus, benar, dan haq.
Ada beberapa alasan mengapa kaum kafir menolak dan menentang ajaran yang dibawa
Rasulullah saw, diantaranya adalah sebagai berikut.

1. Kesombongan dan Keangkuhan


Bangsa Arab jahiliah dikenal sebagai bangsa yang sangat angkuh dan sombong. Mereka
menganggap bahwa semua yang telah mereka lakukan adalah sesuatu yang benar. Mereka
menganggap mereka tidak salah dengan apa yang mereka lakukan. Kesombongan mereka tercermin
dari sya‟ir-sya‟ir yang mereka buat, terutama kesombongan kaum Quraisy yang merasa suku mereka
yang paling terhormat dan paling berpengaruh. Mereka memandang bahwa mereka lebih mulia dan
tinggi derajatnya dari golongan bangsa Arab lainnya. Mereka tidak menerima ajaran persamaan hak
dan derajat yang dibawa Islam. Oleh karenanya, mengakui dan menerima ajaran Islam yang dibawa
oleh Rasulullah saw. akan menurunkan dan menjatuhkan derajat dan martabat serta mengancam
kedudukan mereka.

2. Fanatisme Buta terhadap Leluhur


Kebiasaan yang telah mengakar kuat dan turun-temurun dalam melaksanakan penyembahan
berhala dan kemusyrikan lainnya, menyebabkan mereka sangat sulit menerima ajaran tau¥i« dan
menyembah Allah Swt. yang Ahad. Kebiasaan tersebut sudah mengkristal dan berakar, mereka sangat
sulit diberikan pemahaman bertau¥i«. Tuhan bagi mereka diwujudkan dalam bentuk berhala-berhala
yang mereka buat sendiri sejak ratusan tahun lalu. Fanatisme terhadap ajaran leluhur jelas-jelas telah
menenggelamkan mereka ke dalam kesesatan yang nyata.
Fakta tersebut ditegaskan oleh Allah Swt. dalam firmannya: “Dan apabila dikatakan kepada
mereka, “Marilah (mengikuti) apa yang diturunkan Allah Swt. dan (mengikuti) Rasul.” Mereka
menjawab, “Cukuplah bagi kami apa yang kami dapati nenek moyang kami (mengerjakannya).”
Apakah (mereka akan mengikuti) juga nenek moyang mereka walaupun nenek moyang mereka itu
tidak mengetahui apa-apa dan tidak (pula) mendapat petunjuk?” (Q.S. alMā‟idah/5:104)

3. Eksistensi dan Persaingan Kekuasaan


Penolakan mereka terhadap ajaran Rasulullah saw. secara politis dapat melemahkan
eksistensi dan pengaruh kekuasaan mereka. Jika merena menerima Rasulullah saw. dengan ajaran
yang dibawanya, tentu saja akan berakibat pada lemahnya pengaruh dan kekuasaan mereka.
Kekuasaan dan pengaruh yang selama ini mereka dapatkan dengan menghalalkan berbagai cara, tentu
sangat bertolak belakang dengan ajaran Rasulullah saw. Itulah sebabnya, mereka “mati-matian”
mempertahankan eksistensi dan keberadaan meraka untuk menolak Rasulullah saw.

D. Contoh-Contoh Penyiksaan Quraisy terhadap Rasulullah saw. dan Para Pengikutnya


Berikut adalah contoh-contoh penyiksaan kafir Qurasiy terhadap Rasulullah saw. dan para
pengikutnya.

1. Suatu hari, Abu Jahal melihat Rasulullah saw. di Śafa, ia mencerca dan menghina tapi tidak
ditanggapi oleh Rasulullah saw. dan ia beranjak pulang. Kemudian, Abu Jahal pun bergabung dengan
kelompoknya kaum Quraisy di samping Ka‟bah. Mendengar kejadian tersebut, Hamzah, paman
Rasulullah saw., marah seraya bangkit mencari Abu Jahal. Ia kemudian menemukan Abu Jahal yang
sedang duduk di samping Ka‟bah dengan kelompoknya kaum Quraisy. Tanpa banyak bicara, ia
langsung mengangkat busur dan memukulkannya ke kapala Abu Jahal hingga tengkoraknya terluka.
“Engkau mencerca dia (Rasulullah saw.), padahal aku sudah memeluk agamanya. Aku menempuh
jalan yang ia tempuh. Jika mampu, ayo, lawan aku!” tantang Hamzah.

2. Suatu hari, Uqbah bin Abi Mu‟i¯ melihat Rasulullah saw. ber¯awaf, lalu menyiksanya. Ia menjerat
leher Rasulullah saw. dengan sorbannya dan menyeret ke luar masjid. Beberapa orang datang
menolong Rasulullah saw. karena takut kepada Bani Hasyim.

3. Penyiksaan lain dilakukan oleh pamannya sendiri, yaitu Abu Lahab dan istrinya Ummu Jamil yang
tiada tara kejinya. Rasulullah saw. bertetangga dengan mereka. Mereka tak pernah berhenti
melemparkan barang-barang kotor kepadanya. Suatu hari mereka melemparkan kotoran domba ke
kepala Nabi. Sekali lagi Hamzah membalasnya dengan menimpakan barang yang sama ke kepala
Abu Lahab.

4. Quraisy memboikot kaum muslimin


Kaum Quraisy memutuskan segala bentuk hubungan perkawinan dan perdagangan dengan Bani
Hasyim. Persetujuan pemboikotan ini dibuat dalam bentuk piagam, ditandatangani bersama dan
digantungkan di Ka‟bah. Peristiwa ini terjadi pada tahun ke-7 kenabian dan berlangsung selama tiga
tahun. Pemboikotan ini mengakibatkan kelaparan, kemiskinan, dan kesengsaraan bagi kaum muslim.
Untuk meringankan penderitaan kaum muslimin, mereka pindah ke suatu lembah di luar Kota Mekah.

E. Perjanjian Aqabah
Kerasnya penolakan dan perlawanan Quraisy, mendorong Nabi Muhammad saw. melancarkan
dakwahnya kepada kabilah-kabilah Arab di luar suku Quraisy. Dalam melakukan dakwah ini, Nabi
Muhammad saw. tidak saja menemui mereka di Ka‟bah pada saat musim haji, ia juga mendatangi
perkampungan dan tempat tinggal para kepala suku. Tanpa diketahui oleh seorang pun, Nabi
Muhammad saw. pergi ke °aif. Di sana ia menemui ¢aqif dengan harapan agar ia dan masyarakatnya
mau menerimanya dan memeluk Islam. ¢aqif dan masyarakatnya menolak Nabi dengan kejam. Meski
demikian Nabi berlapang dada dan meminta ¢aqif untuk tidak menceritakan kedatangannya ke °aif
agar ia tidak mendapat malu dari orang Quraisy. Permintaan itu tidak dihiraukan oleh ¢aqif, bahkan ia
menghasut masyarakatnya untuk mengejek, menyoraki, mengusir, dan melempari Nabi. Selain itu
Nabi mendatangi Bani Kindah, Bani Kalb, Bani Hanifah, dan Bani Amir bin Sa„sa‟ah ke rumah-
rumah mereka. Tak seorang pun dari mereka yang mau menyambut dan mendengar dakwah Nabi.
Bahkan, Bani Hanifah menolak dengan cara yang sangat buruk. Amir menunjukkan ambisinya, ia
mau menerima ajakan Nabi dengan syarat jika Nabi memperoleh kemenangan, kekuasaan harus
berada di tangannya.
F. Peristiwa Hijrah Kaum Muslimin 1. Hijrah ke Abisinia (Habsyi)
Untuk menghindari bahaya penyiksaan, Nabi Muhammad saw. menyarankan para
pengikutnya untuk hijrah ke Abisinia (Habsyi). Para sahabat pergi ke Abisinia dengan dua kali hijrah.
Hijrah pertama sebanyak 15 orang; sebelas orang laki-laki dan empat orang perempuan. Mereka
berangkat secara sembunyi-sembunyi dan sesampainya di sana, mereka mendapatkan perlindungan
yang baik dari Najasyi (sebutan untuk Raja Abisinia). Ketika mendengar keadaan Mekah telah aman,
mereka pun kembali lagi. Namun, mereka kembali mendapatkan siksaan melebihi dari sebelumnya.
Karena itu, mereka kembali hijrah untuk yang kedua kalinya ke Abisinia (tahun kelima dari kenabian
atau tahun 615 M). Kali ini mereka berangkat sebanyak 80 orang lakilaki, dipimpin oleh Ja‟far bin
Abi °alib. Mereka tinggal di sana hingga sesudah Nabi hijrah ke Ya¡rib (Madinah). Peristiwa hijrah
ke Abisinia ini dipandang sebagai hijrah pertama dalam Islam.
2. Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD)

1. Identitas
A. Nama Sekolah : SMA Negeri 1 Babadan
B. Nama Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Islam Dan Budi Pekerti
C. Kelas : X ( Sepuluh )
D. Semester : Genap / 2
E. Kompetensi Dasar / 3.10 : Menganalisis substansi, strategi, dan penyebab
keberhasilan dakwah Nabi Muhammad saw. di Makkah :

1.10 Meyakini kebenaran dakwah Nabi Muhammad saw. di Makkah


2.10 Bersikap tangguh dan rela berkorban menegakkan kebenaran
sebagai ’ibrah dari sejarah strategi dakwah Nabi di Makkah
3.10 Menganalisis substansi, strategi, dan penyebab keberhasilan
dakwah Nabi Muhammad saw. di Makkah
4.10 Menyajikan keterkaitan antara substansi dan strategi dengan
keberhasilan dakwah Nabi Muhammad saw. di Makkah

F. Materi Pokok : Dakwah Rasulullah di MAkkah


G. Alokasi Waktu : 90 menit
H. Tujuan Pembelajaran :

1. Menerangkan substansi dakwah Rasulullah saw. di Mekah.


2. Menjelaskan strategi dakwah yang dilakukan Rasulullah saw. di Mekah.
3. Menunjukkan perjuangan yang dilakukan Rasulullah saw. di Mekah.
4. Menjelaskan contoh perilaku yang patut diteladani dari sejarah
perjuangan Rasulullah saw. di Mekah.
5. Mendemonstrasikan atau menyimulasikan contoh perilaku yang patut
diteladani dari sejarah perjuangan Rasulullah saw. di Mekah.
6. Menjadikan substansi dan strategi dakwah yang dilakukan Rasulullah
saw. di Mekah sebagai sumber inspirasi pengembangan pembelajaran
dan sumber keteladanan.

I. Materi Pembelajaran
 Faktual:
 Strategi dan substansi Dakwah Rasul Di Makkah
 Konseptual:
 Sejarah dakwah rasul dan keberhasilan dakwah Nabi Muhammd SAW di Makkah
 Prosedural
 Penerapan semangat perjuangan Nabi dalam kehidupan sehari-hari
2. Peta Konsep
3. Kegiatan Pembelajaran

Bacalah uraian singkat materi dan contoh berikut dengan penuh konsentrasi !

Ada dua tahapan yang dilakukan Rasulullah saw. dalam menjalankan misi
dakwah tersebut, yaitu dakwah secara sembunyi-sembunyi yang hanya terbatas di
kalangan keluarga dan sahabat terdekat dan dakwah secara terangterangan kepada
khalayak ramai. Agar tidak menimbulkan keresahan dan kekacauan di kalangan
masyarakat Quraisy, Rasulullah saw. memulai dakwahnya secara sembunyi-sembunyi
(al-Da’wah bi al-Sirr). Hal tersebut dilakukan mengingat kerasnya watak suku Quraisy
dan keteguhan mereka berpegang pada keyakinan dan penyembahan berhala.
Dakwah secara terang-terangan (al-Da’wah bi al-Jahr) dimulai ketika Rasulullah saw.
menyeru kepada orang-orang Mekah. Ia berdiri di atas sebuah bukit dan berteriak
dengan suara lantang memanggil mereka.

CONTOH
SOAL

Mengingat kerasnya watak suku Quraisy dan keteguhan mereka berpegang pada keyakinan dan
penyembahan berhala, maka strategi dakwah apa yang digunakan Rasulullah dalam berdakwah?
Jawab
Ada dua strategi dakwah yang dilakukan Rasulullah saw pada masyarakat Arab yang berwatak
keras , yaitu dakwah secara sembunyi-sembunyi yang hanya terbatas di kalangan keluarga dan
sahabat terdekat dan dakwah secara terangterangan kepada khalayak ramai.
Agar lebih memahami, ayo berlatih berikut.
Ayoo berlatih!
Setelah kalian memahami uraian singkat materi dan contoh di atas, maka:
1. Ada beberapa orang yang tergolong pemeluk Islam pertama pada waktu Rasulullah
berdakwah di Mekah, sebutkan nama-nama orang tersebut!
2. Apa sebab Rasulullah melaksanakan dakwah secara sembunyi-sembunyi ?
3. Jelaskan sebab masyarakat Arab mempercayai dakwah Rasulullah?
Tuliskan jawaban pada buku kerja kalian!
Apabila kalian telah mampu menyelesaikan soal di atas, maka kalian bisa melanjutkan pada kegiatan
belajar 2 berikut.

Kegiatan Belajar 2

CONTOH

Apa pengertian dari ayat diatas dan kemukakan korelasinya dengan dengan tujuan dari
melakukan dakwah?
Jawab:
Artinya:
Dan katakanlah: kebenaran akan datang dan yang batil akan lenyap, sungguh yang batil itu pasti
lenyap. (QS. Al-Isra/17: 81)
Sikap semangat dan tangguh dalam mendakwahkan Islam, memerlukan kesabaran. Dakwah
akan selalu menghadapi rintangan. Oleh karena itu, umat Islam harus sabar dalam menjalani proses
dakwah dan dalam menerima hasil dakwahnya
Ayo berlatih!!
Setelah memahamicontoh di atas, maka selesaikanlah soal berikut di buku kerja kalian!

1. annya

2. Melihat pentingnya tugas seorang pelaku dakwah, maka coba kalian identifikasi tantangan-
tantangan bagi pelaku dakwah saat ini?
3. Instrumen Evaluasi berbasis HOTS
Kunci Jawaban:
1. B 6. D
2. D 7. C
3. C 8. E
4. A 9. D
5. A 10. C

Nilai = Skor benar X 100


Skor Maksimal
4. Penilaian Autentik baik berupa tes maupun non tes dilengkapi dengan Rubrik dan
Pedoman Penskoran serta Kunci Jawaban

Anda mungkin juga menyukai