Anda di halaman 1dari 6

Analisa Data dan Pengolahan Tingkat Keberhasilan Penggunaan Semen Beku Sapi Angus di Kepri Tahun 2020

No Produsen Pejantan Jml IB Jml PKb Jml Kebuntingan SC by IB SC by PKb % bunting by IB % bunting by PKb % PKb by IB
1 BBIB Singosari 170805 28 6 5 5,60 1,20 17,86 83,33 21,43
2 BBIB Singosari 171011 8 5 3 2,67 1,67 37,50 60,00 62,50
3 BBIB Singosari 171620 16 6 4 4,00 1,50 25,00 66,67 37,50
Jumlah 52 17 12
Rata-Rata 17,33 5,67 4,00 4,09 1,46 26,79 70,00 40,48
Min 8,00 5,00 3,00 2,67 1,20 17,86 60,00 21,43
Max 28 6 5 5,60 1,67 37,50 83,33 63
1 Jumlah pejantan Sapi Angus yang beredar semen bekunya di Kepri tahun 2020 sebanyak 3 ekor dengan jumlah penggunaan semen beku
sebanyak 52 dosis yang berasal dari BBIB Singosari. Penggunaan semen beku yang paling banyak sebesar 28 dosis pada pejantan 170805
(BBIB Singosari) dengan jumlah kebuntingan sebanyak 5 akseptor (17,86%), sedangkan penggunaan semen beku terendah sebanyak 8 dosis
pada pejantan 171011 (BBIB Singosari) dimana belum ada laporan kebuntingan akseptor.

2 Jumlah kebuntingan hasil IB dengan pejantan Sapi Angus pada periode tahun 2020 di Kepri sebanyak 12 ekor betina. Jumlah kebuntingan
terbesar hasil IB dengan pejantan 170805 sebanyak 5 ekor akseptor dari 28 pelaksanaan IB (17,86%) dan kebuntingan terkecil hasil IB
dengan pejantan 171620 sebanyak 4 ekor dari 16 kali pelaksanaan IB. Jumlah kebuntingan akan terus bertambah dengan semakin
meningkatnya jumlah kegiatan PKb, dimana rata-rata jumlah ternak yang sudah di IB dan dilanjutkan dengan PKb sebanyak 40,48% dengan
rata-rata tingkat kebuntingan berdasarkan hasil IB sebesar 26,79%, sedangkan persentase betina bunting berdasarkan jumlah ternak betina
yang di PKb sebesar 70,00%. Penggunaan semen beku pejantan sapi Angus di Kepri cukup terbatas mengingat akseptor IB wilayah Kepri
masih didominasi oleh populasi sapi Bali dan sistem perkawinan dengan kawin alam.

3 Nilai S/C berdasarkan pada jumlah ternak yang di IB dan angka kebuntingan sebesar 4,09 dengan kisaran antara 2,67 sampai 5,60 Nilai rata-
rata S/C kebuntingan yang lebih besar dari 2 menunjukan kegiatan IB yang belum efisien akibat masih rendahnya capaian ternak yang sudah
di IB yang dilanjutkan dengan PKb. Nilai persentase kebuntingan berdasarkan hasil kegiatan IB sebesar 26,79% dengan kisaran antara 17,86%
sampai dengan 37,50%. Nilai 17,86% sebagai akibat dari masih banyaknya ternak yang sudah di IB namun belum di PKB, dimana dari dari 28
ternak yang di IB baru di PKb sebanyak 6 ekor (21,43%) dengan hasil bunting 5 ekor (17,86%).
Analisa Data dan Pengolahan Tingkat Keberhasilan Penggunaan Semen Beku Sapi Limousin di Kepri Tahun 2020

No Produsen Pejantan Jml IB Jml PKb Jml Kebuntingan SC by IB SC by PKb % bunting by IB % bunting by PKb % PKb by IB
1 BBIB Singosari 80551 7 3 2 3,50 1,50 28,57 66,67 42,86
2 BBIB Singosari 80773 8
3 BBIB Singosari 80893 12 4 3 4,00 1,33 25,00 75,00 33,33
4 BBIB Singosari 808103 5
5 BBIB Singosari 815115 1
Jumlah 33 7 5
Rata-Rata 6,60 3,50 2,50 3,75 1,42 26,79 70,83 38,10
Min 1,00 3,00 2,00 3,50 1,33 25,00 66,67 33,33
Max 12 4 3 4,00 1,50 28,57 75 43
1 Jumlah pejantan Sapi Limousin yang beredar semen bekunya di Kepri tahun 2020 sebanyak 5 ekor dengan jumlah penggunaan semen beku
sebanyak 33 dosis yang berasal dari BBIB Singosari. Penggunaan semen beku yang paling banyak sebesar 12 dosis pada pejantan 80893
(BBIB Singosari) dengan jumlah kebuntingan sebanyak 3 akseptor (25,00%), sedangkan penggunaan semen beku terendah sebanyak 1 dosis
pada pejantan 815115 (BBIB Singosari) dimana belum ada laporan kebuntingan akseptor.

2 Jumlah kebuntingan hasil IB dengan pejantan Sapi Limousin pada periode tahun 2020 di Kepri sebanyak 5 ekor betina. Jumlah kebuntingan
terbesar hasil IB dengan pejantan 80893 sebanyak 3 ekor akseptor dari 12 pelaksanaan IB (25%) dan kebuntingan terkecil hasil IB dengan
pejantan 80551 sebanyak 2 ekor dari 7 kali pelaksanaan IB. Jumlah kebuntingan akan terus bertambah dengan semakin meningkatnya
jumlah kegiatan PKb, dimana rata-rata jumlah ternak yang sudah di IB dan dilanjutkan dengan PKb sebanyak 38,10% dengan rata-rata
tingkat kebuntingan berdasarkan hasil IB sebesar 26,79%, sedangkan persentase betina bunting berdasarkan jumlah ternak betina yang di
PKb sebesar 70,83%. Penggunaan semen beku pejantan sapi Limousin di Kepri cukup terbatas mengingat akseptor IB wilayah Kepri masih
didominasi oleh populasi sapi Bali dan sistem perkawinan dengan kawin alam.

3 Nilai S/C berdasarkan pada jumlah ternak yang di IB dan angka kebuntingan sebesar 3,75 dengan kisaran antara 3,50 sampai 4,00 Nilai rata-
rata S/C kebuntingan yang lebih besar dari 2 menunjukan kegiatan IB yang belum efisien akibat masih rendahnya capaian ternak yang sudah
di IB yang dilanjutkan dengan PKb. Nilai persentase kebuntingan berdasarkan hasil kegiatan IB sebesar 26,79% dengan kisaran antara
25,00% sampai dengan 28,57%. Nilai 25% sebagai akibat dari masih banyaknya ternak yang sudah di IB namun belum di PKB, dimana dari
dari 12 ternak yang di IB baru di PKb sebanyak 4 ekor (33,33%) dengan hasil bunting 3 ekor (25%).
Analisa Data dan Pengolahan Tingkat Keberhasilan Penggunaan Semen Beku Sapi Simmental di Kepri Tahun 2020

No Produsen Pejantan Jml IB Jml PKb Jml Kebuntingan SC by IB SC by PKb % bunting by IB % bunting by PKb % PKb by IB
1 BBIB Singosari 60970 46 15 11 4,18 1,36 23,91 73,33 32,61
2 BBIB Singosari 60973 6 1 1 1,00 16,67 100,00 16,67
3 BBIB Singosari 61276 78 30 16 4,88 1,88 20,51 53,33 38,46
4 BBIB Singosari 616103 49 26 19 2,58 1,37 38,78 73,08 53,06
5 BIB Lembang 609101 2
Jumlah 181 72 47
Rata-Rata 36,20 18,00 11,75 3,88 1,40 24,97 74,94 35,20
Min 2,00 1,00 1,00 2,58 1,00 16,67 53,33 16,67
Max 78 30 19 4,88 1,88 39 100 53
1 Jumlah pejantan Sapi Simmental yang beredar semen bekunya di Kepri tahun 2020 sebanyak 5 ekor dengan jumlah penggunaan semen beku
sebanyak 181 dosis yang berasal dari BBIB Singosari dan BIB Lembang. Penggunaan semen beku yang paling banyak sebesar 78 dosis pada
pejantan 61276 (BBIB Singosari) dengan jumlah kebuntingan sebanyak 16 akseptor (20,51%), sedangkan penggunaan semen beku terendah
sebanyak 1 dosis pada pejantan 60973 (BBIB Singosari) dimana ada laporan 1 kebuntingan akseptor.

2 Jumlah kebuntingan hasil IB dengan pejantan Sapi Simmental pada periode tahun 2020 di Kepri sebanyak 47 ekor betina. Jumlah
kebuntingan terbesar hasil IB dengan pejantan 616103 sebanyak 19 ekor akseptor dari 49 pelaksanaan IB (38,78%) dan kebuntingan terkecil
hasil IB dengan beberapa pejantan 60973 sebanyak 1 ekor dari 1 kali pelaksanaan IB. Jumlah kebuntingan akan terus bertambah dengan
semakin meningkatnya jumlah kegiatan PKb, dimana rata-rata jumlah ternak yang sudah di IB dan dilanjutkan dengan PKb sebanyak 35,20%
dengan rata-rata tingkat kebuntingan berdasarkan hasil IB sebesar 24,97%, sedangkan persentase betina bunting berdasarkan jumlah ternak
betina yang di PKb sebesar 74,94%. Penggunaan semen beku pejantan sapi Simmental di Kepri cukup terbatas mengingat akseptor IB wilayah
Kepri masih didominasi oleh populasi sapi Bali dan sistem perkawinan dengan kawin alam.

3 Nilai S/C berdasarkan pada jumlah ternak yang di IB dan angka kebuntingan sebesar 3,88 dengan kisaran antara 2,58 sampai 4,88 Nilai rata-
rata S/C kebuntingan yang lebih besar dari 2 menunjukan kegiatan IB yang belum efisien akibat masih rendahnya capaian ternak yang sudah
di IB dilanjutkan dengan PKb. Nilai persentase kebuntingan berdasarkan hasil kegiatan IB sebesar 24,97% dengan kisaran antara 16,67%
sampai dengan 39%. Nilai 16,67% sebagai akibat dari masih banyaknya ternak yang sudah di IB namun belum di PKB, dimana dari dari 6
ternak yang di IB baru di PKb sebanyak 1 ekor (16,67%) dengan hasil bunting 1 ekor (16,67%).
Analisa Data dan Pengolahan Tingkat Keberhasilan Penggunaan Semen Beku Sapi Brahman di Kepri Tahun 2020

No Produsen Pejantan Jml IB Jml PKb Jml Kebuntingan SC by IB SC by PKb % bunting by IB % bunting by PKb % PKb by IB
1 BBIB Singosari 40850 19 4 2 9,50 2,00 10,53 50,00 21,05
2 BBIB Singosari 41158 7 1 1 7,00 1,00 14,29 100,00 14,29
3 BBIB Singosari 41260 48 6 5 9,60 1,20 10,42 83,33 12,50
4 BBIB Singosari 41357 1
5 BBIB Singosari 41563 24 3 3 8,00 1,00 12,50 100,00 12,50
Jumlah 99 14 11
Rata-Rata 19,80 3,50 2,75 8,53 1,30 11,93 83,33 15,08
Min 1,00 1,00 1,00 7,00 1,00 10,42 50,00 12,50
Max 48 6 5 9,60 2,00 14 100 21
1 Jumlah pejantan Sapi Brahman yang beredar semen bekunya di Kepri tahun 2020 sebanyak 5 ekor dengan jumlah penggunaan semen beku
sebanyak 99 dosis yang berasal dari BBIB Singosari. Penggunaan semen beku yang paling banyak sebesar 48 dosis pada pejantan 41260 (BBIB
Singosari) dengan jumlah kebuntingan sebanyak 5 akseptor (10,42%), sedangkan penggunaan semen beku terendah sebanyak 1 dosis pada
pejantan 41357 (BBIB Singosari) dimana belum ada laporan kebuntingan akseptor.

2 Jumlah kebuntingan hasil IB dengan pejantan Sapi Brahman pada periode tahun 2020 di Kepri sebanyak 11 ekor betina. Jumlah kebuntingan
terbesar hasil IB dengan pejantan 41260 sebanyak 5 ekor akseptor dari 48 pelaksanaan IB (10,42%) dan kebuntingan terkecil hasil IB dengan
beberapa pejantan sebanyak 1 ekor dari 7 kali pelaksanaan IB. Jumlah kebuntingan akan terus bertambah dengan semakin meningkatnya
jumlah kegiatan PKb, dimana rata-rata jumlah ternak yang sudah di IB dan dilanjutkan dengan PKb sebanyak 15,08% (sangat rendah) dengan
rata-rata tingkat kebuntingan berdasarkan hasil IB sebesar 11,93%, sedangkan persentase betina bunting berdasarkan jumlah ternak betina
yang di PKb sebesar 83,33%. Penggunaan semen beku pejantan sapi Brahman di Kepri cukup terbatas mengingat akseptor IB wilayah Kepri
masih didominasi oleh populasi sapi Bali dan sistem perkawinan dengan kawin alam.

3 Nilai S/C berdasarkan pada jumlah ternak yang di IB dan angka kebuntingan sebesar 8,53 dengan kisaran antara 7,00 sampai 9,60 Nilai rata-
rata S/C kebuntingan yang lebih besar dari 2 menunjukan kegiatan IB yang belum efisien akibat masih rendahnya capaian ternak yang sudah
di IB dilanjutkan dengan PKb. Nilai persentase kebuntingan berdasarkan hasil kegiatan IB sebesar 11,93% dengan kisaran antara 10,42%
sampai dengan 14%. Nilai 10,42% sebagai akibat dari masih banyaknya ternak yang sudah di IB namun belum di PKB, dimana dari dari 48
ternak yang di IB baru di PKb sebanyak 6 ekor (12,50%) dengan hasil bunting 5 ekor (10,42%).
Analisa Data dan Pengolahan Tingkat Keberhasilan Penggunaan Semen Beku Sapi Ongole di Kepri Tahun 2020

No Produsen Pejantan Jml IB Jml PKb Jml Kebuntingan SC by IB SC by PKb % bunting by IB % bunting by PKb % PKb by IB
1 BBIB Singosari 21334 8
2 BBIB Singosari 21431 110 21 21 1,00 19,09 100,00 19,09
3 BBIB Singosari 21532 4 1 1 4,00 1,00 25,00 100,00 25,00
4 BBIB Singosari 21535 6 4 4 1,50 1,00 66,67 100,00 66,67
5 BBIB Singosari 21538 2 2 2 1,00 1,00 100,00 100,00 100,00
Jumlah 130 28 28
Rata-Rata 26,00 7,00 7,00 2,17 1,00 52,69 100,00 52,69
Min 2,00 1,00 1,00 1,00 1,00 19,09 100,00 19,09
Max 110 21 21 4,00 1,00 100 100 100
1 Jumlah pejantan Sapi Ongole yang beredar semen bekunya di Kepri tahun 2020 sebanyak 5 ekor dengan jumlah penggunaan semen beku
sebanyak 130 dosis yang berasal dari BBIB Singosari. Penggunaan semen beku yang paling banyak sebesar 110 dosis pada pejantan 21431
(BBIB Singosari) dengan jumlah kebuntingan sebanyak 21 akseptor (19,09%), sedangkan penggunaan semen beku terendah sebanyak 2 dosis
pada pejantan 21538 (BBIB Singosari) dimana ada laporan kebuntingan sebanyak 2 ekor akseptor.

2 Jumlah kebuntingan hasil IB dengan pejantan Sapi Ongole pada periode tahun 2020 di Kepri sebanyak 28 ekor betina. Jumlah kebuntingan
terbesar hasil IB dengan pejantan 21431 sebanyak 21 ekor akseptor dari 110 pelaksanaan IB (19,09%) dan kebuntingan terkecil hasil IB
dengan beberapa pejantan sebanyak masing -masing 2 ekor dari 2 kali pelaksanaan IB. Jumlah kebuntingan akan terus bertambah dengan
semakin meningkatnya jumlah kegiatan PKb, dimana rata-rata jumlah ternak yang sudah di IB dan dilanjutkan dengan PKb sebanyak 52,69%
dengan rata-rata tingkat kebuntingan berdasarkan hasil IB sebesar 52,69%, sedangkan persentase betina bunting berdasarkan jumlah ternak
betina yang di PKb sebesar 100%. Penggunaan semen beku pejantan sapi Ongole di Kepri cukup terbatas mengingat akseptor IB wilayah
Kepri masih didominasi oleh populasi sapi Bali dan sistem perkawinan dengan kawin alam.

3 Nilai S/C berdasarkan pada jumlah ternak yang di IB dan angka kebuntingan sebesar 2,17 dengan kisaran antara 1,00 sampai 4,00 Nilai rata-
rata S/C kebuntingan yang lebih besar dari 2 menunjukan kegiatan IB yang belum efisien. Nilai persentase kebuntingan berdasarkan hasil
kegiatan IB sebesar 52,69% dengan kisaran antara 19,09% sampai dengan 100%. Nilai 19,09% sebagai akibat dari masih banyaknya ternak
yang sudah di IB namun belum di PKB, dimana dari dari 110 ternak yang di IB baru di PKb sebanyak 21 ekor (19,09%) dengan hasil bunting 21
ekor (19,09%).
Analisa Data dan Pengolahan Tingkat Keberhasilan Penggunaan Semen Beku Sapi Bali di Kepri Tahun 2020

No Produsen Pejantan Jml IB Jml PKb Jml Kebuntingan SC by IB SC by PKb % bunting by IB % bunting by PKb % PKb by IB
1 BBIB Singosari 10571 18 1 1 1,00 5,56 100,00 5,56
2 BBIB Singosari 10976 12 6 6 2,00 1,00 50,00 100,00 50,00
3 BBIB Singosari 10980 17 4 2 2,00 11,76 50,00 23,53
4 BBIB Singosari 11082 4
5 BBIB Singosari 11095 31 7 6 1,17 19,35 85,71 22,58
6 BBIB Singosari 11096 6 2 2 3,00 1,00 33,33 100,00 33,33
7 BBIB Singosari 11099 74 14 14 1,00 18,92 100,00 18,92
8 BBIB Singosari 11187 171 27 27 1,00 15,79 100,00 15,79
9 BBIB Singosari 11197 5 2 2 2,50 1,00 40,00 100,00 40,00
10 BBIB Singosari 11198 5 3 3 1,67 1,00 60,00 100,00 60,00
11 BBIB Singosari 11288 158 55 54 2,93 1,02 34,18 98,18 34,81
12 BBIB Singosari 11289 8 1 1 1,00 12,50 100,00 12,50
13 BBIB Singosari 11291 64 19 19 3,37 1,00 29,69 100,00 29,69
14 BBIB Singosari 11292 43 7 7 1,00 16,28 100,00 16,28
15 BBIB Singosari 11293 1 1 1 1,00 1,00 100,00 100,00 100,00
16 BBIB Singosari 110113 7 2 2 3,50 1,00 28,57 100,00 28,57
17 BBIB Singosari 110114 46 12 12 3,83 1,00 26,09 100,00 26,09
18 BBIB Singosari 110115 13 4 4 3,25 1,00 30,77 100,00 30,77
19 BBIB Singosari 111126 15 2 2 1,00 13,33 100,00 13,33
20 BBIB Singosari 114108 74 10 9 1,11 12,16 90,00 13,51
Jumlah 772 179 174
Rata-Rata 38,60 9,42 9,16 2,70 1,07 29,38 95,99 30,28
Min 1,00 1,00 1,00 1,00 1,00 5,56 50,00 5,56
Max 171 55 54 4 2,00 100 100 100
1 Jumlah pejantan Sapi Bali yang beredar semen bekunya di Kepri tahun 2020 sebanyak 20 ekor dengan jumlah penggunaan semen beku
sebanyak 772 dosis yang berasal dari BBIB Singosari. Penggunaan semen beku yang paling banyak sebesar 171 dosis pada pejantan 11187
(BBIB Singosari) dengan jumlah kebuntingan sebanyak 27 akseptor (15,79%), sedangkan penggunaan semen beku terendah sebanyak 1 dosis
pada pejantan 11293 (BBIB Singosari) dimana ada laporan kebuntingan sebanyak 1 ekor akseptor.

2 Jumlah kebuntingan hasil IB dengan pejantan Sapi Bali pada periode tahun 2020 di Kepri sebanyak 174 ekor betina. Jumlah kebuntingan
terbesar hasil IB dengan pejantan 11288 sebanyak 54 ekor akseptor dari 158 pelaksanaan IB (34,18%) dan kebuntingan terkecil hasil IB
dengan beberapa pejantan sebanyak masing -masing 1 ekor dari 1-18 kali pelaksanaan IB. Jumlah kebuntingan akan terus bertambah dengan
semakin meningkatnya jumlah kegiatan PKb, dimana rata-rata jumlah ternak yang sudah di IB dan dilanjutkan dengan PKb sebanyak 30,28%
dengan rata-rata tingkat kebuntingan berdasarkan hasil IB sebesar 29,38%, sedangkan persentase betina bunting berdasarkan jumlah ternak
betina yang di PKb sebesar 95,99%. Penggunaan semen beku pejantan sapi Bali di Kepri cukup banyak mengingat akseptor IB wilayah Kepri
masih didominasi oleh populasi sapi Bali.

3 Nilai S/C berdasarkan pada jumlah ternak yang di IB dan angka kebuntingan sebesar 2,70 dengan kisaran antara 1,00 sampai 4,00 Nilai rata-
rata S/C kebuntingan yang lebih besar dari 2 menunjukan kegiatan IB yang belum efisien. Nilai persentase kebuntingan berdasarkan hasil
kegiatan IB sebesar 29,38% dengan kisaran antara 5,56% sampai dengan 100%. Nilai 5,56% sebagai akibat dari masih banyaknya ternak yang
sudah di IB namun belum di PKB, dimana dari dari 18 ternak yang di IB baru di PKb sebanyak 1 ekor (5,56%) dengan hasil bunting 1 ekor
(5,56%).

Anda mungkin juga menyukai