(Pangasianodon hypophthalmus)
Oleh :
1. Pemeliharaan induk
2. Pemijahan
3. Penetasan telur
4. Pemeliharaan Larva
1. Kolam induk
2. Sumber air dan tandon
3. Fasilitas pemijahan
4. Kolam pemeliharaan larva/hatchery
5. Peralatan pemeliharaan larva
6. Fasilitas pemberokan
1.
Pemeliharaan
Induk
INDUK YANG BERKUALITAS
Populasi dasar sintetik
(G0Ds)
• Kualitas induk sangat
Galur
menentukan kualitas benih
Populasi dasar Galur daya tahan
(D)
pertumbuhan
(H) • Induk berkualitas berasal
(Ps)
dari hasil pemuliaan
G1Ps • Dapat diperoleh di BPBAT
SG atau lembaga lain yang
G2Ps melakukan pemuliaan
7,89
8,00
dan dicatat
6,00
4,00 • Betina dapat
2,00
0,33 0,37 0,38 0,35
1,84 1,91
dipijahkan umur
0,00
15 16 17 18 19 20 21 22 Bulan
24 bulan
• Disarankan
diafkir pada
umur 6 tahun
• Induk > 6 tahun
kurang produktif
Gonad umur 15 bulan Gonad umur 18 bulan
INDUK JANTAN
BOGOR JAMBI MANDIANGIN LAMPUNG
9,00 8,08
• Umur 10 bulan
7,74
8,00
6,88 6,93 sudah sebagian
7,00
6,00
6,17
besar yang matang
gonad
GSI (%)
5,00 4,49
3,63 3,87
4,00 3,11 3,20
3,00
2,96
2,45 2,57 • Namun umur 16
2,00
0,76
1,24 bulan masih ada
1,00 0,24
0,00 gonad yang belum
15 16 17 18 19 20 21 22 berkembang
• Jumlah jantan
cukup sedikit saja
(5-10 ekor/kolam)
• Ukuran kecil lebih
baik, hemat pakan
Gonad jantan belum berkembang Gonad jantan yg sudah berkembang
KOLAM PEMELIHARAAN INDUK
• Kolam
tanah/terpal/beton
• Kedalaman minimal
Kolam Induk Kolam Induk
1m
1 2 • Luas minimal untuk
1 paket induk: 4 x 6
m
• Kecerahan > 30 cm
Jadual pemijahan induk • Padat tebar 3-4
Kolam Induk
Hari kg/m2
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
No. 1 √ √
No. 2 √
No Parameter Nilai Keterangan
Biaya pakan Rp. 16,640 Asumsi : harga pakan Rp
1
induk/ekor/bulan 16,000/kg; FR : 1%
Satu paket induk :
▪ 60 betina 20 jantan ; bbt
Biaya satu paket
2 Rp. 1,200,000 rerata : 4 kg/ekor
induk/bln
▪ Untuk tiap bulan nyuntik
dgn jumlah 2-3 ekor betina
Suhu 26 – 32 oC
pH 6.0 – 8.0 -
Kecerahan > 30 cm
Produsen Larva umur 1 hari
• Ada suatu
kelompok/UPR/perorangan yang UPR
memproduksi larva yang berkualitas
• Ketersediaan larva disesuikan
dengan kebutuhan
• Larva tersedia sepanjang tahun
UPR Produsen UPR
• Dikelola dengan propesional
• Mudah dalam mengontrol kualitas
benih
• Menurunkan harga produksi benih
UPR
RINGKASAN PEMELIHARAAN INDUK
No. Parameter Nilai Ket.
Padat tebar :
1 • Kolam 3 - 4 kg /m2 Kolam, tergantung kualitas air
• Karamba 6 - 8 kg/m3
40
60
80
20
0
100
A24
A22
A31
A33
A23
A12
A11
A13
A14
KJA1
KJA3
KJA2
A22
A23
A31
A11
A12
A24
A21
KJA
KJA
KJA
A14
A11
A12
A13
A24
KJA3
% pop yg bunting
A31
A32
A33
A22
Kolam induk A23
A24
A34
A32
A34
A23
A11
a13
c7
c8
A33
A34
A32
A22
A11
A13
C7
A31
A22
A33
A34
A32
A11
A12
% layak pijah (LP)
A22
PROPORSI INDUK BUNTING DAN LAYAK PIJAH
A11
A12
A10
A11
A12
A34
Proporsi kebuntingan Proporsi layak pijah
80 74,58 50
40
60
49,04 31,25
30
40
20
12,46 12,70
20 10
12,00
0,00
0
0
Rerata Maks Min % gagal
Rerata Maks Min suntik
PROPORSI KEBUNTINGAN BERDASARKAN BULAN
ekor
40 300
%
30
200
20
100
10
0 0
Feb-20
Jun-20
Jul-20
Agu-20
Sep-20
Jan-20
Okt-19
Nov-19
Okt-20
Nov-20
Des-19
Des-20
Apr-20
Mar-20
Mei-20
Okt-19 Nov-19 Des-19 Jan-20 Feb-20 Mar-20 Mei-20 Jun-20 Jul-20 Agu-20 Sep-20 Okt-20 Nov-20 Des-20
∑induk 370 308 266 308 78 317 112 507 151 107 549 146 49 352
% bunting 50,00 63,64 60,15 44,48 34,62 59,31 38,39 32,94 52,98 70,09 48,45 44,52 59,18 38,92
% layak pijah 11,78 17,21 11,28 9,09 10,26 11,67 8,04 9,86 18,54 18,69 18,03 21,23 18,37 1,70
POLA KEBUNTINGAN PATIN SIAM DI VIETNAM
2.
Pemijahan
Ikan Patin
Tahapan pemijahan
1. Puasakan induk yang akan
dipijahkan selama 24-36 jam
2. Pilih/seleksi induk yang siap
dipijahkan
3. Tampung induk yang
dipijahkan di tempat yang
layak
4. Penyuntikan hormon
5. Pengecekan ovulasi
6. Penyalinan (stripping) telur
7. Penetasan telur
8. Panen dan distribusi larva
SELEKSI BETINA SIAP PIJAH
1.Perut besar, lembut dan
kulit tidak tebal
2.Ukuran telur seragam,
berwarna putih penuh,
kental dan tidak
ada/sedikit telur yang
transparan.
3.Diameter telur 1,0 – 1,2
mm.
4.NB : tidak semua yang
perut besar siap
dipijahkan
TINGKAT KEBUNTINGAN INDUK IKAN PATIN
GnRH +
0.17 – 0.20 0.33 – 0.3 • Waktu
ml/kg ml/kg 6 6-8
Domperidone stripping
(Ovaprim/ovasp dipengaruhi
ec) 0.25 – 0.5 ml/kg 12-14
suhu
HCG
(Pregnyl,
Puberogen dan 700 IU/kg 1300 IU/kg • Pengukuran
14 7-10
Chorulon) suhu menjadi
penting
Kombinasi
(HCG : Ovaprim) 300 – 500 0.4-0.5
24 7-10
IU/kg ml/kg
CONTOH PERHITUNGAN DOSIS PENYUNTIKAN
Posisi inti telur Posisi inti telur mulai Posisi inti telur Warna telur
sebelum disuntik membesar mulai hilang, setelah
menjelang ovulasi diovulasikan
PENYALINAN (STRIPPING ) TELUR . . .
Telur dan sperma tidak boleh terkena air, untuk itu wadah
penampung telur dan bagian ikan di sekitar wilayah yang akan
di stripping harus dilap
Telur dan sperma yang telah dikeluarkan harus segera
dilakukan pembuahan
3.
Penetasan
telur
1. Sistem corong
2. Sistem Sebar
3. Sistem tray
4. Sistem ember
PENETASAN TELUR SISTEM CORONG
❖ Jumlah telur yg
ditetaskan lebih
banyak dibandingkan
dengan sistem sebar
❖ Antara larva dan telur
yg tdk menetas
terpisah sehingga
memudahkan dalam
pemanenan
❖ Daya rekat telur harus
dihilangkan
CORONG PENETASAN
23 cm
Kelebihan corong kaca
45 cm :
Lebih murah
Mudah untuk
8 cm melihat telur
15 cm Mudah memanen
larva yg tertinggal
15 cm
CORONG SISTEM GRAVITASI
Corong
penetasan
Bak Penampungan air
Bak
penampungan
larva
Arah aliran
air
PEMBUAHAN TELUR
MENGHILANGKAN DAYA REKAT TELUR
PEMBUATAN LARUTAN TANAH LIAT
hatchery
Artemia/moina
hatchery
Larvae 6 hr
Tubifex/moina
kolam
kolam
Benih 15 hr
Kolam/bak
Pellet
1,5 - 3 inchi
Pemeliharaan larva di Hatchery (sistem indoor)
Kualitas air sumber
pH 5.5 – 7 -
Suhu 26 – 32 oC
Kecerahan > 60 cm
Sumber air
Item Remark
Panjang total 4 mm
Kanibalism 2-5 hari
Mulai makan 35-40 jam setelah menetas
Warna larvae Transparan
8 jam
24 jam
Persiapan Air Pemeliharaan Larva
▪ Air sudah siap 1 hari sebelum larvae di tebar
▪ Ketinggian air sekitar 40-50 cm
▪ Sebaiknya air di beri garam 0,5 g/L (0,5 ppt)
▪ Beri aerasi secukupnya
Fungsi garam :
❖ Menggurangi kanibalism
❖ memperpanjang hidup naupli artemia
❖ mempercepat pertumbuhan larva
Pemeliharaan larva
Item Nilai Keterangan
Padat tebar density : 25-40 ekor/liter SNI : 40 e/L
Pakan
• 2 - 3 hari Artemia 6x sehari
• 4 - 5 hari Cacing &Artemi 5x sehari
• 6 - 12 hari Cacing 4x sehari
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 Hari
Persiapan kolam
Hari ke Kegiatan
1 ▪ Pengeringan kolam, membuang ikan-ikan
liar
▪ Pembalikan tanah dasar kolam
▪ Pengapuran : 150 - 200 g/m2.
▪ Pemupukan dengan pellet : 15 – 20 g/m2
dan molase 10 ml/m2.
▪ Ukuran kolam yang digunakan di BPPAT
Sungai Gelam untuk kegiatan pendederan
larva patin umur 7 hari yaitu luasan 225 m2
– 500 m2 dengan kedalaman air berkisar
antara 1 m – 1,8 m.
Persiapan kolam (lanjutan)
Hari ke - Kegiatan
3 Pupuk kolam dengan pellet protein 30% (15-20 g m-2) dan molase ( 10 ml m-2). Pellet dan molase dicampur
secara merata dengan penambahan air secukupnya, kemudian sebar keliling kolam secara merata. Tebar
starter moina jika tersedia
5 s.d 7 -
8 s.d 12 Tebar pelet tepung 3x sehari (interval 4 jam) dengan dosis setiap pemberian penebaran 0.25 g m-2.
13 s.d 20 Tebar pelet tepung (kandungan protein 40%) dengan dosis 0.4 g m-2; 4x sehari (interval 3 jam); keliling
kolam
21 s.d 50 Tebar pakan crumble 1 ( 0.4-0.7 mm) secukupnya (disesuaikan dengan kondisi ikan). Selanjutnya ukuran
pellet yang digunakan juga disesuaikan dengan bukaan mulut ikan.
Panen Panen dapat dilakukan pada umur 40-45 hari dengan ukuran benih 1.5-2.5 inci dengan sintasan 30-40%.
TUTUP KOLAM
PANEN BENIH DAN SORTASI
1. Pindahkan benih dari kolam ke pemberokan
2. Sebelum masuk ke bak pemberokan, rendam dalam dalam air garam (10 g/L) sekitar
1-2 menit, bilas dengan air bersih kemudian masukan ke bak pemberokan
3. Padat tebar dibak pemberokan sekitar 8,000 - 10,000 ekor/m3 air (4-5 cm), 5000-
6000 ekor/m3 air (ukuran 6-8 cm)
4. Lakukan pencegahan penyakit dengan penambahan antiseptik ke bak pemberokan.
HASIL PEMERIKSAAN PARASIT BENIH PATIN DI KOLAM
Sebelum
perlakuan
Sesudah
perlakuan
Analisis usaha produksi larva ikan patin siam
No Uraian Nilai
1 Biaya investasi (Rp) 62,200,000.00
2 Biaya Variabel (Rp) 29,927,000.00
3 Biaya Tetap (Rp) 17,064,666.67
4 Total biaya produksi (Rp) [(No.2)+(No.3)] 46,991,666.67
5 Jumlah produksi larva per tahun (ekor) 20,000,000.00
6 Harga penjualan benih (Rp/ekor) 6.00
7 Penerimaan tahunan (Rp) [(No. 5) * (No. 6)] 120,000,000.00
10 Keuntungan (Rp) [(No. 7) - (No. 4)] 73,008,333.33
11 Biaya produksi (Rp/ekor) [(No. 3)/(No. 5)] 2.35
12 R/C rasio [(No. 7)/(No. 4)] 2.55
14 Payback periode (PP) [(No. 1)/No. 10)] 0.85
15 BEP Rp [No.3/(1-(No. 2/No. 5))] 22,734,448.72
16 BEP unit [No. 3/ (No. 6-(No. 2/No. 5))] 3,789,074.79
ANALISIS LABA RUGI
PEMBENIHAN IKAN PATIN SIAM
5.
Pembesaran
ikan
Manajemen kolam Manajemen benih
Manajemen
Manajemen produksi
Manajemen panen Pemberian
Pembesaran Ikan
pakan
Manajemen Manajemen
Kualitas air Kesehatan ikan
30-40 ekor/m2
(SNI 8001)
Lele 10-15 ekor/m2 - -
(SNI 01-6484.5)
Papuyu 25-50 ekor/m2 - -
(SNI 8002)
Udang galah 5-10 ekor/m2 - -
(SNI 7999)
PEMBESARAN IKAN PATIN
PEMBESARAN IKAN PATIN
Sungai
WADAH DAN Karamba
LINGKUNGAN Danau
Kolam
Pemberian Pakan
Pemanenan
WADAH BUDIDAYA
• Perairan Buatan :
• Kolam Tergenang
• Kolam ganti air
• Kolam air Deras
• Perairan umum (Danau, waduk ,
sungai)
• Karamba Jaring Apung
• Karamba kayu Apung
• Karamba Tancap
• Sistem Fence
KOLAM TERGENANG
• Pemberian pakan intensif, fitoplankton tumbuh pesat
• Bila kecerahan air kurang dari 30 cm, fluktuasi parameter kualitas air besar antar
siang dan malam
• Oksigen tinggi pada siang hari, rendah pada malam menjelang pagi
• pH tinggi pada siang hari dan rendah pada malam hari
• Fluktuasi ini menyebabkan stres pada ikan
• Akibatnya pertumbuhan dan kesehatan ikan terganggu
• Oleh karena itu perlu ganti air atau penambahan kincir air pada malam hari
• Ikan-ikan yang membutuhkan oksigen tinggi, tidak cocok dibudidayakan secara
intensif di kolam tergenang
• Ikan ;
• Nila tidak cocok untuk kolam air tergenang, dapat memijah sendiri di kolam
• Patin, Lele dapat dibudidayakan pada kolam tergenang secara intensif
Budidaya ikan di Karamba
• Penempatan karamba : Waduk, Danau, Sungai
• Kualitas air perairan alami (waduk, sungai, danau)
sulit untuk dimanipulasi
• Oleh karena itu, yang dapat dilakukan yaitu
mengatur padat tebar dimana kualitas air masih
baik untuk pertumbuhan dan kesehatan ikan
• Kualitas air dalam karamba :
• DO (oksigen terlarut) rendah
• Limbah metabolit tinggi
• Kualitas yang baik bergantung pada pertukaran
air dengan diluar karamba
PERTUKARAN AIR DALAM KARAMBA
❖ Dipengaruhi oleh :
▪ Arus air
▪ Ukuran mata jaring
• Lebih besar lebih cepat pergantian airnya
▪ Bentuk dan letak karamba
Arus
▪ Ukuran karamba
• Lebih kecil, lebih cepat
Padat tebar : jumlah ikan yang ditebar per satuan luas atau
volume
• Misal :
– Uk karamba : 3 x 4 x 1,3 m (15.6 m3)
– Ukuran panen : 0.5 kg/ekor
– Hasil panen 100 kg/m3
• Maka :
• SUHU : 20 – 40 OC
• PH : 4 – 11
• SALINITAS : 0 – 7 PPT
• OKSIGEN : 2 – 9 PPM
• ALKALINITAS : > 16 PPM
NAFSU MAKAN
PERTUMBUHAN
KOLAM
1. Kolam dalam :
Kedalaman = 3 meter
Luas = 1500 m²
2. Benih :
Ukuran = 8–10 cm
Berat = 6–7gram
Padat tebar = 10-15 ekor/m²
3. Pakan :
Pellet komersial
Protein = 30–32%
Frekuensi = 3 kali sehari
Perkiraan pakan berdasarkan FR
KEGIATAN :
❑Persiapan kolam
❑Penebaran benih
❑Pemberian pakan
❑Pemantauan kualitas
air
❑Sampling
❑Panen
PAKAN
Pemberian pakan dilakukan dengan frekuensi 3 kali
sehari (pagi, siang, sore),
Pemberian pakan berdasarkan bobot / biomassa ikan.
Ukuran pakan disesuaikan dengan bukaan mulut ikan.
Pemberian pakan disesuaikan dengan nafsu makan
ikan
Bisa diberikan pakan tambahan untuk mengurangi
FCR
Pemberian pakan sedikit demi sedikit
Pakan diberikan di tengah karamba untuk
menghindari pakan terbuang keluar karamba
Memberi makan ikan harus sabar
FEEDING RATE (FR) PEMBESARAN PATIN SIAM
Bobot tubuh (gram) <10 10-100 100-200 200-400 400-800 800-1200 >1200
Feeding Rate (%) 10 8-5 4 3 2 1,5 1,2