Anda di halaman 1dari 17

Budidaya Cacing Sutra

Dusun Jalakan
Pandak, Bantul
D.I Yogyakarta
Mana yang telah anda kenal ?
Pakan alami pada gurami

Larva: P1: P2: lemna P3-P6 :


mikroalga Rotifera, Aretmia azzola kangkung, sente,
Dhapnia Cacing sutra singkong, genjer
Artemia’
Rotifera
Cacing sutra
Cacing sutra
 Cacing sutra (Tubifex) biasanya sering disebut dengan cacing
rambut atau “cacing darah”
 Ukuran :dengan panjang sekitar 1-3 cm.
 Hidup koloni, Cacing sutra termasuk hewan hermaprodit
 Habitat : Perairan jernih kaya akan bahan organik.
 Nutrisi : 57% protein serta 13% lemak
Syarat Hidup
 Cacing sutra dapat hidup pada kondisi air yang mengandung
lumpur dengan tingkat kedalaman sekitar 0 – 4 cm. Kualitas air:
1. Memiliki pH sekitar 5.5 – 8.0
2. Pastikan suhu udaranya jangan terlalu tinggi, berkisar antara 25
– 28º C
3. Kandungan oksigen pada air sekitar 2,5 – 7,0 ppm
4. Kebutuhan akan jumlah debit air tidak terlalu besar, mengingat
ukaran cacing sutra sangat kecil.
Langkah – Langkah Budidaya
1. Pemilihan bibit
 Bibit : Toko ikan atau dari alam,
 Karantina : menghindari bakteri pathogen atau parasit
ikan
 karantina yaitu cacing dialiri air bersih selama 2-3 hari
dengan debit air yang kecil dengan kandungan
oksigen cukup dan penambahan bahan kimia
 Cacing berwarna merah darah, hindari yang pucat
atau berwarna putih
sistem SCRS (Semi Closed Resirculating System).

 Pengisian air baru dilakukan ketika air dalam nampan


mengalami penyusutan akibat penguapan.
Tips pemilihan wadah budidaya
1. Pilihlah nampan yang awet dan tahan pecah, sehingga bibit
yang sudah ada di media tidak harus mengulang sedari awal
budidaya yang pada umumnya membutuhkan waktu sekitar 50
– 57 hari mulai dari proses awal hingga sampai panen.
2. Gunakan material rangka penyangga nampan yang kuat, yang
tahan terhadap cuaca untuk mencegah rapuh atau roboh.
3. Aturlah jumlah nampan sebanyak mungkin, dengan tetap
mempertimbangkan kekuatan rangka.
4. Semakin banyak rak susunan nampan, tentunya semakin tinggi
jumlah produksi cacing sutra.
Cara budidaya

Tanpa Aliri air Taburkan


penambahan bibit
pupuk

Lumpur
Kedalaman
3-4 cm

Penggenangan Aliri air Taburkan


Lumpur +
3 hari bibit
Pupuk
Fermentasi
Pemupukan
 Sama seperti pada budidaya lainnya agar pertumbuhan
cacing ini baik dan normal perlu dilakukan pemupukan.
caranya yaitu Lahan di pupuk dengan dedak halus atau
ampas tahu sebanyak 200 – 250 gr/M2 atau dengan pupuk
kandang sebanyak 300 gr/ m2 untuk sumber makanan cacing.
Cacing sutra sangat menyukai bahan organik sebagai bahan
makanannya.
Cara pembuatan pupuk
1. Cara yang dilakukan dalam pembuatannya yaitu kita Siapkan
kotoran ayam, lalu kotoran tersebut dijemur sekitar 6 jam
tujuannya yaitu agar kotoran tersebut itu kering sehingga gas
beracun yang ada dalam kotoran yang mungkin berbahaya itu
dapat lenyap dan hilang karena menguap.
2. Sebaiknya Siapkan bakteri EM4 atau fermentor lainnya untuk
fermentasi kotoran ayam tersebut. Fermentor ini dapat anda beli
dan banyak terdapat di toko Saprodi pertanian, perikanan, dan
peternakan.
3. Lalu Aktifkan bakterinya yaitu dengan cara menambahkan ¼
sendok makan gula pasir + 4ml EM4 + dalam 300 ml air setelah itu
didiamkan sejenak sekitar kurang lebih 2 jam.
Lanjutan…
4. Campur cairan itu ke kotoran ayam yang sudah di jemur
tadi, aduk hingga rata.
5. Selanjutnya masukkan ke wadah yang tertutup rapat selama
5 hari maksudnya agar kotoran ayam dapat terfermentasi
secara baik dan hasilnya sempurna.
6. Perbandingan lumpur pupuk 50:50
Fermentasi
 Fermentasi ini dilakukan dengan tujuan untuk menaikkan
kandungan unsur N-organik dan C-organik hingga 2 kali lipat.
Caranya adalah lahan direndam dengan air setinggi 5 cm
selama 3-4 hari.
Proses Penebaran Bibit
 Supaya hasilnya bagus bibit cacing sutera ini ditebarkan secara
merata. Diusahakan selama proses budidaya lahan dialiri air
dengan debit 2-5 Liter/detik (arus lamban)
 Cacing sutra yang sudah terurai ini kemudian ditebarkan di
kolam budi daya ke seluruhpermukaan kolam secara merata.
Pemeliharaan
1. Dasar kolam uji coba ini hanya diisi dengan sedikit lumpur
(gunakan lumpur bebas limbah kimia).
2. kolam dibersihkan dari rumput atau hewan lain yang berpotensi
menjadi hama bagi cacing sutra, seperti keong mas atau kijing.
3. Pipa Air Keluar (Pipa Pengeluaran/Outlet)dicek kekuatannya
dan pastikan berfungsi dengan baik. Pipa Pengeluaran didesain
sesuai kondisi
4. Pasang atap peneduh untuk mencegah tumbuhnya lumut di
kolam.
5. Pemberian pakan dosis 4500 gram/m2 frekuensi 3 hari sekali
Panen
 Cacing sutra bisa dipanen sekitar setelah 50-60 hari
 Gunakanlah serok lembut atau yang halus untuk melakukan
pemanenan cacing – cacing sutra ini.
 Pemisahan cacing dan lumpur : menempatkan pada wadah
yang berisi air bersih dan cacing akan naik kepermukaan dan
bergerombol
 menutup media pemeliharaan hingga benar – benar gelap dan
biarkan hingga 4 – 5 jam dan nantinya cacing- cacing akan
bergerombol di dekat permukaan.
082198349473 (Dedy)

Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai