Anda di halaman 1dari 13

Kelompok 9 :

Septiana Ayu Rayasti (12008033)

M. Saputra Wibowo (12008035)

Randy Pradana A.P. (12008036)


Klasifikasi
Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Subfilum : Vertebrata
Kelas : Aves
Ordo : Columbiformes
Famili : Columbidae
Raphidae (punah)
A. Karakteristik Ordo Columbiformes
a. Paruh pendek dan langsing, berbentuk gilig.
b. Kulit tebal dan halus.
c. Tembolok besar, menghasilkan cairan seperti susu (pigeon susu)
untuk anaknya.
d. Pemakan biji-bijian (Graminivor) dan buah-buahan (fragivor).
e. Habitat : Tebing, Tersebar diseluruh penjuru dunia. Sedang di
Kalimantan koloninya terdapat di Banjarmasin, Kuching,
Kinabalu dan Samarinda.
f. Memiliki cerre pada pangkalnya yang mendukung adanya
nostril, nostril membuka dalam cerre yang lunak dan
menggembung pada pangkal paruh
g. Columbiformes bereproduksi secara monogami. Keunikannya
yaitu mereka minum air, dengan cara mencelupkan paruh ke
air dan menyedot dengan jalan membungkam tembolok.
Karakteristik yang lain
Anggotanya berjalan ditanah (aboreal) dengan
ukuran berkisar dari yang kecil hingga yang besar
(15-84cm)
Plumage (bulu) rapat dan lembut.
Kaki pendek tetapi kuat
Mempunyai 3 jari menghadap kedepan, bercakar, jari
belakang ada atau tidak ada
Sarang dibuat didataran terbuka dari ranting-rangting
(merpati)
Jumlah telur 1-3 butir berwarna putih atau perak
B. Ordo Columbiformes
Anggota Ordo Columbiformes yang sangat terkenal adalah Burung
Perkutut dan Burung Merpati yang tergolong dalam Famili
Columbidae, dan Dodo & Solitaire Rodrigues yang telah punah dan
telah lama diklasifikasikan ke dalam famili kedua, Raphidae. Spesies
yang ditemukan di seluruh dunia termasuk ke dalam ordo
Columbiformes. Seperti banyak burung lainnya, seluruh
Columbiformes adalah monogamus (Monogami (Yunani: monos
yang berarti satu atau sendiri, dan gamos yang berarti pernikahan)
adalah kondisi hanya memiliki satu pasangan pada pernikahan.
Namun, tidak seperti kebanyakan burung lainnya, mereka mampu
minum dengan menghisap air tanpa memiringkan kepala ke
belakang. Famili Columbidae yang meliputi 300 spesies yang dekat
dengan burung gereja burung. Sebagian besar anggota
Columbiformes merupakan pemakan biji, buah-buahan, dan
tanaman.
C. Famili Columbidae
1. Columba livia
Merpati dan dara termasuk dalam famili Columbidae dari ordo
Columbiformes, yang mencakup sekitar 300 spesies burung kerabat
pekicau. Famili ini terdapat di seluruh dunia, namun varietas terbesar
terdapat di Indomalaya dan Ekozona Australasia. Dara dan merpati muda
disebut "squabs. Merpati dan dara adalah burung berbadan gempal
dengan leher pendek dan paruh ramping pendek dengan cere berair.
Merpati biasanya membangun sarangnya yang relatif lemah dari ranting-
ranting dan dari sampah kemudian ditempatkan dalam pohon atau di
lapangan. Mereka meletakkan satu atau dua telur, dan merawatnya.
Mereka baru mulai meninggalkan sarang setelah 7 sampai 28 hari. Tidak
seperti kebanyakan burung lainnya, merpati mampu memproduksi susu
yang dikeluarkan oleh kelenjar dari kulit baik jantan maupun betina.
Produksi susu ini sangat bergizi untuk bahan makanan anaknya.
Burung merpati hidup berkelompok. Burung jantan sering melakukan
peragaan terbang untuk memikat dengan terbang tinggi berputar-putar
lalu menukik pulang ke tempat asalnya dengan sayap dan ekor terentang.
Kepala
Berikut organ yang terdapat pada kepala burung merpati:
Paruh, merupakan struktur yang dibangun oleh tanduk.
Nares extema (lubang hidung luar), terdapat sepasang terletak
pada pangkal paruh dibelakang lubang ini terdapat satu penebalan
kulit yang disebut coreme yang dapat membuka dan menutupi
lubang hidung.
Mata, mempunyai kelopak mata atas dan bawah yang dapat
menutup dan membuka.
Membrana nictitans, merupakan selaput transparan di sudut muka
dari mata dapat bergerak dari muka ke belakang dan sebaliknya.
Lubang telinga luar, terletak dibawah mata agak ke dorsal, ditutupi
dengan bulu-bulu halus.
Sementara pada jari-jari, merpati mempunyai empat jari-jari di setiap
kakinya, tiga kaki berada di depan dan yang satunya berada di
belakang. Jari-jari burung ada yang kelihatan kuat maupun lemah,
namun memiliki keistimewaan tersendiri bagi pemiliknya. Seperti
pada burung merpati ini, jari-jarinya digunakan untuk mencari makan
dan bertengger.
Sedangkan pada bulunya merpati mempunyai tipe bulu plumae, atau
bulu yang sempurna.
Susunan plumae terdiri dari :
Shaft (tangkai), yaitu poros utama bulu.
Calamus, yaitu tangkai pangkal bulu.
Rachis, yaitu lanjutan calamus yang merupakan sumbu bulu yang
tidak berongga di dalamnya. Rachis dipenuhi sumsum dan memiliki
jaringan.
Vexillum, yaitu bendera yang tersusun atas barbae yang
merupakan cabang-cabang lateral dari rachis.
2. Geopelia striata (burung perkutut)
Perkutut jawa (Geopelia striata) adalah spesies burung dalam
suku Columbidae, dari genus Geopelia. Burung ini merupakan jenis
burung pemakan biji-bijian dan serangga.
Burung Perkutut berukuran lebih kecil panjang tubuhnya mencapai
21 cm ramping dan ekor panjang, kepala abu-abu,leher dan bagian
sisi bergaris halus, punggung coklat dengan tepi hitam. Bulu sisi
terluar dari ekor kehitaman dengan ujung putih. Hidup di ladang
dekat dengan pedesaan dengan berkelompok kecil. Makan diatas
permukaan tanah. Pada habitat aslinya memakan biji-bijian dan
insekta. Kadang-kadang berkumpul pada sumber air untuk minum,
suka berkasih dan saling membersihkan bulu di tempat terbuka.
Mempunyai suara yang lembut dan merdu. Musim kawin yaitu
antara bulan Januari hingga september. Sarang berbentuk datar tipis
dari ranting-ranting. Telur berwarna putih, jumlah 2 butir. Paruhnya
panjang meruncing dengan berwarna biru keabu-abuan. Jari-jari
perkutut berjumlah 8 dengan kuku-kuku yang runcing. Jadi jumlah
jari sebelah kaki adalah 4. Tiga dari empat jarinya ada di depan dan
sebuah jari di belakang. Jari-jari perkutut berguna untuk bertengger.
Columba livia

Geopelia striata
Famili Columbidae
D. Famili Raphidae
Famili Raphidae adalah keluarga dari burung terbang punah, milik
urutan Columbiformes , yang terdiri dari genus Pezophaps dan
Raphus, masing-masing dengan spesies tunggal, masing-masing
Pezophaps solitaria (Solitaire Rodrigues (punah; 1730-an)
dan Raphus cucullatus (dodo (punah; akhir abad ke-17).
Kedua spesies yang asli ke Kepulauan Mascarene di Samudra Hindia,
dan punah oleh manusia, berburu dan predator non-pribumi
sebagai akibat dari kolonisasi pada abad ketujuh belas.
Famili Raphidae (Punah)

Pezophaps solitaria Raphus cucullatus


(Solitaire Rodrigues) (Dodo)

Anda mungkin juga menyukai