Anda di halaman 1dari 16

PROGRAM KEMITRAAN BUDIDAYA MAGGOT BSF

Untuk
MENUNJANG PROGRAM EKONOMI KERAKYATAN
DAN
OPTIMALISASI PROGRAM LINGKUNGAN HIDUP

Dipersiapkan Oleh : Edukasi BSF Nusantara


LATAR BELAKANG
• Salah satu tujuan dari Pemerintah Indonesia pada Kementerian PPN/Bappenas salah satunya
adalah “ Mewujudkan perencanaan pembangunan nasional yang berkualitas, sinergis dan
kredibel ”.
• Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Dan Kehutanan Republik Indonesia Nomor : P.39/Menlhk-
Setjen/2015 Tentang Rencana Strategis Kementerian Lingkungan Hidup Dan Kehutanan Tahun
2015 – 2019. Yang tercantum dalam Sasaran Bidang Mengendalikan pencemaran dan kerusakan
lingkungan hidup , Arah Kebijakan Meningkatkan pengelolaan sampah yang terpadu, dengan
strategi :
• Pengembangan upaya 3R (reduce,reuse, dan recycle);
• Pengembangan bank sampah dan pengomposan
• Pengembangan sistem pengolahan sampah yang terpadu, baik skala komunal maupun
nasional
• Peningkatan kerjasama pemerintah, swasta, dan masyarakat melalui “Gerakan Tiga Jari”
pengelolaan sampah.
• Kerjasama 3 Kementerian antara Kemensos (Sosial) , Kementan (Pertanian) dan Kementerian
Kemendes PDTT (Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi dalam Rapat Koordinasi
bertema Bersinergi Mengentaskan Kemiskinan Melalui Program Bekerja pada tanggal 7 Agustus
2018 . Program Bekerja akan menyasar masyarakat kategori miskin, yakni warga berpendapatan di
bawah Rp 1,4 juta.
TUJUAN PROGRAM
• Mengoptimalisasi pengelolaan limbah sampah organik di Wilayah Malang
Raya menuju Zero Waste dengan metoda Bio Konversi.
• Pemberdayaan keluarga di malang Raya yang masih berada di bawah garis
kemiskinan, untuk menciptakan ketahanan pangan.
• Menciptakan lapangan kerja baru, bagi masyarakat strata bawah dan
menengah.
• Mengajak masyarakat menengah ke atas untuk peduli lingkungan dan
pemberdayaan masyarakat yang masih di bawah garis kemiskinan.
• Menciptakan sumber pakan murah untuk sektor Peternakan dan
Perikanan.
• Menciptakan pupuk organik yang ramah lingkungan dengan harga murah
untuk sektor Pertanian.
DATA - DATA
• Berikut data-data Potensi di Wilayah Malang Raya.
• Berupa :
1. Sampah Organik
2. Data garis kemiskinan
3. Data kebutuhan protein untuk peternakan dan perikanan di wilayah Malang
Raya
DATA BPS Nasional, tgl.
17 Juli 2019

Penduduk Miskin pada bulan Maret Turun 0,25% terhadap September


2019 sebesar 9.41% atau 25.218.800 2018 dan menurun 0,41% terhadap
jiwa. Maret 2018

Garis Kemiskinan pada bulan Maret 2019 tercatat sebesar Rp. 425.250 / kapita/ bulan dg
komposisi :
• Garis Kemiskinan Makanan sebesar Rp. 313.232 (73,66 persen)
• Garis Kemiskinan Bukan Makanan sebesar Rp. 112.018 (26,34 persen)
• Pada Maret 2019, secara rata-rata rumah tangga miskin di Indonesia memiliki 4,68
orang anggota rumah tangga. Dengan demikian, besarnya Garis Kemiskinan per
rumah tangga miskin secara rata-rata adalah sebesar Rp. 1.990.170,-/rumah tangga
miskin/bulan.
DATA BPS KOTA MALANG,
Tahun 2018

Penduduk Miskin pada Tahun 2018


Turun 0,07% terhadap Tahun 2017
sebesar 4.10% atau 35.490 jiwa.

Garis Kemiskinan pada Tahun 2018 tercatat sebesar Rp. 507.114 / kapita / bulan.
Secara rata-rata besarnya Garis Kemiskinan per rumah tangga miskin adalah sebesar
Rp. 2.373.293/rumah tangga miskin/bulan.
DATA BPS KAB. MALANG,
Tahun 2018

Penduduk Miskin pada Tahun 2018


Turun 0.67% terhadap Tahun 2017
sebesar 10.37% atau 268.490 jiwa.

Garis Kemiskinan pada Tahun 2018 tercatat sebesar Rp. 314.550 / kapita / bulan.
Secara rata-rata besarnya Garis Kemiskinan per rumah tangga miskin adalah sebesar
Rp. 1.472.094/rumah tangga miskin/bulan.
DATA BPS KOTA BATU,
Tahun 2018

Penduduk Miskin pada Tahun 2018


Turun 0.42% terhadap Tahun 2017
sebesar 3.89 % atau 7.980 jiwa.

Garis Kemiskinan pada Tahun 2018 tercatat sebesar Rp. 467.073 / kapita / bulan.
Secara rata-rata besarnya Garis Kemiskinan per rumah tangga miskin adalah sebesar
Rp. 2.185.902/rumah tangga miskin/bulan.
DATA SIPSN MENLHK,
Tahun 2017-2018

DATA SAMPAH ORGANIK DI WILAYAH MALANG RAYA


JUMLAH SAMPAH
JUMLAH SAMPAH
NO WILAYAH TIDAK TERKELOLA
HARIAN (Ton/Hari)
(Ton/Hari)
1 KOTA MALANG 421.02 166.07
2 KABUPATEN MALANG 223.01 17.90
3 KOTA BATU 89.94 -
DATA DINAS PETERNAKAN PROV. JATIM
Tahun 2018

PRODUKSI DAGING KOTA KAB.


NO KOTA BATU JUMLAH
(Ton) MALANG MALANG
1 Sapi Potong 3,388 3,688 283 7,359
2 Sapi Perah 59 759 45 863
3 Kerbau - 12 - 12
4 Kambing 377 1,241 107 1,726
5 Domba 9 120 49 177
6 Babi 506 38 - 544
7 Kuda - 16 - 16
8 Ayam Buras 532 2,734 88 3,354
9 Ayam Pedaging 19,473 31,849 1,479 52,801
10 Itik 27 80 30 136
11 Entok 3 79 9 91
12 Kelinci 0 7 12 19
13 Burung Dara 0 1 0 1
14 Burung Puyuh 0 6 - 6
DATA DINAS PETERNAKAN PROV. JATIM
Tahun 2018

PRODUKSI SUSU KOTA KAB.


NO KOTA BATU JUMLAH
(Liter) MALANG MALANG
1 Sapi Perah 256 147,368 23,984 171,609
2 Kambing Perah - 1,523 34 1,557

PRODUKSI TELUR KOTA KAB.


NO KOTA BATU JUMLAH
(Ton) MALANG MALANG
1 Ayam Buras 28 1,385 25 1,437
2 Ayam Petelur 1,956 41,579 1,461 44,996
3 Itik 75 2,620 80 2,776
4 Entok 1 352 4 358
5 Burung Puyuh 11 133 4 148
DATA DINAS PERIKANAN DAN
KELAUTAN PROV. JATIM
Tahun 2018

Produksi Perikanan Budidaya Perikanan Malang Raya Tahun 2017


Jaring Mina
Tambak Kolam Keramba Jumlah
Wilayah Apung Padi
(Ton) (Ton) (Ton) (Ton)
(Ton) (Ton)
Kota Malang 0 109 9 0 0 118

Kab. Malang 2,193 7,865 0 7,195 24 17,277

Kota Batu 62 0 1 0 0 63

Jumlah 2,255 7,974 10 7,195 24 17,458


ANALISA DATA
Kebutuhan
Hasil Produksi Populasi
BUDIDAYA Protein
(Ton) (Ekor)
(Ton)
Ternak Unggas Pedaging
- Ayam Buras 3,354 5,160,000 570
- Ayam Pedaging 52,801 37,715,000 12,144
- Itik 136 97,142 24
- Entok 91 70,000 16
- Puyuh 6 17,142 1
Jumlah 56,388 43,059,284 12,755
Ternak Unggas Petelur
- Ayam Buras 1,437 304,772 331
- Ayam Petelur 44,996 5,932,234 9,472
- Itik 2,776 270,829 489
- Puyuh 148 14,439 31
Jumlah 49,357 6,522,274 10,323
Perikanan 17,458 0 7,507
Jumlah 17,458 0 7,507
Jumlah Total 123,203 49,581,558 30,585
ANALISA DATA
Dari Data Peternakan dan Perikanan tahun
2018 terealisasi kebutuhan Protein di Malang
LALU !!!
Raya sebesar 30,585 Ton.
Apa yang sedang Anda pikirkan ?
Menurut data dari Kementerian Kelautan dan Apa yang harus kita lakukan ?
Perikanan, kebutuhan Protein tahun 2018
adalah sebesar 9,667,620 ton dan diperkirakan Mengapa harus impor,
pada tahun 2019 kebutuhan mencapai
10,800,960 ton atau ada kenaikan sebesar
sementara alam Indonesia punya
11.72%. Sehingga diperkira-kan kebutuhan potensi untuk memenuhi nya.
protein di Malang Raya juga meningkat
mencapai 34,170 ton. Ok, itu hanya pemerintah yang
Secara nasional, pemenuhan kebutuhan
protein tepung ikan oleh pabrikan lokal hanya bisa melakukannya, pendirian
sebesar 26,546 ton, sehingga untuk memenuhi pabrik pakan ternak dan ikan
target kebutuhan nasional, Indonesia harus
mengimpor tepung ikan dari negara lain, yaitu skala besar seluas-luasnya harus
Peru dan Chile. didirikan di Indonesia.
PROGRAM KEMITRAAN BIO KONVERSI
SAMPAH ORGANIK DI MALANG RAYA

Anda mungkin juga menyukai