Anda di halaman 1dari 34

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Di dalam UU No. 36 tahun 2009 dinyatakan bahwa pembangunan kesehatan


bertujuan meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap
orang agar terwujud derajad kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya sebagai
investasi bagi pembangunan sumber daya manusia yang produktif secara sosial dan
ekonomis.

Untuk mewujudkan derajad kesehatan yang setinggi-tingginya bagi masyarakat


diselenggarakan upaya kesehatan yang terpadu dan menyeluruh dalam bentuk upaya
kesehatan masyarakat yang diselenggarakan dalam bentuk kegiatan dengan
pendekatan promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif yang dilaksanakan secara
terpadu, menyeluruh, dan berkesinambungan.

Kesehatan lingkungan merupakan salah satu kegiatan preventif untuk


mewujudkan derajad kesehatan masyarakat. Adapun kegiatan kesehatan lingkungan
meliputi peyehatan lingkungan pemukiman, penyehatan tempat-tempat umum,
penyehatan tempat pengolahan makanan minuman, penyehatan tempat penyimpanan,
pengelolaan, dan penjualan pestisida.

B. TUJUAN PROGRAM KESEHATAN LINGKUNGAN


Tujuan Umum :

Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat melaui upaya prefentif, promotif dan


kuratif yang dilakukan secara terpadu dan berkesinambungan.
Tujuan Khusus :
1. Menanggulangi dan menghilangkan unsur-unsur fisik pada lingkungan sehingga
faktor lingkungan yang kurang sehat tidak menjadi faktor resiko timbulnya penyakit
menular di masyarakat.
2. Mewujudkan mutu lingkungan hidup yang lebih sehat agar dapat melindungi
masyarakat dari ancaman bahaya yang berasal dari lingkungan sehingga tercapai
derajad kesehatan individu, keluarga dan masyarakat yang optimal.
3. Meningkatnya mutu lingkungan hidup serta kemauan dan kemampuan individu,
keluarga dan masyarakat serta pemerintah dalam perencanaan dan pelaksanaan
pembangunan yang berwawasan kesehatan.

1
C. VISI MISI PUSKESMAS BARON

VISI PUSKESMAS BARON


Terwujudnya masyarakat Kecamatan Baron yang sehat secara mendiri dan
berkeadilan.

MISI PUSKESMAS BARON


1. Menjadikan Puskesmas Baron sebagai pusat pelayanan publik yang berwawasan
kesehatan
2. Menjalin hubungan dan memberdayakan masyarakat dibidang kesehatan
3. Memberikan pelayanan kesehatan dasar sesuai standar, bermutu, merata dan
terjangkau kepada seluruh masyarakat

2
BAB II

ANALISA SITUASI

A. DATA UMUM

 Data Geografis

a) Luas wilayah : 3.178 Km2 , meliputi :


 Tanah Persawahan : 2155 Ha
 Tanah Pekarangan : 882 Ha
 Tanah Tegalan / Kebun : 597 Ha

b) Batas – batas wilayah Kecamatan Baron :


 Sebelah Utara : Kecamatan Patianrowo
 Sebelah Timur : Kecamatan Kertosono
 Sebelah Selatan : Kecamatan Ngronggot
 Sebelah Barat : Kecamatan Tanjunganom

c) Peta Willayah Kerja Puskesmas Baron

 Data Organisasi Pemerintahan

a) Jumlah Desa : 11 desa

b) Jumlah Dusun : 39 dusun

d) Jumlah RW : 92 RW

e) Jumlah RT : 286 RT

 Data Demografi

3
a) Jumlah KK : 13.299 KK
b) Jumlah penduduk : 49.208 jiwa, yang terdiri dari :
 Penduduk laki-laki : 24.701 jiwa
 Penduduk perempuan : 24.507 jiwa

 Data Sarana Kesehatan


a) Jumlah Puskesmas : 1 buah
f) Jumlah Pustu : 7 buah
g) Jumlah Polindes : 3 buah
h) Jumlah Pos Kesehatan : 1 buah

 Data Ketenagaan
a) Dokter Umum : 3 orang
i) Dokter Gigi : 1 orang
j) Bidan : 21 orang
k) Perawat : 8 orang
l) Perawat Gigi : 1 orang
m) Sanitarian : 1 orang
n) Asisten Apoteker : 3 orang
o) Juru Immunisasi : 1 orang
p) Tenaga Tata Usaha : 7 orang

B. DATA KESEHATAN LINGKUNGAN

 Data Tempat-Tempat Umum


No Nama Desa Masjid Gereja Ponpes Pasar Salon Institusi Jumlah
Sekolah
1 Gebangkerep 2 0 0 0 0 2 4
2. Sambiroto 3 0 0 0 0 3 6
3. Baron 3 1 2 1 2 6 15
4. Waung 5 0 2 0 0 5 12
5. Kemlokolegi 3 0 0 0 0 4 7
6. Kemaduh 3 0 0 0 0 3 6
7. Garu 3 0 0 0 0 3 7

4
8. Jekek 5 0 2 1 1 7 16
9. Katerban 10 0 0 1 0 10 21
10. Mabung 5 0 0 0 0 5 10
11. Jambi 3 0 1 0 0 4 8
DATA SARANA SANITASI DASAR
Jumlah 45 1 7 3 1 54 112
KECAMATAN BARON
TAHUN 2014

SARANA AIR BERSIH JAMBAN


DESA JML RMH JML KK
SG SPT SPL PDAM N LA C S N Ada
kerep 674 727 189 43 358 0 84 332 262 0 80 521
to 860 883 122 40 645 2 51 557 249 0 54 524
1230 1274 255 24 850 34 67 920 183 0 127 894
1032 1083 179 49 739 0 65 723 176 29 104 679
legi 973 1051 194 63 662 0 54 576 284 25 88 625
h 890 920 168 55 619 0 48 610 180 9 91 613
729 806 127 10 541 0 51 406 233 0 90 487
1451 1608 545 114 722 0 70 795 554 6 96 1142
n 2168 2310 692 57 1202 0 217 945 848 163 212 1649
1392 1643 324 85 875 0 108 642 448 176 126 854
590 644 166 23 366 0 35 312 207 10 61 418
11989 12949 2961 563 7579 36 850 6818 3624 418 1129 8406

 Data Tempat Pengolahan Makanan Minuman


No Desa Jenis TPMTP3
Jumlah
No Desa
1 Rumah
Gebangkerep Perusahaan
- Perusahaan
Jasa Boga
2. Makan
Sambiroto - Roti Tahu
1 Gebangkerep
3. Baron - 1 - - -
2 Sambiroto
4. Waung - - 1 - 1
3 Baron
5. 3
Kemlokolegi 1 1 3 -
4 Waung
6. Kemaduh - - - - -
5 Kemlokolegi
7. Garu - - - - -
6 Kemaduh
8. Jekek - - 2 - -
7 Garu Katerban -
9. - 2 4 -
8 Jekek Mabung -
10. - 1 5 -
9 Katerban
11. Jambi - - 1 - -
10 Mabung -
Jumlah - 12 1 1
11 Jambi - - - -

Jumlah 3 2 13 2

 Data TP3

5
BAB III
ANALISA MASALAH

A. IDENTIFIKASI MASALAH
1. PENCAPAIAN KEGIATAN PROGRAM KESLING TAHUN 2014
a. Tabel Pencapaian Kegiatan Kesling Tahun 2014

TARGE KESENJANGAN
No KEGIATAN ∑ SARANA PENCAPAIAN
T
1 Pengawasan sarana air bersih 11139 85% 8459 75,94% -10%
2 SAB Memenuhi Syarat 8459 67% 7128 84,26% +17,26%
3 Akses SAB 13299 67% 13299 100% +33%
4 Pembinaan TPM 16 95% 16 100% +5%
5 TPM Memenuhi Syarat 16 75% 9 56,25% -18,75%
6 Pembinaan Sanitasi Perumahan 11989 90% 10935 90,91% +0,09%
7 Jml rumah yang Memenuhi syarat 11989 85% 6128 55,02% -29,98%
8 Pembinaan TTU 112 90% 61 54,46% -35,54%
9 TTU Memenuhi Syarat 61 85% 36 59,02% -5,98%
10 Konseling sanitasi 24000 2% 226 0,94% 1,06%
Kunjungan rumah klien/pasien
11 226 100% 166 62,45% -12,55%
berbasis lingkungan
12 Akses jamban 13299 95% 12025 90,42% -4,58%
13 Desa ODF 11 75% 4 36,36% -38,37%
14 Jamban Sehat 12025 80% 7624 63,40% -16,6%
15 Kegiatan STBM di PKM (Pilar 1) 11 90% 9 81,81% -8,19%

a. Grafik Pencapaian Kegiatan Program Kesling Tahun 2014

Pengawasan sarana air bersih


Kegiatan STBM di PKM (Pilar 1) SAB Memenuhi Syarat
Jamban Sehat 100% Akses SAB

0%
Desa ODF Pembinaan TPM TARGET
-100% PENCAPAIAN
Akses jamban TPM Memenuhi Syarat KESENJANGAN

Kunjungan rumah klien/pasien berbasis lingkungan Pembinaan Sanitasi Perumahan


TTU Memenuhi Syarat Jml rumah yang Memenuhi syarat
Pembinaan TTU

6
Melihat dari tabel di atas dapat diketahui ada 9 kegiatan yang belum memenuhi target
yaitu :

1. Pengawasan sarana air bersih ada kesenjangan -10%


2. TPM memenuhi syarat ada kesenjangan -18,75%
3. Jumlah Rumah Memenuhi Syarat ada kesenjangan -29,98%
4. Pembinaan TTU ada kesenjangan -35,54%
5. TTU Memenuhi Syarat ada kesenjangan -5,98%
6. Konseling sanitasi ada kesenjangan -1,06%
7. Kunjungan rumah klien/pasien berbasis lingkungan -12,55%
8. Akses jamban -4,58%
9. Desa ODF(STBM Pilar 1) ada kesenjangan -38,37%
10. Jamban sehat ada kesenjangan -16,6%
11. Kegiatan STBM ada kesenjangan -8,19%

2. Analisa Hasil Kajian Harapan Dan Kebutuhan Dari Masyarakat


a. Rekapitulasi hasil survey
Jawaban
No Pertanyaan Perlu Tidak perlu
Abs % Abs %
1 Apakah petugas perlu mengawasi pengolahan
98 65 52 35
makanan/minuman dan depot air minum ?

2 Apakah petugas perlu melakukan pembinaan


Tempat-Tempat Umum / TTU ( pasar, masjid, 131 87 19 13
ponpes, sekolah )

3 Apakah anda setuju jika pengawasan sarana air


bersih rumah tangga dilakukan oleh petugas 122 81 28 19
puskesmas ?

4 Apakah anda setuju jika di Puskesmas Baron ada


105 70 45 30
konseling sanitasi ?

5 Apakah anda setuju jika petugas Puskesmas


Baron melakukan kunjungan rumah untuk 130 86 20 14
pembinaan rumah sehat ?

b. Dari tabel analisa hasil kebutuhan dan harapan masyarakat kami urutkan dari
permintaan masyarakat yang paling tinggi adalah :
1. Apakah petugas perlu melakukan pembinaan Tempat-Tempat Umum/TTU (pasar,
masjid,ponpes, sekolah)
7
2. Apakah anda setuju jika petugas Puskesmas Baron melakukan kunjungan rumah
untuk pembinaan rumah sehat ?
3. Apakah anda setuju jika pengawasan sarana air bersih rumah tangga dilakukan
oleh petugas puskesmas ?
4. Apakah anda setuju jika di Puskesmas Baron ada konseling sanitasi ?
5. Apakah petugas perlu mengawasi pengolahan makanan/minuman dan depot air
minum ?
c. Saran dan harapan masyarakat :
1. Program kesling tetap dilaksanakan
2. Petugas perlu mengadakan pembinaan kepada tokoh masyarakat.
3. Mohon diadakan terus pengawasan air bersih rumah tangga.
4. Cara membuang dan pengelolaan sampah pada tempatnya.
5. Cara mencuci sayur + buah sebelum dimakan.
6. Petugas lebih sering mengadakan contoh jamban sehat.

B. PENETAPAN URUTAN PRIORITAS MASALAH


1. Prioritas Pemecahan Masalah dengan cara U.S.G

USG (Urgency, Seriousness, danGrowth) adalah salah satu alat untuk menyusun

urutan prioritas isu yang harus diselesaikan. Caranya dengan menentukan tingkatan

Urgensi, keseriusan, dan perkembangan isu dengan menentukan skala nilai 1-5 atau

1-10.

a. Urgency adalah dilihat dari tersedianya waktu, mendesak atau tidak masalah

tersebut.

b. Seriousness adalah tingkat keseriusan dari masalah, yakni dengan melihat

dampak masalah tersebut terhadap produktifitas kerja, pengaruh terhadap

keberhasilan, membahayakan system atau tidak.

c. Growth adalah tingkat perkembangan masalah yakni apakah masalah tersebut

berkembang sedemikian rupa sehingga sulit untuk dipecahkan.

Keterangan :

1 :Nilai sangat besar = 5

2 :Nilai besar = 4

3 :Nilai sedang = 3

4. Nilai kecil = 2

5. Nilai sangat kecil = 1

8
Dalam penetapan prioritas masalah kesehatan lingkungan ini kami
menggunakan metode USG (Urgent Seriousness Growth) dengan nilai skore 1 – 5.

2. Tim Penentuan Prioritas Pemecahan Masalah dengan cara U.S.G

a. Ifa

Masalah Urgency Seriousness Growth Total Ranking


Pengawasan sarana air bersih 5 5 3 12 III
TPM Memenuhi Syarat 3 4 2 9 VI
Rumah Memenuhi Syarat 4 4 3 11 IV

Pembinaan TTU 5 3 2 10 V

TTU Memenuhi Syarat 4 5 4 13 II

Konseling sanitasi 4 4 3 11 IV

Kunjungan rumah klien /


4 2 3 9 VI
pasien berbasis lingkungan

Akses jamban 4 4 4 12 III

Desa ODF 4 5 5 14 I

Jamban Sehat 3 4 3 10 V
Kegiatan STBM di PKM 4 4 5 13 II
(Pilar1)
Pengelolaan sampah 5 5 2 12 III

Pembinaan tokoh masyarakat 4 3 2 9 VI

b. Budi

Masalah Urgency Seriousness Growth Total Ranking


Pengawasan sarana air bersih 5 4 3 12 I
TPM Memenuhi Syarat 4 4 2 10 IV
Rumah Memenuhi Syarat 4 5 3 12

Pembinaan TTU 5 3 2 10 VI

TTU Memenuhi Syarat 4 3 3 12 IV

Konseling sanitasi 3 3 2 11 V
Kunjungan rumah klien /
4 3 3 10 VI
pasien berbasis lingkungan

Akses jamban 5 5 3 13 III

Desa ODF 5 5 5 15 I
9
Jamban Sehat 3 3 2 11 V
Kegiatan STBM di PKM 4 4 3 13 III
(Pilar1)
Pengelolaan sampah 4 5 3 14 II

Pembinaan tokoh masyarakat 4 2 3 9 VII

c. Marmi

Masalah Urgency Seriousness Growth Total Ranking


Pengawasan sarana air bersih 3 2 2 7 VIII
TPM Memenuhi Syarat 4 4 3 11 IV
Rumah Memenuhi Syarat 3 5 2 10 V

Pembinaan TTU 4 3 2 9 VI

TTU Memenuhi Syarat 5 2 2 9 VI

Konseling sanitasi 3 5 2 10 V
Kunjungan rumah klien /
2 3 3 8 VII
pasien berbasis lingkungan

Akses jamban 5 5 5 15 I

Desa ODF 4 3 5 12 III

Jamban Sehat 4 5 3 12 III


Kegiatan STBM di PKM 5 5 4 14 II
(Pilar1)
Pengelolaan sampah 4 3 3 10 V

Pembinaan tokoh masyarakat 3 2 3 8 VII

d. Endang P.

Masalah Urgency Seriousness Growth Total Ranking


Pengawasan sarana air bersih 4 5 3 12 II
TPM Memenuhi Syarat 4 4 2 10 IV
Rumah Memenuhi Syarat 4 3 2 9 V

Pembinaan TTU 3 2 2 7 VI

TTU Memenuhi Syarat 3 4 3 10 IV

Konseling sanitasi 4 4 3 11 III


Kunjungan rumah klien / 3 2 2
7 IV
pasien berbasis lingkungan

10
Akses jamban 3 3 4 10 IV

Desa ODF 4 4 5 14 I

Jamban Sehat 3 4 3 10 IV
Kegiatan STBM di PKM 4 4 3 11 III
(Pilar1)
Pengelolaan sampah 2 5 2 9 V

Pembinaan tokoh masyarakat 3 2 2 7 VI

e. Karmuji

Masalah Urgency Seriousness Growth Total Ranking


Pengawasan sarana air bersih 4 5 3 12 III
TPM Memenuhi Syarat 2 3 2 7 VIII
Rumah Memenuhi Syarat 3 2 2 7 VIII

Pembinaan TTU 4 3 2 9 VI

TTU Memenuhi Syarat 4 4 2 10 V

Konseling sanitasi 4 3 2 9 VI
Kunjungan rumah klien /
3 3 2 8 VII
pasien berbasis lingkungan

Akses jamban 4 4 3 11 IV

Desa ODF 4 5 5 14 I

Jamban Sehat 3 4 2 9 VI
Kegiatan STBM di PKM 3 5 5 13 II
(Pilar1)
Pengelolaan sampah 4 5 3 12 III

Pembinaan tokoh masyarakat 3 2 2 7 VIII

f. Rangkuman

Masalah NILAI Total Ranking


Krm
Ifa Budi Mrm End
j

Pengawasan sarana air bersih 12 12 7 12 12 55 V


TPM Memenuhi Syarat 9 10 11 10 7 47 IX

Rumah Memenuhi Syarat 11 12 10 9 7 49 VIII

11
Pembinaan TTU 10 10 9 7 9 45 X

TTU Memenuhi Syarat 13 12 9 10 10 54 VI


Konseling Sanitasi 11 11 10 11 9 52 VII

Kunjungan rumah klien / pasien


9 10 8 7 8 42 XI
berbasis lingkungan

Akses jamban 12 13 15 10 11 61 III

Desa ODF 14 15 12 14 14 69 I

Jamban Sehat 10 11 12 10 9 52 VII

Kegiatan STBM di PKM (Pilar1) 13 13 14 11 13 64 II

Pengelolaan sampah 12 14 10 9 12 57 IV

Pembinaan tokoh masyarakat 9 9 8 7 7 40 XII

Melihat dari tabel USG di atas dapat diketahui bahwa masalah kesehatan
lingkungan bila diurutkan menurut ranking adalah sebagai berikut :

Rangking I : Desa ODF

Rangking II : Kegiatan STBM di PKM

Rangking III: Akses Jamban

Rangking IV: Pengelolaan Sampah

Rangking V : Pengawasan Sarana air Bersih

Rangking VI : TTU Memenuhi Syarat

Rangking VII: Jamban Sehat dan Konseling Sanitasi

Rangking VIII : Rumah Memenuhi Syarat

Rangking IX : TPM Memenuhi Syarat

Rangking X : Pembinaan TTU

Rangking XI : Kunjungan Rumah Klien/Pasien Berbasis Lingkungan.

Rangking XII : Pembinaan Tokoh Masyarakat

C. PERUMUSAN MASALAH

Masalah yang dipilih adalah di Puskesmas Baron Desa ODF baru tercapai
36,36% yang seharusnya 75% pada tahun 2014.

D. MENENTUKAN PENYEBAB MASALAH

12
1. Stratifikasi / pengelompokan penyebab masalah berdasarkan curah pendapat
dengan tenaga kesehatan.

FAKTOR PENYEBAB MASALAH

Komite STBM kurang aktif

MAN
Petugas kesling jarang melakukan monitoring STBM

Tidak adanya dana untuk pembangunan jamban


MONEY

Kurangnya dukungan dari kepala desa atau pejabat


METHOD yang berwenang di desa

Rumah dekat sungai

ENVOROMENTAL
Lahan tanah sempit

13
2. Mencari akar penyebab masalah dengan Fish Bone

Man Method
Tidak adanya dukungan dari
Petugas sibuk Kepala Desa atau pejabat
pekerjaan lain berwenang di desa
Komite STBM
kurang aktif
Tidak adanya
Petugas kesling
peraturan larangan
jarang melakukan
BAB di sembarang Desa ODF (STBM Pilar 1) di
monitoring STBM
tempat Kecamatan Baron tahun
2014 hanya tercapai
36,36% yang seharusnya
75%

Masyarakat tidak
mampu membangun Masyarakat senang
jamban BAB di sungai

Biaya pembuatan Lahan tanah


jamban mahal. Rumahnya dekat sempit
sungai

Enviroment
Money al

14
3. Stratifikasi dan Nominal Group Technique (NGT) untuk mengetahui urutan penyebab yang
paling dominan.

Total
NILAI PRESENTASI R
Nilai
NO PENYEBAB
Ifa Budi Marmi Endang Karmuji

Komite STBM dan


perangkat desa kurang
1. 6 8 5 6 7 32 II
aktif

Petugas kesling jarang


melakukan monitoring
2 9 6 7 5 8 34 I
STBM

Biaya pembuatan
3. jamban mahal. 7 5 6 5 7 30 IV

Kurangnya dukungan
dari kepala desa atau
4. pejabat yang 7 6 7 6 5 31 III
berwenang di desa

Rumah dekat sungai


5. 4 6 6 5 5 26 VI

Lahan tanah sempit


6. 6 5 6 5 6 28 V

4. URUTAN RANKING HASIL NOMINAL GROUP TECHNIQUE (NGT)

Rangking I : Petugas kesling jarang melakukan monitoring STBM

Rangking II : Komite STBM dan perangkat desa kurang aktif

Rangking III : Kurangnya dukungan dari kepala desa atau pejabat yang berwenang di

desa

Rangking IV : Biaya pembuatan jamban mahal.

Berdasarkan perhitungan peringkat NGT 1/2N + 1, maka antara petugas klinik


sanitasi dengan petugas poli pelayanan sepakat untuk menyelesaikan penyebab
masalah urutan ke 1 s/d 4.

15
16
BAB IV

MEMBUAT RENCANA PERBAIKAN MASALAH

HOW
NO COUSE WHY WHAT WHERE WHEN WHO HOW
MUCH
Petugas kesling Pembuatan Membuat jadwal
Petugas kesling
jarang melakukan jadwal Puskesmas Petugas monitoring desa non ODF
1 mempunyai jadwal Januari 2016 100%
monitoring STBM monitoring Baron Kesling
monitoring STBM
STBM
Mengumpulkan komite
Penguatan Petugas
Komite STBM kurang Puskesmas STBM Desa non ODF
komite STBM Pebruari, Juli Kesling,
2 aktif Komite STBM aktif. Baron, untuk dimotivasi agar 100%
dan perangkat 2016 Fasilitator
Desa desanya mencapai desa
desa Kabupaten
ODF
- Melakukan koordinasi
dengan kades desa non
ODF agar memotivasi
Kurangnya dukungan warga desa untuk tidak
Ada dukungan dari
dari kepala desa atau Koordinasi Kantor BAB di sembarang
Kades setempat atau
pejabat yang dengan Kades Desa/ Petugas tempat.
3
berwenang di desa
Camat Baron Juli 2016 100%
setempat dan Kantor Kesling - Melakukan koordinasi
terhadap keberhasilan terhadap
Camat Baron Kecamatan dengan Camat Baron
STBM. keberhasilan STBM.
agar memotivasi kades
untuk mewujudkan
desanya menjadi desa
ODF.
Masyarakat dapat Petugas Melakukan sosialisasi
Biaya pembuatan mebuat jamban Sosialisasi Kesling, pembuatan jamban
4 Desa Mei 2016 100%
jamban mahal. dengan biaya jamban murah Fasilitator dengan biaya murah.
murah/sedikit. Kabupaten

17
BAB V
RENCANA TINDAK LANJUT

BULAN
NO PENYEBAB MASALAH RENCANA KEGIATAN
Jan Peb Mrt Apr Mei Juni Juli Ags Sep Okt Nop Des
Petugas kesling jarang
melakukan monitoring Pembuatan jadwal
1
STBM
V
monitoring STBM

Komite STBM kurang aktif Penguatan komite STBM


2 V V
dan perangkat desa.
Kurangnya dukungan dari
kepala desa atau pejabat Koordinasi dengan Kades
3 yang berwenang di desa setempat dan Camat V
terhadap keberhasilan Baron
STBM.
Biaya pembuatan
4 Sosialisasi jamban murah V
jamban mahal.

18
BAB VI
PENUTUP

A. KESIMPULAN

1. Kesehatan lingkungan merupakan salah satu kegiatan preventif untuk mewujudkan

derajad kesehatan masyarakat. Adapun kegiatan kesehatan lingkungan meliputi :

Pengawasan Sarana Air Bersih, Pembinaan rumah Sehat, Pengawasan depot Air Minum,

Monitoring TTU, Monitoring TPM, STBM dan Kunjungan rumah klien/pasien dengan penyakit

berbasis lingkungan.

2. Kegiatan program kesling tahun 2016 diprioritaskan pada kegiatan tercapainya Desa ODF.

B. SARAN

1. Dimohon masyarakat tidak buang air besar di sembarang tempat /di sungai.

2. Petugas kesling seharusnya lebih sering melakukan monitoring STBM.

Demikian rencana kerja (POA) ini kami buat berdasarkan data yang telah kami peroleh

dari program Kesling agar dapat digunakan sebagai acuan dalam pelaksanaan kegiatan.

Semoga dalam pelaksanaannya dapat berjalan sesuai dengan rencana dan tujuan, tepat

sasaran dan tepat waktu. Apabila dikemudian hari terdapat kekeliruan penyusunannya atau ada

kegiatan yang sifatnya sangat penting untuk dilaksanakan akan dilakukan perbaikan atau

penyempurnaan.

Baron, 30 Desember 2015

Mengetahui Disusun Oleh


Kepala UPTD Puskesmas Baron

dr. M. GUNAWAN WIBISONO KIFAYATUL MASLAHAH,ST.


NIP. 19631001 199503 1 002 NIP. 19730905 199703 2 001

19
20
21
22
23
24
25
26
PENUTUP

Demikian rencana kerja (POA) ini kami buat berdasarkan data yang telah kami peroleh
dari program Kesling agar dapat digunakan sebagai acuan dalam pelaksanaan kegiatan.
Semoga dalam pelaksanaannya dapat berjalan sesuai dengan rencana dan tujuan, tepat
sasaran dan tepat waktu. Apabila dikemudian hari terdapat kekeliruan penyusunannya atau ada
kegiatan yang sifatnya sangat penting untuk dilaksanakan akan dilakukan perbaikan atau
penyempurnaan.

27
5. STRATIFIKASI DAN NOMINAL GROUP TECHNIQUE(NGT) UNTUK MENGETAHUI URUTAN
PENYEBAB YANG PALING DOMINAN

Total
NILAI PRESENTASI R
NO PENYEBAB Nilai
As Wid Ji En Har
1. Kurangnya koordinasi
4 7 6 5 6 28 VI
dengan poli pelayanan.
2 Tidak adanya informasi
tentang adanya klinik 7 6 7 6 5 31 IV
sanitasi
3. Petugas merangkap
8 9 6 10 6 39 I
sebagai bendahara BOK
4. Petugas belum membuat
9 6 7 5 8 34 II
jadwal klinik sanitasi
5. Petugas belum membuat
6 8 5 6 7 32 III
format rujukan
6. Adanya batasan dana
4 3 5 4 2 18 VII
BOK untuk klinik sanitasi
7. Letak ruangan klinik
sanitasi agak jauh dari 3 4 2 4 3 16 VIII
poli pelayanan.
8. Tidak adanya dana untuk
pembuatan media
7 5 6 5 7 30 V
penyuluhan klinik
sanitasi.

28
6. URUTAN RANKING HASIL NOMINAL GROUP TECHNIQUE (NGT)
1. Petugas merngkap sebagai bendahara BOK
2. Petugas belum membuat jadwal klinik sanitasi
3. Petugas belum membuat format rujukan
4. Todak adanya informasi tentang adanya klinik sanitasi.
5. Tidak adanya dana untuk pembuatan media penyuluhan klinik sanitasi.
6. Kurangnya koordinasi dengan poli pelayanan.
7. Adanya batasan dana BOK untuk klinik sanitasi.
8. Letak ruangan klinik sanitasi agak jauh dari poli pelayanan.

Berdasarkan perhitungan peringkat NGT 12N + 1, maka antara petugas klinik sanitasi dengan petugas
poli pelayanan sepakat untuk menyelesaikan penyebab masalah urutan ke 1 s/d 5

7. MENENTUKAN PENYEBAB MASALAH

8. Stratifikasi / pengelompokan penyebab masalah berdasarkan curah pendapat


dengan tenaga kesehatan.

FAKTOR PENYEBAB MASALAH

29
30
31
JAWABAN
NO KUESIONER
SETUJU %

1. Pengawasan TPM dan DAM 25 100

2. Pembinaan TTU 25 100

3. Inspeksi SAB rumah tangga 23 92

4. Klinik Sanitasi 25 100

5. Pembinaan rumah sehat 24 96

32
33
DATA SARANA SANITASI DASAR
KECAMATAN BARON
TAHUN 2015

SARANA AIR BERSIH JA


NO DESA JML RMH JML KK
SG SPT SPL PDAM N LA C
1 Gebangkerep 674 727 189 43 358 0 84 332 2
2 Sambiroto 860 883 122 40 645 2 51 557 2
3 Baron 1230 1274 255 24 850 34 67 920 1
4 Waung 1032 1083 179 49 739 0 65 723 1
5 Kemlokolegi 973 1051 194 63 662 0 54 576 2
6 Kemaduh 890 920 168 55 619 0 48 610 1
8 Garu 729 806 127 10 541 0 51 406 2
7 Jekek 1451 1608 545 114 722 0 70 795 5
9 Katerban 2168 2310 692 57 1202 0 217 945 8
10 Mabung 1392 1643 324 85 875 0 108 642 4
11 Jambi 590 644 166 23 366 0 35 312 2
    11989 12949 2961 563 7579 36 850 6818 36

34

Anda mungkin juga menyukai