Oleh :
Kelompok 4 :
SUNDIAH (66)
CECILIA TINUK MULYANINGTYAS (11)
SRI HARIJANI (49)
SULISTYO ARINI (62)
HENI ADI PONCO ASTUTI (23)
ERLIN FATHIYATIN (21 )
ALFIYAH (03)
AKHMAD NAJIB (02)
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, berkat rahmat dan
bimbinganNYA kami dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah dengan judul
“EVALUASI PENGGUNAAN OBAT ANTIHIPERTENSI PADA PASIEN
HIPERTENSI RAWAT JALAN DI UPTD PUSKESMAS SUKOMORO
PERIODE JULI – DESEMBER 2018” dapat terselesaikan. Bersama ini
perkenankanlah kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :
1. DR. Bambang Harsono, MBA, selaku Ketua Yayasan Pendidikan Bhakti
Wiyata Kediri.
2. Drg.R.P Bambang Noerjanto,MS.,Sp,RKG(K), selaku Rektor Institut Ilmu
ii
Semoga ALLAH SWT membalas semua budi baik semua pihak yang telah
Kami sadari bahwa Karya Tulis Ilmiah ini masih jauh dari sempurna,
tetapi kami berharap Karya Tulis Ilmiah ini bermanfaat bagi pembaca.
Penulis
iii
DAFTAR ISI
Halaman
BAB I PENDAHULUAN
A. LandasanTeori
1.Tinjauan Tentang Rumah Sakit ………………………. 4
a. Definisi Tentang Rumah Sakit ……………………… 4
b. Tugas Dan Fungsi Rumah Sakit ……………………… 4
c. Upaya Kesehatan Rumah Sakit ……………………… 5
d. Klasifikasi Rumah Sakit ……………………… 5
iv
a. DefinisiHipertensi ……………………………… 8
b. Faktor – Faktor Penyebab Hipertensi…………………… 8
c. Gejala Hipertensi ……………………………………… 12
d. Penggolongan Hipertensi ……………………………… 13
e. Klasifikasi Hipertensi Pada Kehamilan ……………… 13
v
B. Hasil Penelitian ……………………………………………….. 40
C. Bahasan ……………………………………………………….. 42
BAB V PENUTUP
a. Kesimpulan ………………………………………………... 44
b. Saran ………………………………………………………... 44
vi
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
kesehatan utama. Hipertensi adalah suatu penyakit gangguan pada pembuluh darah
yang mengakibatkan suplai oksigen dan nutrisi yang dibawa oleh darah terhambat
darah di atas normal, yaitu tekanan darah sistolik ≥140 mmHg dan atau tekanan
umum yang ditimbulkan seperti pusing, sakit kepala, rasa berat ditengkuk, sukar
tidur, mata berkunang-kunang (Aru, dkk, 2009). Gejala yang timbul pada penyakit
hipertensi dapat dicegah dengan cara menurunkan berat badan berlebih (obesitas),
pembatasan asupan garam, melakukan olah raga teratur, berhenti merokok dan
adalah sebesar 31,3% untuk pria sedangkan wanita mencapai sebesar 31,9% dari
seluruh total penduduk usia > 18 tahun.Angka penderita hipertensi mencapai 32%
1
2
pada tahun 2015 dengan kisaran penderita berusia > 25 tahun. Jumlah penderita
indonesia pada umur >18 tahun, yaitu 29,6% (Depkes, 2015). Data dinas kesehatan
kota Surabaya tahun 2015 menunjukan prevalensi hipertensi mencapai 9,9%. Pada
terbesar urutan ke 3 sebanyak 1864 orang atau sebanyak 23%. antihipertensi oleh
berkunjung ke Poli Umum pada periode bulan Juli – Desember 2018 yang
wilayah kerja Puskesmas Sukomoro yang berkunjung ke Poli Umum pada periode
B. Rumusan Masalah
Dari uraian latar belakang diatas maka rumusan masalah yang ingin
2018’’?
C. Tujuan Penelitian
2
3
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi Peneliti
a. Sebagai tugas akhir perkuliahan.
b. Memberikan informasi dan wawasan tentang obat antihipertensi yang
2. Bagi Institusi
perpustakaan
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
3
4
A. Landasan Teori
1. Tinjauan Tentang Rumah Sakit
a. Definisi Rumah Sakit
1) Institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan kesehatan
tahun 2009)
2) Suatu organinsasi yang kompleks,menggunakan gabungan alat
subspesialistik.
3) Penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan sumber daya manusia
kesehatan.
4
5
RI,2009)
c. Upaya Kesehatan Rumah Sakit
2) Promotif (Promosi)
3) Preventif (Pencegahan)
4) Kuratif (Pengobatan)
5) Rehabilitatif (Rehabilitasi)
d. Klasifikasi Rumah Sakit
1) Berdasarkan Jenis Pelayanan
a) Rumah Sakit Umum
Rumah Sakit Umum adalah rumah sakit yang memberikan
sebagainya.
b) Rumah Sakit Khusus
2) Berdasarkan Kepemilikannya
a) Rumah Sakit Umum Pemerintah
5
6
pemerintah kelas C.
iii. Rumah Sakit Umum Swasta utama, yaitu rumah sakit umum
pemerintah kelas B.
3) Berdasarkan Fasilitas Pelayanan dan Kapasitas Tempat Tidur
a) Rumah Sakit kelas A yaitu, rumah sakit umum uang mempunyai
6
7
tidur.
d) Rumah Sakit Kelas D yaitu rumah sakit umum yang mempunyai
7
8
darah tinggi, maka anak pun memiliki resiko yang sama atau
darah.
2) Faktor Reversibel
a) Garam
Garam mempunyai peluang yang sangat besar dalam
8
9
d) Stress
e) Rokok
f) Kafein
9
10
tubuh. Karena itu batasi konsumsi kopi dan teh tiap harinya.
g) Minuman Beralkohol
h) Kurang Olahraga
darah tinggi.
i) Kehamilan
10
11
tekanan darah.
k) Drop (liquorice)
c. Gejala Hipertensi
pagi hari sebelum bangun tidur dan biasanya hilang setelah bangun tidur.
d. Penggolongan Hipertensi
1) Hipertensi Primer atau Hipertensi Iodipatik
11
12
resistensi perifer.
2) Hipertensi Sekunder
Bila penderita memiliki tekanan darah sistolik sama atau lebih besar
dari 140mmHg atau tekanan darah diastolik sama atau lebih besar
2) Hipertensi Gestasional
Bila penderita memiliki tekanan darah sistolik sama atau lebih besar
dari 140mmHg atau tekanan darah diastolik sama atau lebih besar
atau lebih dari 20 minggu, tidak ada tanda proteinuria maupun tanda
12
13
a) Tekanan darah sistolik sama atau lebih besar dari 140mmHg atau
tekanan darah diastolik sama atau lebih besar dari 90mmHg pada
visual lainnya.
4) Eklampsia
13
14
gagal ginjal.
mg/24 jam yang baru muncul dan tidak didapatkan sebelum usia
minggu.
f. Resiko Kehamilan Dengan Hipertensi
1) Pertumbuhan janin terhambat.
2) Kelahiran premature.
3) Kematian janin.
4) Resiko terkena penyakit kardiovaskular.
3. Tinjauan Obat Hipertensi
a. Obat Hipertensi
1) ACE Inhibitors (Angiotensin Converting Enzyme Inhibitor)
ACE inhibitors adalah obat-obat yang memperlambat aktivitas
14
15
3) Beta Blocker
15
16
elektrolit berat.
16
17
yaitu :
a) Diuretik tiazid : HCT, Indapamide, Tripamide
b) Golongan diuretik kuat( Loop diuretical atau high-ceiling
Spironolactone,Triamterene.
6) Anti hipertensi golongan lain
Prazosin, Terazosin.
b) Vasodilator yang bekerja secara langsung, merupakan obat lini
Tolazoline.
c) Antagonis reseptor endotelin, merupakan terapi yang
17
18
Nicorandil.
f) Ganglion-blocking agents, merupakan golongan anti hipertensi
dan parasimpatik.
Contoh : Azamethonium, Dicolinum, Trimethaphan.
g) Renin inhibitors, mengurangi aktivitas renin plasma dan
hipersensitif.
18
19
tambahan hipertensi.
iv. Kontraindikasi : Hipersensitif
v. Efek samping : Sakit kepala, edema,
simetidine.
c) Clonidine HCl
i. Nama dagang : Catapres
ii. Komposisi : Clonidine HCl
iii. Indikasi : Hipertensi
iv. Kontaindikasi : Sindroma Sick-sinus
19
20
20
21
(MIMS 2012
c. Tujuan Pengobatan Hipertensi
Mengurangi dan mencegah morbiditas, mortalitas, dan komplikasi
akibat hipertensi.
4. Tinjauan Rekam medik
a. Definisi Rekam Medik
Berkas yang berisi catatan dan dokumen antara lain identitas pasien,
No.269/MENKES/PER/III/2008)
b. Tujuan Rekam Medik
Menunjang tercapainya tertib administrasi dalam rangka upaya
peningkatan pelayanan.
c. Fungsi Rekam Medik
1) Aspek Administrasi
pelayanan kesehatan.
21
22
2) Aspek Medis
3) Aspek Hukum
4) Aspek Keuangan
dipertanggungjawabkan.
5) Aspek Pendidikan
6) Aspek Dokumentasi
22
23
sebagai persetujuan
5. Tinjauan RSB PKU Muhammadiyah Mojoagung
a. Visi RSB PKU Muhammadiyah Mojoagung
merata.
c. Tugas dan Fungsi RSB PKU Muhammadiyah Mojoagung
1) RSB PKU Muhammadiyah bertugas untuk membantu pergerakkan
23
24
Yang mempunyai sub unit yang dipimpin oleh Kepala Bagian yang
24
25
25
26
reproduksi.
3) Alur Pelayanan Pasien Poli Obgyn RSB PKU Muhammadiyah
kegiatan teknis maupun non teknis yang harus dikerjakan mulai dari
Mencari data
Pasien
Mulai rekam medik
mendaftar lama di database
baru
Lakukan pemeriksaan
dasar
26
27
Ruang
VK Melakukan pelayanan
konsultasi,diagnosa,pengobatan
Indikasi dan pemeriksaan
rawat inap
Ya
Pasien
Pelayanan resep rawat
pulang
jalan
Gambar 2.2 Alur Pelayanan Pasien Poli Obgyn RSB PKU Muhammadiyah
Mojoagung
B. Kerangka Konsep
Desember 2011
Oleh : Ni Luh Gede Lisniawati, Luh Putu Febryana, Ketut Widyani
Astuti
Tempat: RSUP Sanglah Denpasar Bali
Hasil : Anti hipertensi diberikan pada 6 orang pasien hipertensi sedang
28
29
Rata-rata tekanan darah pasien saat keluar rumah sakit dengan terapi
2. Judul : Evaluasi pola pengobatan dan ketaatan dengan Home Visit pada
29
30
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian
Deskriptif adalah upaya pengolahan data menjadi suatu yang dapat diutarakan
secara jelas dan tepat dengan tujuan agar dapat dimengerti oleh orang yang tidak
1. Populasi
masalah yang diteliti (Nursalam, 2013). Populasi dalam penelitian ini adalah
data rekam medik ibu hamil yang periksa di poli obgyn RSB PKU
Maret 2014.
30
31
2. Sampel
Sampel adalah sebagian populasi yang akan diteliti. Oleh karena itu
3. Sampling
C. Variabel Penelitian
terhadap sesuatu. Variabel juga merupakan konsep dari berbagai level abstrak yang
didefinisikan sebagai suatu fasilitas untuk pengukuran dan atau amnipulasi suatu
penelitiaan. Konsep yang dituju dalam suatu penelitian bersifat konkret dan secara
langsung bisa diukur, sesuatu yang konkret tersebut bisa diartikan sebagai suatu
obat hipertensi pada ibu hamil di instalasi rawat jalan RSB PKU Muhammadiyah
31
32
1. Poli Obgyn adalah Suatu unit pelayanan medik rawat jalan yang khusus
pembuluh darah.
5. Rekam medik adalah berkas yang berisi catatan dan dokumen antara lain
tindakan dan pelayanan lain yang telah diberikan kepada pasien. Catatan
pelayanan kesehatan.
E. Ruang Lingkup, Tempat dan Waktu Penelitian
poli obgyn di database rekam medik bulan Januari 2014 hingga Maret 2014.
Mencari data pasien ibu hamil dengan indikasi hipertensi, mencatat nomor rekam
medik pasien dengan indikasi hipertensi. Mencari status pasien berdasarkan nomor
rekam medik di almari arsip poli obgyn. Mencatat nama obat dan jumlah obat
32
33
G. Instrumen Penelitian
penting. Hal yang perlu dituliskan adalah instrument yang digunakan meerupakan
hasil dari standar instrument yang sudah baku,Instrumen pengumpulan data adalah
alat bantu yang dipilih dan digunakan pada waktu penelitian oleh peneliti dalam
sitematis (Nursalam,2013). Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah data
komputer register pasien dan lembar rekam medik poli obgyn di RSB PKU
a) Editing
b) Coding
c) Scoring
diberi skor.
33
34
d) Tabulating
secara deskriptif. Hasil analisa disajikan dalam bentuk tabel atau grafik
I. Etika Penelitian
Institut Ilmu Kesehatan Bhakti Wiyata Kediri, kemudian peneliti mengajukan ijin
kepada Direktur dan Kabag Rekam Medik RSB PKU Muhammadiyah Mojoagung
34
35
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
disebelah selatan khatulistiwa antara 112º 20º 01º dan 112º 30º 01º
bujur timur dan antara 07º 24º 01º dan 07º 05º 01º lintang selatan
Kabupaten Mojokerto.
b. Batas Wilayah
Adapun batas administrasi tentang tingkat kecamatan dengan
c. Keadaan Wilayah
Luas wilayah : 4.580,204 ha
Kondisi daerah : Dataran rendah
Kondisi tanah : Subur
39
Curah hujan : Sedang
2. Data Demografi
Tabel 4.1 Distribusi Wilayah Kerja RSB PKU Muhammadiyah Mojoagung
Menurut Jenis Kelamin
35
36
Jumlah Penduduk
No Kecamatan Jumlah
laki laki perempuan
1 Mojoagung 44296 43025 87321
2 Sumobito 35280 33878 69158
3 Bareng 30469 30032 60501
4 Wonosalam 15608 15418 31026
5 Mojoawarno 40788 40532 81320
Jumlah 166441 162885 329326
B. Hasil Penelitian
Dari hasil penelitian diperoleh pola pengobatan hipertensi pada ibu hamil di
instalasi rawat jalan RSB PKU Muhammadiyah Mojoagung periode bulan Januari –
Maret 2014.
Tabel 4.2 Penggunaan obat hipertensi sesuai golongan pada ibu hamil di instalasi
rawat jalan RSB PKU Muhammadiyah Mojoagung periode bulan
Januari – Maret 2014.
Golongan Nama Obat Januari % Februari % Maret % Jumlah %
Nifedipine 10 Mg 15 44,12 21 64,52 24 75 60 61,86
Calcium Chanel Blocker
Amlodipine 5 mg 4 11,76 4 12,9 5 15,62 13 13,41
Anti hipertensi gol. Lain
Dopamet 10 29,41 4 12,9 2 6,25 16 16,49
(Anti Adrenergik)
ACE Inhibitors _ 0 0 0 0 0 0 0 0
Angiotensin Receptor _ 0 0 0 0 0 0 0 0
Blocker _ 0 0 0 0 0 0 0 0
Betablocker _ 0 0 0 0 0 0 0 0
Diuretik _ 0 0 0 0 0 0 0 0
Obat Kombinasi Nifedipine 10 Mg 5 14,71 2 9,68 1 3,13 8 8,84
36
37
Dopamet
Jumlah 34 100 31 100 32 100 97 100,00
Gambar 4.1 Diagram batang penggunaan obat hipertensi sesuai golongan pada ibu
hamil di instalasi rawat jalan RSB PKU Muhammadiyah Mojoagung
periode bulan Januari – Maret 2014.
Tabel 4.3 Penggunaan obat hipertensi sesuai usia kehamilan pada ibu hamil di
instalasi rawat jalan RSB PKU Muhammadiyah Mojoagung periode
bulan Januari – Maret 2014.
Penggunaan Obat Bulan Nifedipine Amlodipine Dopamet Kombinasi Jumlah Total
Januari 0 0 1 0 1
Usia Kehamilan
Februari 0 0 1 0 1 2
0-12 Minggu
Maret 0 0 0 0 0
Januari 11 4 0 5 20
Usia Kehamilan
Februari 11 2 0 0 13 46
13-24 Minggu
Maret 10 2 1 0 13
Januari 4 0 9 0 13
Usia Kehamilan
Februari 10 2 3 2 17 49
25-38 Minggu
Maret 14 3 1 1 19
Jumlah 60 13 16 8 97 97
37
38
Gambar 4.2 Diagram batang Penggunaan obat hipertensi sesuai usia kehamilan
pada ibu hamil di instalasi rawat jalan RSB PKU Muhammadiyah
Mojoagung periode bulan Januari – Maret 2014.
Tabel 4.4 Penggunaan obat hipertensi sesuai berat badan pada ibu hamil di
instalasi rawat jalan RSB PKU Muhammadiyah Mojoagung periode
bulan Januari – Maret 2014.
Penggunaan Obat Bulan Nifedipine Amlodipine Dopamet Kombinasi Jumlah Total
Januari 5 1 7 3 16
Berat Badan
Februari 12 1 2 2 17 48
55 - 65 kg
Maret 13 1 0 1 15
Januari 5 3 0 2 10
Berat Badan
Februari 6 3 1 0 10 33
66 - 75 kg
Maret 8 4 1 0 13
Januari 5 0 3 0 8
Berat Badan
Februari 3 0 1 0 4 16
≥ 76 kg
Maret 3 0 1 0 4
Jumlah 60 13 16 8 97 97
Gambar 4.3 Diagram batang Penggunaan obat hipertensi sesuai berat badan pada
ibu hamil di instalasi rawat jalan RSB PKU Muhammadiyah
Mojoagung periode bulan Januari – Maret 2014.
C. Bahasan
Dari hasil penelitian yang dilakukan selama bulan Januari - Maret 2014
serta menurut data pada tabel 4.2 dan gambar diagram 4.1 yang diperoleh dari
perhitungan jumlah resep obat hipertensi pada ibu hamil yang dilakukan dapat
diketahui bahwa obat yang banyak dipakai untuk terapi hipertensi adalah obat
38
39
pada golongan obat anti hipertensi lain (anti adrenergic) yaitu Dopamet sebanyak
terbanyak diberikan pada ibu hamil adalah mudah didapatkan, dan tidak bersifat
teratogenik (sifat bahan kimia yang dapat menghasilkan kecacatan tubuh pada
juga bermanfaat sebagai tokolitik agent atau mencegah kontraksi uterus sehingga
ke dalam membran sel, mencegah lepasnya calcium dari retikulum sarkoplasma dan
mengurangi efek enzim calcium intrasel terhadap interaksi aktinmiosin. Hasil dari
mekanisme ini adalah relaksasi otot polos termasuk miometrium, serta vasodilatasi
nifedipine lebih spesifik efeknya pada kontraksi miometrium, lebih sedikit efek
pada kontraksi jantung dan serum elektrolit. Efek blokade pompa calcium oleh
obat dan tidak memiliki efek takifilaksis. Efek utama obat adalah menurunkan
secara bermakna resistensi vaskuler (baik sistemik maupun pulmoner). Efek pada
39
40
vaskuler sistemik dan tekanan darah. Pada pemberian per oral, nifedipine akan 90%
tercapai kurang dari 20 menit pada pemberian per oral dan 3 – 5 menit pada
pemberian sublingual. Waktu paruh tercapai dalam 2 – 3 jam dan lama kerjanya
sekali pemberian adalah sampai dengan 6 jam. ( Simhan dan Caritis 2001)
dimana dijumpai penurunan tekanan darah sekitar 20 mmHg baik sistolik maupun
diastolik dalam sekali pemakaian kombinasi nifedipine dan metildopa. Studi yang
(terlepasnya plasenta dari dinding rahim bagian dalam sebelum persalinan) hanya
terjadi pada satu responden dari keseluruhan 52 kasus dalam penelitiannya. Hal ini
mungkin dipengaruhi oleh penurunan tekanan darah yang tajam dari responden
menanggung beban berat akibat organ ini sangat kaya pembuluh darah.
bermakna dari 0.986 mg/dl menjadi 0.79 mg/dl setelah pemberian kombinasi
40
41
tingginya tekanan darah ibu hamil, tetapi juga memiliki beberapa faktor
pertimbangan. Beberapa faktor itu adalah usia kehamilan dan berat badan ibu
hamil. Usia kehamilan turut berperan dalam terjadinya hipertensi pada ibu hamil.
ginjal kurang menerima darah maka akan melepaskan zat-zat yang meningkatkan
tekanan darah.
penggunaan obat hipertensi sesuai usia kehamilan paling tinggi pada usia
46 Orang (47,42%), sedangkan terkecil pada usia kehamilan 0-12 minggu 2 orang
(2,06%). Pola pengobatan hipertensi pada ibu hamil terbanyak pada usia kehamilan
25 minggu – 38 minggu, karena pada waktu trisemester kedua dan ketiga volume
darah akan meningkat dan mencapai maksimum. Tekanan jantung juga akan
berakibat naiknya tekanan darah (Cuninggham, et al, 2006). Tekanan darah yang
berkurang. Organ akan kehilangan asupan nutrisi dan oksigen sehingga lambat laun
mengakibatkan organ tidak berfungsi dan bahkan kematian organ. Akibatnya, ibu
hamil meninggal karena komplikasi dari hipertensi seperti gagal ginjal. Nutrisi
dan oksigen bagi pertumbuhan janin disuplai dari ibu. Bila suplai terganggu bayi
bisa meninggal dan kurang gizi. Bila bayi masih hidup dan lahir dengan selamat,
41
42
berat badannya sangat rendah dan ukuran bayi kecil. Hipertensi juga bertanggung
merupakan peristiwa alami yang disebabkan adanya janin dalam kandungan ibu.
Oleh karena itu ibu hamil membutuhkan nutrisi yang banyak, baik kuantitas dan
kualitasnya. Akan tetapi ibu hamil tetap disarankan untuk mengatur berat badan
agar tetap berada pada kondisi ideal dan tetap menjaga pola makanan dengan gizi
cukup dan seimbang. Berdasarkan tabel 4.4 dan gambar diagram 4.3 didapatkan
hasil penggunaan obat hipertensi sesuai berat badan paling tinggi pada berat
(16,49%). Kenaikan berat badan yang tidak terkontrol mengandung banyak resiko
kehamilan yang tinggi baik bagi ibu maupun bayi. Kenaikan berat badan yang
adalah penyakit dengan tanda – tanda hipertensi, odema, dan proteinuria yang
pada kehamilan perlu diperhatikan obat apa yang diminum atau dimakan oleh ibu
hamil, karena dapat memberikan pengaruh pada janin. Golongan obat hipertensi
42
43
karena dapat mengakibatkan efek teratogenik atau kecacatan pada janin. Golongan
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
pengobatan hipertensi pada ibu hamil di instalasi rawat jalan RSB PKU
Muhammadiyah Mojoagung selama periode bulan Januari - Maret 2014. Obat yang
43
44
digunakan untuk pasien ibu hamil dengan hipertensi adalah golongan Calcium
B. Saran
Pada ibu hamil sebaiknya sering melakukan Ante Natal Care (perawatan
agar segala hal yang mengarah patologis dapat diantisipasi segera, untuk itu perlu
dilakukan penelitian lebih lanjut tentang efek samping obat anti hipertensi pada ibu
hamil.
48
DAFTAR PUSTAKA
Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. 2001. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam
Jilid II,edisi ketiga. Jakarta : FK UI
44
45
Siregar, Ch. J.P., dan Amalia, L. 2004. Farmasi Rumah Sakit, Teori dan Penerapan.
Jakarta : EGC
45
46
46
47
47
48