Anda di halaman 1dari 10

PIRAMIDA Vol. XIII No.

2 : 77 - 86 WayanI Windia
Didik Prastyo, Nengah Kartika ISSN : 1907-3275

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI


AYAM BROILER DI KECAMATAN MARGA, KABUPATEN TABANAN

Didik Prastyo1
I Nengah Kartika2
1,2 Jurusan Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Univesitas Udayana
Email : di2kpsyo77@yahoo.co.id

ABSTRAK

Ayam broiler merupakan ayam pedaging yang memiliki nilai ekonomis dengan waktu pemeliharaan antara 5
sampai 6 minggu. Produksi yang optimal diperlukan faktor-faktor produksi yang mendukung dan mempengaruhi
produksi ayam broiler untuk mengatasi permasalahan permintaan daging ayam yang terus meningkat serta
penurunan presentase pertumbuhan produksi. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh tenaga kerja,
modal dan lama usaha terhadap produksi ayam broiler secara simultan dan parsial serta mengetahui variabel
yang dominan mempengaruhi produksi ayam broiler. Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Marga, Kabupaten
Tabanan dengan jumlah populasi yang diambil sebanyak 40 peternak. Pengumpulan data melalui wawancara
dan koesioner dan menggunakan tehnik analisis regresi linier berganda. Hasil penelitian menunjukkan tenaga
kerja, modal dan lama usaha secara serempak memiliki pengaruh signifikan terhadap produksi ayam broiler,
tenaga kerja dan modal secara parsial berpengaruh positif dan signifikan, sedangkan lama usaha berpengaruh
positif tetapi tidak signifikan terhadap produksi ayam broiler. Variabel modal menjadi variabel yang paling
berpengaruh terhadap produksi.

Kata kunci: Produksi, Tenaga Kerja, Modal, dan Lama Usaha

ABSTRACT

The broiler is chiken which has economical value with maintenance time for about 5 in to 6 weeks. Optimal
production is required factors to support production and influence the broiler chiken production to resolve
problems demand broiler chiken which always increase and decrease in percentage growth production. Purpose
of this research to analyze the influence variable labor, capital, long business on the broiler chiken production
simultaneously and partial and also to know the variable which dominant influence production the broiler
chiken. This reserch is located in Marga Distric Tabanan Regency with population 40 breeders. Collecting data
by doing interview and koesioner. Analyze technique used linear regression analyze. The result of this resech
showed labor, capital, long business simultaneously positive impact and significant on broiler chiken production.
Partially labor and capital gived positive impact and significant, meanwhile long business gived positive impact
but not significant on broiler chiken production. The capital variable became the most impaction on production.

Keywords: Labor, Capital, Long business, Production

PENDAHULUAN pertanian dalam arti luas mencangkup seluruh kegiatan


yang memanfaatan mahluk hidup (tanaman, hewan
Indonesia merupakan negara agraris dengan potensi dan mikrobia) untuk keperluan manusia. Berbagai
sumber daya alam dibidang pertanian memiliki potensi sektor terus mengalami pertumbuhan terutama dalam
101 juta hektar dengan perkembangan dan kemajuan bidang pertanian, kehutanan dan perikanan. Provinsi
bidang pertanian menyumbang 13,8 persen dari Gross Bali merupakan salah satu provinsi dengan PDRB yang
Domestic Product (GDP) di Indonesia (BPS, 2016). terus meningkat dari tahun 2013 sampai 2015.
Kontribusi sektor pertanian secara langsung berupa Sektor pertanian, kehutanan, dan perikanan
penyediaan pangan masyarakat dan secara tidak memiliki kontribusi yang besar. Selama periode 2013
langsung dapat menciptakan efek pengganda (multiplier - 2015 konstribusi sektor pertanian, kehutanan, dan
effect), sehingga sektor pertanian layak untuk dijadikan perikanan dalam pembentukan PDRB Provinsi Bali
sektor andalan dalam perekonomian Indonesia. terus mengalami peningkatan yaitu sebesar 17.349,29
Menurut Badan Pusat Statistik (BPS) pengertian miliyar rupiah pada tahun 2013, 18.146,92 miliyar

Volume XIII No. 2 Desember 2017 77


Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Produksi Ayam Broiler di Kecamatan Marga, Kabupaten Tabanan

rupiah pada tahun 2014 atau naik sebesar 4,63 persen Daging broiler dapat berguna sebagai barang substitusi
dan 18.765,33 miliyar rupiah pada tahun 2015 atau naik bagi daging sapi dan ikan (Hadini, dkk, 2011). Model
sebesar 3,41 persen. peternakan mandiri (peternak kecil) akan memakan biaya
produksi yang lebih besar dibandingkan dengan model
Tabel 1. PDRB Provinsi Bali Atas Dasar Harga Konstan 2010 Menurut kemitraan (Singh, Varinder Pal, et al, 2010). Menurut
Lapangan Usaha, 2013– 2015 (miliyar rupiah)
Nesheim dan Card (1979), bahwa proses produksi ayam
Tahun
No Lapangan Usaha broiler akan berhasil jika ada intregasi antara ketiga
2013 2014 2015
unsur yaitu; pelaku usaha pemeliharaan ayam, usaha
1 Pertanian, Kehutanan, & Peri- 17 343.29 18 146.92 18 765.33
kanan pembibitan dan perusahaan pakan. Peternak ayam
2 Pertambangan dan Penggalian 1 555.36 1 546.11 1 440.56 broiler memilih tempat yang dekat dengan perusahan
3 Industri pengolahan 7 565.25 8 237.39 8 824.58 pakan untuk memperkecil biaya transportasi (Pramod
4 Pengadaan Listrik dan Gas 251.32 260.6 259.44 R, 2003). Besar biaya yang diperlukan dalam proses
5 Pengadaan Air, Pengelolaan 261.54 280.9 286.48 produksi baik jangka pendek maupun panjang dapat
Sampah, Limbah & Daur Ulang ditentukan dengan melihat lokasi usaha yang tepat untuk
6 Konstruksi 11 239.45 11 441.35 12 014.64
meningkatkan daya saing perusahaan (Dwi Maharani
7 Perdagangan Mobil & Sepeda 9 963.18 10 687.10 11 515.28
Motor
Putri,2017). Bali memiliki peternak ayam ras pedaging
8 Transportasi dan Pergudangan 8 512.26 9 008.99 9 417.81 dengan model kemitraan yang cukup banyak di setiap
9 Penyediaan Akomodasi & Makan 22 287.90 23 807.92 25 178.80 Kabupaten/Kota untuk memenuhi kebutuhan daging
Minum ayam masyarakat Bali. Kondisi ini akan mempengaruhi
10 Informasi dan Komunikasi 7 325.44 7 853.79 8 634.46 tingkat pertumbuhan peternakan ayam broiler di Provinsi
11 Jasa Keuangan dan Asuransi 4 766.72 5 164.47 5 508.29 Bali.
12 Real Estat 5 412.28 5 893.51 6 199.90
13 Jasa Perusahaan 1 222.19 1 313.69 1 405.53 Tabel 2. Jumlah Produksi Ayam Broiler Kabupaten/Kota diProvinsi Bali
14 Administrasi Pemerintahan, Per- 6 611.21 7 321.79 7 927.62 Tahun 2015 (Kg)
tahanan & Jaminan Sosial Wajib
No Kabupaten/Kota Jumlah
15 Jasa Pendidikan 5 687.84 6 289.73 6 852.21
1 Kota Denpasar 27.500
16 Jasa Kesehatan & Kegiatan Sosial 2 370.86 2 665.51 2 899.10
2 Badung 6.057.450
17 Jasa Lainnya 1 727.50 1 859.34 2 007.87
3 Gianyar 4.535.208
P D R B / Gross Regional Domestic 114 103.58 121 779.13 129 137.91 4 Klungkung 4.936.500
Products
5 Karangasem 17.437.338
Sumber : Badan Pusat Statistik Provinsi Bali, 2016 8 Jembrana 8.289.900
6 Bangli 16.235.100
9 Tabanan 25.955.172
7 Buleleng Total
2.068.650
85.542.318
Peternakan adalah satu dari lima subsektor
Sumber Dinas Peternakan Dan Kesehatan Hewan Provinsi Bali,
8 : Jembrana 2016
8.289.900
pertanian yaitu kegiatan memelihara dan budidaya 9 Tabanan 25.955.172
Berdasarkan Tabel 2 produksi ayam broiler memiliki jumlah yang besar
hewan untuk mendapatkan keuntungan (Muhammad Total 85.542.318
Rasyaf, 2002). Menurut BPS Provinsi Bali data tahun yaitu 85.542.318 kilogrampada tahun 2015. Jumlah produksi ayam broiler
Sumber : Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Bali, 2016
2010 menunjukkan jumlah penduduk Bali mencapai terbanyak berada di Kabupaten Tabanan yaitu 25.955.172 kilogram dan jumlah
3,9 juta orang, sedangkan pada tahun 2015 kepadatan Berdasarkan Tabel 2 produksi ayam broiler memiliki
terkecil berada di Kota Denpasar yaitu 27.500 kilogram. Produksi ayam broiler di
penduduk Bali mencapai 736,7 jiwa per km2 atau 4,2 jumlah yang besar yaitu 85.542.318 kilogrampada tahun
Provinsi Bali yang bertambah dan terus naik dari tahun 2011 dapat disajikan pada
juta orang dengan luas wilayah Bali 5636,66 km2, maka 2015. Jumlah produksi ayam broiler terbanyak berada
angka tersebut menunjukkan pertumbuhan penduduk Gambar 1.
di Kabupaten Tabanan yaitu 25.955.172 kilogram dan
di Bali sangat pesat. Kondisi ini harus diikuti dengan jumlah terkecil berada di Kota Denpasar yaitu 27.500
pertumbuhan usaha peternak ayam broiler (pedaging) kilogram. Produksi ayam broiler di Provinsi Bali yang
guna memenuhi kebutuhan daging masyarakat. bertambah dan terus naik dari tahun 2011 dapat
Gambar 1. Jumlah Produksi Ayam Broiler di Provinsi Bali Tahun
Mengingat peran industri kecil yang mampu bertahan disajikan2011-2015
pada Gambar
(Kg) 1.
pada saat Indonesia mengalami krisis (Henry, 2001). 90000000
85542318
Dukungan dari pemerintah sangat diperlukan dengan 80000000
73452123
kebijakan yang dapat meningkatkan nilai produksi 70000000
64630539
60000000
produsen dalam memenuhi permintaan pasar 50000000
55859769 52850799 jumlah
(Montgomery, 2002) . 40000000 tahun
Kontribusi pertanian khususnya bidang peternakan 30000000
di Bali mempengaruhi kebutuhan pangan hewani yang 20000000
10000000
cukup besar. Usaha ayam broiler adalah usaha yang
0 2011 2012 2013 2014 2015
menarik untuk dikaji dari subsektor peternakan. Ayam
pedaging atau broiler merupakan jenis ayam dengan Gambar 1. Jumlah Produksi Ayam Broiler di Provinsi Bali Tahun 2011-
2015 (Kg)
produktivitas tinggi dalam menghasilkan daging. Sumber : Dinas Peternakan Dan Kesehatan Hewan Provinsi Bali, 2016
Sumber : Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Bali, 2016
Berdasarkan Gambar 1 jumlah ayam broiler pada tahun 2012 mengalami

78 PI R AMI DApenurunan di bawah 55.000.000


Jurnal Kependudukan kilogram, kemudian
dan Pengembangan pada tahun
Sumber Daya 2013 meningkat
Manusia
di atas 60.000.000 kilogram. Peningkatan terus terjadi hingga pada tahun 2015

mencapai lebih dari 85.000.000 kilogram, sedangkan di Kabupaten Tabanan dari


2011 hingga mencapai 25.955.172 kilogram pada tahun 2015 disajikan pada

Gambar 2.
Didik Prastyo, I Nengah Kartika

Gambar 2. Jumlah ProduksiAyam Broiler di Kabupaten Tabanan


Tahun 2011-2015 (Kg)
30000000 Jumlah peternak terbanyak terdapat di Kecamatan
25000000 24.853.185 25.955.172 Pupuan, kedua Kecamatan Baturiti dan yang ketiga
20000000 19.233.665
Kecamatan Marga.
15000000 14.761.701
jumlah Jumlah faktor produksi yang digunakan menentukan
10000000
11.803.158 tahun jumlah produksi yang ingin dicapai. Ketika jumlah
5000000
penduduk bertambah, maka akan terjadi kenaikan
jumlah nilai produksi (Saraswati, 2013). Faktor produksi
0 2011 2012 2013 2014 2015
yang berpengaruh terhadap produksi ayam broiler
adalah DOC (Day Old Chickens/ anak ayam), pakan,
Sumber : Dinas
Gambar 2. Peternakan Dan Kesehatan
Jumlah ProduksiAyam Hewan
Broiler diProvinsi Bali,Tabanan
Kabupaten 2016 Tahun
2011-2015 (Kg) vitamin, pemanasan dan kematian (Sunarno, et al,
Kabupaten Tabanan dengan sektor pertanian sebagai sektor unggulan 2017). Menurut Anom Widya Widnyana (2017) dalam
Sumber : Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Bali, 2016
menjadikan Kabupaten Tabanan sebagai sentra peternakan khususnya peternakan proses produksi, seorang pengusaha dituntut untuk

ayam broiler. Gambar 2 menunjukkan jumlah produksi ayam broiler semakin


mengelola beberapa faktor produksi yang diperlukan,
Berdasarkan Gambar 1 jumlah ayam broiler pada sehingga memperoleh output yang optimal. Penggunaan
meningkat dari tahun ke tahun yaitu meningkat 29,2 persen pada tahun 2014 dan
tahun 2012 mengalami penurunan di bawah 55.000.000 modal yang berbeda akan menghasilkan jumlah
4,43kilogram,
persen padakemudian
tahun 2015, pada
namun tahun
pada tahun 2013 2015 mengalami di
meningkat penurunan
atas produksi yang berbeda pula. Kebutuhan modal harus
60.000.000 kilogram. Peningkatan terus terjadi hingga
presentase pertumbuhan sebesar 24,77 persen, sehingga kondisi ini menarik untuk disesuaikan dengan kebutuhan peternak yang berbeda-
pada
diteliti tahun
agar dapat 2015
menjadi mencapai
pertimbangan untuklebih dari 85.000.000 beda menurut jumlah ayam broiler. Ketersediaan
tahun berikutnya
kilogram, sedangkan di Kabupaten Tabanan dari tahun tenaga kerja yang banyak dan permintaan tenaga kerja
Tabel2011-2015
3. Jumlah terus mengalami
Produksi dan Jumlahkenaikan dari Ayam
Peternak 11.803.158
Broiler yang lebih kecil menguntungkan bagi peternak dalam
kilogram Kemitraan
pada Per
tahun Kecamatan
2011 hinggadi Kabupaten
mencapai Tabanan
25.955.172Tahun memperoleh tenaga kerja. Tenaga kerja yang digunakan
2016
kilogram pada tahun 2015 disajikan Hasil pada Gambar 2.
Jumlah Peternakmemiliki kontrak dalam jangka waktu tertentu sehingga
No Kecamatan
Kabupaten Tabanan dengan sektor (Kg) pertanian sebagai (Orang) memungkinkan perusahaan atau peternak untuk
1 Baturiti 287.250 42
2
sektor
Penebel
unggulan menjadikan Kabupaten Tabanan 29
meningkatkan produktifitas (Dhahani,2001). Semakin
178.350
3sebagai
Marga sentra peternakan khususnya 358.500 peternakan ayam
40 lama usaha ternak yang dijalani peternak akan semakin
4broiler.
KediriGambar 2 menunjukkan 14.240 jumlah produksi ayam terampil dalam mengolah modal dan tenaga kerja guna
1
5broiler
Tabanan semakin meningkat dari158.250 tahun ke tahun yaitu 15 meningkatkan jumlah produksi, sehingga peternakan
6 Kerambitan 136.500 17
meningkat 29,2 persen pada tahun 2014 dan 4,43 persen akan terus berjalan dan semakin produktif.
7 Selemadeg Timur 276.000 22
8
pada tahun
Selemadeg
2015, namun pada tahun 2015 mengalami 20
Berdasarkan latar belakang diatas yaitu kebutuhan
117.000
penurunan presentase pertumbuhan sebesar 24,77 daging ayam penduduk Bali yang semakin bertambah,
persen, sehingga kondisi ini menarik untuk diteliti agar dan terjadinya penurunan presentase pertumbuhan
dapat menjadi pertimbangan untuk tahun berikutnya produksi, sehingga dapat dirumuskan beberapa
tujuan yaitu: 1) Untuk menganalisis pengaruh secara
Tabel 3. Jumlah Produksi dan Jumlah Peternak Ayam Broiler Kemitraan simultan tenaga kerja, modal dan lama usaha terhadap
Per Kecamatan di Kabupaten Tabanan Tahun 2016
produksi ayam broiler di Kecamatan Marga, Kabupaten
Hasil Jumlah Peternak
No Kecamatan
(Kg) (Orang)
Tabanan. 2) Untuk menganalisis pengaruh secara
1 Baturiti 287.250 42 parsial tenaga kerja, modal dan lama usaha terhadap
2 Penebel 178.350 29 produksi ayam broiler di Kecamatan Marga, Kabupaten
3 Marga 358.500 40 Tabanan. 3) Untuk menganalisis variabel yang dominan
4 Kediri 14.240 1 mempengaruhi produksi ayam broiler di Kecamatan
5 Tabanan 158.250 15 Marga, Kabupaten Tabanan
6 Kerambitan 136.500 17
7 Selemadeg Timur 276.000 22 Teori Produksi
8 Selemadeg 117.000 20 Produksi adalah proses menghasilkan atau
9 Selemadeg Barat 235.500 30 memperoleh barang atau jasa dengan menggunakan
10 Pupuan 309.750 83 atau menginput faktor produksi untuk menghasilkan
Total 2.071.340 299
output ( barang dan jasa) yang berguna untuk
Sumber: Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Bali, 2016
memenuhi berbagai kebutuhan masyarakat. Proses
produksi memiliki tujuan untuk memaksimalkan
Berdasarkan Tabel 3 populasi ayam broiler terbanyak jumlah output dengan menggunakan sejumlah input
terdapat di Kecamatan Pupuan dan yang kedua tertentu (Utami Dewi, 2017). Ketika proses produksi
terdapat di Kecamatan Marga. Hasil panen terbanyak berhenti atau tidak berjalan maka perusahaan tidak
di Kecamatan Marga sebesar 358.500 kilogram, bisa menghasilkan barang atau jasa (Rahadian,2014).
sedangakan Kecamatan Pupuan hasil panen masih Faktor produksi yang digunakan merupakan input
dibawah Kecamatan Marga sebesar 307.750 kilogram. yang diolah dan dikelola untuk menghasilkan output

Volume XIII No. 2 Desember 2017 79


Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Produksi Ayam Broiler di Kecamatan Marga, Kabupaten Tabanan

barang dan jasa ( Mankiw, 2007). Nilai produksi dapat menjalankan pekerjaannya dibanding mekeka yang
dikatakan meningkat jika produsen dapat meningkatkan baru bekerja (Lestari, 2012). Kondisi ini sesuai dengan
produksi pada perusahaannya (Cahya Ningsih, 2015). pendapat Ezeh, C. I., et al (2012), bahwa pengalaman
Faktor yang mempengaruhi produksi terdiri atas sangat menentukan efisiensi dan produktifitas peternak
tenaga kerja, modal dan skil (Rosyidi, 2004). Fungsi ayam broiler.
produksi menggambarkan hubungan antara input Pengaruh Tenaga Kerja Terhadap Produksi
yang digunakan dengan jumlah produk dalam proses Menurut Rosyidi (2004), bahwa kemampuan tenaga
produksi, secara umum sebagai berikut (Joesron dan kerja dapat dipergunakan untuk kegiatan produksi.
Fathorrozi, 2003): Jumlah permintaan tenaga kerja suatu perusahaan atau
Q = F (L,K,M) ..................................................... (1) instansi disesuaikan dengan kebutuhan tenaga kerja
Dimana : yang dipekerjakan (Arfida, 2003). Jumlah tenaga kerja
Q = Output yang meningkat akan meningkatkan output perusahaan
L = Tenaga kerja yang juga akan meningkatkan nilai produksi (Yeni
K = Modal
Istanti, 2016). Kondisi ini sejalan dengan penelitian
M = Variabel lain Aldillah (2015), bahwa penambahan input tenaga kerja
akan meningkatkan produktifitas dan selanjutnya akan
Konsep Tenaga Kerja meningkatkan nilai produksi. Faktor produksi tenaga
Tenaga kerja merupakan penduduk yang sudah kerja menentukan kelangsungan perusahaan dalam
masuk usia kerja (BPS, 2016). Penduduk usia kerja menjalankan proses produksi (Risma M Arsha, 2013).
merupakan penduduk dengan usia 15 tahun sampai
64 tahun. United Nation memberikan definisi tenaga Pengaruh Modal Terhadap Produksi
kerja atau penduduk usia kerja (PUK) 15-64 tahun, Modal mencangkup uang yang dimiliki perusahaan
namun Indonesia menggunakan konsep PUK penduduk untuk membeli faktor produksi (Rosyidi, 2004).
berumur 15 tahun ke atas (Marhaeni dan Manuati, Menurut Mankiw (2003), modal adalah faktor
2003). Penduduk yang tergolong angkatan kerja produksi yang dipergunakan oleh pekerja dalam proses
berusia 15 tahun sampai 64 tahun yang sedang bekerja produksi. Modal dapat diartikan sebagai pengeluaran
dan penduduk yang sedang berusaha mendapatkan/ perusahaan atau instansi untuk memproduksi barang
mencari pekerjaan atau pengangguran. Penduduk yang atau jasa. Ketika modal yang digunakan untuk proses
tergolong bukan angkatan kerja berusia 15 tahun sampai produksi sudah terpenuhi maka proses produksi dapat
64 tahun, yang sedang sekolah, bapak/ibu rumah tangga, berjalan dengan baik (Andari Sukma, 2014). Jumlah
pensiunan, orang yang hidupnya ditanggung oleh orang produksi yang besar dipengaruhi oleh jumlah modal
lain, dan lain-lain yang tidak masuk pasar kerja. Menurut yang digunakan (Cahya Ningsih, 2014). Hal ini sejalan
Manulang (1999), umumnya tenaga kerja disamakan dengan hasil penelitian Herry (2017) yang menyatakan
dengan sumber daya manusia, dimana SDM itu dapat modal memiliki pengaruh positif terhadap produksi
diartikan sebagai tenaga kerja. atau semakin besar modal maka produksi akan semakin
tinggi.
Konsep Modal
Modal merupakan biaya yang digunakan untuk Pengaruh Lama Usaha Terhadap Produksi
membeli kebutuhan produksi untuk menjalankan Menurut Farhani (2012), semakin lama usaha
proses produksi (Sukirno,2001). Menurut Bambang beroprasi, maka kemampuan tenaga kerja dalam proses
Riyanto (1998), modal adalah nilai output yang produksi semakin meningkat. Kondisi ini menunjukkan
digunakan membeli input untuk proses produksi lebih bahwa lama usaha memiliki pengaruh terhadap
lanjut. Modal adalah seluruh barang yang ada didalam produksi, dimana dapat dilihat dari pengalaman-
perusahaan yang berfungsi untuk proses produksi pengalaman yang dimiliki pengrajin selama usaha
(Susan Irawati, 2006). berdiri.
Berdasarkan uraian diatas, hipotesis penelitian ini
Konsep Lama Usaha yaitu:
Lama usaha menimbulkan pengalaman yang 1. Tenaga kerja, modal dan lama usaha secara
dapat mempengaruhi pengamatan pelaku usaha simultan berpengaruh positif terhadap produksi
dalam menentukan keputusan (Sukirno, 1994). Lama ayam broiler di Kecamatan Marga, Kabupaten
usaha dapat mempengaruhi tingkat kemampuan dan Tabanan.
produktivitas yang dapat menambah efisiensi dan 2. Tenaga kerja, modal dan lama usaha secara
menekan biaya produksi, sehingga dapat meningkatkan parsial berpengaruh positif terhadap produksi
pendapatan. Apabila semakin lama usaha didirikan ayam broiler di Kecamatan Marga, Kabupaten
maka semakin terampil dan semakin baik dalam Tabanan.

80 PI R AMI DA Jurnal Kependudukan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia


Didik Prastyo, I Nengah Kartika

METODE PENELITIAN dikumpulkan melalui dua metode, yaitu observasi dan


wawancara/interview. Menurut waktu pengumpulannya
Lokasi atau Ruang Lingkup Wilayah Penelitian peneliti menggunakan data berkala/ time series yang
Kecamatan Marga, Kabupaten Tabanan ditentukan menggambarkan perubahan data peternak ayam broiler
sebagai lokasi penelitian. Peneliti menentukan dari tahun 2011 sampai tahun 2015.
Kecamatan Marga karena memiliki jumlah produksi
ayam broiler terbanyak di antara kecamatan-kecamatan Tehnik Analisis Data
yang ada di Kabupaten Tabanan. Selain itu, informasi Teknik analisis data yang digunakan adalah regresi
tentang berbagai variabel yang berpengaruh terhadap linier berganda yang berfungsi untuk menganalisis
jumlah produsen ayam broiler di kecamatan ini belum faktor-faktor yang berpengaruh terhadap produksi
tersedia secara memadai. ayam broiler. Analisis menggunakan Uji F (uji pengaruh
secara serempak), Uji-t (uji pengaruh secara parsial),
Obyek Penelitian dan analisis untuk mengetahui pengaruh variabel
Pemilik peternakan ayam broiler model kemitraan dominan mempengaruhi jumlah produksi ayam broiler
di Kecamatan Marga, Kabupaten Tabanan digunakan yang dapat dilihat dari Standardized Coefficients Beta.
sebagai obyek penelitian dengan variabel produksi, Pendekatan yang dipakai adalah Ordinary least square
tenaga kerja, modal dan lama usaha. (OLS) dengan menggunakan aplikasi komputer berupa
SPSS 16.0. Ujii Asumsi Klasik dilakukan sebelum menguji
Definisi Operasional Variabel dan menganalisis data, perlu dilakukan Uji Normalitas,
Variabel terikat (Y) adalah jumlah produksi ayam Uji Multikolinearitas, dan Uji heterokedastisitas untuk
broiler di Kecamatan Marga, Kabupaten Tabanan dalam mengetahui layak atau tidak penelitian dilakukan.
sekali panen diukur menggunakan satuan kilo gram
(kg). Tenaga Kerja (X1) adalah pekerja yang bekerja HASIL DAN PEMBAHASAN
selama satu tahun diukur menggunakan satuan orang.
Modal (X2) adalah aset yang digunakan peternakan Kecamatan Marga terletak 10 km dari pusat
ayam broiler dalam sekali panen diukur mengunakan kota Kabupaten Tabanan yang merupakan daerah
satuan jutaan rupiah. Lama usaha (X3) adalah lamanya bergelombang dengan lembah dan sungai. Luas wilayah
usaha peternakan ayam broiler menggunakan tahun Kecamatan Marga yaitu 44,79 km² dengan 16 Desa
sebagai satuannya. Dinas, 72 Banjar Dinas dan 28 Desa Pekraman, 78 Banjar
Pakraman dengan jumlah penduduk kecamatan Marga
Jenis dan Sumber Data 43.231 jiwa (BPS, 2016). Kecamatan Marga terdiri dari
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini ada 961 ha pemukiman, 2.362 ha tanah sawah yang terdiri
dua yaitu data kuantitatif dan kualitatif. Data kuantitatif dari 31 subak, 1.501,94 ha tanah tegalan/perkebunan,
meliputi jumlah produksi, jumlah peternak, modal 1.233 ha tanah lain-lainnya. Mata pencaharian warga di
dan lama usaha ayam broiler di Kecamatan Marga, Kecamatan Marga masih bercorak agraris dapat dilihat
Kabupaten Tabanan. Data kualitatif meliputi data dari penggunaan lahan sebagai pertanian, perkebunan
tentang jenis kelamin dan data berupa penjelasan serta dan peternakan. Kecamatan Marga dengan potensi alam
uraian dari kuisioner yang diberikan kepada responden dan sumber daya manusia yang besar, maka strategi
tentang variabel yang diteliti. Sumber data yang yang pembangunan dapat dilaksanakan sesuai dengan
digunakan adalah data primer dan sekunder. Data potensi dan kesejahteraan masyarakat. Secara umum
primer penelitian ini diambil dari pemilik peternakan mata pencaharian masyarakat Kecamatan Marga ada
ayam broiler di Kecamatan Marga, Kabupaten Tabanan. dibidang industri kecil, pertanian, peternakan ayam
Data sekunder penelitian ini peneliti menggunakan data broiler dan petelur, berdagang dan buruh bangunan
sekunder dari BPS Provinsi Bali dan Dinas Peternakan khususnya di wilayah Marga bagian Selatan.
Dan Kesehatan Hewan Provinsi Bali.
Karakteristik Responden
Populasi, Sampel dan Metode Penentuan Sampel Jenis Kelamin
Populasi yang diteliti adalah pemilik peternakan
ayam broiler model kemitraan di Kecamatan Marga, Tabel 4. Jenis Kelamin Peternak Ayam Broiler di Kecamatan Marga,
Kabupaten Tabanan
Kabupaten Tabanan. Populasi peternak ayam broiler di
No Jenis Kelamin Jumlah (Orang) Perentse (%)
Kecamatan Marga berjumlah 40 atau kurang dari 100,
1 Laki-laki 36 90
sehingga penelitian ini menggunakan populasi sebagai
2 Perempuan 4 10
responden untuk diwawancarai. Jumlah 40 100
Metode Pengumpulan Data Sumber: Hasil penelitian 2017(Data Diolah)
Data yang digunakan dalam penelitian ini

Volume XIII No. 2 Desember 2017 81


Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Produksi Ayam Broiler di Kecamatan Marga, Kabupaten Tabanan

Tabel 4 di atas menunjukkan dilihat dari jenis Tabel 7. Deskripsi Data


kelamin peternak dengan kelamin laki-laki sebesar Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
90 persen dari total populasi, sedangkan peternak
Produksi 40 3925 42390 1.12E4 6835.025
perempuan hanya 10 persen dari total responden. Tenaga Kerja 40 1 6 1.80 1.018
Pelaku usaha dengan jenis kelamin yang berbeda Modal 40 62.308 672.921 1.79433E2 108.962737
Lama Usaha 40 2 24 13.83 5.472
berkaitan dengan kemampuan pelaku usaha dalam Valid N (listwise) 40
menjalankan pekerjaannya (Yuniartini,2013). Pada Sumber: data primer diolah (2017)
umumnya perempuan bekerja untuk membantu
memenuhi kebutuhan keluarga dengan cara membagi Tabel 7 menunjukkan produksi terkecil sebesar
waktu antara pekerjaan dan keluarga (Artini dan 3.925 kg sedangkan yang terbanyak sebesar 42.390 kg,
Handayani) dalam Martini Dewi (2012). paling sedikit jumlah tenaga kerjanya sebanyak 1 orang
sedangkan yang paling banyak sebesar 6 orang, modal
Umur paling sedikit Rp.62.308.000,- sedang yang yang paling
banyak Rp.672.921.000,- dan dilihat dari lama usaha
Tabel 5. K elompok Umur Peternak Ayam Broiler di Kecamatan Marga, paling singkat selama 2 tahun sedangkan yang paling
Kabupaten Tabanan
lama 24 tahun.
Kelompok Umur
No Jumlah (Orang) Persentase(%) Sebelum menganalisis data dilakukan iji asumsi klasik
(tahun)
dibawah ini:
1 20-29 2 5
2 30-39 9 22,5 a. Uji. Normalitas
3 40-49 19 47,5
4 50-59 7 17,5 Tabel 8. Hasil Analisis Menggunakan Uji Normalitas
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
5 ≥ 60 3 7,5
Unstandardized Residual
Jumlah 40 100
N 40
Sumber: Hasil penelitian 2017(Data Diolah) Normal Parametersa Mean .0000000
Std. Deviation 3.98774029E2
Data pada Tabel 5 menunjukkan pola responden Most Extreme Differences Absolute .158
menurut umur adalah berbentuk huruf U terbalik Positive .158
dimana puncaknya berada pada kelompok umur 40- Negative -.155
49 tahun dan setelah itu persentase / jumlah responden Kolmogorov-Smirnov Z 1.000
menurun. Asymp. Sig. (2-tailed) .270

Sumber: data primer diolah (2017)


Pendidikan

Tabel 6. Tingkat Pendidikan Peternak Ayam Broiler diKecamatan Marga, Tabel 8 menunjukkan bahwa nilai Asymp. Sig. (0,270)
Kabupaten Tabanan
> 0,05 atau model berdistribusi normal, sehingga model
No Tingkat Pendidikan Jumlah (Orang) Persentase(%)
yang diteliti layak dianalisis lebih lanjut.
1 SD 1 2,5
2 SMP 10 25,0 b. Uji Multikolonieritas
3 SMA 25 62,5
4 Perguruan Tinggi/Akademik 4 10,0 Tabel 9. Hasil Analisis Menggunakan Ujii Multikolonieritas
Jumlah 40 100 Coefficientsa
Model Collinearity Statistics
Sumber: Hasil Penelitian, 2017(Data Diolah) (Constant) Tolerance VIF
Tenaga Kerja .105 9.497
Tabel 6 menunjukkan bahwa responden sebagian Modal .108 9.278
besar berpendidikan SMA, dan yang berpendidikan Lama Usaha .932 1.073
SD paling sedikit. Usaha untuk peternakan ayam a. Dependent Variable: produksi
Sumber: data primer diolah (2017)
membutuhkan pendidikan yang relatif tinggi seperti
SMA atau P.T untuk mampu menganalisis kondisi
usaha. Nilai tolerance variabel Tenaga Kerja (X1) 0,105,
Modal (X2) 0,108, dan Lama Usaha (X3) 0,932 > 0,10.
Deskripsi Data Sedangkan nilai VIF variabel Tenaga Kerja (X1) 9,497,
Penelitian ini menggunakan 4 variabel sebagai alat Modal (X2) 9,278, dan Lama Usaha (X3) 1,073 < 10,00,
ukut yaitu: Produksi (Y), Tenaga Kerja (X1), Modal maka disimpulkan penelitian layak dilakukan analisis
(X2), dan Lama Usaha (X3), sehingga dapat ditampilkan lebih lanjut, karena tidak ada multikolonieritas dari data
deskripsi data dari keempat variabel pada Tabel 6

82 PI R AMI DA Jurnal Kependudukan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia


Didik Prastyo, I Nengah Kartika

Tabel 10. Hasiil Analisis Menggunakan Ujii Heteroskedastisitas Tabel 11. Hasil Analisis Regresi. Linear Berganda
Coefficientsa Unstandardized Standardized
Standard- Model Coefficients Coefficients T Sig.
Unstandardized Coef-
izedCoef- B Std. Error Beta
Model ficients t Sig.
ficients (Constant) -147.951 199.474   -.742 .463
B Std. Error Beta Tenaga Kerja 417.463 201.237 .062 2.074 .045
1 (Constant) -84.117 142.903 -.589 .560 Modal 58.929 1.858 .939 31.717 .000
Tenaga Kerja 199.089 144.165 .644 1.381 .176 Lama Usaha .105 12.579 .000 .008 .993
Modal -1.467 1.331 -.508 -1.102 .278 Adj. R Square .996        
Lama Usaha 16.705 9.012 .291 1.854 .072 R square .997
a. Dependent Variable: RES2 F hitung 3.513
Sumber: data primer diolah (2017) Sig .000
Sumber: data primer diolah (2017)

yang dianalisis.
di Kecamatan Marga, Kabupaten Tabanan.
c. Uji Heterokedasitisitas
Variabel Tenaga Kerja (X1) 0,176, Modal (X2) 0,274, Persamaan regresi:
dan Lama Usaha (X3) 0,072 > 0,05, maka disimpulkan (Y) = α + β1 (X1) + β2 (X2) + β3 (X3) + e
tidak ada heteroskedastisitas dan layak dilakukan = -147,951 + 417,463 X1 + 58,929 X2 + 0,105 X3
analisis lebih lanjut.
Analisis Regresi Linear Berganda Interpretasi dari persamaan tersebut adalah sebagai
Uji F berikut:
Pengujian ini bertujuan mengetahui besar pengaruh 1) Nilai β1 = 417,463 menunjukkan variabel tenaga
variabel Tenaga Kerja, Modal, dan Lama Usaha kerja (X1) pengaruh positif terhadap variabel
terhadap produksi (Y) ayam broiler di Kecamatan produksi (Y) sebesar 417,463 yang artinya apabila
Marga, Kabupaten Tabanan secara simultan atau variabel tenaga kerja bertambah 1 orang dengan
serempak.Hasil uji F dengan bantuan SPSS Versi 16.0 asumsi variabel yang lain dianggap konstan,
menghasilkan F hitung 3,513. maka produksi ayam broiler naik sebesar 417,463
kg.
2) Nilai β2 = 58,929 menunjukkan variabel modal
(X2) pengaruh positif terhadap variabel produksi
(Y) sebesar 58,929 yang artinya apabila variabel
modal naik sebesar satu juta rupiah dengan
asumsi variabel yang lain konstan, maka produksi
ayam broiler naik sebesar 58,929 kg.
3) Nilai β3 = 0,105 menunjukkan variabel lama
usaha (X3) pengaruh positif terhadap variabel
produksi sebesar 0,105 yang artinya apabila
variabel lama usaha naik sebesar setahun dengan
Gambar 3. Daerah Penerimaan Hi asumsi variabel lain konstan, maka produksi
ayam broiler naik sebesar 0,105 kg.
Oleh karena uji F menunjukkan F hitung (3,513 > 4) R2 = 0,997 menunjukkan bahwa 97,7 persen
F tabel (2,87), maka Hi diterima yang berarti variabel variabel produksi (Y) peternak ayam broiler
tenaga kerja, modal dan lama usaha secara simultan secara simultan dipengaruhioleh variabel Tenaga
mempengaruhi produksi ayam broiler di Kecamatan Kerja (X1), Modal (X2), dan Lama Usaha (X3),
Marga, Kabupaten Tabanan. Besarnya pengaruh ketiga sedangkan sisanya 0,03% dipengaruhi variabel-
variabel dapat dilihat dati koofesien determinasi atau R variabel yang tidak dimasukkan dalam model.
square (R2) = 0,997 menunjukkan bahwa 97,7% variasi
(naik turunnya) variabel produksi (Y) peternak ayam Uji t
broiler dipengaruhi secara bersama-sama oleh variabel Pengaruh variabel Tenaga Kerja Terhadap Produksi
Tenaga Kerja (X1), Modal (X2), dan Lama Usaha (X3), Ayam Broiler di Kecamatan Marga, Kabupaten
sedangkan sisanya 0,03% dipengaruhi variabel-variabel Tabanan. Hasil uji t dengan bantuan SPSS Versi 16.0
sealain pada model. menghasilkan t hitung sebesar 2,074.
Tujuan analisis ini untuk mengetahui besar pengaruh
faktor produksi Tenaga Kerja (X1), Modal (X2), dan
Lama Usaha (X3) terhadap Produksi (Y) ayam broiler

Volume XIII No. 2 Desember 2017 83


Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Produksi Ayam Broiler di Kecamatan Marga, Kabupaten Tabanan

bupaten Tabanan
Hasil uji dengan bantuan SPSS Versi 16.0
menghasilkan Standardized coefficients betadisajikan
pada tabel 12.

Tabel 12. Standardized Coefficients Beta Variabel Tenaga Kerja, Modal


dan Lama Usaha
Variabel Standardized Coefficients Beta
Tenaga Kerja .062
Modal .939
Gambar 4. Daerah Penerimaan Hi Variabel Tenaga Kerja Dengan Uji t Lama Usaha .000
Sumber: data primer diolah (2017)
Uji t menunjukkan t hitung (2,074) > t tabel (1,689),
sehingga Hi diterima yang berarti variabel tenaga kerja Tabel 12 menunjukkan Standardized coefficients
secara berpengaruh positif terhadap produksi ayam beta dari variabel bebas, dimana variabel tenaga kerja
broiler di Kecamatan Marga, Kabupaten Tabanan. 0,062, modal 0,939, dan lama usaha 0,000. Oleh karena
Pengaruh Modal Terhadap Produksi Ayam Broiler nilai Standardized coefficients beta variabel modal
di Kecamatan Marga, Kabupaten Tabanan. Hasil uji t paling besar daripada variabel tenaga kerja dan lama
dengan bantuan SPSS Versi 16.0 menghasilkan t hitung usaha, maka variabel modal adalah faktor produksi yang
sebesar 31,713. dominan berpengaruh terhadap produksi. Kondisi ini
sesuai dengan penelitian Agnes (2017) bahwa variabel
yang dominan menentukan nilai produksi pada usaha
kecil dan menengah adalah modal.

SIMPULAN DAN SARAN

Simpulan yang dihasilkan dari penelitian ini yaitu:


Tenaga kerja, modal dan lama usaha secara simultan
berpengaruh positif dan signifikan terhadap terhadap
Gambar 5. Daerah Penerimaan Hi Variabel Modal Dengan Uji t produksi ayam broiler. Uji F menunjukkan F hitung
(3,513) > F tabel (2,87). Ini berarti hipotesa ketiganya
Uji t menunjukkan t hitung (31,713) > t tabel (1,689), diterima. Variabel tenaga kerja dan modal secara
Hi diterima yang berarti variabel modal memiliki masing-masing atau parsial berpengaruh positif dan
pengaruh positif terhaadap produksi ayam broiler di signifikan terhadap produksi ayam broiler, sedangkan
Kecamatan Marga, Kabupaten Tabanan lama usaha tidak memiliki pengaruh terhadap produksi
Pengaruh Lama Usaha Terhadap Produksi Ayam ayam broiler di Kecamatan Marga, Kabupaten Tabanan.
Broiler di Kecamatan Marga, Kabupaten Tabanan. Hasil Hasil uji t menunjukkan t hitung tenaga kerja (2,074) dan
uji F melalui aplikasi SPSS Versi 16.0 menghasilkan t modal (31,717) > t tabel (1,689). Sedangkan hasil uji t
hitung sebesar 0,008. lama usaha menunjukkan t hitung (0,008) lebih kecil dari
t tabel (1,689). Dari ketiga variabel yang berpengaruh
dominan terhadap produksi ayam broiler di Kecamatan
Marga, Kabupaten Tabanan, adalah modal, ini dapat
dilihat dari koefesien beta dari modal lebih besar dari
dua variabel yang lainnya.
Saran yang dapat diberikan antara lain: Hasil
penelitian menunjukkan variabel modal paling besar
pengaruhnya terhadap hasil produksi ayam broiler di
Kecamatan Marga, Kabupaten Tabanan, maka dapat
Gambar 6. Daerah Penolakan Hi Variabel Lama Usaha Dengan Uji t disarankan penggunaan faktor produksi modal dapat
Hasil analisis menunjukkan t hitung (0,008) < t tabel dipertahankan atau ditingkatkan lagi dengan cara
(1,689), maka Hi ditolak yang berarti variabel lama tidak meningkatkan kerjasama dengan perusahaan sehingga
berpengaruh positif terhadap produksi ayam broiler di dapat menambah hasil produksi dan pendapatan
Kecamatan Marga, Kabupaten Tabanan. peternak.Peningkatan kerjasama antara peternak dan
perusahaan dapat dijalin dengan ketersediaan kandang
Variabel yang Dominan Mempengaruhi Pro- yang dimiliki oleh peternak, maka disarankan kepada
duksi Ayam Broiler di Kecamatan Marga, Ka- peternak untuk menyisihkan sebagian pendapatannya

84 PI R AMI DA Jurnal Kependudukan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia


Didik Prastyo, I Nengah Kartika

dan menginvestasikan untuk pembuatan kandang, Febrina Putri, Agnes dan I Wayan Wita Kesumajaya. 2017.
sehingga perusahaan bersedia untuk melakukan Analisis Pengaruh Modal, Tingkat Upah Dan Teknologi
kerjasama yang lebih besar. Terhadap Penyerapan Tenaga Kerja Serta Produksi Pada
Industri Kerajinan Batako. E-Jurnal EP Unud, 6 [3]:
REFERENSI 387-413 ISSN: 2303-0178
Hadini, Hairil Adzulyatno, Sudi Nurtini, Dan Endang
A. Marhaeni, dan M Dewi. 2004. Ekonomi Sumber Daya Sulastri. 2011. emand And Consumption Analysis And
Manusia. Denpasar: Fakultas Ekonomi Universitas Broiler Meat Production In Kendari City, Southeast
Udayana Sulawesi.Buletin Peternakan Vol. 35(3):202-207. ISSN
Abdillah, Rizma. 2015. Proyeksi Produksi dan Konsumsi 0126-4400
Kedelai Indonesia. JEKT 8 (1): 9-23. ISSN: 2301-8968 Herry Adie Perdana, Gede dan I Made Jember. 2017.
Andari Sukma Pradnyani, Cok Istri. 2014. Analisis Skala Pengaruh Modal, Tingkat Upah, Penyerapan Tenaga
Ekonomi Dan Efisiensi Pada Usaha Perkebunan Kakao Kerja Terhadap Produksi Kerajinan Patung Batu Padas
Di Kecamatan Abiansemal Kabupaten Badung. E-Jurnal Kecamatan Sukawati. E-Jurnal EP Unud, 6[7] : 1212-
EP Unud, 3 [9] : 403-412 ISSN: 2303-0178. 1242 ISSN: 2303-0178
Anom Widya Widnyana, I Dewa gede. 2017. Penentu Irawati, Susan. 2006. Manajemen Keuangan. Cetakan
Kesejahteraan pengusaha “Pemindangan” di Kabupaten kesatu. Bandung: PT Pustaka.
Tabanan. JEKT, 10(1):85-94. pISSN: 2301-8968 Istanti, Yeni dan Ni Luh Karmini. 2016. Pengaruh Bahan
Arfida. 2003. Ekonomi Sumber Daya Manusia. Jakarta: Baku, Tenaga Kerja Dan Investasi Terhadap Produksi
Ghalia Indonesia Serta Ekspor Keramik Di Kabupaten Tabanan. E-Jurnal
Bambang Riyanto. 1998. Dasar Dasa Pembelajaran EP Unud, 5[2]: 276-297. ISSN: 2303-0178.
Perusahaan, Edisi 4, BPFE, Yogyakarta Joesron, Tati Suhartati dan Fathorozzi. 2003. Teori Ekonomi
Badan Pusat Statistik. 2016. Statistik Indonesia Tahun 2016. Mikro. Jakarta: penerbit Salemba Empat.
Jakarta: BPS. Lestari, Dian Ayu, dan Ida Bagus Darsana. 2012. Pengaruh
.......... 2016. Data Gross Domestic Product, Data Konsumsi Investasi, Tenaga Kerja, Pengalaman Kerja Dan
per Kapita Daging Ayam Tahun 2016, Data Jumlah Kapasitas Produksi Terhadap Nilai Produksi Pengrajin
Penduduk Berdasarkan Sensus Penduduk Kecamatan Perak. Jurnal EP Unud. Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Marga 2010. Jakarta: BPS. Universitas Udayana
..........Tk.I Bali. 2016. Produk Domestik Regional Bruto Mankiw, N. Gregory. 2003. Makro ekonomi, Jakarta:
Provinsi Bali Atas Dasar Harga Konstan 2010 Menurut Erlangga
Lapangan Usaha. Denpasar. -----------. 2007. Makro ekonomi, Jakarta: Erlangga
Cahya Ningsih, Ni Made. 2015. Pengaruh Modal Dan Tingkat Manulang, M. 1999. Manajemen Personalia. Jakarta: PT
Upah Terhadap Nilai Produksi Serta Penyerapan Tenaga Gunung Agung.
Kerja Pada Industri Kerajinan Perak. JEKT 8 (1):83- Martinii Dewi, Putu. 2012. Partisipasi Tenaga Kerja
91. ISSN: 2301-8968. Fakultas Ekonomi dan Bisnis Perempuan Dalam Meningkatkan Pendapatan Keluarga.
Universitas Udayana JEKT 5 (2): 119-124 ISSN: 2301-8968. Fakultas
Dhahani, Shafiq dan iyanatul islam. 2001. Labour market Ekonomi dan Bisnis . Universitas Udayana.
adjustment to indonesian’s economic crisis:a coment. Montgomery, Roger. 2002. Deregulation of indonesia’s
Bulletin of Indonesia economic studies, vol.37, No.1. interregional agricultural trade. Bulletin of Indonesia
113-15 economic studies, vol.38, No.1. 92-117
Dinas Peternakan Dan Kesehatan Hewan Provinsi Bali. 2016. Nesheim, et al. 1979. Poultry Production, 12th edition. Lea &
Jumlah Produksi Ternak di Provinsi Bali Tahun 2015. Febiger. Philadeophia.
Denpasar. Prianata, Rahadian. 2014. Pengaruh Jumlah Tenaga Kerja,
Dwi Maharani Putri, I Made dan I Made Jember. 2017. Bahan Baku, Dan Teknologi Terhadap Produksi Industri
Pengaruh Modal Sendiri dan Lokasi Usaha Terhadap Furniture Di Kota Denpasar. E-Jurnal EP Unud, 3 [1] :
Pendapatan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di 11 - 18 ISSN: 2303-0178
Kabupaten Tabanan (Modal Pinjaman sebagai Variabel Putri Saraswati, Putu Eggyta. 2013. Pengaruh Investasi,
Intervening). JEKT 9 [2] : 142 - 150 ISSN : 2301 - 8968 Tenaga Kerja Dan Inflasi Terhadap Nilai Produksi Pada
Ezeeh, C. I., C. O. Anyiro, and J. A. Chukwu. 2012. Technical Sektor Industri. E-Jurnal EP Unud, 2 [8] :367-372.
efficiency in poultry broiler production in Umuahia ISSN: 2303-0178
capital territory of Abia state, Nigeria. Greener Journal Rasyaf, M. 2002. Beternak Ayam Pedaging. Edisi revisi.
of Agricultural Sciences. Vol 2 (1): 01-007. Penebar Swadaya, Jakarta.
Farhani,Ahmadan.2012. Analisis Faktor Yang Mempengaruhi Risma M Arsha, I Made. 2013. Pengaruh Tingkat Upah,
Produksi Pada Industri Keil Kota Malang Skripsi. Tenaga Kerja Dan Modal Kerja Terhadap Produksi
Malang: Universitas Brawijaya. Industri Pakaian Jadi Tekstil (Studi Kasus Di Kota

Volume XIII No. 2 Desember 2017 85


Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Produksi Ayam Broiler di Kecamatan Marga, Kabupaten Tabanan

Denpasar). E-Jurnal EP Unud, 2 [8] :393-400. ISSN: Sri Yuniartini, Ni Putu. 2013. Pengaruh Modal, Tenaga Kerja
2303-0178 Dan Teknologi Terhadap Produksi Industri Kerajinan
Ukiran Kayu Di Kecamatan Ubud. E-Jurnal EP Unud, 2
Rhosyidi, Suherman. 2004. Pengantar teori ekonomi [2] : 95-101. ISSN: 2303-0178
pendekatan kepada teori ekonomi mikro & makro. Sukinrno, Sadono. 1994. Pengantar Teori Makro Ekonomi.
Surabaya: Rajawali Pers Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Sambidi, Pramod R. 2003. Factors affecting plant location -----------. 2001. Pengantar Teori Makro Ekonomi. Jakarta:
decisions of US broiler executives.Diss. Faculty of Raja Grafindo Persada.
the Louisiana State University and Agricultural Sunarno, et al. 2017. Factors Affecting Broiler Production
and Mechanical College In partial fulfillment of the in Wonogiri Regency. American Scientific Research
Requirements for the degree of Master of Science Journal for Engineering, Technology, and Sciences
in The Department of Agricultural Economics and (ASRJETS)
Agribusiness Utami Dewi, Ida Ayu Nyoman. 2017. Pengaruh Modal, Tenaga
Singh, Varinder Pal, et al. 2010. Broiler production in Punjab- Kerja, Dan Luas Lahan Terhadap Jumlah Produksi Kopi
an economic analysis. Agricultural Economics Research Arabika Di Kecamatan Kintamani Kabupaten Bangli.
Review: 315-324. E-Jurnal EP Unud, 6[6] : 1127-1156. ISSN: 2303-0178
Sandee, Henry. 2001. Small And Medium Enterprise
Dynamics In Indonesia. Bulletin Of Indonesia Economic
Studies, Vol.37, No.3. 363-84

86 PI R AMI DA Jurnal Kependudukan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia

Anda mungkin juga menyukai