1905030217
BAB 1 PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Dalam industri pakan bergabung berbagai unit usaha yang bergerak dalam
pembuatan pakan (ransum atau pakan komplit) secara makro dan secara mikro baik
dalam bentuk pabrik maupun bukan pabrik. Secara garis besar unit-unit usaha yang ada
di dalam industri pakan adalah unit pimpinan, unit penyediaan bahan baku, unit
pengolahan bahan baku, unit penyimpan an bahan jadi, unit pemasaran, dan unit
pengujian kualitas bahan baku dan bahan jadi. Keberhasilan produksi ternak tidak
terlepas dari peran pakan yang harus tersedia secara berkelanjutan.pengolahan pakan
merupakan suatu kegiatan untuk mengubah pakan tunggalatau campuran menjadi bahan
pakan baru atau pakan olahan. Bhan pakan olahan diharapkan mengalami penigkatan
kualitas nutrisi makanan ternak. Pakan ternak merupakan salah satu faktor yang sangat
penting dalam usaha budidaya ternak. Kebutuhan pakan ternak meliputi jenis, jumlah
dan kualitas bahan pakan yang diberikan kepada ternak secara langsung akan
mempengaruhi tingkat produksi dan produktifitas ternak yang dipelihara.
Dalam suatu usaha perencanaan pembuatan pabrik pakan ternak pada umumnya
hrus mmperhatikan hal pentig yaitu memiliki struktur manajemen. Pabrik pakan ternak
merupakan suatu perusahaan yang bergerak di bidang agribisnis, yang memanfaatkan
bahan baku yang berasal dari kegiatan pertanian secara luas baik berupa limbah atau hasil
sampingan dari industri pertanian. Produk-produk pertanian dihasilakn secara musiman
serta mudah rusak. Oleh kaena itu, perusahaan pabrik pakan harus memiliki struktur
manajemen yang baik, baik dalam manajemen ketersediaan bahan baku (pengadaan,
pendistribusian danpenyimpanan) agar dapat mensubtitusikan bahan pakan satu dengan
yang lain ketika musim berganti, manajemen prduksi serta manajeme pemasaran
sehinnga segala kegiatan dapat terlaksana dengan baik dan lancar.
Pembuatan pabrik pakan ternak juga harus dilihat lokasinya agar tidak
menghambat dalam proses pencarian pakan yang akan dijadikan ransum ternak dan
proses pemasarannya. Lokasi yang dipilih juga harus melihat perkembangan ternak
mengalami kenaikan per tahun atau tidak melalui data BPS 5 tahun terakhir agar pakan
yang dihasilakan sesuai dengan jumlah ternak di daerah tersebut.
B. TUJUAN
1. Agar pendiri pabrik pakan mampu mempertimbangankan lokasi dan jenis pabrik
pakan ternak apa yang akan dibangun
2. Agar pendiri pabrik pakan mampu memperkirakan perkembangan pabrik berdasarkan
data perkembangan jumlah ternak melalui prosentase kenaikan jumlah produksi
pertahun
3. Agar pendiri pabrik pakan menentukan pakan yang diproduksi untuk ternak apa,
kebutuhan pk dan energi berapa, jumlah pemberian ransum per hari per ekor, harga
pakan per kilo gram
4. Agar pendiri pabrik pakan dapat memilih jenis bahan pakan dan cara mendapatkan
bahan-bahan dan strategi pengadaan dan penggunaan bahan agar mendapatkan harga
pakan yang paling murah agar pabrik untung
BAB II
PEMBAHASAN
2016 74720
2017 76800
1018 78298
2019 82996
2020 82512
1. Pabrik pakan yang akan saya bangun yaitu pabrik pakan ternak sapi potong , yang
terletak di daerah malaka. Dengan pertimbangan karena daerah malaka memiliki peternak
sapi yang cukup memadai sehingga kebutuhan pakan yang di minta cukup banyak. Akan
tetapi pasokan pakan masih belum memenuhi volume ternak yang di pelihara dengan
alasan jauh dsari industri pakan. Oleh karena itu saya mempertimbangkan untuk
membangun pabrik pakan di daerah malaka (KAB malaka, kota betun.).
2. Perkembangan pabrik dan industri pakan ternak seluruh indonesia.
Berdasarkan informasi dari pihak gabungan perusahaan makanan ternak (GPMT)
Indonesia dan direktorat Industri makanan, hasil laut dan perikanan kementrian
perindustrian, kapasitas produksi industri makanan hewan ini terus meningkat dalam
kurun waktu 2012 hingga 2019. Produksi industri makanan hewan ini dapat dilihat pada
tabel berikut ini.
Jumblah 71 74 82 89 94 97 103
perusahaan
a. poultry Unit 56 59 67 71 76 77 83
usaha
b. aquaculture Unit 15 15 17 18 18 20 20
usaha
Jumblah tenaga orang 10.858 10.963 12.296 13.026 13.526 14.026 14.026
kerja
Jumlah investasi triliun 17.500.000 18.500.000 20.500.000 21.500.000 23.500.000 24.000.000 25.000.0
Kapasitas produksi ton 14.188.890 15.193.580 16.340.925 17.431.737 18.884.609 19.743.851 21.035.5
3.
4. Jenis ransum berupa konsetrat yang umum di gunakan untuk usaha sapi potong yaitu:
1. Bekatul
2. Dedak
3. Ampas singkong
4. Ambpas tahu
5. Bungkil kelapa
6. Polard
7. Tepung ikan
Ketrersedisaan bahan baku pakan kususnya bekatul, dedak, ampas singkong, ampas
tahu, bungkil kelapa, polard, tepung ikan. Di dalam negri belum mencukupi
kebutuhan untuk pengadaan dan penyaluran ke 7 jenis bahan pakan tersebut di
tangani langsung oleh pemerintah melalui satu badan yang di tunjuk pemerintah yaitu
bulok utuk menjaga stabilnya harga kontinuitas pengadaanya.
BAB III
KESIMPULAN
Perkembangan industri pakan tidak terlepas dari perkembangan usaha pakan, karena
luaran dari industri pakan menjadi masukan bagi usaha petrnakan. Oleh karena itu
pelaku industri pakan tdak saja mendapat keuntungan sebesar besarnya sebagai
haknya tetapi juga mempunyai kewajiban menghasilkan pakan syarat-syrat yang
biologis, yakni memenuhi kebutuhan zat-zat makanan bagi ternak yang
mengomsumsinya.