ISBN :
Penulis : Tim
Desain Sampul : Tim
Tata letak : TIm
Pasal 117
(1) Setiap orang yang dengan sengaja dan tanpa hak melakukan pelanggaran hak
ekonomi sebagaimana dimaksud dalam pasal 24 ayat (2) huruf c untuk penggunaan
secara komersial dipidana dengan pidana penjara paling lama 1 (satu) tahun
dan/atau pidana denda paling banyak Rp100.000.000,00 (seratus juta rupiah).
(2) Setiap orang yang dengan sengaja dan tanpa hak ekonomi sebagaimana dimaksud
dalam pasal 24 ayat (2) huruf a, huruf b, dan/atau huruf d untuk penggunaan secara
komersial, dipidana dengan pidana penjara paling lama 4 (empat) tahun dan/atau
pidana denda paling banyak Rp1.000.000.000.000,00 (satu miliar rupiah).
(3) Setiap orang yang memenuhi unsur sebagaimana dimaksud pada ayat (2) yang
dilakukan dalam bentuk pembajakan dipidana dengan pidana penjara paling lama 10
(sepuluh) tahun dan/atau pidana denda.
TIM PENYUSUN
Penanggung Jawab : Prof. Dr. Ir. Eddy Jusuf Sp., M.Si., M.Kom., IPU.
Ketua Pengarah : Prof. Dr. H. Jaja Suteja, S.E., M.Si., D.B.A.
Anggota : 1. Dr. Ir. Yudi Garnida, M.P.
2. Dr. H. Deden Ramdhan, M.Si.
ii
Buku Panduan Implementasi MBKM Unpas | i
Buku Panduan Implementasi MBKM Unpas
UNIVERSITAS PASUNDAN
Jl. Dr. Setiabudhi No. 193 Bandung, 40145
Telp. (022) 2021440, 2019433, Fax (022) 2009267, e-mail: akademik@Unpas.ac.id
PENYUSUNAN KURIKULUM
No. Dokumen No. Revisi Tgl. Berlaku Halaman
UNIVERSITAS PASUNDAN
Dokumen Akademik
BUKU PANDUAN
IMPLEMENTASI MERDEKA BELAJAR-
KAMPUS MERDEKA (MB-KM)
UNIVERSITAS PASUNDAN
Disahkan oleh
Buku Buku
Panduan Implementasi MBKM Unpas | iiiv
Panduan Implementasi MBKM Unpas
KATA PENGANTAR
Tim Penyusun
vi
Buku Panduan Implementasi MBKM Unpas | iv
Buku Panduan Implementasi MBKM Unpas
UCAPAN TERIMA KASIH
viii
Buku Panduan Implementasi MBKM Unpas | vi
Buku Panduan Implementasi MBKM Unpas
10. Target Capaian IKU dan IKT Unpas ......... 31
B. Konsep Dasar MB-KM ..................................... 43
1. Rasional ..................................................... 43
2. Pengertian .................................................. 45
3. Tujuan ........................................................ 45
4. Prinsip-prinsip ............................................ 46
5. Hasil yang Diharapkan ............................... 48
BAB V TATA LAKSANA MERDEKA BELAJAR –
KAMPUS MERDEKA 49
A. Persyaratan Umum ........................................... 49
B. Peran Pihak-pihak Terkait ................................ 49
1. Internal ...................................................... 49
2. Eksternal .................................................... 52
C. Bentuk Kegiatan Pembelajaran MB-KM ......... 54
1. Pertukaran Pelajar ...................................... 55
2. Magang/Praktik Kerja ................................ 62
3. Asisten Mengajar di Satuan Pendidikan .... 64
4. Penelitian/Riset .......................................... 67
5. Proyek Kemanusiaan ................................. 69
6. Kegiatan Wirausaha ................................... 71
7. Studi/Proyek Independen ........................... 73
8. Membangun Desa/Kuliah Kerja Nyata
Tematik (KKNT) ........................................ 75
9. Pelatihan Militer/Bela Negara/Military
Sevices ........................................................ 85
D. Bentuk Kegiatan Pembelajaran MB-KM 86
Terpusat
1. Magang dan Studi Independen ................... 87
2. Indonesian International Student Mobility
Awards (IISMA) ........................................ 89
3. Pertukaran Mahasiswa Merdeka ................ 90
4. Kampus Mengajar ..................................... 90
E. Pengakuan sks Pembelajaran MB-KM ……… 91
F. Mekanisme Pelaksanaan MB-KM dengan
SITU MB-KM .................................................. 92
BAB VI TAHAPAN IMPLEMENTASI KURIKULUM
MERDEKA BELAJAR KAMPUS MERDEKA 100
A. Tahap Persiapan ............................................... 100
B. Tahap Pelaksanaan .......................................... 101
C. Tahap Monitoring dan Evaluasi ....................... 102
1. Prinsip Penilaian ....................................... 104
BukuBuku
Panduan Implementasi MBKM Unpas | ix
Panduan Implementasi MBKM Unpas
vii
2. Aspek-apek Penilaian ................................ 104
3. Prosedur Penilaian ..................................... 105
BAB VII SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL 107
A. Kebijakan dan Manual Mutu ............................ 107
1. Tahap Penetapan Standar SPMI ................ 107
2. Tahap Pelaksanaan/Pemenuhan Standar
SPMI ......................................................... 107
3. Tahap Evaluasi Standar ............................ 107
4. Tahap Pengendalian Standar ..................... 108
5. Tahap Peningkatan Standar ....................... 108
B. Penetapan Mutu ............................................. 109
BAB VIII PENUTUP 114
DAFTAR PUSTAKA 115
x
Buku Panduan Implementasi MBKM Unpas | viii
Buku Panduan Implementasi MBKM Unpas
DAFTAR TABEL
No. Tabel Halaman
4.1 Bentuk Pembelajaran dan Estimasi Waktu ..................... 34
4.2 Indikator Kinerja Utama Perguruan Tinggi ............. 36
4.3 PENETAPAN TARGET INDIKATOR KINERJA
UTAMA (IKU) DAN INDIKATOR KINERJA
TAMBAHAN (IKT) UNIVERSITAS
PASUNDAN ........................................................... 39
5.1 Contoh Kegiatan Pembelajaran dalam Program Studi
Lain pada Perguruan Tinggi yang Sama ......................... 57
5.2 Contoh Kegiatan Pembelajaran dalam Program Studi
yang sama pada Perguruan Tinggi yang berbeda ............ 59
5.3 Contoh Kegiatan Pembelajaran dalam Program Studi
lain pada Perguruan Tinggi yang Berbeda ...................... 60
5.4 Contoh Capaian Pembelajaran Mahasiswa Ilmu
Komunikasi yang Mengikuti Kegiatan Wirausaha
(Bentuk Blended) .................................................................. 72
7.1 Kriteria Mutu pada Evaluasi Ketercapaian Sasaran
Program ........................................................................... 107
7.2 Kriteria Mutu Unpas pada Kegiatan di Luar Kampus 109
BukuBuku
Panduan Implementasi MBKM Unpas |xiix
Panduan Implementasi MBKM Unpas
DAFTAR GAMBAR
No. Gambar Halaman
4.1 Hak Belajar Mahasiswa Program Sarjana (S) dan
Sarjana Terapan (ST) Maksimum 3 Semester dalam
Kebijakan Merdeka Belajar-Kampus Merdeka .......... 20
4.2 Playground MB-KM Unpas dalam Memfasilitasi
Implementasi 9 ragam Bentuk Kegiatan
Pembelajaran MB-KM .............................................. 21
4.3 Proses Pembelajaran dalam 1 (Satu) Semester
Program MB-KM ....................................................... 24
4.4 Skenario Pembelajaran dalam 1 (Satu) Semester
Program MB-KM ....................................................... 25
5.1 Bentuk-bentuk Kegiatan Pembelajaran dalam
Program Hak Belajar Tiga Semester di Luar
Program Studi ............................................................ 55
5.2 Proses Program Pertukaran Pelajar ............................ 61
5.3 Proses Program Magang ............................................ 64
5.4 Proses Program Asistensi Mengajar di Satuan
Pendidikan ................................................................. 66
5.5 Proses Program Penelitian/Riset ................................ 68
5.6 Proses Program Proyek Kemanusiaan ....................... 70
5.7 Proses Program Wirausaha ........................................ 73
5.8 Proses Program Program Studi / Proyek Independen 75
5.9 Contoh Model KKNT yang Diperpanjang ................. 80
5.10 Contoh Model KKNT Pembangunan dan
Pemberdayaan bersama Kemendes ............................ 81
5.11 Contoh Model KKNT Pembangunan dan
Pemberdayaan bersama Mitra .................................... 82
5.12 Contoh Model KKNT Mengajar di Desa ................... 83
5.13 Contoh Model KKNT Free Form .............................. 84
5.14 Proses Program Membangun Desa/Kuliah Kerja
Nyata Tematik ............................................................ 84
5.15 Tahapan upload peserta kegiatan pembelajaran MB-
KM pada SITU MB-KM Unpas ................................ 94
5.16 Tahapan seleksi dan kontak prodi kepada mahasiswa
peserta kegiatan pembelajaran MB-KM 95
xii
Buku Panduan Implementasi MBKM Unpas | x
Buku Panduan Implementasi MBKM Unpas
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Diterbitkannya Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang
Pendidikan Tinggi, Peraturan Presiden Nomor 8 Tahun 2012 tentang
Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI), Peraturan Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 3 Tahun 2020 tentang Standar Nasional
Pendidikan Tinggi; sebagai pengganti Peraturan Menteri Riset, Teknologi
dan Pendidikan Tinggi Nomor 44 tahun 2015 tentang Kurikulum Pendidikan
Tinggi. Buku Panduan Penyusunan Kurikulum edisi Revisi tahun 2019,
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 5 Tahun 2020
tentang Akreditasi Program Studi dan Perguruan Tinggi; Peraturan Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 22 Tahun 2020 tentang Rencana
Strategis Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Tahun 2020-2024;
Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 754/P/2020 tentang
Indikator Kinerja Utama (IKU) dan Indikator Kinerja Tambahan (IKT)
Perguruan Tinggi Negeri dan Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi di
Lingkungan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Tahun 2020;
pemberlakuan kebijakan Kerjasama Kurikulum Merdeka Belajar dan
Kampus Merdeka (MBKM) bagi Program Studi serta memperhatikan
perkembangan sains dan teknologi yang kini memasuki pada industri 4.0 dan
era society 5.0; serta Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
Republik Indonesia Nomor 74/P/2021 tentang Pengakuan Satuan Kredit
Semestar Pembelajaran Program Kampus Merdeka, merupa-kan faktor-
faktor eksternal yang perlu dicermati dan untuk selanjutnya menentukan
langkah-langkah strategis untuk dapat mendatangkan nilai tambah yang
sebesar-besarnya bagi peningkatan mutu input-proses-output Perguruan
Tinggi.
Perjalanan sejarah pendidikan di Indonesia tidak luput dari pengaruh
perubahan zaman yang menyebabkan terjadinya pergeseran tujuan pendi-
dikan nasional. Globalisasi yang melanda seluruh dunia di abad ke 21 me-
nyebabkan tujuan pendidikan nasional tidak lagi hanya untuk mencerdaskan
bangsa dan memerdekakan manusia namun bergeser mengarah kepada
pendidikan sebagai komoditas karena lebih menekankan penguasaan Ilmu
Pengetahuan, Teknologi, dan Seni (IPTEKS) yang bersifat pragmatis dan
2. Manfaat
Sebagaimana telah dinyatakan dalam latar belakang dan tujuan di atas,
manfaat buku panduan Implementasi Merdeka Belajar - Kampus Merdeka
(MB-KM) ini adalah untuk memberikan arahan yang jelas sebagai penuntun
berbagai pemangku kepentingan dalam mengimplementasikan kerjasama
kurikulum MB-KM Unpas.
C. Sistematika
Buku panduan Implementasi Meredeka Belajar-Kampus Merdeka
(MB-KM) Universitas Pasundan terdiri dari tiga bagian, yakni bagian awal,
bagian isi dan bagian akhir atau penutup dengan susunan sistematika sebagai
berikut:
1. Bagian Awal
Terdiri dari:
a. Kata Pengantar
b. Sambutan Rektor
c. Pengesahan
d. Daftar Isi
2. Bagian Isi
Terdiri dari:
3. Bagian Akhir
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
A. Visi
Bersumber dari nilai Pola Ilmiah Pokok (PIP) dan memperhatikan
perkembangan sains dan teknologi saat ini serta prediksi masa yang akan
datang, maka Universitas Pasundan menetapkan visi: ‘Menjadi Komunitas
Akademik dengan Mendapat Pengakuan Internasional yang
Mengusung Nilai-nilai Islam dan Sunda di Tahun 2037’.
B. Misi
Untuk mencapai visi sebagaimana diutarakan di atas, maka visi
tersebut dijabarkan dalam aktivitas (Misi) sebagai berikut:
1. Menyelenggarakan pendidikan dengan sistem pembelajaran yang
kolaboratif dan berpusat pada mahasiswa untuk menghasilkan lulusan
yang mendapat pengakuan nasional dan internasional.
2. Menyelenggarakan pendidikan dengan dukungan SDM dan tatakekola
perguruan tinggi modern, berbasis teknologi informasi untuk
meningkatkan mutu proses dan output hasil belajar mahasiswa serta
kegiatan penelitian dosen dan mahasiswa yang mendapat pengakuan
internasional.
6
Buku Panduan Implementasi MBKM Unpas | 6
Buku Panduan Implementasi MBKM Unpas
3. Menyelenggarakan pengabdian kepada masyarakat berbasis pada hasil
penelitian dan kebutuhan masyarakat untuk pengmbangan dan
penyebarluasan IPTEKS dalam rangka meningkatkan martabat manusia
dan peradaban dunia.
4. Menjaga, memelihara dan mengembangkan nilai-nilai Keislaman dan
Kesundaan sebagai sumber pendidikan karakter untuk meningkatkan
kompetensi life skill mahasiswa.
5. Menjaga, memelihara dan mengembangkan sistem penyelenggaraan
pendidikan yang mampu membentengi paham sekulerisme, kapitalisme
dan liberalisme.
D. Tujuan
Tujuan penyelenggaraan pendidikan di Universitas Pasundan adalah:
1. Menghasilkan lulusan yang beriman dan bertaqwa kepada Allah SWT,
berkepribadian dan berakhlak mulia yang bersumber dari nilai-nilai Islam
dan budaya luhur Sunda yang tidak bertentangan dengan nilai-nilai
Islam.
2. Menghasilkan lulusan yang berkaraker, memiliki integritas, kompetensi
dan daya saing serta pengakuan nasional maupun internasional.
3. Menghasilkan lulusan yang pantang menyerah, pemberani dan memiliki
jiwa kewirausahaan.
4. Menghasilkan lulusan yang memiliki kekuatan fisik, kesehatan dan
kebersihan pikiran dan jiwa serta mampu mengembangkan budaya
toleransi dalam kebhinakaan.
5. Menghasilkan lulusan yang memiliki kebersihan aqidah, keluasan dan
kedalaman ilmu serta keragaman budaya yang mampu membentengi dari
pengaruh nagatif paham sekulerisme, kapitalisme dan liberalisme.
A. Landasan Yuridis
Implikasi peraturan perundang-undangan sebagai salah satu unsur
produk hukum adalah adanya prinsip-prinsip pembentukan, pemberlakuan
dan penegakannya yang harus mengandung nilai-nilai hukum pada umum-
nya. Berbeda dengan nilai-nilai sosial lainnya, sifat kodratinya dari nilai
hukum adalah mengikat secara umum dan ada pertanggungjawaban konkrit
yang berupa sanksi duniawi ketika nilai hukum tersebut dilanggar.
Oleh karena peraturan perundang-undangan merupakan salah satu
produk hukum, maka agar dapat mengikat secara umum dan memiliki efek-
tifitas dalam hal pengenaan sanksi, dalam pembentukannya harus memper-
hatikan beberapa persyaratan yuridis. Persyaratan seperti inilah yang dapat
dipergunakan sebagai landasan yuridis dari suatu peraturan perundang-
undangan. Persyaratan yuridis yang dimaksud di sini adalah : 1
1. Dibuat atau dibentuk oleh organ yang berwenang. Artinya suatu peraturan
perundang-undangan harus dibuat oleh pejabat atau badan yang mem-
punyai kewenangan untuk itu. Kalau persyaratan ini tidak diindahkan
maka menjadikan suatu peraturan perundang-undangan itu batal demi
hukum (van rechtswegenietig). Dianggap tidak pernah ada dan segala
akibatnya batal secara hukum.
2. Adanya kesesuaian bentuk/jenis peraturan perundang-undangan dengan
materi muatan yang akan diatur. Ketidaksesuaian bentuk/jenis ini dapat
menjadi alasan untuk membatalkan peraturan perundang-undangan yang
dimaksud.
3. Adanya prosedur dan tata cara pembentukan yang telah ditentukan.
Pembentukan suatu peraturan perundang-undangan harus melalui
prosedur dan tata cara yang telah ditentukan.
Perundang-undangan tidak boleh bertentangan dengan peraturan
perundang-undangan yang lebih tinggi tingkatannya. Sesuai dengan pan-
dangan stufenbau theory, peraturan perundang-undangan mengandung
2
Creswell, John. Research Design Pendekatan Metode, Kualitatif, Kuantitatif, dan
Campuran. Diterjemahkan oleh Fawaid dan Pancasari, Pustaka Pelajar. Yogjakarta,
2016, Hlm 89.
C. Landasan Empiris
Istilah empirisme diambil dari bahasa Yunani, yakni empeiria yang
berarti coba-coba atau pengalaman. Empiris juga berarti dapat dibuktikan
atau diverifikasi berdasarkan pengalaman, pengamatan, percobaan atau data
yang sesuai kenyataan atau sesuai fakta yang ada. sebuah data yang empiris
memiliki arti bahwa data tersebut didasarkan pada penelitian, observasi
ataupun eksperimen yang telah dilakukan, sehingga kebenarannya dapat
dipertanggungjawabkan. Namun, data empiris bisa saja berlawanan dari teori
yang ada. Landasan empiris adalah suatu gagasan yang bersifat rasional yang
dibentuk oleh individu melalui pengalamannya. Kata empiris tentu tidak
asing bagi yang bergerak di bidang sains atau pernah melakukan penelitian.
Secara singkat, arti empiris adalah suatu keadaan yang bergantung pada
bukti atau konsekuensi yang telah teramati oleh indera, menekankan peranan
pengalaman atau percobaan dalam memperoleh suatu pengetahuan. Suatu
data empiris di peroleh dari pengalaman langsung dan aktual bukan hanya
sekedar dari teori. Jika data hanya berbasis teori, maka data itu termasuk data
asumsi dan tidak bersifat empiris. 3 Dalam dunia pendidikan tinggi saat ini
dari fakta dilapangan berdasarkan data empiris, bahwa banyak lulusan dari
3
Fuad Ihsan. Filsafat Ilmu. PT. Renika Cipta, Jakarta, 2010, hlm 163.
03. Model konversi pada kegiatan bagian 02.a adalah terstruktur, sedangkan
kegiatan MB-KM pada bagian 02.b menerapkan prinsip konversi dan
rekognisi, sehingga bisa menggunakan structured, free form, atau
hybrid..
04. Prodi di lingkungan Universitas Pasundan diperbolehkan menerima
mahasiswa dari Perguruan Tinggi Mitra untuk belajar di Unpas dengan
tanpa dipungut biaya, maksimum sebanyak satu kelas / 40 orang per
mata kuliah yang dibuka untuk diambil mahasiswa di luar prodi, baik
dari internal Unpas maupun dari luar Unpas. Jumlah mata kuliah yang
ditawarkan bisa dari semua semester, namun dibatasi jumlahnya antara 5
- 10 mata kuliah.
05. Lembaga DUDI, NGO, atau Pemerintah yang dijadikan mitra kegiatan
MB-KM dipersyaratkan memiliki kriteria sebagaimana persyaratan
lembaga mitra di website KEDAI REKA atau di kampus
merdeka.kemdikbud.go.id
06. Unpas sebagai sebuah lembaga juga perlu mengambil peran sebagai
organisasi yang menyediakan wahana bagi mahasiswa Indonesia untuk
mendapatkan pengalaman belajar di luar kampus/kelas. Untuk itu
lembaga /Unit terkait di lingkungan Unpas berkolaborasi menciptakan
playground MB-KM
07. Arah dan target implementasi MB-KM di lingkungan Unpas dituangkan
dalam target 8 IKU yang diadopsi dan diadaptasi dari Kepmendikbud no
754.p.2020 tentang IKU PTN dan LLDIKTI
Hard skills:
a. Merumuskan permasalahan keteknikan : 3 sks A
b. Menyelesaikan permasalahan teknis di lapangan : 3 sks B
c. Kemampuan sintesa dalam bentuk design : 4 sks A
Soft skills:
a. Kemampuan berkomunikasi : 2 sks A
b. Kemampuan bekerjasama : 2 sks A
c. Kerja keras : 2 sks A
d. Kepemimpinan : 2 sks A
e. Kreativitas : 2 sks B
Selain dalam bentuk penilaian capaian, pengalaman/kompetensi yang
diperoleh selama kegiatan magang dapat juga dituliskan dalam bentuk
portofolio sebagai SKPI (surat keterangan pendamping ijazah).
BukuBuku
Panduan Implementasi MBKM Unpas |37
Panduan Implementasi MBKM Unpas
37
tasi dari Kepmendikbud nomor 754/P/2020. Target tersebut diharapkan
menjadi panduan Prodi, Fakultas, Lembaga, atau satuan untuk menyusun
program kerja, dan dapat tercapai dalam kurun waktu 3 tahun.
Semua kegiatan MB-KM diorientasikan untuk mengejar ketercapaian
target IKU-2 yakni mahasiswa yang berpengalaman studi di luar kampus.
IKU-2 diturunkan menjadi IKU-2.a.1 tentang Jumlah mahasiswa yang
ditargetkan mengikuti MB-KM adalah 30% dari mahasiswa tingkat III dan
tingkat IV, dengan rata-rata jumlah perolehan kredit sebanyak 20 sks.
IKU-2.b terkait mahasiswa berprestasi di lomba tingkat nasional
dicapai secara khusus melalui kegiatan MB-KM Proyek Independent.
Kegiatan MB-KM diharapkan berdampak pada tercapainya IKU-6 tentang
keterlibatan mitra dalam proses PBM Prodi. Outcome dari kegiatan MB-KM
diharapkan berkontribusi pada peningkatan pencapaian target IKU-1 tentang
kualitas lulusan.
Secara rinci penetapan Target IKU dan IKT Universitas Pasundan
tersaji pada Tabel 4.3.
TARGET
KODE INDIKATOR OBJEK SATUAN IDEAL
(2021-2023)
IKU-1 Kualitas Lulusan
1. Mendapatkan Pekerjaan (Sesuai dengan Kepmendikbud
IKU-1.a lulusan ts-2 %
No. 754 Tahun 2020) 40%
2. Melanjutkan Studi (Sesuai dengan Kepmendikbud
IKU-1.b lulusan ts-2 %
754.P.2020) 10%
3. Menjadi Wiraswasta (Sesuai dengan Kepmendikbud
IKU-1.c lulusan ts-2 %
754.P.2020) 50%
IKT-1.a Nyantri-Pengkuh Agamana, Nyakola-Luhung Elmuna, Nyunda-Jembar Budayana
IKT-1.a.1 1. Pengetahuan dan Pelaksanaan Nilai-nilai Islam Mahasiswa Tingkat Akhir (1-5) 5
IKT-1.a.2 2. Pengetahuan dan Wawasan Keilmuan pada Bidangnya Mahasiswa Tingkat Akhir (1-5) 5
IKT-1.a.3 3. Pengetahuan dan Pemahaman Nilai-nilai Budaya Sunda Mahasiswa Tingkat Akhir (1-5) 5
IKT-1.b Sikap Sosial: Silih Asah, Silih Asih, Silih Asuh
1. Kemampuan dalam Berkomunikasi dan Diskusi
IKT-1.b.1 Mahasiswa Tingkat Akhir (1-5)
Keilmuan (Lisan dan Tulisan) 5
IKT-1.b.2 2. Memiliki Sikap Lemah Lembut dan Kasih Sayang Mahasiswa Tingkat Akhir (1-5) 5
3. Kemampuan Mengayomi, Membimbing dan Sikap
IKT-1.b.3 Mahasiswa Tingkat Akhir (1-5)
Berani Mengingatkan 5
39
TARGET
40
KODE INDIKATOR OBJEK SATUAN IDEAL
(2021-2023)
2. Kreatif, upaya untuk menghubungkan benda-benda atau
IKT-2.b gagasan-gagasan yang sebelumnya tidak berhubungan Mahasiswa Tingkat Akhir (1-5)
sehingga menjadi lebih berguna/manfaat 5
IKT-2.c 3. Kolaboratif, bekerjasama untuk mencapai suatu tujuan Mahasiswa Tingkat Akhir (1-5) 5
4. Komunikasi, kemampuan menyampaikan gagasan baik
IKT-2.d Mahasiswa Tingkat Akhir (1-5)
lisan atau tulisan 5
IKU-2 Proses Pembelajaran Melalui Pengalaman di Luar Kampus
IKU-2.a Mahasiswa Berpengalaman Studi di Luar Kampus
IKU-2.a.1 1. Jumlah Mahasiswa yang Mengikuti Kegiatan MBKM Mahasiswa tingkat III dan IV % 30%
IKU-2.a.2 2. Jumlah Konversi/Rekognisi dari Kegiatan MBKM rata-rata sks SKS 20
IKU-2.b Mahasiswa Berprestasi di Lomba Tingkat Nasional Mahasiswa tingkat III dan IV % 5%
IKU-3 Kegiatan Dosen di Luar Kampus
41
TARGET
42
KODE INDIKATOR OBJEK SATUAN IDEAL
(2021-2023)
IKU-7 Metode Proses Belajar Mengajar (PBM)
Jumlah Mata Kuliah/prodi/
IKU-7.a Metode PBM berbasis Case Method semester untuk semester Mata Kuliah 2
5,6,7,8
Jumlah Mata Kuliah/prodi/
IKU-7.b Metode PBM berbasis Team Project semester untuk semester Mata Kuliah 2
5,6,7,8
Jumlah Mata Kuliah/prodi/
Evaluasi mata kuliah 50% diambil dari Case Method &
IKU-7.c semester untuk semester Mata Kuliah 4
Team Project
5,6,7,8
IKU-8 Prodi Terakreditasi Internasional Prodi/Fakultas Prodi 1
3. Tujuan
Implementasi Merdeka Belajar-Kampus Merdeka dilaksanakan untuk
mencapai beberapa tujuan, seperti berikut:
a. Kebijakan MB-KM yang diluncurkan oleh Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan merupakan kerangka untuk menyiapkan mahasiswa men-
jadi sarjana yang tangguh, adaptif, dan selaras dengan kebutuhan zaman,
serta siap menjadi pemimpin di masa depan dengan semangat kebang-
saan yang tinggi.
b. Melalui kebijakan ini, terbuka kesempatan luas bagi mahasiswa untuk
memperkaya, memperdalam, serta meningkatkan wawasan dan
4. Prinsip-Prinsip
Implementasi MB-KM di Universitas Pasundan berpijak pada prinsip-
prinsip berikut ini:
a. Berorientasi Capaian Profil Lulusan. Bentuk pembelajaran yang
diberikan pada program studi di Unpas dan di luar Unpas dalam bentuk
kuliah, responsi dan tutorial, seminar, praktikum, magang, kerja proyek,
bina desa, dan lainnya dilakukan dalam upaya mewujudkan capaian
profil lulusan yang telah dirumuskan oleh masing-masing program studi.
b. Capaian Kompetensi secara Holistik. Aktivitas di dalam dan di luar
kampus seyogianya memberikan pengalaman belajar yang beragam
untuk pencapaian kompetensi secara utuh. Diperolehnya pengalaman
yang beragam dengan berorientasi pada capaian kompetensi yang
berbasis pada contextual learning melaluipemanfaatan sumber belajar
yang beragam (multy resources).
c. Kolaborasi. Kerja sama yang saling menguntungkan dilakukan antara
Unpas dan pihak luar berbasis pada prinsip kolaborasi yang saling
menguntungkan, yakni membangun visi yang sama dalam rangka
A. Persyaratan Umum
Dalam pelaksanaan kebijakan Merdeka Belajar - Kampus Merdeka
(MB-KM), program “hak belajar tiga semester di luar program studi”, ter-
dapat dua persyaratan umum yang harus dipenuhi oleh mahasiswa maupun
perguruan tinggi yaitu: 1) mahasiswa berasal dari Program Studi yang ter-
akreditasi; dan 2) mahasiswa aktif yang terdaftar pada PD-Dikti.
Universitas Pasundan berharap dapat mengembangkan dan memfasili-
tasi pelaksanaan program Merdeka Belajar dengan membuat panduan
akademik. Program-program yang dilaksanakan disusun dan disepakati
bersama antara Universitas Pasundan dengan mitra. Program Merdeka
Belajar merupakan program nasional yang telah disiapkan oleh Kementerian
maupun Universitas Pasundan dan telah didaftarkan pada Pangkalan Data
Pendidikan Tinggi.
Universitas Pasundan harus memfasilitasi pelaksanaan pemenuhan
masa dan beban belajar mahasiswa dalam proses pembelajaran dengan
pilihan alternatif berikut: 1) seluruh proses pembelajaran dalam program
studi dilaksanakan di Universitas Pasundan sesuai masa dan beban belajar
mahasiswa; atau 2) proses pembelajaran di dalam program studi untuk
memenuhi sebagian masa dan beban belajar serta memberikan kesempatan
kepada mahasiswa untuk mengambil sisanya dengan mengikuti proses
pembelajaran di luar program studi dan di luar Universitas Pasundan.
Dengan kata lain, jumlah kredit yang wajib diambil di program studi asal
adalah sebanyak 5 semester dari total semester yang harus dijalankan (tidak
berlaku untuk Program Studi Kesehatan).
50
Buku Panduan Implementasi MBKM Unpas | 50
Buku Panduan Implementasi MBKM Unpas
c. Fakultas
1) Menyiapkan fasilitasi daftar mata kuliah tingkat fakultas yang bisa
diambil mahasiswa lintas prodi.
2) Menyiapkan dokumen kerja sama (MoU/SPK) dengan mitra yang
relevan.
d. Program Studi
1) Menyusun atau menyesuaikan kurikulum dengan model
implementasi kampus merdeka.
2) Memfasilitasi mahasiswa yang akan mengambil pembelajaran lintas
program studi di Universitas Pasundan.
3) Menawarkan mata kuliah yang bisa diambil oleh mahasiswa di luar
program studi dan di luar Unpas beserta persyaratannya.
4) Melakukan ekuivalensi mata kuliah dengan kegiatan pembelajaran
luar program studi dan luar Universitas.
5) Jika ada mata kuliah/sks yang belum terpenuhi dari kegiatan pembe-
lajaran di luar program studi dan luar Universitas, disiapkan
alternatif mata kuliah daring.
e. Dosen Wali
1) Mengarahkan, membantu dan memberikan pertimbangan kepada
mahasiswa untuk memilih Mata kuliah yang akan ditempuh/diambil
pada semester berikutnya.
2) Memeriksa kelengkapan dan kebenaran FRS yang telah diisi
mahasiswa. Rencana Mata kuliah yang akan ditempuh supaya
sesuai dengan alur Mata kuliah program studi,
3) Mengikuti perkembangan studi mahasiswa yang dibimbingnya
sehingga dapat diketahui sedini mungkin bila terdapat hambatan-
hambatan dalam perkembangan studi mereka.
4) Memberikan konsultasi kepada mahasiswa yang dibimbing bila
mereka mengalami kesulitan dalam menyelesaikan studinya.
f. Dosen Pembimbing
1) Membantu mengenal situasi lapangan.
2) Memberikan penjelasan tentang kemungkinan kegiatan yang dapat
dilakukan.
3) Membimbing menyusun program
4) Membantu menyediakan sarana dan prasarana yang diperlukan
2. Eksternal
a. Lembaga Mitra
1) Membuat dokumen kerja sama (MoU/MoA/SPK) bersama
Universitas Pasundan (baik untuk di tingkat universitas/fakultas/
program studi).
2) Melaksanakan program kegiatan di luar program studi sesuai
dengan ketentuan yang ada dalam dokumen kerja sama
(MoU/MoA/SPK).
c. Pemerintah/BUMN/BUMD
1) Menerima kegiatan Magang/ Praktek Kerja,
a) Memberikan pengetahuan dan pengalaman kepada mahasiswa
menjadi bagian dari sebuah tim – terlibat secara aktif di dalam
kegiatan tim
b) Menjadi pembimbing/pendamping Mahasiswa dengan mem-
berikan masukan terkait performa kinerja setiap 2 bulan
2) Menjadi mitra dalam Penelitian/ Riset
3) Menjadi mitra dalam Studi Independen, dengan memberikan
peluang kepada Mahasiswa mengembangkan objek mandiri
beserta dengan desain kurikulum, rencana pembelajaran, jenis
proyek akhir, dll yang harus dicapai di akhir studi
4) Menjadi mitra dalam kegiatan membangun desa , agar mahasiswa
menghasilkan dampak yang nyata di akhir kegiatan (mis. irigasi
desa yang lebih memadai, koperasi desa menghasilkan keuntungan
lebih banyak)
d. Dunia Usaha dan Industri
1) Menerima kegiatan Magang/ Praktek Kerja,
a) Memberikan pengetahuan dan pengalaman kepada mahasiswa
menjadi bagian dari sebuah tim – terlibat secara aktif di dalam
kegiatan tim
b) Menjadi pembimbing/pendamping mahasiswa dengan memberi
masukan terkait performa kinerja setiap 2 bulan
2) Menjadi mitra dalam Penelitian/ Riset
3) Menjadi Mitra dalam Kegiatan Wirausaha , dengan memberikan
pengetahuan tentang rencana bisnis dan target (jangka pendek dan
panjang) , Berhasil mencapai target penjualan sesuai dengan target
rencana bisnis yang ditetapkan di awal , Bertumbuhnya SDM di
perusahaan sesuai dengan rencana bisnis
f. Sekolah
Menjadi mitra kegiatan Asistensi Mengajar di Satuan Pendidikan
1) Menentukan target yang ingin dicapai selama kegiatan (misalnya,
Meningkatkan kemampuan numerik siswa, dst.) dan pencapaian-
nya dievaluasi di akhir kegiatan
2) Menetapkan Jenis mata pelajaran yang diambil harus memenuhi
ketentuan yang ditetapkan prodi asal untuk lulus (mis. memenuhi
kurikulum dasar, memenuhi persyaratan kuliah umum, memenuhi
persyaratan electives, dll.
1. Pertukaran Pelajar
Saat ini pertukaran mahasiswa dengan full credit transfer sudah banyak
dilakukan dengan mitra Perguruan Tinggi di luar negeri, tetapi sistem
transfer kredit yang dilakukan antar perguruan tinggi di dalam negeri sendiri
masih sangat sedikit jumlahnya. Pertukaran pelajar diselenggarakan untuk
membentuk beberapa sikap mahasiswa yang termaktub di dalam Peraturan
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Permendikbud) Nomor 3 Tahun 2020,
yaitu menghargai keaneka-ragaman budaya, pandangan, agama, dan keper-
cayaan, serta pendapat atau temuan orisinal orang lain; serta bekerja sama
dan memiliki kepekaan sosial serta kepedulian terhadap masyarakat dan
lingkungan.
Tujuan pertukaran pelajar antara lain:
a. Belajar lintas kampus (dalam dan luar negeri), tinggal bersama dengan
keluarga di kampus tujuan, wawasan mahasiswa tentang ke-Bhinneka
Tunggal Ika akan makin berkembang, persaudaraan lintas budaya dan
suku akan semakin kuat.
b. Membangun persahabatan mahasiswa antar daerah, suku, budaya, dan
agama, sehingga meningkatkan semangat persatuan dan kesatuan bangsa.
1) Mekanisme
a) Program Studi
(1) Menyusun atau menyesuaikan kurikulum yang memfasilitasi
mahasiswa untuk mengambil mata kuliah di program studi lain.
(2) Menentukan dan menawarkan mata kuliah yang dapat diambil
mahasiswa dari luar prodi.
(3) Mengatur kuota peserta yang mengambil mata kuliah yang
ditawarkan dalam bentuk pembelajaran dalam Program Studi lain
pada Perguruan Tinggi yang sama.
(4) Mengatur jumah SKS yang dapat diambil dari prodi lain.
b) Mahasiswa
(1) Mendapatkan persetujuan Dosen Pembimbing Akademik (DPA).
(2) Mengikuti program kegiatan luar prodi sesuai dengan ketentuan
pedoman akademik yang ada.
2) Kegiatan pembelajaran
Kegiatan pembelajaran dalam Program Studi lain pada Perguruan
Tinggi yang sama dapat dilakukan secara tatap muka atau dalam jaringan
(daring).
1) Mekanisme
a) Program Studi
(1) Menyusun atau menyesuaikan kurikulum yang memfasilitasi
mahasiswa untuk mengambil mata kuliah di program studi yang
sama pada perguruan tinggi lain.
3) Contoh Kegiatan
Prodi Kehutanan pada PT A dan PT B mempunyai salah satu CPL
yaitu mampu merancang dan mengelola suatu ekosistem hutan. Mahasiswa
PT A dapat mengambil mata kuliah yang ditawarkan oleh PT B atau
sebaliknya (Lihat Tabel 5.2).
Program
CPL Prodi MK Prodi PT A MK Prodi PT B
Studi
Kehutanan Mampu 1. Pengelolaan 1. Pengelolaan
merancang dan Ekosistem Hutan Ekosistem Hutan
mengelola suatu Mangrove Dataran Rendah
ekosistem hutan 2. Pengelolaan 2. Pengelolaan Eko-
Ekosistem Hutan sistem Hutan Pantai
Pegunungan
2) Kegiatan pembelajaran
Kegiatan pembelajaran dalam Program Studi lain pada Perguruan
Tinggi yang berbeda dapat dilakukan secara tatap muka atau dalam jaringan
(daring). Pembelajaran yang dilakukan secara daring dengan ketentuan mata
kuliah yang ditawarkan harus mendapat pengakuan dari Kemdikbud.
3) Contoh Kegiatan
Contoh kegiatan Pertukaran Pelajar antar Program Studi pada
Perguruan Tinggi yang Berbeda, disajikan pada Tabel 4.3 berikut ini.
Tabel 5.3 Contoh Kegiatan Pembelajaran dalam Program Studi lain
pada Perguruan Tinggi yang Berbeda
` Catatan:
Pertukaran pelajar dapat dilakukan dengan perguruan tinggi di dalam maupun di luar
negeri.
2. Magang/Praktik Kerja
Selama ini mahasiswa kurang mendapat pengalaman kerja di
industri/dunia profesi nyata sehingga kurang siap bekerja. Sementara
magang yang berjangka pendek (kurang dari 6 bulan) sangat tidak cukup
untuk memberikan pengalaman dan kompetensi industri bagi mahasiswa.
Perusahaan yang menerima magang juga menyatakan magang dalam waktu
sangat pendek tidak bermanfaat, bahkan mengganggu aktivitas di Industri.
Tujuan program magang antara lain: Program magang 1-2 semester,
memberikan pengalaman yang cukup kepada mahasiswa, pembelajaran
langsung di tempat kerja (experiential learning). Selama magang mahasiswa
akan mendapatkan hard skills (keterampilan, complex problem solving,
analytical skills, dsb.), maupun soft skills (etika profesi/kerja, komunikasi,
kerjasama, dsb.). Sementara industri mendapatkan talenta yang bila cocok
nantinya bisa langsung di-recruit, sehingga mengurangi biaya recruitment
dan training awal/ induksi. Mahasiswa yang sudah mengenal tempat kerja
tersebut akan lebih mantab dalam memasuki dunia kerja dan karirnya.
Melalui kegiatan ini, permasalahan industri akan mengalir ke perguruan
tinggi sehingga meng-update bahan ajar dan pembelajaran dosen serta topik-
topik riset di perguruan tinggi akan makin relevan. Kegiatan pembelajaran
yang dilakukan melalui kerja sama dengan mitra antara lain perusahaan,
yayasan nirlaba, organisasi multilateral, institusi pemerintah, maupun
perusahaan rintisan (startup).
Catatan:
1) Topik magang yang dilakukan mahasiswa tidak harus sesuai dengan program
studi/jurusan
2) Magang yang berjalan selama 1 semester wajib mendapatkan minimum 20 sks (tidak
boleh kurang, tapi boleh lebih banyak)
7. Studi/Proyek Independen
Banyak mahasiswa yang memiliki passion untuk mewujudkan karya
besar yang dilombakan di tingkat internasional atau karya dari ide yang
inovatif. Idealnya, studi/proyek independen dijalankan untuk menjadi pe-
lengkap dari kurikulum yang sudah diambil oleh mahasiswa. Perguruan
tinggi atau fakultas juga dapat menjadikan studi independen untuk melang-
kapi topik yang tidak termasuk dalam jadwal perkuliahan, tetapi masih
tersedia dalam silabus program studi atau fakultas. Kegiatan proyek inde-
pendent dapat dilakukan dalam bentuk kerja kelompok lintas disiplin
keilmuan.
BukuBuku
Panduan Implementasi MBKM Unpas |85
Panduan Implementasi MBKM Unpas
85
tanah air, cinta terhadap bangsa dan negara, serta diharapkan dalam setiap
perilaku dan tindakannya selalu berpedoman pada Pancasila dan UUD 1945,
seperti sikap disiplin waktu serta jiwa kebersamaan dan solidaritas antar
sesama rekan seperjuangan; mempunyai mental fisik yang tangguh; mena-
namkan rasa kecintaan pada bangsa dan patriotisme sesuai dengan kemam-
puan diri; melatih jiwa leadership dalam memimpin diri sendiri maupun
kelompok; membentuk iman dan taqwa pada agama yang dianut oleh
individu; berbakti pada orang tua, bangsa, dan agama; melatih kecepatan,
ketangkasan, ketepatan individu dalam melaksanakan kegiatan; menghilang-
kan sikap negatif, seperti malas, apatis, boros, egois, dan tidak disiplin; serta
membentuk perilaku jujur, tegas, adil, tepat, dan kepedulian antar sesama.
Kegiatan ini dirancang seolah mirip kegiatan militer, dengan bentuk kegiat-
annya berupa latihan kedisiplinan, latihan ketangkasan agar mahasiswa
mempunyai mental yang bagus dalam menghadapi setiap permasalahan
bangsa. Program bela negara ini tidak wajib diikuti oleh mahasiswa,
melainkan hanya bersifat sukarela saja tergantung peminatan mahasiswa.
Dalam konteks kondisi eksisting di Unpas, Kegiatan Bela Negara ini
dapat dikaitkan dengan kegiatan yang dilakukan oleh salah satu Unit
Kegiatan Mahasiswa (UKM) diantaranya Resimen Mahasiswa (Menwa),
yang kegiatannya di bawah koordinasi bidang kemahasiswaan dan alumni
(Wakil Rektor 3). Tujuan kegiatan Menwa Unpas antara lain adalah sebagai
sarana pengembangan diri mahasiswa dalam bidang pengetahuan, sikap
disiplin fisik dan mental agar mampu melaksanakan Tri Dharma Perguruan
Tinggi sebagai penyalur potensi mahasiswa dalam rangka mewujudkan hak
dan kewajiban sebagai warga negara, serta sebagai bagian dari potensi rakyat
dalam sistem keamanan rakyat semesta atau Sishankamrata.
86
Buku Panduan Implementasi MBKM Unpas | 86
Buku Panduan Implementasi MBKM Unpas
1. program Kampus Mengajar;
2. program Magang Bersertifikat Kampus Merdeka;
3. program Studi Independen Bersertifikat Kampus Merdeka;
4. program Pertukaran Mahasiswa Merdeka;
5. program Indonesian International Student Mobilitg Awards;
6. program kewirausahaan Kampus Merdeka;
7. program penelitian Kampus Merdeka;
8. program kemanusiaan Kampus Merdeka; dal
9. program pembangunan desa Kampus Merdeka.
Sebagai tanda dimulainya penyelenggaraan MB-KM dan sebagai
proyek percontohan, Kemendikbudristek telah menyelenggarakan 4 (empat)
program unggulan secara terpusat, yaitu: 1) Magang dan Studi Independen,
2) Indonesian International Studenta Mobility Award (IISMA), 3) Pertukaran
Mahasiswa Merdeka, dan 4) Kampus Mengajar. Ke-empat progam unggulan
tersebut memberi kesempat-an untuk semua mahasiswa baik dari Perguruan
Tinggi Negeri (PTN) maupun Perguruan Tinggi Swasta (PTS) di seluruh
Indonesia. Mahasiswa peserta program unggulan ini mendapat jaminan
perolehan bobot kredit sebesar 20 sks (Kepmendikbudristek no. 75P tahun
2021), serta memperoleh biaya hidup dan beasiswa yang didanai oleh LPDP.
Informasi dan pelaksanaan pendaftaran untuk program unggulan ini
dapat diperoleh pada laman hhtp://kampusmerdeka.kemdikbud.go.id/. Secara
sederhana, untuk memulai kegiatan Kampus Merdeka pada BKP MB-KM
terpusat ini dapat dilakukan dengan 5 langkah seerhana sebagai berikut:
1) Cari kegiatan sesuai minat, 2) Registrasi sebagai mahasiswa, 3) Daftar ke
kegiatan yang dipilih, 4) Tunggu jawaban dari mitra kegiatan, 5) Terima
jawaban dan mulai kegiatan Kampus Merdeka.
BukuBuku
Panduan Implementasi MBKM Unpas |87
Panduan Implementasi MBKM Unpas
87
terbaik, dengan kurikulum yang dirancang khusus untuk Kampus Merdeka,
sehingga tersedia 15.000 lebih lowongan magang, dan 5000 lebih lowongan
studi independen. Program-program mencakupi pelajaran menarik dan
terdepan, seperu Artificial Intellegence, Mechine Learning, Robotics, Cyber
Security, dan Digital Product Development. Kesempatan untuk berpartisipasi
terbuka untuk semua mahasiswa, baik dari Perguruan Tinggi Negeri (PTN)
maupun Perguruan Tinggi Swasta (PTS) di seluruh Indonesia.
Program unggulan Magang dan Studi Independen ini terdiri dari dua
subprogram, yaitu Magang Bersertifikat dan Studi Independen Bersertifikat.
a. Magang Bersertifikat
Program Magang Bersertifikat bertjuan untuk membangun kompetensi
yang dibutuhkan oleh industri dan organisasi kelas dunia. Dalam program ini
mahasiswa melaksanakan magang di perusahaan/organisasi selama satu –
dua semester penuh. Selama magang, mahasiswa mendapat subsidi uang
saku dan biaya hidup dari pemerintah. Setelah selesai magang, mahasiswa
menerima sertifikat kompetensi dari perusahaan tempatnya magang.
Perusahaan tempat magang mahasiswa Kampus Merdeka memiliki
kampus mini yang menerima minimal 100 orang mahasiswa magang dengan
program belajar yang terstruktur dan dibimbing oleh mentor-mentor staf
profesional secara full time. Mahasiswa belajar dan bekerja dalam kelompok
untuk memecahkan permasalahan/isu yang nyata dan berdampak.
b. Studi Independen Bersertifikat
Program ini melaksanakan program pembelajaran di organisasi kelas
dunia yang diseleksi dan diakui Kemendikbudristek. Studi independen
bersertifikat menekankan pada skills mahasiswa yang lebih spesifik seperti
permesinan, teknologi, desain, dan lainnya yang berbasis studi kasus.
Mahasiswa ikut short course satu atau dua semester, dibimbing oleh mentor
staf profesional full time, bersifat immersif dan mendapatkan sertifikat pada
saat lulus, serta mendapat subsidi biaya patisipasi dan biaya hidup dari
pemerintah selama studi independen.
Contoh-contoh kegiatan program Magang dan Studi Independen:
1) Bukalapak
• Membuka 300+ kesempatan magang dengan 30+ mentor
• Menyediakan 24 proyek prioritas lintas fungsi bisnis: strategi,
pengembangan, produk digital, marketing, operations, legal, HR
2) Telkom Indonesia
• Membuka 300+ kesempatan magang dengan 30+ mentor praktisi
88
Buku Panduan Implementasi MBKM Unpas | 88
Buku Panduan Implementasi MBKM Unpas
• Rotasi di berbagai unit: Fisheries Cyber Center, Learning
Gamification Application, 1000 Starup Indonesia Timur, Digital
Talent Scouting, dll.
3) UNDP
• Membuka 150+ kesempatan studi independen
• Fokus membangun pengetahuan dan berinovasi dalam pencarian
solusi menuju Sustainable Development Goal
BukuBuku
Panduan Implementasi MBKM Unpas |89
Panduan Implementasi MBKM Unpas
89
terulang, seperti bertemu dengan teman, budaya, dan perspektif yang berbeda
yang akan memperkaya wawasan berpikir dalam menatap masa depan.
4. Kampus Mengajar
Program ini memfasilitasi mahasiswa untuk mengajar di berbagai
pelosok daerah guna meningkatkan pemahaman numerasi dan literasi bagi
siswa SD dan SMP. Esensi Kampus Mengajar adalah menanamkan jiwa
soaial pada diri mahasiswa. Sebagai bangsa Indonesia, mahasiswa dituntut
harus berkontribusi ke generasi selanjutnya.
Program Kampus Mengajar memungkinkan transformasi pendidikan di
berbagai pelosok negeri terjadi lebih cepat, karena melalui program ini
dikirimkan mahasiswa dengan talenta terbaik untuk membantu guru-guru
menghadapi tantangan pembelajaran yang luar biasa, seperti tantangan infra-
struktur, ekonomi, orang tua, dan berbagai kondisi lainnya yang menantang.
Sementara itu, untuk sekolah dampaknya sangat baik, karena keterlibatan
mahasiswa dalam memecahkan masalah pendidikan di daerah, terutama di
masa pandemik, akan mengurangi jumlah learning loss yang terjadi.
90
Buku Panduan Implementasi MBKM Unpas | 90
Buku Panduan Implementasi MBKM Unpas
Menurut catatan Kemendikbudristek, sebanyak 35.000 mahasiswa
akan berpartisipasi mengajar di tahun 2021, melibatkan 360 perguruan
tinggi, 4.800 sekolah dasar, 375 SMP yang akan membantu 34 provinsi.
Harapannya ini terus meningkat tiap tahun dan ini akan jadi transformasi
sistem pendidikan di Indonesia. Kepada universitas, Mendikbudristek
mendorong untuk segera menciptakan program turunan dari Kampus
Merdeka.
BukuBuku
Panduan Implementasi MBKM Unpas |91
Panduan Implementasi MBKM Unpas
91
3. mahasiswa mengikuti pembelajaran oleh dosen pengampu mata
kuliah dan/atau pembimbingan oleh dosen pembimbing/pembimbing
lapangan yang ditunjuk oleh organisasi mitra dan/ atau institusi
pendidikan tempat dilakukannya program Kampus Merdeka;
4. mahasiswa mengisi log book dan membuat laporan pada
SPADADIKTI melalui laman https: //spadadikti.id;
5. mahasiswa telah mendapatkan nilai akhir dari dosen pengampu mata
kuliah dan/atau dosen pembimbing/pembimbing lapangan yang
ditunjuk oleh organisasi mitra dan/atau institusi pendidikan tempat
dilakukannya program Kampus Merdeka; dan
6. Perguruan tinggi melaporkan nilai mahasiswa dalam pembelajaran
program Kampus Merdeka di luar perguruan tinggi asal melalui
Pangkalan Data Pendidikan Tinggi di akhir semester.
Pengakuan sks bagi pelaksanaan pembelajaran program Kampus
Merdeka yang dikelola secara terpusat, tidak diberikan kepada mahasiswa
yang terbukti melakukan hal-hal sebagai berikut.
1. plagiarisme, termasuk plagiasi diri;
2. kriminal;
3. kekerasan dan diskriminasi dalam segala bentuk, termasu kekerasan
seksual, perundungan, dan tindakan intoleransi; dan/atau
4. penyalahgunaan obat-obatan terlarang
92
Buku Panduan Implementasi MBKM Unpas | 92
Buku Panduan Implementasi MBKM Unpas
Untuk kegiatan MBKM di luar kampus, dibagi menjadi dua
mekanisme yakni:
a. predicted (sudah direncanakan / yang jadwalnya bisa dikendalikan)
b. non predicted (tawaran mendadak dari pihak luar, terutama dari Dikti )
Mekanisme 1.
1. Pertukaran Pelajar Inflow
a. Masa Penawaran dan Pendaftaran :
1) Prodi dengan persetujuan Fakultas memasang penawaran di SITU-
MBKM pada Pertukaran Pelajar : Kuliah di UNPAS
2) SITU MBKM menerima pendaftaran sesuai dengan masa
pendaftaran
Jika peserta dikoordinasi oleh Prodi Mitra, maka pada bagian ini
Prodi melakukan upload calon peserta ke SITU.
b. Masa Seleksi dan Kontrak
1) Prodi melakukan seleksi secara manual dan memasukkan hasil
seleksi
2) SITU MB-KM membantu mengirimkan email otomatis ke
mahasiswa dan pimpinan prodi asal mahasiswa
3) Pimpinan Prodi asal mahasiswa akan upload rencana konversi dan
memberikan klik pesetujuan melalui SITU MB-KM
4) SITU MB-KM akan memberikan informasi penerimaan kepada
mahasiswa
c. Masa Penyiapan Perkuliahan (Blended atau Full Online)
1) Pengelola Akademik dengan support (SITU Akademik)
mengambil data dari SITU MBKM untuk disatukan dengan
peserta kelas di SITU Akademik dan LMS
2) Pengelola Akademik menginformasikan kepada peserta MBKM
tentang aturan dan mekanisme perkuliahan
d. Masa Perkuliahan
Pengelola Akademik melayani proses perkuliahan melalui LMS,
onsite, dan SITU Akademik
e. Masa Penilaian
1) Pengelola Akademik melayani proses ujian dan penilaian
2) Pengelola akademik Mencetak KHS dari SITU Akademik untuk
semua peserta MB-KM
3) Pengelola akdemik mencetak riwayat keterlibatan mahasiswa
MBKM dalam proses perkuliahan
BukuBuku
Panduan Implementasi MBKM Unpas |93
Panduan Implementasi MBKM Unpas
93
Gambar 5.15 Tahapan upload peserta kegiatan pembelajaran MB-KM
pada SITU MB-KM Unpas
94
Buku Panduan Implementasi MBKM Unpas | 94
Buku Panduan Implementasi MBKM Unpas
Gambar 5.16 Tahapan seleksi dan kontak prodi kepada mahasiswa
peserta kegiatan pembelajaran MB-KM
BukuBuku
Panduan Implementasi MBKM Unpas |95
Panduan Implementasi MBKM Unpas
95
(c) Mahasiswa mengisi kuesioner kepuasan layanan
(d) Mahasiswa mendownload KHS dan dokumen Riwayat
Keterlibatan dalam program MB-KM
96
Buku Panduan Implementasi MBKM Unpas | 96
Buku Panduan Implementasi MBKM Unpas
Mekanisme 2
1. Kegiatan MBKM di luar Perguruan Tinggi yang Terjadwal
(Predicted)
a. Masa Penawaran dan Pendaftaran
1) PIC mengentri penawaran kegiatan MBKM di SITU MB-KM
2) SITU MB-KM melayani proses pendaftaran sesuai jadwal
b. Masa Pembahasan Konversi, Rekognisi, dan Pembuatan RPS
MBKM
1) PIC mengundang prodi yang mahasiswanya mendaftar, untuk
menjelaskan program MB-KM
2) Prodi membahas rencana konversi / rekognisi
c. Masa Seleksi, Merancang Konversi/Rekoginisi dan Kontrak KRS
MBKM
1) PIC melakukan seleksi dan mengentrikan hasil ketetapan seleksi
ke SITU MB-KM
2) PIC menghubungi Prodi tentang hasil seleksi
3) Prodi mengentrikan rencana konversi/rekognisi ke SITU MB-KM
4) Prodi mengumumkan kepada mahasiswa untuk melakukan proses
persetujuan
5) Mahasiswa melakukan persetujuan di SITU MB-KM
6) SITU MBKM menyimpan Kontrak KRS MB-KM
BukuBuku
Panduan Implementasi MBKM Unpas |97
Panduan Implementasi MBKM Unpas
97
1) Kedua pembimbing melakukan pertemuan sinkron dengan
mahasiswa untuk melakukan evaluasi bersama
2) Pembimbing prodi mengisi formulir penilaian tengah semester di
SITU MB-KM
3) Pembimbing lapangan mengisi formulir penilaian tengah semester
di SITU MB-KM
g. Masa Pemantauan mingguan II ( Pengisian Log Book oleh
mahasiswa dan approve pembimbing)
1) Mahasiswa mengisi logbook kegiatan MB-KM di lapangan
2) Pembimbing melakukan approval terhadap pengisian logbook
mahasiswa
h. Masa Pemantauan Akhir (Penilaian 2 Pembimbing)
1) Kedua pembimbing melakukan pertemuan sinkron dengan
mahasiswa untuk melakukan evaluasi bersama
2) Pembimbing prodi mengisi formulir penilaian tengah semester di
SITU MB-KM
3) Pembimbing lapangan mengisi formulir penilaian tengah semester
di SITU MB-KM
i. Masa Ekspos Hasil kegiatan MBKM dan pengesahan Nilai oleh
Prodi
1) Mahasiswa mengupload bahan presentasi dan lampiran ke SITU
MB-KM
2) Prodi menjadwalkan ekspose terbuka dari setiap mahasiswa
3) Petugas Prodi mencetak formulir penilaian ekspose hasil MB-KM
4) Mahasiswa, Pembimbing Prodi , dan wakil dari Prodi melakukan
penilaian bersama sesuai kontrak KRS MB-KM
j. Masa rilis KHS MBKM
1) Prodi memasukkan nilai MBKM ke SITU MB-KM dan
melakukan Closing
2) Mahasiswa mencetak KHS
k. Masa Sinkronisasi Nilai Konversi ke SITU Akademik
Petugas Prodi mengklik menu Sinkronisasi Nilai ke SITU Akademik
l. Masa Upload KHS MBKM ke aplikasi SKPI
98
Buku Panduan Implementasi MBKM Unpas | 98
Buku Panduan Implementasi MBKM Unpas
Petugas Prodi mengupload KHS MB-KM dan Lampirannya ke
aplikasi SKPI
BukuBuku
Panduan Implementasi MBKM Unpas |99
Panduan Implementasi MBKM Unpas
99
BAB VI
TAHAPAN IMPLEMENTASI KURIKULUM
MERDEKA BELAJAR KAMPUS MERDEKA
B. Tahapan Pelaksanaan
Tahap pelaksanaan dibagi dua bagian, bagian pertama meliputi poin 1
– 6 sedangkan bagian kedua meliputi poin 7 – 9. Bagian pertama selambat-
lambatnya telah dilaksanakan sebelum semester baru, sedangkan bagian
kedua dilaksanakan sesuai jadwal semester ganjil dan genap setiap tahun.
1. Prodi menyampaikan pengumuman tentang prodi di lingkungan Unpas
dan di luar Unpas serta mata kuliah yang ditawarkannya.
2. Mahasiswa prodi mengajukan rencana untuk mengikuti pembelajaran
pada program studi lain di Unpas dan di luar Unpas atau untuk mengikuti
salah satu program MB-KM dengan cara mengisi formulir yang telah
disediakan.
3. Prodi memfasilitasi mahasiswa dan dosen pembimbing akademik untuk
menelaah kesesuaian matakuliah yang akan diambil oleh mahasiswa dan
atau kegiatan program MB-KM dengan capaian pembelajaran (CPL)
prodi.
4. Mahasiswa melakukan kontrak kredit mata kuliah baik yang diikuti
melalui proses pembelajaran maupun kegiatan program MB-KM.
B. Penetapan Mutu
Dalam menjamin mutu pelaksanaan kebijakan Merdeka Belajar -
Kampus Merdeka, maka telah ditetapkan beberapa standar mutu, antara lain :
1. Mutu kompetensi peserta
2. Mutu pelaksanaan
3. Mutu proses pembimbingan internal dan ekternal
4. Mutu sarana dan pasarana untuk pelaksanaan
5. Mutu pelaporan dan presentasi hasil
6. Mutu penilaian.
Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI) Universitas Pasundan dalam
berjalannya penyelenggaraan Program Merdeka Belajar - Kampus Merdeka
harus sesuai dengan standar minimal yang tertuang pada SNDikti yang
terdiri dari Standar Pendidikan, Standar Penelitian, dan Standar Pengabdian
kepada Masyarakat serta Standar yang dimiliki oleh Universitas Pasundan.
Pada standar mutu lainnya ditambahkan oleh masing-masing fakultas dan
program studi, sesuai dengan capaian pembelajaran yang ditetapkan.
Untuk mendukung implementasi program Merdeka Belajar – Kampus
Merdeka di Universitas Pasundan, dalam pelaksanaannya dilakukan
pemantauan dan evaluasi baik untuk mengukur tingkat ketercapaian sasaran
program maupun untuk mengidentifikasi bila ada kendala-kendala yang
dihadapi oleh pihak pelaksana program. Evaluasi dalam pencapaian mutu
pelaksanaan dilakukan sesuai dengan manual evaluasi standar di Universitas
Pasundan dan kriteria mutu yang ditetapkan, antara lain tertera pada Tabel
7.1 berikut ini.
1. Magang/Praktek Kerja
Kriteria untuk dapat sks penuh (20 sks) adalah:
• Tingkat kemampuan yang diperlukan untuk magang harus
setara dengan level sarjana (bukan tingkat SMA kebawah)
• Mahasiswa menjadi bagian dari sebuah tim – terlibat secara
aktif di kegiatan tim
• Mahasiswa mendapatkan masukan terkait performa kinerja
setiap 2 bulan
• Harus memberikan presentasi di akhir magang kepada salah
satu pimpinan perusahaan
2. Asistensi Mengajar di Satuan Pendidikan
Kriteria untuk dapat sks penuh (20 sks) adalah:
Menentukan target yang ingin dicapai selama kegiatan (mis.
meningkatkan kemampuan numerik siswa, dst.) dan
pencapaiannya dievaluasi di akhir kegiatan.
114
Buku Panduan Implementasi MBKM Unpas | 114
Buku Panduan Implementasi MBKM Unpas
DAFTAR PUSTAKA