Anda di halaman 1dari 10

Kisah ini terinspirasi dari POV seorang yang atau akan "graduate" dari posisi mereka setelah beberapa

lama berpetualang dan bertumbuh bersama. Terlepas apapun keputusan mereka memilih untuk lulus,
cerita ini hanya POV lain (What If) dari banyaknya spekulasi yang berkembang dan gw coba masukkan ke
dalam bentuk cerita singkat.

Langsung saja kita mulai untuk cerita versi kedua...


[Aku menonton show tersebut, hari dimana Chika mengumumkan kelulusannya ke publik. Chika nampak
berusaha tegar dan menangis ketika mengumumkannya. Namun Chika melihatku menemaninya dan
perlahan setelahnya itu menghapus rasa sedihnya. Diam-diam aku dan Chika memang berpacaran dan
sering kali aku mengantarnya untuk bekerja dan menjemputnya disaat itu.]

Hari ini, aku Yessica Tamara mengumumkan untuk segera lulus dari...

[Chika dengan memakai celemek berlari menuju kamar mandi tempat suaminya sedang mandi...]

Chika membuka pintu kamar mandi dengan tanpa mengetuknya terlebih dahulu, "Sayang? Haaaah, ya
ampun... Astaga... Apa yang kamu lakukan!? Tunggu..."

"A...ada apa?" tanya sang suami yang sedang berendam di dalam bathtub kamar mandi mereka
tersebut.

Chika terdiam sejenak melihat tubuh atletis suaminya dengan dada bidangnya seketika membuatnya
terdiam sejenak meski mereka sudah menikah selama 3 bulan lamanya, sebelum menjawabnya dengan
tergagap, "Ughhh... Mmm... Haaa... Jadi kamu tertidur...?"

"Mmm... Yahh gitu lah... Maaf sudah membuatmu khawatir..."

Chika sedikit mengkhawatirkan suaminya tersebut karena sedari tadi ketika Chika sedang memasak,
sang suami dia panggil namun tidak ada panggilan balasan untuknya, "Sungguh... kamu menghabiskan
seluruh tenagamu untuk pekerjaanmu... Aku bisa... membantumu... sayang...", namun seketika Chika
mendapatkan ide untuknya, "Ah... Ya... Disaat seperti inilah aku menjadi partnermu dan membantu..."
Chika perlahan mengikat rambutnya sebelum membuka seluruh pakaiannya di depan sang suami tanpa
ragu dan menjatuhkannya diatas keranjang baju yang berada didekat kamar mandi mereka.
Chika yang telanjang bulat kemudian berjalan dibalik punggung sang suami dan masuk ke dalam bathtub
tersebut lalu mulai menempelkan payudaranya sambil berkata, "Mmm... Jangan berbalik, oke?"

"Ehh? Eh? Chika? Apa...? Bagaimana mungkin kamu mikirin hal seperti ini!? Kita lagi di kamar mandi!"

"Ummm... Begini... kamu sangat lelah hingga tertidur di bak mandi, jadi... Kupikir aku akan
membantumu sedikit supaya rasa lelah kamu cepet hilang..." Chika dengan senyum khasnya tersebut
menyelipkan tangannya dari samping punggung bawah sang suami dan menggenggam penis suaminya
tersebut sebelum mengocoknya perlahan.

"Chika..."

"Ya ampun... Apa ini? Ahhh... Haaa... Ya ampun... Cepat sekali kamu menjadi membesar dibawah sini
yah, adik nakal...!" Chika meremas dan juga takjub disaat yang bersamaan dengan penis suaminya yang
sudah ereksi penuh berkat bantuannya.

"Chika, ughhhhh... Ahhhh..." suami Chika mengerang menikmati kocokan tangan lembut milik istrinya
yang cantik tersebut.

"Fufufu... Mandi bersama sesekali tidaklah terlalu buruk, bukan, sayang? Lihat, milikmu ini sudah sangat
tebal dan keras..."

"Kuuuuuhh... Kamu... payudaramu juga... Putingmu seperti menusuk ke dalam kulit punggungku...!"

"Waaaaaaa! Itu tidak... benar..." Chika merasa sedikit malu dengan bagian tubuhnya tersebut karena
bentuk putingnya yang cukup tinggi ketika sedang bergairah.

"Ughhhh... Tidak... "Mereka" benar-benar menyentuhku...!" lanjut sang suami.

"Haaa... Ahhhn... Bukankah... Bukankah ini benar-benar sesuatu yang harus dilakukan wanita sendiri?
Haaaah... Lenganmu... sangat kuat... Mmmnn... Ahhh, sekarang... Jangan bergerak... Haa... Haaa...
Hahhh... Ya ampun... Kau mesum banget ihhh..." Chika mendesah ketika berusaha memegangi lengan
suaminya yang menggesek bagian pribadi miliknya tersebut.

"Tidak apa-apa... Tidak ada orang lain yang akan melakukan ini untuk pasangannya, kau tahu... Sekarang,
apakah... apakah ini oke? Ahhhh, payudaramu yang terbaik, Chika!" suami Chika kemudian berdiri dan
menjepitkan penisnya diantara kedua gunung kembar milik Chika dan menggeseknya secara perlahan
hingga hampir menyentuh bibir Chika.

"Apa... apa yang kamu katakan...? Mmmm... Mmmnn..." Chika mulai memblowjob penis suaminya
tersebut dengan perlahan menjilat ujung penisnya kemudian berkata, "Hanya untuk hari ini, aku tidak
akan melakukan ini lagi, oke?"

"Huhh... Eh! Sungguh?"

"Ada apa dengan ekspresi menyedihkan itu...? Jangan gerakkan penismu!" Chika kembali menjepitkan
kedua payudaranya hingga kedua puting miliknya saling bersentuhan satu sama lainnya.

"Guuuuuuh! Uuughhh... Payudara Chika... memang yang terbaik... Tidaaaak... Chikaaaaaaaaa!!!"

"Mmmmghnnn... Mmmmph... Slrrrpp... Slrrppp..."

"Hei, tunggu Chika! Ahhhh, payudaramu dan bagian dalam mulutmu... begitu lembut dan hangat!"

"Mmmphh... Pwaaaaaaah... Itu karena pria benar-benar...menikmatinya...lalu menikmatinya..." Chika


melanjutkan kulumannya pada penis suaminya dan semakin menjepit payudaranya dengan kencang.

"C-Chikaaaaa... Kuuuuhh... Aku...!"

"Mmmpphh... Slrrrppp... Pwaaaaahh... Haaaaah... Penismu bergerak-gerak...!"

"Aku keluar, kuuuuuuuhhh... CHIKAAAAAAA!!!"


Croooooottt...Croooooottt...Croooooottt...

Suami Chika dengan segera menembakkan spermanya masuk kedalam rongga mulut Chika dan Chika
dengan senang hati menerimanya dengan menghisap dan juga menelannyaa.

"Mmmphh... Mmmmhhh... (Glek... Glek...)"

[15 menit berlalu...]

"Hei... Chika?"

"Ada apa? Kamu jadi terlalu formal... Kadang-kadang... memanggilku dengan namaku, seperti dulu..."

"Ahh... Ya ampun... Sa-sayang... Chika... aku..." suami Chika kesulitan untuk mengungkapkan
keinginannya kepada Chika dan Chika paham akan hal itu.

Chika berdiri dan hendak menduduk penis suaminya tersebut dengan memegangi batang penis
suaminya agar tidak meleset, "Ya... Serahkan padaku hari ini... Termasuk yang ini juga... oke?" chika
menggenggam batang penis suaminya dan mengocoknya perlahan.

"Ughhhh... Pintu masuk vagina kamu...basah banget..." suami Chika merasakan hangatnya lubang milik
Chika ketika ujung penisnya menyentuh meski sedikit.

"B-bodoh... Jangan katakan sesuatu yang memalukan gitu... Haaa... Aku masukin yah... Mnaaaahhh..."

"Haaaaa... Auuuuhhh... C-Chikaaaaaaaa... Kamu benar-benar becek hari ini, Chika...!"


"Mmmmn... Tidaaaak... Sayang, bodoh... Jika... jika kamu mengatakan sesuatu seperti itu... Haaah...
Haaah... Haaaaa... Tidaaaak... Jika kamu menusukku begitu keras, jauh di dalam... Aku...!" ucap Chika
ketika penis suaminya masuk cm demi cm membelah vagina miliknya dan g-spotnya merasakan
sundulan penis suami Chika tersebut yang membuat rasa gatal pada tubuhnya dan juga menikmatinya
sekaligus.

"Chika! Terima kasih karena selalu mengkhawatirkanku dan membantuku... I love you, Chika!"

"Itu... Ahhh... Haah... Mengatakan itu sambil... menyerang milikku begitu dalam... itu... Fuaaahhh!" chika
merasakan penis sang suami makin tenggelam jauh di dalam vaginanya.

Plak...Plak...Plak...Plak...Plak...Plak...

"Aku akan melahap semua bagian tubuhmu, istriku sayang! Ahmmm..." suami Chika melumat puting
payudara Chika dan mulai menaikkan irama genjotannya dan membuat kulit mereka saling berbenturan
dengan indahnya.

Plak...Plak...Plak...Plak...Plak...Plak...

Plak...Plak...Plak...Plak...Plak...Plak...

"Hmmm... Haaah... Tidaaaak... S-sayang...! A-aku juga...!"

Suami Chika menarik punggung Chika agar lebih dapat mendekat dan pandangan mata mereka pun
semakin intim dengan menyisakan jarak tak sampai 5 cm jauhnya. "Ya aku tahu... Chika... I love you...!"

"Haah... Haaaahn... Tidaaaak... J-jangan... ucapkan berulang-ulang... Ah... Sayang, p-peluk aku... peluk
aku erat-erat!" pinta Chika kepada sang suami.
Suami Chika menatap mata Chika yang berbinar, "Ya, aku akan memelukmu seperti keinginanmu...
Terlebih yang di"dalam" sana...!"

"Y-ya... Ya... Ya... Lakukan... Sperma sayang... Semprotkan jauh ke dalam tubuhku..."

"Chika..."

"Sayang... Sayang... Mmmmh..." Chika melumat bibir dan lidah sang suami memberikan kode kepada
suaminya agar segera ejakulasi di dalam tubuhnya saat ini sesuai dengan keinginannya.

"Aku menemukannya, bagian terdalam milikmu! Aku akan menempelkannya tepat di situ dan keluarin di
dalam...!" balas suami Chika seakan menemukan harta karun terpendam didalam liang vagina milik
Chika tersebut dengan menggesek g-spot milik Chika.

"Heeeeeghh... Haaaa... Mmmhhh... Hhaaah... Yaah, disana! Keluarin sambil menusukku di sana! Penis
kamu, sayang... berkedut-kedut...! Ahhh..."

Plak...Plak...Plak...Plak...Plak...Plak...

Plak...Plak...Plak...Plak...Plak...Plak...

"Ya, itu... Aku akan menyemprotkan begitu banyak padamu, lalu itu akan meluap karena tidak
tertampung dengan sempurna...!"

"Sayaaaaaaaang..." mata Chika semakin tak sabar menanti cairan hangat milik suaminya tersebut dan
justru semakin membantu goyangan pinggul mereka untuk segera bisa memerah penis suaminya
tersebut.

Plak...Plak...Plak...Plak...Plak...Plak...
Plak...Plak...Plak...Plak...Plak...Plak...

"CHIKA, CHIKAAAAAAAAAAAAA!!! GAAAAAAAAAAHHHH!" suami Chika mengerang sejadinya ketika


bersiap menembakkan persediaan sperma miliknya masuk kedalam rahim sang istri.

"YAAAAAAAAAHH... AUUUUUUUUHHH... ITU...! L-LUAR BIASA...! MMMMN... MMMNN... MASIH...


KELUAR...!" Chika merasakan kehangatan dalam tubuhnya ketika sperma sang suami tertampung
sempurna didalam rongga vaginanya dan perlahan mulai masuk kedalam rahimnya secara bertahap.

"Gaaaaah, Vagina kamu menghisap dan meremas dengan sangat kuat, seperti sebuah vacuum cleaner,
sayang..." suami Chika masih terus menyemprotkan sisa-sisa sperma miliknya yang tersisa sebelum
menariknya keluar dari dalam vagina Chika tersebut.

"I-itu... tidak benar... Haaah... Sayang..."

"Chika... Aku masih..." suami Chika nampak masih sanggup untuk memulai ronde berikutnya dengan
terlihat penisnya belum ingin berhenti ereksi meski baru saja ejakulasi.

Chika yang memasang wajah riang dan tersenyum, membuka lebar kaki kirinya dengan lelehan sperma
milik suaminya tersebut dan berkata, "Fufufufu, silahkan teruskan!"

"Selanjutnya, kita akan bercinta di ranjang... Oke?"

"Mmmm... Sayang..." Chika berciuman terlebih dahulu dengan suaminya sebelum sang suami
menggendongnya dan pergi menuju kamar mereka.

[Suatu siang yang cerah, disaat suami Chika sedang berlibur dan Chika menemaninya seharian di
rumah...]
"Fufufu... Ini sudah sangat besar..." suami Chika dengan telaten mengurus Chika yang kini sedang hamil
dengan kandungan berusia 6 bulan.

Sedangkan Chika duduk diatas pangkuan sang suami dengan penis yang menancap didalam vaginanya,
membalas dengan menggenggam telapak tangan sang suami, "Iyah, sayang... Kita akan bersama
selamanya..."

Anda mungkin juga menyukai