Anda di halaman 1dari 13

PETUNJUK TEKNIS

FESTIVAL TUNAS BAHASA IBU


(FTBI)
TINGKAT SD KECAMATAN BABAKANCIKAO
2023
PETUNJUK

Ketentuan Lomba/ Pasanggiri

1. Setiap sekolah dasar mengirimkan perwakilan siswa peserta lomba yang terdiri atas satu orang putra
serta satu orang putri.
2. Peserta lomba/ pasanggiri diambil dari siswa kelas 1 s.d. kelas V.
3. Ketika tampil/ mengikuti perlombaan peserta tidak boleh memperkenalkan diri, menyebutkan asal
sekolah atau menuliskan identitas, kecuali nomor peserta.
4. Setiap peserta dari satu mata lomba tidak boleh mengikuti mata lomba lainnya.
5. Peserta lomba memakai pakaian seragam PSHS atau batik sekolah kecuali untuk lomba nembang pupuh
dan lomba borangan.menggunakan pakaian khas Sunda.
6. Saat tampil/ mengikuti lomba peserta tidak menggunakan pelantang (pengeras suara) kecuali lomba
pupuh dan borangan.
7. Untuk lomba yang menggunakan durasi waktu, panitia akan mengadakan alat penanda waktu (misalnya
lampu, atau yang lainnya).
PETUNJUK TEKNIS
01 LOMBA NGADONGÉNG

a) Konsep yang digunakan dalam pasanggiri ngadongéngadalah niténannu ngadongéng ‘menyimak


pendongeng’ dan ngadongéngkeun nu ngadongéng ‘ mendengarkan pendongeng”.
b) Materi dongeng yang dilombakan bebas berdasarkan hasil musyawarah di SD masing-masing.
c) Materi dongengyang dipilih harus memperhatikan konvensi cerita dongeng, yaitu sasakala (legenda)
yang ada di daerah Purwakarta.
d) Selama tampil, peserta lomba ngadongéng harus tetap berdiri di tempat yang disediakan oleh panitia.
e) Peserta hanya mengandalkan kekuatan vokaldan ekspresi , dan tidakbagian tersebut diperkenankan
membawa atau menggunakan properti apapun.
f) Jika dalam materi dongeng yang dipilih terdapat bagian yang harus dinyanyikan, peserta harus
menyanyikan bagian tersebut dan akan menjadi bagian dari penilaian dewan juri (girang pangajén).
g) Durasi waktu ngadongéng adalah 5-7 menit. Jika ada peserta yang belum selesai pada waktu yang telah
ditentukan , dewan juri berhak menghentikan penampilan peserta (teknisnya diatur oleh panitia).
h) Aspek penilaian lomba mendongeng secara umum meliputi hal-hal sebagai berikut:

No Aspek Penilaian Indikator Bobot (%)

 Pilihan kata (diksi)


 Gaya bahasa (rakitan basa)
1 Aspek Bahasa  Kepaduan alur cerita dongeng 40 %
 Intonasi (lentong) dan pelafalan.

 Penguasaan isi dongeng


2 Pemahaman Isi 35 %
 Penghayatan dan penjiwaan
 Mimik dan gerak (gestur)
3 Aspek penampilan 25 %
 Gaya bercerita dan teknik vokal
(ekspresi)

100 %
02 PETUNJUK TEKNIS
LOMBA BIANTARA

Dalam Sebuah lomba pidato, tentunya ada rambu-rambu atau ketentuan yang harus diikuti oleh peserta
lomba. Ketentuan itu dapat dilihat dalam uraian sebagai berikut:
a) Saat lomba berlangsung, peserta tidak diperbolehkan membawa atau membaca teks.
b) Durasi waktu pidato (biantara) antara 5-7 menitdan jika ada peserta yang belum selesai pada waktu
yang telah ditentukan maka dewan juri berhak menghentikan penampilan peserta.
c) Setiap peserta menyerahkan naskah biantara masing-masing sebanyak empat rangkapuntuk diserahkan
kepada panitia (1 rangkap) dan dewan juri (3 rangkap). Pada naskah biantara tidak disebutkan nama
nama dan asal sekolah, cukup disebutkan nomor peserta saja.
d) Setiap peserta lomba berdiri di tempat yang sudah disediakan panitia.
e) Peserta lomba biantara tidak meniru / mencontoh gaya Pildacil
f) Isi biantara berkaitan dengan tema “Ngamumulé Basa Sunda”
g) Aspek penilaian secara umum, meliputi beberapa hal berikut:

No Aspek Penilaian Indikator Bobot (%)

 Pilihan kata (diksi)


 Gaya bahasa (rakitan basa)
1 Aspek Bahasa  Tata krama bahasa (undak-usuk basa) 30 %
 Intonasi (lentong) dan pelafalan.

 Kesesuaian topik/ tema dengan isi


 Aktualisasi ide, dan keaslian gagasan
2 Pemahaman Isi  Penguasaan dan pemahaman isi 30 %
 Sistimatika penyampaian isi

 Mimik dan gerak (gestur)


3 Aspek penampilan 40 %
 Gaya penyampaian dan teknik vokal
(ekspresi)

100 %
03 PETUNJUK TEKNIS
LOMBA MACA SAJAK

a) Peserta mengenakan pakaian seragam sekolah masing-masing.


b) Peserta tidak diperkenankan menggunakan perlengkapan/ aksesoris atau properti apa pun kecuali
naskah/ teks sajak.
c) Peserta tidak diperkenankan diiringi musik.
d) Peserta harus menyebutkan dengan jelas judul sajak yang dibacaserta nama pengarangnya.
e) Peserta hanya mendapatkan satu kesempatan tampil di tempat yang telah ditentukan oleh panitia.
f) Peserta wajib membacakan satu judul sajak yang telah disediakan panitia.

 Sajak Istri : “Éta Saha” karya Nala Apsari


SD
 Sajak Pameget : “ Bumi Garing” karya Hadi AKS

*Teks sajak di atas dapat dilihat pada lampiran petunjuk teknis ini.
g) Aspek penilaian secara umum meliputi beberapa indikator berikut ini.

No Aspek Penilaian Indikator Bobot (%)

1 Tafsir  Pemahaman isi 25 %

 Artikulasi
2 Vokal  Dinamika 25 %
 Tempo

3  Ketepatan struktur emosi 25 %


Penghayatan
 Penguasaan panggung
4 Penampilan 25 %
 Kesatuan mimik (gestur)

100 %
04 PETUNJUK TEKNIS
LOMBA NEMBANG PUPUH

a) Pupuh yang dilombakan adalah pupuh buhun versi Mang Koko yang dibawakan (ditembangkan) oleh
seorang peserta.
b) Setiap peserta hanya memilih satu pupuh yang disediakan oleh panitia.
c) Peserta satu kali tampil membawakan pupuh dengan iringan musik yang disediakan oleh panitia dalam
babak penyisihan.
 Istri (pupuh buhun 2 kali pengulangan, dan sekar tandak 2 kali pengulangan dengan lirik yang
berbeda)
 Pameget (buhun dan sekar tandak 3 kali pengulangan dengan lirik yang berbeda)
d) Peserta yang terpilih dalam babak penyisihan berdasarkan pertimbangan, akan tampil kembali di babak
final untuk menentukan juara 1, 2. dan 3, dengan lagu yang sama.
e) Peserta menggunakan pakaian tradisional Sunda yang tidak mengganggu gerak dan penampilan siswa
dalam membawakan lagu.
f) Adapun pupuh yang dibawakan adalah sebagai berikut:

 Pupuh Istri : “Maskumambang”


SD
 Pupuh Pameget : “ Magatru”

*Teks pupuh di atas dapat dilihat pada lampiran petunjuk teknis ini.
g) Aspek penilaian secara umum meliputi beberapa indikator berikut ini.

No Aspek Penilaian Indikator Bobot (%)

 Artikulasi
1 Vokal  Teknik nembang 40 %
 Pedotan

Penjiwaan isi rumpaka dan penjiwaan


2 Penghayatan musikalitas 35 %

 Mimik dan gerak (gestur)


3 Penampilan  Penguasaan panggung dan koreografi 25%

100 %
05 PETUNJUK TEKNIS
LOMBA MACA JEUNG NULIS AKSARA SUNDA

a) Durasi menulis aksara Sunda adalah 20 (dua puluh) menit, sedangkan membaca aksara Sunda
adalah 2 (dua) menit.
b) Setiap peserta harus menyelesaikan pekerjaannya tidak melebihi waktu yang disediakan.
c) Bentuk aksara Sunda yang dijadikan acuan untuk lomba ini adalah Aksara Sunda Standar
Unicode versi tahun 2013.
d) Materi lomba baik membaca maupun menulis, ditentukan oleh panitia pada saat pelaksanaan
lomba.
e) Materi ”Maca Aksara Sunda”menggunakan media manual berupa cetakan (print out) yang telah
disesuaikan dengan durasi.
f) Pada pelaksanaan ”Maca Aksara Sunda” panitia menggunakan penanda waktu (stopwatch) untuk
menghitung durasi masing-masing peserta.
g) Materi ”Nulis Aksara Sunda”mencakup hal-hal berikut:
1) Tulisan diterakan pada kertas polos putih dan bercap panitia.
2) Alat tulis menggunakan spidol yang dibawa oleh masing-masing peserta lomba dalam bentuk
standar dan tidak boleh diubah atau dimodifikasi.
h) Aspek penilaian secara umum meliputi beberapa indikator berikut ini.

No Aspek Penilaian Indikator Bobot (%)

 Ketepatan membaca teks


1 Membaca Aksara  Kecepatan membaca teks 50 %
Sunda  Intonasi dan ekspresi membaca

 Ketepatan bentuk tulisan


 Tipografi (kerapihan dan keseimbangan
2 Menulis Aksara tulisan) 50 %
Sunda  Efektivitas (misalnya dalam penggunaan
rarangkén)

100 %
06 PETUNJUK TEKNIS
LOMBA NGARANG CARITA PONDOK

a) Tema ditentukan panitia pada saat lomba akan dimulai berupa stimulasi visual (gambar).
b) Carpon merupakan karangan siswa dan tidak mengandung unsur plagiarisme, sara, dan
pornografi.
c) Carpon ditulis dengan menggunakan tangan dengan memperhatikan tingkat keterbacaan yang
baik dan tanda baca sesuai kaidah bacaan.
d) Carpon ditulis dikertas polio bergaris menggunakan pensil 2B yang dibawa oleh masing-masing
peserta dengan panjang karangan maksimal 1 (satu) halaman polio bergaris.untuk jenjang SD.
e) Paragraf ditulis menjorok bukan rata kiri dan renggang antar alinea.
f) Durasi mengarang carpon maksimal 3 jam.
g) Carpon karangan siswa adalah fiksi hasil dari pengolahan imajinasi bukan sekedar pengalaman
sehari-hari atau catatan harian (diary).
h) Dalam mengarang, siswa menggunakan kecap panganteb, kecap panganteur, dan kecap bituna
rasa secara proporsional sebagai upaya pemanfaatan kekayaan dan kekhasan bahasa Sunda.
i) Penilaian lomba secara umum meliputi aspek-aspek berikut ini:

No Aspek Penilaian Indikator Bobot (%)

 Proporsi ukuran huruf


 Dapat dibaca dengan jelas (menunjukkan
tingkat keterbacaan yang baik).
 Menggunakan ejaan yang baik dan benar.
1 Teks dan Bahasa  Menggunakan kosakata dan struktur 30 %
bahasa Sunda yang baik.
 Panjang karangan sesuai dengan
ketentuan.

 Kesesuaian isi dengan tema.


 Orisinalitas karangan.
2 Isi  Pengembangan gagasan. 70 %
 Memenuhi unsur intrinsik cerita pendek.

100 %
07 PETUNJUK TEKNIS
LOMBA NGABODOR SORANGAN

a) Peserta adalah siswa pada jenjang SD yang ditunjuk (mewakili) sekolahnya.


b) Jumlah peserta dari tiap sekolah masing-masing dua orang, seorang siswa dan seorang siswi.
c) Materi borangan semata-mata bukan dongeng lucu, tetapi cerita mengandung kelucuan tentang
kejadian yang sedang hangat (viral) di masyarakat.
d) Tema bebas tidak mengandung unsur SARA, pornografi, dan ledekan (moyok/ ngékéak).
e) Materi yang dibawakan peserta adalah karya original dan baru, bisa karya guruatau pihak lain.
f) Pakaian peserta disesuaikan dengan materi lomba, serta memperhatikan adat dan kesopanan.
g) Durasi borangan antara 4-5 menit. Jika ada peserta yang belum selesai pada waktu yang telah
ditentukan, dewan juri berhakmenghentikan penampilannya.
h) Penilaian lomba borangan secara umum meliputi aspek-aspek berikut ini:

No Aspek Penilaian Indikator Bobot (%)

Menggunakan bahasa Sunda yang baik dan


1 Bahasa 35 %
benar
 Lucu, tidak mengandung unsur SARA,
2 Materi pornografi, dan ledekan. 35 %
 Sesuai dengan batas waktu (4-5 menit).
 Karya asli (original).
 Artikulasi (lentong).
3  Gerak anggota tubuh (rigig). 30 %
Penampilan
 Gerak wajah (pasemon).

100 %
Sajak Pameget:

BUMI GARING
Karyana : Hadi AKS
Bumi garing....
tangkal dugul teu daunan
halodo teuing ku panjang
ngaduruk embun-embunan

Bumi garung...
sato gering nahan lapar
sabab daun jujukutan
parérang di tanah angar

Bumi garing
gunung biru nu kulawu
ayeuna teuing ka mana
sirna ku leungeun manusa

Bumi gering
haté nguyung sedih kingkin
iraha rék aya hujan
nyiram bumi nu hanaang

1997
Sajak Istri
ÉTA SAHA
Karyana : Nala Apsari

É ta saha nu dibeungkeut masker


Naha sobat atawa dulur
Kabéh jadi samar

É ta saha nu numpi di bumi


Lila teu kaluar lantaran buni
Nyumput lantaran sieun ku virus
Hirup sapopoé teu kaurus

É ta saha dina warta


Ngantunkeun sabada virus tépa
Layonna teu meunang dijajap ka kubur
Cukup disérangkeun ku dulur-dulur

É ta saha nu kalah liar


Héy, ngampih bisi virus nular!
Aéh, meureun manéhna butuh dahar
Kumaha mun teu barang siar

É ta saha nu keur ngalamun


Euleuh gening kuring nu keur anteng
Nyawang kumaha pikahareupeun
Mun sasalad teu daék ilang
Pupuh Istri:
MASKUMAMBANG

Itu kusir bangun ambek-ambek teuing


Turun tina delman
Kuda dipecutan tarik
Teu aya pisan ras-rasan

Teu ngaraskeun bong kena ka sato laip


Padahal mogokna
Lantaran geus capé teuing
Hayang ngaso eureun heula

Sekar Tandak:
Naha abong-abong teuing
Nasib abdi jadi héwan
Digawékeun beurang peuting
Dirangkét taya ras-rasan

Abong kéna abdi sato


Teu ngaraskeun kanu capé
Sadidinten paéh poso
Mogok sotéh awak lungsé
Pupuh Pameget:
MAGATRU

1. Coba teguh naon nu sukuna tilu


Panon opat henteu galib
Leumpangna rumanggieung laun
Éstuning ku matak watir
Dongko bari aha-oho

Tandak:
Sukuna pakupis tilu
Panonna opat harérang
Leumpangna semu nu lesu
Ngaléngkah teu bisa gncang

2. Hulu nutug buntutna ngacung ka luhur


Buluna carentik-rintik
Matana mangpuluh-puluh
Rasa haseum semu amis
Rajeg narangtung di kebon

Tandak:
Buntutna ngacung ka langit
Buluna carentik-rintik
Matana mangpuluh-puluh
Tanginas anu rék rebung

3. Aya sumur di awang-awang ngagantung


Caina hérang tur amis
Eusi dagingna bodas alus
Nyokotna éstu babari
Boh dicokél boh di kerok

Tandak:
Sumurna di awang-awang
Caina amis tur hérang
Dagingna bodas ngagenyas
Mesékna kudu dikupas

Anda mungkin juga menyukai