Anda di halaman 1dari 36

Sosialisasi Juklak dan Juknis

Pasanggiri Apresiasi Bahasa,


Sastra, Aksara Daerah Tingkat
Kabupaten Tasikmalaya Tahun
2021
MUSYAWARAH GURU MATA PELAJARAN (MGMP)
SMP
KABUPATEN TASIKMALAYA
Materi Pasanggiri
Materi pasanggiri yang akan digelar, meliputi:
1. Bercerita (Ngadongéng)
2. Pidato (Biantara)
3. Membaca puisi (Maca Sajak)
4. Baca/tulis aksara Sunda (Maca/Nulis Aksara Sunda)
5. Menulis Cerpen (Nulis Carpon)
6. Menyanyikan Pupuh Buhun (Nembang Pupuh Buhun)
7. Borangan (ngabodor sorangan/stand-up comedy)
Ketentuan Umum
1. Kegiatan lomba dilakukan secara luring.
2. Setiap sekolah mengirimkan perwakilan siswa peserta lomba yang terdiri dari 1 orang
putra serta 1 orang putri. Kecuali untuk lomba borangan, pesertanya adalah guru
terdiri dari 1 orang peserta laki-laki dan 1 orang peserta perempuan.
3. Ketika tampil/mengikuti perlombaan peserta tidak boleh memperkenalkan diri,
menyebutkan asal sekolah, atau menuliskan identitas, kecuali nomor peserta.
4. Setiap peserta dari satu mata lomba tidak boleh mengikuti mata lomba lainnya.
5. Peserta lomba mengenakan pakaian seragam PSHS atau batik sekolah, kecuali untuk
lomba nembang pupuh dan lomba borangan.
6. Saat tampil/mengikuti lomba peserta tidak menggunakan pelantang (pengeras suara)
kecuali lomba nembang pupuh dan borangan.
7. Untuk lomba yang memerlukan durasi waktu panitia akan menyediakan alat penanda
waktu.
1
Ngadongéng
Petunjuk Pelaksanaan dan Teknis Pasanggiri
Bercerita (Ngadongéng)
Ngadongéng (Bercerita)
Ketentuan Lomba Mendongeng (Ngadongéng):
1. Konsep yang digunakan dalam pasanggiri ngadongéng adalah ”niténan nu ngadongéng” ‘menyimak
pendongeng’ dan “ngadéngékeun nu ngadongéng” ‘mendengarkan pendongeng’.
2. Materi dongeng yang dipilih harus memperhatikan konvensi cerita dongeng, yaitu berupa fabel (sasatoan)
, parabel (jalma biasa), legenda (sasakala), mite (mitos), atau sage (babad).
3. Selama tampil, perserta lomba ngadongéng harus tetap berdiri di tempat yang disediakan oleh panitia.
4. Peserta hanya mengandalkan kekuatan vokal dan ekspresi, dan tidak diperkenankan membawa atau
menggunakan properti apapun.
5. Jika dalam materi dongeng yang dipilih terdapat bagian yang harus dinyanyikan, peserta harus
menyanyikan bagian tersebut dan akan menjadi bagian dari penilaian dewan juri (girang pangajén).
6. Durasi waktu ngadongéng adalah 5—7 menit. Jika ada peserta yang belum selesai pada waktu yang telah
ditentukan, dewan juri berhak menghentikan penampilan peserta.
7. Aspek penilaian lomba mendongeng secara umum meliputi hal- hal sebagai berikut.
Penilaian Ngadongéng
 No  Aspek Penilaian  Indikator
1. Aspek Bahasa  Pilihan kata (diksi)
 Gaya bahasa (rakitan basa)
 Kepaduan alur cerita dongeng
 Intonasi (lentong) dan pelafalan

2. Pemahaman Isi  Penguasaan isi dongeng


 Penghayatan dan penjiwaan

3. Aspek Penampilan (Ekspresi)  Mimik dan gerak (gesture).


 Gaya bercerita dan teknik vokal
2
Biantara
Petunjuk Pelaksanaan dan Teknis Pasanggiri Pidato
(Biantara)
Biantara (Pidato)
Dalam sebuah lomba berpidato, tentunya ada rambu-rambu
atau ketentuan yang harus diikuti oleh peserta lomba. Ketentuan itu
dapat dilihat dalam uraian sebagai berikut.
a) Saat lomba berlangsung, peserta tidak diperbolehkan membawa
atau membaca naskah.
b) Durasi waktu pidato (biantara) antara 5 – 7 menit dan jika ada peserta yang belum selesai pada
waktu yang telah ditentukan m
c) Setiap peserta menyerahkan naskah biantara masing-masing sebanyak 4 rangkap untuk diserahkan
kepada panitia (1 rangkap) dan dewan juri (3 rangkap). Pada naskah biantara tidak disebutkan nama
dan asal kabupaten/kota, cukup disebutkan nomor peserta saja.
d) Setiap peserta lomba berdiri di tempat yang telah disediakan panitia.
e) Isi biantara berkaitan dengan tema “utamakan bahasa Indonesia, lestarikan bahasa daerah, kuasai
bahasa asing”.
f) Aspek penilaian secara umum, meliputi beberapa hal berikut
aka dewan juri berhak menghentikan penampilan peserta.
ASPEK PENILAIAN BIANTARA
Aspek Penilaian Indikator

1. Aspek Bahasa  Pilihan kata (diksi)


 Gaya bahasa (rakitan basa)
 Tata krama bahasa (undak-usuk
basa)
 Intonasi (lentong) dan pelafalan
2. Aspek Materi (Isi)  Kesesuaian topik/tema dengan
isi
 Substansi isi, aktualitas ide, dan
keaslian gagasan
 Penguasaan dan pemahaman isi
 Organisasi dan sistematika
penyampaian isi
3. Aspek Penampilan dan Ekpresi  Mimik dan gerak (gesture)
 Gaya bicara dan teknik vokal
3
Maca Sajak
Petunjuk Pelaksanaan dan Teknis Pasanggiri
Membaca Puisi (Maca Sajak)
Maca Sajak (Baca Puisi)
1. Peserta tidak diperkenankan menggunakan perlengkapan/aksesoris
atau properti apapun kecuali naskah/ teks sajak
2. Peserta tidak diperkenankan diiringi oleh musik
3. Peserta harus menyebutkan dengan jelas judul sajak yang dibaca
serta siapa pengarangnya
4. Peserta tampil di tempat yang telah ditentukan oleh panitia
5. Sajak wajib dan pilihan SMP yaitu :
- Du’a (Apip Mustopa ) Wajib
- Tukeuran Ieu sajak (Yus Rusyana) Pilihan
- Lalaki Nu Balik Jurit (Rahmat M.Sas Karana) Pilihan
ASPEK PENILAIAN MACA SAJAK
Aspek Penilaian Indikator

1. Tafsir Pemahaman isi

2. Vokal - Artikulasi
- Dinamika
- Tempo
3. Penghayatan Ketepatan emosi

4. Penampilan - Penguasaan panggung


- Mimik dan gerak
Sajak
Wajib Sajak
Du’a Pilihan
(Haturan Pa Otto Iskandar Dinata) Tukeuran Ieu Sajak
Apip Mustopa (Yus Rusyana)

jungjunan Tukeuran Ieu sajak ku salambar simbut atawa samak


pangnangkepkeun éta nyawa saheulay
nu indit taya nu nanya Heug rungkupkeun ka barudak anu teu kaburu heuay
taya tapakna di dunya Pating golepak dina trotoar
Tukeuran ieu sajak ku béas wuluh atawa heucak
angin Heug sidkahkeun ka nu haropak
pangusikkeun sapangeusi buana Anu marangkuk di saung atawa di kolong sasak
yén aya sinatria anu perlaya Tukeuran ieu sajak
di wewengkon langit sunda Ku sababaraha siki pélor
Heug témbakkeun ka genggerong koruptor manipulator
bulan Sina enya kalojor
baturan éta nyawa nu ditundung Tukeuran ieu sajak
di tempat baktina taya nu daék ngajungjung Ku beubeutian tina kolbu anu rido
hé panonpoé Keur nyébor anu balangsak
geura awurkeun panas nu ngaduruk sagala (Mun teu kitu sasaak)
sangkan ieu dada
sakumna nyawa sunda
nyaho boga pahlawan digjaya

(Dikutip dari buku Srangéngé Jakarta, 1999)


Sajak
Panto hareup ngarekét aya nu muka
Pilihan
Hiji wanoja nu geus aya umurna
Lalaki nu Balik Jurit
Ngagoak lumpat ngarangkul anu ngajanteng
(Rahmat M. Sas Karana)
Cimata indung maseuhan buuk anakna
Wanci layung hurung konéng
Wanci layung hurung konéng
Manéhna datang leungeunna euweuh sapotong
Manéhna datang dipapag cimata indung
Bédil nyoléngkrang na tonggong
Sedeng na beungeutna
Pélor ngabérés handapeun cangkéng
Taya gambar rasa tugenah
Hiji lalaki bajuna héjo kapulas taneuh
Di pangperangan taya waktu pikeun nyeuseuh

Sakiceup waktu ngintip langahna musuh


Mun manéhna masih kénéh embung paéh

Lebah pager imahna manéhna ngarandeg heula


Uteukna nyarita mépés kanyeri nu baris tumiba
“Ema, kuring untung bisa mulang
4
Maca/Nulis
Aksara Sunda
Petunjuk Pelaksanaan dan Teknis Pasanggiri
Baca/Tulis Aksara Sunda
Maca/Nulis Aksara Sunda
Berikut ini adalah ketentuan dalam Lomba Baca-Tulis aksaraSunda:
1. Durasi waktu menulis aksara Sunda adalah 20 (dua puluh) menit, sedangkan membaca aksara
Sunda adalah 2 (dua) menit.
2. Setiap peserta harus menyelesaikan pekerjaannya tidak melebihi waktu yang disediakan.
3. Bentuk aksara Sunda yang dijadikan acuan untuk lomba ini adalah Akasa Sunda Standar Unicode
versi tahun 2013.
4. Materi lomba ditentukan oleh panitia pada saat pelaksanaan lomba.
5. Materi untuk “Maca Aksara Sunda” adalah menggunakan media manual berupa cetakan (print
out).
6. Materi “ Nulis Aksara Sunda” mencakup hal-hal berikut:
a. Tulisan diterakan pada kertas polos putih dan bercap panitia.
b. Alat tulis menggunakan spidol yang disediakan oleh panitia dalam bentuk standar dan tidak boleh diubah
atau dimodifikasi.
7. Aspek penilaian secara umum meliputi beberapa indikator berikut ini.
Penilaian Maca/Nulis Aksara Sunda

No. Aspek Penilaian Indikator


1. Membaca Aksara Sunda  Ketepatan membaca teks.
 Kecepatan membaca teks.
 Intonasi dan ekspresi membaca.
2. Menulis Aksara Sunda  Ketepatan bentuk tulisan.
 Tipografi (kerapian dan keseimbangan
tulisan).
 Efektivitas (misalnya dalam penggunaan
rarangkén).
ÉFÉKTIFITAS NULIS
Nulis Carita 5
Pondok
(Carpon)
Petunjuk Pelaksanaan dan Teknis Pasanggiri
Menulis Cerpen (Nulis Carpon)
Nulis Carpon (Menulis Cerpen)
Ketentuan Menulis Carpon
a) Tema ditentukan oleh panitia pada saat lomba akan dimulai berupa stimulasi visual
(gambar/foto/video).
b) Carpon merupakan karangan siswa dan tidak mengandung unsur plagiarisme, SARA, dan
pornografi.
c) Carpon ditulis menggunakan tangan dengan memperhatikan tingkat keterbacaan yang baik dan
tanda baca sesuai kaidah ejaan.
d) Carpon ditulis di kertas folio bergaris menggunakan pensil 2B yang disediakan oleh panitia dengan
panjang karangan maksimal 1 (satu) halaman folio bergaris untuk jenjang SD dan 2 (dua) halaman
folio bergaris untuk jenjang SMP.
e) Paragraf ditulis menjorok bukan rata kiri dan renggang antaralinea.
f) Durasi mengarang carpon maksimal 3 jam.
g) Carpon karangan siswa adalah fiksi hasil dari pengolahan imajinasi bukan sekadar pengalaman
sehari-hari atau catatan harian (diary).
h) Penilaian lomba meliputi aspek-aspek berikut.
Aspek Penilaian Nulis Carpon

ASPEK YANG DINILAI INDIKATOR

1. Bahasa - Proporsi ukuran huruf


- Dapat dibaca dengan jelas (menunjukkan
tingkat keterbacaan yang baik)
- Penggunaan ejaan yang baik dan benar
- Penggunaan kosakata dan struktur bahasa
Sunda yang baik
- Panjang karangan sesuai dengan ketentuan

2. Isi - Kesesuaian isi dan tema


- Orisinalitas karangan
- Pengembangan gagasan
- Memenuhi unsur intrinsik carpon
6
Nembang Pupuh
Petunjuk Pelaksanaan dan Teknis Pasanggiri
Melantunkan Pupuh (Nembang Pupuh)
KETENTUAN PASANGGIRI NEMBANG PUPUH
Pupuh yang dibawakan adalah
Rumpaka tembang pupuh

1 4
pupuh buhun versi Mang Koko,
disediakan panitia.
dengan ketentuan dibawakan
(ditembangkan) oleh seorang
peserta.

Setiap peserta hanya memilih 1 Peserta menggunakan pakaian

2 5
(satu) pupuh yang disediakan oleh tradisional sunda yang tidak
panitia sesuai dengan setiap mengganggu gerak dan penampilan
jenjang. siswa dalam membawakan lagu.

Peserta hanya membawakan


Pengiring (pamirig) dan waditra

3
sarambahan (1 x pengulangan)
terdiri atas lagu pokok dan lagu
panambih.
6 (pirigan) disediakan oleh panitia.
PUPUH SMP
1. Durma
2. Asmarandana
3. Gurisa
4. Mijil
5. Jurudemung
ASPEK PENILAIAN

ASPEK
NO INDIKATOR
PENILAIAN

 Artikulasi
1 Vokal  Teknik Nembang
 Pedotan

 Penjiwaan Isi rumpaka


2 Penghayatan dan penjiwaan
musikalisasi
 Mimik dan gerak
(gesture)
3 Penampilan
 Penguasaan panggung
dan koreografi

20XX
DURMA
Poko
Di mamana panjajah pada marudah
lantaran dikiritik
ku ahli nagara
yén éta lampah jahat
tatapi kalah mudigdig
ambek-ambekan
dasar nu buta tuli
Panambih
Di mamana si penjajah
pada amarah marudah
manan kapok anggur gawok
najan dipoyok dirojok
nagri sabuana umumna ngabéla (nyarela)
nyempad rosa pulitik penjajah
tapi nu ngajajah teu pasrah teu sadrah
terus meres ngahina ngarinah
ASMARANDANA
Poko
Aya nu lumpuh musapir
bari sila sisi jalan
kadupak ku anu lolong
anu eukeur barangsiar
néangan sandang pangan
anu lolong gebut labuh
nu kadupak katindihan

Panambih
Nu lolong teu bisa ningal
nu lumpuh teu bisa leumpang
mun pareng pada barengal
antukna pabedang-bedang
nu lumpuh reujeung nu lolong
mun daék garotong royong
nu lumpuh sadrah digandong
nu lolong moal titajong
GURISA
Poko
Waktu barudak keur mijah
arulin semu barungah
keur hujan gedé pohara
barudak breng lalumpatan
ngiuhan di balédésa
ngadago raatna hujan

Panambih
Aya barang weweg panjang
tatapi pondok ngaranna
na di mana nya ayana
sarta keur naon gunana
di antara batur urang
di antara batur urang
cing sugan aya nu terang
cing sugan aya nu terang
MIJIL
Poko
Aduh Gusti Anu Maha Suci
sim abdi rumaos
pangna abdi dumugi ka késrék
réh ka sepuh parantos ngusir
takabur sareng dir
téga nundung sepuh

Panambih
Aduh Gusti Nu Kawasa
jisim abdi ageung dosa
pangna abdi gering nangtung
réh ka sepuh wantun nundung

Pédah sepuh taya harkat


kokoro sareng masakat
ku sim abdi teu diaku
ditokér sarta disatru
Presentation Title 20XX
JURUDEMUNG
Poko
Mungguh nu hirup di dunya
ku kersaning Anu Agung
(ku kersaning anu agung)
geus pinasti panggih (geus pinasti)
geus pinasti panggih
jeung dua rupa perkara
senang paselang jeung bingung

Panambih
Mungguh hirup di alam dunya
ku kersaning Nu Kawasa
geus pinasti bakal panggih
sukabungah jeung kasedih
dua rupa nu tumiba
ka kabéh jalma di dunya
senang patumbu jeung bingung
éta geus tangtu kasorang
7
BORANGAN
(NGABODOR SORANGAN)
Petunjuk Pelaksanaan dan Teknis Pasanggiri
Borangan/Stand Up-Comedy
Borangan (ngabodor sorangan/stand-up comedy)
Berikut ini adalah beberapa ketentuan dalam Lomba Borangan.
1. Borangan bukan menceritakan kisah (dongeng) lucu, tetapi tuturan yang disampaikan yang mengandung
kelucuan.
2. Peserta mengenakan pakaian yang sopan dan disesuaikan dengan materi lomba.
3. Tema bebas, tidak mengandung unsur SARA dan pornografi.
4. Durasi waktu borangan adalah 4—5 menit. Jika ada peserta yang belum selesai pada waktu yang telah ditentukan,
dewan juri berhak menghentikan penampilan peserta.
5. Materi yang dibawakan peserta adalah karya asli. f)
6. Lomba borangan diikuti oleh guru SD dan SMP. Setiap kabupaten/kota mengirimkan 1 (satu) orang perwakilan
putri dan 1 (satu) orang perwakilan putra.
7. Pakaian peserta dapat disesuaikan dengan materi lomba dengan memperhatikan adat dan kesopanan.
8. Tema bebas dan tidak melanggar unsur SARA.
9. Borangan berbentuk lawakan tunggal (stand-up comedy), bukan ledekan atau bulan-bulanan (roasting/ngékéak).
10. Durasi waktu borangan antara 4—5 menit. Jika ada peserta yang belum selesai pada waktu yang telah ditentukan,
dewan juri berhak menghentikan penampilan peserta.
11. Materi yang dibawakan peserta adalah karya asli peserta.
12. Penilaian Lomba borangan meliputi aspek-aspek berikut ini.
Penilaian borangan (ngabodor sorangan)

No. Aspek Penilaian Indikator


1. Bahasa - Menggunakan bahasa Sunda yang baik
dan benar.
2. Materi - Lucu, tidak mengandung unsur SARA
dan/atau pornografi (cawokah/jorang).
- Sesuai dengan batas waktu (4—5 menit).
- Karya Sendiri (original)
3. Penampilan - Artikulasi
- Emosi (penghayatan/penjiwaan)
- Gerak anggota tubuh (rigig/ gestur)
- Gerak wajah (pasemon/gerak beungeut)
Hatur Nuhun

Anda mungkin juga menyukai