7)
No. Dokumen :
No. Revisi : 00
SOP
TanggalTerbit :
Halaman : 1/1
1. Pengertian Proses inflamasi pada lapisan mukosa dan submukosa lambung sebagai
mekanisme proteksi mukosa apabila terdapat akumulasi bakteri atau bahan
iritan lain. Proses inflamasi dapat bersifat akut, kronis, difus, atau lokal.
2. Tujuan Sebagai acuan dalam menerapkan langkah-langkah penangganan Gastritis
3. Kebijakan SK kepala Puskesmas Watas marga No
4. Referensi 1.Peraturan KKI tahun 2012 tentang Standar Kompetensi Dokter.
2.Permenkes No 269//per/2010 tentang Rekam Medis.
3.Kepmenkes No HK 02.02/Menkes/514/2015 tentang PPK bagi dokter
di fasilitas kesehatan tingkat pertama.
5. Alat &Bahan RM
1. Petugas melakukan anamnesis keluhan rasa nyeri dan panas seperti
terbakar pada perut bagian atas. Keluhan mereda atau memburuk bila
diikuti dengan makan, mual, muntah dan kembung.
2. Pada pemeriksaan fisik ditemukan nyeri tekan epigastrium dan bising
usus meningkat. Bila terjadi proses inflamasi berat, dapat ditemukan
pendarahan saluran cerna berupa hematemesis dan melena. Biasanya
pada pasien dengan gastritis kronis, konjungtiva tampak anemis.
3. Penatalaksaan terapi diberikan per oral dengan obat, antara lain: H2
Bloker 2x/hari (Ranitidin 150 mg/kali, Famotidin 20 mg/kali,
6. Prosedur Simetidin 400-800 mg/kali), PPI 2x/hari (Omeprazol 20 mg/kali,
Lansoprazol 30 mg/kali), serta Antasida dosis 3 x 500-1000 mg/hari.
Konseling dan edukasi menginformasikan kepada pasien untuk
menghindari pemicu terjadinya keluhan
Kriteria rujukan:
Bila 5 hari pengobatan belum ada perbaikan.
Terjadi komplikasi.
Terdapat alarm symptoms
4. Pencatatan rekam medis
7. Diagram Alir
Melakukan anamnesis
Penatalaksanaan Edukasi/Terapi
Pencatatan rekam medis
Unit : ……………………………………………………….........……………
Nama Petugas : …………………………………………….........………………………
Tanggal Pelaksanaan : ………………………………………….........…………………………
Jumlah
……………………………...............
NIP: …………………...................