Anda di halaman 1dari 4

LEMBAR KERJA PRAKTIKUM

NIM / Nama 09031282227049/Fadia Rizka Mumtaz


Kelas / Matakuliah SIREG 4B/ Praktikum APST
Tanggal 02 April 2024
Praktikum Ke 11
Tujuan Architecture Design
Studi Kasus: Sebuah perusahaan manufaktur PT. XYZ, berencana untuk mengembangkan
sistem informasi inventory baru untuk memperbaiki efisiensi operasionalnya. Buatlah
architecture design dari kasus di atas. Dimana langkah-langkah awal dalam proses
pembuatan desain arsitektur sistem IT, yaitu:
1. Kebutuhan Nonfungsional: Desain arsitektur dimulai dengan memahami kebutuhan
nonfungsional. Kebutuhan nonfungsional ini adalah kriteria yang menentukan
bagaimana sistem harus beroperasi, bukan apa yang harus dilakukan sistem. Ini
mencakup aspek-aspek seperti operasional, kinerja, keamanan, dan budaya dan
politik;
2. Merinci Kebutuhan Nonfungsional: Langkah selanjutnya adalah mengembangkan dan
merinci kebutuhan nonfungsional ini menjadi spesifikasi yang lebih rinci. Hal ini
memungkinkan tim pengembang untuk memiliki pemahaman yang lebih baik tentang
bagaimana sistem harus dibangun untuk memenuhi kebutuhan ini dalam prakteknya.
Output:

1. Kebutuhan Operasional
- lingkungan teknis
- Integrasi sistem
- Portabilitas
- Pemeliharaan

2. Kebutuhan Kinerja
- Kecepatan
- Kapasitas
- Ketersediaan dan Keandalan

3. Kebutuhan Keamanan
- Estimasi nilai sistem
- Kontrol akses
- Enkripsi dan otentikasi
- Pengendalian virus

4. Kebutuhan Budaya dan Politik


- Multibahasa
- Kustomisasi
- Menjadikan norma yang tidak dinyatakan menjadi eksplisit
- Persyaratan resmi

No. Jenis Persyaratan Deskripsi


Kebutuhan Operasional
1. Lingkungan teknis - Sistem harus mendukung lingkungan teknis yang
heterogen, termasuk sistem operasi Windows
10/11, macOS ataupun Linux
- Kompatibilitas dengan platform hardware seperti
AMD Ryzen harus dijamin unutk memungkinkan
implementasi pada berbagai perangkat yang
berbeda
2. Integrasi sistem - Sistem harus menyediakan antarmuka aplikasi
yang terdokumentasi dengan baik untuk
memfasilitasi integrasi dengan sistem lain seperti
sistem manufaktur yang menggunakan protokol
komunikasi standar
- Dukungan untuk integrasi dengan perangkat
keras tambahan seperti barcode scanner atau
RFID reader juga harus diberikan melalui
antarmuka yang sesuai.
3. Portabilitas - Sistem harus dapat dipindahkan secara seamless
antara lingkungan pengembangan, uji, dan
produksi tanpa perlu konfigurasi ulang yang
rumit.
- Portabilitas lintas-platform harus dijamin dengan
memastikan bahwa kode sumber sistem tidak
bergantung pada fitur atau API yang eksklusif
untuk platform tertentu.
- Penggunaan kontainerisasi dapat digunakan
untuk meningkatkan portabilitas sistem.
4. Pemeliharaan - Dukungan untuk manajemen versi perangkat
lunak (seperti Git) harus disertakan untuk
memudahkan pembaruan perangkat lunak dan
kolaborasi tim pengembangan.
- Proses pemeliharaan rutin seperti pemantauan
kinerja sistem, logging, dan manajemen
keamanan harus diotomatisasi sebanyak mungkin
untuk mengurangi beban pemeliharaan manual.
- Dokumentasi yang terstruktur harus tersedia
untuk setiap bagian dari sistem, termasuk
instruksi instalasi, konfigurasi, dan pemecahan
masalah.
Kebutuhan Kinerja
5. Kecepatan - Sistem harus memberikan respons cepat terhadap
permintaan pengguna, dengan waktu respon rata-
rata di bawah 1 detik untuk tindakan dasar seperti
pencarian atau pembaruan data.
- Proses pengambilan dan penyimpanan data harus
dioptimalkan untuk meminimalkan latensi dan
memaksimalkan efisiensi penggunaan sumber
daya sistem.
6. Kepasitas - Sistem harus mampu menangani beban kerja
yang meningkat seiring dengan pertumbuhan
perusahaan, dengan kapasitas penyimpanan data
yang dapat diperluas secara dinamis untuk
mengakomodasi pertambahan inventaris dan
transaksi.
- Skalabilitas horizontal dan vertikal harus
dipertimbangkan untuk memastikan ketersediaan
kapasitas yang memadai saat diperlukan.
7. Ketersediaan dan Keandalan - Sistem harus tersedia secara konsisten, dengan
waktu operasional yang mencapai 99,99% dalam
setahun (downtime kurang dari 1 jam per tahun)
untuk memastikan kontinuitas operasional yang
tinggi.
- Mekanisme pemulihan bencana dan backup rutin
harus diimplementasikan untuk mengurangi
risiko kehilangan data dan waktu pemulihan yang
cepat dalam keadaan darurat.
Kebutuhan Keamanan
8. Estimasi nilai sistem - Sistem harus memiliki fitur untuk mengestimasi
nilai inventaris secara akurat, termasuk
menghitung nilai total inventaris, nilai inventaris
per kategori, dan estimasi keuntungan
berdasarkan harga beli dan harga jual.
- Estimasi nilai sistem harus dilakukan dengan
akurasi tinggi dan dapat diandalkan untuk
mendukung keputusan bisnis yang tepat.
9. Kontrol Akses - Sistem harus memiliki mekanisme kontrol akses
yang kuat untuk mengatur siapa yang memiliki
akses ke data dan fungsi tertentu dalam sistem.
- Hak akses harus diberikan berdasarkan peran
atau tanggung jawab pengguna untuk
memastikan prinsip kebutuhan-berdasarkan-
kebutuhan dan meminimalkan risiko akses yang
tidak sah.
10. Enkripsi dan Otentikasi - Data sensitif seperti informasi pelanggan dan
data keuangan harus dienkripsi saat disimpan di
database dan selama transmisi antara klien dan
server menggunakan protokol enkripsi yang
aman seperti SSL/TLS.
- Proses otentikasi pengguna harus dilakukan
secara kuat dengan metode seperti penggunaan
token atau teknik biometrik.
11. Pengendalian virus - Sistem harus dilengkapi dengan perangkat lunak
pengendalian virus yang terkini dan efektif untuk
melindungi dari serangan malware dan ancaman
keamanan lainnya.
- Pemindaian virus secara teratur harus dilakukan
pada semua file yang diunggah atau diunduh dari
sistem untuk mencegah penyebaran virus ke
dalam lingkungan.
Kebutuhan Budaya dan Politik
12. Multibahasa - Sistem harus mendukung multi-bahasa untuk
memungkinkan pengguna dari berbagai latar
belakang bahasa untuk menggunakan aplikasi
dengan nyaman.
- Interaksi antarmuka pengguna dan pesan sistem
harus dapat disesuaikan dengan bahasa pengguna
yang dipilih, termasuk dukungan untuk
penerjemahan teks dan tampilan bahasa yang
sesuai.
13. Kustomisasi - Sistem harus menyediakan opsi kustomisasi yang
luas untuk pengguna atau administrator, termasuk
kemampuan untuk mengatur preferensi tampilan,
konfigurasi tata letak, dan pengaturan pemilihan
fitur tertentu.
- Pengguna harus dapat menyesuaikan pengalaman
mereka sesuai dengan kebutuhan individu atau
kebijakan perusahaan.
14. Menjadikan norma yang tidak - Sistem harus merinci dan menjadikan eksplisit
dinyatakan menjadi eksplisit norma dan aturan yang sebelumnya mungkin
tidak dinyatakan secara resmi, tetapi menjadi
bagian dari budaya dan praktik perusahaan.
- Hal ini dapat termasuk prosedur internal, etika
kerja, atau kebijakan privasi yang harus
diimplementasikan dalam sistem sebagai bagian
dari operasi sehari-hari.
15. Persyaratan resmi - Sistem harus mematuhi persyaratan resmi yang
ditetapkan oleh otoritas regulasi atau lembaga
pemerintah terkait untuk memastikan kepatuhan
perusahaan terhadap hukum dan regulasi yang
berlaku.
- Persyaratan resmi ini dapat mencakup kepatuhan
terhadap standar keamanan data, privasi
pengguna, atau audit dan pelaporan keuangan.

Nilai: Paraf Dosen:

Anda mungkin juga menyukai