Anda di halaman 1dari 3

Ulah Kedi dan Musi

Disebuah hutan tinggal seekor anak keledai, kedi namanya, dan rubi, seekor anak rubah. Kedua
binatang ini selalu bermain bersama-sama, namun sayang mereka sering sekali mengganggu
binatang-binatang kecil lain. seperti apa binatang yang diganggu, ada ayam, burung dan juga kelinci.

Tanaman dihutan pun juga seringkali mereka rusak. Orang tua mereka selalu menasehati kedi dan
rubi, namun mereka tidak mendengarkan. Bahkan dari hari kehari, mereka kini mulai suka mencuri
telur, daging, ataupun buah-buahan.

“rubi, kita ke sarang si kurik ayam yuk!!, tadi kulihat kurik baru bertelur”

“wah telur baru, tentu lezat rasanya,” kata rubi.

“yuk”

Keduanya kemudian berjalan ke sarang si kurik.

“ciap...ciap...ciappp,” terdengar suara anak ayam yang ketakutan.

“petok.....petok....petokk,” ayam-ayam betina juga panik, semua “petokkk...,” semua lari tunggang
ketakutan.

“hahahahah benar-benar nikmat, makan telur ayam baru,” ujar kedi dan rubi gembira.

Melihat tingkah laku kedi dan musi, binatang-binatang yang ada di hutan mulai resah,

“sudah waktunya kita membeli pelajaran kepada kedi dan rubi, kalau mereka kita biarkan, bisa-bisa
semua barang-barang kita dicuri,” ujar bu pipi tupai pada suatu pertemuan, ya itulah pertemuan
binatang-binatang yang ada dihutan.

“ya... tapi bagaimana caranya?,” tanya yang lain.

“ah...aku punya akal, biar aku yang memberi pelajaran pada mereka,” sahut bati banteng, “sekarang
kalian pulang saja.

Keesokan harinya, kedi dan rubi mengganggu anak kelinci. Pati banteng datang dengan wajah marah,
langsung menyeruduk kedi dan rubi.

“ampun!!!!” teriak kedi dan musi ketakutan. Pati banteng tetap saja mengejar kedi dan musi sampai
mereka terpojok.

“nah sekarang rasakan, sakitnya bagaimana kalau menyakiti binatang lain,” ujar pati banteng.

Kedi dan rubi menundukkan kepala, “kami berjanji, tidak akan melakukannya lagi bati,” janji kedi dan
rubi.

Sejak itu, kedi dan musi tidak pernah mengganggu binatang-binatang dihutan lagi.
Di sebuah hutan tinggal seekor anak keledai, Kedi namanya. Dan Musi, seekor anak musang. Kedua
binatang ini bersahabat baik. Mereka selalu pergi dan bermain bersama. Tapi, ya tapi kedua binatang
ini nakalnya bukan main.

Mereka sering mengganggu binatang-binatang kecil, seperti ayam, burung dan kelinci. Bukan itu saja,
tanaman di hutan pun sering menjadi sasaran kenakalan mereka.

Orang tua mereka pun kerap kali menasihati Kedi dan Musi. Tapi Kedi dan Musi tidak
mempedulikannya. Mereka tetap saja nakal. Bahkan dari hari ke hari kenakalan mereka semakin
bertambah. Kini mereka mulai suka mencuri. Entah telur, daging atau buah-buahan.

"Musi, kita ke sarang si Kurik Ayam yuk! Tadi kulihat Kurik baru bertelur! Wah, telur baru tentu lezat
rasanya!"

"Yuk!" Keduanya kemudian pergi ke sarang si Kurik.

"Ciaaaappp... ciaaappp!" dan "Petokk... petokkkk!" terdengar suara ayam-ayam dan anak ayam yang
lari tunggang langgang ketakutan.

"Haaa... haaaaa! Benar-benar nikmat makan telur ayam baru!" ujar mereka dengan gembira. Melihat
tingkah laku Kedi dan Musi, binatang-binatang di hutan mulai resah.

"Teman-teman, kurasa sudah waktunya kita memberi pelajaran pada Kedi dan Musi. Kalau mereka
kita biarkan, wan jangan-jangan semua barang kita akan dicurinya," ujar Bu Pipi Tupai pada suatu
pertemuan binatang-binatang di hutan.

"Ya, tapi bagaimana caranya?" tanya yang lain. Semua diam memikirkannya.

"Ah, aku punya akal. Biar aku yang memberi pelajaran pada mereka," sahut Bati Banteng. "Sudah
sekarang, kalian pulang saja!"

Keesokan harinya, ketika Musi dan Kedi sedang mengganggu anak kelinci datang Bati Banteng
dengan wajah yang marah. Dan langsung menyeruduk Kedi dan Musi.
"Ampuuun!" teriak Kedi dan Musi ketakutan dan kesakitan. Tapi Bati Banteng tidak
mempedulikannya. Ia tetap saja mengejar Kedi dan Musi, sampai ke sebuah tempat, di mana Kedi
dan Musi tidak dapat lari lagi.

"Hei, Kedi, Musi! Sudah muak kami dengan tingkah laku kalian. Nah, sekarang rasakan sakitnya,
bagaimana kalau kalian menyakiti binatang lain," ujar Bati Banteng, dengan wajah yang masih marah.
Kedi dan Musi diam saja dan menundukkan kepalanya.

"Kaaaami berjanji tidak akan melakukannya lagi, Bati!" janji Kedi dan Musi.

Ya, memang sejak saat itu Kedi dan Musi tak pernah mengganggu binatang-binatang di hutan. Ya,
kita tak boleh menyakiti orang lain, kalau kita sendiri tak mau disakiti.

Anda mungkin juga menyukai