Anda di halaman 1dari 5

SMAN 2 PAMEKASAN

Jl. Joko Tole, Kec. Pademawu, Kab. Pamekasan, Prov. Jawa Timur

RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN (RPL)


BIMBINGAN KLASIKAL
SEMESTER GANJIL TAHUN PELAJARAN 2023-2024
A Komponen Layanan Layanan Dasar
B Bidang Layanan Klasikal
C Topik / Tema Layanan Perilaku Membolos
D Fungsi Layanan Pemahaman
E Tujuan Umum Peserta didik dapat membuat keputusan tentang perilaku
membolos
F Tujuan Khusus 1 Peserta didik/konseli dapat memahami pengertian perilaku
membolos
2 Peserta didik/konseli dapat mengetahui faktor-faktor penyebab
perilaku membolos.
3 Peserta didik/konseli dapat mengetahui dampak dari perilaku
membolos siswa.
G Sasaran Layanan Kelas X
H Materi Layanan 1 Pengertian perilaku membolos
2 Faktor- faktor penyebab perilaku membolos
3 Dampak perilaku membolos
I Waktu 1 Jam Layanan (1x45 Menit)
J Sumber 1 Rini, dkk., “Hubungan Peran Keluarga dan Kontrol Diri dengan
Perilaku Membolos Siswa”, Journal Of Guidance and Counseling,
Vol. 4, No. 1, (2020), Hal 21.
2 Siti Ma’ rifah Setiawati, “Perilaku Membolos: Penyebab, Dampak,
Dan Solusi, Prosiding Seminar & Lokakarya Nasional Bimbingan
dan Konseling, PD ABKIN JATIM & UNIPA SBY, (2020).
3 Maryam Qothrunnada Santoso, D. (2023). Perilaku Membolos
di Sekolah Terhadap Performa Belajar Pada Siswa.
Jurnal BIKOTETIK (Bimbingan dan Konseling: Teori
dan Praktik), 1-5.

https://journal.unesa.ac.id/index.php/jbk/article/view/
18582/9420

K Metode/Teknik : Ceramah, curah pendapat dan tanya jawab


L Media / Alat : Mading.
M PELAKSANAAN
1 Tahap Awal/Pendahuluan
A Pernyataan Tujuan - Membuka dengan salam
- Berdoa sebelum memulai kegiatan
- Menyampaikan tujuan yang akan dicapai dalam bimbingan klasikal
B Penjelasan tentang langkah- - Memberikan langkah-langkah kegiatan, tugas dan tanggung jawab
langkah kegiatan peserta didik
- Kesepakatan pemberian layanan bimbingan dan konseling akan
dilaksanakan selama 1x45 menit.

C Mengarahkan kegiatan - Guru BK/Konselor Menyampaikan tujuan layanan materi


(konsolidasi) bimbingan terkait Perilaku Membolos Siswa
D Tahap peralihan ( Transisi) - Guru BK/Konselor menanyakan kesiapan peserta didik
melaksanakan kegiatan, dan memulai ke tahap inti
2 Tahap Inti
A Kegiatan Peserta Didik - Peserta didik memperhatikan dan Menyimak media yang telah
disisapkan dengan topik "Perilaku Membolos Siswa"
- Peserta didik mendengarkan penjelasan yang dijabarkan
- Peserta didik menjawab pertanyaan yang diberikan dan
melakukan curah pendapat

B Kegiatan Guru BK/Konselor - Guru BK/konselor menunjukkan media yang telah disiapkan dan
menjelaskan tentang perilaku membolos
- Guru BK/konselor mengajak peserta didik melakukan Tanya jawab
terkait materi perilaku membolos
3 Tahap Penutup - Guru BK/Konselor mengajak peserta didik membuat kesimpulan yang
terkait dengan materi
- Guru BK/konselor mengakhiri kegiatan dengan salam dan doa
N Evaluasi
1 Evaluasi Proses - Melakukan Refleksi hasil, siswa di berikan pertanyaan mengenai
materi yang di sampaikan.
- Mengamati sikap atau antusias peserta didik dalam mengikuti
kegiatan bimbingan
- Mengamati cara peserta didik dalam menyampaikan pendapat
atau bertanya
- Kegiatan terlaksana sesuai dengan rencana yang telah dibuat

2 Evaluasi Hasil 1. Peserta didik dapat informasi tentang pengertian perilaku


membolos
2. Peserta didik mengidentifikasi faktor-faktor penyebab perilaku
membolos
3. Peserta didik dapat mengedentifikasi dampak perilaku membolos

LAMPIRAN-LAMPIRAN
1 Uraian materi/Slide power point
2 Pertanyaan

Mengetahui PAMEKASAN 19 Agustus 2023


Kepala Sekolah Guru BK/Konselor

...... Guru BK
A. Pengertian Perilaku Membolos
Perilaku membolos merupakan suatu tindakan atau perilaku siswa yang tidak masuk sekolah
dengan alasan yang tidak jelas, atau bisa diartikan ketidakhadiran dengan alasan tidak jelas, serta
peserta didik meninggalkan jam-jam pelajaran tertentu tanpa izin dari pihak guru ataupun pihak
sekolah yang bersangkutan. Waktu membolos sendiri bisa bermacam-macam, ada yang Cuma 1 jam
pelajaran, ada juga yang bolos dari awal sampai akhir pembelajaran bahkan kadang sampai berhari-
hari. Menurut Reid Ken menjelaskan bahwa penyebab spesifik pembolosan bervariasi dari survei ke
survei dan wilayah ke wilayah, tetapi alasan utama mengapa anak bolos adalah karena mereka tidak
suka sekolah. Ketidaksukaan siswa dapat berupa tidak suka terhadap mata pelajaran atau guru yang
mengajar tentang mata pelajaran tertentu. Berdasarkan pendapat diatas maka dapat disimpulkan
bahwa perilaku membolos merupakan suatu bentuk perilaku siswa yang melanggar peraturan seperti
meninggalkan jam pelajaran atau tidak masuk sekolah tanpa keterangan yang jelas dikarenakan oleh
beberapa faktor baik dari dalam diri maupun luar diri individu.
B. Faktor- faktor Penyebab Perilaku Membolos
Faktor penyebab perilaku bolos sekolah siswa:
1. Faktor internal
a. Perubahan perilaku remaja
Salah satu penyebab siswa sering bolos sekolah karena sedang mencari jati diri, pada masa
remaja banyak hal yang ingin dicoba, sifatnya labil dalam bertindak. Perubahan perilaku ini
yang menyebabkan siswa membolos. Adapun sikap yang ditunjukkan remaja, antara lain:
melanggar aturan mencoba sesuatu yang menantang mudah terpengaruh dan ingin
memperlihatkan eksistensi suatu kelompok.
b. Kurangnya motivasi mengikuti pelajaran
Siswa sering bolos sekolah juga disebabkan karena kurangnya motivasi mengikuti pelajaran.
Karena pelajaran itu sulit atau tidak disukai, atau bahkan gurunya yang tidak disukai oleh
siswa, sehingga memilih membolos sekolah. Motivasi belajar akan terbentuk jika ada niat dan
didukung oleh situasi pembelajaran di kelas. Kemampuan intelektual nantinya akan mengikuti,
jika siswa sudah mempunyai motivasi belajar.
c. Perasaan rendah diri dan tersisihkan dari teman-temanya mempengaruhi dalam hubungan
sosial di sekolah. Ketika kurang mampu menjalin hubungan sosial di sekolah akan membuat
anak tidak betah dan ingin meninggalkan sekolah mencari tempat yang lebih nyaman.
2. Faktor Eksternal
a. Lingkungan keluarga
Penyebab siswa sering bolos sekolah bisa terjadi karena faktor eksternal, misalnya di
lingkungan keluarga. Adanya masalah dalam keluarga bisa mempengaruhi anak. Ada beberapa
kondisi keluarga yang menyebabkan siswa bolos sekolah, yaitu : pola asuh orang tua yang
buruk, kurang pengawasan orang tua, latar belakang keluarga yang tidak mementingkan
pendidikan, adanya masalah keluarga yang membuat anak tidak fokus seperti kekerasan,
pelecehan, tekanan atau penelantaran
b. Lingkungan sekolah
Lingkungan sekolah yang tidak nyaman akan menyebabkan siswa bolos sekolah. Ada
beberapa kondisi sekolah yang membuat anak melakukan bolos sekolah, yaitu : merasa bosan
di lingkungan sekolah, pengalaman buruk di sekolah seperti bullying oleh teman, adanya
masalah dengan teman atau guru lingkungan sekolah yang baru, masalah belajar seperti belum
siap menghadapi ujian, belum mengerjakan tugas atau kesulitan belajar
c. Pengaruh teman sebaya dimana pergaulan yang cukup luas dan bebas bergaul dengan siapa
saja. Salah satu diantaranya bergaul dan hidup dengan gaya hidup anak punk atau kelompok
anak-anak yang kehidupannya bebas tanpa pengawasan dari orang tua. Teman sebaya banyak
menjadi panutan teman-teman lainnya, rasa konformitas yang tinggi membuatnya mengikuti
keinginan kelompok temannya.
d. Pengaruh teknologi dimana sekarang ini siswa lebih suka bermain game dan pergi ke warnet.
Disana siswa berjam-jam di depan komputer hanya untuk bermain games saja hingga
mengakibatkan siswa kecanduan dengan games. Akibatnya sering meninggalkan pelajaran di
sekolah dengan alasan bangun kesiangan dan datang terlambat. Sikap guru serta fasilitas
sekolah dapat mempengaruhi siswa dalam menerima materi ketika siswa merasa bosan di kelas
maka akan mencari kesibukan di luar kelas. Perilaku keluar kelas bahkan hingga
meninggalkan pelajaran ketika sedang berlangsung dan pergi ke warnet, warung kopi dan di
rumah teman.
B. Dampak Perilaku Membolos.
Perilaku membolos memiliki beberapa dampak, antara lain:
 Minat terhadap pelajaran akan semakin kurang.
 Gagal dalam ujian.
 Hasil belajar yang diperoleh tidak sesuai dengan potensi yang dimiliki.
 Tidak naik kelas.
 Penguasaan terhadap materi pelajaran tertinggal dari temanteman lainnya.
 Dikeluarkan dari sekolah.

Anda mungkin juga menyukai