Project Study Manajemen Feedlot Topik Animal Welfare Officer
Project Study Manajemen Feedlot Topik Animal Welfare Officer
Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah: Mata Kuliah: Manajemen Feedlot dan Industri
Ternak Perah Kelas: A Dosen Pengampu : Ir. Wike Andre Septian, S.Pt., M.Si.
Disusun Oleh: Fatah Nur Abdillah (20505010011108)
No. Kompetens Jelaskan Kompetensi yang bisa Sebutkan Standart dan Pedoman
di lakukan berdasarkan Acuan dan Jelaskan
Kriteria Unjuk Kerja
1. Mengawasi pelaksanaan biosecurity dan PP Nomor 47 tahun 2014 Bagian
Biosecurity dan biosafety a. Diagram alur Keempat “Penerapan Prosedur
Biosafety proses pelaksanaan biosecurity Biosafety dan Biosecurity”. Pasal 33
dan biosafety ditetapkan Penerapan prosedur biosafety dan
berdasarkan tujuan biosecurity sebagaimana dimaksud
pengamanan. b. Bahaya dalam pasal 29 ayat (1) huruf c harus
biologis, kimia, dan/atau fisik memenuhi persyaratan: a. Sumber
diidentifikasi. c. Titik kritis daya manusia yang bertugas
bahaya ditentukan sesuai memiliki kompetensi di bidang
prosedur dan lokasi. Menilai biosafety dan biosecurity b. Tata
pelaksanaan biosecurity dan letak konstruksi alat dan mesin,
biosafety a. Penerapan higiene kandang, laboratorium, dan
personal dievaluasi sesuai banguanan memenuhi standar. Pasal
prosedur. b. Penerapan sanitasi 34 Penerapan prosedur biosafety dan
sarana dan prasarana biosecurity sebagaimana dalam pasal
dievaluasi sesuai prosedur. c. 33 dilaksanakan dengan cara
Ketidakpastian terhadap SOP melakukan: a. Pensucihamaan bagi
pelaksanaan biosecurity dan manusia b. Penggunaan alat
biosafety ditetapkan. d. Hasil pelindung diri c. Pembersihan,
ketidaksesuaian pelaksanaan pencucian, dan desinfeksi alat dan
biosecurity dan biosafety mesin, kandang, dan bangunan. d.
dianalisis sesuai dengan Isolasi hewan tertular atau agen
tingkat resiko. e. Tindakan penyakit hewan. e. Isolasi hewan
perbaikan pelaksanaan tertular dan terduga tertular
biosecurity dan biosafety f. Pengawasan lalu lintas orang,
ditetapkan hewan, media pembawa penyakit
sesuai dengan hasil temuan hewan lainnya, dan produk hewan
nonpangan yang berisiko
menularkan penyakit ke hewan dan
lingkungan, pakan, dan bahan pakan
di perusahaan peternakan atau unit
usaha. Pasal 35 Penerapan prosedur
biosafety dan biosecurity dilakukan
untuk: a. Menjaga agen penyakit
hewan yang disimpan dan diisolasi
dalam suatu laboratorium tidak
mengkontaminasi atau
disalahgunakan. b. Melindungi
hewan, manusia, dan lingkungan
hidup dari agen penyakit hewan
dan/atau; c. Memutus rantai
masuknya agen penyakit hewan ke
induk semang. Pasal 36 Penerapan
biosafety harus dilakukan paling
sedikit pada pembibitan, budidaya,
tempat penampungan hewan, pasar
hewan, rumah potong hewan, alat
angkut hewan, tempat pelayanan
kesehatan hewan, unit konservasi,
dan laboratorium veteriner. Pasal 37
Kegiatan biosecurity sebagaimana
dimaksud dalam pasal 33 sampai
dengan pasal 36 dapat
mengikutsertakan peran masyarakat.
Pasal 38 Ketentuan lebih lanjut
mengenai persyaratan dan cara
penerapan