NOMOR : 244/Kpts/PD.670.230/L/6/2007
TENTANG
PETUNJUK PELAKSANAAN PENGELOLAAN DOKUMEN DAN SERTIFIKAT
KARANTINA HEWAN
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
KEPALA BADAN KARANTINA PERTANIAN,
MEMUTUSKAN
Menetapkan :
KESATU
KEDUA
KETIGA
Ditetapkan di
Pada tanggal
: Jakarta
: 25 Juni 2007
Lampiran
Nomor
Tanggal
A. PENDAHULUAN
Sesuai dengan amanat pasal 92 Peraturan Pemerintah Nomor 82 Tahun 2000
tentang Karantina Hewan sebagai peraturan pelaksanaan Undang-undang Nomor 16
Tahun 1992 tentang Karantina Hewan, Ikan dan Tumbuhan, telah ditetapkan
Keputusan Menteri Pertanian Nomor 02/Kpts/OT.140/I/2007 tentang Dokumen dan
Sertifikat Karantina Hewan sebagai pengganti Keputusan Menteri Pertanian Nomor
475/Kpts/HK/340/8/2002. Oleh sebab itu dalam rangka kesamaan pemahaman dan
keseragaman dalam pengadaan, penggunaan dan penerbitan dokumen dan
sertifikat karantina hewan berdasarkan Keputusan Menteri Pertanian tersebut,
diperlukan Petunjuk Pelaksanaan Pengelolaan Dokumen dan Sertifikat Karantina
Hewan.
B. MAKSUD DAN TUJUAN
Maksud ditetapkannya Petunjuk Pelaksanaan Pengelolaan Dokumen dan Sertifikat
Karantina Hewan ini adalah sebagai pedoman serta acuan bagi unit kerja Badan
Karantina Pertanian di Pusat dan di Unit Pelaksana Teknis (UPT) Karantina Hewan
dalam pengadaan, penggunaan dan penerbitan dokumen dan sertifikat operasional
Karantina Hewan.
Adapun tujuannya adalah untuk kesamaan pemahaman dan keseragaman
pengelolaan dokumen dan sertifikat karantina hewan di setiap unit kerja Badan
Karantina Pertanian khususnya Karantina Hewan.
C. PENGERTIAN
Dalam Petunjuk Pelaksanaan ini yang dimaksud dengan :
1. Dokumen Karantina Hewan yang selanjutnya disebut dokumen karantina adalah
semua formulir resmi yang ditetapkan oleh Menteri dalam rangka tertib
administrasi pelaksanaan tindakan karantina.
2. Hama dan Penyakit Hewan Karantina yang selanjutnya disebut hama penyakit
hewan karantina adalah semua hama, hama penyakit, dan penyakit hewan yang
berdampak sosio-ekonomi nasional dan perdagangan internasional serta
menyebabkan gangguan kesehatan masyarakat veteriner yang dapat
digolongkan menurut tingkat resikonya.
3. Hewan adalah semua binatang yang hidup di darat, baik yang dipelihara maupun
yang hidup secara liar.
4. Bahan Asal Hewan adalah bahan yang berasal dari hewan yang dapat diolah
lebih lanjut.
5. Hasil Bahan Asal Hewan adalah bahan asal hewan yang telah diolah.
6. Benda lain adalah media pembawa yang bukan tergolong hewan, bahan asal
hewan dan hasil bahan asal hewan yang mempunyai potensi penyebaran hama
dan penyakit hewan karantina.
7. Tempat pemasukan dan tempat pengeluaran adalah pelabuhan laut, pelabuhan
sungai dan danau, pelabuhan penyeberangan, bandar udara, kantor pos, pos
perbatasan dengan negara lain dan tempat-tempat lain yang ditetapkan sebagai
tempat untuk memasukkan dan atau mengeluarkan media pembawa
8. Pemasukan adalah kegiatan memasukkan media pembawa dari luar ke dalam
wilayah negara Republik Indonesia atau ke suatu area dari area lain di dalam
wilayah negara Republik Indonesia.
9. Transit adalah singgah sementara alat angkut di suatu pelabuhan dalam
perjalanan yang membawa hewan, bahan asal hewan, hasil bahan asal hewan
dan benda lain sebelum sampai di pelabuhan yang dituju.
10. Pengeluaran adalah kegiatan mengeluarkan media pembawa ke luar wilayah
negara Republik Indonesia atau dari suatu area ke area lain di dalam wilayah
Republik Indonesia.
11. Petugas Karantina Hewan yang selanjutnya disebut petugas karantina adalah
pegawai negeri tertentu yang diberi tugas untuk melakukan tindakan karantina.
12. Dokter Hewan Petugas Karantina Hewan yang selanjutnya disebut Dokter Hewan
karantina adalah Dokter Hewan yang ditunjuk oleh Menteri untuk melaksanakan
tindakan karantina.
13. Paramedik Petugas Karantina Hewan yang selanjutnya disebut paramedik
karantina adalah petugas teknis yang ditunjuk oleh Menteri untuk membantu
pelaksanaan tindakan karantina.
14. Media pembawa hama penyakit hewan karantina yang selanjutnya disebut media
pembawa adalah hewan, bahan asal hewan, hasil bahan asal hewan dan benda
lain yang dapat membawa hama penyakit hewan karantina.
15. Pemilik media pembawa adalah orang atau badan hukum yang memiliki media
pembawa dan atau yang bertanggung jawab atas pemasukan, transit, atau
pengeluaran media pembawa
16. Area adalah daerah dalam suatu pulau, pulau, atau kelompok pulau di dalam
negara Republik Indonesia yang dikaitkan dengan pencegahan penyebaran
hama dan penyakit hewan karantina.
17. Tempat asal adalah tempat dimana hewan dibudidayakan, dipelihara, ditangkar
atau habitatnya dan tempat-tempat pengumpulan, pengolahan atau pengawetan
bahan asal hewan, hasil bahan asal hewan atau benda lain.
18. Instalasi karantina hewan yang selanjutnya disebut instalasi karantina adalah
suatu bangunan berikut peralatan dan lahan serta sarana pendukung yang
diperlukan sebagai tempat untuk melakukan tindakan karantina.
19. Alat angkut adalah alat angkutan dan sarana yang dipergunakan untuk
mengangkut yang langsung berhubungan dengan media pembawa.
D. M A T E R I
I. DOKUMEN TINDAKAN KARANTINA HEWAN
a. Bentuk, Jenis Dokumen dan Sertifikat Karantina Hewan sebagaimana
ditetapkan
dalam
Keputusan
Menteri
Pertanian
Nomor
02/Kpts/OT.140/I/2007, terdiri dari :
1). Permohonan Pemeriksaan
Inspection (KH-1);
2). Surat Penugasan (KH-2);
Karantina/Application
For
Quarantine
3).
4).
5).
6).
7).
8).
9).
10).
11).
12).
13).
14).
15).
Lembar 1 (Top)
berwarna putih untuk pemilik media
pembawa atau kuasanya.
(ii)
Lembar 1A (Middle) berwarna merah muda untuk Bea dan
Cukai
(iii) Lembar 1B (Middle) berwarna biru muda untuk pelaporan
setoran PNBP (Bank Persepsi PNBP)
(iv) Lembar 1C (Middle) berwarna kuning muda untuk pelaporan
ke UPT.
(v)
Lembar 1D (Middle) berwarna hijau muda untuk arsip
Wilayah Kerja UPT
(2). Setiap lembar diberi tanda pengaman (security ink) yang terdiri dari
4 (empat) titik point yang bersifat rahasia dan hanya diketahui oleh
Kepala Badan Karantina Pertanian.
(3). Kotak sudut kanan atas diisi numerator kontrol pusat dan
disediakan pula tempat penomoran oleh satuan kerja UPT di
bagian bawah numerator kontrol.
b) Untuk dokumen operasional karantina hewan model
dengan KH-8c dicetak dengan kertas ukuran folio dan
(ply) terdiri dari lembar 1 (asli) dengan 2 rangkap;
c) Untuk dokumen operasional karantina hewan model
dengan kertas sticker ukuran folio dan hanya terdiri
rangkap.
KH-1 sampai
setiap nomor
KP-1 dicetak
dari 2 (dua)
PENGELUARAN
1. KH-1 KH-2 KH-9
2. KH-1 KH-2 KH-10
3. KH-1 KH-2 KH-11
4. KH-1 KH-2 KH-7 KH-6 KH-9
5. KH-1 KH-2 KH-7 KH-9
6. KH-1 KH-2 KH-7 KH-10
7. KH-1 KH-2 KH-7 KH-6 KH-10
8. KH-1 KH-2 KH-7 KH-11
9. KH-1 KH-2 KH-7 KH-8b
10. KH-1 KH-2 KH-7 KH 8c
11. KH-1 KH-2 KH 8b
d. Penanggung Jawab/Penerbitan Dokumen dan Sertifikat Karantina Hewan
Penanggung Jawab/Penerbitan Dokumen dan Sertifikat Karantina
Hewan adalah Kepala UPT Karantina Hewan yang merangkap sebagai
Dokter Hewan Karantina; Dokter Hewan Karantina di masing-masing UPT
7
13). Surat Keterangan untuk Benda Lain/Certificate of Other Products (KH 11);
Dibuat oleh Dokter Hewan Karantina berdasarkan hasil pemeriksaan
dokumen dan sanitasi (kesehatan) benda lain tersebut. Surat Keterangan ini
berlaku untuk sertifikasi Bahan Biologik, Bahan Patogenik, Pakan dan bahan
baku pakan, Biakan Organisme, Sarana Pengendalian Hayati, Kompos serta
benda lain yang bukan tergolong hewan, bahan asal hewan dan hasil bahan
asal hewan yang mempunyai potensi penyebaran HPHK.
14). Sertifikat Pelepasan Karantina/Certificate of Release (KH 12)
Dibuat oleh Dokter Hewan Karantina berdasarkan hasil pemeriksaan
dokumen dan kesehatan/sanitasi yang menyatakan bahwa media pembawa
berupa hewan/produk hewan/benda lain tersebut telah memenuhi
kelengkapan dokumen karantina hewan yang dipersyaratkan dan dinyatakan
sehat, sanitasi yang baik, dan bebas dari ektoparasit.
15). Segel Karantina Pertanian/Quarantine Seal (KP- 1)
Dibuat oleh Petugas Karantina Hewan dalam rangka pengamanan media
pembawa HPHK dan hanya boleh dibuka oleh petugas karantina.
b. Petunjuk Pengisian
Umum
1. Untuk setiap data pilihan yang diberi tanda bintang (*), wajib dipilih dengan
mencoret yang tidak diperlukan.
2. Untuk setiap kolom pilihan wajib diberi tanda checklist (9) pada pilihan
yang sesuai dengan jenis media pembawa dan dapat memilih lebih dari 1
(satu) tanda checklist.
3. Untuk pengisian kolom jenis hewan, diisi dengan nama spesies hewan
misalnya burung merpati, sapi bali, anjing herder, dll. Nama latin dapat
dituliskan dibawahnya.
4. Untuk pengisian kolom jenis produk hewan, diisi jenis dari produk tersebut
minimal 2 (dua) kata, misalnya daging sapi, susu pasteurisasi, telur konsumsi,
telur SPF, dll. Nama lainnya bila diperlukan dapat dituliskan dibawahnya.
5. Untuk pengisian kolom jenis benda lain, diisi jenis dari benda lain tersebut
dengan 2 (dua) kata misalnya vaksin ND, pakan burung, semen sapi, serum
kera, dll. Nama lain jika diperlukan dapat dituliskan dibawahnya.
10
6. Untuk pengisian kolom ciri-ciri (special sign), diisi dengan tanda-tanda khusus
hewan/produk hewan/benda lain tersebut, misalnya warna bulu, cap, tanda
pengiriman (shipping mark) dan tanda-tanda khusus lainnya.
7. Untuk pengisian kolom keterangan, diisi dengan keterangan lain yang
diperlukan untuk menjelaskan hewan/produk hewan/benda lain tersebut.
8. Untuk pengisian kolom alat angkut, diisi jenis alat angkut beserta nomor alat
angkut tersebut, misalnya pesawat XXXX/nomor penerbangan XXXX (GIA
725), kapal laut XXXX/nomor pelayaran XXXX (Kambuna 507) atau truk
XXXX/nomor polisi XXXX (Fuso B 1234 A)
9. Untuk pengisian kolom perkiraan waktu tiba, diisi dengan perkiraan waktu tiba
untuk impor dan antar area (tanggal bulan tahun dua digit).
10. Untuk pengisian kolom perkiraan waktu berangkat, diisi dengan perkiraan
waktu berangkat untuk ekspor dan antar area (tanggal bulan tahun dua digit).
Khusus
1.
KH-1
Untuk pengisian baris yang bertanda tangan dibawah ini, alamat dan
nomor identitas, diisi dengan nama pemilik, alamat dan nomor
identitas individu yang bermohon ke karantina hewan untuk pengajuan
permohonan pemeriksaan karantina, termasuk yang diberi kuasa untuk
mengajukan permohonan pemeriksaan karantina, bukan hanya nama
perusahaannya.
2.
KH-2
Cukup Jelas
3.
KH-3
Cukup Jelas
4.
KH-4
Cukup Jelas
5.
KH-5
Cukup Jelas
6.
KH-6
Cukup Jelas
7.
KH-7
Cukup Jelas
8.
KH-8a
Pada kolom IV (Kolom Keterangan Dokter Hewan Karantina), juga diisi
dengan nama dan tanda tangan pemilik atau kuasanya.
9.
KH-8b
Pada kolom IV (Kolom Keterangan Dokter Hewan Karantina), juga diisi
dengan nama dan tanda tangan pemilik atau kuasanya serta nama dan
tanda tangan 1 (satu) orang saksi.
10.
KH-8c
Pada kolom IV (Kolom Keterangan Dokter Hewan Karantina), juga diisi
dengan nama dan tanda tangan pemilik atau kuasanya serta nama dan
tanda tangan beberapa orang saksi.
11
11.
KH-9
Lembar Pernyataan diisi dengan keterangan hasil tindakan lainnya yang
dilakukan oleh petugas karantina hewan.
12.
KH-10
Lembar Pernyataan diisi dengan keterangan hasil tindakan lainnya yang
dilakukan oleh petugas karantina hewan.
13. KH-11
Lembar Pernyataan diisi dengan keterangan hasil tindakan lainnya yang
dilakukan oleh petugas karantina hewan.
14. KH-12
Lembar Pernyataan diisi dengan keterangan hasil tindakan lainnya yang
dilakukan oleh petugas karantina hewan.
E. P E N U T U P
Demikian Petunjuk Pelaksanaan Pengelolaan Dokumen dan Sertifikat Karantina
Hewan ini disusun dengan harapan dapat dijadikan pedoman dan acuan dalam
melaksanakan tindakan karantina hewan dalam rangka peningkatan pelayanan
kepada masyarakat pengguna jasa karantina hewan.
12